Anda di halaman 1dari 6

Ahmad Rizki

6092001221
Kepemimpinan Global A

1. Analisa Tokoh

Nelson Mandela merupakan Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan yang
terpilih setelah pemilu yang diadakan pada tahun 1994, Nelson Mandela mulai menjabat
sebagai Presiden dari Afrika Selatan pada 10 Mei 1994 hingga pada pengunduran diri nya di
tahun 1999. Berdasarkan table Jokinen’s Synthesis of Global Leader Competencies, Jokinen
telah membagi menjadi 3 lapisan untuk menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus
memiliki kompetensi dalam memimpin. Jokinen pada 3 lapisan nya menjelaskan bahwa
kompetensi dari seorang pemimpin dapat dilihat dari aspek Behavioral skills, Mental
Characteristics, dan fundamental core di dalam lapisan-lapisan ini dijelaskan kembali
sifat-sifat mendasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.1

Behavioral Skills ● Knowledge

Pada masa kepemimpinan Mandela sebagai


Presiden Afrika Selatan, Mandela masih diwarisi
dengan masalah antar kelompok kulit hitam dan
putih. Mandela sebagai kelompok etnis kulit
hitam telah mengikuti perjuangan kelompok kulit
hitam untuk memiliki kasta yang setara dengan
kulit putih. Mandela sebagai Presiden yang
pernah terlibat langsung dengan konflik ini, telah
menemukan celah untuk mengakhirinya dan juga
kembali menganalisis selaku karena dia telah
berpengalaman dan telah menguasai dalam
konflik ini. Sehingga mandela telah membuat
upaya perdamaian dengan kebijakan olahraga
rugby, Afrika Selatan terpilih menjadi tuan rumah

1
Editors Britannica of Encyclopedia. "Nelson Mandela." Encyclopedia Britannica, December 1, 2021.
https://www.britannica.com/biography/Nelson-Mandela.
Piala Dunia Rugby pada tahun 1995. Melalui
peluang inilah Mandela mengajak para pemain
rugby Afrika Selatan dan negara lain untuk
mempromosikan kesetaraan ras bagi masyarakat
Afrika Selatan.2

● Optimism
Mandela pada masa awal kepemimpinannya
sebagai Presiden sudah diuji dengan konflik
berkelanjutan kelompok kulit putih dan kulit
hitam, hingga pada akhirnya Mandela berusaha
melakukan perubahan agar kedua ras saling
menghargai melewati olahraga rugby. Pada
awalnya rencana ini menjadi sebuah kritik,
terutama tokoh-tokoh anti kulit hitam yang saat
itu sangat tidak yakin bahwa yang dilakukan
Mandela ini akan berhasil. Namun melihat
kritikan itu Mandela tetap terus meyakini bahwa
rencana nya ini akan berhasil, pada hasilnya
justru Mandela berhasil memenangkan hati
kelompok kulit putih untuk memaafkan
kelompok kulit hitam dan mulai bergabung
menjadi satu. Selain itu Mandela juga sangat
percaya bahwa kebersatuan ras kulit hitam dan
kulit putih di Afrika Selatan akan terjadi, rasa
kepercayaan Mandela ini telah menunjukan sikap
optimisnya.

2
Widya Lestari Ningsih, “Langkah Nelson Mandela Dalam Menentang Apartheid Di Afrika Selatan,”
KOMPAS.com (Kompas.com, February 9, 2022),
https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/09/080000279/langkah-nelson-mandela-dalam-menentang-aparthei
d-di-afrika-selatan?page=all.
● Networking Skills
Selama Mandela memimpin sebagai Presiden
Afrika Selatan, Mandela telah membuat banyak
perkembangan pesat terkait hubungannya
terutama dengan pemimpin-pemimpin lain di
dunia Internasional. Mandela setelah terpilih
menjadi Sekretaris Jenderal dari gerakan
non-blok dan telah membuat konferensi tahunan
Durban, telah membawa Mandela memiliki
keterlibatan yang cukup banyak dengan
hubungan negara lain. Bahkan Mandela telah
membantu banyak negara untuk menyelesaikan
konflik melalui rekonsiliasi telah membuat
banyak hubungan yang tercipta untuk
menghasilkan hubungan yang lebih baik lagi
untuk Afrika Selatan. 3

Mental Characteristics ● Empathy


Selama periode Mandela menjadi Presiden Afrika
Selatan, banyak perubahan bagus terhadap Afrika
Selatan. Tetapi hal yang paling mencolok dari
perubahan Afrika Selatan dan Nelson Mandela,
adalah dengan adanya organisasi Nelson Mandela
children's fund telah membawa perubahan bagi
anak-anak Afrika Selatan saat itu. Nelson
Mandela membuat organisasi ini beralasan akan
kepahitan anak di Afrika Selatan yang banyak
hidup di jalan tanpa memiliki pendidikan,
makanan, rumah yang layak. Ditambah lagi
banyak terjadi eksploitasi anak kecil untuk

3
Anthony Sampson, Mandela: The Authorised Biography (London: HarperPress, 2011). Hlm 556
melakukan yang seharusnya tidak ia lakukan.
Dengan landasan empati ini lah organisasi Nelson
Mandela ini telah memberikan perubahan yang
berarti untuk anak-anak di seluruh dunia pada
saat ini.4

Fundamental Core ● Engagement in personal


transformation

Semasa Mandela menjadi penghuni sel tahanan di


Pulau Robben telah membuat perubahan yang
sangat besar bagi Mandela untuk mengakhiri
konflik antara kaum kulit putih dan hitam.
Sebagai usahanya untuk merubah dirinya, ia
banyak melakukan pembelajaran terhadap
berbagai agama seperti Islam dan Budha untuk
memahami filosofi hidup. Selain itu Mandela
melakukan penggambaran terhadap penjara
sebagai tempat revolusi kecil yang harus
dilakukan agar kesetaraan terjadi, walaupun pada
saat itu Nelson Mandela mendapatkan kekerasan
yang brutal.5

2. Analisa Permasalahan Negara


Dalam menganalisis permasalah dari negara, saya akan memilih negara Britania Raya
(Inggris) dan permasalahannya yaitu adalah Climate and Sustainability. Britania Raya
merupakan negara yang memiliki suara yang vokal terhadap perubahan iklim, hal ini juga
dibuktikan dengan Britania Raya yang menjadi tuan rumah dari COP26. Namun sayangnya
dengan suara yang vokal ini tidak menghentikan Britania Raya dari adanya ancaman
perubahan iklim, berdasarkan laporan dari UK State of the Climate mengatakan bahwa
Britania Raya memiliki cuaca yang lebih panas, lebih terik, dan banyak terjadi hujan secara

4
Editors Britannica of Encyclopedia. "Nelson Mandela." Encyclopedia Britannica, December 1, 2021.
https://www.britannica.com/biography/Nelson-Mandela.
5
Anthony Sampson, Mandela: The Authorised Biography (London: HarperPress, 2011).
tiba-tiba. Selain masalah itu, dengan adanya ancaman dari perubahan iklim maka akan
terjadinya kebanjiran pada beberapa wilayah di Britania Raya, hal ini akan dipicu dari
pencairan es di kutub dan juga curah hujan yang makin tinggi hingga dapat juga berdampak
pada beberapa negara di eropa.

Peluang
Pada saat ini pemerintahan Britania Raya sudah melakukan komitmen untuk
mengurangi emisi karbon hingga 78% pada tahun 2035. Dengan adanya komitmen ini, Boris
Johnson selaku dari perdana menteri Britania raya telah melakukan negosiasi yang baik
dengan negara berkomitmen lainnya untuk menemukan sumber energi baru untuk
menghentikan penggunaan batubara yang merusak iklim. Boris Johnson sangat memfokuskan
kegiatan pemerintahan Britania Raya kepada perubahan iklim yang tidak hanya mengancam
negaranya tetapi seluruh dunia, hingga pada tahap sekarang dengan dukungan yang penuh
oleh masyarakat dari Britania Raya telah mempercepat penurunan emisi karbon yang terjadi.6
7

Tantangan
Namun kemudian sayangnya, usaha Boris Johnson dengan bekerja sama bersama negara lain
untuk menghentikan pemakaian batu bara dan menggantikannya ke sumber energi baru akan
terlihat sulit apabila negara non-Eropa harus bisa mengikuti perkembangan itu. Dari yang
diketahui banyak negara di wilayah Afrika dan Asia masih memiliki banyak masalah pada
ekonomi yang malah akan membuat keterpurukan lebih dalam lagi terjadi pada mereka,
ketika batubara di berhentikan pasti akan memiliki dampak yang sangat negatif terhadap
perekonomiannya dan meskipun Boris Johnson maju dengan usulan itu akan besar sekali
peluangnya lebih banyak negara yang menolak usulan itu dan tetap memakai batu bara.8

6
Natasha Khairunisa Amani, “Pakar: Inggris Sudah Mengalami Perubahan Iklim Yang Mengganggu,”
liputan6.com (Liputan6, July 30, 2021),
https://www.liputan6.com/global/read/4619109/pakar-inggris-sudah-mengalami-perubahan-iklim-yang-mengga
nggu.
7
Roger Harrabin, “Climate Change: UK to Speed up Target to Cut Carbon Emissions,” BBC News (BBC, April
20, 2021), https://www.bbc.com/news/uk-politics-56807520.
8
Anisatul Umah, “Beda Dengan Eropa, Negara Berkembang Masih Butuh Batu Bara,” CNBC Indonesia,
November 25, 2020,
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201125175032-4-204661/beda-dengan-eropa-negara-berkembang-masi
h-butuh-batu-bara.
3. Analisis SWOT Diri Sendiri
A. Strength:
● Memiliki semangat untuk terus mengetahui hal-hal baru dalam perkuliahan.
● Menjadi seorang pribadi yang berani untuk bereksplorasi, melalui diskusi dan
progres kerja bersama.
● Saya memiliki daya saing yang tinggi, sehingga saya dapat semangat untuk
mengejar nilai yang terbaik untuk saya dan tidak tertinggal dari teman-teman.

B. Weakness:
● Saya terkadang menunda sebuah pekerjaan karena memiliki tingkat kesulitan
yang melebihi kapasitas saya.
● Saya memiliki konsentrasi yang buruk, sehingga kadang saya hilang dalam
pikiran

C. Opportunities
● Dalam kelas mempunyai banyak diskusi terbuka dengan dosen, membuat saya
mudah untuk mengerti
● Kerja kelompok membuat saya merasa berprogres bersama kelompok,
sehingga saya akan menjadi maksimal bekerja.

D. Threats
● Kondisi internet menjadi ancaman paling berbahaya untuk saya, karena
banyak terjadi putus sinyal
● Laptop yang terkadang dipinjam untuk keperluan keluarga saya yang lain,
membuat saya sulit mengerjakan tugas atau mengikuti kelas.

Anda mungkin juga menyukai