Anda di halaman 1dari 274

BAB I

PENDAHULUAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan


1. Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik SMAN 3 Bungo merupakan daerah yang tergolong
heterogen dan multikultural, dimana terdapat berbagai budaya dan berbagai macam suku
karena daerah tersebut merupakan daerah transmigrasi. Oleh karena itu, karakter tersebut
berkaitan dengan karakteristik peserta didik. Berikut beberapa karakteristik peserta didik
yang perlu dipahami oleh guru/pendidik terutama dalam melaksanakan proses
pembelajaran, karakteristik tersebut antara lain:
a. Peserta didik adalah subjek
Maksudnya yaitu pribadi yang memiliki pribadi sendiri atau konsep diri sendiri.
Mereka memiliki kebebasan dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk mencapai
kedewasaannya. Jadi, tidak dibenarkan jika anak didik sebagai “objek”, maksudnya
sebagai sasaran yang dapat diperlakukan dan dibentuk dengan semena-mena oleh
pendidiknya.
b. Peserta didik adalah makhluk yang sedang berkembang
Anak didik adalah makhluk yang sedang berkembang. Setiap anak didik memiliki
perkembangan yang berbeda-beda, dalam setiap proses perkembangan tersebut
terdapat tahapan-tahapannya. Oleh karena itu setiap anak didik yang berada dalam
tahap perkembangan tertentu menuntut perlakuan tertentu pula dari orang dewasa
terhadapnya.
c. Peserta didik hidup dalam dunia sendiri
Setiap peserta didik hidup dalam kehidupannya sesuai tahap perkembangannya,
jenis kelaminnya, dan lain-lain. Peserta didik harus diperlakukan sesuai dengan
keanakannya atau sesuai dengan dunianya. Sebagai contoh adalah kehidupan anak
SD berbeda dengan anak, SMP atau SMA. Oleh karena itu perlakuan pendidik
terhadap anak SD, SMP dan SMA berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan masanya.
d. Peserta didik hidup dalam lingkungan tertentu
Peserta didik adalah subjek yang berasal dari keluarga dengan latar belakang
lingkungan alam dan sosial budaya tertentu. oleh karena itu, anak didik akan
memiliki karakteristik tertentu yang berbeda-beda sebagai akibat pengaruh
lingkungan dimana ia dibesarkan atau dididik. Dalam praktek pendidikan, pendidik
perlu memperhatikan dan memperlakukan peserta didik dalam konteks lingkungan
dan sosial budayanya.
e. Peserta didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa
Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan tertentu. dalam perjalanan
hidupnya, anak masih memerlukan perlindungan, anak masih perlu belajar berbagai
pengetahuan, perlu latihan dan keterampilan, anak belum tahu mana yang benar dan
salah, yang baik dan tidak baik, serta bagaimana mengantisipasi kebutuhan dimasa
depannya. Dibalik kebebasannya untuk mewujudkan dirinya sendiri dalam rangka
mencapai kedewasaan, anak masih memerlukan bantuan orang dewasa.
Peserta didik memiliki potensi dan dinamika. Bantuan orang dewasa berupa pendidikan
agar peserta didik menjadi dewasa akan mungkin dicapai oleh anak didik. Hal ini
disebabkan anak didik memiliki potensi untuk menjadi manusia dewasa dan memiliki
dinamika, yaitu aktif sedang berkembang dan mengembangkan diri, serta aktif dalam
menghadapi lingkungannya dalam upaya mencapai kedewasaan. Mengenal dan
memahami peserta didik dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan menganalisa
tutur kata (cara bicara), sikap dan prilaku atau perbuatan anak didik, karena dari tiga
apek di atas setiap orang (anak didik ) mengekspresikan apa yang ada dalam dirinya
(karakter atau jiwa ). Untuk itu seorang guru harus secara seksama dalam berkomunikasi
dan berinteraksi dengan peserta didik dalam setiap aktivitas pendidikan. Dengan data
peserta didik sebagai berikut.
Data peserta didik SMA Negeri 3 Bungo
Kelas Jumlah kelas Jumlah peserta didik
X ( Sepuluh ) 7 230
XI ( Sebelas ) MIPA 4 133
XI ( Sebelas ) IPS 3 99
XII ( Dua belas) MIPA 5 153
XII ( Dua belas) IPS 3 92
Jumlah 22 707

2. Karakteristik pendidik dan tenaga kependidikan


Pendidik dan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.

Data Guru peserta didik SMA Negeri 3 Bungo


Guru PNS 24
Guru Tidak Tetap 22
Jumlah 46
Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri 3 Bungo
Pegawai Tata Usaha PNS -
Pegawai tidak tetap Tata Usaha 4
Pegawai tidak tetap perpustakaan 2
Pegawai tidak tetap penjaga Sekolah 1
Pegawai tidak tetap Kebersihan Sekolah 3
Operator 1
Tukang kebun 1
Petugas UKS 1
Security 2
Jumlah 15

3. Sarana dan prasarana


Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Luas lahan dan status kepemilikan, total luas lahan adalah 45.000M2 dan status
kepemilikan (hak milik/ hak guna/ sewa adalah hak milik. Luas ruangan dan kondisi
ruangan

Kondisi ruang
Luas /
Unit Rus Rus
Jm Tot
No Nama Ruang Ba ak ak Rusak Ket.
l al
P L ik Ring seda Berat
an ng

1 Ruang Kepala sekolah 9 7 1 63 1 0 0 0

2 Ruang Majelis Guru 12 8 1 96 1 0 0 0

3 Ruang Tata Usaha 9 7 1 63 1 0 0 0

4 Ruang Administrasi 7 9 1 63 1 0 0 0

5 Ruang Osis 8 5 1 40 1 0 0 0

6 Ruang Browsing/IT 8,5 8 1 68 1 0 0 0

Ruang Kelas X IPAS 5, X 9 8 15 108 15 0 0 0


7 IPAS 6, X IPA 7, XI IPS 1, 0
XI IPS 2 ,XI IPS 3, XI IPA
3, XI IPA 1, XII IPA 2, XII
IPA 3, XII IPA 4, XII IPA
5, XII IPS 1, XII IPS 2, XII
IPS 3

8 Ruang Kelas X IPAS 1, X 9 7 4 252 4 0 0 0


IPAS 2, X IPAS 3, X IPAS
4

9 Ruang Kesenian 8 7 1 56 1 0 0 0

10 Ruang Kelas XI IPA 4 9,5 7 1 66,5 1 0 0 0

11 Ruang Kesenian 8 7 1 56 1 0 0 0

12 Ruang Laburatorium Fisika 15 8 1 120 0 1 0 0 Rusa


k
Ring
an

13 Ruang Laboratorium Kimia 18 8 1 144 0 0 0 1 Rusa


k
seda
ng

14 Ruang Laburatorium 15 8 1 120 1 0 0 0


Komputer

15 Ruang Laboratorium 12 6 1 72 0 1 0 0 Rusa


Biologi k
Ring
an

16 Ruang Perpustakaan 12 8 1 96 0 1 0 0 Rusa


k
Ring
an

17 Ruang Komite 9 7 1 63 1 0 0 0

18 Ruang Koperasi 5 5 1 25 0 1 0 0 Rusa


k
Ring
an

19 Ruang Mushola 15 11, 1 172, 0 1 0 0 Rusa


5 5 k
Ring
an

20 Ruang Jaga Satpam 3 1,5 1 4,5 1 0 0 0


21 WC Guru/Pegawai 3 2 2 12 0 2 0 0 Rusa
k
Ring
an

22 WC Murid L2,L3,P2,P3,P4 2,5 1,5 5 18,7 0 4 0 1 Rusa


5 k
Ring
an

23 WC Murid L1, 2 1,5 7 21 6 1 0 0 Rusa


P1,P10,P11,P12,P13,P14,P k
16 Ring
an

24 WC Murid L4,P15 5 1,5 2 15 1 0 0 1 Rusa


k
Bera
t

25 WC Murid L5,L6,P8,P9 3 2 4 24 3 1 0 0 Rusa


k
Ring
an

26 WC Murid P5,P6,P7 5 1 3 15 0 3 0 0 Rusa


k
Ring
an

27 Ruang BP/Konseling 6 6,5 1 39 1 0 0 0

28 Ruang UKS 5 5,5 1 27,5 1 0 0 0

29 Rumah Dinas guru 5 5 1 25 1 0 0 0

30 Gudang 7 4 1 28 1 0 0 0

31 Aula/Hall 21 21 1 441 1 0 0 0

32 Ruang PIK R 5 5 1 25 1 0 0 0

33 Ruang PMR 5 5 1 25 1 0 0 0

34 Ruang Band dan alat 8 3,5 1 28 1 0 0 0


Olahraga

35 Ruang Kelas XII IPA 1, XII 9 8 2 144 1 0 0 0


IPA 2

36 Wc Murid L7, L8, P17, P18, 6 5,7 5 172, 1 0 0 0


P19 5 5
37 Ruang Koridor 2 3 4 24 4 0 0 0

38 Ruang Pramuka dan Drum 6,5 4 1 26 1 0 0 0


Band

39 Ruang Diesel 3 2,5 1 7,5 1 0 0 0

4. Lingkungan satuan pendidikan


SMA Negeri 3 Bungo terletak kecamatan Pelepat Ilir di luar kota kabupaten Bungo
dengan jarak tempuh 45 km ke kota kabupaten Bungo. Pelepat Ilir merupakan daerah
pertanian, perkebunan dan dunia usaha sebagian besar penduduknya dengan berbagai
suku bangsa (heterogen). Pelepat Ilir merupakan pemekaran dari kecamatan Pelepat
yang terbagi menjadi 2 yaitu Pelepat dan Pelepat Ilir. SMAN 3 Bungo adalah salah satu
sekolah menengah yang ada di Pelepat Ilir dari 2 SMA dan 3 SMK. Pembentukan
kecamatan Pelepat Ilir tersebut didorong oleh adanya keinginan warga agar dapat
meningkat kesejahteraan taraf hidupnya.
SMA Negeri 3 Bungo merupakan sekolah yang jauh dari keramaian sangat kondusif
untuk melakukan pembelajaran. SMA Negeri 3 Bungo terletak di Jalan Asahan RT.40
RW.01 Dusun Purwasari Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
Letak Sekolah : Lokasi Geografis berada pada Latitude : -1.63184, Longitude :
102.34805, Ketinggian : 60 meter dpl, Luas Tanah : 45.000 m2, Status kepemilikan:
Hak Milik dengan sertifikat, Nomor Surat Tanah: B.5894/DT-R/1986. SMAN 3 Bungo
berada di lokasi yang jauh dari keramaian, struktur tanah yang datar sehingga
menjadikan SMAN 3 Bungo sebagai tempat yang kondusif untuk belajar.
5. Kemitraaan satuan pendidikan

N Kegiatan Stake holder Instansi

1 Pengembangan A. Narasumber Sekolah A. Dukcapil


Kompetensi Siaga B. POLSEK/BNN
Kelulusan Kependudukan C. Dinas Lingkungan
B. Narasumber Hidup
Kegiatan Sekolah D. Komite
Ramah Anak E. Pengawas pembina
C. Narasumber F. Puskesmas
kegiatan sekolah G. Psikolog
adiwiyata
D. Narasumber
Kegiatan Pelibatan
Keluarga di Sekolah
E. Narasumber
Pengembangan
AKM

2 Pengembangan a. Nara sumber Pengawas pembina


Standar Isi Penyusunan Silabus
b. Nara sumber
Penyusunan Kurikulum
c. Nara sumber Workshop
validasi RPP semua
mapel dalam
MGMPS/MGMPK
3 Pengembangan A. Nara Sumber MAPABA A. Pengurus Kwaran
Standar Proses Pramuka B. Polsek
B. Nara Sumber PKS
C. Olahraga
D. LDKS
4 Pengembangan A. Peningkatan Kualitas Pengawas Pembina
pendidik dan tenaga Guru Kelas, Mata
kependidikan Pelajaran
B. Workshop peningkatan
kompetensi perencanaan
C. Peningkatan
Keprofesian
Berkelanjutan
5 Penyusunan Soal Narasumber Penyusunan Pengawas Pembina
Penilaian / Asesmen Soal US
Sekolah

6. Pembiayaan satuan pendidikan


Pembiayaan satuan pendidikan SMA Negeri 3 Bungo bersumber dari beberapa sumber
diantaranya Dana APBN (BOS), Dana APBD dan Dana Sumbangan Komite, dengan rincian :

No Kegiatan (100%) Persentase (%)

1 Pengembangan Kopetensi Kelulusan 12%

1.1 Pemantapan persiapan Asesmen/Try Out


1.2 Penyelenggaraan pembelajaran aktif kreatif efektif dan nyaman

1.3 Pelaksanaan Penilaian / Ulangan Akhir Semester

1.4 Pelaksanaan Penilaian / Ulangan Sekolah

1.5 Pelaksanaan Asesmen Nasional

1.6 Pelaksanaan Penilaian / Ulangan Harian

1.7 Pelaksanaan Penilaian / Ulangan Akhir Semester

1.8 Pelaksanaan Penilaian / Ulangan Kenaikan Kelas

1.9 Pelaksanaan Asesmen Sekolah / Asesmen Sekolah Berbasis


Komputer

1.10 Pengembangan diri: Melaksanakan perilaku hidup bersih dan


sehat/Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah
anak, dan menyenangkan

1.11 Pengembangan pendidikan karakter/penumbuhan budi pekerti, dan


kegiatan program pelibatan keluarga di sekolah

2 Pengembangan Standar Isi 2%

2.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler

2.1.1 Penyusunan Silabus

2.1.2 Penyusunan Kurikulum

2.2 Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

2.2.1 Workshop validasi RPP semua mapel dalam MGMPS/MGMPK

2.2.2 Workshop peningkatan kompetensi semua guru mapel tentang


analisis input peserta didik dalam penentuan KKM

3 Pengembangan Standar Proses 13%

3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler

3.1.1 Penyusunan Program Ekstrakurikuler

3.1.2 Pelaksanaan Ekstrakurikuler Kepramukaan

3.1.3 Pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga

3.1.4 Pelaksanaan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS)


3.1.5 Pelaksanaan Ekstrakurikuler Latihan Kepemimpinan Peserta didik
(LKS)

3.2 Kegiatan Ekstrakulikuler Komite

3.3 Pelaksanaan Administrasi Kegiatan Sekolah

3.3.1 Pengadaan Alat Pembelajaran (seluruh mata pelajaran termasuk


OR)

3.3.2 Pengadaan Bahan/Alat Laboratorium

3.3.3 Pengadaan Bahan Praktik Komputer 1%


4 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

4.1 Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4.1.1 Workshop peningkatan kompetensi guru tentang metode/strtategi


pembelajaran semua mapel

4.1.2 Peningkatan Kualitas Guru Kelas, Mata Pelajaran

4.1.3 Workshop peningkatan kompetensi perencanaan pembelajaran 17%


bagi semua guru mapel

5 Pengembangan sarana dan prasarana sekolah

5.1 Pengembangan Perpustakaan

5.1.1 Pengadaan Buku Pegangan atau Buku Teks Utama Guru

5.2 Pelaksanaan Administrasi Kegiatan Sekolah

5.2.1 Pembuatan dan pemeliharaan Website

5.2.2 Pengembangan sekolah sehat, sekolah aman, sekolah ramah


anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata dan sejenisnya

5.3 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah

5.3.1 Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu, jendela, lantai


atau fasilitas lainnya yang tidak lebih dari rusak ringan

5.3.2 Penanggulangan dampak darurat bencana

5.4 Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran

5.4.1 Pengadaan LCD proyektor

5.4.2 Pengadaan Printer atau printer plus scanner


5.4.3 Pengadaan laptop

5.4.4 Pemeliharaan printer

5.5 Penyediaan Alat Multi Media

5.6 Penyediaan Pembuatan Koridor, Biaya Operasional dan Atap


Podium

6 Pengembangan standar pengelolaan 12%

6.1 Penerimaan Peserta Didik Baru

6.1.1 Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB)

6.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler

6.2.1 Penyusunan RPP

6.2.2 Pelaksanaan Lomba Mata Pelajaran

6.2.3 Pelaksanaan Lomba OSN

6.2.4 Pelaksanaan Lomba O2SN

6.2.5 Penyelenggaraan Pentas Seni

6.2.6 Peringatan Hari Besar Agama dan Nasional

6.3 Pelaksanaan Administrasi Kegiatan Sekolah

6.3.1 Pendataan Dapodik

6.3.2 Pelaksanaan Rapat Kerja Kepala Sekolah

6.3.3 Penyusunan Program RKJM/RPS/RKT/RAPBS/RAKS kecuali


untuk pembayaran honor

6.3.4 Pembelian alat tulis kantor (termasuk tinta printer, CD dan flash
disk)

6.3.5 Pengadaan Alat Kebersihan

6.3.6 Pembayaran Media dan Publikasi Komite

6.3.7 Pembayaran Perjalanan Dinas Komite

6.4 Pembiayaan Langganan Daya dan Jasa

6.4.1 Pembayaran Rek Listrik


6.4.2 Pembayaran langganan internet

6.4.3 Pembayaran Bensin,Solar dan Service Motor Komite

7 Pengembangan standar pembiayaan 43%

7.1 Pelaksanaan Administrasi Kegiatan Sekolah

7.1.1 Penggandaan laporan dan/atau surat-menyurat

7.2 Pembayaran Honor

7.2.1 Pembayaran Honor Guru

7.2.2 Pembayaran Honor tenaga administrasi

7.3 Pembelian Konsumsi

8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian 0,38%

8.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler

8.2.1 Remedial

8.2.2 Penyusunan Soal Penilaian /Asesmen Sekolah

7. Hasil Rapor Pendidikan


Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem
pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya. Kebijakan evaluasi sistem
pendidikan yang baru lebih menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan
sistem yang terintegrasi. Rapor pendidikan mengukur indikator yang disusun
berdasarkan input, proses, dan output pendidikan. Indikator tersebut diturunkan dari 8
Standar Nasional Pendidikan, berikut standar kompetensi kelulusan yang dijadikan basis
hasil rapor pendidikan

NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

1 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap

2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME

3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter


4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin

5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun

6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur

7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli

8 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab

10. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat

11. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani

12 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan

13 Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif

14 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan

15 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif

16 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif

17 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis

18 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri

19 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif

20 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif

8. Hasil analisis konteks

a. Referensi utama sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan
kualitas pendidikan,
b. Satu-satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional,
c. Sumber data yang objektif dan andal di mana laporan disajikan secara otomatis dan
terintegrasi,
d. Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik
untuk evaluasi internal maupun eksternal,
e. Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output),
f. Platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu
menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan dapat meringankan beban
administrasi.

No Standar Penilaian Pendidikan

1 Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi

2. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan

3 Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah

4 Teknik penilaian obyektif dan akuntabel

5 Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel

6 Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap

7 Penilaian pendidikan ditindaklanjuti

8 Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian

9. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik

10 Instrumen penilaian menyesuaikan aspek

11 Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap

12 Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan

13. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan

14 Penilaian dilakukan mengikuti prosedur

15. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur

16 Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur

17 Menentukan kelulusan peserta didik berdasarkan pertimbangan yang sesuai


BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SMAN 3 BUNGO

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan
pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
B. Tujuan Pendidikan Sekolah
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan
mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang
memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian,
mandiri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi tiga jenjang berdasarkan ketentuan Pasal 15
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 77 menyatakan bahwa
Pendidikan Menengah bertujuan membentuk peserta didik menjadi insan yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur;
2. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
3. Sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
4. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
Salin itu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkonstribusi pada kehidupan bermastarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

C. Visi SMAN 3 Bungo


Adapun Visi SMAN 3 Bungo adalah sebagi berikut :
“Prestasi, Edukatif, Transformatif, Imtaq dan Ramah Lingkungan”.
Disingkat dengan PETIR
Indikator Visi :
Tabel 2.1 Indikator dari kata kunci visi sekolah
VISI INDIKATOR
1. Unggul dalam Perolehan UAS
2. Unggul dalam Persaingan ke Jenjang Perguruan Tinggi
3. Unggul dalam Olimpiade Mata Pelajaran
PRESTASI

4. Unggul dalam Lomba Olahraga


5. Unggul dalam Lomba Kesenian
6. Pendidik, dan tenaga Kependidikan yang unggul
7. Kreatif dan inovatif sesuai dengan profil pelajar Pancasila
1. Terpuji dan Berbudi Pekerti Luhur
2. Disiplin dan Tanggung Jawab Kerja peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan
3. Hormat kepada Guru dan Orang Tua
EDUKATIF

4. Taat aturan dalam kehidupan sehari-hari


5. Rapi, bersih sopan
6. Timework, sportifitas, dan saling menghargai
7. Pembelajaran dan penilaian HOTS
8. Bernalar kritis sesuai profil pelajar pancasila
VISI INDIKATOR
1. Terampil dalam Bidang ICT
1. Terwujudnya peserta didik yang terampil dalam Senibudaya dan
Kewirausahaan
TRANSPORMATIF

3. Terampil berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris


4. Terampil berpidato dan berceramah dalam bidang agama dan Bahasa.
5. Paham kelemahan dan kelebihan diri semua warga sekolah
6. Etos Belajar dan kerja yang tinggi semua warga sekolah
7. Tanggap terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
8. Mandiri dan bertanggung jawab sesuai profil pelajar Pancasila
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sesuai
profil pelajar pancasila
2. Hafal dan fasih bacaan ibadah dan doa harian sesuai kepercayaan
masing-masing
IMTAQ

3. Unggul dalam Disiplin, Sportif, Percaya Diri, Tanggung Jawab, Jujur


dan Amanah
4. Unggul dalam Kepedulian Sosial semua warga sekolah
5. Terampil membaca dan mengamalkan kitab suci sesuai agama dan
kepercayaannya
1. Unggul dalam apresiasi seni budaya dan lingkungan
RAMAH LINGKUNGAN

2. Tercipta Lingkungan Sekolah Sehat, Indah, Rindang, dan Nyaman


3. Tercipta Lingkungan Hidup sebagai media Pembelajaran
4. Peduli terhadap lingkungan sekolah
5. Peduli terhadap 3 R (Reduce, Recycle, Reuse)
6. Memiliki jiwa gotong royong dan berkebhinekaan global

D. Misi SMAN 3 Bungo


Untuk mencapai VISI tersebut, SMAN 3 Bungo mengembangkan Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah
2. Meningkatkan kualitas Ekstrakuriruler Sekolah
3. Meningktkan Layanan, tata kelola, Proses Pembelajaran, ekstrakurikuler dan sosial
4. Membangun Tata Kelola Sehat, Transparan dan Akuntabel
5. Meningkatkan Kerjasama dengan Stakeholder
6. Melaksanakan Pembinaan Terhadap Nilai-Nilai Budaya Ramah Lingkungan
7. Mewujudkan Insan Yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
8. Menjadikan Sekolah Sehat Tingkat Nasional
9. Mewujudkan peserta didik yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila yaitu:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
E. Tujuan SMAN 3 Bungo
Adapun tujuan satuan pendidikan SMA Negeri 3 Bungo adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Jangka Pendek Tahun Pelajaran 2022/2023
Adapun tujuan jangka pendek sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, dan peserta didik yang dapat berkompetisi baik lokal maupun global.
b. Meningkatnya kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala sekolah, tenaga
pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk bersama-sama
melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI) masing-masing;
c. Terlaksananya proses belajar mengajar secara efektif dan efesian berdasarkan
semangat keunggulan lokal dan global sesuai abad 21 (Critical Thinking,
Communication, Collaboration, dan Cretivity dan Inovation).
d. Melahirkan insan cerdas, berkarakter dan terampil dalam bidang akademis dan non
akademis, serta memiliki kepedulian terhadap permasalahan lingkungan
e. Terlaksananya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila secara efektif
sesuai dengan perkembangan zaman
f. Terwujudnya peningkatkan kualitas lulusan dan kuantitas lulusan yang melanjutkan
ke PTN/PTS Favorit yang berakhlak.
g. Terlaksananya program layanan dan program ekstrakurikuler dan mampu bersaing
dengan berbagai event sains dan ekstral lain.
h. Terbentuknya karakter bangsa dan penyadaran berbudaya lingkungan hidup dengan
meningkatkan Kecerdasan, Pengetahuan, Kepribadian, Akhlak Mulia, Serta
Keterampilan Untuk Hidup Mandiri dan Mengikuti Pendidikan Lebih Lanjut.
i. Terwujudnya sistem kepemimpinan yang kuat dalam mengakomodasikan,
menggerakan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.
j. Tertanamnya budaya mutu kepada seluruh warga sekolah yang didasarkan pada
keterampilan/ skill dan profesionalisme. Menciptakan system kebersamaan melalui
teamwork yang kompak, cerdas, dinamis dan agamis dalam rangka menghasilkan
output pendidikan yang tinggi.
k. Terselenggaranya Manajemen Sistem Informasi (SIM, System Information
Management) Sekolah yang terbuka dan berorientasi pelayanan serta Melaksanakan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang mendorong partisipatif, transparansi dan
akuntabilitas
l. Terciptanya insan yang yang memiliki kecakapan dalam Kecakapan Berpikir Kritis
dan Pemecahan Masalah, Kecakapan Berkomunikasi, Kreativitas dan Inovasi,
Kolaborasi dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
m. Memiliki pemahaman tentang pendidikan sebagai profesi dalam melaksanakan
kerangka moral, legal dan etika bekerja yang berkaitan dengan profesi pendidik.
n. Memiliki sistem informasi sekolah berbasis TIK dan Pusat Sumber Belajar dan E-
learning.
o. Memiliki struktur organisasi yang dinamis, efektif dan efisien sesuai dengan visi dan
misi sekolah dalam mendukung keberhasilan pembelajaran peserta didik.
p. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan sesuai standar nasional dan Internasional
yang mendukung pembelajaran berbasis TIK dan lingkungan hidup.
q. Terjalinnya kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah dalam
kegiatan akademik dan non akademik.
r. Meningkatnya kedisiplinan warga sekolah.
s. Meningkatnya kemampuan pendidikn dan tenaga kependidikan dalam menguasai IT.
t. Mengoptimalkan kegiatan ektrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja  dan
meningkatkan aktifitas kegiatan ekskul yang lain dan Memperoleh prestasi dalam
keikutsertaan bidang olahraga, seni dan sains tingkat kota dan provinsi serta nasional.
2. Jangka Menengah (Tahun Pelajaran 2024/2027)
Adapun tujuan jangka menengah sebagai berikut :
a. Mempertahankan tingkat kelulusan pada angka 100%.
b. Memelihara 7 K sekolah.
c. Mempertahankan sekolah pada posisi sekolah berbasis IT.
d. Memiliki guru profesional yang unggul dalam penguasaan IT.
e. Memiliki ruang pamer aneka karya unggulan peserta didik.
f. Meningkatkan kepuasan pelayanan pembelajaran peserta didik.
g. Meningkatkan nilai rata-rata ujian sekolah pada angka 80.
h. Memiliki peserta didik yang masuk PTN hingga 60%.
i. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para guru.
j. Memiliki tambahan satu unit gedung baru.
k. Memiliki Laboratorium dan multimedia yang lengkap sebagai penunjang proses
pembelajaran.
l. Terbentuknya komunitas sekolah yang disiplin, rukun, religius, dan akrab.
m. Memiliki peserta didik yang berprestasi dalam lomba kegiatan ekstrakurikuler sampai
tingkat provinsi.
n. Meningkatkan kekeluargaan dan kesejahteraan warga sekolah.
o. Terbiasa melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila secara
efektif sesuai dengan fase E dan F.
3. Jangka Panjang Tahun Pelajaran 2027/2033
Adapun tujuan jangka panjang sebagai berikut :
a. Terbentuknya komunitas sekolah dengan disiplin tinggi.
b. Terbentuknya sekolah dengan kondisi bersih, asri dan nyaman.
c. Memiliki guru-guru yang kompeten, menguasai IT dan Bhs Inggris.
d. Terbentuk tradisi sekolah bahwa setiap peserta didik mampu mengaktualisasikan diri
dengan karyanya masing-masing.
e. Menjadi Sekolah dapat mencapai peringkat unggulan nasional baik regular maupun
ektra.
f. Terpenuhi sarana dan prasarana menurut standar nasional
g. Prestasi non akademik peserta didik mencapai tingkat nasional.
h. Memiliki persentase 80% jumlah peserta didik yang diterima di PTN tinggi.
i. Sudah terbentuk komunitas sekolah yang disiplin, rukun, religius, berdedikasi,  akrab,
dan sejahtera.
j. Memiliki lulusan mempunyai kemampuan life skill bidang kewirausahaan
k. Sekitar 10 – 20% alumni melanjutkan ke S-1 dengan beapeserta didik.
l. Terbiasa melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila secara
efektif sesuai dengan fase E dan F
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN SMAN 3 BUNGO

A. Pengorganisasian Intrakurikuler
1. Kurikulum merdeka
Struktur Kurikulum SMAN 3 BUNGO sebagaimana diatur pada Keputusan
Mendikbudristek No. 262 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Mendikbudristek
Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran terdiri atas 2 (dua) fase, yaitu fase E untuk kelas X, dan fase F untuk kelas XI
dan XII.
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, struktur kurikulum dibagi menjadi 2 (dua)
kegiatan utama mencakup (1) pembelajaran intrakurikuler; dan (2) projek penguatan profil
pelajar Pancasila (P5). Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran
mengacu pada capaian pembelajaran (CP). Kegiatan projek penguatan profil pelajar
Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). SMAN 3 BUNGO mengatur beban
belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) pertahun dengan
mengatur alokasi waktu setiap minggunya dalam tahun pelajaran 2022/2023 Kelas X, Fase E
sebagai berikut
Kurikulum merdeka di SMA Negeri 3 Bungo menggunakan sistem longitudinal
pembelajaran diajarkan dalam proses pembelajaran sendiri-sendiri sesuai alokasi mata
pelajarannya. Sesuai dengan struktur kurikulum, pada tabel struktur kurikulum jumlah jam
yang tercantum adalah jumlah jam beban mengajar guru, terdiri dari intrakurikuler dan
proyek penguatan profil pelajar pancasila. Struktur kurikulum kelas X Fase E di SMAN 3
Bungo sebagai berikut:
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum kelas X Fase E
JP (Intra Total
JP P5 Pola JP P5 /Smtr
No. Mapel JP Intra + JP/ Ket
Mg TH TH P5)/Mg I = 2T II = 1T Th
JP =
2 72 36 3 24 12 108 Jam
1 PABP
Pelajaran
JP (Intra Total
JP P5 Pola JP P5 /Smtr
No. Mapel JP Intra + JP/ Ket
Mg TH TH P5)/Mg I = 2T II = 1T Th
Pend. Intra =
2 54 18 2 12 6 72 Intrakurik
2 Pancasila uler
P5 =
Proyek
Penguata
3 108 36 4 24 12 144 n Profil

Pelajar
3 Bhs.Indonesia
Pancasila
4 Matematika 3 108 36 4 24 12 144 T = Tema
2T = Dua
Tema P5
di
semester I
2 72 36 3 24 12 108 1T = Satu
Tema P5
di
IPA semester
Bio
II
(Bio,Fi *) = Jmh.
JP P5 ideal
5 s,Kim) jika
=216 Jumlah

JP 2 72 36 3 24 12 108 minggu
efektir
semester
1&2
sama
yaitu 18
Fis
minggu
Kim 2 72 36 3 24 12 108
IPS Sos 2 72 36 3 24 12 108
(Sos,E Eko 2 72 36 3 24 12 108
6 ko,Sej, Sej 2 72 36 3 24 12 108
Geo) =
2 72 36 3 24 12 108
288 JP Geo
7 Bhs.Ingris 2 54 18 2 12 6 72
8 PJOK 2 72 36 3 24 12 108
9 Informatika 2 72 36 3 24 12 108
10 Seni & 2 54 18 2 12 6 72
Prakarya: Seni
JP (Intra Total
JP P5 Pola JP P5 /Smtr
No. Mapel JP Intra + JP/ Ket
Mg TH TH P5)/Mg I = 2T II = 1T Th
Rupa
Terintegrasi pada Mata Pelajaran lain yang berkesesuaian dan P5
11 Mulok
(Dijelaskan pada subKurikulum Mulok)

30.5 1098 486 44 324 162 1584


Jumlah JP Per Pekan dengan asumsi dalam 1 tahun ada 44
36 minggu efektif @ 45 menit
1. Mata Pelajaran IPA dan IPS dilaksanakan secara regular masing-masing muatannya berdiri sendiri dg 3JP /minggu
dengan pertimbangan SDM
2. Mata Pelajaran Seni dan Prakarya muatan yang dipilih adalah Seni Rupa
3. Kegiatan P5 menggunakan sistem Blok mingguan dengan alasan jika blok semester membutuhkan 3 bulan untuk
tiga tema P5 yang akan mengurangi minggu efektif bagi guru kelas X yang mengajar di kelas XI atau XII
a. Jumlah Minggu Intrakurikuler dan P5 semester 1 dan 2 tidak sama
b. Jumlah Jam Pelajaran Intrakurikuler dan P5 semester 1 dan 2 tidak sama
4. Memerlukan Pemetaan JP Muatan Pembelajaran persemester ( seperti tabel berikut)
5. Untuk Mata pelajaran Agama diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing

1) Sistem Pembagian Waktu Pembelajaran


Penerapan waktu pembelajaran di dalam pengorganisasian pembelajaran intrakurikuler
SMA Negeri 3 Bungo terbagi menjadi dua sistem, yaitu sistim longitudinal dan sistim
block.
a. Sistem Longitudinal
Pelaksanaan sistem reguler yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi
rutin setiap minggu dengan alokasi waktu tertentu dengan memenuhi alokasi waktu
per tahun yang tersedia.
b. Sistem blok semester Projek (IPA & IPS) tuntutan Elemen keterampilan proses
Pelaksanaan sistem blok yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi
pada alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu
pembelajaran per tahun.
2) Pengorganisasian pembelajaran intrakurikuler
Pengorganisasian pembelajaran SMA Negeri 3 Bungo untuk Fase E. Sistem
penerapan masing-masing mata pelajaran dalam pembelajaran terbagi menjadi dua
sistem yaitu sistem regular dan sistem blok semester
1) Semua mata pelajaran pada fase E diitegrasikan dengan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan prosentasi Proyek
25% masing-masing mapel.
2) Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila bersifat integrasi dengan lebih dari dua mapel sesuai dengan tema yang
ditetapkan di SMA N 3 Bungo.
3) Total alokasi waktu satu minggu 44 JP untuk intrakurikuler dan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Namun, dengan
adanya sistem blok, maka alokasi waktu untuk setiap bulan bisa berbeda.
Berdasarkan pemetaan di atas, maka disusun pengorganisasian pembelajaran Fase E sebagai berikut:
Tabel 3.2 Tabel pemetaan pembelajaran kelas X Fase E
SMTR 1/MG/JP Tahun 2022
Ko
Juli Agustus September Oktober November Desember
de.
No Mapel 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Ma
1 1 1 1 1

Penilaian Akhir Semester Ganjil TP 2022-2023


pel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 13 15 17 19 20

Panen Raya Projek Penguatan Profil Pelajar


0 2 4 6 8
1 PABP A 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Libur Semester Ganjil


Pend.
B 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 Pancasila*
3 Bhs.Indonesia C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 Matematika J 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 Bio L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 Fis K 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 Kim M 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 Sos P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 Eko Q 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 Sej N 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 Geo O 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 Bhs.Ingris* F 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
13 PJOK H 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 Informatika S 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Seni &
Prakarya : Seni G 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15
Rupa
Mulok Terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain dan P5
Jmh. JP
Intrakurikuler/Mingg 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 880
u 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Kegiatan P5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 Smtr 1 P5, 2
JMH JP/Mg 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 Proyek

SMTR 2/MG/JP Tahun 2023


JMH. JP/TH
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 Ttl Intr P5
2 2 3 3
Perpisahan
USP Kelas

Libur Idul

Penilaian
21 23 24 25 27 28 29 31 32 33 35 36 1 2 3

Panen

Akhir

Libur
Raya
2 6 0 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
SMTR 2/MG/JP Tahun 2023
JMH. JP/TH
Januari Februari Maret April Mei Juni

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 54 18
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144 108 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144 108 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 54 18
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 54 18

109
4 4 4 4 1584 486
44 44 44 44 44 44 44 44 44 0 0 0 44 44 44 704 8
4 4 4 4

44 4 44 44 44 4 44 44 44 4 44 44 44 4 44 44 Smtr 2 P5, 1
SMTR 2/MG/JP Tahun 2023
JMH. JP/TH
Januari Februari Maret April Mei Juni
4 4 4 4 Proyek
2. Kurikulum 2013
Dalam inplementasi kurikulum 2013 di SMAN 3 Bungo pada kelas XI dan XII,
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program. Kompetensi
Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas. Kompetensi inti
bukan untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran mata pelajaran yang
relevan. Setiap mata pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.
Dengan kata lain, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut
harus berkontribusi terhadap pembentukan kompetensi inti. Ibaratnya, kompetensi inti
merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan dengan mempelajari
setiap mata pelajaran. Di sini kompetensi inti berperan sebagai integrator horizontal
antarmatapelajaran. Dengan pengertian ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran
karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Kompetensi inti merupakan kebutuhan
kompetensi peserta didik, sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi dasar yang
akan diserap peserta didik melalui proses pembelajaran yang tepat. 
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SMAN 3 Bungo pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang
untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi
dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat
dijaga pula. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Alokasi waktu yang dipakai di SMAN 3 Bungo sesuai dengan Permendikbud nomor 36
tahun 2018 sebagai berikut dalam waktu satu tahun ajaran 2 semester rincian jam per minggu
setiap jurusan untuk peminatan sebagai berikut :
Implementasi Struktur Kurikulum 2013 SMAN Bungo ada 2 peminatan yaitu Program IPA
dan Program IPS, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3 Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA

ALOKASI WAKTU

JUL
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU

SEMESTER

JAM
3 4 5 6
Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama dan
1 3 3 3 3 18
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila
2 2 2 2 2 12
Dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 24
4 Matematika 4 4 4 4 24
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 12
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 12
Jumlah 17 17 17 17
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 12
Pendidikan Jasmani,
8 Olah Raga dan 3 3 3 3 18
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 12
Jumlah 7 7 7 7
Kelompok C (Peminatan)
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
1 Matematika 4 4 4 4 22
2 Biologi 4 4 4 4 22
3 Fisika 4 4 4 4 22
4 Kimia 4 4 4 4 22
16 16 16 16
Kelompok Lintas Minat
Ekonomi 4 4 4 4 14
Jumlah 4 4 4 4 28
Jumlah Mata Pelajaran yang
44 44 44 44
ditempuh per minggu

Tabel 3.4 Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS


ALOKASI WAKTU

JUML
BELAJAR PER
MINGGU
MATA PELAJARAN

JAM
SEMESTER

3 4 5 6
Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama
1 3 3 3 3 18
dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila
2 2 2 2 2 12
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 24
4 Matematika 4 4 4 4 24
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 12
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 12
Jumlah 17 17 17 17
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 12
Pendidikan Jasmani,
8 Olah Raga dan 3 3 3 3 18
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 12
Jumlah 7 7 7 7
Kelompok C (Peminatan)
Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 4 4 4 4 22
2 Sejarah 4 4 4 4 22
3 Sosiologi 4 4 4 4 22
4 Ekonomi 4 4 4 4 22
 Jumlah 16 16 16 16
Bahasa dan Sastra
4 4 4 4 14
Inggris
Jumlah 4 4 4 4
Jumlah Mata Pelajaran yang
44 44 44 44
ditempuh per minggu

Sistem pelaksanaan pembelajaran di SMAN 3 Bungo untuk kelas XI dan XII menggunakan
sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan
pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Sedangkan untuk aspek pilihan mata pelajaran seni budaya yang diterapkan untuk kelas XI dan
XII di SMAN 3 Bungo adalah seni teater dan seni rupa. Selanjutnya aspek pilihan mata
pelajaran prakarya kewirausahaan yang diterapkan untuk kelas XI dan XII adalah kerajinan dan
pengolahan, alasannya pemilihan 2 aspek seni budaya dan prakarya adalah ketersediaan SDM
dan kearifan lokal (ketersediaan sumber daya lingkungan sekitar)

3. Kurikulum Mulok
Implementasi muatan lokal kurikulum merdeka di SMAN 3 Bungo pada kelas X
dilaksanakan dengan integrasi di P5, sedangkan untuk kurikulum 2013 pada kelas XI dan
XII dilaksanakan dengan integrasi mata pelajaran PJOK , Seni Budaya dan Prakarya
kewirausahaan (Terlampir KD yang terintegrasi)

B. KO-KURIKULER
Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila pada intrakurikuler terintegrasi pada
semua mata pelajaran pada fase E, dan mata pelajaran umum pada fase F. Proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila terintegrasi pada mata pelajaran dalam bentuk kegiatan proyek.
Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila implementasinya dilakukan secara lintas mata
pelajaran dengan tema tertentu yang sudah ditentukan oleh sekolah.
Muatan Kurikulum Ko-kurikuler
NO Bentuk kegiatan/ Deskirpsi
Tema P5
1 Bangunlah jiwa dan 1. Melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah
raga nya terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji
fenomena perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar
mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta
berupaya mencari jalan keluarnya.
2. Menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan
dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba,
pornografi, dan kesehatan reproduksi.
3. Merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga
kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk
mengkampanyekan isu terkait.
2 Berekayasa dan 1. Mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem,
Berteknologi untuk berpikir komputasional, atau design thinking) dalam
Membangun NKRI mewujudkan produk berteknologi.
2. Mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering
process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi
sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau
prototipe produk bidang rekayasa (engineering).
3. Mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya
digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para
peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya
melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek
sosial dan aspek teknologi.
3 Bhinneka Tunggal 1. Mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan
Ika tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan,
kemiskinan, dsb.
2. Kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang
biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan
dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan mengenal
dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.
4 Gaya Hidup 1. Mengembangkan kemampuan berpikir sistem untuk memahami
Berkelanjutan keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak-dampak global
yang menjadi akibatnya, termasuk perubahan iklim.
2. Membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan
serta mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih
berkelanjutan dalam keseharian.
3. Mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di
lingkungan sekitarnya (bencana alam akibat perubahan iklim,
krisis ngan, krisis air bersih dan lain sebagainya), serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya.
5 Suara Demokrasi 1. Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi
demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda,
termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja
2. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan
keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan
demokrasi Pancasila.
6 Kearifan Lokal 1. Mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah
berkembang seperti yang ada, bagaimana perkembangan
tersebut dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar
(nasional dan internasional), serta memahami apa yang berubah
dari waktu ke waktu apa yang tetap sama.
2. Mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi
lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan
diterapkan dalam kehidupan belajar
3. Mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang budaya
dan nilai-nilai luhur yang dipelajari
7 Kewirausahaan 1. Merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal
dan menangkap peluang usaha dalam kerangka pembangunan
berkelanjutan.
2. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam
kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan
karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti
dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan.
3. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan
ditumbuh kembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka terhadap kebutuhan
masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap
untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.

Tema yang dipilih sebagai Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 3 Bungo adalah
sebagai berikut: (Detail tentang Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat dilihat pada
tabel).

Mata
pelajaran Profil Pelajar
Kelas Tema Projek Semester
yang Pancasila
terintegrasi
Gaya Hidup Semua mata Lingkunganku Beriman, bertaqwa
Berkelanjutan pelajaran asri hidupku kepada Tuhan Yang
berseri Maha Esa, dan
berakhlak mulia
Bergotong-royong
Bernalar kritis
1
Bangunlah Semua mata Budaya hidup Beriman, bertaqwa
Jiwa pelajaran disiplin waktu kepada Tuhan Yang
X dan Raganya sebagai peserta Maha Esa, dan
didik berakhlak mulia
Berkebinekaan
global Mandiri
Kewirausahaa Semua mata Wirausahawan Beriman,bertakwa
n pelajaran jamur tiram kepada tuhan yang
yang handal maha esa, dan
2
berakhlak mulia
Bergotong-royong
Kewirausahaan

Pelaksanaan aktualisasi P5 pada kelas XI dan XII diintegrasikan


dalam kepramukaan baik disemester I dan 2
Satuan pendidikan membentuk tim P5 untuk menentukan tema, dimensi, sub tema, topik, alokasi
waktu, modul ajar dan penilaian projek.

1. Pendekatan pembelajaran
a. Pendekatan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
1) Pendekatan Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran kepada pelajar, SMA Negeri 3 Bungo menetapkan suatu
standar strategi pembelajaran untuk diterapkan oleh guru dalam masing-masing mata
pelajaran. Standar strategi pembelajaran yang ditetapkan disusun berdasarkan prinsip untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan pemahaman semua
bagian konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama lain. Strategi ini diharapkan membuat
pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran
Adapun standar strategi pembelajaran yang ditetapkan oleh SMA Negeri 3 Bungo adalah
sebagai berikut:
a. Koordinasi persiapan pembelajaran
Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang mata
pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk Proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan
terhadap jalannya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan
Format alur pembelajaran (silabus) dan modul ajar (RPP).
 Format capaian pembelajaran
 Format alur Tujuan pembelajaran
 Modul ajar
b. Prosedur
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam 1 kali pertemuan standarnya adalah terdiri
dari kegiatan Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen minimal yang
harus dilaksanakan oleh guru namun guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama tetap memperhatikan
ketercukupan waktu pertemuan.komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada
tabel berikut :
No Kegiatan Komponen Minimal
Pembuka 1. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis pelajar
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memberikan apersepsi
Inti 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai model pembelajaran yang
dipilih
2. Melakukan integrasi keterampilan Literasi, 4C (Communication,
Collaboration, Critical Thinking & Creativity) dan HOTS (High
Order Thinking Skill) dalam Pembelajaran

penutup 1. Melakukan refleksi


2. Menyampaikan rencana tindak lanjut

c. Model pembelajaran
Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMA Negeri 3 Bungo dipilih berdasar
kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual dalam
kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar model pembelajaran SMA
Negeri 3 Bungo tersebut adalah:
1. Problem Based Learning
2. Project Based Learning
3. Cooperative Learning
4. Discovery Learning

d. Media pembelajaran
Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMA Negeri 3 Bungo menetapkan standar media
pembelajaran yang akan digunakan. Standar media pembelajaran yang ditetapkan mengacu
pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan memberi pengalaman
belajar yang kaya pada pelajar.
Jenis standar media pembelajaran SMA Negeri 3 Bungo dibedakan menjadi 2, yaitu media
wajib dan media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus dipergunakan
dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran yang boleh
dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru diperbolehkan menambah media
pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan dan efektifitas
pembelajaran.
Standar media pembelajaran SMA Negeri 3 Bungo baik yang wajib atau yang pilihan dapat
dilihat di tabel berikut :
No Jenis Media Keterangan
1 Wajib 1. Gadget/Laptop/ Pembelajaran dilaksanakan secara digital dan
Gawai paperless
2. Konten belajar Gadget untuk pendidik.
digital. Peserta didik diperbolehkan memakai gadget pada
saat pembelajaran atas intruksi serta dibawah
pengawasan pendidik (dikumpulkan oleh pendidik
yang bersangkutan)

2 Pilihan 1. Alat peraga Disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran


2. LCD Projektor
3. Papan tulis
4. Laboratorium
5. Aplikasi video
conference zoom
6. Internet
7. dll

e. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Jenis dan Format Penilaian
SMA negeri 3 Bungo menggunakan dua macam penilaian, penilaian formatif dan
penilaian sumatif yang dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Penilaian sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik sebagai
hasil Pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian dan membina perilaku perilaku serta budi pekerti peserta didik sesuai profil
pelajar Pancasila. Adapun teknik penilaian sikap dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Observasi. Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan Teknik yang dilakukan
secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
2. Penilaian diri. Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku.
3. Penilaian antar teman. Penilaian antar teman adalah penilaian dengan cara peserta didik
selain menilai perilaku temannya.

b. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik
berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan berpikir
tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian capaian pembelajaran
masing-masing pelajaran pada setiap fase. Beberapa teknik penilaian pengetahuan dapat
digunakan sesuai dengan karakteristik indikator capaian pembelajaran, yaitu :
1) Penilaian Tertulis, dalam bentuk ujian, essay
2) Penilaian Tidak tertulis, dalam bentuk pertanyaan lisan, presentasi, konferensi/debate

c. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian capaian
pembelajaran. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain:
1) Penilaian unjuk kerja/ kinerja/ praktik
Penilaian unjuk kerja/ kinerja/ praktik/ dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/ waktu tertentu.
Dalam hal ini, proyek yang dapat diberikan pada peserta didik ada dua macam, yaitu:
1. Proyek Profil Pelajar Pancasila
Projek dengan penerapan dimensi profil pelajar pancasila sesuai dengan tema yang sudah
ditentukan sekolah dalam setiap fase, dan dalam pelaksanaanya terintegrasi dengan beberapa
mapel

2. Proyek Tugas Akhir


Peserta didik di fase F kelas 12 diberlakukan menulis esai ilmiah secara individu yang
berkaitan dengan proyek mata pelajaran dari salah satu kelompok mapel pilihan sebagai
tugas akhir. Adapun dalam penarapannya, memperhatikan: kombinasi dengan kelompok
mapel yang dipilih, bentuk nya integrasi, pembimbing penguji terdiri dari mapel yang
diambil, uji plagiasi.
Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu
tertentu
Penilaian Portofolio
Penilain portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi
yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu.

f. Bentuk Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar


Penilain hasil belajar peserta didik dibedakan menjadi dua macam, yaitu penialian
sumatif dan penilaian formatif. Penilaian sumatif bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran
speserta didik pada akhir pembelajaran dengan membandingkannya dengan beberapa standar.
Penilaian formatif lebih menekankan pada penilaian mandiri oleh peserta didik. Peserta didik
dapat mengukur secara mandiri perkembangan hasil belajarnya melalui hasil capain pada setiap
penilaian formatif yang diadakan sekolah. Dalam penilain formatif ini, guru dapat memperoleh
data secara individual hasil perkembangan peserta didik, sehingga guru bisa membantu dan
menangani kendala belajar secara individu pada masing-masing peserta didik.
Berikut bentuk pelaksanaan penilaian hasil belajar beserta periode pelaksanaanya :
Fase E Fase F
Periode Jenis
No Bentuk kegiatan Kelas Kelas
pelaksanaan evaluasi Kelas X
XI XII
1 Harian Sumatif Penilaian harian   
2 tiga bulan Formatif Try out ketuntasan capaian   
sekali pembelajaran
3 Semester Sumatif Penilaian Akhir Semester   
(PAS)
Sumatif Matrikulasi 
Sumatif Fantastic Life Skill  
Sumatif Excellent Study Club   
Sumatif Self Development   
4 Akhir jenjang Sumatif Penilaian Akhir Tahun  
(PAT)
Sumatif AKM 
5 Akhir sekolah Sumatif Ujian Satuan Pendidikan 
g. Standar ketuntasan
Setiap pelajar harus memenuhi standar ketuntasan untuk setiap mata pelajaran sesuai
sesuai dengan jenis penilaian pada setiap fase. Berikut standar ketuntasan minimal yang haruas
dipenuhi pelajar untuk bisa melanjutkan pada fase berikutnya.
No Jenis penilaian Fase E Fase F
1 Sikap (berlaku untuk setiap dimensi profil pelajar pancasila Katagori Katagori
Baik Baik
2 Pengetahuan (berlaku untuk semua mata pelajaran) 75 75

3 keterampilan (berlaku untuk semua mata pelajaran) 75 75

h. Layanan Inklusi
SMA Negeri 3 Bungo menyediakan pelayanan untuk pelajar dengan keterbatasan yang
memilih menempuh pendidikannya di sekolah umum, dalam hal ini SMA Negeri 3 Bungo.
Adapun pelayanan yang disediakan oleh SMA Negeri 3 Bungo adalah :
No Nama program dan bentuk kegiatan pelaksana
1 Program Individual learning
 Pembelajaran dengan penyesuaian  Guru mata pelajaran
kecepatan dan proses belajar melalui  1 guru pendamping
penyesuaian kedalaman materi
pembelajaran, bentuk penugasan dan
bentuk evaluasi berdasarkan tingkat
kesulitan belajar akibat keterbatasan yang
dimiliki
 Pendamping khusus pemantau
perkembangan belajar
2 Program Pendampingan Sebaya
 Piket pendamping yang bertugas memberi Pelajar telah diseleksi
bantuan terhadap kesulitan berlajar serta melalui tes penyaringan
dukungan moril dengan tetap menjunjung psikologi dan akademik
tinggi prinsip kemandirian dari pelajar
dengan keterbatasan.
 Pelajar yang terlibat mendapat
penghargaan berupa tambahan nilai dan
sertifikat.
3 Program bantuan belajar
Penyediaan alat bantu belajar sesuai Sekolah
keterbatasan yang dimiliki pelajar dengan
keterbatasan

 Pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013


a. Sistem Pelaksanaan yang digunakan sistem paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap
satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang
terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket
terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
1. Karakteristik Pembelajaran
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang
digunakan:
1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar;
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills);
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Terkait
dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran.
b. Pengaturan alokasi waktu
1. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri
2. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
1) pelaksanaan Nomal
Alokasi waktu yang digunakan adalah 45 menit setiap jam tatap mukanya sebagai berikut :
SENIN SELASA-KAMIS JUMAT
Jam Jam Jam
Waktu Kegiatan Waktu Kegiatan Waktu Kegiatan
Ke Ke Ke
ROHIS.M-1/
UPACARA GORO.M-2/
0 07.00-07.45 0 07.15-07.30 PEMBIASAAN 0 07.00-08.00
BENDERA SENAM.M-3/
WALAS.M-4
1 07.45-08.30 KBM 1 07.30-08.15 KBM 1 08.00-08.45 KBM/P5
2 08.39-09.15 KBM 2 08.15-09.00 KBM 2 08.45-09.30 KBM/P5
3 09.15-10.00 KBM 3 09.00-09.45 KBM Istirahat ISTIRAHAT
09.45 -
10.00-10.15 ISTIRAHAT 09.45-10.00 ISTIRAHAT 3 KBM/P5
10.30
10.30 -
4 10.15-11.00 KBM 4 10.00-10.45 KBM 4 KBM/P5
11.15
5 11.00-11.45 KBM 5 10.45-11.30 KBM
6 11.45-12.30 KBM 6 11.30-12.15 KBM
12.30-13.05 ISTIRAHAT 7 12.15-13.00 KBM
7 13.05-13.50 KBM 13.00-13.40 ISTIRAHAT
8 13.50-14.35 KBM 8 13.40-14.25 KBM
9 14.35-15.20 KBM/ P5 9 14.25-15.10 KBM/ P5
10 15.20-16.05 KBM/ P5 10 15.10-15.45 KBM/ P5

1 JP : 45Menit Berdasarkan surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi


Nomor : S.1826/DISDIK 3.1/VII/2022 Tanggal : 14 Juli 2022
Tentang : Surat Pemberitahuan Kegitan Belajar Mengajar TP
2022/2023 Pelepat Ilir, 06 Juli 2022
No Kegiatan Waktu Pukul Kepala Sekolah
1 Pramuka Wajib Mgg. 1 dan 3 setiap bulan Setiap Jumat 14.00-16.00
2 Keg. KSN Mgg. 2 dan 4 setiap bulan Setiap Jumat 14.00-16.00
3 Keg. O2SN Mgg. 1-4 setiap bulan Setiap Sabtu 08.00-09.30 DWI SUYONO, S.Pd
4 Keg. FLS2N Mgg. 1-4 setiap bulan Setiap Sabtu NIP.197706052003121010
Keg. Ekstra
5 Lain Mgg. 1-4 setiap bulan Setiap Sabtu

Tabel 3.34 jam KBM


3. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
1) Kelas X : 44 jam pelajaran;
2) Kelas XI dan XII : 44 Jam pelajaran.
3) Kegiatan belajar mengajar dari hari Senin s.d Jumat
Belajar tatap muka dengan beban belajar @ 45 Menit per jam pelajaran, rincian belajar tatap
dokumen KTSP ini.

4. Rombongan belajar
Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta didik dalam
setiap rombongan belajar dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel 3.36 Rombel Satuan Pendidikan
No Satuan Pendidikan Jumlah Rombongan Jumlah Maksimum Peserta Didik
Belajar Per Rombongan Belajar

1 SD/ MI 6-24 28

2 SMP/ MTs 3-33 32

3 SMA/ MA 3-36 36

4 SMK 3-37 36

5 SDLB 6 5

6 SMPLB 3 8

7 SMALB 3 8

Tabel 3.37 Rombongan belajar SMAN 3 Bungo


Program
No Jenjang Kelas Jumlah
IPA IPS
1. X 4 3 7
2. XI 5 3 8
3. XII 5 3 8
Total Rombel 14 9 23

c. Penugasan Terstruktur (PT) dan kegiatan Mandiri Tidak terstruktur (KMTT)


1. Kegiatan pembelajaran
1) Intra kurikuler
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah yang sudah teratur, jelas. dan terjadwal
dengan sistematik yang merupakan program utama dalam proses mendidik peserta didik.
Implementasinya sesuai dengan jadwal tatap muka tiap hari efektif sekolah.
Kegiatan tatap muka tiap harinya untuk SMA Negeri 3 Bungo disesuaikan dengan aturan/ Juknis
yang berlaku tahun pelajaran 2021-2022. Beban belajar tatap muka untuk kelas X, XI, dan XII
sesuai kurun waktu seperti tabel berikut.
Tabel 3.38 Jumlah Jam Pembelajaran
Satu jam Jumlah jam Minggu Efektif Jumlah jam
Kelas tatap muka pembela-jaran per tahun ajaran pembelajaran
(menit) Per minggu 2021-2022 per tahun
X 45 42 42 1764
XI 45 44 42 1848
XII 45 44 32 1408
Selama masa pandemi covid-19 beban belajar tatap muka per satu jam tatap muka = 40 menit.
2) Ko kurikuler
Adalah kegiatan yang sangat erat sekali dan menunjang serta membantu kegiatan intrakurikuler
dilaksanakan diluar jadwal intrakurikuler berupa penugasan atau pekerjaan rumah ataupun
tindakan lainnya yang berhubungan dengan materi intrakurikuler yang harus diselesaikan oleh
peserta didik.

a. Penugasan terstruktur (PT)


Adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau
kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Pemberian tugas oleh guru secara PT pada
peserta didik untuk setiap mata pelajaran yang bisa dikerjakan oleh peserta didik berkisar 60%
dari kegiatan tatap muka. Sesuai dengan panduan penilaian kurikulum 2013. Setiap PT yang
diberikan oleh guru dibuat dalam daftar penilaian harian guru.
b. Kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)
Adalah Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh guru untuk menunjang
pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan
lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru. Setiap KMTT
yang diberikan oleh guru dibuat dalam daftar penilaian harian guru.
c. Remedial dan pengayaan
Kegiatan pembelajaran remedial adalah pembelajaran bagi peserta didik yang belum tuntas yang
dilaksanakan diluar jam tatap muka yang berfungsi untuk perbaikan pembelajaran bagi peserta
didik sehingga peserta didik diharapkan mencapai kompetensi yang sudah ditentukan.
Sedangkan pengayaan adalah kegiatan pembelajaran bagi peserta didik yang menonjol
kemampuan tingkat kompetensi yang dicapai yang dilaksanakan diluar jam tatap muka. Hal ini
diatur secara tersendiri bagian panduan akademik.

d. Pelaksanaan program pendalaman minat


Pendalaman minat di SMA Negeri 3 Bungo belum terlaksana karena beberapa faktor
diantaranya:
1. Sekolah memiliki Guru dengan Komitmen yang tinggi dari semua warga sekolah terhadap
pelaksanaan program.
2. Sekolah belum memiliki prestasi akademik peserta didik di atas rata-rata.
3. Sekolah belum mendapat dukungan yang kuat dari orang tua
4. Sekolah Belum memiliki lulusan yang diterima di PT minimal 25 persen dalam 3 (tiga) tahun
terakhir
5. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra belum dilaksanakan.
e. Buku Teks Pelajaran
Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

B. Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila


Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila pada intrakurikuler terintegrasi pada
semua mata pelajaran pada fase E, dan mata pelajaran umum pada fase F. Proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila terintegrasi pada mata pelajaran dalam bentuk kegiatan proyek. Proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila implementasinya dilakukan secara lintas mata pelajaran
dengan tema tertentu yang sudah ditentukan oleh sekolah.
a. Muatan Kurikulum Kokurikuler
NO Bentuk kegiatan/ Deskirpsi
Tema P5
1 Bangunlah jiwa dan 4. Melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah
raga nya terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji
fenomena perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar
mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta
berupaya mencari jalan keluarnya.
5. Menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan
dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba,
pornografi, dan kesehatan reproduksi.
6. Merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga
kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk
mengkampanyekan isu terkait.
2 Berekayasa dan 4. Mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem,
Berteknologi untuk berpikir komputasional, atau design thinking) dalam
Membangun NKRI mewujudkan produk berteknologi.
5. Mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering
process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi
sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau
prototipe produk bidang rekayasa (engineering).
6. Mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya
digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para
peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya
melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek
sosial dan aspek teknologi.
3 Bhinneka Tunggal 3. Mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan
Ika tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan,
kemiskinan, dsb.
4. Kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang
biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan
dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan mengenal
dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.
4 Gaya Hidup 4. Mengembangkan kemampuan berpikir sistem untuk memahami
Berkelanjutan keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak-dampak global
yang menjadi akibatnya, termasuk perubahan iklim.
5. Membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan
serta mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih
berkelanjutan dalam keseharian.
6. Mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di
lingkungan sekitarnya (bencana alam akibat perubahan iklim,
krisis ngan, krisis air bersih dan lain sebagainya), serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya.
5 Suara Demokrasi 3. Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi
demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda,
termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja
4. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan
keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan
demokrasi Pancasila.
6 Kearifan Lokal 4. Mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah
berkembang seperti yang ada, bagaimana perkembangan
tersebut dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar
(nasional dan internasional), serta memahami apa yang berubah
dari waktu ke waktu apa yang tetap sama.
5. Mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi
lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan
diterapkan dalam kehidupan belajar
6. Mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang budaya
dan nilai-nilai luhur yang dipelajari
7 Kewirausahaan 4. Merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal
dan menangkap peluang usaha dalam kerangka pembangunan
berkelanjutan.
5. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam
kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan
karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti
dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan.
6. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan
ditumbuh kembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka terhadap kebutuhan
masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap
untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.
Tema yang dipilih sebagai Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 3 Bungo adalah sebagai berikut: (Detail tentang
Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat dilihat pada tabel).

Mata pelajaran yang


Kelas Tema Projek Profil Pelajar Pancasila
terintegrasi
X Gaya Hidup Semua mata pelajaran Lingkunganku Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Berkelanjutan asri hidupku dan berakhlak mulia Bergotong-royong Bernalar kritis
berseri

Bangunlah Jiwa Semua mata pelajaran Budaya hidup Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan Raganya disiplin waktu dan berakhlak mulia Berkebinekaan global Mandiri
sebagai peserta
didik

Kewirausahaan Semua mata pelajaran Wirausahawan Beriman,bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan
jamur tiram yang berakhlak mulia Bergotong-royong Kewirausahaan
handal
2. Telaah Tema-Dimensi-Elemen-Subelemen-Topik P5

Target
pencapaian di Alokas
Sub elemen
akhir fase e i
Tema Dimensi Elemen (sebagai tujuan Topik
(kelas X - XII, waktu
P5)
usia 16-18 (jp)
tahun)
Gaya Hidup Beriman, Akhlak kepada alam Memahami Mengidentifikas Lingkungank
Berkelanjutan bertaqwa kepada keterhubungan i masalah u asri
Tuhan Yang ekosistem bumi lingkungan hidupku
Maha Esa, dan hidup di tempat berseri
berakhlak mulia. ia tinggal dan
melakukan
langkah-
langkah konkret
yang bisa
dilakukan untuk
menghindari
kerusakan dan
menjaga
keharmonisan
ekosistem yang
ada di
lingkungannya.
Bergotong- Kolaborasi Kerja sama Membangun
royong tim dan
mengelola
kerjasama
untuk mencapai
tujuan bersama
sesuai dengan
target yang
sudah
ditentukan.
Bernalar kritis Memperoleh dan Mengidentifikas Secara kritis
memproses i, mengklarifikasi
informasi dan gagasan mengklarifikasi, serta
dan menganalisis
mengolah gagasan dan
informasi dan informasi yang
gagasan kompleks dan
abstrak dari
berbagai
sumber.
Memprioritaska
n suatu gagasan
yang paling
relevan dari
hasil klarifikasi
dan analisis.
Bangunlah Jiwadan Beriman, Akhlak bernegara Melaksanakan Menggunakan Budaya
Raganya bertaqwa kepada hak hak dan hidup
Tuhan Yang dankewajiban melaksanakan disiplin
Maha Esa, dan sebagai kewajiban waktu
berakhlak mulia. warganegara kewarganegaraa sebagai
Indonesia n dan terbiasa peserta didik
mendahulukan
kepentingan
umum di atas
kepentingan
pribadi sebagai
wujud dari
keimanannya
kepada Tuhan
YME.
Berkebinekaan Mengenal dan Mengeksplorasi Menganalisis
global menghargai dan dinamika
budaya membandingka budaya yang
n mencakup
pengetahuan pemahaman,
budaya, kepercayaan,
kepercayaan, dan praktik
serta praktiknya keseharian
dalam rentang
waktu yang
panjang dan
konteks yang
luas.
Mandiri Pemahaman diri dan Mengenali Mengidentifikas
situasi kualitas dan i kekuatan dan
yang dihadapi minat tantangan-
diri serta tantangan yang
tantangan yang akan dihadapi
dihadapi pada konteks
pembelajaran,
sosial dan
pekerjaan yang
akan dipilihnya
di masa depan.
Kewirausahaan Kreatif Memiliki keluwesan Memiliki Bereksperimen wirausahawa
berpikir dalam keluwesan dengan n jamur tiram
mencari alternatif berpikir dalam berbagai pilihan yang handal
solusi mencari secara kreatif
permasalahan alternatif solusi untuk
Menghasilkan karya permasalahan memodifikasi
dan tindakan yang Menghasilkan gagasan sesuai
orisinal karya dan dengan
tindakan yang perubahan
orisinal situasi.
Beriman, Akhlak kepada Mengutamakan Mengidentifikas
bertakwa kepada manusia persamaan i hal yang
tuhan yang maha dengan orang menjadi
esa, dan lain dan permasalahan
berakhlak mulia menghargai bersama,
perbedaan memberikan
alternatif solusi
untuk
menjembatani
perbedaan
dengan
mengutamakan
kemanusiaan.
Bergotong- Kolaborasi Aktif
royong Komunikasi menyimak
untuk mencapai untuk
tujuan bersama memahami dan
menganalisis
informasi,
gagasan, emosi,
keterampilan
dan
keprihatinan
yang
disampaikan
oleh orang lain
dan kelompok
menggunakan
berbagai simbol
dan media
secara efektif,
serta
menggunakan
berbagai
strategi
komunikasi
untuk
menyelesaikan
masalah guna
mencapai
berbagai tujuan
bersama.

3. Pemetaan Profil Projek


TEMA PROJEK PROFIL 1 PROJEK PROFIL 2 PROJEK PROFIL 3
Beriman, bertaqwa kepada Beriman, bertaqwa kepada Tuhan
Tuhan Yang Maha Esa, dan Yang Maha Esa, dan berakhlak Kreatif
berakhlak mulia. mulia.
DIMENSI Beriman, bertakwa kepada
Bergotong-royong Berkebinekaan global tuhan yang maha esa, dan
berakhlak mulia
Bernalar kritis Mandiri Bergotong-royong
Bangunlah Jiwa
TEMA Gaya Hidup Berkelanjutan Kewirausahaan
dan Raganya
ALOKASI WAKTU 36 36 36

4. Pelaksanaan Projek Sekolah


 Pelaksanaan projek - 1

Modul Projek Profil 1

Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen yang


Tema:
Pancasila disasar
Gaya Hidup Berkelanjutan Beriman, bertaqwa Memahami
kepada Keterhubungan
Tuhan Yang Maha Esa, ekosistem bumi
dan
berakhlak mulia.
Topik: Bergotong-royong Kerja sama

Lingkunganku asri Bernalar kritis Mengidentifikas,


hidupku berseri mengklarifikasi,
dan mengolah
informasi dan
gagasan
Total Waktu:

JP 36
Asesmen Formatif Awal:

Dilakukan sebelum projek profil dimulai untuk mengukur kompetensi


awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan diferensiasi,
pengembangan alur dan kegiatan projek profil, dan penentuan
perkembangan sub-elemen antar fase
P
Tahap Kegiatan Jumlah JP ASESMEN TEKNIS

Mengenali jenis-jenis Tes Lisan/Rubrik formatif


Tahap Pengenalan sampah (organik dan pengamatan
anorganik) Setiap pembimbing
Mengenalkan sikap projek memberikan
hidup 4 tes lisan kepada peserta
Bersih didik
Mengenali dampak bimbingannya
sampah mengenai kegiatan
terhadap lingkungan pada tahap pengenalan
Tahap Kontekstualisasi Melihat secara langsung 4 Lembar formatif 1. Pembimbing mengajak
kebersihan lingkungan Pengamatan diskusi peserta didik
SMAGA bimbingannya
Mengadakan kunjungan untuk melihat lingkungan
Secara langsung ke sekolah yang jadwal
TPA
terdekat
Menanamkan sikap
hidup
bersih
Menganalisis fenomena
alam
yang disebabkan oleh
tumpukan sampah
Menganalisis fenomena
fenomena alam yang
disebabkan oleh
tumpukan
sampah dari berbagai
sumber
literasi
(cetak/elektronik)

Menggali informasi Lembar formatif 1. Pembimbing


tentang\ Pengamatan mendampingi dan
Tahap Perencanaan 4
3R (Reduce, Reuse, diskusi mengarahkan peserta
Recycle) didik untuk mencari
dari sampah organik informasi terkait 3R dari
dan sampah organik dn
anorganik anorganik
Berkolaborasi dan 2. Pembimbing meminta
bekerja peserta didik untuk
sama dengan pelayan melakukan kolaborasi
dan dengan cleaning service
garderner sekolah dan gardener sekolah
terkait terkait 3R (memilah
sampah organik dan sampah, menempatkan
anorganik sampah dan menjaga
kebersihan lingkungan
sekolah)
3. Sampah kelas XI dan
XII dikelola oleh
cleaning service dan
gardener
Labelling tempat Rubrik Penilaian formatif 1.Pembimbing
sampah mengarahkan peserta
sesuai jenis sampah didik
untuk memberi nama
Tahap Aksi
tempat sampah
(organik dan
4 anorganik) dan dua
kelompok membuat
Membuat poster dengan satu label tempat
Tema (hidup bersih dan pengomposan
Membuang sampah 2. Setiap kelompok
pada membuat poster dengan
tempatnya) tema hidup bersih dan
Mepraktikkan memilah membuang sampah pada
atau tempatnya
mengelompokkan dengan design digital
sampah 3.Praktik memilah,
sesuai tempatnya 8 Menggelompokkan
Pelaksanaan 3R Dan menempatkan
(sampah Sampah dilakukan
organik dan anorganik) oleh peserta didik dari
hari
Menyusun laporan sumatif
Setiap peserta didik
projek
membuat
profil
laporan projek dalam
4 bentuk tulisan tangan
yang format
laporan disusun oleh
koordinator projek
Tahap Refleksi dan Kampanye hidup bersih
Tindak lanjut dengan membuang Koordinator membuat
4
sampah pada instrumen refleksi
tempatnya pelaksanaan projek
Refleksi pelaksanaan Lembar Refleksi Pembimbing meminta
kreativitas peserta didik
4
untuk mengkampanyekan
hidup bersih dan
membuag sampah pada
tempatnya secara
individu melalui
digital dan non digital
secara kelompok
Pembiasaan Peserta didik
melaksanakan
pembiasaan memilah
sampah dengan
menempatkan sampah
anorganik di TPSS
36 (tempat penampungan
sampah sementara)
dan organik di tempat
pengomposan dan
berkolaborasi dengan
gardener dan
cleaning service

a. Jadwal projek -1
M-1 M-2 M-3 M-4 M-5
Kode Kelas
No Nama Binaan
Guru Projek
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 FY X E-1 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4
2 JN X E-2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4
3 PN X E-7 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4
4 RM X E-4 2 1 1 4 2 1 1 4 1 1 2 4 2 1 1 4 1 1 2 4
5 FR X E-6 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4
6 MR X E-3 4 4 1 4 1 4 1 4
7 DS X E-2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
8 YS X E-6 4 4 1 4 1 4 1 4
9 MD X E-5 4 4 1 4 1 4 1 4
10 VN X E-4 4 4 1 4 1 4 1 4
11 MN X E-3 4 4 1 4 1 4 1 4
12 RS X E-7 4 4 4 4 4
13 TR X E-4 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
14 DD X E-7 4 4 4 4
15 HF X E-6 4 4 4 4
16 NS X E-3 4 4 4 4
17 SA X E-1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
18 JH X E-6 4 4 4 4
19 IT X E-7 4 4 4 4
20 JR X E-2 2 2 2 2
21 NM X E-1 2 1 2 1 2 1 2
22 IF X E-5 2 2 2 2
M-1 M-2 M-3 M-4 M-5
Kode Kelas
No Nama Binaan
Guru Projek
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
23 SC X E-5 2 2 2 2
Jumlah

Lanjutan

M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 Jmlh


JP/
Tema

SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 84
1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 84
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 Jmlh
JP/
Tema

SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
4 4 4 1 4 1 4 42
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 42
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 36
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
2 2 4 4 4 24
1 2 2 2 2 4 24
2 2 2 2 2 18
2 2 2 2 2 18
1092

b. Penilaian Proyek-1
ASESMEN PROJEK-1
SMA NEGERI 3 BUNGO
TAHUN AJARAN 2022/2023

Petunjuk Pengisian :
1. Lembar Ini diisi oleh guru pasilitator/
koordinator
2. Berilah nilai berupa angka 1-4 pada setiap indikator yang sesuai dengan kriteria
sebagai berikut :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Kelompok :
Guru Fasilitator/
Panelis :
Tema Projek : Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik Projek : Lingkunganku asri hidupku berseri
Deskripsi singkat :
topik projek

Kriteria
Dimensi Profil Sub-Elemen
N Target Kurang Cukup Sangat
Pelajar Profil Pelajar Indiktor Pencapaian Baik Kesimpulan
o Ketercapaian Baik Baik Baik
Pancasila Pancasila
1 2 3 4
1 Beriman, Memahami Mengidentifikasi Mekanisme kerja
bertaqwa kepada keterhubungan masalah mengenalkan jenis
Tuhan Yang ekosistem bumi lingkungan hidup sampah, hidup sehat
Maha Esa, dan di tempat ia dan dampak sampah
berakhlak mulia. tinggal dan terhadapap
melakukan lingkungan.
langkah-langkah Melakukan tindakan
konkret yang nyata dalam mengolah
sampah organik dan
anorganik.

Menjadikan sampah
bisa dilakukan
organik dan anorganik
untuk
memiliki nilai pakai
menghindari
dan nilai estetika dan
kerusakan dan
daya guna tinggi.
menjaga
2 Bergotong- Kerja sama Membangun tim Mekanisme kerja
royong dan mengelola dalam kelompok
kerjasama untuk (membuat struktur
mencapai tujuan kepengurusan dan
bersama sesuai pembagian kerja
dengan target kelompok projek yang
yang sudah di cantumkan dalam
ditentukan. proposal projek)
kekompakan anggota
kelompok (kehadiran
dan partisipasi aktif
dari semua anggota
kelompok di setiap
kegiatan dan diskusi
dan penugasan projek)
Koordinasi dalam
mengambil keputusan
dan konsultasi dengan
guru pasilitator
3 Bernalar kritis Mengidentifikasi, Secara kritis Mencari gagasan topik
mengklarifikasi, mengklarifikasi dari tema besar yang
dan mengolah serta diperoleh kelompok
informasi dan menganalisis
gagasan gagasan dan Topik projek sangat
informasi yang relevan dengan isu
kompleks dan permasalahan yang
abstrak dari sedang dihadapi
lingkungan atau
masyarakat saat ini

berbagai sumber.
Memprioritaskan
suatu gagasan
yang paling

Kriteria Nilai Interval


BELUM
BERKEMBANG 0-40%
MULAI
BERKEMBANG 41-65% Pelepat Ilir, - - 20…
BERKEMBANG SESUAI
HARAPAN 66-85% Guru Pasilitator
SANGAT
BERKEMBANG 86-100%

____________________
NIP.

 Pelaksanaan projek-2
1. Modul projek -2
Tema: Dimensi Sub-elemen yang disasar
Profil Pelajar
Pancasila
Bangunlah Jiwa Beriman, Melaksanakan hak dan Menggunakan
dan Raganya bertaqwa kewajiban sebagai warga hak dan
kepada Tuhan negara Indonesia melaksanakan
Yang Maha kewajiban
Esa, dan kewarganegaraa
berakhlak n dan terbiasa
mulia. mendahulukan
kepentingan
umum di atas
kepentingan
pribadi sebagai
wujud dari
keimanannya
kepada Tuhan
YME.
Topik: Berkebinekaan Mengeksplorasi dan Menganalisis
global membandingkan dinamika budaya
pengetahuan budaya, yang mencakup
kepercayaan, serta pemahaman,
praktiknya kepercayaan, dan
praktik
keseharian dalam
rentang waktu
yang panjang
dan konteks
yang luas.

Budaya hidup disiplin Mandiri Mengenali kualitas dan Mengidentifikasi


waktu sebagai peserta minat kekuatan dan
didik diri serta tantangan yang tantangan-
dihadapi tantangan yang
akan dihadapi
pada konteks
pembelajaran,
sosial dan
pekerjaan yang
akan dipilihnya
di masa depan.

Total Waktu: 36 JP
Asesmen Formatif
Awal:
Dilakukan sebelum projek profil dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan
diferensiasi, pengembangan alur dan kegiatan projek profil, dan penentuan perkembangan sub-elemen antar fase

Tahap Kegiatan Jumlah JP ASESMEN


Mengenali hak dan kewajiban sebagai peserta
Tahap Temukan didik
4 Tes Lisan formatif
Mengenali budaya disiplin waktu
Mengenali diri sebagai peserta didik

Tahap Bayangkan Menemukan permasalahan keterlambatan peserta


didik ke sekolah

4 Lembar
Membangun ide kreatif untuk pengamatan formatif
mengatasi permasalahan keterlambatan kesekolah diskusi

Mempresentasikan ide kreatif 4


Tahap Lakukan Merancang Aktivitas Projek profil 4 Lembar
Melaksanakan Aksi Projek profil: pengamatan formatif
4 diskusi
Mempresentasikan aksi projek profil yang telah
Rubrik
dilakukan di kelas 4 formatif
Pengamatan

Melaksanakan Perayaan Projek profil/ Pameran 4 Rubrik Penilaian formatif


Tahap Bagikan Projek profil

Asesmen Sumatif Refleksi dan berdiskusi 2 Rubrik Penilaian Sumatif


bersama teman sekelompok
Membuat kesimpulan terhadap data umpan balik
4
Memperbaiki hasil projek profil berdasarkan
kesimpulan

Menyusun laporan 2
projek profil

2. Jadwal projek-2

M-11 M-12 M-13 M-14 M-15


Kode Kelas
N
Nama Binaan
o
Guru Projek
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 FY X E-1 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4
2 JN X E-2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4
3 PN X E-7 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4
4 RM X E-4 2 1 1 4 2 1 1 4 1 1 2 4 2 1 1 4 1 1 2 4
5 FR X E-6 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4
6 MR X E-3 4 4 1 4 1 4 1 4
7 DS X E-2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
8 YS X E-6 4 4 1 4 1 4 1 4
9 MD X E-5 4 4 1 4 1 4 1 4
1 X E-4
VN 4 4 1 4 1 4 1 4
0
1 MN X E-3 4 4 1 4 1 4 1 4
M-11 M-12 M-13 M-14 M-15
Kode Kelas
N
Nama Binaan
o
Guru Projek
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
1 X E-7
RS 4 4 4 4 4
2
1 X E-4
TR 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
3
1 X E-7
DD 4 4 4 4
4
1 X E-6
HF 4 4 4 4
5
1 X E-3
NS 4 4 4 4
6
1 X E-1
SA 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
7
1 X E-6
JH 4 4 4 4
8
1 X E-7
IT 4 4 4 4
9
2 X E-2
JR 2 2 2 2
0
2 X E-1
NM 2 1 2 1 2 1 2
1
2 X E-5
IF 2 2 2 2
2
2 X E-5
SC 2 2 2 2
3
Jumlah
Lanjutan

Jml
M-16 M-17 M-18 M-19 M-20
h
JP/
Te
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
ma
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 84
1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 84
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
4 4 4 1 4 1 4 42
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 42
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 36
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
2 2 4 4 4 24
Jml
M-16 M-17 M-18 M-19 M-20
h
JP/
Te
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
ma
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 2 2 2 4 24
2 2 2 2 2 18
2 2 2 2 2 18
109
2

3. Penilaian proyek -2
ASESMEN PROJEK-1
SMA NEGERI 3 BUNGO
TAHUN AJARAN 2022/2023

Petunjuk Pengisian :
1. Lembar Ini diisi oleh guru pasilitator/
koordinator
2. Berilah nilai berupa angka 1-4 pada setiap indikator yang sesuai
dengan kriteria sebagai berikut :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Kelompok :
Guru Fasilitator/
Panelis :
: Bangunlah Jiwa
Tema Projek dan Raganya
: Budaya hidup disiplin waktu sebagai
Topik Projek peserta didik
Deskripsi singkat topik :
projek

Kriteria
Dimensi Profil Sub-Elemen
Kurang Cukup Sangat
No Pelajar Profil Pelajar Target Ketercapaian Indiktor Pencapaian Baik Kesimpulan
Baik Baik Baik
Pancasila Pancasila
1 2 3 4
1 Beriman, Melaksanakan Menggunakan hak dan Mekanisme kerja
bertaqwa kepada hak dan melaksanakan mengenalkan jenis
Tuhan Yang kewajiban sebagai kewajiban sampah, hidup sehat dan
Maha Esa, dan warga negara kewarganegaraan dan dampak sampah
berakhlak mulia. Indonesia terbiasa mendahulukan terhadapap lingkungan.
kepentingan umum di Melakukan tindakan nyata
atas kepentingan dalam mengolah sampah
pribadi sebagai wujud organik dan anorganik.
dari keimanannya
kepada Tuhan YME. Menjadikan sampah
organik dan anorganik
memiliki nilai pakai dan
nilai estetika dan daya
guna tinggi.
2 Berkebinekaan Mengeksplorasi Menganalisis dinamika Memahami dan
global dan budaya yang melaksanakan budaya dan
membandingkan mencakup kebiasaan baik, terutama
pengetahuan pemahaman, di sekolah maupun di
budaya, kepercayaan, dan rumah.
kepercayaan, serta praktik keseharian Melaksanakan budaya
praktiknya dalam rentang waktu baik tepat waktu baik di
yang panjang dan rumah, datang ke sekolah,
konteks yang luas. belajar, mengerjakan
tugas dalam berbagai
situasi.
Mengerti dengan norma
baik norma di lingkungan
sekolah, keluarga atau
pun masyarakat sebagai
pelajar.
3 Mandiri Mengenali Mengidentifikasi Mengklasifikasi Kekuatan
kualitas dan minat kekuatan dan dan kelemahan secara
diri serta tantangan-tantangan individu dalam kehidupan
tantangan yang yang akan dihadapi baik sebagai pelajar atau
dihadapi pada konteks pun sebagai anak.
pembelajaran, sosial Mengklasifikasi hak dan
dan pekerjaan yang kewajiban sebagai
akan dipilihnya di seorang pelajar sebagai
masa depan. seorang anak dan seorang
pelajar di berbagai
lingkungan
Mampu menempatkan
dan melaksanakan tugas
dan kewajiban rumah
sebagai pelajar sesuai
atau tepat waktu
diberbagai situasi.
Kriteria Nilai Interval
BELUM
BERKEMBANG 0-40%
MULAI
BERKEMBANG 41-65% Pelepat Ilir, - - 20…
BERKEMBANG SESUAI
HARAPAN 66-85% Guru Pasilitator
SANGAT
BERKEMBANG 86-100%

____________________
NIP.

 Pelaksanaan projek-3
1. Modul projek -3
Modul Projek Profil 3

Tema: Dimensi Profil Pelajar Pancasila Sub-elemen yang disasar


Kewirausahaan Kreatif Memiliki keluwesan Bereksperimen
berpikir dalam mencari dengan berbagai
alternatif solusi pilihan secara
permasalahan kreatif untuk
Menghasilkan karya dan memodifikasi
tindakan yang orisinal gagasan sesuai
dengan perubahan
situasi.
Topik: Beriman, bertakwa kepada Mengutamakan persamaan Mengidentifikasi
tuhan yang maha esa, dan dengan orang lain dan hal yang menjadi
berakhlak mulia menghargai perbedaan permasalahan
bersama,
memberikan
alternatif solusi
untuk
menjembatani
perbedaan dengan
mengutamakan
kemanusiaan.
wirausahawan jamur tiram Bergotong-royong Aktif menyimak
yang handal Komunikasi untuk untuk memahami
mencapai dan menganalisis
tujuan bersama informasi, gagasan,
emosi,
keterampilan dan
keprihatinan yang
disampaikan oleh
orang lain dan
kelompok
menggunakan
berbagai simbol
dan media secara
efektif, serta
menggunakan
berbagai strategi
komunikasi untuk
menyelesaikan
masalah guna
mencapai berbagai
tujuan bersama.

Total Waktu:
JP

Asesmen Formatif Awal:


Dilakukan sebelum projek profil dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan
diferensiasi, pengembangan alur dan kegiatan projek profil, dan penentuan perkembangan sub-elemen antar fase

Tahap Kegiatan Jumlah JP ASESMEN


Tahap Pengenalan Mengenali jenis-jenis jamur 4 Tes Lisan formatif
secara umum
Memahami jenis jamur yang
dapat dibudidayakan dan bernilai
ekonomi tinggi
Tahap Kontekstualisasi Melihat pembudidayaan jamur 2 Lembar formatif
baik secaradaring pengamatan diskusi
Mengadakan kunjungan ke tempat 4
pembudidayaan jamur terdekat
Menanamkan jiwa kewirausahaan 2
Tahap Perencanaan Menggali informasi tentang 4 Lembar formatif
pembudidayaan jamur tiram pengamatan diskusi
Menggali informasi tentang
pemasaran jamur tiram
Merancang Aktivitas Projek profil 4
Tahap Aksi Melaksanakan Aksi Projek profil 32 Rubrik Penilaian formatif dan
Mempresentasikan aksi projek 8 sumatif
profil yang telah dilakukan di
kelas
Menyusun laporan projek 4
Tahap Refleksi dan Tindak Refleksi pelaksanaan 2 Lembar Refleksi
lanjut
Kampanye ajakan yok makan 2
jamur
Evaluasi akhir hasil projek 4
72

B. Jadwal projek 3

M-21 M-22 M-23 M-24 M-25


Kode Kelas
N
Nama Binaan
o
Guru Projek S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 FY X E-1 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4
2 JN X E-2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4
3 PN X E-7 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4
4 RM X E-4 2 1 1 4 2 1 1 4 1 1 2 4 2 1 1 4 1 1 2 4
5 FR X E-6 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4
6 MR X E-3 4 4 1 4 1 4 1 4
7 DS X E-2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
8 YS X E-6 4 4 1 4 1 4 1 4
9 MD X E-5 4 4 1 4 1 4 1 4
M-21 M-22 M-23 M-24 M-25
Kode Kelas
N
Nama Binaan
o
Guru Projek S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 X E-4
VN 4 4 1 4 1 4 1 4
0
1 X E-3
MN 4 4 1 4 1 4 1 4
1
1 X E-7
RS 4 4 4 4 4
2
1 X E-4
TR 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
3
1 X E-7
DD 4 4 4 4
4
1 X E-6
HF 4 4 4 4
5
1 X E-3
NS 4 4 4 4
6
1 X E-1
SA 2 2 2 4
7
1 X E-6
JH 4 4 4 4
8
1 X E-7
IT 4 4 4 4
9
2 X E-2
JR 2 2 2 2
0
2 X E-1
NM 2 2 2 4
1
2 X E-5
IF 2 2
2
2 X E-5
SC 2 2
3
M-21 M-22 M-23 M-24 M-25
Kode Kelas
N
Nama Binaan
o
Guru Projek S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Jumlah

Lanjutan

M-26 M-27 M-28 M-29 M-30 M-31 M-32 Jmlh


JP/
Tem
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J a
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 84
1 1 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 84
1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 84
1 4 1 4 1 4 2 2 1 2 1 2 48
1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 48
1 4 1 4 1 4 2 2 1 2 1 2 48
1 4 1 4 1 4 2 2 1 2 1 2 48
1 4 1 4 1 4 2 2 1 2 1 2 48
1 4 1 4 1 4 2 2 1 2 1 2 48
4 4 4 2 2 1 2 1 2 42
1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 42
M-26 M-27 M-28 M-29 M-30 M-31 M-32 Jmlh
JP/
Tem
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J a
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4 4 4 2 2 2 2 36
4 4 4 2 2 2 2 36
4 4 4 2 2 2 2 36
1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 36
4 4 4 2 2 2 2 36
4 4 4 2 2 2 2 36
2 2 4 2 2 2 2 24
2 2 2 2 2 2 2 24
2 2 2 2 2 2 2 18
2 2 2 2 2 2 2 18
109
2

C. Penilaian Proyek -3
ASESMEN PROJEK-1
SMA NEGERI 3 BUNGO
TAHUN AJARAN 2022/2023
Petunjuk Pengisian :
1. Lembar Ini diisi oleh guru pasilitator/ koordinator
2. Berilah nilai berupa angka 1-4 pada setiap indikator yang sesuai dengan
kriteria sebagai berikut :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Kelompok :
Guru Fasilitator/ Panelis :
Tema Projek : Kewirausahaan
Topik Projek : Wirausahawan jamur tiram yang handal
Deskripsi singkat topik :
projek

Kriteria
Kura Cuk
Dimensi Profil Sub-Elemen Profil Indiktor Bai Sangat Kesimpu
No Target Ketercapaian ng up
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila Pencapaian k Baik lan
Baik Baik
1 2 3 4
1 Kreatif Memiliki keluwesan Bereksperimen dengan Aktif
berpikir dalam berbagai pilihan secara memberikan
mencari alternatif kreatif untuk solusi dari
solusi memodifikasi gagasan kendala yang
permasalahan sesuai dengan dihadapi
Menghasilkan karya perubahan situasi. dengan
dan tindakan yang memberikan
orisinal saran kepada
anggota
kelompok
Memiliki
wawasan
luas dalam
menggunaka
n media
cetak dan
elektronik
dalam
mempromosi
kan produk
Memiliki
penetahuan
dalam
mengemas
produk yang
menarik
2 Beriman, bertakwa Mengutamakan Mengidentifikasi hal Mekanisme
kepada tuhan yang persamaan yang menjadi kerja
maha esa, dan dengan orang lain permasalahan bersama, mengenalka
berakhlak mulia dan memberikan alternatif n jenis
menghargai solusi untuk sampah,
perbedaan menjembatani hidup sehat
perbedaan dengan dan dampak
mengutamakan sampah
kemanusiaan. terhadapap
lingkungan.
Melakukan
tindakan
nyata dalam
mengolah
sampah
organik dan
anorganik.
Menjadikan
sampah
organik dan
anorganik
memiliki
nilai pakai
dan nilai
estetika dan
daya guna
tinggi.
3 Bergotong-royong Komunikasi untuk Aktif menyimak untuk Berpartisipas
mencapai memahami dan i aktif salam
tujuan bersama menganalisis informasi, diskusi dan
gagasan, emosi, curah
keterampilan dan pendapat
keprihatinan yang antar
disampaikan oleh orang anggota
lain dan kelompok kelompok
menggunakan berbagai selama
simbol dan media secara pelaksanaan
efektif, serta projek
menggunakan berbagai Berani
strategi komunikasi menyampaik
untuk menyelesaikan an gagasan
masalah guna mencapai dan pendapat
berbagai tujuan dalam
bersama. kelompok
selama
kegiatan
projek
Keterbukaan
anggota
kelompok
selama
pelaksanaan
projek

Kriteria Nilai Interval


BELUM
BERKEMBANG 0-40%
MULAI Pelepat Ilir, - -
BERKEMBANG 41-65% 20…
BERKEMBANG SESUAI HARAPAN 66-85% Guru Pasilitator
SANGAT
BERKEMBANG 86-100%

___________________
_
NIP.

Penilaian Antar teman

ASESMEN PROJEK
SMA NEGERI 3 BUNGO
TAHUN AJARAN 2022/2023

Petunjuk Pengisian :
1. Lembar Ini diisi oleh guru pasilitator/ koordinator
2. Berilah nilai berupa angka 1-4 pada setiap indikator yang sesuai dengan kriteria sebagai
berikut :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Kelompok :
Guru Fasilitator/ Panelis :
Tema Projek :
Topik Projek :
Deskripsi singkat topik projek :

Kriteria
Kurang Cukup Sangat
No Indikator Pencapaian Baik Kesimpulan
Baik Baik Baik
1 2 3 4
Teman saya peduli dengan anggota kelompok selama pelaksanaan projek
1
Teman saya bergotong royong dengan anggota kelompok selama
2 pelaksanaan projek
teman saya menganalsisis dan mengevaluasi dalam pengambilan keputusan
3 projek
Teman saya ikut berperan menghasilkan gagasan yang orisinil dalam
4 pelaksanaan projek
teman saya memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
5 permasalahan selama pelaksanaan projek
Teman saya mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mengolah informasi
6 serta proaktif selama pelaksanaan projek

C. Pengorganisasian Ekstrakurikuler
Berdasarkan pelaksanaannya, ekstrakurikuler terbagi menjadi dua macam, yaitu ektrakurikuler wajib dan ektrakurikuler
pilihan. Ekstrakurikuler wajib merupakan sebuah bentuk program kegiatan yang diwajibkan bagi seluruh pelajar, dalam hal ini
pelajar fase E. Ektrakurikuler pilihan merupakan sebuah bentuk kegiatan yang menjadi pilihan pelajar, sebagai wadah
penyaluran dan pengembangan potensi bakat dan minat pelajar dibidang non akademis, yang dapat medukung kompetensi
akademis pada umumnya, dan mendukung proses aktualisasi diri pelajar pada khsususnya.
Jenis ekstrakurikuler di SMA Negeri 3 Bungo terdiri dari kelompok olah raga, kelompok seni, dan kelompok akademis, dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Gotong royong
O2SN Renang
Mandiri
Gotong royong
Atletik
Mandiri
Gotong royong
Lompat Jauh
Mandiri
Gotong royong
Lari/Sprint
Mandiri
Gotong royong
Bulu tangkis Mandiri
Kreatif
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Gotong royong
Silat Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Karate Mandiri
Kreatif
Gotong royong
FLS2N Vocal solo Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Tari Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Kriya Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Mandiri
Baca puisi
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Komic/ poster Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Monolog Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Gitar solo Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Film pendek Mandiri
Kreatif
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Gotong royong
Mandiri
Cipta lagu
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
KSN Matematika
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Kimia
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Biologi
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Fisika
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Ekonomi
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
TIK
Kreatif
Kritis
Geografi Gotong royong
Mandiri
Kreatif
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Kebumian
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Astronomi
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Ektra Lain Drum Band Mandiri
Kreatif
Gotong royong
PKS Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Rohis Mandiri
Kreatif
Gotong royong
PMR Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Mandiri
PIK-R dan KKR
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
KIR
Kreatif
Kritis
Pramuka Gotong royong
Mandiri
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Kreatif

Gotong royong
Toga dan GreenHouse Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Futsal dan Sepak Bola Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Volly PA/PI Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Debat Bahasa Inggris Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Debat Bahasa Indonesia Mandiri
Kreatif
Gotong royong
LCC 4 Pilar
Mandiri
PCTA
Kreatif

Bentuk kkegiatan dan integrasi Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, dengan detail pembagian alokasi waktunya dapat
dilihat pada lampiran.
No Jenis Ektrakurikuler Bentuk Kegiatan Alokasi Profil Pelajar
Waktu Pancasila

Kelompok O2SN
1. Renang
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan a. Latihan rutin. 2 x 90 1. Bergotong
bakat dan minatnya dalam bidang olah raga renang. b. Latihan gabungan. menit per royong
b. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga c. Pertandingan minggu 2. Mandiri
dapat membina nilai-nilai sportifitas dalam persahabatan
berolahraga d. Mengikuti
c. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain renang yang pertandingan
mampu berprestasi baik di tingkat lokal maupun renang.
nasional
2. Atletik
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan a. Latihan rutin. 2 x 90 3. Bergotong
bakat dan minatnya dalam bidang olah raga atletik. b. Latihan gabungan. menit per royong
b. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga c. Pertandingan minggu 4. Mandiri
dapat membina nilai-nilai sportifitas dalam persahabatan
berolahraga d. Mengikuti
c. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain atletik yang pertandingan-
mampu berprestasi baik di tingkat lokal maupun pertandingan
nasional atletik
3. Lompat jauh
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergotong
bakat dan minatnya dalam bidang olah raga lompat b. Latihan gabungan menit per royong
jauh. c. Pertandingan minggu 2. Mandiri
b. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga persahabatan
dapat membina nilai-nilai sportifitas dalam d. Mengikuti
berolahraga pertandingan-
c. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain lompat jauh pertandingan lompat
yang mampu berprestasi baik di tingkat lokal maupun jauh
nasional

No Jenis Ektrakurikuler Bentuk Kegiatan Alokasi Profil Pelajar


Waktu Pancasila

4. Lari /sprint
a. Sebagai wadah peserta didik-siswi untuk mengembangkan minat a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
dan bakat dalam olah raga lari/ sprint b. Latihan gabungan menit g royong
b. Mengarahkan peserta didik-siswi agar melakukan kegiatan yang c. Pertandingan per 2. Mandiri
lebih positif persahabatan minggu
c. Menyalurkan kemampuan dan meningkatkan prestasi
d. Mengikuti pertandingan-
d. Melatih mentalitas dan kedisiplinn diri
pertandingan lari/ sprint.
5. Bulu tangkis
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan bakat dan a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
minatnya dalam bidang olah raga bulu tangkis. b. Latihan gabungan menit g royong
b. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga dapat c. Pertandingan per 2. Mandiri
membina nilai-nilai sportifitas dalam berolahraga persahabatan minggu
c. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain bulu tangkis yang d. Mengikuti pertandingan-
mampu berprestasi baik di tingkat lokal maupun nasional pertandingan bulu tangkis.

6. Silat
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan bakat dan a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
minatnya dalam bidang olah raga silat. b. Latihan gabungan menit per g royong
d. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga dapat c. Pertandingan minggu 2. Mandiri
membina nilai-nilai sportifitas dalam berolahraga persahabatan
e. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain silat yang mampu d. Mengikuti pertandingan-
berprestasi baik di tingkat lokal maupun nasional pertandingan silat.

7. Karate

a. Sebagai wadah peserta didik-siswi untuk mengembangkan minat a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
dan bakat dalam olah raga bela diri pencak silat b. Latihan gabungan menit per g royong
b. Mengarahkan peserta didik-siswi agar melakukan kegiatan yang c. Pertandingan minggu 2. Mandiri
lebih positif persahabatan
c. Menyalurkan kemampuan dan meningkatkan prestasi d. Mengikuti pertandingan-
d. Melatih mentalitas dan kedisiplinn diri pertandingan karate.

Kelompok FLS2N
1. Vocal solo
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan Olah Vokal 2 x 90 1. Bergoton
pengetahuan dan keterampilan dalam Tarik suara b. Latihan olah vocal menit g royong
b. Membentuk paduan suara yang sewaktu-waktu dapat digunakan intensif untuk persiapan per 2. Mandiri
dalam berbagai kegiatan dan perlombaan lomba minggu 1. Kreatif
c. Membekali peserta didik dalam hal tarik suara sebagai bekal di
jenjang pendidikan yang lebih tinggi
2. Tari
a. Memberikan tempat pengembangan diri peserta didik di bidang seni a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
olah gerak tubuh b. Latihan tari intensif untuk menit g royong
b. Melatihan dan meningkatkan kreativitas peserta didik di bidang tari persiapan lomba. per 2. Mandiri
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan minggu 3. Kreatif
prestasi

No Jenis Ektrakurikuler Bentuk Kegiatan Alokasi Profil Pelajar


Waktu Pancasila

3. Kriya
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergoton
bidang kriya b. Latihan intensif menit g royong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam untuk persiapan per 2. Mandiri
mengasah kreatifitas lomba. minggu 3. Kreatif
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan
prestasi
4. Baca puisi
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergot
pengetahuan dan keterampilan dalam baca puisi b. Latihan intensif untuk menit ong
b. Membekali peserta didik dalam hal baca puisi sebagai bekal di persiapan lomba. per royong
jenjang pendidikan yang lebih tinggi minggu 2. Mandi
ri
3. Kreatif
5. Komik/poster
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergot
komik/poster b. Latihan intensif menit per ong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam untuk persiapan minggu royong
mengasah kreatifitas lomba 2. Mandi
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan
prestasi ri
3. Kreatif
6. Monolog
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergot
bidang kriya b. Latihan intensif menit per ong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam untuk persiapan minggu royong
mengasah kreatifitas lomba 2. Mandi
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan ri
prestasi
3. Kreatif
7. Gitar solo
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergot
bidang musik b. Latihan detail menit per ong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam (variasi,improvisasi) minggu royong
melakukan aransemen lagu 2. Mandi
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan
prestasi ri
3. Kreatif
8. Film pendek
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
bidang acting dan dokumenter b. Latihan pengambilan menit per ong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam gambar untuk minggu royong
melakukan pengembilan gambar dan editing persiapan pembuatan 2. Mandi
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan film. ri
prestasi
3. Kreatif
9. Cipta lagu
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
pengetahuan dan keterampilan dalam membuat lagu b. Latihan pembuatan menit per ong
b. Membekali peserta didik dalam hal membuat lagu sebagai bekal di lagu untuk persiapan minggu royong
jenjang pendidikan yang lebih tinggi lomba 2. Mandi
ri
3. Kreatif
Kelompok KSN
1. Matematika
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang matematika b. Latihan penguatan menit g royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat digunakan konsep untuk per 2. Mandiri
dalam berbagai kegiatan dan perlombaan persiapan lomba minggu 3. Kritis
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang pendidikan yang 4. Kreatif
lebih tinggi
2. Kimia
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kimia b. Latihan penguatan menit g royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat digunakan konsep untuk per 2. Mandiri
dalam berbagai kegiatan dan perlombaan persiapan lomba minggu 3. Kritis
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang pendidikan 4. Kreatif
yang lebih tinggi
No Jenis Ektrakurikuler Bentuk Kegiatan Alokasi Profil Pelajar
Waktu Pancasila
3. Biologi
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang biologi. b. Latihan menit g royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat digunakan penguatan per 2. Mandiri
dalam berbagai kegiatan dan perlombaan konsep untuk minggu 3. Kritis
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang pendidikan persiapan 4. Kreatif
yang lebih tinggi lomba
4. Fisika
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per g royong
fisika. konsep untuk minggu 2. Mandiri
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 3. Kritis
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan Kreatif
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang
pendidikan yang lebih tinggi

5. Ekonomi
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per ong
ekonomi. konsep untuk minggu royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 2. Mandi
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan ri
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang Kritis
pendidikan yang lebih tinggi 3. Kreatif
6. TIK
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per ong
TIK. konsep untuk minggu royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 2. Mandi
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan ri
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang Kritis
pendidikan yang lebih tinggi 3. Kreatif
7. Geografi

a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot


mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per ong
Geografi. konsep untuk minggu royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 2. Mandi
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan ri
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang Kritis
pendidikan yang lebih tinggi 3. Kreatif
8. Kebumian
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per ong
biologi. konsep untuk minggu royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 2. Mandi
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan ri
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang Kritis
pendidikan yang lebih tinggi 3. Kreatif
9. Astronomi

a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot


mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per ong
biologi. konsep untuk minggu royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 2. Mandi
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan ri
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang Kritis
pendidikan yang lebih tinggi 3. Kreatif
D. Program Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan program yang diusung SMA Negeri 3 Bungo untuk memberi
kesempatan pelajar mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat. Untuk pengembangan diri pelajar dilaksanakan sistem blok dengan alokasi waktu
yang tersedia, dalam hal ini kegiatan pengembangan diri berupa pramuka, Kecakapan Hidup
Fantastik dan Komunitas Belajar Hebat, matrikulasi, dan layanan bimbingan dan konseling.
Berikut alokasi waktu yang tersedia untuk pengembangan diri: Pramuka
Pramuka di SMA Negeri 3 Bungo diterapkan pada Fase E
1. Kecakapan hidup fantastik dan komunitas belajar hebat
Kecakapan Hidup Fantastik dan Komunitas Belajar Hebat, kedua program ini bertujuan
mengembangkan kemampuan dasar pelajar. Pelajar dapat memilih salah satu dari program
tersebut. Kedua program tersebut wajib diambil oleh pelajar di fase E, dan menjadi pilihan ketika
berada di fase F. Keterangan lebih lanjut untuk Kecakapan Hidup Fantastik dan Komunitas
Belajar Hebat dapat dilihat pada lampiran.
2. Matrikulasi
Matrikulasi adalah sebuah program penyetaraan ilmu, dalam hal ini khusus diterapkan untuk
mata pelajaran matematika. Mengingat kemampuan dasar matematika dibutuhkan untuk
menunjang pemahaman mata pelajaran lainnya, program tersebut di berlakukan untuk pelajar
dijenjang awal (fase E) dengan rentang waktu tertentu. Keterangan lebih lanjut untuk Matrikulasi
dapat dilihat pada lampiran.
3. Layanan Bimbingan dan Konseling
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup 4 aspek, yaitu :
1) Pengembangan kehidupan pribadi
2) Pengembangan kehidupan sosial
3) Pengembangan kegiatan belajar
4) Pengembangan karir
Tentang layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 3 Bungo dapat dilihat pada :
Pengembangan Diri
1. Kecakapan Hidup Fantastik dan Komunitas Belajar Hebat
Kecakapan Hidup Fantastik Secara spesifik merupakan program yang bertujuan
memberikan bekal keterampilan untuk bisa mengembangkan bakat dan minat yang
dimiliki, dengan harapan dapat menunjang pencapaian kehidupan peserta didik yang
lebih mandiri.
• Pada program FLS sekolah membuka satu kelas life skill, yaitu kelas public speaking.
Peserta didik dapat mengikuti kelas tersebut untuk mengembangkan bakat dan minatnya.
• Melalui program ini, peserta didik akan dibina oleh instruktur yang professional, dan
diberikan pengalaman belajar untuk menerapkan keterampilan yang sudah diperlajari.
• Pelaksanaan program FLS, di fase E menggunakan sistem blok dengan alokasi waktu 2-4
jam pembelajaran per minggu yaitu pada bulan Juli, November, Januari, Maret, Mei.
Sedangkan di Fase F, pelaksanaan program Fantastic life skill berlangsung dengan sistem
normal dengan alokasi waktu 2 jam pembelajaran per minggu.
b. Komunitas Belajar Hebat
• Secara spesifik merupakan program yang betujuan mengembangkan kemampuan
akademis.
• Pada program ini, sekolah membuka tiga kelas, yaitu kelas Matematika, kelas Sains, dan
kelas Sosial Study. Peserta didik dapat memilih salah satu dari kelas tersebut sesuai
dengan bakat dan minatnya.
• Melalui program ini, peserta didik akan dibina oleh instruktur yang professional,
sehingga peserta didik bisa mengikuti ajang perlombaan sesuai dengan bidangnya untuk
membangun daya kompetisi dan mengasah kemampuan akdemisnya. Adapun material
yang diajarkan adalah studi kasus kompetisi atau perlombaan yang pernah diadakan, agar
lebih siap mengikuti ajang perlombaan berikutnya.
• Pelaksanaan program ESC, di fase E menggunakan sistem blok dengan alokasi waktu
bervariasi 2-4 jam pembelajaran setiap minggunya yaitu pada bulan Juli, Agustus,
November, Januari, Maret, April, dan Mei. Sedangkan di Fase F, pelaksanaan program
ESC, berlangsung dengan sistem normal dengan alokasi waktu 1-2 jam pembelajaran per
minggu, sesuai dengan jumlah paket pilihan mapel yang diambil oleh peserta didik.
2. Matrikulasi
• Tujuan matrikulasi adalah untuk menyetarakan kemampuan peserta didik dengan latar
belakang sekolah yang berbeda.
• Kegiatan matrikulasi biasanya berlangsung selama 4-5 minggu, yaitu bulan JuliAgustus,
dengan didahului tahapan pretest untuk pemetaan kemampuan peserta didik, diikuti
pembelajaran matematika dasar, dan diakhiri dengan postetst untuk mengetahui ketuntasan
standar minimal kemampuan matematika dasar yang harus dicapai oleh peserta didik.
Adapun, jika peserta didik pada tahapan posttest pertama belum bisa mencapai
ketuntasannya, maka sekolah akan memberi kesempatan untuk belajar mandiri, dan
dilakukan posttest sampai tiga kali, dan dialaksanakan disetiap akhir bulan.
• Hasil matrikulasi sebagai data sekolah, untuk selanjutnya digunakan sekolah sebagai
dasar program pengembangan diri peserta didik. Hasil matrikulasi juga, akan
didiinformasikan pada wali peserta didik dan peserta didik sebagai salah satu bahan
pertimbangan untuk pemilihan mata pelajaran pilihan di fase berikutnya.
3. Layanan Bimbingan dan Konseling / self development (SD)
Adapun bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai, dan mengembangkaan
kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Pengembangan kegiatan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Berikut pengaturan pelayanan bimbingan konseling:
1. Klasikal yaitu guru BK memberikan pelayanan secara umum dengan cara masuk
kedalam kelas. Layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan di dalam kelas
dengan beban belajar dua jp perminggu dengan menggunakan sistem blok. Pada Fase E,
dilaksanakan bulan Juli, September, November, Januari, dan Mei. Sedangkan pada fase F,
dilaksanakan September, Oktober, Maret, dan April.
2. Individual yaitu guru BK memberikan pelayanan secara individu kepada peserta didik
yang membutuhkan pelayanan khusus. Diselenggarakan di luar kelas, setiap kegiatan
layanan disetarakan dengan beban belajar dua jam perminggu.
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Alur Pembelajaran
Pembelajaran di SMAN 3 Bungo menggunakan dua kurikulum yaitu kurikulum merdeka
untuk kelas X dan kurikulum 2013 untuk kelas XI dan XII.
1. Kurikulum Merdeka
Perencanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka terdiri dari kegiatan intrakurikuler
dan kokurikuler. Perencanaan alur kegiatan intrakurikuler terdiri dari tahapan sebagai
berikut:
a. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan
Alur Tujuan Pembelajaran
b. Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik
c. Mengembangkan Modul Ajar
d. Penyesuaian Pembelajaran dengan Tahap Capaian dan Karakteristik Peserta Didik
e. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
f. Pelaporan Hasil Belajar
g. Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
h. Kegiatan kokurikuler di SMAN 3 Bungo adalah P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila). Perencanaan alur kegiatan P5 terdiri dari tahapan sebagai berikut:
1) Membentuk tim fasilitator projek penguatan profile pelajar Pancasila
2) Kepala Sekolah menyusun tim fasilitator projek. Tim ini berperan merencanakan
dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas.
3) Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
4) Kepala Sekolah bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat
kesiapan satuan pendidikan.
5) Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek penguatan profile pelajar
Pancasila. Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profile pelajar Pancasila dan
tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi dan
tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan sekolah).
6) Menyusun modul projek Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat
kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan subelemen (tujuan
projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan
aktivitas dan asesmen projek.
7) Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim fasilitator merencanakan strategi
pengolahan dan pelaporan hasil projek.
2. Kurikulum 2013
Perencanaan alur kegiatan pembelajaran pada kuriulum 2013 terdiri dari tahapan sebagai
berikut:
a) Menyusun Rincian Minggun Efektif (RME) hasil analisis kalender pendidikan
b) Menganalisis KI dan KD
c) Menyusun program tahunan dan program semester
d) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e) Menyusun instrumen penilaian
f) Pelaporan Hasil Belajar
g) Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
B. Program Prioritas Satuan Pendidikan
1. Kurikulum Merdeka
 Kegiatan Intrakurikuler
1) Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang luas bagi guru serta satuan pendidikan
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam kurikulum ini, satuan
pendidikan juga bisa mengembangkan kurikulum operasional yang sesuai dengan
kondisi lingkungan dan lokalitas sekolah yang ada. Maka, tak heran jika nanti satuan
pendidikan sejenis di satu daerah dengan daerah lainnya berbeda.
Dalam Kurikulum Merdeka, pemerintah memberikan alokasi waktu pembelajaran
per tahun. Hal ini bertujuan agar satuan pendidikan bisa mengatur waktu dan
pengajaran mata pelajaran di sekolah untuk memudahkan peserta didik dalam
mencapai pembelajaran sesuai fase. Kurikulum Merdeka juga memuat Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP).
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang
sudah disusun secara sistematis dan logis dalam fase capaian pembelajaran secara
utuh dari fase awal hingga akhir. Alur tujuan pembelajaran ini memang disusun
secara linear sesuai urutan kegiatan pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian
pembelajaran. Secara umum, Alur Tujuan Pembelajaran mempunyai fungsi sama
seperti silabus, yaitu untuk acuan perencanaan pembelajaran. Alur Tujuan
Pembelajaran ini bukan hanya dijadikan acuan atau panduan guru, tetapi juga
peserta didik dalam mencapai pencapaian pembelajaran di akhir fase.
Umumnya ada 2 cara untuk mengembangkan Capaian Pembelajaran serta menyusun
perangkat ajar yaitu menyusun alur tujuan pembelajaran dan mengembangkan
modul ajar. Modul ajar sendiri merupakan perencanaan pembelajaran yang sama
seperti RPP namun dilengkapi dengan materi pembelajaran, lembar aktivitas peserta
didik serta asesmen yang bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
mencapai tujuan pembelajaran atau belum. Dengan adanya alur tujuan pembelajaran
dan modul ajar, diharapkan guru bisa mengajar dengan optimal dan menggunakan
metode diferensiasi atau mengajar sesuai dengan karakteristik dan tingkat
kemampuan setiap peserta didik di kelas.
 Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran
Dalam mengembangkan kurikulum operasional sekolah, setiap satuan pendidikan
akan membuat dokumen rencana pembelajaran berupa Alur Tujuan Pembelajaran
dan Modul Ajar. Dalam hal ini, pemerintah pusat sudah menetapkan capaian
pembelajaran yang bisa dikembangkan menjadi alur tujuan pembelajaran serta
modul ajar oleh setiap sekolah. Adapun Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh
pemerintah merupakan sebuah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh
peserta didik setiap perkembangan untuk setiap mata pelajaran di sekolah.
Ada beberapa kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang bisa Anda ketahui. Berikut
adalah beberapa kriteria tersebut.
a) Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik.
b) Setiap fase dalam Alur Tujuan Pembelajaran menggambarkan cakupan serta
tahapan pembelajaran yang linear mulai dari awal fase hingga akhir fase.
c) Alur Tujuan Pembelajaran yang dibuat untuk seluruh fase menggambarkan
cakupan serta tahapan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan
perkembangan kompetensi antar fase serta jenjang.
d) Pendekatan dalam Merancang Tujuan Pembelajaran
Susunan Alur Tujuan Pembelajaran ini akan membentuk tujuan pembelajaran
dari awal fase hingga akhir fase suatu Capaian Pembelajaran. Guru bisa
menyusun tujuan pembelajaran secara kronologis sesuai urutan pembelajaran dari
waktu ke waktu.
Dalam hal ini guru juga bisa menyusun alur pembelajaran masing-masing yang
memuat rangkaian tujuan pembelajaran. Pemerintah akan membantu untuk
menyediakan set alur tujuan pembelajaran ini. Set alur ini untuk digunakan
sebagai contoh pengembangan kurikulum setiap satuan pendidikan serta panduan
dalam menyusun perangkat ajar.
Berdasarkan operasional komponen tujuan pembelajaran, terdapat 3 aspek dalam
Alur Tujuan Pembelajaran, yaitu kompetensi, konten, serta variasi. Untuk
mengetahui lebih dalam, berikut sedikit penjelasannya.
 Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki dan bisa didemonstrasikan
atau diaktualisasikan oleh peserta didik dalam bentuk produk maupun kinerja,
baik yang abstrak ataupun konkret. Kompetensi ini menunjukkan bahwa
peserta didik sudah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan
dalam memiliki kompetensi ini bisa dilihat setelah peserta didik mengikuti
rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas. Saat menentukan kompetensi dalam
Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat menggunakan kata kerja operasional
yang bisa diamati sesuai dengan taksonomi bloom yang direvisi. Sebagai
contoh, peserta didik mampu memberikan solusi untuk mengatasi perubahan
lingkungan akibat faktor manusia.
 Konten
Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep
utama yang bisa didapatkan oleh peserta didik melalui pemahaman selama
mengikuti proses pembelajaran di akhir 1 unit pembelajaran. Guru dapat
menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama apa yang harus dipahami
peserta didik di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga dapat
merumuskan pertanyaan yang hrus dapat dijawab peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran unit tersebut. Contoh konten adalah
perubahan alam yang terjadi di permukaan bumi akibat faktor manusia.
 Variasi
Alur Tujuan Pembelajaran juga perlu memenuhi aspek variasi, yaitu beberapa
keterampilan berpikir peserta didik yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Variasi keterampilan berpikir ini seperti berpikir kritis, kreatif,
dan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis evaluasi, prediksi, menciptakan,
dan lain-lain. Guru dapat menentukan variasi keterampilan berpikir peserta
didik yang harus dikuasai. Salah satu perantinya adalah menggunakan soal-
soal HOTS. Sebagai contoh, peserta didik mampu menganalisis hubungan
manusia dengan perubahan alam di permukaan bumi lalu membuat
kesimpulan faktor utamanya. Dalam hal ini berarti peserta didik dituntut
mempunyai variasi berpikir untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, serta membuat kesimpulan materi tersebut.
2) Penyusunan Modul Ajar
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan
proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas
bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta
didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang
hayat. Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
 Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
 Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
 Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
 Mengatur pola pembelajaran.

Rencana pembelajaran SMAN 3 Bungo terdiri dari silabus Pembelajaran (Alur


Tujuan Pembelajaran) dan rencana pelaksanaan pembelajaran (Modul Ajar) yang
disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui Rencananya seorang
guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Silabus SMAN 3 Bungo dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan
pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran
diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur. Alur pembelajaran
mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa
tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/
materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap
fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten. Materi ajar merupakan materi
esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana pelaksaanaan
pembelajaran.Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber
belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung
pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) / Modul Ajar SMAN 3 Bungo disusun dalam bentuk
sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam
proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan
pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan
tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya.
Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik
yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual
dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu
mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun
diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu,
dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga
menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian
dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi
untuk mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan
pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.

3) Penyusunan Bahan Ajar


Buku teks terdiri atas buku teks utama dan buku teks pendamping. Buku teks
utama merupakan buku pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
berdasarkan kurikulum yang berlaku. Dalam konteks pembelajaran, buku teks
utama terdiri atas buku peserta didik dan buku panduan guru. Buku peserta didik
merupakan buku pegangan bagi peserta didik, sedangkan buku panduan guru
merupakan panduan atau acuan bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran
berdasarkan buku peserta didik tersebut.
 Kegiatan Kokurikuler (P5)
1) Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tim fasilitator dan kepala sekolah menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang
akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan. Pemilihan
dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan
dijalankan di tahun ajaran tersebut. Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang
paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek profil pada satu tahun
ajaran. Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan
dalam suatu projek profil tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek profil
jelas dan terarah. Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan
elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di
tahap pengembangan modul projek profil. Apabila pimpinan satuan pendidikan
sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang
dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan sekolah.
2) Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi
tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk
melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi
modul projek profil yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta
kebutuhan peserta didik. Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul projek
profil sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau
menggunakan modul projek profil yang disediakan Pemerintah sesuai dengan
karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik. Oleh karena itu, pendidik
yang menggunakan modul projek profil yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi
menyusun modul projek profil
3) Pengembangan Asesmen P5
Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek profil. Oleh
karena itu dalam merencanakan projek profil, termasuk dalam menyusun modul
projek profil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang asesmen
projek profil:
 Pertimbangkan keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan metode
asesmen. Tidak semua jenis asesmen cocok untuk semua kegiatan dan individu
peserta didik. Asesmen yang beragam dapat membantu pendidik dan peserta
didik merasakan pembelajaran yang berbeda.
 Pertimbangkan tujuan pencapaian projek profil dan membuat asesmen yang
bukan hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi berfokus pada dimensi,
elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang disasar.
 Pembuatan indikator perkembangan subelemen antarfase di awal projek.
Indikator perkembangan sub-elemen berguna untuk mengetahui kemajuan
pencapaian tujuan projek
 Bangun keterkaitan antara asesmen formatif (awal dan sepanjang projek profil)
dan sumatif. Hasil dari asesmen formatif di awal projek profil dapat dipakai
untuk memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik sebagai acuan tim
fasilitator projek profil dalam menentukan indikator performa peserta didik
ketika merancang asesmen formatif dan sumatif. Asesmen formatif yang
disusun dengan memperhatikan tugas sumatif dapat menurunkan beban kerja
peserta didik dan memperjelas relevansi tugas formatif.
 Jelaskan tujuan asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen.
Misalnya, peserta didik dapat memilih topik yang akan dinilai, metode asesmen
(tertulis/tidak tertulis, presentasi/pembuatan poster), dan pengembangan rubrik.
Pendidik juga dapat membimbing peserta didik dalam menggunakan
rubrik/kriteria penilaian agar peserta didik merasa terlibat dalam mengelola dan
menilai proses pembelajaran mereka sendiri.
2. Kurikulum 2013
a) Pelaksanaan Program Pembelajaran Saintifik
Menurut Mulyasa, (2006:70-92) ada 8 (delapan) keterampilan yang harus dimiliki oleh
guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, antara lain (1)
keterampilan bertanya, (2) memberikan penguatan, (3) mengadakan variasi, (4)
menjelaskan, (5) membuka dan menutup pelajaran, (6) membimbing diskusi kelompok
kecil, (7) mengelola kelas, dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Keterampilan bertanya, antara lain keterampilan guru dalam menyampaikan pertanyaan
kepada peserta didik. Tujuannya untuk melakuan menguji pengetahuan dan pemahaman
terhadap materi tertentu, melakukan pendalaman, penelusuran, mengklarifikasi, menguji
kemampuan berpikir kritis peserta didik, serta kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
Pertanyaan bisa disampaikan baik secara lisan ataupun tertulis. Acuannya dan etikanya
antara lain, pertanyaan yang disampaikan harus singkat, padat, dan jelas, redaksinya dapat
dipahami oleh peserta didik, dan mampu menarik perhatian peserta didik. Pertanyaan
harus menyebar, semua peserta didik diberi hak yang sama untuk menerima dan
menjawab pertanyaan guru, jangan diberikan kepada peserta didik-peserta didik tertentu
saja. Pertanyaan harus bersifat terbuka, jangan langsung ditujukan kepada peserta didik
tertentu, pastikan bahwa peserta didik siap menjawabnya, karena kalau diberikan kepada
peserta didik yang tidak atau belum siap, berpotensi akan mempermalukan peserta didik di
hadapan teman-temannya. Pertanyaan juga bukan diberikan untuk memberikan sanksi
kepada peserta didik yang kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
Keterampilan memberikan penguatan merupakan respon guru terhadap suatu perilaku
yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan
dapat dilakukan secara verbal atau non verbal. Secara verbal misalnya melalui kalimat “…
oleh karena itu, bapak/ibu ingin tegaskan kepada kalian bahwa…”, “bapak/ibu akan
ingin menggaris bawahi bahwa…”, “bapak/ibu ingin menekankan bahwa…”, “tepat sekali
apa yang disampaikan oleh teman kalian tadi bahwa…”, dan sebagainya. Penguatan non
verbal antara lain melaui gerakan mendekati peserta didik, acungan jempol, raut wajah
yang ikut meyakinkan penjelasan atau jawaban peserta didik, dan sebagainya. Penguatan
dapat dilakukan kepada individu, kelompok tertentu, atau kepada peserta didik secara
keseluruhan. Keterampilan melakukan variasi bertujuan agar pembelajaran berjalan
menyenangkan dan para peserta didik tetap memperhatikan penjelasan dari guru, dan agar
tujuan pembelajaran. Bentuknya, antara lain, variasi penggunaan model, srategi, metode
dan teknik mengajar, variasi alat raga/ media pembelajaran, variasi sumber belajar, variasi
lokasi meja guru dan peserta didik, variasi kelompok belajar, variasi nada suara (rendah,
sedang tinggi), gerakan tubuh, mimik wajah, tatapan mata, dan sebagainya. Untuk
mengusir kebosanan, memusatkan atau menarik perhatian peserta didik, guru juga
sewaktu-waktu boleh melakuan ice breaker yang tetap memiliki pesan pendidikan.
Kemampuan menjelaskan adalah kemampuan guru dalam mendeskripsikan secara lisan
tentang sebuah benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum
yang berlaku. Kemampuan menjelaskan sangat penting bagi guru, karena PBM biasanya
didominasi oleh penjelasan, baik menjelaskan materi pelajaran atau penjelasan instruksi
kerja yang harus dikerjaka oleh peserta didik. Penjelasan guru yang baik antara lain;
suaranya dapat didengar oleh peserta didik, nada suaranya proporsional, tidak terlalu
rendah, dan tidak terlalu tinggi, tidak berbelit-belit, menyampaian ilustrasi dan penguatan
yang tepat dan relevan dengan materi yang disampaikan. Menggunakan alat peraga atau
media pembelajaran untuk membantu memperjelas materi, dan penggunaan bahasa tubuh
yang tepat untuk membantu menegaskan sebuah penjelasan. Kemampuan membuka dan
menutup pembelajaran akan terlihat mulai dari gaya dan sikap guru ketika mengajar.
Kemampuan ini akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Porsinya biasanya 10% kegiatan awal, 80% kegiatan inti, dan 10% kegiatan
penutup. Deskripsi kegiatan pembelajaran sebelumnya sudah disusun dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan dilaksanakan pada saat tatap muka dengan peserta
didik di kelas. Langkah-langkah kegiatan awal antara lain; guru mengucap salam, guru
mengajak peserta didik untuk berdoa, mengecek kehadiran peserta didik, mengecek
kesiapan belajar peserta didik, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan
apersepsi atau mengaitkan pembelajaran sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
saat itu. Langkah-langkah kegiatan inti antara lain; guru menjelaskan materi, guru
menerapkan model, strategi, metode, dan teknik mengajar yang telah ditetapkan dalam
RPP. Kegiatan inti merupakan jantungnya pembelajaran. Disitulah pendekatan saintifik,
pembelajaran abad 21 yaitu memuat Critical Thinking, Communication, Collaboration,
dan Cretivity dan Inovation, HOTS, integrasi literasi dan PPK diterapkan. Walau
skenarionya telah disusun dalam RPP, tetapi dalam prakteknya dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi kelas. Oleh karena itu, guru harus memiliki kepekaan dan cepat
mengambil keputusan untuk menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
Penerapan pembelajaran sebagai berikut :
 Mengamati
Pada proses mengamati, guru mengarahkan peserta didik untuk memperhatikan
stimulan yang diberikan oleh guru. Stimulan itu bisa dalam bentuk gambar, video,
tabel, grafik, skema, membaca sebuah lembar informasi, dan sebagainya. Dari proses
mengamati ini, maka keterampilan berpikir kritis peserta mulai dibangun. Peserta didik
yang memiliki perhatian dan daya kritis yang tinggi akan memperhatikan dengan
seksama stimulan yang ada dihadapannya. Dari stimulan tersebut, lalu bisa muncul
tanggapan atau pertanyaan sebagai bentuk rasa ingin tahunya yang akan disampaikan
kepada guru. Pada saat mengamati, peserta didik menggunakan alat-alat inderanya,
seperti mata, hidung, telinga, kulit, dan sebagainya. Proses pengamatan bisa
berlangsung baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Pada saat para peserta
didik mengamati sebuah objek, lingkungan, atau fenomena, tugas guru adalah
membimbing mereka agar dapat dapat mencatat setiap hal pentig yang mereka
temukan.
 Menanya
Setelah peserta didik diberikan stimulan oleh guru pada tahap mengamati, tidak
tertutup kemungkinan akan muncul rasa ingin tahu peserta didik. Oleh karena itu, guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. Pertanyaan tersebut bisa
dalam bentuk pertanyaan lisan atau pertanyaan tertulis. Pertanyaan bisa disusun oleh
individu atau kelompok. Selain dijawab oleh guru, pertanyaan tersebut bisa juga
didiskusikan bersama dengan teman-temannya di kelas. Pertanyaan yang muncul
meliputi 5W + 1 H (What, Who, Where, When, Why, dan How). Misalnya kalau
stimulannya adalah sebuah sungai yang kotor dan penuhi banyak sampah. Maka
pertanyaan yang bisa muncul misalnya, Apa yang menyebabkan sungai kotor dan
tercemar oleh sampah? Siapa yang bertanggung jawab menjaga kebersihan sungai?
Dimanakah seharusnya masyarakat membuang sampah? Kapan sampah-sampah yang
dibuang oleh masyarakat ke sungai itu diangkut oleh petugas? Mengapa masyarakat
masih ada yang suka membuang sampah sembarangan? Bagaimana cara menyadarkan
masyarakat supaya membuang sampah pada tempatnya?
 Mengumpulkan Informasi
Setelah peserta didik didorong untuk menyusun sejumlah pertanyaan berkaitan dengan
objek, fenomena, atau peristiwa yang diamati, maka tahap berikutnya adalah
mengumpulkan informasi. Dalam proses pengumpulan informasi, para peserta didik
dapat mengumpulkannya dari berbagai sumber seperti buku, koran, majalah, internet,
lembar observasi, angket, wawancara, atau studi dokumentasi.
Pada tahap ini, peserta didik dilatih untuk mengembangkan keterampilannya dalam
menemukan, mengesahkan data, tentang fakta dan kebenaran. Data dan informasi yang
yang didapatkannya bisa dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Berbagai informasi
yang didapatkannya akan menjadi bahan untuk menjawab atau membuktikan hipotesis
pertanyaan.
 Menalar/Mengasosiasikan
Tahapan menalar atau mengasosiasikan bisa dikatakan sebagai tahapan utama
pendekatan santifik. Mengapa? Karena pada tahap inilah peserta didik dilatih untuk
menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkannya untuk dijadikan sebagai
bahan menjawab hipotesis atau menyelesaikan masalah. Tahap ini sangat
mengandalkan kelogisan dalam berpikir dan berargumen sesuai dengan bukti.
Makna menalar atau mengasosiasikan dalam konteks pembelajaran saintifik adalah
kegiatan memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan
informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan (Yani dan Ruhimat, 2018 : 121).
Pada tahap mengasosiasi, peserta didik dilatih untuk menganalisis dan mengevaluasi
pemecahan masalah. Pada tahap ini peserta didik akan berpikir pada tingkat analisis
dan evaluasi karena harus melakukan refleksi terhadap proses yang mereka lakukan.
(Machin, 2014 : 31 dalam Yani dan Ruhimat, 2018 : 122).
Dalam aktivitas berpikir kritis, terdapat aktivitas membaca kritis atau kajian kritis.
Membaca kritis adalah membaca yang melibatkan pemikiran kritis sedangkan kajian
kritis merupakan kegiatan membaca, menelaah, menganalisis sebuah bacaan untuk
memperoleh ide-ide, penjelasan, data-data pendukung yang mendukung pokok pikiran
utama, serta memberikan komentar terhadap isi bacaan secara keseluruhan dari sudut
pandang kepentingan pengkaji (Khusniati, M. dan Pamelasari S.D., 2014 : 169 dalam
Yani dan Ruhimat, 2018 : 122). Pertanyaan yang muncul dalam kajian kritis adalah
"apa?, mengapa?, dan bagaimana?" Jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
tersebut disamping dalam bentuk jawaban yang konsepsional, prosedural, aplikasi, juga
hubungan sebab akibat antar variabel. Kalau contoh kasusnya adalah pencemaran
sungai, maka pertanyaan yang muncul misalnya "apa penyebab terjadi pencemaran
sungai?", mengapa orang membuang sampah ke sungai? dan bagaimana kaitan antara
pencemaran sungai dengan penegakkan hukum dan pola pikir masyarakat?"
 Mengomunikasikan
Mengomunikasikan merupakan tahap terakhir dalam pembelajaran saintifik. Seteah
peserta didik mengamati, menyusun sejumlah pertanyaan, mengumpulkan informasi,
menalar/ mengasosisasikan, langkah berikutnya adalah mengomunikasikan. Pada tahap
ini, peserta didik menyampaikan hasil kerja mereka baik secara lisan maupun secara
tulisan.
Produk presentasi bisa dalam bentuk laporan, makalah, bahan tayang, atau produk
lainnya. Pada tahap presentasi, guru beserta peserta didik yang lainnya mengamati dan
memberikan kesempatan bagi peserta didik yang lainnya untuk menyampaikan
tanggapan. Dengan demikian, maka akan terjadi komunikasi, diskusi, dan interaksi
antara guru dengan peserta didik, dan antara dengan peserta didik.
Supaya proses mengomunikasikan dapat lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh
audience, maka dapat disajikan melalui bahan tayang yang menarik disertai dengan
media musik, gambar, video, tabel, grafik, peta pikiran (mind map) dengan warna
variatif dan relevan dengan bahan yang dipresentasikan.
Langkah-langkah kegiatan penutup antara lain; guru mengajak peserta didik untuk
menyimpulkan materi, melakukan refleksi, dan menyusun program tindak lanjut.
Kemampuan membimbing kelompok diskusi kelompok kecil maksudnya adalah
kemampuan guru dalam menyusun kelompok diskusi, mengatur dan mengendalikan
jalannya diskusi. Jumlah peserta didik dalam sebuah kelompok diskusi harus
proporsional. Jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak (antara 3-5 orang setiap
kelompok), diupayakan jangan ada penumpukan jenis kelamin peserta didik atau
tingkat kemampuan peserta didik tertentu dalam sebuah kelompok. Bentuklah
kelompok secara variatif. Dipuayakan seorang peserta didik jangan hanya bergabung
dengan kelompok itu-itu lagi, supaya tidak terkesan ekslusif, melatih kemampuannya
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman-teman yang beragam latar belakang
dan karakter. Saat diskusi berlangsung, guru mengamati tiap kelompok, berkeliling,
mendekati, dan membimbing diskusi kelompok. Siapa tahu ada kelompok yang
memerlukan bantuan atau penjelasan dari guru. Guru pun harus cermat dalam mengatur
waktu diskusi kelompok baik ketika menyusun kelompok, mengerjakan tugas, dan
presentasi kelompok.
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru dalam menciptakan dan
mengendalikan suasana pembelajaran yang kondusif, baik pada aspek psikologis
maupun pada aspek lingkungan fisik. Pada aspek psikologis seperti mengecek kesiapan
belajar peserta didik, dan berkomunikasi serta berinteraksi dengan peserta didik,
mengendalikan emosi, dan sebagainya. Sedangkan pada aspek lingkungan, seperti
menata ruang kelas, menata tempat duduk peserta didik, dan memperhatikan
kebersihan ruang kelas.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan maksudnya adalah harus
mampu mengajar peserta didik baik secara kelompok atau pun perseorangan serta
menentukan strategi yang tepat untuk melakukannya agar tujuan pembelajaran tercapai.
Dalam hal menyampaikan materi pelajaran, guru memperhatikan tingkat kemampuan
berpikir peserta didik, dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhan dan keinginan
peserta didik, karena pada dasarnya guru adalah pelayanan dan fasilitator bagi peserta
didik untuk menguasai sejumlah kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
b) Program Tahunan dan Program Semester
Program tahunan dan program semester setiap pendidik harus dibuat setiap tahun
pelajaran baru. Program tahunan (Prota) merupakan rencana penetapan alokasi waktu
satu tahun pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang
ada dalam kurikulum. Prota perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum
Tahun Pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya yakni Program Semester (prosem), Silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
Langkah-langkah dalam merancang prota
1) Menelaah jumlah KD atau tema dan subtema pada suatu kelas.
2) Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
3) Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam KD atau
subtema

Adapun langkah-langkah perancangan program semester, meliputi:

1) Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan


kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2) Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif,
dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:
 Jeda tengah semester
 Jeda antar semester
 Libur akhir Tahun Pelajaran
 Hari libur keagamaan
 Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
 Hari libur khusus
3) Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap
bulan dan semester dalam satu tahun.
4) Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta analisis materi.

Dalam menyusun Program Tahunan maupun Program Semester terdapat komponen-


komponen minimal yang harus ada, yaitu Identitas dan Format Isian.

Komponen dalam Program Tahunan meliputi :

1) Identitas (kelas, muatan pelajaran, tahun pelajaran)


2) Format isian ( KD atau tema, sub tema, dan alokasi waktu).

Tabel 3.39 Format Program Tahanun

PROGRAM TAHUNAN

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas :
Tahun Pelajaran :

Komptensi Inti :

 KI1 :
 KI2 :
 KI3 :

Alokasi
KI4SMT KOMPETENSI DASAR
Waktu

Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022


Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran

_____________ ___________________

NIP. NIP

Program semester berisikan:


1) Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran).
2) Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan yang terinci
per minggu, dan keterangan yang diisi pelaksanaan pembelajaran berlangsung).
Menyusun Program Tahunan dan Program Semester pengajaran merupakan salah
tugas pokok guru di dalam merencanakan Pembelajaran. Agar penyusunan tersebut
berjalan lancar dan sesuai dengan pedoman yang ada maka peran seluruh komponen
sekolah juga penting terutama Kepala Sekolah sebagai top manajer pada sekolah
tersebut. Peran Kepala Sekolah dalam penyusunan Program Tahunan dan Program
Semester antara lain :
a) Memastikan bahwa semua KD, atau tema dan sub tema dalam setiap kelas sudah
ada dalam prota dan prosem
b) Memastikan bahwa penghitungan alokasi minggu efektif sesuai dengan kalender
pendidikan
c) Memastikan bahwa pendistribusian alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE)
ke dalam subtema dilakukan secara tepat
d) Memfasilitasi guru dalam menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan
pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan
e) Memfasilitasi guru dalam menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran,
minggu pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu).
f) Bersama dengan guru menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam
Belajar Efektif (JBE) dan hari libur fakultatif terkait hari ulang tahun (HUT)
Provinsi Jambi, Kabupaten Bungo dan HUT sekolah setiap bulan dan semester
dalam satu tahun.
g) Bersama dengan guru mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk
suatu subtema serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta analisis
materi.
Tabel 3.40 Format Semester Ganjil

PROGRAM SEMESTER

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Komptensi Inti :

 KI1:
 KI2:
 KI3:
 KI4:

Juli 20… Agustus 20… September 20.. Oktober 20.. Nopember 20.. Desember 20..
Kompetensi Alokasi
IPK Matri
Dasar waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penilaian
Tengah
Semester

Penilaian Akhir
Semester
Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022

Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran

_____________ ___________________

NIP. NIP
Tabel 3.41 Format Semester Genap

ROGRAM SEMESTER

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas :
Tahun Pelajaran :

Komptensi Inti :

 KI1:
 KI2:
 KI3:
 KI4:
Januari 20.. Feb. 20.. Maret 20.. April 20.. Mei 20.. Juni 20..
Kompetensi Dasar Alokasiu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penilaian Tengah
Semester

Penilaian Akhir
Semester

Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022

Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran


__________________ ___________________

NIP. NIP

c) Pengembangan Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit
memuat:
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran;
e. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi;
f. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
g. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
h. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
j. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Tabel 3.42 Format Silabus

SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 3 Bungo

Kelas : ………………………

Mata pelajaran : ………………………

Semester : ………………………

Kompetensi Inti : ………………………

Kegiatan
Penilaian
Pembelajaran Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok
TM- Pembelajaran Bentuk waktu r
TM TD Teknik
TD Instrumen

Mengetahui, Purwosari, Juli 2022

Kepala SMAN 3 Bungo Guru Mata pelajaran


______________________ ______________________

NIP NIP.

1. Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar
(KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP
terdiri atas:
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
h. Metode pembelajaran memuat Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Cretivity dan Inovation yang digunakan oleh
pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
i. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
k. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
l. Penilaian hasil pembelajaran.
Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

SMA Negeri 3 Bungo memfasilitasi para guru dalam mengembangkan RPP melalui:

a. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP); atau


b. Mendayagunakan nara sumber dari dalam atau mendatangkan Nara Sumber dari luar;
c. Penugasan penyusunan ditindak lanjut dengan pembahasan dalam kelompok maupun pleno;
d. Pengesahan oleh Kepala Sekolah;
Pengembangan RPP Berkelanjutan dilakukan dengan hal berikut :

1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal setiap akhir semester;
2) Mengadakan MGMP atau diskusi mata pelajaran serumpun tentang Kurikulum 2013, dan penyusunan RPP
3) Mengikut sertakan tenaga pendidik SMA Negeri 3 Bungo dalam berbagai pelatihan, baik di sekolah, tingkat Kabupaten, Provinsi,
maupun tingkat nasional.
4) Implementasi pelaksanaan penyusunan RPP di SMA Negeri 3 Bungo pada akhir semester genap.
Tabel. 3.43 Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Bungo

Mata pelajaran : ………………………


Identitas RPP
Kelas/Semester : ………………………

Materi : ………………………

Tahun pelajaran : 2022/2023

Waktu : ………………………

A. Kompetensi Inti
KI.1
KI (permendikbud 38 tahun 2018) Selain
KI.2
mapel PAI dan PKn cukup menuliskan KI 3 dan
KI.3 4
KI.4
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.1 3.1.1

KD sesuaikan (permendikbud 38 IPK terdiri dari Indikator jembatan


tahun 2018) dan indikator kunci

4.1 4.1.1

C. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran mengandung unsur A=audience,


B=Behavior, C=Condition, D=Degree
Terdiri dari fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur
D. Materi Pembelajaran

E. Model, MetodePembelajaran Menerapkanmodel pembelajaran kreatif,


inovatif, menantang:

1. Problem based learning (PBL)


2. Discover Learning (DL)
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 3.
4.
Project based learning (PJBL)
Kooperatif learning

Mencantumkan media/alat peraga. Sumber


belajar yang jelas. Tuliskan daftar pustaka
buku yang digunakan, link internet.
Lingkungan sekitar

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke- … Jika RPP satu KD dibuat langsung beberapa
Indikator : pertemuan maka dibuat indicator dan
Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai
3.1.1 dst
pada pertemuan ke-…
4.1.1 dst
Tujuan Pembelajaran :
1.
2.

KEGIATAN PEBELAJARAN WAKTU

A. Pendahuluan Menit

B. Kegiatan Inti

No Sintak/ langkah model Kegiatan


pembelajaran pembelajaran

… … … …

… … … …

C. Penutup
Uraian Kegiatan Penutup
1. …
2. dst.

Teknik penilaian ,
H. Penilaian Hasil Belajar, Pembelajaran Remedial dan pengayaan pembelajaran
remedial, pengayaan.
Teknik Penilaian
Penting dituliskan

Rubr Instru
Teknik ik men Remedial Pengayaan
Penilaian
Penilaian Penil Penilai < KKM) ( >KKM)
aian an

Sikap : Observasi Terlampir PPembelajaran Belajar kelompok


ulang
Belajar mandiri
Pemberian
Pengetahuan : Tes tertulis bimbingan secara PPembelajaran
khusus berbasis tema
Keterampilan :Unjuk kerja
PPemberian
tugas-tugas
latihan secara
khusus

Pemanfaatan
tutor sebaya

Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

_______________ __________________

NIP. - NIP. -
Rubr Instru
Teknik ik men Remedial Pengayaan
Penilaian
Penilaian Penil Penilai < KKM) ( >KKM)
aian an

Lampiran :
1. Materi Ajar
2. Penilaian Sikap
Tabel 3.40 Penilaian Sikap (Spiritual dan Sosial)

No Nama Hari, Tgl Kejadian Khusus Ket. Tindak


Peserta (+,-) anjut
didik

3. Lampiran Penilaian Pengetahuan


Tabel 3.45 Kisi-Kisi soal

Materi Kelas Bentu


Kompetensi Indikator Level No
Pembel / kInstr
Dasar Soal Kognitif soal
ajaran Smstr umen

Pemaham PG 1
3.1memahami wilayah XII/1 Disajikan
an
konsep wilayah dan tata pernyataan,
dan tata ruang ruang. peserta didik
wilayah dapat
nasional, menjelaskan
provinsi, dan pengertian
kabupaten/kota interaksi
wilayah
XII/1 aplikasi PG 2
Wilayah membedakan
formal antara wilayah
dan formal dan
fungsio wilayah
nal fungsional

Tabel 2.46 Tugas Mandiri Terstruktur

Waktu
IPK Materi Jenis tugas Ket.
penyelesaian

3.1.4 akhir
permasalahan Membuat
Menganalisis Agustu
permasalahan dalam makalah s
dalam penerapan tata tentang
penerapan ruang wilayah permasalahan
tata ruang
dalam
wilayah
penerapan tata
ruang wilayah

Tabel 3.47 Kartu Soal Bentuk PG


KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Nama : Alokasi :
sekolah SMAN waktu menit
3
Bungo

Mapel. :… Jmlh :
Soal Soal

Bentuk Penilaian :… Tahun Pelajaran :


2022/2013

Kurikulum : K. Bentu :…
2013 Soal

Kls/ Smstr : / Penyusu :…


n

NOMOR
STANDAR KOMPETENSI BUKU SUMBER
SOAL

KUNCI
JAWABAN

CEK/
VERIFIKAS
I

KOMPETENSI DASAR RUMUSAN BUTIR SOAL

INDIKATOR

MATERI

Tabel 3.48 Kartu Soal Bentuk Uraian

KARTU SOAL URAIAN


Nama Sekolah : SMAN 3 BUNGO Penyusun :

Mata Pelajaran : Tapel. :

Kls/Semester :

Bentuk Tes :

Standar Kompetensi/ No.Soa


Kunci Buku Sumber
Kompetensi Dasar l

Rumusan Butir Soal :

Materi

Indikator Soal:

Jumlah
No Digunakan untuk Tanggal Peserta Tingkat Kesukaran Daya Beda
didik
PEDOMAN PENSKORAN

No Uraian Jawaban Skor

Tabel 3.49 Tugas Mandiri Tidak Terstruktur

KETERANG
IPK MATERI JENIS TUGAS
AN

4.1.1 membuat penerapan tata membuat tugas


peta
peta ruang wilayah dikupulkan
pengelompoka kabuaten/provinsi pengelompokan untuk
n penggunaan penggunaan lahan di melengkapi
lahan di wilayah kabupaten Serang nilai akhir
wilayah
berdasarkan data wilayah
kabupaten/kot
a/provinsi setempat
berdasarkan
data wilayah
setempat

Tabel 3.50 Rumusan Soal

No.
Indikator
Soa Rumusan Soal
Soal
l

Hubungan timbal balik yang saling


Disajikan 1.
berpengaruh antara dua wilayah atau lebih
pernyataan, peserta yang dapat menimbulkan gejala atau
didik dapat permasalahan baru disebut ....
menjelaskan A. interdependensi
pengertian interaksi
B. interelasi
wilayah
C. interaksi
D. integrasi

E. interrelaksasi

Tabel 3: Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran


Tabel Soal Pilihan Ganda:

No. Jawaban

1. C

2. dst.

Pedoman penskoran: Kunci jawaban pilihan


ganda dan pedoman
Jawaban benar penskoran
Skor = ------------------- x 100
Skor maksimal

Tabel 3.51 Soal Uraian

No
Kunci Jawaban Skor
.

1. Tata ruang Kec. Kibin merupakan daerah dengan prioritas 10


kawasan indutri di daerah jalur utama, perumahan di daerah
pinggiran, dan daerah persawahan di sekitar wilayah bagian
tengah dan ujung.

2. Permasalahan yang sering muncul: 10

1. Tidak sesuai dengan RTRW.


2. Daya dukung masyarakat kurang
3. Kebijakan pemerintah kurang berpihak ada lingkungan
Pihak pengusaha yang kurang memperhatikan rtw

3. Dst. …

Jumlah Skor Nilai

Tabel 3.52 Analisis Hasil Penilaian

No Nama Nilai IPK yang Belum IPK yang Telah Tindak


Peserta (PH) Tuntas Tuntas Lanjut
Didik

Tabel 3.53 Program Remedial dan Pengayaan

Nama
Pengayaan/
No Peserta IPK Rencana kegiatan
Remedial
Didik

Peng1. Mencari informasi mengenai


ayaa materi terkait melalui berbagai
1 n sumber
2. Tutor sebaya

Rem1. Melakukan pembelajaran ulang


2 edial2. Latihan soal
3. Penilaian

Tabel 3.54 LAMPIRAN PENILAIAN KETERAMPILAN:

Nama Indikator (disuaikan)


No Peserta Tata
didik Kerapihan kesesuaian
Bahasa
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses, Pelaksanaan
pembelajaran dikembangkan dengan menambahkan pengembahan kecakapan abad 21/ HOTS,
STEAM dan PPK.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi
ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari;
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti yakni kegiatan pengembangan pembelajaran yang memuat Critical
Thinking, Communication, Collaboration, dan Cretivity dan Inovation dengan menggunakan
model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik
dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery)
dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh
aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik
untuk melakuan aktivitas tersebut.

b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan
ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan.
Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan
untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Atau melaksanakan pembelajaran sacara saintifik sesuai rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP) yang disusun, sebagai berikut
1) Langkah-langkah kegiatan awal antara lain; guru mengucap salam, guru mengajak peserta
didik untuk berdoa, mengecek kehadiran peserta didik, mengecek kesiapan belajar peserta
didik, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan apersepsi atau mengaitkan
pembelajaran sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari saat itu.
Langkah-langkah kegiatan inti antara lain; guru menjelaskan materi, guru menerapkan
model, strategi, metode, dan teknik mengajar yang telah ditetapkan dalam RPP. Kegiatan inti
merupakan jantungnya pembelajaran. Disitulah pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21,
HOTS, integrasi literasi dan PPK diterapkan. Walau skenarionya  telah disusun dalam RPP,
tetapi dalam prakteknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas. Oleh karena itu,
guru harus memiliki kepekaan dan cepat mengambil keputusan untuk menentukan strategi
pembelajaran yang akan digunakan. Penerapan pembelajaran sebagai berikut :

 Mengamati
Pada proses mengamati, guru mengarahkan peserta didik untuk memperhatikan stimulan
yang diberikan oleh guru. Stimulan itu bisa dalam bentuk gambar, video, tabel, grafik,
skema, membaca sebuah lembar informasi, dan sebagainya. Dari proses mengamati ini,
maka keterampilan berpikir kritis peserta mulai dibangun.

Peserta didik yang memiliki perhatian dan daya kritis yang tinggi akan memperhatikan
dengan seksama stimulan yang ada dihadapannya. Dari stimulan tersebut, lalu bisa
muncul tanggapan atau pertanyaan sebagai bentuk rasa ingin tahunya yang akan
disampaikan kepada guru.

Pada saat mengamati, peserta didik menggunakan alat-alat inderanya, seperti mata,
hidung, telinga, kulit, dan sebagainya. Proses pengamatan bisa berlangsung baik di dalam
ruangan maupun di luar ruangan. Pada saat para peserta didik mengamati sebuah objek,
lingkungan, atau fenomena, tugas guru adalah membimbing mereka agar dapat dapat
mencatat setiap hal pentig yang mereka temukan.

 Menanya
Setelah peserta didik diberikan stimulan oleh guru pada tahap mengamati, tidak tertutup
kemungkinan akan muncul rasa ingin tahu peserta didik. Oleh karena itu, guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. Pertanyaan tersebut bisa
dalam bentuk pertanyaan lisan atau pertanyaan tertulis. Pertanyaan bisa disusun oleh
individu atau kelompok. Selain dijawab oleh guru, pertanyaan tersebut bisa juga
didiskusikan bersama dengan teman-temannya di kelas.

Pertanyaan yang muncul meliputi 5W + 1 H (What, Who, Where, When, Why, dan
How). Misalnya kalau stimulannya adalah sebuah sungai yang kotor dan penuhi banyak
sampah. Maka pertanyaan yang bisa muncul misalnya, Apa yang menyebabkan sungai
kotor dan tercemar oleh sampah? Siapa yang bertanggung jawab menjaga kebersihan
sungai? Dimanakah seharusnya masyarakat membuang sampah? Kapan sampah-sampah
yang dibuang oleh masyarakat ke sungai itu diangkut oleh petugas? Mengapa masyarakat
masih ada yang suka membuang sampah sembarangan? Bagaimana cara menyadarkan
masyarakat supaya membuang sampah pada tempatnya?

 Mengumpulkan Informasi
Setelah peserta didik didorong untuk menyusun sejumlah pertanyaan berkaitan dengan
objek, fenomena, atau peristiwa yang diamati, maka tahap berikutnya adalah
mengumpulkan informasi. Dalam proses pengumpulan informasi, para peserta didik
dapat mengumpulkannya dari berbagai sumber seperti buku, koran, majalah, internet,
lembar observasi, angket, wawancara, atau studi dokumentasi.

Pada tahap ini, peserta didik dilatih untuk mengembangkan keterampilannya dalam
menemukan, mengesahkan data, tentang fakta dan kebenaran. Data dan informasi yang
yang didapatkannya bisa dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Berbagai informasi yang
didapatkannya akan menjadi bahan untuk menjawab atau membuktikan hipotesis
pertanyaan.

 Menalar/Mengasosiasikan
Tahapan menalar atau mengasosiasikan bisa dikatakan sebagai tahapan utama pendekatan
santifik. Mengapa? Karena pada tahap inilah peserta didik dilatih untuk menganalisis data
dan informasi yang telah dikumpulkannya untuk dijadikan sebagai bahan menjawab
hipotesis atau menyelesaikan masalah. Tahap ini sangat mengandalkan kelogisan dalam
berpikir dan berargumen sesuai dengan bukti.

Makna menalar atau mengasosiasikan dalam konteks pembelajaran saintifik adalah


kegiatan memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan
informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan (Yani dan Ruhimat, 2018 : 121).

Pada tahap mengasosiasi, peserta didik dilatih untuk menganalisis dan mengevaluasi
pemecahan masalah. Pada tahap ini peserta didik akan berpikir pada tingkat analisis dan
evaluasi karena harus melakukan refleksi terhadap proses yang mereka lakukan. (Machin,
2014 : 31 dalam Yani dan Ruhimat, 2018 : 122).

Dalam aktivitas berpikir kritis, terdapat aktivitas membaca kritis atau kajian kritis.
Membaca kritis adalah membaca yang melibatkan pemikiran kritis sedangkan kajian
kritis merupakan kegiatan membaca, menelaah, menganalisis sebuah bacaan untuk
memperoleh ide-ide, penjelasan, data-data pendukung yang mendukung pokok pikiran
utama, serta memberikan komentar terhadap isi bacaan secara keseluruhan dari sudut
pandang kepentingan pengkaji (Khusniati, M. dan Pamelasari S.D., 2014 : 169 dalam
Yani dan Ruhimat, 2018 : 122).
Pertanyaan yang muncul dalam kajian kritis adalah "apa?, mengapa?, dan bagaimana?"
Jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut disamping dalam bentuk jawaban
yang konsepsional, prosedural, aplikasi, juga hubungan sebab akibat antar variabel. Kalau
contoh kasusnya adalah pencemaran sungai, maka pertanyaan yang muncul misalnya
"apa penyebab terjadi pencemaran sungai?", mengapa orang membuang sampah ke
sungai? dan bagaimana kaitan antara pencemaran sungai dengan penegakkan hukum dan
pola pikir masyarakat?"

 Mengomunikasikan
Mengomunikasikan merupakan tahap terakhir dalam pembelajaran saintifik. Seteah
peserta didik mengamati, menyusun sejumlah pertanyaan, mengumpulkan informasi,
menalar/ mengasosisasikan, langkah berikutnya adalah mengomunikasikan. Pada tahap
ini, peserta didik menyampaikan hasil kerja mereka baik secara lisan maupun secara
tulisan.

Produk presentasi bisa dalam bentuk laporan, makalah, bahan tayang, atau produk
lainnya. Pada tahap presentasi, guru beserta peserta didik yang lainnya mengamati dan
memberikan kesempatan bagi peserta didik yang lainnya untuk menyampaikan
tanggapan. Dengan demikian, maka akan terjadi komunikasi, diskusi, dan interaksi antara
guru dengan peserta didik, dan antara dengan peserta didik.

Supaya proses mengomunikasikan dapat lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh
audience, maka dapat disajikan melalui bahan tayang yang menarik disertai dengan
media musik, gambar, video, tabel, grafik, peta pikiran (mind map) dengan warna variatif
dan relevan dengan bahan yang dipresentasikan.

1) Langkah-langkah kegiatan penutup antara lain; guru mengajak peserta didik untuk
menyimpulkan materi, melakukan refleksi, dan menyusun program tindak lanjut.

C. Ketentuan Akademik

1. Ketentuan Asesmen

Prinsip Asesmen kurikulum merdeka

 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,


dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik,
dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya.
 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai
tujuan pembelajaran.
 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya.
 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
No Prinsip Asesmen Kegiatan Yang Dilakukan
1 Asesmen merupakan bagian  Asesmen merujuk pada kompetensi yang
terpadu dari proses didalamnya tercakup ranah sikap,
pembelajaran, memfasilitasi pengetahuan, dan keterampilan.
pembelajaran, dan  Asesmen dilakukan terpadu dengan
menyediakan informasi pembelajaran.
yang holistik sebagai umpan  Melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, melalui
balik untuk pendidik, penilaian diri (self assessment), penilaian antarteman (peer
assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik
peserta didik, dan orang tua, antarteman (peer feedback).
agar dapat memandu  Pemberian umpan balik dilakukan dengan
mereka dalam menentukan mendeskripsikan usaha terbaik untuk
strategi pembelajaran menstimulasi pola pikir bertumbuh, dan
selanjutnya. memotivasi peserta didik.
2 Asesmen dirancang dan  Membangun komitmen dan menyusun
dilakukan sesuai dengan perencanaan asesmen yang berfokus pada
fungsi asesmen tersebut, asesmen formatif.
dengan keleluasaan untuk  Menggunakan beragam jenis, teknik dan
menentukan teknik dan instrumen penilaian formatif dan sumatif
waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,
agar efektif mencapai tujuan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran
pembelajaran. dan kebutuhan peserta didik.
 Asesmen dilakukan dengan alokasi waktu yang
terencana.
 Mengkomunikasikan kepada peserta didik
tentang jenis, teknik, dan instrumen penilaian
yang akan digunakan. Harapannya, peserta
didik akan berusaha mencapai kriteria yang
terbaik sesuai dengan kemampuannya.
3 Asesmen dirancang secara  Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip
adil, proporsional, valid, keadilan tanpa dipengaruhi oleh latar belakang
No Prinsip Asesmen Kegiatan Yang Dilakukan
dan dapat dipercaya peserta didik.
(reliable) untuk  Menerapkan moderasi asesmen, yaitu
menjelaskan kemajuan berkoordinasi antarpendidik untuk
belajar dan menentukan menyamakan persepsi kriteria, sehingga
keputusan tentang langkah tercapai prinsip keadilan.
selanjutnya.  Menggunakan instrumen asesmen yang
mampu mengukur capaian kompetensi dengan
tepat.
4 Laporan kemajuan belajar  Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
dan pencapaian peserta  Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam
didik bersifat sederhana dan bentuk angka dan deskripsi.
informatif, memberikan  Laporan kemajuan belajar hendaknya
informasi yang bermanfaat didasarkan pada bukti dan pencatatan
tentang karakter dan perkembangan kemajuan belajar peserta didik.
kompetensi yang dicapai  Laporan kemajuan belajar digunakan sebagai
serta strategi tindak dasar penerapan strategi tindak lanjut untuk
lanjutnya. pengembangan kompetensi peserta didik.

5 Hasil asesmen digunakan Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil


oleh peserta didik, pendidik, asesmen digunakan sebagai refleksi oleh peserta
tenaga kependidikan, dan didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
orang tua sebagai bahan tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
refleksi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran.

Karakteristik dan fungsi asesmen formatif dan sumatif

No Jenis Fungsi Teknik Hasil/


Asesmen Dokumentasi
1 Formatif (as a. Mendiagnosis Berbagai teknik 1. Produk hasil
and for kemampuan awal asesmen belajar
learning) dan kebutuhan (praktik, produk, 2. Jurnal
belajar peserta didik. proyek, refleksi
b. Umpan balik bagi portofolio, tes peserta didik
pendidik untuk tertulis/ lisan) 3. Rencana
memperbaiki proses tindak lanjut
pembelajaran agar atas hasil
menjadi lebih asesmen
bermakna. 4. Catatan hasil
c. Umpan balik bagi observasi
peserta didik untuk 5. Catatan
memperbaiki anekdotal
strategi 6. Nilai berupa
pembelajaran. angka
No Jenis Fungsi Teknik Hasil/
Asesmen Dokumentasi
d. Mendiagnosis daya
serap materi peserta
didik dalam aktivitas
pembelajaran di
kelas.
e. Memacu perubahan
suasana kelas
sehingga dapat
meningkatkan
motivasi belajar
peserta didik dengan
program-program
pembelajaran yang
positif, suportif, dan
bermakna.
2 Sumatif di a. Alat ukur untuk Berbagai teknik 1. Produk hasil
akhir lingkup mengetahui asesmen belajar.
materi (for pencapaian hasil (praktik, produk, 2. Nilai berupa
and of belajar peserta didik proyek, angka.
learning) dalam satu lingkup portofolio, tes
materi. tertulis, tes
b. Refleksi lisan)
pembelajaran dalam
satu lingkup materi.
c. Umpan balik untuk
merancang/perbaika
n proses
pembelajaran
berikutnya.
d. Melihat kekuatan
dan kelemahan
belajar pada peserta
didik selama
pembelajaran satu
lingkup materi.

3 *Sumatif a. Alat ukur untuk Praktik, produk, 1. Produk hasil


semester (of mengetahui proyek, belajar.
learning) pencapaian hasil portofolio, 2. Nilai berupa
Merupakan belajar peserta didik tertulis. angka.
pilihan. pada periode
Satuan tertentu.
pendidikan b. Mendapatkan nilai
dapat capaian hasil belajar
No Jenis Fungsi Teknik Hasil/
Asesmen Dokumentasi
melakukan untuk dibandingkan
sumatif pada dengan kriteria
akhir semester capaian yang telah
jika satuan ditetapkan.
pendidikan c. Umpan balik untuk
merasa perlu merancang /
mengkonfirm perbaikan proses
asi hasil pembelajaran
sumatif akhir semester / tahun
lingkup materi ajaran berikutnya
untuk (sama seperti fungsi
mendapatkan penilaian formatif)
data yang d. Melihat kekuatan
lebih lengkap. dan kelemahan
belajar pada peserta
didik (sama seperti
fungsi pada asesmen
diagnostik)

Karakteristik asesmen formatif dan sumatif dijelaskan sebagai berikut:

Formatif Sumatif
 Terintegrasi dengan proses  Dilakukan setelah pembelajaran
pembelajaran yang sedang berakhir, misalnya satu lingkup
berlangsung, sehingga asesmen materi, akhir semester, atau akhir
formatif dan pembelajaran menjadi tahun ajaran;
suatu kesatuan. Demikian pula  Pelaksanaannya bersifat formal
perencanaan asesmen formatif dibuat sehingga membutuhkan perancangan
menyatu dengan perencanaan instrumen yang tepat sesuai dengan
pembelajaran; capaian kompetensi yang diharapkan
 Melibatkan peserta didik dalam dan proses pelaksanaan yang sesuai
pelaksanaannya (misalnya melalui dengan prinsip-prinsip asesmen;
penilaian diri, penilaian antarteman,  Sebagai bentuk
dan refleksi metakognitif terhadap pertanggungjawaban sekolah kepada
proses belajarnya); orang tua dan peserta didik,
 Memperhatikan kemajuan pemantauan kepada pemangku
penguasaan dalam berbagai ranah, kepentingan (stakeholder);
meliputi sikap, pengetahuan, dan  Digunakan pendidik atau sekolah
keterampilan, motivasi belajar, sikap untuk mengevaluasi efektivitas
terhadap pembelajaran, gaya belajar, program pembelajaran.
dan kerjasama dalam proses
pembelajaran, sehingga dibutuhkan
metode/ strategi pembelajaran dan
teknik/instrumen penilaian yang tepat.

Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif dan


sumatif. Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif)
serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).

Menentukan Kriteria Kenaikan Kelas Satuan pendidikan diberikan keleluasaan


untuk menentukan kebijakan kenaikan kelas.

Pendidik diharapkan mampu menjalankan fungsi asesmen secara optimal


sehingga mampu mendiagnostik perkembangan peserta didik. Hasil diagnostik digunakan
sebagai rujukan untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran. Demikian juga asesmen
formatif dan sumatif diharapkan berjalan dengan baik, sehingga pada akhir fase, semua
peserta didik naik kelas karena telah mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.

2. Mengolah Hasil Asesmen


Alternatif pengolahan hasil asesmen yang dapat dijadikan inspirasi satuan pendidikan, antara
lain:

No Alternatif Proses Pengolahan


1 Alternatif 1: Mengolah seluruh data Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif
formatif dan sumatif, untuk dijadikan berupa angka diolah menjadi nilai akhir
nilai rapor.
2 Alternatif 2: Mengolah seluruh data  Hasil formatif berupa angka dan hasil
formatif dan sumatif, untuk dijadikan sumatif diolah menjadi nilai akhir.
nilai rapor.  Data berupa narasi (kualitatif) digunakan
sebagai pertimbangan deskripsi Capaian
Kompetensi dalam rapor.
3 Alternatif 3: Mengolah seluruh data  Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai
formatif dan sumatif, untuk dijadikan akhir.
nilai rapor.  Hasil asesmen formatif digunakan sebagai
pertimbangan deskripsi Capaian
Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 1 penetuan KKTP
KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MENGGUNKAAN DESKRIPSI

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara

Tidak
No Kriteria/ Komponen Memadai
Memadai
1 Laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks
eksplanasi dengan runut
2 laporan menunjukkan kemampuan hasil pengamatan yang
jelas
3 Laporan mencerikan pengalaman secara jelas
4 Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai
dengan argumen yang logis sehingga meyakinkan pembaca

Kesimpulan :
1. Tuntas (mencapai tujuan pembelajaran) Jika minimal 3 dari 4 kriteria memadai
2. Tidak tuntas, jika ada 2 kriteria tidak memedai maka perlu dilakukan intervensi (remedial)

Purawasari, - - 2022
Guru ……….

________________________
NIP.
Catatan :
Ini sebagai contog bisa Bapak/Ibu merubahnya sebagai mana mesti dan peruntukan
yang diminta dalam TP dalam tema atau topiknya.
format ini tidak baku boleh bapak/ibu rubah….sesuai dengan konteksnya

Alternatif 2 penetuan KKTP


KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MENGGUNKAAN RUBRIK

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara

No Kriteria/ Komponen Baru Berkembang Layak Cakap Mahir

1 Isi Laporan Belum mampu Mampu menulis Mampu menulis teks Mampu menulis teks
menulis teks teks eksplanasi, eksplanasi, hasil eksplanasi, hasil
eksplanasi, hasil hasil pengamatan pengamatan dan pengamatan dan
pengamatan dan dan pengalaman pengalaman secara pengalaman secara jelas.
pengalaman belum secara jelas. jelas. Laporan Laporan menjelaskan
jelas tertuang dalam Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang
tulisan. Ide dan menunjukkan hubungan kausalitas logis disertai dengan
informasi dalam hubungan yang yang logis disertai argumen yang logis
laporan tercampur jelas di sebagian dengan argumen yang sehingga dapat meyakinkan
dan hubungan antara paragraf. logis sehingga dapat pembaca serta ada fakta-
paragraf tidak meyakinkan pembaca. fakta pendukung yang
berhubungan relevan.

2 Penulisan (tanda Belum menggunakan Sebagian tanda Sebagian besar tanda Semua tanda baca dan huruf
Baca dan huruf tanda baca dan huruf baca dan huruf baca dan huruf kapital kapital digunakan secara
kapital) kapital atau sebagian kapital digunkaan digunakan secara tepat.
besar tidak secara tepat. tepat.
digunakan secara
tepat.

Kesimpulan :
Peserta didik nyatakan mencapai tujuan pembelajaran jika kedua kriteria/ bukti di atas mencapai Cakap atau Mahir

Purawasari, - - 2022
Guru ……….

________________________
NIP.

Alternatif 3 penetuan KKTP


KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MENGGUNKAAN SKALA

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara

No Interval Kriteria intervensi Keterangan

1 0 - 40 % Belum mencapai Remedial di


seluruh bagian
2 41 - 65 % Bekum mencapai Remedial di bagian
ketuntasan yang diperlukan
3 66 - 85 % sudah mencapai Tidak perlu
ketuntasan remedial
4 86 - 100 % sudah mencapai Perlu pengayaan
ketuntasan

Purawasari, - - 2022
Guru ……….

________________________
NIP.

Alternatif 4 penetuan KKTP


KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MENGGUNKAAN INTERVAL YANG DIOLAH DARI RUBRIK

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara

Sudah
Terlihat
Muncul muncul
Belum pada
Kriteria Ketuntasan Sebagian di
No Muncul keseluru
Kecil sebagian
han teks
besar
Bobot 1 2 3 4
Menunjukkan kemampuan penulisan teks
1 eksplanasi dengan runut

2 Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang jelas

3 Laporan menceritakan pengalaman secara jelas


Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang
logis disertai dengan argumen yang logis sehingga
4 dapat meyakinkan pembaca

Penglohan Nilai :
Purawasari, - - 2022
Guru ……….

________________________
NIP.
Alternatif 5 penetuan KKTP

KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN


MENGGUNKAAN TAKSONOMI BLOOM (REVISI ANDERSON)

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara

Dilakukan dengan memperhatikan kompetensi yang ada dalam tujuan pembelajaran misalnya
kemampuan "Menganalisis"
Maka guru membuat tes berjenjang yaitu C1, C2, C3 dan C4. Siswa yang telah dapat mengerjakan
tes sampai soal yang berasal dari C4 maka dikatakan telah mencapai tujuan pembelajaran.

KD Untuk Mencapai Ranah C4


No Nama Siswa Ketuntasan Ket.
C4 C1 C2 C3 C4
1 Si Jojon C4 v v v v Tuntas
2 Si Joni C4 v v v x Remedial
3
4
5
6
7
8
dst

Purawasari, - - 2022
Guru ……….

________________________
NIP.
Contoh bentuk pengolahan alternatif 1

Rapor alternatif 1
Alternatif 2

Rapor Alternatif 2
Contoh bentuk pengolahan alternatif 2
Contoh bentuk pengolahan alternatif 3
Format Pelaporan
Berdasarakan proses perhitungan diatas SMAN 3 Bungo menerapkan Alternatif 1 Mengolah
seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor dimana Seluruh hasil asesmen
formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir.

 Penilaian Autentik prinsip dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013


a. Prinsip Penilaian Hasil Belajar,
Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 dan Permendikbud Nomor 23 tahun
2016 Penilaian hasil belajar serta Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Atas dari Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Juni 2017 dilakukan didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai;
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender;
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik;
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku;
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan; dan
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 tahun 2016 tentang Penilaian hasil belajar
dilakukan dalam bentuk aspek : sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap untuk
memperoleh informasi deskripsi mengenai prilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik,
sedangkan penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.

Tujuan penilaian oleh peserta didik dan satuan pendidikan ialah untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan, pencapaian standar kompetensi kelulusan untuk semua mata pelajaran.

Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:


a. perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih
Kompetensi Dasar;
c. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
d. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau
deskripsi;
e. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai;
f. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik
lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
g. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk angka dan/atau deskripsi; dan
h. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.

Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan meliputi:


a. Menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan;
b. KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan Pendidikan;
c. Penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian Akhir dan Ujian Sekolah/Madrasah;
d. Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir semester dan Penilaian Akhir tahun;
e. Hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan/atau deskripsi;
f. Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai, predikat dan
deskripsi pencapaian kompetensi mata pelajaran;
g. Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun ditetapkan dalam
rapat dewan guru berdasar hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan
Pendidikan; dan
h. Kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru.
Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh pendidik digunakan untuk menentukan
kenaikan kelas peserta didik. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari
paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan belum tuntas
dan/atau sikap belum baik.
b. Tujuan Penilaian
Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk SMA Negeri 3 Bungo
disusun untuk memfasilitasi:
1. guru dalam merencanakan, membuat, mengembangkan instrumen, dan melaksanakan
penilaian hasil belajar;
2. guru dalam menganalisis dan menyusun laporan, termasuk memanfaatkan hasil penilaian dan
mengisi rapor;
3. guru dalam menerapkan program remedial bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM), dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapai
KKM;
4. kepala sekolah dan pengawas dalam menyusun program dan melaksanakan supervisi
akademik bidang penilaian.
5. orang tua dalam memahami sistem dan mekanisme penilaian serta laporan hasil belajar
peserta didik.
Bertujuan mengatur Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan
mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam
penilaian. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:
 Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
 Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
 Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi;
dan
 Memperbaiki proses pembelajaran.

c. Ruang Lingkup Penilaian


Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
mencakup aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian
pembelajaran. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan berbagai instrumen penilaian
berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian
yang digunakan oleh Satuan Pendidikan dalam bentuk Penilaian Akhir dan/atau Ujian
Sekolah/Sekolah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa serta memiliki bukti
validitas empirik.

Penilaian yang dilakukan pendidik dan satuan pendidikan meliputi, penilaian harian dan
dapat juga berupa penilaian tengah semester (PTS), penilaian akhir semester dan akhir tahun,
ujian sekolah (ujian satuan pendidikan).

1) Penilaian harian (PH) adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan
proses pembelajaran dalam bentuk tes, lisan dan penugasan.
2) Penilaian akhir meliputi penilaian akhir semester (PAS) dan Akhir Tahun, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
3) Ujian sekolah dan USBN dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

d. Nilai Ketuntasan Belajar


1. Mekanisme penetapan KKM
KKM SMA Negeri 3 Bungo ditentukan melalui rapat Majelis Guru yang mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik
(intek), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan dan atau daya
dukung (SDM dan Sarana). KKM dirumuskan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu
kompleksitas materi/ kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta guru dan daya dukung
satuan pendidikan.
1) Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan
mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari
pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi
aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan
kompetensinya.
2) Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain
berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang
dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin
tinggi pula nilai KKMnya.
3) Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar
belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru (misalnya
hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana
pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya
dukung, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada SMA Negeri 3 Bungo dapat
digambarkan pada alur sebagai berikut:

Gambar 3.1 Prosedur Penentuan KKM

1) Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan kriteria analisis dengan
mempertimbangkan aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran
(kompleksitas materi/kompetensi), serta guru dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung);
2) Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua KKM kompetensi
dasar yang terdapat dalam satu mata pelajaran;
3) Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata dari semua KKM mata
pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan
4) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua KKM pada setiap
tingkatan kelas X, XI, dan XII dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran.
Contoh kriteria dan skala penilaian penetapan KKM,
Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru
mata pelajaran.

a) Dengan memberikan poin


Kompleksitas : Daya Dukung : Intake :

Tinggi =1 Tinggi =3 Tinggi =3

Sedang = 2 Sedang =2 Sedang =2

Rendah =3 Rendah =1 Rendah =1

b) Dengan menggunakan rentang nilai :


Kompleksitas : Daya Dukung : Intake :

Tinggi = 50–64 Tinggi = 80–100 Tinggi = 80–100

Sedang = 65–79 Sedang = 65–79 Sedang= 65–79

Rendah = 80–100 Rendah = 50–64 Rendah = 50–64

Sesuai dengan mekanisme penetapan KKM diatas maka untuk penentuan skor atau bobot
untuk aspek kompleksitas dan intake melalui proses analisis hasil penilaian sebagai berikut:

 Untuk kelas X
Yaitu melalui analisis hasil penilaian masukan PPDB antara lain nilai rapor dan SKHU serta
nilai tes peminatan
 Kelas XI
Yaitu melalui analisis hasil penilaian kenaikan kelas dari kelas X ke XI (Rapor semester 1 dan
2 tahun pelajaran 2022/2023)
 Kelas XII
Yaitu melalui analisis hasil penilaian kenaikan kelas dari kelas XI ke XII (semester 3 dan 4
tahun pelajaran 2022/2023)

Selanjutnya melaui rapat dewan guru dan atau MGMP mata pelajaran sekolah masing-
masing guru per kelompok mata pelajaran ditugaskan untuk menyusun KKM per mata pelajaran
sesuai dengan ketentuan di atas. Hasil KKM dari kegiatan MGMP sekolah tiap mata pelajaran
seperti tabel berikut:

Tabel 3.55 Ketuntasan Belajar TP 2022-2023


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

No MATA PELAJARAN XI XII

MIPA IPS MIPA IPS

KELOMPOK A (UMUM)

Pendidikan Agama dan Budi


75 75 75 75
1 Pekerti

Pendidikan Pancasila dan


75 75 75 75
2 Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75

4 Matematika Wajib 72 72 72 72

5 Sejarah Indonesia 75 75 75 75

6 Bahasa Inggris 75 75 75 75

KELOMPOK B (UMUM) 75 75 75 75

1 Seni Budaya 75 75 75 75

Pendidikan Jasmani, Olah Raga,


75 75 75 75
2 dan Kesehatan

3 Prakaraya dan Kewirausahaan 75 75 75 75

KELOMPOK C (PEMINATAN)

PEMINATAN MIPA

1 Matematika 72  - 72  -

2 Biologi 75  - 75  -

3 Fisika 72  - 72  -

4 Kimia 75  - 75  -

PEMINATAN IPS

1 Geografi  - 75  - 75
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

No MATA PELAJARAN XI XII

MIPA IPS MIPA IPS

2 Sejarah  - 75  - 75

3 Sosiologi  - 75  - 75

4 Ekonomi  - 72  - 72

MATA PELAJARAN PILIHAN

LINTAS MINAT

1 Ekonomi 75 - 75 -

2 Biologi - - - -

3 Bahasa, dan Sastra Inggris - 75 - 72

4 Bahasa, dan Sastra Indonesia - - - -


Tabel 3.56 Rekap KKM sebagai berikut:

Kelas KKM Terendah KKM Tertinggi Rata-rata Modus

Kelas X

Kelas XI 72 75 73.57 75

Kelas XII 75 75 75 75

KKM SMA Negeri 3 Bungo adalah 72

Berdasarkan hasil rekapitulasi KKM mata pelajaran yang disusun oleh MGMP mata
pelajaran yang merupakan dokumen pendamping dokumen 1 KTSP SMA Negeri 3 Bungo
dilokakaryakan disekolah sehingga diputuskan secara bersama sebagai berikut:

1. SMA Negeri 3 Bungo memakai KKM sama (KKM tunggal) untuk semua mata pelajaran pada
semua tingkat kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.
2. Skor KKM yang digunakan/ dipakai adalah skor KKM terendah masing-masing tingkat
yaitu sesuai tabel … diatas :
 Kelas XI = 75
 Kelas XI = 75
3. Skor KKM untuk Tingkat Sekolah berdasarkan nilai terendah dari semua tingkat yaitu 72.
4. Menentukan interval prediket untuk KKM 72 dengan rumus interval (100-KKM)/3 = (100-
72)/3 = 9,3 = 9. Maka, interval predikat untuk KKM=72 adalah
Tabel 3.57 Interval KKM dan Prediket

KKM
Interval Predikat
Sekolah

90– 100 A

81 – 89 B
72
72 – 80 C

< 72 D
Usaha untuk meningkatkan KKM Sekolah: dengan melakukan IHT bagi guru dan peserta didik
diberi bimbingan lebih intensif dan penguatan dalam hal belajar, serta meningkatkan sarana dan
prasarana seperti peralatan laboratorium dan bahan ajar serta sumber belajar.

e. Teknik dan Instrumen Penilaian


Mekanisme, Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

a) Penilaian Sikap
1. Pengertian
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik sebagai
hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki
karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik
penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik sesuai butir -butir
sikap dalam Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan
Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2). Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
dan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD
pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4.
Sedangkan untuk mata pelajaran lain, KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 dirumuskan secara
umum dan terakumulasi menjadi satu KD pada KI-1 dan satu KD pada KI-2. Penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh pendidik mata pelajaran, guru
Bimbingan Konseling (BK), dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain
yang valid dan relevan dari berbagai sumber.

Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan penanaman/ pembentukan sikap
spiritual dan sikap sosial peserta didik yang menjadi tugas dari setiap pendidik. Penanaman sikap
diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain itu, dapat dilakukan
penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment) dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah
satu data untuk konfirmasihasil penilaian sikap oleh pendidik. Hasil penilaian sikap selama
periode satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta
didik.

2. Teknik Penilaian Sikap


Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan
wali kelas, melalui observasi yang dicatat dalam jurnal. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada
skema berikut.
Gambar 3.2 Teknik Penilaian Sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:

a) Observasi,
b) Penilaian diri (self assessment),
c) penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik
d) Jurnal.

a. Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya
berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau
kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan
hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku
negatif digunakan untuk pembinaan. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar
observasi atau jurnal. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh
guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku peserta
didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut,
dan butir-butir sikap. Berdasarkan catatan tersebut pendidik membuat deskripsi penilaian sikap
peserta didik selama satu semester. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian sikap dengan teknik observasi:
(1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama periode satu
semester.
(2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang mengikuti mata
pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua peserta didik yang menjadi tanggung
jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
(3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK diserahkan kepada wali kelas untuk diolah
lebih lanjut.
(4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada butir-
butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang
berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap
lainnya yang ditanamkan dalam semester itu, jika butir- butir sikap tersebut
muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya.
(5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan dalam satu
hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak
muncul sama sekali.
(6) Perilaku peserta didik yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik) tidak perlu dicatat
dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan norma
yang diharapkan.
Penilaian kompetensi sikap, setiap awal tahun ajaran, SMA Negeri 3 Bungo menetapkan
indikator sikap spritual dan sosial yang dihasilkan dari musyawarah melalui rapat.
Indikator sikap spritual yang ditekankan pada tahun pelajaran 2021-2022 adalah:
a. Mensyukuri nikmat
b. Berdoa
c. Toleransi beragama
d. Taat beribadah
Sedangkan indikator sikap spritual yang ditekankan adalah:
a. Jujur
b. Disiplin
c. Santun
d. Peduli
e. Tanggung jawab
f. Responsif
g. Pro-aktif
h. Toleransi
penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa
daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik yang dikembangkan oleh masing-masing guru, baik wali kelas,
guru mata pelajaran dan guru BK. Contoh jurnal ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel. 3.58 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
No Waktu Nama Kejadian/ Butir Pos/ Tindak
Perilaku Sikap Neg Lanjut
1. 05/ 08/ Aditya Meninggalkan Tanggung - Dipanggil
2022 laboratorium jawab membersihk
tanpa an meja dan
membersihkan alat bahan
meja dan alat yang sudah
bahan yang dipakai.
sudah dipakai Dilakukan
pembinaan
2. 12/08/202 Reni Melapor Jujur + Diberi
2 kepada apresiasi/pu
pendidik jian atas
bahwa dia kejujuranny
memecahkan a diingatkan
gelas kimia agar lain
tanpa sengaja kali lebih
ketika sedang hati-hati
melakukan
praktikum

Guru mencatat perilaku yang sangat baik dan kurang baik kemudian memberikan tindak lanjut.
Setiap akhir semester, guru mata pelajaran, wali kelas dan BK merekap hasil penilaian
sikap tiap peserta didik. Contoh hasil rekapan tersebut seperti ditunjukkan pada Tabel
3.8 berikut.
Tabel 3.59 Rekap Jurnal Penilaian Sikap
Mensyukuri Toleransi Taat
Berdoa
Nikmat Beragama beribadah Prik
No Nama Deskrip
S S at
SB PB PB PB SB PB

1
2
dst

Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat Sangat Baik
(A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D) atau deskripsi yang difinalkan oleh wali kelas dari
hasil catatan/ observasi oleh guru BK, guru mata pelajaran, penilaian diri dan penilaian antar
teman.

b. Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Selain itu penilaian diri juga dapat
digunakan untuk membentuk sikap peserta didik terhadap mata pelajaran.Hasil penilaian diri
peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapat memberi dampak
positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, antara lain:
(1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri.
(2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan diri, karena ketika melakukan penilaian
harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
(3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. dan
(4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang
dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa lugas yang
dapat dipahami peserta didik, dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi peserta
didik. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan sikap peserta
didik dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan peserta didik
mengidentifikasi kekuatan atau kelemahannya. Hal ini untuk menghilangkan kecenderungan
peserta didik menilai dirinya secara subjektif. Penilaian diri oleh peserta didik dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut.
(1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
(2) Menentukan indikator yang akan dinilai.
(3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
(4) Merumuskan format penilaian, berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating
scale), atau dalam bentuk esai untuk mendorong peserta didik mengenali diri dan
potensinya.
Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu kegiatan
kelompok.
Tabel 3.60 Lembar Penilaian Diri pada waktu kegiatan kelompok.
No Pernyataan Ya Tidak
Selama kegiatan kelompok, saya:
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun tidak
sesuai dengan pendapat saya
Penilain diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap tetapi juga dapat digunakan
untuk menilai sikap terhadap pengetahuan dan keterampilan serta kesulitan belajar peserta
didik.
c. Penilaian antarteman
Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik saling menilai perilaku
temannya. Penilaian antarteman dapat mendorong: (a). objektifitas peserta didik, (b). empati, (c).
mengapresiasi keragaman/perbedaan, dan (d). refleksi diri. Sebagaimana penilaian diri, hasil
penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarteman. Kriteria penyusunan instrumen penilaian antarteman
sebagai berikut.
(1) Sesuai dengan indikator yang akan diukur.
(2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik.
(3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi
munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.
(4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.
(5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik.
(6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya dan dapat diukur.
Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
kelompok, misalnya setiap peserta didik diminta mengamati/menilai dua orang temannya, dan
dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam kelompoknya, sebagaimana diagram pada
gambar 3.3 berikut.
A
E B

D C

Gambar 3.3 pola lembar pengamatan


Contoh instrumen penilaian (lembar pengamatan) antarteman (peer assessment)
menggunakan daftar cek (checklist)pada waktu kerja kelompok.
Tabel 3.61 Instrumen Penilaian (Lembar Pengamatan) Antarteman
No Pernyataan/Indikator Pengamatan Teman 1 Teman 2
1 Teman saya mengajukan pertanyaan dengan sopan
2 Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai
pembagian tugas
dalam kelompok
3 Teman saya mengemukakan ide untuk
menyelesaikan masalah
4 Teman saya memaksa kelompok untuk menerima
usulnya
5 Teman saya menyela pembicaraan teman kelompok
6 Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan
teman lain
7 Teman saya menertawakan pendapat teman yang
aneh
8 Teman saya melaksanakan kesepakatan kelompok
meskipun
tidak sesuai dengan pendapatnya

b) Penilaian Pengetahuan
1. Pengertian
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta
didikberupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan
berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi
Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan dilakukan
dengan berbagai teknik penilaian. Pendidik menetapkan teknik penilaian sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan pada saat
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada silabus.
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai
ketuntasan belajar, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan
pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Oleh karena itu, pemberian
umpan balik (feedback) kepada peserta didik oleh pendidik merupakan hal yang sangat penting,
sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Ketuntasan
belajar untuk pengetahuan ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan batas
standar minimal nilai Ujian Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara bertahap satuan
pendidikan terus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi
dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil
belajar.

2. Teknik Penilaian Pengetahuan


Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik
masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Namun tidak menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai, misalnya portofolio dan
observasi. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut.
Gambar 3.4 Skema penilaian pengetahuan
1) Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:
a) Tes tulis
b) Tes lisan
c) Penugasan
(teknik dan strategi penilaian sesuai dengan panduan penilaian kemdikbud tahun
2017).
Penilaian Pengetahuan terdiri atas: penilaian harian (PH), dan penilaian akhir yaitu penilaian
akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT). Penilaian harian diperoleh dari hasil Tes
Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu
Kompetensi Dasar (KD). Penghitungan nilai akhir Pengetahuan masing-masing KD diperoleh
dari rerata (PH+PAS). Nilai rapor diperoleh dari rata-rata KD.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur atau
memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut respons dari
peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimiliki. Instrumen
tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian. Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menetapkan tujuan tes, yaitu untuk seleksi, penempatan, diagnostik, formatif, atau sumatif.
2. Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan menulis soal. Kisi-kisi
memuat rambu-rambu tentang kriteria soal yang akan ditulis, meliputi KD yang akan diukur,
materi, indikator soal, bentuk soal, dan nomor soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulisan soal
lebih terarahsesuai dengan tujuan tes dan proporsi soal per KD atau materi yang hendak
diukur lebih tepat.
3. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
4. Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Pada soal pilihan
ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci jawaban karena jawaban
dapat diskor dengan objektif. Sedangkan untuk soal uraian disediakan pedoman penskoran
yang berisi alternatif jawaban dan rubrik dengan rentang skor.
5. Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan.
Contoh Kisi-Kisi

Nama Satuan pendidikan : SMA N 3 Bungo

Kelas/Semester : X/Semester 2

Tahun pelajaran : 20…./20….

Mata Pelajaran : Kimia

Tabel 3.62 Contoh Kisi-Kisi


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal No Bentuk
Soal Soal
1 3.8 Menganalisis Sifat Disajikan tabel hasil 1 PG
sifat larutan larutan percobaan uji larutan,
berdasarkan peserta didik dapat
daya hantar menentukan senyawa
listriknya. yang merupakan
larutan
elektrolit dan non
elektrolit dengan
tepat.
2 3.5 Ikatan Disajikan hasil 2 Uraian
Membandingkan Kimia uji kepolaran
ikatan ion, ikatan senyawa,
kovalen, dan ikatan peserta didik
logam serta sifat dapat
zatnya menyimpul-kan
kepolaran
senyawa dengan
benar

Setelah menyusun kisi–kisi, selanjutnya mengembangkan butir soal dengan


memperhatikan kaidah penulisan butir soal meliputi substansi/materi, konstruksi, dan bahasa.
(1) Tes tulis bentuk pilihan ganda
Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Untuk
tingkat SMA biasanya digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut,
salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut
pengecoh (distractor).
Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut.
(a) Substansi/Materi
 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).
 Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK : urgensi, keberlanjutan, relevansi,
dan keterpakaian).Pilihan jawaban homogen dan logis.
 Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.
(b) Konstruksi
 Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
 Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
 Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.
 Gambar/grafik/tabel/diagram dan sebagainya jelas dan berfungsi.
 Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
 Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban benar” atau “semua
jawaban salah”.
 Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan besar kecilnya
angka atau kronologis kejadian.
 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
(c) Bahasa
 Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
 Menggunakan bahasa yang komunikatif.
 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu
kesatuan pengertian.
 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Contoh butir soal pilihan ganda mata pelajaran kimia berdasarkan contoh kisi-kisi di atas.
Tabel 3.63 Rumusan Butir Soal:

Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!


Larutan No Pengamatan pada
Elektroda Lampu
(1) Tidak ada gelembung Padam
(2) Sedikit gelembung Padam
(3) Sedikit gelembung Redup
(4) Banyak gelembung Redup
(5) Banyak gelembung Menyala
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut
ditunjukkan oleh larutan nomor ….

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (3) dan (5)

D. (4) dan (5)

E. (5) dan (1) Kunci: E

(2) Tes tulis bentuk uraian


Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan dan
menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri. Kaidah penulisan soal bentuk uraian sebagai
berikut.
(a) Substansi/materi
 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk uraian)
 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai
 Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK)
 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis satuan pendidikan, dan tingkat
kelas
(b) Konstruksi
 Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal
 Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban terurai
 Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi
 Ada pedoman penskoran
(c) Bahasa
 Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif
 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
 Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau
salah pengertian
 Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan
 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
Contoh Pedoman penskoran

Tabel 3.64 Pedoman Penskoran


Jawaban Skor
Data nomor 2 dan nomor 3 2
Alasan: 8
1. Kepolaran senyawa dipengaruhi oleh keelektronegatifan dan 2
bentuk molekul
2. Adanya perbedaan keelektronegatifan dapat menyebabkan 1
kepolaran
3. Bentuk molekul yang simetris dapat menyebabkan suatu 2
senyawa menjadi tidak polar, karena kutub yang terbentuk akan
saling meniadakan
4. Pada semua bahan yang diperiksa ada perbedaan 1
keelektronegatifan sehingga faktor utama yang berpengaruh adalah
bentuk molekul
5. Bentuk molekul bahan 2 adalah tidak simetris, bersifat polar dan 2
bentuk molekul bahan 3 adalah simetris, bersifat non polar
Skor maksimal 10

b. Tes lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran. Jawaban peserta didik
dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan menumbuhkan sikap peserta didik
untuk berani berpendapat.Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan sebagai berikut.
1. Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan dapat juga
digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap
kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).
2. Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada kompetensi
dasar yang dinilai.
3. Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam mengonstruksi jawaban sendiri.
4. Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih komplek.
Contoh pertanyaan untuk tes lisan dalam pembelajaran pada mata pelajaran Biologi Kelas XI
semester 1, Kompetensi Dasar 3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada
berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan,
Indikator Soal
1. Peserta didikmampu menyebutkan cabang-cabang biologi yang berhubungan dengan
informasi yang diberikan.
2. Peserta didik mampu menjelaskan urutan tingkat organisasi kehidupan.
Pertanyaan

1. Salah satu penyakit degeneratif pada manusia usia lanjut (manula) adalah diabetes mellitus
yang berkaitan dengan menurunnya fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin. Sebutkan
cabang-cabang biologi yang berhubungan dengan penyakit tersebut.
2. Jelaskan organisasi kehidupan dari tingkat yang paling kecil sampai tingkat paling besar.

c. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau
meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan
(assessment of learning)dapat dilakukan setelah proses pembelajaran sedangkan penugasan yang
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan (assessment for learning) diberikan sebelum
dan/atau selama proses pembelajaran. Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek
yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan
lebih ditekankan pada pemecahan masalah dan tugas produktif lainnya.
Rambu-rambu penugasan.
1. Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
2. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama proses pembelajaran atau merupakan
bagian dari pembelajaran mandiri.
3. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
4. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
5. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menunjukkan
kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
6. Pada tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.
7. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
8. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

Contoh penugasan
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Kelas/Semester : XII /1

Tahun Pelajaran: : 2022/2023

Kompetensi Dasar: : 3.1. Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu
permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

Indikator: : Menganalisis taktik danstrategi (pola menyerang dan bertahan)


permainan sepakbola.

Rincian tugas:

1. Amatilah/tontonlah pertandingan sepak bola dilapangan/ televisi/ internet, atau media lain.
2. Perhatikan taktik dan strategi yang muncul, baik pertahanan maupun penyerangan dalam
pertandingan tersebut.
3. Buatlah laporan hasil pengamatanmu dengan tampilan yang menarik dan menggunakan
bahasa Indonesia yang benar sehingga mudah dipahami. Laporan meliputi pendahuluan
(tujuan penyusunan laporan, nama pertandingan, tempat, waktu dan tim yang bertanding)
dan pelaksanaan (hasil pengamatan taktik dan strategi permainan).
Contoh rubrik penilaian laporan tugas Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Tabel 3.65 Rubrik Penilaian Laporan Tugas
Kriteria Skor Indikator
Pendahuluan 4 Memuat: (1) tujuan penyusunan laporan, (2) nama
pertandingan, (3) tempat, (4) waktu, dan (5) tim
yang bertanding
3 Memuat tujuan dan 3 dari 4 butir lainnya
2 Memuat tujuan dan 2 dari 4 butir lainnya
1 Tidak memuat tujuan penyusunan laporan, ada salah
satu atau
lebih dari 4 butir lainnya
0 Tidak memuat tujuan dan 4 butir lainnya
Pelaksanaan 4 Taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan diulas
dengan
lengkap
3 Taktik atau strategi pertahanan dan penyerangan diulas
dengan lengkap
2 Taktik atau strategi pertahanan atau penyerangan
diulas dengan
lengkap
1 Taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan diulas
tidak
lengkap
Kesimpulan 4 Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk
perbaikan penugasan berikutnya yang feasible
3 Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk
perbaikan penugasan berikutnya tetapi kurangfeasible
2 Terkait dengan pelaksanaan tugas tetapi tidak ada
saran
1 Tidak terkait dengan pelaksanaan tugas dan tidak ada
saran
Tampilan laporan 4 Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover dan
foto/gambar
3 Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover atau
foto/gambar
2 Laporan dilengkapi cover atau foto/gambar tetapi
kurang rapi atau kurang menarik
1 Laporan kurang rapi dan kurang menarik, tidak
dilengkapi
cover dan foto/gambar
Keterbacaan 4 Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan semua
benar
3 Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan
salah
2 Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan
beberapa ejaan salah
1 Tidak mudah dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan
banyak
ejaan yang salah

Contoh pengisian hasil penilaian tugas


Tabel 3.66 Pengisian Hasil Penilaian Tugas
Skor

Jumlah Nilai
No Nama skor
Pendahuluan

Keterbacaan
Pelaksanaan

Kesimpulan

Tampilan
1 Adi 4 2 2 3 3 14 70
Keterangan:

 Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria. Pada contoh di atas, skor
maksimal = 5x 4= 20.
 Jumlah skor perolehan adi 14
 Nilai tugas Adi = 14/20 x 100 = 70
Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat
dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan
kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.Penilaian Keterampilan

1. Pengertian
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. Penilaian keterampilan menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (real life). Ketuntasan belajar untuk
keterampilan ditentukan oleh satuan pendidikan, secara bertahap satuan pendidikan terus
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik
masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil belajar.

2. Teknik Penilaian Keterampilan


Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian
praktik/kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik KD pada KI-4pada mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut:

Gambar 3.5 skema penilaian keterampilan


a) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:
 Tes praktik
 Produk
 Projek
 Portofolio
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
 Nilai praktik,
 Nilai produk
 Nilai projek,
 Nilai portofolio
1) Penilaian Unjuk kerja/kinerja/praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium,
praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
dan membaca puisi/deklamasi. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan
hal- hal berikut:
3. Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari
suatu kompetensi.
4. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
5. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
6. Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.
7. Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah- langkah
pekerjaan yang akan diamati.
Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai kemampuan
berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan- kegiatan seperti: diskusi
dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran
kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di
laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk
menilai praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat
olahraga, seni dan budaya. Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi
dan rubrik penilaian untuk mengamati perilaku peserta didik dalam melakukan praktik atau
produk yang dihasilkan.
Contoh penilaian kinerja/praktik biologi

Tabel 3.67 Rubrik penilaian kinerja/praktik

Kriteria Skor Indikator


3 Pemilihan alat dan bahan tepat
Persiapan 2 Pemilihan alat atau bahan tepat
(Skor maks = 3) 1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan
3 Merangkai alat tepat dan rapi
2 Merangkai alat tepat atau rapi
1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
0 Tidak membuat rangkaian alat

Pelaksanaan 2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat


(Skor maks = 1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
7)
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan


1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
Hasil 0 Tidak mencatat dan mengolah data
(Skor maks = 6)
3 Simpulan tepat
2 Simpulan kurang tepat
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan
3 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi
laporan benar
Laporan 2 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau isi
(Skor maks = 3) laporan benar
1 aSistematika tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan isi
laporan tidak benar
0 Tidak membuat laporan

Contoh pengisian format penilaian kinerja/praktik Biologi.


Tabel 3.68 Format Penilaian Kinerja/Praktik
Skor untuk Juml
No Nama Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan skor Nilai
1 Adi 3 5 4 2 14 74
... ... ... ... ... ... ... ...

Pada penilaian kinerja dapat diberikan pembobotan pada aspek yang dinilai, misalnya persiapan
20%, pelaksanaan dan hasil 50%, dan pelaporan 30%.

2) Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, inovasi dan kreativitas, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan peserta didik menginformasikan mata pelajaran tertentu secara
jelas.
Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran,
beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun. Penilaian
proyek umumnya menggunakan metode belajar pemecahan masalah sebagai langkah awal dalam
pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktifitas secara nyata. Pada penilaian proyek setidaknya ada empat hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, keaslian, dan inovasi dan kreativitas. Pengelolaan
yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan. Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya
dengan KD atau mata pelajaran. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik harus
merupakan hasil karya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik dan pihak lain
berupa bimbingan dan dukungan terhadap proyek yang dikerjakan peserta didik. Inovasi dan
kreativitas yaitu proyek yang dilakukan peserta didik terdapat unsur-unsur baru (kekinian) dan
sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.
Contoh Penilaian Proyek mata pelajaran Sosiologi
Rumusan tugas proyek:

a. Lakukan penelitian mengenai permasalahan sosial yang berkembang pada masyarakat di


lingkungan sekitar tempat tinggalmu, misalnya pengaruh keberadaan pasar modern (mall)
bagi masyarakat sekitarnya (kamu bisa memilih masalah lain yang sedang berkembang di
lingkunganmu).
b. Tugas dikumpulkan sebulan setelah hari ini. Tuliskan rencana penelitianmu, lakukan, dan
buatlah laporan. Laporan sekurang-kurangnya memuat latar belakang, perumusan masalah,
kebenaran informasi/data, kelengkapan data, sistematika laporan, penggunaan bahasa, dan
tampilan laporan.
Tabel 3.69 Rubrik Penilaian Proyek:
No Aspek Skor
Maks
1 Perencanaan: 6
Latar Belakang (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1) Rumusan
masalah (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
2 Pelaksanaan: 12
a. Pengumpulan data/informasi (akurat = 3. kurang akurat = 2. tidak akurat
= 1)
b. Kelengkapan data (lengkap= 3. kurang lengkap = 2. tidak lengkap = 1)
c. Pengolahan dan analisis data (sesuai = 3. kurang sesuai = 2. tidak
sesuai = 1)
d. Kesimpulan (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
3 Pelaporan hasil: 12
a. Sistematika laporan (baik = 3. kurang baik = 2. tidak baik = 1)
b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3. kurang sesuai kaidah = 2. tidak
sesuai kaidah = 1)
c. Penulisan/ejaan (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat/banyak
kesalahan =1)
d. Tampilan (menarik= 3. kurang menarik= 2. tidak menarik= 1)
Skor maksimal 30
Aspek penilaian dapat diberi pembobotan, misalnya perencanaan 20%, pelaksanaan 40%, dan
pelaporan 40%.

3) Penilaian Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk- produk,
teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco),
pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat
teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan
gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
(1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
(2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
(3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta
didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan, tampilan, fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik.
(1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan
produk, penilaian produk).
(2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya
pada tahap penilaian produk.
Contoh Penilaian Produk
Tabel 3.70 Penilaian Produk
No Aspek * Skor
1. Perencanaan Bahan 1 2 3 4
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)
3. Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. Pewangi
e. Kebaruan
Total Skor

4) Penilaian portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang
bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam
satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio
proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan
karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran.
Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik
bersama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik dapat
menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Sehingga,
portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui
karyanya. Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan
sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari waktu ke waktu.
Portofolio dapat digunakan sebagai salah satu bahan penilaian. Hasil penilaian portofolio
bersama dengan penilaian lainnya dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan penilaian
kompetensi peserta didik. Portofolio merupakan bagian dari penilaian autentik, yang secara
langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Penilaian
portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara bertahap dan pada akhir
suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh pendidik dan peserta
didik. Karya-karya terbaik menurut pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen
portofolio. Pendidik dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya
tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio.
Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi peserta
didik, pendidik, dan orang lain. Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik,
orangtua peserta didik,atau pengamat pendidikan yang memiliki keterkaitan dengan karya-karya
yang dikoleksi. Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagai dokumen portofolio antara lain:
karangan, puisi, gambar/lukisan, surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya.
Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta didik sehingga dapat
mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pendidik dapat memanfaatkan
portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai sukses dan membangun kebanggaan diri.
Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai
tujuan individualnya.
Disamping itu pendidikakan merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian
karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta didik.
Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang
lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut:
 Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil belajar pada
setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
 Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.
 Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk ditindaklanjuti
peserta didik.
 Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan
menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil kayanya.
 Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik diberi tanggal,
sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta didik.
Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.
(1) Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu dikumpulkan
dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan.
(2) Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada orangtua/wali peserta
didik, sehingga orangtua/wali mengetahui perkembangan belajar putera/puterinya.
Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi komentar/catatan pada dokumen
portofolio sebelum dikembalikan ke satuan pendidikan.
(3) Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal peserta
didik yang bersangkutan.

f. Pelaksanaan Penilaian hasil belajar


a) Pelaksanaan Penilaian oleh Pendidik
1. Perumusan Indikator
Pelaksanaan penilaian diawali dengan pendidik merumuskan indikator pencapaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) pada
setiap mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi untuk KD pada KI-3 dan KI-4
dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat terukur dan/atau diobservasi termasuk
pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan perumusan indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2.
Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan menjadi indikator soal yang diperlukan
untuk penyusunan instrumen penilaian. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu
dalam penyusunan butir soal atau tugas. Instrumen penilaian memenuhi persyaratan
substansi/materi, konstruksi, dan bahasa.
Persyaratan substansi merepresentasikan kompetensi yang dinilai, persyaratan konstruksi
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan persyaratan
bahasa adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik. Indikator pencapaian pengetahuan dan keterampilan merupakan
ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan ketercapaian suatu KD tertentu dan
menjadi acuan dalam penilaian KD mata pelajaran. Setiap Indikator pencapaian kompetensi
dapat dikembangkan menjadi satu atau lebih indikator soal pengetahuan dan keterampilan.
Sedangkan untuk mengukur pencapaian sikap digunakan indikator penilaian sikap yang dapat
diamati.
a. Sikap Spiritual
Penilaian sikap spiritual dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap peserta didik dalam
menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta toleransi
terhadap agama lain. Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir nilai sikap
yang tersurat. Sementara itu, indikator untuk penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh
pendidik mata pelajaran lain tidak selalu dapat diturunkan secara langsung dari KD pada KI-1,
melainkan dirumuskan dalam perilaku beragama secara umum.
Berikut ini contoh indikator sikap spiritual yang dapat digunakan untuk semua mata pelajaran:
 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
 Mmenjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
 Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan.
 bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa.
 Mmensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri.
 Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha.
 Menjaga lingkungan hidup di sekitar satuan pendidikan.
 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia.
 Menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
b. Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap sosial peserta
didik dalam menghargai, menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. Sikap sosial
dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Indikator KD dari KI-2
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dirumuskan dalam perilaku
spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut. Sementara indikator
KD dari KI-2 mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum. Berikut
contoh indikator-indikator umum sikap sosial:
(1) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Indikator
jujur antara lain:
(a) tidak berbohong.
(b) tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan.
(c) tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber).
(d) mengungkapkan perasaan apa adanya.
(e) menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan.
(f) membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya. dan
(g) mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
(2) Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan. Indikator disiplin antara lain:
(a) datang tepat waktu.
(b) patuh pada tata tertib atau aturan bersama/satuan pendidikan. dan
(c) mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan,
mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
(3) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Indikator tanggung jawab
antara lain:
(a) melaksanakan tugas individu dengan baik.
(b) menerima risiko dari tindakan yang dilakukan.
(c) tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti akurat.
(d) mengembalikan barang pinjaman.
(e) mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan.
(f) menepati janji.
(g) tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan tindakan sendiri. dan
(h) melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.

(4) Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan. Indikator toleransi antara lain:
(a) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat.
(b) menerima kesepakatan meskipun ada perbedaan pendapat.
(c) dapat menerima kekurangan orang lain.
(d) dapat memaafkan kesalahan orang lain.
(e) mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman
latar belakang, pandangan, dan keyakinan.
(f) tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain.
(g) kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang
lain agar dapat memahami orang lain lebih baik. dan
(h) terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru.
(5) Gotong royong, yaitu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama
dengan saling berbagi tugas dan tolong-menolong secara ikhlas. Indikator gotong royong
antara lain:
(a) terlibat aktif dalam kerja bakti membersihkan kelas atau satuan pendidikan.
(b) kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
(c) bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan.
(d) aktif dalam kerja kelompok.
(e) memusatkan perhatian pada tujuan kelompok.
(f) tidak mendahulukan kepentingan pribadi.
(g) mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri
dengan orang lain. dan
(h) mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
(6) Santun atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan, baik dalam berbahasa maupun
bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada
tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain. Indikator santun
atau sopan antara lain:

(a) menghormati orang yang lebih tua.


(b) tidak berkata kotor, kasar, dan takabur.
(c) tidak meludah di sembarang tempat.
(d) tidak menyela/memotong pembicaraan pada waktu yang tidak tepat.
(e) mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain.
(f) memberisalam, senyum, dan menyapa.
(g) meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan
barang milik orang lain. dan
(h) memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana diri sendiri ingin
diperlakukan baik.
(7) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuan sendiri untuk melakukan kegiatan atau
tindakan. Indikator percaya diri antara lain:
(a) berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
(b) mampu membuat keputusan dengan cepat.
(c) tidak mudah putus asa.
(d) tidak canggung dalam bertindak.
(e) berani presentasi di depan kelas. dan
(f) berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
Indikator untuk setiap butir sikap dapat dikembangkan sesuai kebutuhan satuan pendidikan.
Indikator-indikator tersebut dapat berlaku untuk semua mata pelajaran.

c. Pengetahuan
Indikator untuk pengetahuan diturunkan dari KD pada KI-3 dengan menggunakan kata
kerja operasional. Beberapa kata kerja operasional yang dapat digunakan antara lain:
(1) mengingat: menyebutkan, memberi label, mencocokkan, memberi nama, memberi contoh,
meniru, dan memasangkan.
(2) memahami: menggolongkan, menggambarkan, membuat ulasan, menjelaskan,
mengekspresikan, mengidentifikasi, menunjukkan, menemukan, membuat laporan,
mengemukakan, membuat tinjauan, memilih, dan menceritakan.
(3) menerapkan: mendemonstrasikan, memperagakan, menuliskan penjelasan, membuatkan
penafsiran, mengoperasikan, mempraktikkan, merancang persiapan, menyusun jadwal,
membuat sketsa, menyelesaikan masalah, dan menggunakan.
(4) menganalisis: menilai, menghitung, mengelompokkan, menentukan, membandingkan,
membedakan, membuat diagram, menginventarisasi, memeriksa, dan menguji.
(5) mengevaluasi: membuat penilaian, menyusun argumentasi atau alasan, menjelaskan apa
alasan memilih, membuat perbandingan, menjelaskan alasan pembelaan, memperkirakan,
dan memprediksi. Dan
(6) mencipta (create): mengumpulkan, menyusun, merancang, merumuskan, mengelola,
mengatur, merencanakan, mempersiapkan, mengusulkan, dan mengulas.
Berikut contoh indikator pencapaian kompetensi yang dikembangkan berdasarkan
kompetensi dasar Matematika Umum kelas XI.
Tabel 3.71 Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.2 Menjelaskan sistem persamaan • Menjelaskan masalah nyata ke
linear tiga variabel dengan dalam sistem persamaan liniear
menggunakan masalah • Menentukan langkah-langkah
kontekstual penyelesai sistem persamaan
linear tiga variabel
d. Keterampilan
Indikator untuk pencapaian keterampilan dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: menggabungkan, mengkontruksi,
merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan, menceritakan kembali,
mempraktikkan, mendemonstrasikan, dan menyajikan.
Berikut ini contoh perumusan indikator dari mata pelajaran Matematika kelas XI Umum.
Tabel 3.72 Perumusan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator
1 4.1 Merancang dan mengajukan masalah 1. Menyatakan masalah
nyata berupa masalah program linear, nyata ke dalam model
dan menerapkan berbagai konsep dan matematika
aturan penyelesaian sistem 2. Menentukan fungsi
pertidaksamaan linear dan objektif Menafsirkan hasil
menentukan nilai optimum dengan penyelesaian sesuai dengan
menggunakan fungsi selidik yang masalah yang dimaksud.
ditetapkan
2. Pelaksanaan Penilaian
1) Penilaian harian
Penilaian yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mencapai KD tertentu yang mengukur nilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan. dapat berupa ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau
bentuk lain yang diperlukan yang digunakan untuk: 1. mengukur dan mengetahui pencapaian
kompetensi peserta didik; 2. menetapkan program perbaikan dan/atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi; 3. memperbaiki proses pembelajaran; dan 4. menyusun laporan
kemajuan hasil belajar. Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
predikat (sangat baik, baik, cukup, atau kurang) dan dilengkapi dengan deskripsi. Laporan
penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa angka (0-100), predikat (D, B, C, atau A), dan
deskripsi.
2) Penilaian tengah semester
Penilaian oleh pendidik dilakukan dalam bentuk penilaian harian dan dapat juga dilakukan
penilaian tengah semester melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian
harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan
penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.
3) Penilian akhir semestermdan penilaian kenaikan kelas/ Penilaian akhir tahun
a. Penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, dan ujian sekolah dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut. 1) menyusun kisi-kisi penilaian/ujian berdasarkan kriteria
pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang
berlaku; 2) mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen penilaian; 3)
melaksanakan penilaian/ujian; 4) mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan
kenaikan kelas/kelulusan peserta didik; dan 5) melaporkan dan memanfaatkan hasil
penilaian/ujian b. Teknik penilaian berupa tes tertulis dan tes praktik atau tes kinerja sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran. c. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan
pendidikan dapat dibuat oleh tim guru mata pelajaran sejenis (MGMP) tingkat satuan
pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah yang memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. d. Hasil penilaian
pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi
pencapaian kompetensi mata pelajaran.
Adapun pelaksanaan penilaian yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bungo meliputi sebagai
berikut :
b. Penilaian Sikap Spritual
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta
didik. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap peserta
didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru
BK, dan wali kelas mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam
jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
c. Penilaian Sikap Sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian terutama dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran,
sedangkan penilaian diri dan penilaian antarpeserta didik dilakukan sebagai penunjang. Penilaian
sikap sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap sosial di dalam
kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap peserta didik di luar jam pelajaran
diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat
perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku
tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
d. Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes
lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu
kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dasar.
e. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Penilaian keterampilan dapat juga dilakukan
melalui penilaian harian sesuai karakteristik kompetensi dasar.
(1) Penilaian kinerja
Pelaksanaan penilaian kinerja ditentukan pendidik berdasarkan tuntutan KDdan dapat
dilakukan untuk satu atau beberapa KD. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian
kinerja meliputi:
a) Menjelaskan rubrik penilaian kepada peserta didik sebelum pelaksanaan penilaian.
b) Memberikan tugas secara rinci kepada peserta didik.
c) Memastikan ketersediaan dan kelengkapan alat serta bahan yang digunakan.
d) Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan.
e) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
f) Melakukan penilaian secara individual.
g) Mencatat hasil penilaian. dan
h) Mendokumentasikan hasil penilaian.
(2) Penilaian proyek
Penilaian proyek dilakukan untuk satu atau beberapa KD pada satu mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian proyek:
a) Menjelaskan rubrik penilaian kepada peserta didik sebelum pelaksanaan penilaian.
b) Memberikan tugas kepada peserta didik.
c) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan.
d) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek.
e) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap
tahapan pengerjaan proyek.
f) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
g) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal.
h) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik. dan
i) Mendokumentasikan hasil penilaian.
(3) Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan untuk melihat perkembangan pencapaian kompetensi dan capaian
akhir serta dapat digunakan untuk mendeskripsikan capaian keterampilan dalam satu semester.
Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian portofolio:
a) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilai pada saat kegiatan
tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur, disesuaikan dengan
karakteristik mata pelajaran.
b) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan atau
disepakati bersama dengan peserta didik.
c) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi diri.
d) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan.
e) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan cara
memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut, dan perbaikannya.
f) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan dan menyimpan
portofolio masing-masing peserta didik dalam satu map atau folder di rumah atau di loker
satuan pendidikan.
g) Memberi kesempatan peserta didik untuk memperbaiki karya yang dinilai belum
memuaskan dan perlu perbaikan..
h) Membuat “kontrak” atau perjanjian jangka waktu perbaikan dan penyerahan karya hasil
perbaikan kepada pendidik.
i) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan cara
menempel di kelas.
j) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telah diberi
identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada satuan pendidikan
danorang tua peserta didik.
k) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan pesertadidik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu sebagai bahan laporan
kepada satuan pendidikan dan/atau orang tua peserta didik. dan
l) Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing peserta didik disertai umpan balik.

b) Pelaksanaan Penilaian Oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran sebagai capaian pembelajaran. Mekanisme
penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagai berikut :
a) Menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan meliputi: penilaian akhir
semester, penilaian akhir tahun, dan ujian sekolah.
b) Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
c) Penilaian akhir tahun adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester
genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan penilaian meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester ganjil dan genap.
d) Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang
diujikan adalah seluruh mata pelajaran berdasarkan struktur kurikulum kelas XII pada aspek
pengetahuan dan keterampilan yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah.
e) Menentukan KKM dengan memperhatikan standar kompetensi lulusan, karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik.
f) Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket
melalui rapat dewan pendidik.
g) Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan
sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
h) Menentukan nilai akhir sikap spiritual dan sosial sebagai bahan pertimbangan kelulusan
melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru mata
pelajaran, wali kelas, dan guru BK.
i) Melaporkan hasil penilaian semua mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang
tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan (Rapor).
j) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas
provinsi/kabupaten/kota.
k) Menentukan kriteria kelulusan ujian satuan pendidikan dan kriteria kelulusan dari satuan
pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
l) Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian satuan pendidikan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan
m) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik
sesuai dengan kriteria berikut.
(4) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
(5) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
(6) Lulus ujian sekolah.
n) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan.

3. Prosedur Penilaian Akhir dan Ujian Sekolah:


a. Penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, dan ujian sekolah dilakukan dengan
langkah-langkah:
(1) Menyusun kisi-kisi penilaian/ujian.
(2) Mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen.
(3) Melaksanakan penilaian/ujian.
(4) Mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kenaikan kelas/kelulusan peserta
didik. dan
(5) Melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian/ujian.
a. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran.
b. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dapat dibuat oleh tim
pendidik (MGMP) dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah yang
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa serta memiliki bukti validitas
empirik.
g. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar
a) Pengolahan Hasil Penilaian
1. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Langkah-langkah menyusun rekapitulasi penilaian sikap untuk satu semester.
a. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mengelompokkan (menandai) catatan- catatan
jurnal ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial.
b. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan deskripsi singkat sikap
spiritual dan sikap sosial sesuai dengan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik yang
ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang sangat
baikdan/atau kurang baik dan yang perlu bimbingan.
c. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru mata pelajaran dan guru
BK. Wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial
setiap peserta didik berdasarkan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan.
d. Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah perilaku yang menonjol,
sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial yang belum mencapai kriteria (indikator)
dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu pembimbingan.
e. Dalam hal peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut
diasumsikan berperilaku sesuai indikator kompetensi.
f. Rekap hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh wali kelas sebagai
deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil belajar sikap.

Berikut skema pengolahan nilai sikap.

Gambar 3.6 Skema pengolahan nilai sikap

Rambu-rambu deskripsi pencapaian sikap:


1) Sikap yang ditulis adalah sikap spritual dan sikap sosial.
2) Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap yang diinginkan dan
belum tercapai yang memerlukan pembinaan dan pembimbingan.
3)
4) Substansi sikap spiritual adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
5) Substansi sikap sosial adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
6) Hasil penilaian pencapaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.
7) Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan A= sangat baik, B= baik,
C= cukup, dan D= kurang. Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan
refleksi. Dengan contoh sebagai berikut :

2. Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Penilaian harian dapat dilakukan
melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dan lain-lain sesuai dengan karakteristik
masing-masing KD. Pelaksanaan penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran satu KD
atau lebih. Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi
luas dan komplek sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu pembelajaran KD tersebut
selesai.

Berikut contoh pengolahan nilai KD pada KI-3.

Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan berbagai teknik penilaian
dalam satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan
KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir
KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut
diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu
semester. Nilai akhir selama satu semester pada rapor ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 –
100 dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol
berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.

Tabel 3.73 Pengolahan Nilai Pengetahuan

Keterangan:

1. Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi seluruh indikator dari
satu kompetensi dasar
2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut
3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1
adalah 71 diperoleh rata-rata dari (75+68+70)/3
4. Nilai Rapor 78 diperoleh dari rata-rata (71+65+84+88+84)/5
5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta didikadalah
KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2. Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan
mendeskripsikan operasi aritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman
masalah kontekstual menggunakan konsep sistem persamaan linear tiga variabel”

3. Nilai Keterampilan

Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek,


produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada
setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan
objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau
praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh
nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4
dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan
angka pada skala 0 – 100 dan predikat serta dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.
Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Seni Tari kelas XI yang dilakukan
melalui praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali. KD 4.3 dan KD 4.4
dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4 juga dinilai melalui satu kali produk.

Tabel 3.74 Pengolahan nilai Keterampilan

Keterangan:

1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan
untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk.
2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir pada setiap KD.
3. Nilai Rapor = 83 di peroleh dari rata-rata (87+75+92+79)/4
4. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang menonjol
berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
5. Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: “Memiliki keterampilan meragakan ragam gerak
tari sesuai dengan iringan”
Dokumen hasil penilaian keterampilan (praktik, produk, proyek) dikumpulkan dalam
bentuk portofolio yang merupakan lampiran rapor yang diberikan kepada orangtua/wali dan
sebagai informasi awal pendidik di kelas berikutnya. Penilaian keterampilan oleh satuan
pendidikan untuk mata pelajaran tertentu dapat dilakukan melalui penilaian akhir semester,
penilaian akhir tahun, dan/atau ujian sekolah.
h. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan

Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah tuntas atau belum tuntas. Bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM maka dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta didik yang
sudah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar dilakukan pengayaan. Pembelajaran remedial
dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan, sedangkan sikap
tidak ada remedial atau pengayaan namun menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan
pembinaan karakter setiap peserta didik.

1. Bentuk Pelaksanaan Remedial


Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah
peserta didik diketahui belum mencapsai KKM. Pembelajaran remedial dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik membantu
peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi
kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang dapat mendorong
tercapainya hasil belajar yang optimal.

Tahapan pelaksanaan pembelajaran remedial serta strateginya digambarkan sebagai berikut:

Bimbingan secara individu

Bimbingan secara kelompok

Hasil Tes Analisis Pembelajaran


Tes Ulang
Remedial Pembelajaran ulang
<KKM Hasil Tes

Pemberian tugas

Pemanfaatan Tutor Sebaya

Gambar 3.7 skema tahapan remedial

Dari diagram diatas maka pelaksanaan remedial di SMA Negeri 3 Bungo melaksanakan melalui
metode:

 Bimbingan secara individu


 Bimbingan secara kelompok
 Pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
 Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus
 Pemanfaatan tutor sebaya.
Pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan di luar jam pelajaran. Hal ini dilakukan
agar hak peserta didik yang sudah tuntas untuk mengikuti pembelajaran tidak terganggu. Oleh
karena itu pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum pembelajaran pertama dimulai,
setelah pembelajaran selesai, atau pada selang waktu tertentu yang tidak menggangu kegiatan
pembelajaran peserta didik yang lain disesuaikan dengan kondisi sekolah. Selanjutnya setelah
melakukan pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta
didik pada KD yang diremedial.
Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat
diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester.
Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik
mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik
tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik
yang belum mencapai KKM.
Setelah menggunakan metode remedial pembelajaran, peserta didik mengikuti tes ulang
dan diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh. Manfaat dari ketentuan di atas adalah:
a) Meningkatkan motivasi peserta didik selama mengikuti pembelajaran remedial karena
peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh nilai yang maksimal.
b) Sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), sehingga setiap peserta didik berhak
untuk mendapatkan capaian kompetensi terbaiknya.

Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya
adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan
pembelajaran remedial antara lain:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang
dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum
mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan
penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal
pembelajaran klasikal peserta didik tertentu mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif
tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan
perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan
bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka pelaksanaan remedial, tugas-
tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi pelatihan intensif untuk membantu
menguasai kompetensi yang ditetapkan.
d. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas atau kakak kelas yang
memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial
kepada rekan atau adik kelas yang mengalami kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya
diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.

2. Bentuk Pelaksanaan Pengayaan


Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan
dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Pembelajaran pengayaan
biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.

Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat
dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar ketika
sebagian besar peserta didik yang lain belum.Peserta didik yang berprestasi baik perlu mendapat
pengayaan, agar dapat mengembangkan potensi secara optimal.Salah satu kegiatan pengayaan
yaitu memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk
memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat
menambah nilai npeserta didik pada mata pelajaran bersangkutan.

Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan yang dilakukan di SMA Negeri 3


Bungo antara lain melalui:

a. belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
pembelajaran bersama di luar jam pelajaran satuan pendidikan.
b. belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.
dan
c. pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga
peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
d. Pemadatan kurikulum (pemberian pelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum
diketahui peserta didik).
e. Memberikan tugas membaca secara mandiri.
f. Menugaskan sebagai tutor sebaya

3. Hasil Penilaian dari remedial dan pengayaan di SMA Negeri 3 Bungo:


a. Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir.
b. Nilai akhir setelah remedial untuk aspek pengetahuan dihitung dengan mengganti nilai
indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah
berdasarkan rerata nilai seluruh KD.
c. Nilai akhir setelah remedial untuk aspek keterampilan diambil dari nilai optimal KD.
d. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa,
tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari
peserta didik yang normal.

2). Kriteria Kenaikan Kelas

a. Syarat dan kriteria kenaikan kelas kurikulum Merdeka


 Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kebijakan kenaikan kelas.
 Pendidik diharapkan mampu menjalankan fungsi asesmen secara optimal sehingga
mampu mendiagnostik perkembangan peserta didik. Hasil diagnostik digunakan sebagai
rujukan untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran. Demikian juga asesmen formatif
dan sumatif diharapkan berjalan dengan baik, sehingga pada akhir fase, semua peserta
didik naik kelas karena telah mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
 Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria
kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan:
1. Laporan Kemajuan Belajar
2. Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
3. Portofolio peserta didik
4. Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
5. Tingkat kehadiran
b. Syarat dan kriteria kenaikan kelas kurikulum 2013
Pada kenaikan kelas bagi peserta didik sistem Paket peserta didik dinyatakan naik kelas
apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.
2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari
rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran
tersebut.
5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria lain sesuai dengan kebutuhan masing-
masing.
Catatan:
a. Satuan pendidikan dapat menetapkan KKM berdasarkan SKL dengan mempertimbangkan
kondisi peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan sumber daya pendidikan di satuan
pendidikan.
b. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran,
tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.

Berikut contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM setiap mata pelajaran.
Contoh 1 :
Tabel 3.75 contoh penentuan kenaikan kelas

Keterangan:

 Dengan memperhatikan KKM masing-masing mata pelajaran, pada semester 1, terdapat 3


mata pelajaran tidak tuntas yang terdiri atas Bahasa Indonesia, Matematika, dan PJOK.
 Pada semester 2, terdapat 1 mata pelajaran tidak tuntas yaitu Bahasa Indonesia.
 Untuk mengetahui banyaknya ketuntasan yaitu merata-ratakan nilai setiap aspek pada mata
pelajaran yang sama. Pada contoh diatas nilai semester 1 pada aspek pengetahuan mata
pelajaran PJOK = 62 dan semester 2 aspek pengetahuan = 70, maka reratanya =66 (tuntas).
Semester 1 pada aspek keterampilan = 65 dan semester 2= 65, maka reratanya= 65 (tuntas).
 Kesimpulan jumlah mata pelajaran yang tidak tuntas adalah 2 yaitu Bahasa Indonesia dan
Matematika, maka peserta didik yang bersangkutan NAIK KELAS (dengan syarat deskripsi
sikap menunjukkan berperilaku BAIK)
Contoh 2:

Tabel 3.76 contoh penentuan tidak naik kelas

Keterangan:

Pada contoh di atas, peserta didik TIDAK NAIK KELAS karena ada 3 mata pelajaran yang tidak
tuntas setelah merata-ratakan nilai setiap aspek pada mata pelajaran yang sama.

Berikut contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM yang sama untuk semua mata
pelajaran.
Contoh 3:

Tabel 3.77 contoh penentuan tidak naik kelas


SMA Negeri 3 Bungo menggunakan Contoh 3 dalam pelaksanaan kenaikan kelas. Kriteria
kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada setiap mata pelajaran baik sikap,
pengetahuan maupun keterampilan dan memperhatikan kehadiran dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun (2 semester).

Dari pernyataan diatas, maka kriteria kenaikan kelas di SMA Negeri 3 Bungo sebagai
berikut:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap
muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi (sikap spiritual, sosial
dan budi pekerti)
4. Predikat sikap pada point 2 diatas tidak melanggar aturan:
(1) Terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan
secara fisik atau non fisik.
(2) Terlibat tindak kriminal
5. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
6. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil
dari rata-rata nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
7. Khusus untuk mata pelajaran dipeminatan nilai minimal batas KKM
8. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat pleno dewan
guru dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, tata
tertib, dan peraturan akademik yang merupakan lampiran dari dokumen 1 KTSP SMA Negeri
3 Bungo.
9. Pembentukan untuk kelas baru saat kenaikan kelas khusus untuk kelas unggul MIPA diambil
dari nilai rapor tertinggi pada tingkat kelas MIPA dan kelas unggul IPS diambil dari nilai
rapor tertinggi pada tingkat kelas IPS, khusus kelas X di acak saat semester ganjil dan
kenaikan kelas.
Ketentuan bagi peserta didik yang tinggal kelas baik satu kali atau lebih masih bisa melanjutkan
pembelajaran dan sekolah seperti biasa.
b. Ketentuan bagi peserta didik tidak naik kelas dua kali
Jika anak tidak naik kelas lebih dari satu kali maka diberikan bimbingan khusus dengan
melibatkan orang tua, dengan tetap memberikan ruang untuk tetap belajar sesuai keinginan atau
kemauan peserta didik sampai batas umur , maka dilakikan hal hal berikut :
1. Berpikir positif
Usahakan untuk tidak membuat si Anak stres akibat dirinya tinggal kelas apalagi sampai merasa
terpojok. Saat dirinya merasa terpuruk perlu diskusi bersamanya. Ini bertujuan agar peserta didik
bisa tetap berpikir positif sekaligus intropeksi dir dengan melibatkan orang tua.
2. Intens berdialog dengan guru
Tetap melakaukan komukasi yang dapat memberikan solusi akan hal yang tidak perlu disimpan
secara pribadi, dengan menyampaikan permasalahan maka akan terkurangi beban dalam diri
peserta didik hal ini dapat dilakukan dengan guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran dan lain-
lain.
3. Berusaha memotivasi peserta didik
Sementara dirinya harus mengulang pelajaran dan berada di kelas yang sama. Untuk itu, kita
harus berusaha untuk membangkitkan motivasi serta rasa percaya diri si Anak. Berusahalah
untuk berdialog dari hati ke hati. Melalui cara motivasi ini, peserta didik akan belajar untuk
menghargai kegagalannya sebagai sebuah proses kehidupan
4. Memperbaiki cara belajar
Cara belajar merupakan salah satu upaya untuk berhasil dalam belajar maka perlu bagi peserta
didik dalam tipe-tipe atau gaya belajar dalam menyelesaikan personal belajar, sehingga dia
mampu dalam menghadapi materi sulit sekalipun. Tugas ini tentu tidak hanya dilakukan oleh
pihat sekolah tetapi peran orang tua sangat diperlukan.
5. Memperhatikan perkembangan belajar peserta didik
Pihak sekolah dan orang tua harus bekerja bersama-sama dalam melihat perkembangan belajar
peserta didik dan melihat serta memberikan panduan-panduan terhadap lemah dalam menerima
atau menyelesaikan masalah dalam belajar.
Kriteria Kenaikan Kelas
Kurikulum Merdeka

Kelas X di SMAN 3 Bungo menggunakan kurikulum merdeka, dimana kriteria kenaikan


kelas berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Laporan Kemajuan Belajar


b. Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
c. Portofolio peserta didik
d. Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
e. Tingkat kehadiran
Kurikulum 2013

Untuk kelas XI dan XII menggunakan kurikulum 2013 dimana peserta didik dinyatakan naik
kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari
rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran
tersebut.
5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria lain sesuai dengan kebutuhan masing-
masing.
Catatan:
c. Satuan pendidikan dapat menetapkan KKM berdasarkan SKL dengan mempertimbangkan
kondisi peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan sumber daya pendidikan di satuan
pendidikan.
d. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti minimal
kehadiran, tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.

Berikut contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM setiap mata pelajaran.
Contoh 1 :
Tabel 3.75 contoh penentuan kenaikan kelas

Keterangan:

 Dengan memperhatikan KKM masing-masing mata pelajaran, pada semester 1, terdapat 3


mata pelajaran tidak tuntas yang terdiri atas Bahasa Indonesia, Matematika, dan PJOK.
 Pada semester 2, terdapat 1 mata pelajaran tidak tuntas yaitu Bahasa Indonesia.
 Untuk mengetahui banyaknya ketuntasan yaitu merata-ratakan nilai setiap aspek pada mata
pelajaran yang sama. Pada contoh diatas nilai semester 1 pada aspek pengetahuan mata
pelajaran PJOK = 62 dan semester 2 aspek pengetahuan = 70, maka reratanya =66 (tuntas).
Semester 1 pada aspek keterampilan = 65 dan semester 2= 65, maka reratanya= 65 (tuntas).
 Kesimpulan jumlah mata pelajaran yang tidak tuntas adalah 2 yaitu Bahasa Indonesia dan
Matematika, maka peserta didik yang bersangkutan NAIK KELAS (dengan syarat deskripsi
sikap menunjukkan berperilaku BAIK)

Contoh 2:
Tabel 3.76 contoh penentuan tidak naik kelas

Keterangan:

Pada contoh di atas, peserta didik TIDAK NAIK KELAS karena ada 3 mata pelajaran yang tidak
tuntas setelah merata-ratakan nilai setiap aspek pada mata pelajaran yang sama.

Berikut contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM yang sama untuk semua mata
pelajaran.
Contoh 3:

Tabel 3.77 contoh penentuan tidak naik kelas


SMA Negeri 3 Bungo menggunakan Contoh 3 dalam pelaksanaan kenaikan kelas. Kriteria
kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada setiap mata pelajaran baik sikap,
pengetahuan maupun keterampilan dan memperhatikan kehadiran dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun (2 semester).

Dari pernyataan diatas, maka kriteria kenaikan kelas di SMA Negeri 3 Bungo sebagai berikut:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap
muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi (sikap spiritual, sosial
dan budi pekerti)
4. Predikat sikap pada point 2 diatas tidak melanggar aturan:
1) Terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan
secara fisik atau non fisik.
2) Terlibat tindak kriminal
5. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
6. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil
dari rata-rata nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
7. Khusus untuk mata pelajaran dipeminatan nilai minimal batas KKM
8. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat pleno dewan
guru dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran,
tata tertib, dan peraturan akademik yang merupakan lampiran dari dokumen 1 KTSP SMA
Negeri 3 Bungo.
9. Pembentukan untuk kelas baru saat kenaikan kelas khusus untuk kelas unggul MIPA diambil
dari nilai rapor tertinggi pada tingkat kelas MIPA dan kelas unggul IPS diambil dari nilai
rapor tertinggi pada tingkat kelas IPS, khusus kelas X di acak saat semester ganjil dan
kenaikan kelas.
Ketentuan bagi peserta didik yang tinggal kelas baik satu kali atau lebih masih bisa melanjutkan
pembelajaran dan sekolah seperti biasa.
c. Ketentuan bagi peserta didik tidak naik kelas dua kali
Jika anak tidak naik kelas lebih dari satu kali maka diberikan bimbingan khusus dengan
melibatkan orang tua, dengan tetap memberikan ruang untuk tetap belajar sesuai keinginan atau
kemauan peserta didik sampai batas umur , maka dilakikan hal hal berikut :
1. Berpikir positif
Usahakan untuk tidak membuat si Anak stres akibat dirinya tinggal kelas apalagi sampai
merasa terpojok. Saat dirinya merasa terpuruk perlu diskusi bersamanya. Ini bertujuan agar
peserta didik bisa tetap berpikir positif sekaligus intropeksi dir dengan melibatkan orang tua.
2. Intens berdialog dengan guru
Tetap melakaukan komukasi yang dapat memberikan solusi akan hal yang tidak perlu
disimpan secara pribadi, dengan menyampaikan permasalahan maka akan terkurangi beban
dalam diri peserta didik hal ini dapat dilakukan dengan guru BK, wali kelas, guru mata
pelajaran dan lain-lain.
3. Berusaha memotivasi peserta didik
Sementara dirinya harus mengulang pelajaran dan berada di kelas yang sama. Untuk itu, kita
harus berusaha untuk membangkitkan motivasi serta rasa percaya diri si Anak. Berusahalah
untuk berdialog dari hati ke hati. Melalui cara motivasi ini, peserta didik akan belajar untuk
menghargai kegagalannya sebagai sebuah proses kehidupan
4. Memperbaiki cara belajar
Cara belajar merupakan salah satu upaya untuk berhasil dalam belajar maka perlu bagi
peserta didik dalam tipe-tipe atau gaya belajar dalam menyelesaikan personal belajar,
sehingga dia mampu dalam menghadapi materi sulit sekalipun. Tugas ini tentu tidak hanya
dilakukan oleh pihat sekolah tetapi peran orang tua sangat diperlukan.
5. Memperhatikan perkembangan belajar peserta didik
Pihak sekolah dan orang tua harus bekerja bersama-sama dalam melihat perkembangan
belajar peserta didik dan melihat serta memberikan panduan-panduan terhadap lemah dalam
menerima atau menyelesaikan masalah dalam belajar.

Catatan:

Jika ada peserta didik pindahan dari satuan pendidikan yang memiliki struktur kurikulum dan
model asesmen yang berbeda, maka perlu dilakukan asesmen diagnostik berdasarkan struktur
kurikulum/tujuan pembelajaran pada kelas yang dituju peserta didik tersebut. Dari hasil asesmen
diagnostik, pendidik dapat melakukan tindak lanjut. Jika kemampuan peserta didik masih belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka perlu diberikan jam belajar tambahan untuk mengatasi
ketertinggalan
3. Kriteria Kelulusan

1) Kriteria Kelulusan Kurikulum Merdeka


Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan SMA Negeri 3 Bungo apabila memenui
syarat antara lain :

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai laporan hasil belajar
peserta didik (LHBPD) dari semua semester 1 sampai dengan semseter 6 (untuk yang mutasi
akan digabungkan dari sekolah lain)
2) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:
a. Menyelesaikan seluruh capaian pembelajaran di setiap Fase
b. Memperoleh nilai sikap/prilaku minimal baik (B) pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran
c. Kehadiran minimal 90 %.
d. Lulus Ujian Satuan Pendidikan
3) Kriteria penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam poin
kesatu bagian a adalah peserta didik telah menyelesaikan capaian pembelajaran dari fase E
sampai fase F.
4) Kriteria memperoleh nilai sikap minimal Baik ialah nilai sikap spiritual dan sikap sosial
mulai dari fase E sampai fase F minimal Baik untuk seluruh mata pelajaran sebagaimana
dimaksud dalam poin 1 bagian b.
5) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan.

2) Kriteria Kelulusan Kurikulum 2013


Berdasarkan permendikbud nomor 4 tahun 2018 Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan SMA Negeri 3 Bungo apabila memenui syarat antara lain :

1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:


a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai sikap/prilaku minimal baik (B) pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran
c. Kehadiran minimal 90 %.
d. Lulus Ujian Satuan Pendidikan
2) Kriteria penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam poin
kesatu bagian a adalah peserta didik telah menyelesaikan proses pembelajaran dari kelas X
sampai kelas XII dibuktikan dengan nilai rapor lengkap semester 1 kelas X sampai semester
2 kelas XII.
3) Kriteria memperoleh nilai sikap minimal Baik ialah nilai sikap spiritual dan sikap sosial
mulai dari semester 1 kelas X sampai dengan semester 6 kelas XII minimal Baik untuk
seluruh mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam poin 1 baian b.
4) Kriteria Lulusan Nilai Sekolah Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam point ketiga bagian
c adalah:
a. Kelulusan peserta didik dalam Nilai Sekolah Pendidikan ditentukan berdasarakan
perolehan Nilai USP dan Rapor (Rerata Semester 1-6).
b. Nilai Ujian Satuan Pendidikan =50%Pengetahuan + 50% Keterampilan.
c. Nilai rapor adalah rata-rata nilai semester 1 – 6 (nilai mapel. ialah 50% Pengetahuan +
50% Keterampilan.
d. Nilai Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diperoleh dari Nilai
Ujian Satuan Pendidikan 70% + Nilai Rata-Rata Rapor (30%).
e. Peserta didik dinyatakan lulus Satuan Pendidikan apabila rata-rata Nilai dari semua
Nilai Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam huruf d mencapai paling
rendah 72 (tujuh puluh dua) SKL satuan Pendidikan dan nilai setiap mata pelajaran
boleh di bawah KKM mata pelajaran paling banyak 2 mata pelajaran.
5) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan.
6) Uraian Pelaksanaan Ujian Sekolah (US)
1) Ujian Sekolah
Ujian Sekolah yang dikenal di SMA Negeri 3 Bungo adalah Ujian Sekolah adalah kegiatan
pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan satuan pendidikan dengan
mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar.

Penilaian yang dilakukan sekolah dalam bentuk Ujian Sekolahn Sekolah bertujuan untuk
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Adapaun
persiapan yang dilakukan sekolah adalah:

1. Membentuk panitia dan rincian tugas panitia dan pembuat soal US di bulan Februari
2. Membuat program kerja US
3. Persiapan Administrasi terkait US
4. Membuat Kisi-kisi dan naskah soal sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia dan panduan BNSP/ POS US yang dibuat oleh
MGMP Provinsi dan MGMP sekolah
5. Menggandakan Soal dan menyampul soal dan penyimpanan naskah soal.
Data lengkap pelaksanaan terlampir dalam POS US SMAN 3 Bungo.
7) Rekapitulasi target Lulusan capaian tahun berjalan dan hasil ujian selama 4 tahun
terakhir
Adapun target kelulusan SMAN 3 Bungo Tahun Pelajaran 2021/2022 yaitu 100% dengan
tingkat rata-rata setiap mata pelajaran minimal 73, sedangkan peserta didik yang diterima di
perguruan tinggi memalui jalur SNMPTN sebesar 8-15%, Jalur SBMPTN sebesar 10-15%,
Jalur mandiri > 15% baik PTN maupun PTS dari 249 peserta didik kelas XII ditahun ajaran
ini. Data tersebut sebagai berikut :

Tabel 3.78 Rekapitulasi Hasil Ujian Sekolah Berbasis Komputer Program IPA
sebagai berikut :

8) Program-program sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan


Untuk meningkatkan hasil ujian satuan pendidikan (USP/US) di SMA Negeri 3 Bungo
antara lain adalah :

1. Pemenuhan buku pembelajaran terkait USP/US


2. Melakukan bedah kisi-kisi USP/US yang dilakukan oleh guru melalui MGMP sekolah
di dampingi oleh pengawas pembina
3. Mengadakan les tambahan belajar untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan Mata pelajaran pilihan peminatan.
4. Mengadakan try out baik secara Komputerisasi maupun seraca basis kerja
5. Pembahasan soal USP/US baik oleh MGMP Sekolah dan diberikan ke peserta didik
dalam waktu tambahan materi
D. Kalender Pendidikan
E. Muatan Lokal

a. Jenis dan Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal

1) Jenis muatan lokal


Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh visi

satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal
merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan
dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester.

Proses pengkajian muatan lokal ditinjau dari potensi geografi perlu memperhatikan
berbagai aspek, seperti aspek oseanologi (potensi kelautan), antropologi (ragam budaya/suku
bangsa yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sektor pariwisata), ekonomi
(meningkatkan kehidupan/taraf hidup masyarakat setempat) dan demografi (daerah/obyek
wisata). Aspek-aspek dimaksud merupakan salah satu aspek penentu dalam menetapkan potensi
muatan lokal.

Muatan lokal di SMA Negeri 3 Bungo mengacu kepada muatan lokal Provinsi Jambi
sesuai amanat Permendikbud No 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 dan
Keputusan Gubernur Jambi Nomor 128/KEP.GUB/DISDIK-2.1/2020 tentang Penetapan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah Dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus
Tahun Anggaran 2020

Ruang lingkup muatan lokal SMA Negeri 3 Bungo meliputi bidang :

a. Sosial Ekonomi
b. Budaya Lokal
c. Sejarah Jambi
d. Olahraga dan Permainan Tradisional
Pembelajaran muatana lokal di SMA Negeri 3 Bungo untuk Kelas X, XI dan XII tidak
berdiri sendiri melainkankan Terintegrasi ke dalam mata pelajran kelompok B yaitu masing-
masing mata pelajaran seni budaya, prakarya dan kewirausahaan, pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan, penjelasannya.

2) Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal

Untuk pelaksanaan muatan lokal yang terintegari kedalam mata pelajaran lian SMA Negeri 3
Bungo sebagai beriku :
b. Menentukan Dokumen KD lingkup muatan lokal, baik yang menjadi bagian mata pelajaran
maupun berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri sekurang-kurangnya terdiri atas:
Kompetensi Dasar yang mengacu pada kompetensi inti ; Silabus yang memuat pembelajaran
dengan berbagai model (saintifik, project- based learning, problem-based learning,
inquiry/discovery learning) dan penilaian otentik; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Adapun format pengintegrasian dan format Analisis KI-KD Muatan Lokal integrasi sebagai
berikut :

Tabel 3.27 Pengintegrasian KD Mulok

Pengintegrasian KD Mulok Ke Mapel Kelompok B

Mata pelajaran :
Kelas :
Semester :
Tahun pelajaran :

No KD KD Mulok No KD KD Mapel.

3.1 3.1

4.1 4.1

KD Pengintegrasian

3.1

4.1

Indikator Pencapaian Kompetensi Pengetahuan

3.1.1

3.1.2

Indikator Pencapaian Kompetensi Keterampilan

4.1.1

4.1.2
Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran

_____________ ___________________
NIP. NIP

Tabel 3.28 Analisis KI-KD Muatan Lokal integrasi

Analisis KI-KD Muatan Lokal integrasi

Mata pelajaran :
Kelas :
Semester :
Tahun pelajaran :

Materi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran/
Topik/ Subtopik

Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022


Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran
_____________ ___________________
NIP. NIP

3). Pelaksanaan Mulok dalam Ko-Kurikuler

Kegiatan ko-kurikuler adalah kegiatan belajar mulok yang dilakukan melalui pemberian
tugas dan dilakukan di luar jam pelajaran.

Tujuan Tujuan kegiatan ko-kurikuler adalah peserta didik mendalami dan menghayati
materi pembelajaran telah diterimanya melalui kegiatan intrakurikuler dengan ruang materi dari
bahan pengajaran yang tercantum pada kurikulum.

Pelaksanaan kegiatan mulok dalam ko-kurikuler sepenuhnya dilakukan dan diserahkan


kepada setiap guru mata pelajaran baik dengan tugas individu ataupun tugas secara berkelompok.
c. KI/KD Muatan Lokal Terintegrasi
Adapun muatan lokal SMA Negeri 3 Bungo, terkait Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar muatan lokal sebagai berikut :

1) Budaya Lokal, Integrasi Mulok (Bidang Budaya Lokal) dengan Seni Budaya sebagai berikut
:
Tabel 3.29 KI-KD Mulok integrasi Seni Budaya

Kelas KD Mulok KD Mapel. Integrasi

X-1 3.3 Memahami dan mengapresiasi 3.3 Mengamati dan


pertunjukan musik tradisional mengidentifikasi pertunjukan
musik tradisional dalam
4.3 Menampilkan pertunjukan pertunjukan musik/tari/teater
music tradisional dalam upaya menarik
minat wisatawan dan
investor sehingga dapat
meningkatkan potensi
ekonomi daerah Bungo
4.3 Menampilkan kreasi musik
dalam pertunjukan
musik/tari/teater dalam
upaya menarik minat
wisatawan dan investor
sehingga dapat
meningkatkan potensi
ekonomi daerah Bungo

X-2 3.1 Memahami konsep, unsur, 3.1 Mengamati dan mengklasifikasi


prinsip, bahan, dan teknik unsur, prinsip, bahan dan teknik
dalam berkarya seni rupa dalam berkarya seni rupa
dalam upaya menarik
4.1 Membuat karya seni rupa dua minat wisatawan dan
dimensi menggunakan investor sehingga dapat
berbagai media dan teknik meningkatkan potensi
dengan melihat model ekonomi daerah Bungo
4.1 Membuat karya seni rupa dua
dimensi dengan melihat
model: ,benda mati, benda
hidup, dan foto/gambar dalam
upaya menarik minat
wisatawan dan investor
sehingga dapat
meningkatkan potensi
Kelas KD Mulok KD Mapel. Integrasi

ekonomi daerah Bungo

XI-1 3.2 Memahami berbagai budaya 3.1 Menganalisis konsep, unsur,


lokal (Tarian, musik, pakaian, prinsip, bahan, dan teknik dalam
kerajinan,sastra, cerita rakyat, berkarya seni rupa
kuliner, bahasa, prosesi adat, budaya
khas pergaulan, dan lain-lain)
sebagai upaya melestarikan budaya
3.2 Menganalisis karya seni rupa
daerah.
berdasarkan jenis, tema, fungsi, dan
nilai estetisnya

3.3 Menganalisis perencanaan,


pelaksanaan, dan pelaporan
pameran karya seni rupa

3.4 Menganalisis konsep, prosedur,


fungsi, tokoh, dan nilai estetis
dalam karya seni rupa

4.1 Membuat karya seni rupa dua


dimensi dengan memodifikasi
4.2 Mempublikasi budaya lokal
objek
(Tarian, musik, pakaian, kerajinan,
sastra, cerita rakyat, kuliner, bahasa,
prosesi adat, , budaya khas
pergaulan, dan lain-lain) sebagai 4.2 Membuat karya seni rupa tiga
upaya melestarikan budaya daerah. dimensi dengan memodifikasi
objek

4.3 Menyelenggarakan pameran


karya seni rupa dua dan tiga
dimensi hasil modifikasi

4.4 Membuat analisis karya seni


rupa berdasarkan konsep, prosedur,
Kelas KD Mulok KD Mapel. Integrasi

fungsi, tokoh, dan nilai estetis


dalam bentuk lisan atau tulisan

XI-2 3.2 Memahami berbagai budaya 3.1 Memahami konsep, teknik dan
lokal (Tarian, musik, pakaian, prosedur seni peran sesuai kaidah
kerajinan,sastra, cerita rakyat, seni teater modern
kuliner, bahasa, prosesi adat, budaya
khas pergaulan, dan lain-lain) 3.2 Menginterpretasi naskah lakon
sebagai upaya melestarikan budaya berdasarkan jenis, bentuk, dan
daerah. makna sesuai kaidah seni teater
modern
3.3 Memahami perancangan
pementasan seni teater sesuai
konsep, teknik dan prosedur sesuai
kaidah seni teater modern
3.4 Menganalisis pementasan seni
teater sesuai konsep, teknik dan
prosedur sesuai kaidah seni teater
modern

4.1Meragakan adegan sesuai


konsep, teknik dan prosedur dasar
seni peran sesuai kaidah seni teater
modern
4.2 Mempublikasi budaya lokal
(Tarian, musik, pakaian, kerajinan,
sastra, cerita rakyat, kuliner,
bahasa, prosesi adat, , budaya khas 4.2 Membuat interpretasi naskah
pergaulan, dan lain-lain) sebagai lakon berdasarkan jenis, bentuk,
upaya melestarikan budaya daerah. dan makna sesuai kaidah seni teater
modern

4.3 Merancang pementasan seni


teater sesuai konsep, teknik dan
prosedur bersumber seni teater
modern

4.4 Mementaskan seni teater sesuai


konsep, teknik dan prosedur sesuai
Kelas KD Mulok KD Mapel. Integrasi

kaidah seni teater modern

XII 3.2Menganalisis berbagai tantangan 3.1 Mengevalusi karya seni rupa


dan hambatan yang dihadapi oleh berdasarkan jenis,tema,fungsi dan
budaya lokal nilai estetisnya. (3.1 Mengevaluasi
(Tarian,musik,pakaian,kerajinan,sast karya seni rupa ( batik Bungo)
ra,cerita berdasarkan
rakyat,kuliner,bahasa,prosesi adat, konsep,unsur,prinsip,bahan dan
ziarah kubur,budaya khas teknik dalam berkarya seni rupa.)
pergaulan,etnobotani,bekarang dan
lain-lain) sebagai upaya
melestarikan budaya daerah.

4.2Menyajikan hasil analisis


mengenai berbagai tantangan dan
hambatan yang dihada pi budaya 4.1 Berkreasi karya seni rupa dua
lokal dimensi berdasarkan imajinasi
( Tarian,musik,pakaian,kerajinan,sas dengan berbagai media dan tek nik
tra,cerita rakyat,kuliner,bahasa, berkarya seni rupa . (4.1 Membuat
prosesi adat,ziarah kubur,budaya batik Bungo berdasarkan imajinasi
khas pergaulan,etnobotani,bekarang dengan berbagai media dan teknik
dan lain-la in )sebagai upaya berkarya seni rupa)
melestarikan budaya daerah.

2) Sosial Ekonomi, Integrasi Mulok (Bidang Sosial Ekonomi) dengan Prakarya dan
Kewirausahaan, sebagai beriku :
Tabel 3.30 KI-KD Mulok integrasi KWU

Kelas KD Mulok KD Mapel. Integrasi

X-1 3.5 Memahami konsep dan 1.5 memahami pemasaran produk


teknik pengolahan kerajinan dengan inspirasi budaya
limbah organik dan/atau non benda secara langsung dum Tabir
anorganik dalam upaya 4.5 memasarkan produk kerajinan dengan
mengatasi pencemaran inspirasi budaya non benda secara
lingkungan sehingga langsung Dum Tabir
bernilai ekonomis bagi
masyarakat di daerah 3.6 menganalisis proses evaluasi hasil
kegiatan usaha kerajinan dengan
setempat. inspirasi budaya non benda Dum
Tabir
4.5 Mempraktikkan teknik
pengolahan limbah 4.6 mengevaluasi hasil kegiatan usaha
organik dan/atau kerajinan dengan inspirasi budaya
anorganik dlam upaya non benda Dum Tabir
mengatasi pencemaran
lingkungan sehingga
bernilai ekonomis bagi
masyarakat di daerah
setempat.

X-2 3.8 menganalisis sistem produksi


berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat untuk
kerajinan dengan inspirasi
artefak/objek budaya lokal dan
material dari daerah sekitar membuat
piring dari lidi sawit
4.8 memproduksi kerajinan dengan
inspirasi artefak/objek budaya lokal
dan material dari daerah sekitar
berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat
membuat piring dari lidi sawit
3.10 memahami strategi pemasaran
produk kerajinan dengan inspirasi
artefak/objek budaya lokal secara
langsung membuat piring dari lidi
sawit
4.10 memasarkan produk kerajinan
dengan inspirasi artefak/objek
budaya lokal secara langsung
membuat piring dari lidi sawit

XI 3.5 Memahami konsep dan 3.1 Memahami perencanaan usaha


teknik pengolahan kerajinan dari bahan limbah
limbah organik dan/atau berbentuk bangun datar (sebagai
anorganik dalam upaya solusi dari masalah lingkungan
mengatasi pencemaran hidup) meliputi ide, peluang usaha,
lingkungan sehingga sumber daya, administrasi dan
bernilai ekonomis bagi pemasaran
masyarakat di daerah
setempat. 3.2 Menganalisis sistem produksi
kerajinan dari bahan limbah
4.5 Mempraktikkan teknik berbentuk bangun datar berdasarkan
pengolahan limbah daya dukung yang dimiliki oleh
organik dan/atau daerah setempat
anorganik dlam upaya
mengatasi pencemaran 3.3 Memahami perhitungan titik impas
lingkungan sehingga (Break Even Point) usaha kerajinan
bernilai ekonomis bagi dari bahan limbah berbentuk bangun
masyarakat di daerah datar
setempat.
3.4 Menganalisis strategi promosi
produk usaha kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar.
3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha
kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun datar
4.1 Menyusun perencanaan usaha
kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun datar (sebagai
solusi dari masalah lingkungan
hidup) meliputi ide, peluang usaha,
sumber daya, administrasi dan
pemasaran
4.2 Memproduksi kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar
berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat
4.3 Menghitung titik impas (Break Even
Point) usaha kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar
4.4 Melakukan promosi produk usaha
kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun datar.

XII 4.1. Membuat perencanaan 3.1. Memahami perencanaan usaha


usaha kerajinan dari kerajinan dari bahan limbah
bahan limbah berbentuk berbentuk bangun ruang (sebagai
solusi dari masalah lingkungan
bangun ruang (sebagai
hidup) meliputi ide, peluang usaha,
solusi dari masalah sumber daya, administrasi dan
lingkungan hidup) pemasaran.
meliputi ide, peluang
usaha, sumber daya, 3.2. Menganalisis system produksi
administrasi dan kerajinan dari bahan limbah
pemasaran. berbentuk bangun ruang berdasarkan
daya dukung yang dimiliki oleh
4.2. Memproduksi kerajinan daerah setempat
dari bahan limbah 3.3. Memahami perhitungan titik impas
berbentuk bangun ruang (Break Even Point) usaha kerajinan
berdasarkan daya dari bahan limbah berbentuk bangun
dukung yang dimiliki ruang
oleh daerah setempat.
3.4. Menganalisis strategi promosi
4.3. Menghitung titik impas produk usaha kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun ruang
(Break Even Point)
usaha kerajinan dari 3.5. Menganalisis laporan kegiatan usaha
bahan limbah berbentuk kerajinan dari bahan limbah
bangun ruang berbentuk bangun ruang

4.4. Melakukan promosi 4.1. Membuat perencanaan usaha


kerajinan dari bahan limbah
produk usaha kerajinan
berbentuk bangun ruang (sebagai
dari bahan limbah solusi dari masalah lingkungan
berbentuk bangun ruang hidup) meliputi ide, peluang usaha,
sumber daya, administrasi dan
4.5. Menyusun laporan pemasaran.
kegiatan usaha kerajinan
dari bahan limbah 4.2. Memproduksi kerajinan dari bahan
berbentuk bangun ruang limbah berbentuk bangun ruang
berdasarkan daya dukung yang
4.5 Mempraktikkan teknik dimiliki oleh daerah setempat.
pengolahan limbah 4.3. Menghitung titik impas (Break Even
organik dan/atau Point) usaha kerajinan dari bahan
anorganik dlam upaya limbah berbentuk bangun ruang
mengatasi pencemaran
4.4. Melakukan promosi produk usaha
lingkungan sehingga
kerajinan dari bahan limbah
bernilai ekonomis bagi berbentuk bangun ruang
masyarakat di daerah
setempat. 4.5. Menyusun laporan kegiatan usaha
kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun ruang

3.4 Memahami potensi sosial 3.1 Memahami perencanaan usaha


ekonomi dibidang kuliner pengolahan makanan khas asli
sebagai upaya melestarikan daerah (orisinil) dari bahan pangan
dan meningkatkan taraf nabati dan hewani meliputi ide dan
hidup, sosial ekonomi peluang usaha, sumber daya,
masyarakat setempat. administrasi, dan pemasaran
4.4 Membuat promosi 3.2 Menganalsis sistem pengolahan
potensi sosial ekonomi di makanan khas asli daerah (orisinil)
bidang kuliner sebagai upaya dari bahan pangan nabati dan hewani
melestarikan dan berdasarkan daya dukung yang
meningkatkan tarap hidup dimiliki oleh daerah setempat
sosial ekonomi masyarakat
setempat. 3.3 Memahami perhitungan titik impas
(Break Even Point) usaha
pengolahan makanan khas asli
daerah (orisinil) dari bahan pangan
nabati dan hewani
3.4 Menganalsisi strategi promosi usaha
pengolahan makanan khas asli
daerah (orisinil) dari bahan pangan
nabati dan hewani
3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan khas asli
daerah (orisinil) dari bahan pangan
nabati dan hewani
4.1 Membuat perencanaan usaha
pengolahan makanan khas asli daerah
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan
hewani meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran
4.2 Pengolahan, pengemasan, dan
pengawetan makanan khas asli daerah
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan
hewani berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.3 Memahami perhitungan titik impas
(Break Even Point) usaha pengolahan
makanan khas asli daerah (orisinil)
dari bahan pangan nabati dan hewani
4.4 Melakukan promosi produk usaha
pengolahan makanan khas asli daerah
(orisinil) dari bahan bahan pangan
nabati dan hewani
4.5 Menyusun laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan khas asli daerah
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan
hewani

3) Olahraga dan Permainan, Integrasi Mulok (Bidang Olahraga dan Permainan) dengan
Penjaskes

Tabel 3.31 KI-KD Mulok integrasi Seni Budaya

Kelas KD Mulok KD Mapel. Integrasi

X 3.1 Memahami berbagai permainan 3.1 Menganalisis keterampilan


dan olahraga tradisional gerak seni dan olahraga
( gasing,silat tradisi, yeye,patok beladiri untuk menghasilkan
lele, engkek-engkek, gerak yang efektif
congklak,pancit,balumbo biduk,
terompa sayak, yaya oma, ular
nago, enggrang/ketinjak, sepak
kaleng, pecah piring, pahit utan,
asuh lesung, batu tumbuk, injit-
injit semut, sumpit,arung jeram,
tok-tok stok,kasti,kelereng, karet,
taji, lukah gilo, dan bdil buluh)
dalam upaya melestarikan sebagai
kekayaan budaya daerah

4.1 Membuat publikasi 4.1 Mempraktikkan hasil analisis


( mempublikasikan ) berbagai keterampilan gerak seni dan
permainan dan olahraga olahraga beladiri untuk
tradisional ( gasing,silat tradisi, menghasilkan gerak yang
yeye,patok lele, engkek-engkek, efektif
congklak,pancit,balumbo biduk,
terompa sayak, yaya oma, ular
nago, enggrang/ketinjak, sepak
kaleng, pecah piring, pahit utan,
asuh lesung, batu tumbuk, injit-
injit semut, sumpit,arung jeram,
tok-tok stok,kasti,kelereng, karet,
taji, lukah gilo, dan bdil buluh)
dalam upaya melestarikan sebagai
kekayaan budaya daerah
Kelas KD Mulok KD Mapel. Integrasi

XI 3.1 Memahami berbagai olahraga dan 3.1 Memahami konsep, unsur,


permainan lokal (aktivitas jalan, prinsip, dan teknik dalam
lari lompat, lempar dan lain-lain) keterampilan gerak aktivitas
sebagai upaya melestarikan jalan, lari lompat dan lempar
olahraga dan permainan lokal (Misalnya:balap karung dan
daerah. gobak sodor) sebagai upaya
melestarikan olaahrag dan
permainan daerah.

4.1 Mempraktekan olahraga dan


permainan daerah bersama
4.1 Mempraktekan olahraga dan
teman-teman menggunakan
permainan lokal (aktivitas jalan,
alat-alat sederhana dan
lari ,lompat, lempar dna lain-lain)
teknik dengan melihat
sebagai upaya melestarikan
aktivitas jalan, lari, lompat,
olahraga dan permainan daerah.
lempar. (mislanya: balap
karung dan gobak sodor)

XII-1 3.1 Mempraktekan olahraga dan 3.2 Merancang pola


permainan lokal (aktivitas jalan, penyerangan dan pertahanan
lari ,lompat, lempar dna lain-lain) salah satu permainan bola
sebagai upaya melestarikan kecil bola kasti sebagai
olahraga dan permainan daerah. kesenian daerah

4.1 Memahami berbagai olahraga dan 4.2 Mempraktikkan hasil


permainan lokal (aktivitas jalan, rancangan pola penyerangan
lari lompat, lempar dan lain-lain) dan pertahanan salah satu
sebagai upaya melestarikan permainan bola kecil bola
olahraga dan permainan lokal kasti sebagai kesenian
daerah. daerah

XII-2 3.1 Mempraktekan olahraga dan 3.5 Merancang program latihan


permainan lokal (aktivitas jalan, untuk meningkatkan derajat
lari ,lompat, lempar dna lain-lain) kebugaran jasmani terkait
sebagai upaya melestarikan kesehatan dan keterampilan
olahraga dan permainan daerah. secara pribadi dalam pencak
silat
4.5 Mempraktikkan hasil
rancangan program latihan
untuk meningkatkan derajat
4.1 Memahami berbagai olahraga dan
kebugaran jasmani terkait
Kelas KD Mulok KD Mapel. Integrasi

permainan lokal (aktivitas jalan, kesehatan dan keterampilan


lari lompat, lempar dan lain-lain) secara pribadi dalam pencak
sebagai upaya melestarikan silat
olahraga dan permainan lokal
daerah.
3.7 Merancang sistematika
latihan (gerak pemanasan,
inti latihan, dan
pendinginan) dalam aktivitas
gerak berirama dalam
pencak silat

4.7 Merancang sistematika


latihan (gerak pemanasan,
inti latihan, dan
pendinginan) dalam aktivitas
gerak berirama dalam
pencak silat

d. Pelaksanaan muatan Lokal


1) Muatan lokal sebagai materi terintegrasi dengan mata pelajaran yaitu muatan lokal yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan secara terintegrasi dengan muatan inti atau nasional,
dalam mata pelajaran tertentu yang termasuk dalam kelompok B pada struktur kurikulum,
yaitu Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Prakarya. Muatan
lokal dapat diberikan sebagai bagian dari mata pelajaran tersebut dengan menggunakan
waktu yang telah disediakan bagi mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian,
muatan lokal dipakai untuk menerjemahkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi agar lebih relevan dengan minat belajar dan lebih efektif dalam mencapai tujuan
nasional.
2) Muatan Lokal sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Yaitu muatan lokal yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan di luar kegiatan belajar mengajar. Muatan lokal dapat juga diberikan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kompetensi dan bahan pembelajaran muatan lokal yang
disajikan dalam pembelajaran ekstrakurikuler dapat dituangkan dalam panduan program
ekstrakurikuler. Penetapan kompetensi dan bahan pembelajaran ektrakurikuler dilakukan
melalui forum musyawarah sekolah atau workshop dengan tetap mendasarkan pada
pengembangan kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
berkaitan dengan substansi yang dijadikan kegiatan ekstrakurikuler
e. Pelaporan muatan lokal
Untuk pelaporan muatan lokal SMA Negeri 3 Bungo setiap guru mata pelajaran
membuat Perangkat pembelajaran Mulok Integrasi (Silabus, RPP, Penilaian), Agenda kegiatan
pembelajaran mengenai mulok integrasi, perangkat penilaian (Penilaian Sikap, Penilaian
Pengetahuan, Penilaian keterampilan). Adapun format nilai yang dilaporkan oleh tenaga
pendidika/ guru sebagai berikut :

Tabel 3.32 Format Daftar Nilai Mulok Integrasi

DAFTAR NILAI MUATAN LOKAL INTEGRASI

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

KD dan Nilai Rata2


No Nama peserta didik Ket
KD. … KD. … Nilai

Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022


Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran

_____________ ___________________
NIP. NIP
Satuan pendidikan membuat rekap pelaksanaan hasil belajar mulok integrasi dalam satu
laporan yaitu Muatan Lokal Provinsi Jambi yang merupakan gabungan dari nilai mata pelajaran
integrasi seni budaya, prakarya dan kewirausahaan, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
yang nantinya menjadi satu nilai setiang semester dan setiap jenjang. Adapun bentuk rekapannya
sebagai berikut:

Tabel 3.33 Format Rekap Nilai Mulok Integrasi

REKAP NILAI MUATAN LOKAL INTEGRASI

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Mata Pelajaran dan Rata2 Nilai

No Nama peserta didik Seni Pendidikan Ket.


Penjaskesrek
Budaya Kewirausaaan
(2)
(1) (3)

Pelepat Ilir, Juli 2022


Guru Mata Pelajaran 3 Guru Mata Pelajaran 2 Guru Mata Pelajaran 1
NIP. NIP. NIP.
Mengetahui
Kepala sekolah

Dwi Suyono, S.Pd


NIP.197706052003121010
f. Penilaian Mulok
Muatan Lokal SMA merupakan mulok yang terintegrasi kepada mata pelajaran
kelompok B (PJOK, Seni Budaya, dan Prakarya dan Kewirausahaan) dengan penulisan
nama “Muatan Lokal Provinsi Jambi” pada ijazah.
Nilai mulok diperoleh dari KD pengetahuan dan KD keterampilan mulok esenisial yang
telah dicantumkan pada Dokumen I Kurikulum SMAN 3 Bungo Tahun Pelajaran
2021/2022 yang telah disahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang diujikan
secara terintegrasi mata pelajaran kelompok B (PJOK, Seni Budaya, dan Prakarya dan
Kewirausahaan) baik ujian teori maupun ujian praktik.
Nilai akhir mata pelajaran muatan lokal (Mulok) pada ijazah diperoleh dari
penggabungan nilai seluruh KD yang diujikan terintegrasi pada mata pelajaran PJOK,
Seni Budaya, dan PKWU, yaitu rerata dari nilai ujian teori (KI.3) dan nilai ujian praktik
(K.4) mata pelajaran PJOK, Seni Budaya, dan PKWU.

F. Mutasi Peserta didik

Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari kelas satu ke kelas yang lain yang sejajar,
dan atau perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah lain yang sejajar mutasi ini dapat
dilakukan oleh peserta didik, karena mereka berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan
sesuai dengan dengan yang dibutuhkan dan diminati. Mutasi ini dapat dilakukan oleh peserta
didik, karena mereka berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diminati.

Mutasi merupakan salah satu hak peserta didik, sebagaimana disebutkan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 12 ayat 1 huruf e yang menyatakan bahwa setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan
pendidikan yang lain yang setara. Namun demikian, untuk mutasi peserta didik harus  memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu yang ditentukan oleh sekolah yang menerima. Proses kegiatan
belajar yang dilakukan oleh peserta didik yang melakukan mutasi itu sifatnya melanjutkan bukan
mengulangi. Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan peserta didik tersebut baik itu berupa
presensi atau penilaian semuanya harus ada laporan ke sekolah barunya. Peserta didik yang baru
melakukan perpindahan sekolah biasanya dilakukan pengawasan yang ketat oleh sekolah yang
baru, hal ini dikhawatirkan perserta didik yang bersangkutan memiliki permasalahan yang dapat
mengganggu peserta didik lain dalam melakukan kegiatan pembelajaran, atau dengan kata lain
peserta didik diberikan percobaan apakah peserta didik tersebut dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di sekolah barunya.

Mekanisme perpindahan peserta didik yakni perpindahan peserta didik diperkenankan


tanpa melihat strata akreditasi status sekolah tersebut serta kelengkapan dan prosedur
perpindahan diatur dalam peraturan sendiri. Ssyarat–syarat dalam perpindahan peserta didik
yakni:

1. Peserta didik tidak mempunyai masalah dengan pihak sekolah.


2. Mempunyai nilai yang memuaskan atau dinyatakan naik kelas. Apabila nilainya jelek, maka
peserta didik tersebut tetep bersekolah di tempat yang lama.
3. Perpindahan peserta didik harus mendapat persetujuan tertulis dari institusi pengirim.
Adapun syarat yang harus diperhatikan oleh institusi penerima yaitu daya tampung kelas
yang ditetapkan memungkinkan dan tersedianya anggaran dalam institusi tersebut dan memenuhi
ketentuan yang berlaku. Ada beberapa macam mutasi yaitu sebagai berikut:

1. Mutasi intern
a. Mutasi Kenaikan kelas
Rapat pra pleno dan pleno dilaksanakan sebelum diadakan kenaikan kelas. Pertama yaitu
rapat pra pleno, rapat tersebut diadakan khusus untuk wali kelas saja dan membahas nilai-nilai
peserta didik. Setelah diadakan rapat pra pleno, kemudian diadakan rapat pleno yang dihadiri
oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, dan guru. Pada saat rapat pleno, semua
diundang untuk melakukan musyawarah bersama menentukan kenaikan peserta didik. Kenaikan
tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik saja, tetapi juga nilai sikap yang ada pada peserta
didik selama mengikuti pembelajaran di sekolah. Kenaikan peserta didik akan ditunda apabila
nilai peserta didik belum memenuhi batas minimal nilai yang ditentukan hingga penerimaan
rapor. Penundaan kenaikan akan terjadi hingga peserta didik mampu memperbaiki nilainya dan
memenuhi ketuntasan nilai. Biasanya untuk memenuhi nilai, guru memberikan tugas kepada
peserta didik yang dikerjakan pada waktu liburan sekolah. Selanjutnya hasi dari rapat pleno
dinyatakan naik kelas, maka berdasarkan SK Penetapan Kenaikan Kelas Peserta Didik SMA
Negeri 3 Bungo. Sehingga operator sekolah melalui dapodik memutasi peserta didik naik kelas
ke jenjang lebih tinggi tingkatnya.
b. Mutasi pindah kelas satu jenjang dan/atau pindah program jurusan
Untuk aturan dan mutasi pindah kelas satu jenjangk elas X, XI dan XII sebagai berikut :

Orang tua mengajukan Mutasi intern dengan menyampaikan alasan dan


menandatangani surat ajuan oleh orang tua dan peserta didik yang bersangkutan
dengan format sebagai berikut;

SURAT AJUAN MUTASI/ PINDAH KELAS/ PORGRAM JURUSAN

Kepada Yth.

Kepala SMA Negeri 3 Bungo

Di

Purwasari

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Pekerjaan :

Alamat :

Bapak/Ibu/Wali dari siswa :

Nama :
Tim (Kepala Sekolah, Waka. Kurikulum, Kepeserta didika, Sarana dan Prasarana,
Wali kelas, Guru BK) melakukan verifikasi berdasarkan informasi dari orang tua dan
peserta didik dengan mempertimbangkan dari berbagai aspek seperti daya tampung
kelas, nilai mata pelajaran yang diraih, sikap dan prilaku peserta didik dll. Adapun
alasan-alasan sebagai beriku :
1. Bersumber dari peserta didik
a. Malas,
b. Bosan dengan sekolahnya,
c. Merasa tak cocok kepada sekola tersebut, dsb.
2. Bersumber dari keluarga
a. Mengikuti pindah tempat tinggal orang tua
b. Suruhan orangtua,
c. Atas keluhan dari orangtua karena masalah biaya, dsb.
3. Bersumber dari ligkungan sekolah
a. Lingkungan sekolah tidak menarik,
b. Fasilitas sekolah tidak lengkap,
c. Sekolah tersebut sulit di jangkau atau terlalu jauh,
d. Sekolah tersebut dirasakan rendahnya angka kelulusan setiap tahun atau
bonafit,
e. Pendidik atau guru sering kosong, dsb.
4. Bersumber dari lingkungan teman sebaya
a. Konflik atau bertengkar dengan teman,
b. Tidak cocok dengan teman, dsb.
5. Bersumber dari lain-lainnya
a. Sekolah sering terlanda bencana alam, seperti: banjir,
b. Sekolah tiba-tiba ambruk karena bangunan terlalu tua perlu renovasi,
c. Adanya peperangan yang mendadak sehingga tidak kondusif untuk belajar,
dsb
d. Dan hail lain yang menjadi pertimbangan.

Jika Tim menyetujui untuk mutasi makan sekolah mengeluarkan surat rekomendasi
untuk mutasi dengan format rekomendasi sebagai berikut :
Cop surat

Surat Rekomendasi Mutasi/ Pindah Kelas

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 3 Bungo sebagai berikut :
Nama :

Selanjutnya Tim dan/atau wali kelas lama menyerahkan peserta didik ke wali kelas
lama sesuai dengan penunjukkan wali kelas.
Operator sekolah memutasi data peserta didik tersebut di dapodik sekolah
2.    Mutasi ekstern

Mutasi ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain dalam
satu jenis, dan satu tingkatan. Meskipun ada juga peserta didik yang pindah ke sekolah lain
dengan jenis sekolah yang berlainan. Pada sekolah-sekolah negeri, hal demikian menjadi
persoalan. Namun tidak demikian pada sekolah swasta, terutama yang kekurangan peserta didik
tidak pernah menjadi persoalan.

a) Prosedur Mutasi Peserta Didik


Ketentuan Umum

1. Mutasi peserta didik berpedoman pada dokumen KTSP SMA Negeri 3 Bungo tentang
Tata Cara Perpindahan Peserta Didik;
2. Perpindahan adalah Proses perpindahan peserta didik dari sekolah madrasah ke
sekolah/madrasah lain.
3. Perpindahan keluar adalah Proses perpindahan peserta didik yang keluar dari
sekolah/madrasah asal karena alasan tertentu.
4. Pindahan masuk adalah Proses perpindahan peserta didik yang masuk ke
sekolah/madrasah tujuan;
5. Pelaksanaan perpindahan peserta didik memiliki azas obyektif, transparan, akuntabel, 
tidak diskriminatif, dan kompetitif.
Persyaratan mutasi masuk adalah Orang lua/wali peserta didik mengajukan surat
permohonan pindah ke sekolah/madrasah tujuan bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah)
dengan melampirkan :

1. Surat permohonan pindah dan alasan


2. Surat keterangan pindah dari sekolah/madrasah asal;
3. Rapor asli dan fotokopi rapor yang telah dilegalisir lengkap dari sekolah madrasah asal;
4. Ijazah, SKHUN/SKYBS dari jenjang pendidikan sebelumnya;
5. Surat keterangan dan sekolah/madrasah asal yang menerangkan peserta didik yang
bersangkutan tidak sedang menjalani sanksi karena melakukan pelanggaran terhadap tata
tertib sekolah/madrasah;
6. Nilai rapor SMA minimal 72, atau tidak lebih dari 3 mata pelajaran yang kurang dari 72
untuk kenaikan kelas,
7. Fotokopi sertifikat akreditasi dari sekolah/madrasah asal; dan
8. Fotokopi surat izin penyelenggaraan sekolah/madrasah bagi peserta didik yang berasal dari
sekolah/madrasah swasta.
9. Untuk peserta didik yang berasal dari luar Provinsi Jambi, surat keterangan  pindah dari
sekolah asal diketahui oleh Dinas Pendidikan setempat sesuai peraturan yang berlaku/ Surat
Mutasi data peserta didik sari dapodik atau data Emis sekolah.
b) Mekanisme Seleksi Penerimaan Mutasi Peserta Didik
Peserta didik diwajibkan mengikuti mekanisme penerimaan mutasi peserta didik
sebagai berikut :

1. Pendaftaran
2. Seleksi berkas
3. Seleksi Nilai Ujian Nasional SMP peserta didik yang diterima sesuai dengan tahun
penerimaan.
4. Seleksi nilai rapor SMP minimal rata-rata 70,00 untuk seluruh mata pelajaran untuk 5
semester (semester 1 s.d. smt 5).
5. Tes seleksi masuk dengan mata pelajaran matematika, IPA, IPS, bahasa inggris dan bahasa
Indonesia
6. Nilai tes ditentukan dengan menggabungkan nilai tes seleksi masuk + dengan NUN SMP
dengan komposisi 60% hasil tes seleksi dan 40% hasil ujian nasional SMP
7. Hasil akhir tes memiliki nilai rata rata 72.
SMA Negeri 3 Bungo menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta didik sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, prosedur dan mekanisme diatas, melalui suatu
mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Memenuhi persyaratan yang ditentukan


2. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
3. Memiliki Laporan Hasil belajar ( Raport ) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
4. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
5. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai minimal ( PSB
pada tahunnya )
6. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas dengan dilampirkan
daftar 8355 ( status peserta didik yang bersangkutan )
7. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk
LHBS yang digunakan di sekolah tujuan dengan terlebih dahulu melakukan konversi nilai
hasil belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku di SMA Negeri
3 Bungo
Berikut bagan alaur mutasi peserta didik :
Mutasi (perpindahan) peserta didik di SMAN 3 Bungo mengacu berdasarkan Surat edarat No:
2437/SE/DISDIK-2.1/IX/2022 tentang Mutasi (perpindahan) peserta dididk tingkat SMA
Sederajat. Persyaratan mutasi pesertadidik yaitu

A. Mutasi Masuk dari SMA Sederajat


1. Surat keterangan keluar dari sekolah asal yang ditandatangani oleh kepala sekolah (asli
dan fotocopi 3 lembar)
2. Peserta didik tersebut harus mempunyai NISN (Nomor Induk Peserta didik Nasional.
Apabila belum mempunyai NISN, maka pengajuan NISN dapat dilakukan oleh sekolah
tujuan/asal
3. Rapor asli
Apabila mutasinya pada pertengahan semester,

a. Melampirkan hasil ujian bulanan/sisipan/tengah semester yang diketahui oleh Kepala


Sekoah Asal
b. Surat Mutasi/Penugasan dari instansiterkait terhadap orang tua/wali murid yang
bersangkutan
c. Surat permohonan pindah dari orang tua kepada sekolah asal dan sekolah yang dituju
d. Kartu keluarga/surat keterangan domisili tempat tinggal tingkat kelurahan terhadap
peserta didik tersebut
4. Surat keterangan /pernyataan kesediaan menerima dari sekolah tujuan dengan
disertaiketerangan pagu (asli dan fotokopi 3 lembar)
5. Tes penempatan yang dilakukan oleh sekolah tujuan dan matrikulasi boleh dilakukan
sesuai pertimbangan dan kebutuhan
6. Fotokopi NPSN,akreditasi danijin operasional sekolah (3 lembar)
7. Operatordapodik di sekolah asal, dan sekolah tujuan memastikan untuk memindahkan
data peserta didik tersebut kesekolah tujuan dari aplikasi dapodikyang ada dengan
melampirkan bukti cetak mutasi dapodik
B. Mutasi Masuk Dari Madrasah dan Atau Pondok Pesantren
Dalam teknis pelaksanaanya masing-masing daerah mempunyai kebijakan sendiri
untuk menerima peserta didik dari madrasah dan atau pondok pesantren, maka perlu
dilampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. Formulir biodata peserta didik ditanda tangani oleh orang tua/wali murid dengan tanggal
menyesuaikan yang terlebih dahulu diverifikasi oleh kepala madrasah/pondokpesantren
2. Surat keterangan keluar/pindah dari madrasah/pondok pesantren
3. Surat rekomendasi pindah dari kanwil kementrian Agama Provinsi asal
madrasah/pondok pesantren
4. Tambahan yang dari pondok pesantren diperlukan surat keterangan penyetaraan dan
legitimasi dari Dirjen pendidikan Islam Kementrian AgamaRI/Kanwil Kementrian
Agama Provinsi asal pondok pesantren
5. Surat keterangan kesediaan menerima dari sekolah penerima
6. Hasil tes penempatan/kelayakan dari sekolah penerima yang dilakukan oleh tim penguji
dan diketahui oleh kepala sekolah, dengan tanggal menyesuaikan
7. Fotokopi NPSN, akreditasi dan ijin operasional sekolah asal
8. Operator EMIS di sekolah asal, dan sekolah tujuan memastikan untuk memindahkan
data peserta didik tersebut ke sekolah tujuan dari aplikasi dapodik yang ada dengan
melampirkan bukticetak mutasi dapodik
C. Mutasi keluar dari SMA
1. Surat keterangan keluar dari sekolah asal (asli dan fotokopi 3 lembar) dan peserta didik
tersebut harus mempunyai NISN (Nomor Induk Peserta didik Nasional). APabilabelum
mempunyaiNISN,maka pengajuan NISN dapat dilakukan oleh sekolah tujuan/asal
2. Rapor asli (periksa pada lembar identitas,penilaian semester dengan mengacu pada
kalender pendidikan, dan mutasi keluar).apabila mutasinyapada pertengahan
semester,maka sekolah asal perlu melampirkan hasil ujian bulanan/sisipan/tengah
semester yang diketahui oleh kepala sekolah asal
3. Surat keteranga/pernyataan kesediaan menerima dari sekolah tujuan (asli dan difotokopi
3 lembar)
4. Operator dapodik di sekolah asal,dan sekolah tujuan memastikan untuk memindahkan
data peserta didik tersebut ke sekolah tujuan dariaplikasi dapodik/emis yang ada dengan
melampirkanbukti cetak mutasi dapodik/emis
BAB V

PERENCANAAN, PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN


PROFESIONAL

A. Pendampingan, Evaluasi Dan Pengembangan Profesional


Kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan oleh SMA Negeri 3
Bungo untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan, dan setiap program yang direncanakan mengalami peningkatan kualitas secara
berkelanjutan. Kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional meliputi empat
area kegiatan, yaitu:

a. Kegiatan Intrakurikuler
b. Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
c. Kegiatan Ekstrakurikuler
d. Kegiatan Pendukung

Bentuk pelaksanaan kegiatan pendampingan, evaluasi dan pengembangan Profesional SMA


Negeri 3 Bungo dapat dilihat pada tabel berikut:

Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
Kegiatan Intarkurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1.Observasi Sasaran: Sebelum
2.Pemberian Semua Guru evaluasi dan
Feeback Pendamping: setelah
3.Pemberian Guru Pengerak evaluasi
Internal
b. Mentoring Reward Sasaran: Sesudah
1. Semua Guru evaluasi
Pendamping:
Guru dengan mata
pelajaran yang
sama atau
serumpun
Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Observasi Sasaran: Dua kali
Pembelajaran Alur 2.Pemberian Semua Guru dalam
tujuan pembelajaran, Feeback Supervisor: semester
Modul ajar, integrasi 3.Pemberian Kepala sekolah,
Profile pelajar wakil kepala
pancasila,dll Reward sekolah bidang
1. akademik
b. Supervisi Dua kali
Administrasi dalam
semester
c. Focus Discussion Per-Unit
Group (FDG) Belajar
MGMP internal
3 Pengembangan
Profesional
a. Pelatihan rutin 1.Pemberian Sasaran: Dilakukan
Berdasarkan rencana pembinaan Semua Guru enam bulan
kebutuhan kurikulum lanjutan Narasumber/Ahli: sekali
1. Pelatihan 2.Pemberian Kepala sekolah,
penguatan Reward wakil kepala
Penulisan karya 1. sekolah bidang
ilmiah akademik
2. Pelatihan
penguatan
Pembelajaran
HOTS
3. Pelatihan
keterampilan
Bahasa asing
(Bahasa Inggris)
b. Pelatihan Klinikal Sasaran: Isidentil
Dilakukan untuk Semua guru atau
memenuhi guru tertentu
kebutuhan
pengajar dalam Nara
memperbaiki sumber/Ahli

kualitas proses

pembelajaran
Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
berdasarkan hasil
evaluasi.
P5
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1 Pendampingan
a. Coaching 1. Pemberian Sasaran: Sebelum
Feeback Semua guru yang evaluasi
2. Pemberian mengajar di kelas dan setelah
Pembinaan X evaluasi
lanjutan
3. Pemberian Pendamping:
Reward Kepala
sekolah, wakil
kepala sekolah
bidang
akademik,
koordinator
projek
b. Mentoring Sasaran: Sesudah
Semua guru yang Evaluasi
mengajar di kelas
X

2 Evaluasi
3 Pengembangan
Profesional
Kegiatan Ekstrakurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1. Pemberian Sasaran: Sesudah
Feeback Semua pengajar evaluasi
2. Pemberian kegiatan
Pembinaan Ekstrakurikuler
lanjutan
3. Pemberian Pendamping:
Reward Tim Pengawas
Ekstrakurikuler
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Observasi Sasaran: Dua kali
Pembelajaran 2. Pemberian Semua guru dalam
- Keterlaksa Feedback semester
naan 3. Pemberian Supervisor:
Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
program Reward Kepala sekolah,
kegiatan wakil kepala
- Capaian sekolah bidang
program akademik
kegaitan
(capaian profil
pelajar
Pancasila dan
capaian presatasi)
b. Supervisi Dua kali
Administrasi dalam
semester
3 Pengembangan
Profesional
Pelatihan Klinikal 1. Pemberian Sasaran: Insidentil
Dilakukan untuk Pembinaan Semua guru atau
memenuhi kebutuhan lanjutan guru tertentu
pengajar dalam 2. Pemberian
memperbaiki kualitas Reward Nara
proses pembelajaran sumber/Ahli
berdasarkan hasil
evaluasi.

Kegitan Program Pendampingan


1 Pendampingan
a. Coaching 1. Pemberian Sasaran:
Feeback Semua Pelaksana
2. Pemberian Program
Pembinaan Pendamping:
lanjutan Wakil kepala
3. Pemberian sekolah bidang
Reward akademik dan
wakil kepala
sekolah bidang
kepeserta didikan
Pendamping:
Kepala sekolah,
wakil kepala
sekolah bidang
akademik,
koordinator projek
2 Evaluasi
Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
Supervisi keterlaksanaan 4. Observasi Sasaran:
program 5. Pemberian Semua Pelaksana
Feedback Program
6. Pemberian Pendamping:
Reward Kepala sekolah
Wakil kepala
sekolah bidang
akademik dan
wakil kepala
sekolah bidang
kepeserta
didikan

3 Pengembangan
Profesional
Pelatihan Klinikal 1. Pemberian Sasaran: Insidentil
Dilakukan untuk Pembinaan Semua guru atau
memenuhi kebutuhan lanjutan guru tertentu
pengajar dalam 2. Pemberian
memperbaiki kualitas Reward Nara
proses pembelajaran sumber/Ahli
berdasarkan hasil
evaluasi.

B. Evaluasi Kurikulum Operasional


Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan upaya menjamin pelaksanaan kurikulum
operasional SMA Negeri 3 Bungo agar berjalan lancar dan tepat sasaran. Kegiatan ini dirancang
berdasarkan kebutuhan sekolah untuk mencapai tujuan dan karateristik lulusan SMA Negeri 3
Bungo yang telah ditetapkan sekolah. Komponen yang dimonitor dan dievaluasi, antara lain:

 Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 3 Bungo


 Karateristik lulusan SMA Negeri 3 Bungo
 Pengorganisasian pembelajaran SMA Negeri 3 Bungo

Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum operasional SMA Negeri 3 Bungo
melibatkan stake holder internal maupun eksternal bertujuan agar hasil evaluasi yang didapatkan
bisa lebih lengkap dengan melihat pelaksanaan kurikulum operasional dari berbagai sisi.
Evaluasi yang lengkap akan mempermudah proses penyempurnaan dan proses tindak-lanjut
pengembangan kurikulum operasional di tahun ajaran berikutnya. Bentuk pelaksanaan
monitoring dan evaluasi kurikulum operasional SMA Negeri 3 Bungo dapat dilihat pada tabel
berikut :

Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
1 Harian
Observasi Setiap hari Respon pelajar Guru Catatan
dalam proses dalam KBM anekdotal
KBM KBM
Perkembangan Guru BK Catatan
karakter pelajar anekdotal
sehari-hari BK
Pengawas  Kepala Catatan
pelaksana KBM anekdotal
sekolah Pengawas
 Tim KBM
Monitor
ing dan
Evaluas
i
Penilaian Setiap Penilaian Sumatif Guru Kumpulan
selesai dan Formatif nilai harian
pembelajaran harian pada
Pelajar
2 Per – Bulan
Pemetaan Tiap akhir 1. Kumpulan Guru Laporan
bulan Guru BK perkembang
nilai harian
an pelajar
2. Rekap
perkembanga
n karakter
pelajar
Tiap awal Rencana tindak Tim Laporan
bulan lanjut bulan Monitoring hasil tindak
sebelumnya dan lanjut
Evaluasi
Focus Group Per unit 1. Catatan  Tim 1. Laporan
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
Discussion belajar anekdotal Monitor monitori
(FGD)
KBM ing dan ng dan
2. Catatan Evaluas evaluasi
anekdotal BK i bulanan
3. Catatan  Guru 2. Rencana
anekdotal  Wali tindak
pengawas kelas lanjut
KBM  Guru bulanan
4. Laporan BK
perkembanga
n belajar
5. Laporan hasil
tindak lanjut
3 Per –
semester
Penilaian Bulan Penilaian sumatif Guru Nilai akhir
Desember dan formatif semester
2022 dan semester pada
Juni 2023 pelajar
Rencana tindak
lanjut semester
sebelumnya
Kuisioner Pertengahan Pelajar Wali kelas Rekap hasil
semester kuisioner
Oktober pelajar
2022 dan
April 2023
Pemetaan 1. Kumpulan  Guru Laporan
hasil belajar
nilai harian  Guru
2. Nilai akhir BK
semester
3. Rekap
perkembanga
n karakter
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
pelajar
4. Rencana
tindak lanjut
semester
sebelumnya
Supervisi Juli- 1. KBM  Kepala Laporan
September hasil
2. Dokumen sekolah
2022dan supervisi
Januar-Maret administrasi  Tim semester
2023
Supervi
si
Penilaian Agustus- 1. Dokumen  Kepala Laporan
Kinerja Desember hasil
administrasi sekolah
Pendidik dan 2022 penilaian
Tenaga Dan  Tim kinerja
Kependidikan Februari-Mei semester
2023 Penilai
Kinerja
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
Focus Group 1. Rekap hasil  Kepala 1. Laporan
Discussion
kuisoner sekolah monitori
(FGD)
2. Laporan  Tim ng dan
monitoring monitor evaluasi
dan evaluasi ing dan semester
bulanan Evaluas 2. Rencana
3. Laporan hasil i tindak
belajar  Guru lanjut
4. Laporan hasil  Guru semester
supervisi BK
semester  Wali
5. Laporan hasil kelas
tindak lanjut  Komite
semester
4 Per - Tahun
Kuisioner Oktober Orang tua/ wali Wali kelas Rekap hasil
2022 dan murid kuisioner
April 2023 orang
tua/wali
Pemetaan Tujuan Tim Laporan
kurikulum monitoring hasil
SMAN 3 Bungo dan capaian
evaluasi kurikulum
SMAN 3
Bungo
Focus Group 1. Rekap hasil  Kepala 1. Laporan
Discussion
kuisioner sekolah minitori
(FGD)
Orang tua/  Tim ng dan
wali monitor evaluasi
2. Laporan ing dan 1 tahun
monitoring evaluasi 2. Rencana
dan evaluasi  Guru kurikulu
semester  Guru m
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
3. Laporan hasil BK SMAN
capaian  Wali 3 Bungo
kurikulum kelas tahun
SMAN 3  Komite berikutn
Bungo ya

C. Program Peningkatan Profesional Guru

Selain hal yang dikembangkan di atas ada beberapa yang dilakukan dan difalitasi oleh sekolah
antara lain sebagai berikut :

Rincian
No Sasaran Hasil Ket.
kegiatan

1 Guru PNS Pendidikan Mendapat


dan Honorer Profesi Guru sertifikat
(PPG) sebagai guru
profesional

2 Guru PNS Program Guru Menjadi Guru


dan Honorer Penggerak Penggerak

3 Guru PNS Diklat secara Memahami dan


dan Honorer online mengaktualisasi
pengembang kurikulum
kurikulum merdeka bagi
merdeka setiap pendidik

4 Guru PNS Pelatihan Menjadi guru


dan Honorer PMM pengembang
kurikulum
merdeka
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam proses pengembangan dan penyusunan Kurikulum Operasional SMA Negeri 3 Bungo
Tahun Ajaran 2021-2022, SMA Negeri 3 Bungo dapat menarik beberapa kesimpulan.
Kesimpulan-kesimpulan tersebut, antara lain:

1. Penggunaan sistem blok dalam alokasi waktu pembelajaran harus diatur sedemikian rupa
agar beban tugas guru mata pelajaran merata (tidak timpang).
2. Pada proses peminatan pada saat fase F (jenjang kelas XI dan XII) harus disisipkan program
pengayaan belajar atau program pengembangan diri untuk memenuhi selisih jam belajar dari
setiap pelajar akibat perbedaan kombinasi mata pelajaran peminatan yang mereka pilih
dimana masing-masing mata pelajaran dapat memiliki beban belajar berbeda.
3. Integrasi Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila perlu dilaksanakan proyek terpadu lintas
mata pelajaran karena apabila dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing mata
pelajaran dapat menambah beban belajar pelajar.
4. Untuk membentuk pembelajaran yang holistik kepada pelajar tidak dapat dibebankan
sepenuhnya pada mata pelajaran saja, oleh karena itu perlu dibuat program-program kegiatan
pelajar (kokurikuler) untuk memperkaya pengalaman belajar pelajar.
5. Walau sudah dirancang secara mendetail pada dokumen ini, dalam penerapannya Kurikulum
Opersional Trimurti Senior High School ini tetap harus terbuka untuk penyesuaian berdasar
hasil pendampingan, pemantauan dan evaluasi secara berkala.

B. Pesan
Adapun saran meliputi berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SMA Negeri 3 Bungo antara lain:
1. Tenaga pendidik dapat mengoptimalkan tugas sesuai dengan tupoksi sebagai pendidik dan
memenuhi administrasi pembelajaran.
2. Tenaga kependidikan untuk lebih mengoptimalkan sumber daya dalam pemenuhan
administrasi sekolah
3. Peserta didik dapat memanfaatkan dengan maksimal sarana dan pembelajaran yang diberikan
demi masa depan.
4. Pengawas sekolah dapat lebih memantau dan membimbing perkembangan pendidikan demi
kemajuan SMA Negeri 3 Bungo
5. Dinas Pendidikan dapat lebih memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 3
Bungo di delapan standar nasional pendidikan.
6. Wali murid dan warga sekolah lainnya dapat memberi dukungan dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
Lampiran-Lampiran

Anda mungkin juga menyukai