Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

RUMAH SAKIT XX
Pengobatan Pencegahan
dengan Isoniazid

1. Prinsip - Mencegah ODHA menderita sakit TB


Pengobatan - Tujuan Pemberian adalah menurunkan beban TB pada ODHA
- Sasaran semua ODHA yang berkunjung ke fasyankes
2. Algoritma IPT

3. Skrining gejala Menentukan apakah seorang ODHA mempunyai tanda dan gejala Tuberkulosis
dan tanda TB
4. Pemeriksaan 1. Foto Thoraks
Penunjang 2. Pemeriksaan Mikroskopis dahak
3. Pemeriksaan Gene-Xpert
4. Pemeriksaan lain untuk TB Ekstra Paru
5. Paduan - Isoniazid (INH)
Pengobatan Dosis 300 mg
Setiap hari
Selama 6 bulan
Total 180 dosis
- Vitamin B6
25 mg setiap hari atau
50 mg 2 hari sekali

6. Diagnosis 1. Pneumonia
1
Banding : 2. Infeksi jamur paru
3. Tumor paru
4. ILD

7. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Bakteriologis (Sputum gene xpert/sputum BTA P/S)


Penunjang : 2. Pemeriksaan Radiologis (Foto thoraks PA),
3. Pemeriksaan khusus :Sputum kultur M.tb media LJ
4. Pemeriksaan penunjang lain: LED, Hitung Jenis

8. Terapi : Panduan OAT dan peruntukannya

a. Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
Panduan OAT ini diberikan untuk pasien baru :
 Pasien baru TB Paru BTA positif
 Pasien TB Paru BTA negatif foto thoraks positif
 Pasien TB ekstra paru

b. Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah di obati
sebelumnya :
 Pasien kambuh
 Pasien gagal
 Pasien dengan pengobatan setelah default (terputus)

Pengobatan suportif dan simtomatis yang diberikan sesuai dengan keadaan klinis
dan indikasi rawat :
1. Perbaikan gizi.
2. Pendidikan kesehatan.
3. Rehabilitasi medik.

9. Edukasi : 1. Edukasi tentang terapi OAT dan efek sampingnya


2. Edukasi kontrol lingkungan (cara batuk, masker, ventilasi)
3. Edukasi PMO (Pengawas Menelan Obat)
4. Evaluasi terapi (pemeriksaan sputum dan foto thoraks sesuai program)
5. Edukasi kontrol rutin poli rawat jalan
6. Edukasi sosial (pencarian kontak serumah)

10. Prognosis : Ad vitam : dubia ad bonam/malam


Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad fungsionam : dubia ad bonam/malam

11. Tingkat Evidens: I

12. Tingkat A
Rekomendasi :

13. Penelaah Kritis : dr Widiati Rahayu, Sp.P.

14. Indikator Medis : 80% pasien TB tegak diagnosis dan terapi dalam 7 hari

15. Kepustakaan : 1. Tuberkulosis, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia, PDPI,


2011
2. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Kemenkes RI, 2014
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 67 Tahun 2016 Tentang Penangulangan
Tuberkulosis, 2016
2
3

Anda mungkin juga menyukai