Anda di halaman 1dari 5

Infografis

Project
Citizen

Kelompok 4

Putri Ainun Fadjriah. S


Miftakul Janna
Jasilul Iftirum
Muhammad Alfian Solo
Herliana
Fitriani
Problems
Teroris
Pria yang disebutkan sebagai Askar
alias Jaid alias 'pak guru' ditembak
mati pasukan anti teror Densus 88,
Kamis (29/09) malam. "Daftar
pencarian orang (DPO) kelompok
Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di
Kabupaten Poso sudah habis," kata
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol
Rudy Sufahriadi, kepada pers, Jumat
(30/09), di Poso. Pak Guru ditembak
mati di wilayah pegunungan
kilometer 13 Desa Kilo, Kecamatan
Poso Pesisir Utara, sekira pukul
18.45 Wita, Kami (29/09) malam,
katanya

SMPN 26 Jakarta Selatan Kasus ini terjadi


pada awal Agustus silam, di mana ada salah Intoleransi
satu siswa kelas 7 yang mendapatkan teguran
lisan dari guru karena tidak menggunakan
hijab saat berada di lingkungan sekolah. Dia
merasa tertekan karena mendapatkan
teguran lebih dari sekali. Padahal selama ini
murid tersebut tidak pernah tertekan,
dirudung, atau dikucilkan oleh teman-
temannya, walaupun dia sendirian yang tidak
memakai kerudung.

Tawuran
Bogor - Polisi mengamankan pelajar berinisial RAD (18) di Jalan Raya
Letnan Sukarna, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Dia
diamankan karena terlibat tawuran. Kapolsek Ciampea Kompol Beben
Susanto mengatakan tawuran tersebut terjadi pada siang tadi. Sebilah
senjata tajam (sajam) jenis celurit turut disita dari pelaku. "Pihak
kepolisian dari Polsek Ciampea yang datang ke lokasi kejadian berhasil
mengamankan seorang pelajar berinisial RAD (18) dengan barang
bukti sebuah celurit," kata Beben dalam keterangannya, Sabtu
(29/10/2022). Penangkapan pelajar tersebut berasal dari informasi
anggota polisi yang sedang mengatur lalu lintas. Kemudian petugas
segera menuju ke lokasi kejadian. Polisi bersama warga kemudian
membubarkan tawuran tersebut. Dari situlah pelaku berhasil
ditangkap. -ADVERTISEMENT- "Dengan bantuan warga, langsung
melakukan pembubaran dan berhasil menangkap salah satu pelajar
yang membawa senjata sajam jenis celurit," ungkapnya. Usai
ditangkap, pelaku kemudian dibawa ke Polsek Ciampea untuk
pemeriksaan lebih lanjut. "Pelaku terancam dikenakan Pasal 2 ayat 1
Undang-Undang DRT Nomor 12 Tahun 1951 yang telah ditetapkan
menjadi Undang-Undang sebagaimana berdasarkan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1961 tentang senjata tajam," pungkasnya.
Alternatif Memberantas Terorisme
Demi mencegah terjadinya serangan kelompok teroris atau berupaya untuk melawan
tindak kejahatan terorisme maka suatu negara berhak untuk menggunakan berbagai
cara demi melindungi keamanan negaranya atau yang dapat disebut dengan Counter
terrorism. Cara-cara yang termasuk dalam tindakan Counter Terrorism adalah:

1) Meminimalisir penyebab utama dari kejahatan terorisme. Dalam pendekatan ini


dipercaya bahwa penyebab utama dari masalah terorisme karena adanya keluhan dalam
struktur masyarakat. Keluhan tersebut terbagai atas beberapa bentuk, seperti
kemiskinan dan penyakit masyarakat, dari kedua hal tersebut kemudian muncul rasa
tidak puas dari segi sosial dan politik dikalangan masyarakat yang kemudian berakibat
pada aksi-aksi pemberontakan dan krisis dalam masyarakat seperti kejahatan terorisme.

2) Counter Attack atau Serangan balik melawan kelompok teroris. Pada umumnya
pendekatan ini menggunakan kekuatan militer yang ditujukan kepada basis kelompok
teroris dan negara yang mendukung keberadaan kelompok teroris. Tujuan dari
pendekatan militer ini adalah untuk memenuhi tuntutan akan hukum dan keadilan dan
dianggap mampu untuk bisa membatasi ruang gerak kelompok teroris dan
menghancurkan basis kelompok teroris.

3) Menjalankan ketentuan hukum. Untuk merespon kejahatan terorisme pemerintah


dapat menjalankan ketentuan hukum dengan menggunakan dua alternatif, yaitu melalui
upaya penegakan hukum secara domestik dan kerjasama internasional.
(a) Secara domestik upaya tersebut dapat berupa pembuatan Undang- Undang
AntiTerorisme dan pembentukan pasukan khusus yang dilatih untuk menghadapi
serangan terorisme.
(b) Dalam upaya kerjasama internasional, negara dapat melakukan kerjasama baik secara
Bilateral dan Multilateral. Pentingnya pembentukan kerjasama dan sekutu menjadi hal
yang sangat vital, mengingat terorisme juga merupakan kejahatan transnasional.

4) Meningkatkan kerjasama internasional. Kerjasama ini merupakan kerjasama yang


sangat penting, karena negara-negara yang menghadapi persoalan terorisme terus
berupaya untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam perjuangan melawan
terorisme. Peningkatan kemampuan dari segi diplomatik, pengambilan keputusan yang
tepat, dapat lebih menghambat ruang pergerakan kelompok teroris tersebut. Kerjasama
ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, seperti : (1) dukungan diplomatik bagi upaya
kontra-terorisme negara lain (2) operasi militer gabungan (3) berbagi informasi dari segi
intelijen (4) kerjasama dalam penegakan hukum.
Our Policy
1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila di lembaga pendidikan
formal maupun non formal
2. Mengadakan sosialisasi tentang pencegahan terorisme

Plan of Action
Kegiatan bidang non formal seperti kerja bakti, melakukan ibadah bersama
misalnya shalat berjamaah, bersalaman, serta pembiasaan-pembiasaan baik
dapat diterapkan untuk menumbuhkan nilai Pancasila/budi pekerti/karakter
yang baik bagi siswa. Selain itu, strategi lain seperti menggelar kegiatan
upacara bendera hari Senin, apel, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya,
lagu-lagu nasional, dan berdoa bersama yang dilanjutkan dengan membaca
kitab suci dan/atau buku-buku non-pelajaran selama 15 menit sebelum
memulai pembelajaran juga bisa dilakukan di lingkungan sekolah.

diadakannya penyuluhan terbuka untuk umum dengan rangkaian


kegiatannya berupa ceramah, diskusi, dan tanya jawab yang bertujuan
untuk memperluas informasi kepada masyarakat tentang dampak negatif
terorisme dan cara mencegah paham radikalisme dan terorisme masuk ke
dalam lingkungan sekitar

Anda mungkin juga menyukai