Anda di halaman 1dari 5

D.

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamamtan pada embrio ayam, khususnya pada
fse gametogenesis, cleavage, dan embrio ayam 16 jam. Pada praktikum kali ini juga diamati
bagaimana struktur dari organ reproduksi dari ayam betina; gastrulasi pada ayam; dan embrio
ayam yang berumur 16 jam setelah fertilisasi.
Jika masih berada di dalam tubuh, sistem organ reproduksi ayam betina terlihat
pendek. Pada kenyataannya, ketika saluran-saluran pada sistem reproduksi ayam betina
dibentangkan, ukurannnya menjadi cukup panjang. Sistem organ reproduksi ayam betina
terditi dari ovarium, infundibulus, magnum, isthmus, shell glans, vagina, dan vent. Aves
memiliki dua ovarium, yaitu ovarium kanan dan ovarium kiri. Namun, hanya ovarium kanan
yang berfungsi secara semestinya, sedangkan ovarium kiri tidak berfungsi untuk
mneghasilkan telur.
Ovarium adalah tempat berlangsungnya oogenesis. Ayam memiliki jumlah yolk yang
banyak, sehingga termasuk ke dalam tipe megalecithal. Saat betina mencapai kedewasaan, sel
telur ini berkembang sedikit demi sedikit menjadi kuning telur. Setelah terjadi ovulasi, telur
akan berpindah dari ovarium ke oviduct. Oviduct ayam terdiri dari infundibulum, magnum,
isthmus, uterus dan vagina.
Pada permukaan setiap kuning telur dapat terlihat bintik kecil berwarna keputihan
yang disebut blastodisc. Ini berisi satu sel ovum. Jika sperma hadir ketika kuning telur
memasuki infundibulum, satu sperma akan menembus blastodisc lalu membuahinya, dan
blastodisc menjadi blastoderm. Secara teknis, blastoderm adalah telur sejati. Tak lama setelah
pembuahan, blastoderm mulai membelah menjadi 2, 4, 8 dan lebih banyak sel. Tahap
pertama perkembangan embrio telah dimulai dan berlanjut sampai telur diletakkan.
Perkembangan kemudian mereda sampai telur diinkubasi. Ketika sperma dan ovum bersatu,
proses ini disebut fertilisasi. Setelah pembuahan, telur dapat berkembang dan menjadi anak
ayam. Hanya telur yang dibuahi yang tumbuh menjadi anak ayam. Anak ayam tumbuh dan
menjadi ayam dewasa.
Ketika yolk sudah berkembang penuh, folikelnya pecah, melepaskannya dari ovarium.
Kemudian memasuki infundibulum. Infundibulum memiliki panjang mencapai 7,5 cm – 10
cm Yolk berasda di infundibulum selama 15 sampai 17 menit. Setelah 15 – 17 menit berada
di infundibulum, yolk akan berpindah ke magnum. Magnum akan menambahkan putih telur
(albumin) ke yolk. Magnum memiliki panjang mencapai 32,5 cm. telur menghabiskan waktu
selama 3 jam di magnum. Setelah ditambahkan albumin, telur berpindah ke isthmus untuk
ditambahkan selaput telur. Isthmus memiliki panjang mencapai 10 cm. Yolk menghabiskan
waktu di isthmus selama 75 menit. Selaput telur yang ditambahkan pada isthmus tidak
berbentuk halus, melainkan agak bergelombang. Bersamaan dengan berlanjutnya tahapan-
tahapan, telur akan mengalami berbagai tekanan permukaan sehingga bentuk telur menjadi
halus dan rata seperti yang diketahui pada umumnya. Selanjutnya telur akan berpindah ke
shell gland, beberapa referensi menyebut shell gland sama dengan uterus. Uterus memiliki
panjang mencapai 10 – 25 cm, Di uterus, telur akan ditambahi dengan kalsium karbonat.
Kalsium karbonat pada telur berasal dari 8 – 10 persen kalsium dari tulang induk betina.
Telur akan menghabiskan waktu selama 20 jam di uterus sebelum berpindah ke vagina.
Vagina adalah bagian dari oviduct yang berfungsi untuk menghasilkan kutikula untuk
menutup pori-pori di permukaan cangkang telur. Vagina juga menghasilkan mucus yang
mempermudah keluarnya telur dari tubuh induk betina. Pada vagina, telur mengalami
perputaran, dimana awalnya telur berpindah dengan ujung yang kecil terlebih dahulu,
berputar menjadi ujung yang lebar terlebih dahulu. Telur akan keluar dari tubuh induk betina
melalui vent. Pada telur terdapat rongga udara dan chalaxa. Chalaza berfungsi untuk
mempertahankan posisi yolk saat perkembagannya selama di oviduct
Ketika telur yang terfertilisasi keluar dari tubuh induk betina, induk betina akan
mengerami telurnya. Saat pengeraman telur, terjadilah proses gastrulasi. Pada proses
gastrulasi, blastocoel akan memisahkan blastoderm menjadi dua lapisan, yaitu lapisan
epiblast dan hypoblast. Epiblast adalah lapisan yang berada di atas blastocoel, sedangkan
hypoblast berada di lapisan bawah. Epiblast akan menjadi prekursor terbentuknya ectoderm,
mesoderm, dan endoderm, sedangakan hypoblast menginduksi terbentuknya endoderm. Sel-
sel pada bagian tengah epiblast akan mengalami proliferasi, ternyadinya proliferasi ini
menyebabkan pembentukan primitive streak. Primitive streak terlihat seperti garis yang tebal
dan terletak di tengah. Primitive streak akan mengalami involusi sehingga menyebabkan
terbentuknya primitive groove. Semakin lama, akan semakin banyak sel-sel yang mengalami
kehilangan kontak, maka sel-sel ini melakukan migrasi, mengalami invaginasi, involusi sel-
sel pada zone of function atau margin of overgrowth dan membentuk mesentoderm. Pada
proses gastrulasi, rngga blastocoel berubah menjadi gastrocoel. Embrio ayam memasuki fase
gastrulasi setelah 16 jam induk betina mengeluarkan telurnya.
Embrio yang berusia 16 jam mempunyai daerah bening dan daerah gelap yang lebih
luas. Daerah bening disebut dengan area pellucida, sedangakn daerah yang gelap disebut
dengan area opaca. Pada embrio berusia 16 jam, terlihat adanya primitive streak. Primitive
streak akan memanjang, menebal, dan melekuk sehingga terbentuk primitive groove. Bagian
tengah primitive groove akan menekuk lebih dalam lagi dan akhirnya membentuk primitive
pit. Pada bagian depan akan melipat dan membentuk bakal anterior yang disebut primitive
knot atau Hensen’s node
E. DISKUSI

1. Jelaskan perbedaan struktur histologi testis katak dengan ayam setelah saudara amati
struktur testis dua hewan tersebut!
 Pada testis katak, terdapat sperma yang mempunyai kepala berbentuk cerutu dan ekor
yang sangat sederhana, sedangkan pada testis ayam, terdapat sperma yang berbetnuk
memanjang denga kepala runcing dan ekor yang menebal

2. Apa fungsi chalaza dan rongga udara pada telur ayam?


 Chalaza berfungsi untuk mempertahankan posisi dari yolk di tipa tahap perkebangannya
untuk tetap berada di tengah bagian telur.
 Rongga udara berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio

3. Jelaskan perbedaan ovum pada katak dengan ovum pada ayam! (kaitkan dengan
perkembangan embrionya)
 embrio pada ayam mengalami proses cleavage secara tidak menyeluruh, pembelahan ini
disebut cleavage tipe meroblastic, sedangkan katak mengalami proses cleavage yang
memotong ovum secara keseluruhan, proses cleavage ini dinamakan cleavage tipe
holoblastic. Ternyadinya cleavage meroblastic pada ayam dikarenakan yolk pada ayam
bertipe megalecithal sehingga sulit untuk membelah secara keseluruhan diakibatkan yolk
memiliki kerapatan yang lebih tinggi.

4. Struktur apa yang saudara temukan pada embrio ayam 16 jam? Akan menjadi apakah
struktur pada embrio 16 jam ini ketika dewasa?

 Pada embrio berumur 16 jam ditemukan organ-organ seperti Hensen’s node, primitive
groove, primitive pit, primitive ridge, area pellucida, dan area opaca. Hensen’s node akan
berkembang menjadi promoter head process. Area opaca akan menjadi pembuluh-
pembuluh darah.

F. KESIMPULAN

1. Gametogenesis terjadi secara terpisah. Spermatogenesis terjadi pada testis induk jantan,
sedangkan oogenesis terjadi pada oarium induk betina
2. Fase-fase cleavage pada embrio ayam terjadi secara meroblastic, dimana cleavage tidak
membelah ovum secara utuh dikarenakan adanya perbedaan kerapatan molekul pada yolk.

3. Pada embrio berumur 16 jam ditemukan organ-organ seperti Hensen’s node, primitive
groove, primitive pit, primitive ridge, area pellucida, dan area opaca.

G. DAFTAR PUSTAKA
Gilbert, Scott F. Developmental Biology, 8th ed. Sunderland, MA: Sinauer, 2006. 336–48.
Stern, Claudio D., ed. Gastrulation: From Cells to Embryo. Cold Spring Harbor, NY: Cold
Spring Harbor Laboratory Press, 2004.
McGeady, Thomas A., P. J. Quinn, E. S. Fitzpatrick, and M. T. Ryan. Veterinary
Embryology. Ames, IA: Blackwell Publishing, 2006.
Wright, Shirley J. A Photographic Atlas of Developmental Biology. Englewood, CO: Morton
Publishing, 2005.

Anda mungkin juga menyukai