0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang observasi pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, meliputi tujuan observasi untuk memantau kondisi pasien gawat agar selamat, prosedur observasi menggunakan alat-alat kedokteran dan mencatat perkembangan pasien, serta keputusan tindak lanjut setelah observasi apakah pasien bisa pulang atau perlu dirawat atau dirujuk.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang observasi pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, meliputi tujuan observasi untuk memantau kondisi pasien gawat agar selamat, prosedur observasi menggunakan alat-alat kedokteran dan mencatat perkembangan pasien, serta keputusan tindak lanjut setelah observasi apakah pasien bisa pulang atau perlu dirawat atau dirujuk.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang observasi pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, meliputi tujuan observasi untuk memantau kondisi pasien gawat agar selamat, prosedur observasi menggunakan alat-alat kedokteran dan mencatat perkembangan pasien, serta keputusan tindak lanjut setelah observasi apakah pasien bisa pulang atau perlu dirawat atau dirujuk.
Kepala Rumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL drg. Edlyn Nathania Lettu Ckm (K) Nrp.11170033411286
PENGERTIAN Adalah memantau keadaan pasien gawat
TUJUAN Sebagai acuan petugas untuk pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanya KEBIJAKAN SK Direktur No. 223/SK/PDA/E-RS/I/2016 tentang Kebijakan Pemantauan gawat darurat di Rumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus 1. Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang. 2. Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter. PROSEDUR A. Persiapan Alat : 1. Stetoskop 2. Tensimeter 3. Thermometer 4. Stop watch/ jam 5. Senter B. Pelaksanaan : 1. Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien. 2. Membawa alat-alat ke dekat pasien. 3. Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 - 15 menit sesuai dengan tingkat kegawatannya. 4. Hal-hal yang perlu di observasi : 5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik maka paramedis perawat harus lepor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon)' 6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter IGD maka perlu dirujuk. 7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap. 8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar observasi. 9. Setelah observasi, tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan/ rawat inap/ rujuk.