Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desy marshya andini

Nim : 2104010052

Kelas : eks 3 b

Soal-soal latihan

5.akuntansi penghimpunan dana

1. Jelaskan perbedaan antara penghimpunan dana pada bank syariah dengan penghimpunan dana
pada bank konvensional.
 Perbedaan diantara keduanya terdapat pada akad yang digunakan jika bank konvensional hanya
mengenal sistrempenghimpunan dana lewattabungan maupun giro dengan tambahan berupa
bunga yang sudah dipatok dari awal besarannya sedangkan diperbankan syariah juga sama
dengan sistem tabungan dan giro tapi menggunkan akad mudharabah dan wadiah, keduanya
dapat diaplikasikan dengan tambahan yang didasari bonus bukan bunga layaknya diterapkan
dibank konvensional.
2. Jelaskan yang dimaksud dengan giro wadiah.
 Giro wadiah adalah giro yang harus mengikuti fatwa DSN tentang wadiah. Akad wadiah adalah
akad penitipan dana dengan ketentuan penitip dana mengizinkan kepada bank untuk
memanfaatkan dana yang dititipkan tersebut dan bank wajib mengembalikan apabila sewaktu-
waktu penitip mengambil dana tersebut. Dalam transaksi giro wadiah ini, nasabah bertindak
sebagai penitip dana (mudi’) dan bank bertindak sebagai penerima dana titipan (muda’). Bank
berkewajiban menjaga dana titipan dan bertanggung jawab atas pengembaliannya bila sewaktu
- waktu ditarik oleh nasabah pemilik dana titipan.
3. Jelaskan perbedaan mekanisme transfer antar kantor bank yang sama dengan antar bank yang
berbeda.
 Mekanisme terjadinya transfer adalah satu kantor bank memindah uang kerekening nasabah
lain dikantor bank yang sama tetapi berbeda wilayah atau kantor cabang lain. Transfer bisa
dilakukan di berbeda wilayah maupun antar kotasama, satu cabang, bila langsung transfer
melalui RAK bedanya terdapat pada jurnal transaksi.
4. Akad wadiah banyak digunakan oleh bank syariah di Indonesia untuk instrumen giro. (a) Jelaskan
kelebihan dan kekurangan giro wadiah bagi nasabah; dan (b) Analisislah potensi maupun praktik
penggunaan akad mudharabah pada giro!
 Dalam transaksi giro wadiah ini, nasabah bertindak sebagai penitip dana (mudi’) dan bank
bertindak sebagai penerima dana titipan (muda’). Bank berkewajiban menjaga dana titipan dan
bertanggung jawab atas pengembaliannya bila sewaktu- waktu ditarik oleh nasabah pemilik
dana titipan. Keuntungan atas pengelolaan dana titipan tersebut menjadi milik bank, karena
hakikat wadiah adalah qardh dan pada prinsipnya tidak ada bonus yang diberikan oleh bank
kepada pemilik dana wadiah. Kendati demikian, bank syariah diperbolehkan memberikan bonus
sukarela kepada pemilik dana wadiah, dengan syarat tidak diperjanjikan di muka.
 Kekeurangannya itu sendiri yaitu manfaat tabungan ini, uang yang dititpkan tidak akan
bertambah, maka pilihan wahdiah ini kurang bagus untuk menyimpan uang dalam jangka waktu
yang lama, mengingat tiap hari nilai uang akan semakin berkurang.
5. Akad mudharabah biasa digunakan untuk tabungan di Indonesia. (a) Jelaskan kelebihan dan
kekurangan tabungan mudharabah bagi nasabah; dan (b) Analisislah potensi maupun praktik
penggunaan akad wadiah pada tabungan!’
 Kelebihan Tabungan Mudharabah
a) Dana Dikelola Berdasarkan Syariat Islam Kelebihan pertama akan didapatkan pada nasabah
yang memang benar-benar menginginkan sistem perbankan yang sesuai dengan syariat
Islam. Tabungan mudharabah sebagai produk syariah akan menggunakan syariat Islam
sebagai pedoman dalam pengelolaan dana nasabah.
b) Produk Pembayaran Zakat Maal Zakat merupakan rukun Islam yang harus ditunaikan oleh
setiap umat Islam yang mampu dan berkelebihan. Zakat maal ini wajib ditunaikan jika
pendapatan atau harta seseorang sudah mencapai nisab sesuai waktu yang ditentukan.
c) Memakai Sistem Bagi Hasil Prinsip utama bank syariah adalah menghindari riba yang
memang diharamkan dalam Islam. Oleh sebab itu, bank syariah akan menggunakan sistem
bagi hasil atau yang disebut dengan istilah nisbah. Sistem bagi hasil ini akan menguntungkan
kedua belah pihak sesuai dengan akad.
d) Kerugian Pengelolaan Dana Ditanggung Bank Dalam sistem mudharabah, nasabah hanya
menyerahkan dananya ke pihak bank untuk dikelola. Nasabah akan mendapat keuntungan
yang sebelumnya sudah dibagi dengan pihak bank sesuai kesepakatan jika memang dalam
pengelolaan dana menghasilkan keuntungan.Namun, nasabah tidak akan menanggung
kerugian dan akan tetap mendapatkan dananya secara penuh jika memang dalam
pengelolaan dana tersebut tidak menghasilkan keuntungan.
e) Bebas Biaya Administrasi Tidak seperti menabung di bank konvensional yang menerapkan
biaya administrasi, tabungan mudharabah tidak demikian. Nasabah akan dibebaskan biaya
administrasi per bulan sekalipun saldo yang dimiliki cukup kecil.
 Kekurangan Tabungan Mudharabah
a) Sistem Bagi Hasil Rumit Sebagai bentuk menghindari riba dengan memakai sistem bagi
hasil, bank memerlukan perhitungan yang cukup teliti sehingga akan terkesan rumit.
Dibandingkan dengan bank pada umumnya, tingkat kekeliruan penghitungan suatu proyek
lebih besar dan dapat menghasilkan banyak kerugian nasabah.
b) keuntungan yang Minim Tabungan mudharabah pada umumnya sangat minim mengalami
fluktuasi, sehingga cukup sulit untuk memperoleh keuntungan yang besar. Oleh sebab itu,
salah satu kekurangannya adalah nasabah tidak bisa memperoleh keuntungan yang besar
seperti bank konvensional.
c) Jumlah Bank yang Minim Kekurangan yang satu ini memang terasa nyata dan banyak
dialami nasabah, terutama mereka yang tidak berdomisili di kota besar. Sampai saat ini
memang tidak banyak bank yang menawarkan produk tabungan mudharabah.
d) Fasilitas Minim Selain minimnya bank syariah yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara,
fasilitas yang didapatkan nasabah juga masih minim. Salah satunya adalah minimnya bank
yang menyediakan fasilitas m-banking atau fasilitas berbasis online lainnya.
e) Produk Pinjaman Mahal Seperti yang telah diketahui, market share bank Syariah hingga
saat ini hanya sebanyak 6%, sedangkan untuk bank konvensional sudah mencapai 95%.
Dengan fakta ini, memang market share bank syariah masih sangat sedikit dibandingkan
bank konvensional. Akibat dari sedikitnya market share ini, bank masih sangat terbatas
dalam menghimpun dana. Dengan begitu, nasabah bank syariah yang memakai produk
tabungan mudharabah cukup kesulitan untuk mendapatkan pinjaman. Sekalipun mudah,
pinjaman tersebut akan lebih mahal dari bank konvensional.
6. Lihatlah laporan keuangan tahun terakhir salah satu bank syariah pada bagian penyajian dan
pengungkapan untuk penghimpunan dana. Lakukanlah check list tingkat kesesuaian antara yang
diterapkan oleh perbankan dengan standar yang relevan dari PAPSI 2013!
B. Soal Kasus

Kasus 1 Buatlah jurnal untuk transaksi terkait dengan giro wadiah berikut.

05 Jan 20XA Bank Murni Syariah (BMS) cabang Bogor menerima setoran tunai pembukaan giro
wadiah atas nama Gina sebesar Rp55.000.000.

06 Jan 20XA Gina menarik cek untuk mencairkan dananya secara tunai sebesar Rp18.000.000.

07 Jan 20XA Gina mengeluarkan bilyet giro untuk mentransfer sejumlah dana ke rekening Daniel
nasabah tabungan BMS cabang Jakarta sebesar Rp7.000.000.

10 Jan 20XA Gina menerima transfer dari BMS cabang Yogya sebesar Rp5.000.000 untuk rekening
giro Gina.

15 Jan 20XA Gina mengeluarkan bilyet giro untuk pembayaran pembelian sebuah mesin kepada PT
Andrizal Jaya nasabah giro Bank Berkah Syariah (BBS) sebesar Rp15.000.000.

20 Jan 20XA Gina menerima transfer dari BMS cabang Solo sebesar Rp5.000.000.

23 Jan 20XA Gina menerima bilyet giro dari Fajar nasabah Bank Peduli Syariah (BPS) yang pernah
membeli sesuatu dari Gina seharga Rp15.000.000. Bilyet giro tersebut dicairkan oleh
Gina untuk dimasukkan ke rekening giro Gina di Bank Murni Syariah cabang Bogor.

25 Jan 20XA Gina menerima transfer dari BMS cabang Yogya sebesar Rp12.000.000 untuk rekening
giro Gina.

31 Jan 20XA Gina menerima bonus giro wadiah dari BMS sebesar Rp35.000.

31 Jan 20XA Dipotong giro Gina untuk administrasi sebesar Rp10.000 dan pajak sebesar Rp7.000.

Tanggal rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


05 Jan 20xa kas 55.000.000
Giro wadiah-Gina 55.000.000
06 Jan 20xa Giro wadiah-gina 18.000.000
kas 18.000.000
07 Jan 20xa Giro wadiah-gina 7.000.000
RAK Cabang Jakarta 7.000.000
10 Jan 20xa RAK cabang Yogya 5.000.000
Giro wadiah-Gina 5.000.000
15 Jan 20xa Giro wadiah-Gina 15.000.000
Giro pada Bank Indonesia 15.000.000
20 Jan 20xa RAK Cabang Solo 5.000.000
Giro wadiah-gina 5.000.000
23 Jan 20xa Giro pada Bank Indonesia 15.000.000
Giro wadiah-gina 15.000.000
25 Jan 20xa RAK Cabang Yogya 12.000.000
Goro wadiah-Gina 12.000.000
31 Jan 20xa RAK Cabang Yogya 12.000.000
Giro wadiah-Gina 12.000.000
Giro wadiah-gina 10.000
Pendapatan
31 Jan 20xa Administrasi giro
Wadiah 10.000
Giro Wadiah-Gina 7.000
Titipan kas negara pajak giro 7.000

Kasus 2 Buatlah jurnal untuk transaksi terkait dengan transaksi deposito mudharabah berikut.

01 Sep 20XB Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) menerima setoran atas nama Sdr. Donal sebesar
Rp20.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu satu bulan
dengan nisbah 60 untuk nasabah dan 40 untuk BSM.

25 Sep 20XB Berdasarkan perhitungan distribusi pendapatan beban bagi hasil yang akan dibayar
untuk kelompok deposito mudharabah adalah sebesar Rp35.000.000.

01 Okt 20XB Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada Sdr. Donal sebesar Rp80.000 dan
atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar 20%. Pembayaran bagi hasil
dilakukan ke rekening tabungan mudharabah atas nama pemilik yang sama.

01 Okt 20XB Sdr. Donal mencairkan secara tunai deposito mudharabahnya

Tanggal rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


1 sept 20XB Kas 20.000.000
Deposito mudharabah-donal 20.000.000
25 sept 20XB Hak pihak ke3 atas bagi hasil-deposito
mudharabah 35.000.000
Bagihasil belum dibagikan-deposito 35.000.000
01 Okt 20XB Bagi hasil belum dibagikan-deposito 80.000.000
Tabungan mudharabah-domal 64.000.000
Titipan kas negara-pajak deposito 16.000.000
01 Okt 20XB Deposito mudharabah-Donal 20.000.000
Kas 20.000.000

Anda mungkin juga menyukai