Anda di halaman 1dari 8

RS XX

LAPORAN EVALUASI
IN SERVICES TRAINING/DESIMINASI PENANGANAN TUBERKULOSIS BAGI
DOKTER DAN PERAWAT
DI RUMAH SAKIT XX

RUMAH SAKIT XX

LAPORAN EVALUASI
IN SERVICES TRAINING/DESIMINASI PENANGANAN TUBERKULOSIS BAGI
DOKTER DAN PERAWAT
DI RUMAH SAKIT XX

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program penanggulangan penyakit tuberkulosis bertujuan untuk menurunkan angka


kesakitan dan kematian penderita penyakit TB dengan cara memutuskan rantai penularannya,
sehingga penyakit TB tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Agar
tujuan program pemberantasan TB dapat terealisasi, maka diharapkan angka kesembuhan
pengobatan TB secara nasional minimal harus mencapai 85% dari kasus BTA positif yang
diobati, dan angka cakupan secara nasional minimal 70%.
Program penanggulangan penyakit TB dengan strategi DOTS di Sumatera
utarasampai saat ini dilaksanakan di seluruh Puskesmas (100%), BP4/RS Paru. Dalam rangka
meningkatkan keberhasilan penanggulangan TB di Indonesia dan Sumatera utarapada
khususnya, salah satu strategi yang tercantum dalam & strategi utama penanggulangan TB
adalah ekspansi layanan TB DOTS ke seluruh zupk termasuk rumah sakit. Sampai saat ini
program penanggulangan TB dengan strategi DOTS di Sumatera utaratelah menjangkau
100% puskesmas, 47% rumah sakit (pemerintah dan swasta) dan unit pelayanan kesehatan
lainnya.
Untuk mengantisipasi dan sekaligus menjawab masalah tersebut, maka desiminasi TB
bagi tim DOTS fasilitas pelayanan kesehatan menjadi penting dan perlu segera dilaksanakan.
Oleh karena itu pokja MDGs bekerjasama dengan Instaldik Rumkit XX menyelenggarakan
desiminasi penanganan tuberkulosis bagi dokter dan perawat di Rumkit XX.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum:
Meningkatkan kemampuan tenaga medis dan paramedis Rumkit XX dalam mencegah
bahaya penularan penyakit TB pada saat memberikan pelayanan kepada pasien.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pemahaman peserta desiminasi tentang penanggulangan TB dengan
strategi DOTS.
b. Meningkatkan keterampilan peserta desiminasi dalam penanggulangan TB melalui
strategi DOTS dan monitoringnya.
c. Mendapatkan solusi atas permasalahan yang ditemukan di unit pelayanan.
BAB II
METODOLOGI

A. MATERI

1. Kebijakan program pengendalian TB


2. TB klinis, penemuan, dan pengobatan pasien TB
3. Monitoring dan evaluasi P2TB
4. Pencegahan dan pengendalian TB serta KIE P2TB
5. Diskusi dan Rencana Tindak Lanjut

B. NARASUMBER

Pembicara yang menyampaikan materi adalah:


1. dr. x
2. Tim DOTS Rumkit XX

C. PESERTA

Peserta berjumlah 67 orang, yang terdiri dari:


1. Para dokter anggota Komite Medik
2. Para Kepala Poliklinik
3. Para Kepala Ruang
4. Perawat Poli TB
5. Perawat Ruang Inap TB
(Absen terlampir)

D. WAKTU DAN TEMPAT

Desiminasi dilaksanakan selama 1 hari pada hari Kamis, 29 Oktober 20122, mulai
pukul 07.30-11.15 WIB.
Tempat pelaksanaan di Aula Rumkit XX
E. EVALUASI RESPON PESERTA

Untuk mengetahui respon peserta dari materi yang di sampaikan, dibagikan angket
yang harus diisi oleh peserta pelatihan pada akhir materi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. RESPON PESERTA

Dari hasil pengamatan selama kegiatan pelatihan baik saat penyampaian materi
maupun saat diskusi, respon peserta terhadap semua materi yang disampaikan baik yang
teknis maupun yang non teknis cukup baik.
Selain itu, dari data yang dihimpun berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada
tiap peserta, didapatkan:

Pertanyaan Opsi jawaban (orang)


Tidak Kuran Ya
g
Setelah pelatihan, apakah anda dapat menerapkan hasil
pelatihan? - 4 63
Bimbingan yang diberikan instruktur dalam pelatihan mudah 
dimengerti? - 3 64
Isi dan metode diskusi, serta desain pelatihan memuaskan? - 3 64
<70 70-80 >80
Jika pelatihan yang diajarkan diberi nilai 100%, berapa persen
pengetahuan yang telah anda kuasai ? 2 29 36

B. KRITIK DAN SARAN

Kritik dan saran dari peserta dihimpun dari jawaban pengisian angket. Sebagian besar
peserta memberikan saran mengenai perbaikan pelaksanaan pelatihan selanjutnya.
Adapun kritik dan saran dari peserta pelatihan dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Pelatihan diadakan secara rutin secara bergiliran bagi setiap anggota rumah sakit di tiap
unit pelayanan
2. Perlu mendatangkan narasumber dari bagian terkait TB, misalnya PPI
3. Perlu waktu pelatihan yang lebih panjang untuk membahas permasalahan menyangkut TB
4. Perlu diadakan pertemuan rutin antar Tim DOTS, kepala poliklinik, dan kepala ruangan
menyangkut pelayanan TB

C. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan selama kegiatan pelatihan baik saat penyampaian materi
maupun saat diskusi, respon peserta terhadap semua materi yang disampaikan baik yang
teknis maupun yang non teknis cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari antusias peserta
pelatihan saat sesi tanya jawab atau diskusi.
Selain itu, dari hasil angket yang dibagikan, hampIr semua peserta meyakini mampu
untuk menerapkan hasil pelatihan dalam pelayanan terkait TB di unit kerja masing-masing.
Hampir 100% peserta mampu memahami dan mengerti materi pelatihan, meskipun
hal ini tidak dibuktikan dengan tes atau uji tertulis. Dan secara umum, hampir seluruh peserta
puas dengan diadakannya pelatihan ini. Hal ini dikarenakan bimbingan yang diberikan
instruktur dalam pelatihan mudah dimengerti dan untuk selanjutnya mudah diterapkan dalam
unit kerja masing-masing. Selain itu, isi dan metode diskusi serta desain pelatihan sangat
bagus, sehingga seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hampir seluruh peserta puas dengan diadakannya pelatihan ini. Hal ini dikarenakan
bimbingan yang diberikan instruktur dalam pelatihan mudah dimengerti dan untuk
selanjutnya mudah diterapkan dalam unit kerja masing-masing. Selain itu, isi dan metode
diskusi serta desain pelatihan sangat bagus
Pelatihan mengenai penanganan tuberkulosis ini sangat berguna dan bermanfaat bagi
seluruh anggota rumah sakit, dimana pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan
tuberkulosis di Rumkit XX.

B. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Diadakan pelatihan secara rutin secara bergiliran bagi setiap anggota rumah sakit di tiap
unit pelayanan
2. Mengundang narasumber dari bagian terkait TB, misalnya PPI
3. Waktu pelatihan diperpanjang untuk membahas permasalahan menyangkut TB
4. Direncanakan pertemuan rutin antar Tim DOTS, kepala poliklinik, dan kepala ruangan
menyangkut pelayanan TB

Malang, 6 juni 2022


Ketua Tim DOTS

Dr TT

Anda mungkin juga menyukai