Anda di halaman 1dari 3

Kumpulan Cerita

Rakyat/Asal Mula
Pohon Enau
< Kumpulan Cerit a Rakyat

Pohon Enau at au Pohon Aren merupakan salah sat u t anaman serba guna. Baik bat ang, buah,
maupun daunnya banyak dimanfaat kan oleh masyarakat . Bagi masyarakat Suku Rejang,
Bengkulu memiliki cerit a t ersendiri unt uk asal mula Pohon Enau.

Deskripsi

Pada zaman dahulu di sebuah desa t erpencil hiduplah t ujuh orang bersaudara yang t erdiri dari
enam kakak laki-laki dan sat u adik perempuan bernama Put ri Sedaro Put ih. Mereka bert ujuh
menjadi yat im piat u sejak si bungsu, adik perempuannya lahir. Mereka hidup bert ani dengan
menggarap sebidang t anah di t epi hut an. Si bungsu sangat dicint ai keenam kakaknya. Mereka
selalu berusaha melindungi si bungsu dari segala sesuat u yang akan membahayakan dirinya.
Pada suat u malam Put ri Sedaro Put ih bermimpi sedang didat angi oleh seorang laki-laki t ua
yang mengat akan bahwa ia adalah kakek dari t ujuh bersaudara t ersebut . Ia memberit ahu
kepada si bungsu bahwa ajalnya t elah mendekat . Oleh karena it u, ia dinasihat i agar
mempersiapkan diri. Lalu dikabarkan bahwa dari pusaranya nant i akan t umbuh sebat ang pohon
yang belum pernah ada pada masa it u, yang akan memberi banyak manfaat unt uk umat
manusia.
Put ri Sedaro Put ih sangat t erkesan akan mimpi t ersebut sehingga set iap hari ia selalu
t erbayang akan kemat iannya. Tubuhnya menjadi kurus dan pucat karena sangat jarang makan
dan minum. Hal t ersebut membuat saudara sulung memperhat ikan perubahan adik bungsunya.
la mencoba menghiburnya dengan menanyakan apa sebab adiknya sampai bersedih hat i sepert i
it u. Kemudian Put ri Sedaro Put ih mencerit akan perihal mimpi yang dialaminya beberapa wakt u
yang lalu. Ia mengat akan jika mimpi t ersebut benar, maka ia rela berkorban demi kebahagiaan
orang banyak.

Hari demi hari berlalu hingga mimipi t ersebut t erlupakan oleh Put ri Sedaro Put ih. la kembali
menjadi pribadi yang periang dan rajin membant u pekerjaan rumah. Namun pada suat u malam,
t anpa menderit a sakit t erlebih dahulu Put ri Sedaro Put ih meninggal dunia. Keesokan harinya,
keenam saudaranya menjadi gempar dan merat api adik kesayangannya t ersebut . Mereka
menguburkannya t idak jauh dari t empat t inggal mereka. Suat u ket ika, di t engah pusaranya
t umbuh sebat ang pohon asing. Mereka belum pernah melihat pohon t ersebut sebelumnya.
Pohon t ersebut mereka pelihara dengan sangat baik sepert i halnya merawat adik bungsunya,
dan diberi nama Pohon sedaro put ih. Di samping pohon t ersebut , menyert ai pohon kayu kapung
yang sama t inggi dengan pohon sedaro put ih.  Lima t ahun kemudian, pohon sedaro put ih mulai
berbunga dan berbuah. Jika angin berembus, dahan kayu kapung selalu memukul t angkai buah
sedaro put ih sehingga menjadi memar dan t erjadilah peregangan sel-sel yang mempermudah
air pohon sedaro put ih mengalir ke arah buah.

Pada suat u hari, seorang saudara Put ri Sedaro Put ih pergi berziarah ke pusara adiknya. la
berist irahat sejenak sambil memperhat ikan pohon kapung yang selalu memukul t angkai buah
pohon sedaro put ih ket ika angin berembus. Pada saat it u, dat ang seekor t upai menghampiri
buah pohon sedaro put ih dan menggigit nya sampai buah it u t erlepas dari rangkaiannya. Dari
t angkai buah yang t erlepas, keluarlah cairan berwarna kuning jernih yang kemudian dijilat oleh
t upai. Kejadian t ersebut diperhat ikan saudara Put ri Sedaro Put ih sampai t upai t adi pergi
meninggalkan t empat it u. Kemudian saudara Put ri Sedaro Put ih mendekat i pohon dan segera
menampung cairan yang menet es dari t angkai buah dengan t elapak t angan lalu dijilat unt uk
menget ahui rasa air t angkai buah it u. Rupanya air t ersebut t erasa sangat manis. Dengan muka
berseri, ia pulang menemui saudara-saudaranya. Semua perist iwa yang t elah disaksikannya,
dicerit akan kepada saudara-saudaranya unt uk dipelajari. Lalu mereka pun sepakat unt uk
menyadap air t angkai buah pohon sedaro put ih.

Tangkai buah pohon it u dipotong dan air yang keluar dari bekas potongan dit ampung dengan
t abung dari seruas bambu yang disebut t ikoa. Set elah sat u malam, t ikoa it u hampir penuh, dan
mereka nikmat i bersama sambil merencanakan bagaimana cara memperbanyak hasil sadapan
nant i. Mereka pun sepakat unt uk menyadap t angkai buah yang lain. Agar pekerjaan it u t idak
gagal, mereka melakukan berdasarkan urut an kejadian yang disaksikan oleh saudaranya ket ika
berziarah ke kubur Put ri Sedaro Put ih. Pert ama, menggoyang-goyangkan t angkai buah pohon
sedaro put ih sepert i dilakukan oleh angin. Lalu, memukul t angkai buah it u dengan kayu kapung
sepert i yang t erjadi ket ika kayu kapung diembus angin. Kemudian mereka memotong t angkai
buah sepert i dilakukan oleh t upai. Tabung bambu pun digant ungkan di at asnya, dan hasilnya
sama dengan sadapan pert ama.

Perolehan mereka semakin hari semakin banyak karena beberapa t angkai buah yang t umbuh
dari pohon sedaro put ih sudah mendat angkan hasil. Akan t et api, t imbul suat u masalah bagi
mereka karena air sadapan it u akan masam jika disimpan t erialu lama. Lalu, mereka sepakat
unt uk membuat suat u percobaan dengan memasak air sadapan it u sampai kent al. Air yang
mengent al it u didinginkan sampai keras membeku dan berwarna coklat kekuningan. Semenjak
it u, pohon sedaro put ih disebut pohon enau at au pohon aren. Air pohon yang keluar dari t angkai
buah dinamakan nira, sedangkan air nira yang dimasak sampai mengent al dan membeku disebut
gula merah.

Daftar Pustaka

Syamsuddin, Z. A. (1993). Cerita Rakyat dari Bengkulu, Volume 1 (ht t ps://books.google.co.i


d/books?id=eZPNYEh7eBkC&print sec=front cover&dq=cerit a+rakyat +asal+bengkulu&hl=i
d&sa=X&ved=2ahUKEwj5w9b8n6bt AhWMA3IKHbXKC58Q6AEwAnoECAUQAg#v=onepage
&q=cerit a%20rakyat %20asal%20bengkulu&f=t rue) . Jakart a: Grasindo. hlm. 7-11.
ht t ps://books.google.co.id/books?
id=eZPNYEh7eBkC&print sec=front cover&dq=cerit a+rakyat +asal+bengkulu&hl=id&sa=X&v
ed=2ahUKEwj5w9b8n6bt AhWMA3IKHbXKC58Q6AEwAnoECAUQAg#v=onepage&q=cerit a
%20rakyat %20asal%20bengkulu&f=t rue .

Diperoleh dari
"https://id.wikibooks.org/w/index.php?
title=Kumpulan_Cerita_Rakyat/Asal_Mula_Pohon
_Enau&oldid=74198"

Anda mungkin juga menyukai