PENDAHULUAN
Kondisi ruang
Luas /
Unit Rus Rus
Jm Tot
No Nama Ruang Ba ak ak Rusak Ket.
l al
P L ik Ring seda Berat
an ng
4 Ruang Administrasi 7 9 1 63 1 0 0 0
5 Ruang Osis 8 5 1 40 1 0 0 0
9 Ruang Kesenian 8 7 1 56 1 0 0 0
11 Ruang Kesenian 8 7 1 56 1 0 0 0
17 Ruang Komite 9 7 1 63 1 0 0 0
30 Gudang 7 4 1 28 1 0 0 0
31 Aula/Hall 21 21 1 441 1 0 0 0
32 Ruang PIK R 5 5 1 25 1 0 0 0
33 Ruang PMR 5 5 1 25 1 0 0 0
6.3.4 Pembelian alat tulis kantor (termasuk tinta printer, CD dan flash
disk)
8.2.1 Remedial
2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME
a. Referensi utama sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan
kualitas pendidikan,
b. Satu-satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional,
c. Sumber data yang objektif dan andal di mana laporan disajikan secara otomatis dan
terintegrasi,
d. Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik
untuk evaluasi internal maupun eksternal,
e. Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output),
f. Platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu
menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan dapat meringankan beban
administrasi.
A. Pengorganisasian Intrakurikuler
1. Kurikulum merdeka
Struktur Kurikulum SMAN 3 BUNGO sebagaimana diatur pada Keputusan
Mendikbudristek No. 262 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Mendikbudristek
Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran terdiri atas 2 (dua) fase, yaitu fase E untuk kelas X, dan fase F untuk kelas XI
dan XII.
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, struktur kurikulum dibagi menjadi 2 (dua)
kegiatan utama mencakup (1) pembelajaran intrakurikuler; dan (2) projek penguatan profil
pelajar Pancasila (P5). Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran
mengacu pada capaian pembelajaran (CP). Kegiatan projek penguatan profil pelajar
Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). SMAN 3 BUNGO mengatur beban
belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) pertahun dengan
mengatur alokasi waktu setiap minggunya dalam tahun pelajaran 2022/2023 Kelas X, Fase E
sebagai berikut
Kurikulum merdeka di SMA Negeri 3 Bungo menggunakan sistem longitudinal
pembelajaran diajarkan dalam proses pembelajaran sendiri-sendiri sesuai alokasi mata
pelajarannya. Sesuai dengan struktur kurikulum, pada tabel struktur kurikulum jumlah jam
yang tercantum adalah jumlah jam beban mengajar guru, terdiri dari intrakurikuler dan
proyek penguatan profil pelajar pancasila. Struktur kurikulum kelas X Fase E di SMAN 3
Bungo sebagai berikut:
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum kelas X Fase E
JP (Intra Total
JP P5 Pola JP P5 /Smtr
No. Mapel JP Intra + JP/ Ket
Mg TH TH P5)/Mg I = 2T II = 1T Th
JP =
2 72 36 3 24 12 108 Jam
1 PABP
Pelajaran
JP (Intra Total
JP P5 Pola JP P5 /Smtr
No. Mapel JP Intra + JP/ Ket
Mg TH TH P5)/Mg I = 2T II = 1T Th
Pend. Intra =
2 54 18 2 12 6 72 Intrakurik
2 Pancasila uler
P5 =
Proyek
Penguata
3 108 36 4 24 12 144 n Profil
Pelajar
3 Bhs.Indonesia
Pancasila
4 Matematika 3 108 36 4 24 12 144 T = Tema
2T = Dua
Tema P5
di
semester I
2 72 36 3 24 12 108 1T = Satu
Tema P5
di
IPA semester
Bio
II
(Bio,Fi *) = Jmh.
JP P5 ideal
5 s,Kim) jika
=216 Jumlah
JP 2 72 36 3 24 12 108 minggu
efektir
semester
1&2
sama
yaitu 18
Fis
minggu
Kim 2 72 36 3 24 12 108
IPS Sos 2 72 36 3 24 12 108
(Sos,E Eko 2 72 36 3 24 12 108
6 ko,Sej, Sej 2 72 36 3 24 12 108
Geo) =
2 72 36 3 24 12 108
288 JP Geo
7 Bhs.Ingris 2 54 18 2 12 6 72
8 PJOK 2 72 36 3 24 12 108
9 Informatika 2 72 36 3 24 12 108
10 Seni & 2 54 18 2 12 6 72
Prakarya: Seni
JP (Intra Total
JP P5 Pola JP P5 /Smtr
No. Mapel JP Intra + JP/ Ket
Mg TH TH P5)/Mg I = 2T II = 1T Th
Rupa
Terintegrasi pada Mata Pelajaran lain yang berkesesuaian dan P5
11 Mulok
(Dijelaskan pada subKurikulum Mulok)
Libur Idul
Penilaian
21 23 24 25 27 28 29 31 32 33 35 36 1 2 3
Panen
Akhir
Libur
Raya
2 6 0 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
SMTR 2/MG/JP Tahun 2023
JMH. JP/TH
Januari Februari Maret April Mei Juni
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 54 18
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144 108 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144 108 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 54 18
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 72 36
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 54 18
109
4 4 4 4 1584 486
44 44 44 44 44 44 44 44 44 0 0 0 44 44 44 704 8
4 4 4 4
44 4 44 44 44 4 44 44 44 4 44 44 44 4 44 44 Smtr 2 P5, 1
SMTR 2/MG/JP Tahun 2023
JMH. JP/TH
Januari Februari Maret April Mei Juni
4 4 4 4 Proyek
2. Kurikulum 2013
Dalam inplementasi kurikulum 2013 di SMAN 3 Bungo pada kelas XI dan XII,
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program. Kompetensi
Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas. Kompetensi inti
bukan untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran mata pelajaran yang
relevan. Setiap mata pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.
Dengan kata lain, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut
harus berkontribusi terhadap pembentukan kompetensi inti. Ibaratnya, kompetensi inti
merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan dengan mempelajari
setiap mata pelajaran. Di sini kompetensi inti berperan sebagai integrator horizontal
antarmatapelajaran. Dengan pengertian ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran
karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Kompetensi inti merupakan kebutuhan
kompetensi peserta didik, sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi dasar yang
akan diserap peserta didik melalui proses pembelajaran yang tepat.
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SMAN 3 Bungo pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang
untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi
dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat
dijaga pula. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Alokasi waktu yang dipakai di SMAN 3 Bungo sesuai dengan Permendikbud nomor 36
tahun 2018 sebagai berikut dalam waktu satu tahun ajaran 2 semester rincian jam per minggu
setiap jurusan untuk peminatan sebagai berikut :
Implementasi Struktur Kurikulum 2013 SMAN Bungo ada 2 peminatan yaitu Program IPA
dan Program IPS, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3 Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA
ALOKASI WAKTU
JUL
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
SEMESTER
JAM
3 4 5 6
Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama dan
1 3 3 3 3 18
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila
2 2 2 2 2 12
Dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 24
4 Matematika 4 4 4 4 24
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 12
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 12
Jumlah 17 17 17 17
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 12
Pendidikan Jasmani,
8 Olah Raga dan 3 3 3 3 18
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 12
Jumlah 7 7 7 7
Kelompok C (Peminatan)
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
1 Matematika 4 4 4 4 22
2 Biologi 4 4 4 4 22
3 Fisika 4 4 4 4 22
4 Kimia 4 4 4 4 22
16 16 16 16
Kelompok Lintas Minat
Ekonomi 4 4 4 4 14
Jumlah 4 4 4 4 28
Jumlah Mata Pelajaran yang
44 44 44 44
ditempuh per minggu
JUML
BELAJAR PER
MINGGU
MATA PELAJARAN
JAM
SEMESTER
3 4 5 6
Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama
1 3 3 3 3 18
dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila
2 2 2 2 2 12
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 24
4 Matematika 4 4 4 4 24
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 12
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 12
Jumlah 17 17 17 17
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 12
Pendidikan Jasmani,
8 Olah Raga dan 3 3 3 3 18
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 12
Jumlah 7 7 7 7
Kelompok C (Peminatan)
Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 4 4 4 4 22
2 Sejarah 4 4 4 4 22
3 Sosiologi 4 4 4 4 22
4 Ekonomi 4 4 4 4 22
Jumlah 16 16 16 16
Bahasa dan Sastra
4 4 4 4 14
Inggris
Jumlah 4 4 4 4
Jumlah Mata Pelajaran yang
44 44 44 44
ditempuh per minggu
Sistem pelaksanaan pembelajaran di SMAN 3 Bungo untuk kelas XI dan XII menggunakan
sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan
pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Sedangkan untuk aspek pilihan mata pelajaran seni budaya yang diterapkan untuk kelas XI dan
XII di SMAN 3 Bungo adalah seni teater dan seni rupa. Selanjutnya aspek pilihan mata
pelajaran prakarya kewirausahaan yang diterapkan untuk kelas XI dan XII adalah kerajinan dan
pengolahan, alasannya pemilihan 2 aspek seni budaya dan prakarya adalah ketersediaan SDM
dan kearifan lokal (ketersediaan sumber daya lingkungan sekitar)
3. Kurikulum Mulok
Implementasi muatan lokal kurikulum merdeka di SMAN 3 Bungo pada kelas X
dilaksanakan dengan integrasi di P5, sedangkan untuk kurikulum 2013 pada kelas XI dan
XII dilaksanakan dengan integrasi mata pelajaran PJOK , Seni Budaya dan Prakarya
kewirausahaan (Terlampir KD yang terintegrasi)
B. KO-KURIKULER
Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila pada intrakurikuler terintegrasi pada
semua mata pelajaran pada fase E, dan mata pelajaran umum pada fase F. Proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila terintegrasi pada mata pelajaran dalam bentuk kegiatan proyek.
Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila implementasinya dilakukan secara lintas mata
pelajaran dengan tema tertentu yang sudah ditentukan oleh sekolah.
Muatan Kurikulum Ko-kurikuler
NO Bentuk kegiatan/ Deskirpsi
Tema P5
1 Bangunlah jiwa dan 1. Melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah
raga nya terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji
fenomena perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar
mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta
berupaya mencari jalan keluarnya.
2. Menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan
dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba,
pornografi, dan kesehatan reproduksi.
3. Merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga
kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk
mengkampanyekan isu terkait.
2 Berekayasa dan 1. Mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem,
Berteknologi untuk berpikir komputasional, atau design thinking) dalam
Membangun NKRI mewujudkan produk berteknologi.
2. Mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering
process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi
sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau
prototipe produk bidang rekayasa (engineering).
3. Mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya
digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para
peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya
melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek
sosial dan aspek teknologi.
3 Bhinneka Tunggal 1. Mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan
Ika tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan,
kemiskinan, dsb.
2. Kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang
biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan
dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan mengenal
dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.
4 Gaya Hidup 1. Mengembangkan kemampuan berpikir sistem untuk memahami
Berkelanjutan keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak-dampak global
yang menjadi akibatnya, termasuk perubahan iklim.
2. Membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan
serta mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih
berkelanjutan dalam keseharian.
3. Mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di
lingkungan sekitarnya (bencana alam akibat perubahan iklim,
krisis ngan, krisis air bersih dan lain sebagainya), serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya.
5 Suara Demokrasi 1. Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi
demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda,
termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja
2. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan
keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan
demokrasi Pancasila.
6 Kearifan Lokal 1. Mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah
berkembang seperti yang ada, bagaimana perkembangan
tersebut dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar
(nasional dan internasional), serta memahami apa yang berubah
dari waktu ke waktu apa yang tetap sama.
2. Mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi
lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan
diterapkan dalam kehidupan belajar
3. Mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang budaya
dan nilai-nilai luhur yang dipelajari
7 Kewirausahaan 1. Merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal
dan menangkap peluang usaha dalam kerangka pembangunan
berkelanjutan.
2. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam
kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan
karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti
dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan.
3. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan
ditumbuh kembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka terhadap kebutuhan
masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap
untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.
Tema yang dipilih sebagai Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 3 Bungo adalah
sebagai berikut: (Detail tentang Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat dilihat pada
tabel).
Mata
pelajaran Profil Pelajar
Kelas Tema Projek Semester
yang Pancasila
terintegrasi
Gaya Hidup Semua mata Lingkunganku Beriman, bertaqwa
Berkelanjutan pelajaran asri hidupku kepada Tuhan Yang
berseri Maha Esa, dan
berakhlak mulia
Bergotong-royong
Bernalar kritis
1
Bangunlah Semua mata Budaya hidup Beriman, bertaqwa
Jiwa pelajaran disiplin waktu kepada Tuhan Yang
X dan Raganya sebagai peserta Maha Esa, dan
didik berakhlak mulia
Berkebinekaan
global Mandiri
Kewirausahaa Semua mata Wirausahawan Beriman,bertakwa
n pelajaran jamur tiram kepada tuhan yang
yang handal maha esa, dan
2
berakhlak mulia
Bergotong-royong
Kewirausahaan
1. Pendekatan pembelajaran
a. Pendekatan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
1) Pendekatan Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran kepada pelajar, SMA Negeri 3 Bungo menetapkan suatu
standar strategi pembelajaran untuk diterapkan oleh guru dalam masing-masing mata
pelajaran. Standar strategi pembelajaran yang ditetapkan disusun berdasarkan prinsip untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan pemahaman semua
bagian konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama lain. Strategi ini diharapkan membuat
pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran
Adapun standar strategi pembelajaran yang ditetapkan oleh SMA Negeri 3 Bungo adalah
sebagai berikut:
a. Koordinasi persiapan pembelajaran
Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang mata
pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk Proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan
terhadap jalannya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan
Format alur pembelajaran (silabus) dan modul ajar (RPP).
Format capaian pembelajaran
Format alur Tujuan pembelajaran
Modul ajar
b. Prosedur
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam 1 kali pertemuan standarnya adalah terdiri
dari kegiatan Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen minimal yang
harus dilaksanakan oleh guru namun guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama tetap memperhatikan
ketercukupan waktu pertemuan.komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada
tabel berikut :
No Kegiatan Komponen Minimal
Pembuka 1. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis pelajar
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memberikan apersepsi
Inti 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai model pembelajaran yang
dipilih
2. Melakukan integrasi keterampilan Literasi, 4C (Communication,
Collaboration, Critical Thinking & Creativity) dan HOTS (High
Order Thinking Skill) dalam Pembelajaran
c. Model pembelajaran
Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMA Negeri 3 Bungo dipilih berdasar
kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual dalam
kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar model pembelajaran SMA
Negeri 3 Bungo tersebut adalah:
1. Problem Based Learning
2. Project Based Learning
3. Cooperative Learning
4. Discovery Learning
d. Media pembelajaran
Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMA Negeri 3 Bungo menetapkan standar media
pembelajaran yang akan digunakan. Standar media pembelajaran yang ditetapkan mengacu
pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan memberi pengalaman
belajar yang kaya pada pelajar.
Jenis standar media pembelajaran SMA Negeri 3 Bungo dibedakan menjadi 2, yaitu media
wajib dan media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus dipergunakan
dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran yang boleh
dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru diperbolehkan menambah media
pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan dan efektifitas
pembelajaran.
Standar media pembelajaran SMA Negeri 3 Bungo baik yang wajib atau yang pilihan dapat
dilihat di tabel berikut :
No Jenis Media Keterangan
1 Wajib 1. Gadget/Laptop/ Pembelajaran dilaksanakan secara digital dan
Gawai paperless
2. Konten belajar Gadget untuk pendidik.
digital. Peserta didik diperbolehkan memakai gadget pada
saat pembelajaran atas intruksi serta dibawah
pengawasan pendidik (dikumpulkan oleh pendidik
yang bersangkutan)
b. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik
berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan berpikir
tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian capaian pembelajaran
masing-masing pelajaran pada setiap fase. Beberapa teknik penilaian pengetahuan dapat
digunakan sesuai dengan karakteristik indikator capaian pembelajaran, yaitu :
1) Penilaian Tertulis, dalam bentuk ujian, essay
2) Penilaian Tidak tertulis, dalam bentuk pertanyaan lisan, presentasi, konferensi/debate
c. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian capaian
pembelajaran. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain:
1) Penilaian unjuk kerja/ kinerja/ praktik
Penilaian unjuk kerja/ kinerja/ praktik/ dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/ waktu tertentu.
Dalam hal ini, proyek yang dapat diberikan pada peserta didik ada dua macam, yaitu:
1. Proyek Profil Pelajar Pancasila
Projek dengan penerapan dimensi profil pelajar pancasila sesuai dengan tema yang sudah
ditentukan sekolah dalam setiap fase, dan dalam pelaksanaanya terintegrasi dengan beberapa
mapel
h. Layanan Inklusi
SMA Negeri 3 Bungo menyediakan pelayanan untuk pelajar dengan keterbatasan yang
memilih menempuh pendidikannya di sekolah umum, dalam hal ini SMA Negeri 3 Bungo.
Adapun pelayanan yang disediakan oleh SMA Negeri 3 Bungo adalah :
No Nama program dan bentuk kegiatan pelaksana
1 Program Individual learning
Pembelajaran dengan penyesuaian Guru mata pelajaran
kecepatan dan proses belajar melalui 1 guru pendamping
penyesuaian kedalaman materi
pembelajaran, bentuk penugasan dan
bentuk evaluasi berdasarkan tingkat
kesulitan belajar akibat keterbatasan yang
dimiliki
Pendamping khusus pemantau
perkembangan belajar
2 Program Pendampingan Sebaya
Piket pendamping yang bertugas memberi Pelajar telah diseleksi
bantuan terhadap kesulitan berlajar serta melalui tes penyaringan
dukungan moril dengan tetap menjunjung psikologi dan akademik
tinggi prinsip kemandirian dari pelajar
dengan keterbatasan.
Pelajar yang terlibat mendapat
penghargaan berupa tambahan nilai dan
sertifikat.
3 Program bantuan belajar
Penyediaan alat bantu belajar sesuai Sekolah
keterbatasan yang dimiliki pelajar dengan
keterbatasan
4. Rombongan belajar
Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta didik dalam
setiap rombongan belajar dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel 3.36 Rombel Satuan Pendidikan
No Satuan Pendidikan Jumlah Rombongan Jumlah Maksimum Peserta Didik
Belajar Per Rombongan Belajar
1 SD/ MI 6-24 28
3 SMA/ MA 3-36 36
4 SMK 3-37 36
5 SDLB 6 5
6 SMPLB 3 8
7 SMALB 3 8
Bangunlah Jiwa Semua mata pelajaran Budaya hidup Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan Raganya disiplin waktu dan berakhlak mulia Berkebinekaan global Mandiri
sebagai peserta
didik
Kewirausahaan Semua mata pelajaran Wirausahawan Beriman,bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan
jamur tiram yang berakhlak mulia Bergotong-royong Kewirausahaan
handal
2. Telaah Tema-Dimensi-Elemen-Subelemen-Topik P5
Target
pencapaian di Alokas
Sub elemen
akhir fase e i
Tema Dimensi Elemen (sebagai tujuan Topik
(kelas X - XII, waktu
P5)
usia 16-18 (jp)
tahun)
Gaya Hidup Beriman, Akhlak kepada alam Memahami Mengidentifikas Lingkungank
Berkelanjutan bertaqwa kepada keterhubungan i masalah u asri
Tuhan Yang ekosistem bumi lingkungan hidupku
Maha Esa, dan hidup di tempat berseri
berakhlak mulia. ia tinggal dan
melakukan
langkah-
langkah konkret
yang bisa
dilakukan untuk
menghindari
kerusakan dan
menjaga
keharmonisan
ekosistem yang
ada di
lingkungannya.
Bergotong- Kolaborasi Kerja sama Membangun
royong tim dan
mengelola
kerjasama
untuk mencapai
tujuan bersama
sesuai dengan
target yang
sudah
ditentukan.
Bernalar kritis Memperoleh dan Mengidentifikas Secara kritis
memproses i, mengklarifikasi
informasi dan gagasan mengklarifikasi, serta
dan menganalisis
mengolah gagasan dan
informasi dan informasi yang
gagasan kompleks dan
abstrak dari
berbagai
sumber.
Memprioritaska
n suatu gagasan
yang paling
relevan dari
hasil klarifikasi
dan analisis.
Bangunlah Jiwadan Beriman, Akhlak bernegara Melaksanakan Menggunakan Budaya
Raganya bertaqwa kepada hak hak dan hidup
Tuhan Yang dankewajiban melaksanakan disiplin
Maha Esa, dan sebagai kewajiban waktu
berakhlak mulia. warganegara kewarganegaraa sebagai
Indonesia n dan terbiasa peserta didik
mendahulukan
kepentingan
umum di atas
kepentingan
pribadi sebagai
wujud dari
keimanannya
kepada Tuhan
YME.
Berkebinekaan Mengenal dan Mengeksplorasi Menganalisis
global menghargai dan dinamika
budaya membandingka budaya yang
n mencakup
pengetahuan pemahaman,
budaya, kepercayaan,
kepercayaan, dan praktik
serta praktiknya keseharian
dalam rentang
waktu yang
panjang dan
konteks yang
luas.
Mandiri Pemahaman diri dan Mengenali Mengidentifikas
situasi kualitas dan i kekuatan dan
yang dihadapi minat tantangan-
diri serta tantangan yang
tantangan yang akan dihadapi
dihadapi pada konteks
pembelajaran,
sosial dan
pekerjaan yang
akan dipilihnya
di masa depan.
Kewirausahaan Kreatif Memiliki keluwesan Memiliki Bereksperimen wirausahawa
berpikir dalam keluwesan dengan n jamur tiram
mencari alternatif berpikir dalam berbagai pilihan yang handal
solusi mencari secara kreatif
permasalahan alternatif solusi untuk
Menghasilkan karya permasalahan memodifikasi
dan tindakan yang Menghasilkan gagasan sesuai
orisinal karya dan dengan
tindakan yang perubahan
orisinal situasi.
Beriman, Akhlak kepada Mengutamakan Mengidentifikas
bertakwa kepada manusia persamaan i hal yang
tuhan yang maha dengan orang menjadi
esa, dan lain dan permasalahan
berakhlak mulia menghargai bersama,
perbedaan memberikan
alternatif solusi
untuk
menjembatani
perbedaan
dengan
mengutamakan
kemanusiaan.
Bergotong- Kolaborasi Aktif
royong Komunikasi menyimak
untuk mencapai untuk
tujuan bersama memahami dan
menganalisis
informasi,
gagasan, emosi,
keterampilan
dan
keprihatinan
yang
disampaikan
oleh orang lain
dan kelompok
menggunakan
berbagai simbol
dan media
secara efektif,
serta
menggunakan
berbagai
strategi
komunikasi
untuk
menyelesaikan
masalah guna
mencapai
berbagai tujuan
bersama.
JP 36
Asesmen Formatif Awal:
a. Jadwal projek -1
M-1 M-2 M-3 M-4 M-5
Kode Kelas
No Nama Binaan
Guru Projek
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 FY X E-1 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4
2 JN X E-2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4
3 PN X E-7 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4
4 RM X E-4 2 1 1 4 2 1 1 4 1 1 2 4 2 1 1 4 1 1 2 4
5 FR X E-6 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4
6 MR X E-3 4 4 1 4 1 4 1 4
7 DS X E-2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
8 YS X E-6 4 4 1 4 1 4 1 4
9 MD X E-5 4 4 1 4 1 4 1 4
10 VN X E-4 4 4 1 4 1 4 1 4
11 MN X E-3 4 4 1 4 1 4 1 4
12 RS X E-7 4 4 4 4 4
13 TR X E-4 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
14 DD X E-7 4 4 4 4
15 HF X E-6 4 4 4 4
16 NS X E-3 4 4 4 4
17 SA X E-1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
18 JH X E-6 4 4 4 4
19 IT X E-7 4 4 4 4
20 JR X E-2 2 2 2 2
21 NM X E-1 2 1 2 1 2 1 2
22 IF X E-5 2 2 2 2
M-1 M-2 M-3 M-4 M-5
Kode Kelas
No Nama Binaan
Guru Projek
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
23 SC X E-5 2 2 2 2
Jumlah
Lanjutan
SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 84
1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 84
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 Jmlh
JP/
Tema
SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM SN SL RB KM JM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
4 4 4 1 4 1 4 42
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 42
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 36
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
2 2 4 4 4 24
1 2 2 2 2 4 24
2 2 2 2 2 18
2 2 2 2 2 18
1092
b. Penilaian Proyek-1
ASESMEN PROJEK-1
SMA NEGERI 3 BUNGO
TAHUN AJARAN 2022/2023
Petunjuk Pengisian :
1. Lembar Ini diisi oleh guru pasilitator/
koordinator
2. Berilah nilai berupa angka 1-4 pada setiap indikator yang sesuai dengan kriteria
sebagai berikut :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
Kriteria
Dimensi Profil Sub-Elemen
N Target Kurang Cukup Sangat
Pelajar Profil Pelajar Indiktor Pencapaian Baik Kesimpulan
o Ketercapaian Baik Baik Baik
Pancasila Pancasila
1 2 3 4
1 Beriman, Memahami Mengidentifikasi Mekanisme kerja
bertaqwa kepada keterhubungan masalah mengenalkan jenis
Tuhan Yang ekosistem bumi lingkungan hidup sampah, hidup sehat
Maha Esa, dan di tempat ia dan dampak sampah
berakhlak mulia. tinggal dan terhadapap
melakukan lingkungan.
langkah-langkah Melakukan tindakan
konkret yang nyata dalam mengolah
sampah organik dan
anorganik.
Menjadikan sampah
bisa dilakukan
organik dan anorganik
untuk
memiliki nilai pakai
menghindari
dan nilai estetika dan
kerusakan dan
daya guna tinggi.
menjaga
2 Bergotong- Kerja sama Membangun tim Mekanisme kerja
royong dan mengelola dalam kelompok
kerjasama untuk (membuat struktur
mencapai tujuan kepengurusan dan
bersama sesuai pembagian kerja
dengan target kelompok projek yang
yang sudah di cantumkan dalam
ditentukan. proposal projek)
kekompakan anggota
kelompok (kehadiran
dan partisipasi aktif
dari semua anggota
kelompok di setiap
kegiatan dan diskusi
dan penugasan projek)
Koordinasi dalam
mengambil keputusan
dan konsultasi dengan
guru pasilitator
3 Bernalar kritis Mengidentifikasi, Secara kritis Mencari gagasan topik
mengklarifikasi, mengklarifikasi dari tema besar yang
dan mengolah serta diperoleh kelompok
informasi dan menganalisis
gagasan gagasan dan Topik projek sangat
informasi yang relevan dengan isu
kompleks dan permasalahan yang
abstrak dari sedang dihadapi
lingkungan atau
masyarakat saat ini
berbagai sumber.
Memprioritaskan
suatu gagasan
yang paling
____________________
NIP.
Pelaksanaan projek-2
1. Modul projek -2
Tema: Dimensi Sub-elemen yang disasar
Profil Pelajar
Pancasila
Bangunlah Jiwa Beriman, Melaksanakan hak dan Menggunakan
dan Raganya bertaqwa kewajiban sebagai warga hak dan
kepada Tuhan negara Indonesia melaksanakan
Yang Maha kewajiban
Esa, dan kewarganegaraa
berakhlak n dan terbiasa
mulia. mendahulukan
kepentingan
umum di atas
kepentingan
pribadi sebagai
wujud dari
keimanannya
kepada Tuhan
YME.
Topik: Berkebinekaan Mengeksplorasi dan Menganalisis
global membandingkan dinamika budaya
pengetahuan budaya, yang mencakup
kepercayaan, serta pemahaman,
praktiknya kepercayaan, dan
praktik
keseharian dalam
rentang waktu
yang panjang
dan konteks
yang luas.
Total Waktu: 36 JP
Asesmen Formatif
Awal:
Dilakukan sebelum projek profil dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan
diferensiasi, pengembangan alur dan kegiatan projek profil, dan penentuan perkembangan sub-elemen antar fase
4 Lembar
Membangun ide kreatif untuk pengamatan formatif
mengatasi permasalahan keterlambatan kesekolah diskusi
Menyusun laporan 2
projek profil
2. Jadwal projek-2
Jml
M-16 M-17 M-18 M-19 M-20
h
JP/
Te
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
ma
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 84
1 1 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 2 2 1 4 1 2 2 4 84
1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 4 84
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 48
4 4 4 1 4 1 4 42
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 42
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 36
4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 36
2 2 4 4 4 24
Jml
M-16 M-17 M-18 M-19 M-20
h
JP/
Te
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
ma
N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M N L B M M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 2 2 2 4 24
2 2 2 2 2 18
2 2 2 2 2 18
109
2
3. Penilaian proyek -2
ASESMEN PROJEK-1
SMA NEGERI 3 BUNGO
TAHUN AJARAN 2022/2023
Petunjuk Pengisian :
1. Lembar Ini diisi oleh guru pasilitator/
koordinator
2. Berilah nilai berupa angka 1-4 pada setiap indikator yang sesuai
dengan kriteria sebagai berikut :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
Kriteria
Dimensi Profil Sub-Elemen
Kurang Cukup Sangat
No Pelajar Profil Pelajar Target Ketercapaian Indiktor Pencapaian Baik Kesimpulan
Baik Baik Baik
Pancasila Pancasila
1 2 3 4
1 Beriman, Melaksanakan Menggunakan hak dan Mekanisme kerja
bertaqwa kepada hak dan melaksanakan mengenalkan jenis
Tuhan Yang kewajiban sebagai kewajiban sampah, hidup sehat dan
Maha Esa, dan warga negara kewarganegaraan dan dampak sampah
berakhlak mulia. Indonesia terbiasa mendahulukan terhadapap lingkungan.
kepentingan umum di Melakukan tindakan nyata
atas kepentingan dalam mengolah sampah
pribadi sebagai wujud organik dan anorganik.
dari keimanannya
kepada Tuhan YME. Menjadikan sampah
organik dan anorganik
memiliki nilai pakai dan
nilai estetika dan daya
guna tinggi.
2 Berkebinekaan Mengeksplorasi Menganalisis dinamika Memahami dan
global dan budaya yang melaksanakan budaya dan
membandingkan mencakup kebiasaan baik, terutama
pengetahuan pemahaman, di sekolah maupun di
budaya, kepercayaan, dan rumah.
kepercayaan, serta praktik keseharian Melaksanakan budaya
praktiknya dalam rentang waktu baik tepat waktu baik di
yang panjang dan rumah, datang ke sekolah,
konteks yang luas. belajar, mengerjakan
tugas dalam berbagai
situasi.
Mengerti dengan norma
baik norma di lingkungan
sekolah, keluarga atau
pun masyarakat sebagai
pelajar.
3 Mandiri Mengenali Mengidentifikasi Mengklasifikasi Kekuatan
kualitas dan minat kekuatan dan dan kelemahan secara
diri serta tantangan-tantangan individu dalam kehidupan
tantangan yang yang akan dihadapi baik sebagai pelajar atau
dihadapi pada konteks pun sebagai anak.
pembelajaran, sosial Mengklasifikasi hak dan
dan pekerjaan yang kewajiban sebagai
akan dipilihnya di seorang pelajar sebagai
masa depan. seorang anak dan seorang
pelajar di berbagai
lingkungan
Mampu menempatkan
dan melaksanakan tugas
dan kewajiban rumah
sebagai pelajar sesuai
atau tepat waktu
diberbagai situasi.
Kriteria Nilai Interval
BELUM
BERKEMBANG 0-40%
MULAI
BERKEMBANG 41-65% Pelepat Ilir, - - 20…
BERKEMBANG SESUAI
HARAPAN 66-85% Guru Pasilitator
SANGAT
BERKEMBANG 86-100%
____________________
NIP.
Pelaksanaan projek-3
1. Modul projek -3
Modul Projek Profil 3
Total Waktu:
JP
B. Jadwal projek 3
Lanjutan
C. Penilaian Proyek -3
ASESMEN PROJEK-1
SMA NEGERI 3 BUNGO
TAHUN AJARAN 2022/2023
Petunjuk Pengisian :
1. Lembar Ini diisi oleh guru pasilitator/ koordinator
2. Berilah nilai berupa angka 1-4 pada setiap indikator yang sesuai dengan
kriteria sebagai berikut :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
Kriteria
Kura Cuk
Dimensi Profil Sub-Elemen Profil Indiktor Bai Sangat Kesimpu
No Target Ketercapaian ng up
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila Pencapaian k Baik lan
Baik Baik
1 2 3 4
1 Kreatif Memiliki keluwesan Bereksperimen dengan Aktif
berpikir dalam berbagai pilihan secara memberikan
mencari alternatif kreatif untuk solusi dari
solusi memodifikasi gagasan kendala yang
permasalahan sesuai dengan dihadapi
Menghasilkan karya perubahan situasi. dengan
dan tindakan yang memberikan
orisinal saran kepada
anggota
kelompok
Memiliki
wawasan
luas dalam
menggunaka
n media
cetak dan
elektronik
dalam
mempromosi
kan produk
Memiliki
penetahuan
dalam
mengemas
produk yang
menarik
2 Beriman, bertakwa Mengutamakan Mengidentifikasi hal Mekanisme
kepada tuhan yang persamaan yang menjadi kerja
maha esa, dan dengan orang lain permasalahan bersama, mengenalka
berakhlak mulia dan memberikan alternatif n jenis
menghargai solusi untuk sampah,
perbedaan menjembatani hidup sehat
perbedaan dengan dan dampak
mengutamakan sampah
kemanusiaan. terhadapap
lingkungan.
Melakukan
tindakan
nyata dalam
mengolah
sampah
organik dan
anorganik.
Menjadikan
sampah
organik dan
anorganik
memiliki
nilai pakai
dan nilai
estetika dan
daya guna
tinggi.
3 Bergotong-royong Komunikasi untuk Aktif menyimak untuk Berpartisipas
mencapai memahami dan i aktif salam
tujuan bersama menganalisis informasi, diskusi dan
gagasan, emosi, curah
keterampilan dan pendapat
keprihatinan yang antar
disampaikan oleh orang anggota
lain dan kelompok kelompok
menggunakan berbagai selama
simbol dan media secara pelaksanaan
efektif, serta projek
menggunakan berbagai Berani
strategi komunikasi menyampaik
untuk menyelesaikan an gagasan
masalah guna mencapai dan pendapat
berbagai tujuan dalam
bersama. kelompok
selama
kegiatan
projek
Keterbukaan
anggota
kelompok
selama
pelaksanaan
projek
___________________
_
NIP.
ASESMEN PROJEK
SMA NEGERI 3 BUNGO
TAHUN AJARAN 2022/2023
Petunjuk Pengisian :
1. Lembar Ini diisi oleh guru pasilitator/ koordinator
2. Berilah nilai berupa angka 1-4 pada setiap indikator yang sesuai dengan kriteria sebagai
berikut :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
Kriteria
Kurang Cukup Sangat
No Indikator Pencapaian Baik Kesimpulan
Baik Baik Baik
1 2 3 4
Teman saya peduli dengan anggota kelompok selama pelaksanaan projek
1
Teman saya bergotong royong dengan anggota kelompok selama
2 pelaksanaan projek
teman saya menganalsisis dan mengevaluasi dalam pengambilan keputusan
3 projek
Teman saya ikut berperan menghasilkan gagasan yang orisinil dalam
4 pelaksanaan projek
teman saya memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
5 permasalahan selama pelaksanaan projek
Teman saya mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mengolah informasi
6 serta proaktif selama pelaksanaan projek
C. Pengorganisasian Ekstrakurikuler
Berdasarkan pelaksanaannya, ekstrakurikuler terbagi menjadi dua macam, yaitu ektrakurikuler wajib dan ektrakurikuler
pilihan. Ekstrakurikuler wajib merupakan sebuah bentuk program kegiatan yang diwajibkan bagi seluruh pelajar, dalam hal ini
pelajar fase E. Ektrakurikuler pilihan merupakan sebuah bentuk kegiatan yang menjadi pilihan pelajar, sebagai wadah
penyaluran dan pengembangan potensi bakat dan minat pelajar dibidang non akademis, yang dapat medukung kompetensi
akademis pada umumnya, dan mendukung proses aktualisasi diri pelajar pada khsususnya.
Jenis ekstrakurikuler di SMA Negeri 3 Bungo terdiri dari kelompok olah raga, kelompok seni, dan kelompok akademis, dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Gotong royong
O2SN Renang
Mandiri
Gotong royong
Atletik
Mandiri
Gotong royong
Lompat Jauh
Mandiri
Gotong royong
Lari/Sprint
Mandiri
Gotong royong
Bulu tangkis Mandiri
Kreatif
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Gotong royong
Silat Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Karate Mandiri
Kreatif
Gotong royong
FLS2N Vocal solo Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Tari Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Kriya Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Mandiri
Baca puisi
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Komic/ poster Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Monolog Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Gitar solo Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Film pendek Mandiri
Kreatif
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Gotong royong
Mandiri
Cipta lagu
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
KSN Matematika
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Kimia
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Biologi
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Fisika
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Ekonomi
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
TIK
Kreatif
Kritis
Geografi Gotong royong
Mandiri
Kreatif
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Kebumian
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
Astronomi
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Ektra Lain Drum Band Mandiri
Kreatif
Gotong royong
PKS Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Rohis Mandiri
Kreatif
Gotong royong
PMR Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Mandiri
PIK-R dan KKR
Kreatif
Kritis
Gotong royong
Mandiri
KIR
Kreatif
Kritis
Pramuka Gotong royong
Mandiri
Kelompok
Nama ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler
Kreatif
Gotong royong
Toga dan GreenHouse Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Futsal dan Sepak Bola Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Volly PA/PI Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Debat Bahasa Inggris Mandiri
Kreatif
Gotong royong
Debat Bahasa Indonesia Mandiri
Kreatif
Gotong royong
LCC 4 Pilar
Mandiri
PCTA
Kreatif
Bentuk kkegiatan dan integrasi Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, dengan detail pembagian alokasi waktunya dapat
dilihat pada lampiran.
No Jenis Ektrakurikuler Bentuk Kegiatan Alokasi Profil Pelajar
Waktu Pancasila
Kelompok O2SN
1. Renang
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan a. Latihan rutin. 2 x 90 1. Bergotong
bakat dan minatnya dalam bidang olah raga renang. b. Latihan gabungan. menit per royong
b. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga c. Pertandingan minggu 2. Mandiri
dapat membina nilai-nilai sportifitas dalam persahabatan
berolahraga d. Mengikuti
c. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain renang yang pertandingan
mampu berprestasi baik di tingkat lokal maupun renang.
nasional
2. Atletik
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan a. Latihan rutin. 2 x 90 3. Bergotong
bakat dan minatnya dalam bidang olah raga atletik. b. Latihan gabungan. menit per royong
b. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga c. Pertandingan minggu 4. Mandiri
dapat membina nilai-nilai sportifitas dalam persahabatan
berolahraga d. Mengikuti
c. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain atletik yang pertandingan-
mampu berprestasi baik di tingkat lokal maupun pertandingan
nasional atletik
3. Lompat jauh
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergotong
bakat dan minatnya dalam bidang olah raga lompat b. Latihan gabungan menit per royong
jauh. c. Pertandingan minggu 2. Mandiri
b. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga persahabatan
dapat membina nilai-nilai sportifitas dalam d. Mengikuti
berolahraga pertandingan-
c. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain lompat jauh pertandingan lompat
yang mampu berprestasi baik di tingkat lokal maupun jauh
nasional
4. Lari /sprint
a. Sebagai wadah peserta didik-siswi untuk mengembangkan minat a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
dan bakat dalam olah raga lari/ sprint b. Latihan gabungan menit g royong
b. Mengarahkan peserta didik-siswi agar melakukan kegiatan yang c. Pertandingan per 2. Mandiri
lebih positif persahabatan minggu
c. Menyalurkan kemampuan dan meningkatkan prestasi
d. Mengikuti pertandingan-
d. Melatih mentalitas dan kedisiplinn diri
pertandingan lari/ sprint.
5. Bulu tangkis
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan bakat dan a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
minatnya dalam bidang olah raga bulu tangkis. b. Latihan gabungan menit g royong
b. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga dapat c. Pertandingan per 2. Mandiri
membina nilai-nilai sportifitas dalam berolahraga persahabatan minggu
c. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain bulu tangkis yang d. Mengikuti pertandingan-
mampu berprestasi baik di tingkat lokal maupun nasional pertandingan bulu tangkis.
6. Silat
a. Sebagai wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan bakat dan a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
minatnya dalam bidang olah raga silat. b. Latihan gabungan menit per g royong
d. Membangun kebersamaan dalam sebuah tim dan juga dapat c. Pertandingan minggu 2. Mandiri
membina nilai-nilai sportifitas dalam berolahraga persahabatan
e. Mencetak bibit-bibit unggul baru pemain silat yang mampu d. Mengikuti pertandingan-
berprestasi baik di tingkat lokal maupun nasional pertandingan silat.
7. Karate
a. Sebagai wadah peserta didik-siswi untuk mengembangkan minat a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
dan bakat dalam olah raga bela diri pencak silat b. Latihan gabungan menit per g royong
b. Mengarahkan peserta didik-siswi agar melakukan kegiatan yang c. Pertandingan minggu 2. Mandiri
lebih positif persahabatan
c. Menyalurkan kemampuan dan meningkatkan prestasi d. Mengikuti pertandingan-
d. Melatih mentalitas dan kedisiplinn diri pertandingan karate.
Kelompok FLS2N
1. Vocal solo
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan Olah Vokal 2 x 90 1. Bergoton
pengetahuan dan keterampilan dalam Tarik suara b. Latihan olah vocal menit g royong
b. Membentuk paduan suara yang sewaktu-waktu dapat digunakan intensif untuk persiapan per 2. Mandiri
dalam berbagai kegiatan dan perlombaan lomba minggu 1. Kreatif
c. Membekali peserta didik dalam hal tarik suara sebagai bekal di
jenjang pendidikan yang lebih tinggi
2. Tari
a. Memberikan tempat pengembangan diri peserta didik di bidang seni a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
olah gerak tubuh b. Latihan tari intensif untuk menit g royong
b. Melatihan dan meningkatkan kreativitas peserta didik di bidang tari persiapan lomba. per 2. Mandiri
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan minggu 3. Kreatif
prestasi
3. Kriya
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergoton
bidang kriya b. Latihan intensif menit g royong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam untuk persiapan per 2. Mandiri
mengasah kreatifitas lomba. minggu 3. Kreatif
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan
prestasi
4. Baca puisi
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergot
pengetahuan dan keterampilan dalam baca puisi b. Latihan intensif untuk menit ong
b. Membekali peserta didik dalam hal baca puisi sebagai bekal di persiapan lomba. per royong
jenjang pendidikan yang lebih tinggi minggu 2. Mandi
ri
3. Kreatif
5. Komik/poster
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergot
komik/poster b. Latihan intensif menit per ong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam untuk persiapan minggu royong
mengasah kreatifitas lomba 2. Mandi
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan
prestasi ri
3. Kreatif
6. Monolog
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergot
bidang kriya b. Latihan intensif menit per ong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam untuk persiapan minggu royong
mengasah kreatifitas lomba 2. Mandi
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan ri
prestasi
3. Kreatif
7. Gitar solo
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan tiap personil 2 x 90 1. Bergot
bidang musik b. Latihan detail menit per ong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam (variasi,improvisasi) minggu royong
melakukan aransemen lagu 2. Mandi
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan
prestasi ri
3. Kreatif
8. Film pendek
a. Menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
bidang acting dan dokumenter b. Latihan pengambilan menit per ong
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam gambar untuk minggu royong
melakukan pengembilan gambar dan editing persiapan pembuatan 2. Mandi
c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dan meningkatkan film. ri
prestasi
3. Kreatif
9. Cipta lagu
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
pengetahuan dan keterampilan dalam membuat lagu b. Latihan pembuatan menit per ong
b. Membekali peserta didik dalam hal membuat lagu sebagai bekal di lagu untuk persiapan minggu royong
jenjang pendidikan yang lebih tinggi lomba 2. Mandi
ri
3. Kreatif
Kelompok KSN
1. Matematika
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang matematika b. Latihan penguatan menit g royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat digunakan konsep untuk per 2. Mandiri
dalam berbagai kegiatan dan perlombaan persiapan lomba minggu 3. Kritis
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang pendidikan yang 4. Kreatif
lebih tinggi
2. Kimia
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kimia b. Latihan penguatan menit g royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat digunakan konsep untuk per 2. Mandiri
dalam berbagai kegiatan dan perlombaan persiapan lomba minggu 3. Kritis
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang pendidikan 4. Kreatif
yang lebih tinggi
No Jenis Ektrakurikuler Bentuk Kegiatan Alokasi Profil Pelajar
Waktu Pancasila
3. Biologi
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendalami a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang biologi. b. Latihan menit g royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat digunakan penguatan per 2. Mandiri
dalam berbagai kegiatan dan perlombaan konsep untuk minggu 3. Kritis
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang pendidikan persiapan 4. Kreatif
yang lebih tinggi lomba
4. Fisika
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergoton
mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per g royong
fisika. konsep untuk minggu 2. Mandiri
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 3. Kritis
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan Kreatif
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
5. Ekonomi
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per ong
ekonomi. konsep untuk minggu royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 2. Mandi
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan ri
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang Kritis
pendidikan yang lebih tinggi 3. Kreatif
6. TIK
a. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk a. Latihan rutin 2 x 90 1. Bergot
mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang b. Latihan penguatan menit per ong
TIK. konsep untuk minggu royong
b. Membentuk komunitas yang sewaktu-waktu dapat persiapan lomba 2. Mandi
digunakan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan ri
c. Membekali peserta didik sebagai bekal di jenjang Kritis
pendidikan yang lebih tinggi 3. Kreatif
7. Geografi
A. Alur Pembelajaran
Pembelajaran di SMAN 3 Bungo menggunakan dua kurikulum yaitu kurikulum merdeka
untuk kelas X dan kurikulum 2013 untuk kelas XI dan XII.
1. Kurikulum Merdeka
Perencanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka terdiri dari kegiatan intrakurikuler
dan kokurikuler. Perencanaan alur kegiatan intrakurikuler terdiri dari tahapan sebagai
berikut:
a. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan
Alur Tujuan Pembelajaran
b. Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik
c. Mengembangkan Modul Ajar
d. Penyesuaian Pembelajaran dengan Tahap Capaian dan Karakteristik Peserta Didik
e. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
f. Pelaporan Hasil Belajar
g. Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
h. Kegiatan kokurikuler di SMAN 3 Bungo adalah P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila). Perencanaan alur kegiatan P5 terdiri dari tahapan sebagai berikut:
1) Membentuk tim fasilitator projek penguatan profile pelajar Pancasila
2) Kepala Sekolah menyusun tim fasilitator projek. Tim ini berperan merencanakan
dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas.
3) Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
4) Kepala Sekolah bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat
kesiapan satuan pendidikan.
5) Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek penguatan profile pelajar
Pancasila. Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profile pelajar Pancasila dan
tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi dan
tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan sekolah).
6) Menyusun modul projek Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat
kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan subelemen (tujuan
projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan
aktivitas dan asesmen projek.
7) Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim fasilitator merencanakan strategi
pengolahan dan pelaporan hasil projek.
2. Kurikulum 2013
Perencanaan alur kegiatan pembelajaran pada kuriulum 2013 terdiri dari tahapan sebagai
berikut:
a) Menyusun Rincian Minggun Efektif (RME) hasil analisis kalender pendidikan
b) Menganalisis KI dan KD
c) Menyusun program tahunan dan program semester
d) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e) Menyusun instrumen penilaian
f) Pelaporan Hasil Belajar
g) Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
B. Program Prioritas Satuan Pendidikan
1. Kurikulum Merdeka
Kegiatan Intrakurikuler
1) Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang luas bagi guru serta satuan pendidikan
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam kurikulum ini, satuan
pendidikan juga bisa mengembangkan kurikulum operasional yang sesuai dengan
kondisi lingkungan dan lokalitas sekolah yang ada. Maka, tak heran jika nanti satuan
pendidikan sejenis di satu daerah dengan daerah lainnya berbeda.
Dalam Kurikulum Merdeka, pemerintah memberikan alokasi waktu pembelajaran
per tahun. Hal ini bertujuan agar satuan pendidikan bisa mengatur waktu dan
pengajaran mata pelajaran di sekolah untuk memudahkan peserta didik dalam
mencapai pembelajaran sesuai fase. Kurikulum Merdeka juga memuat Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP).
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang
sudah disusun secara sistematis dan logis dalam fase capaian pembelajaran secara
utuh dari fase awal hingga akhir. Alur tujuan pembelajaran ini memang disusun
secara linear sesuai urutan kegiatan pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian
pembelajaran. Secara umum, Alur Tujuan Pembelajaran mempunyai fungsi sama
seperti silabus, yaitu untuk acuan perencanaan pembelajaran. Alur Tujuan
Pembelajaran ini bukan hanya dijadikan acuan atau panduan guru, tetapi juga
peserta didik dalam mencapai pencapaian pembelajaran di akhir fase.
Umumnya ada 2 cara untuk mengembangkan Capaian Pembelajaran serta menyusun
perangkat ajar yaitu menyusun alur tujuan pembelajaran dan mengembangkan
modul ajar. Modul ajar sendiri merupakan perencanaan pembelajaran yang sama
seperti RPP namun dilengkapi dengan materi pembelajaran, lembar aktivitas peserta
didik serta asesmen yang bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
mencapai tujuan pembelajaran atau belum. Dengan adanya alur tujuan pembelajaran
dan modul ajar, diharapkan guru bisa mengajar dengan optimal dan menggunakan
metode diferensiasi atau mengajar sesuai dengan karakteristik dan tingkat
kemampuan setiap peserta didik di kelas.
Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran
Dalam mengembangkan kurikulum operasional sekolah, setiap satuan pendidikan
akan membuat dokumen rencana pembelajaran berupa Alur Tujuan Pembelajaran
dan Modul Ajar. Dalam hal ini, pemerintah pusat sudah menetapkan capaian
pembelajaran yang bisa dikembangkan menjadi alur tujuan pembelajaran serta
modul ajar oleh setiap sekolah. Adapun Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh
pemerintah merupakan sebuah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh
peserta didik setiap perkembangan untuk setiap mata pelajaran di sekolah.
Ada beberapa kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang bisa Anda ketahui. Berikut
adalah beberapa kriteria tersebut.
a) Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik.
b) Setiap fase dalam Alur Tujuan Pembelajaran menggambarkan cakupan serta
tahapan pembelajaran yang linear mulai dari awal fase hingga akhir fase.
c) Alur Tujuan Pembelajaran yang dibuat untuk seluruh fase menggambarkan
cakupan serta tahapan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan
perkembangan kompetensi antar fase serta jenjang.
d) Pendekatan dalam Merancang Tujuan Pembelajaran
Susunan Alur Tujuan Pembelajaran ini akan membentuk tujuan pembelajaran
dari awal fase hingga akhir fase suatu Capaian Pembelajaran. Guru bisa
menyusun tujuan pembelajaran secara kronologis sesuai urutan pembelajaran dari
waktu ke waktu.
Dalam hal ini guru juga bisa menyusun alur pembelajaran masing-masing yang
memuat rangkaian tujuan pembelajaran. Pemerintah akan membantu untuk
menyediakan set alur tujuan pembelajaran ini. Set alur ini untuk digunakan
sebagai contoh pengembangan kurikulum setiap satuan pendidikan serta panduan
dalam menyusun perangkat ajar.
Berdasarkan operasional komponen tujuan pembelajaran, terdapat 3 aspek dalam
Alur Tujuan Pembelajaran, yaitu kompetensi, konten, serta variasi. Untuk
mengetahui lebih dalam, berikut sedikit penjelasannya.
Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki dan bisa didemonstrasikan
atau diaktualisasikan oleh peserta didik dalam bentuk produk maupun kinerja,
baik yang abstrak ataupun konkret. Kompetensi ini menunjukkan bahwa
peserta didik sudah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan
dalam memiliki kompetensi ini bisa dilihat setelah peserta didik mengikuti
rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas. Saat menentukan kompetensi dalam
Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat menggunakan kata kerja operasional
yang bisa diamati sesuai dengan taksonomi bloom yang direvisi. Sebagai
contoh, peserta didik mampu memberikan solusi untuk mengatasi perubahan
lingkungan akibat faktor manusia.
Konten
Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep
utama yang bisa didapatkan oleh peserta didik melalui pemahaman selama
mengikuti proses pembelajaran di akhir 1 unit pembelajaran. Guru dapat
menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama apa yang harus dipahami
peserta didik di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga dapat
merumuskan pertanyaan yang hrus dapat dijawab peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran unit tersebut. Contoh konten adalah
perubahan alam yang terjadi di permukaan bumi akibat faktor manusia.
Variasi
Alur Tujuan Pembelajaran juga perlu memenuhi aspek variasi, yaitu beberapa
keterampilan berpikir peserta didik yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Variasi keterampilan berpikir ini seperti berpikir kritis, kreatif,
dan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis evaluasi, prediksi, menciptakan,
dan lain-lain. Guru dapat menentukan variasi keterampilan berpikir peserta
didik yang harus dikuasai. Salah satu perantinya adalah menggunakan soal-
soal HOTS. Sebagai contoh, peserta didik mampu menganalisis hubungan
manusia dengan perubahan alam di permukaan bumi lalu membuat
kesimpulan faktor utamanya. Dalam hal ini berarti peserta didik dituntut
mempunyai variasi berpikir untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, serta membuat kesimpulan materi tersebut.
2) Penyusunan Modul Ajar
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan
proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas
bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta
didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang
hayat. Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
Mengatur pola pembelajaran.
PROGRAM TAHUNAN
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Komptensi Inti :
KI1 :
KI2 :
KI3 :
Alokasi
KI4SMT KOMPETENSI DASAR
Waktu
_____________ ___________________
NIP. NIP
PROGRAM SEMESTER
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Komptensi Inti :
KI1:
KI2:
KI3:
KI4:
Juli 20… Agustus 20… September 20.. Oktober 20.. Nopember 20.. Desember 20..
Kompetensi Alokasi
IPK Matri
Dasar waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penilaian
Tengah
Semester
Penilaian Akhir
Semester
Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022
_____________ ___________________
NIP. NIP
Tabel 3.41 Format Semester Genap
ROGRAM SEMESTER
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Komptensi Inti :
KI1:
KI2:
KI3:
KI4:
Januari 20.. Feb. 20.. Maret 20.. April 20.. Mei 20.. Juni 20..
Kompetensi Dasar Alokasiu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penilaian Tengah
Semester
Penilaian Akhir
Semester
NIP. NIP
c) Pengembangan Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit
memuat:
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran;
e. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi;
f. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
g. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
h. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
j. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Tabel 3.42 Format Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 3 Bungo
Kelas : ………………………
Semester : ………………………
Kegiatan
Penilaian
Pembelajaran Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok
TM- Pembelajaran Bentuk waktu r
TM TD Teknik
TD Instrumen
NIP NIP.
1. Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar
(KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP
terdiri atas:
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
h. Metode pembelajaran memuat Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Cretivity dan Inovation yang digunakan oleh
pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
i. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
k. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
l. Penilaian hasil pembelajaran.
Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
SMA Negeri 3 Bungo memfasilitasi para guru dalam mengembangkan RPP melalui:
1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal setiap akhir semester;
2) Mengadakan MGMP atau diskusi mata pelajaran serumpun tentang Kurikulum 2013, dan penyusunan RPP
3) Mengikut sertakan tenaga pendidik SMA Negeri 3 Bungo dalam berbagai pelatihan, baik di sekolah, tingkat Kabupaten, Provinsi,
maupun tingkat nasional.
4) Implementasi pelaksanaan penyusunan RPP di SMA Negeri 3 Bungo pada akhir semester genap.
Tabel. 3.43 Format RPP
Materi : ………………………
Waktu : ………………………
A. Kompetensi Inti
KI.1
KI (permendikbud 38 tahun 2018) Selain
KI.2
mapel PAI dan PKn cukup menuliskan KI 3 dan
KI.3 4
KI.4
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 3.1.1
4.1 4.1.1
C. Tujuan Pembelajaran
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke- … Jika RPP satu KD dibuat langsung beberapa
Indikator : pertemuan maka dibuat indicator dan
Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai
3.1.1 dst
pada pertemuan ke-…
4.1.1 dst
Tujuan Pembelajaran :
1.
2.
A. Pendahuluan Menit
B. Kegiatan Inti
… … … …
… … … …
C. Penutup
Uraian Kegiatan Penutup
1. …
2. dst.
Teknik penilaian ,
H. Penilaian Hasil Belajar, Pembelajaran Remedial dan pengayaan pembelajaran
remedial, pengayaan.
Teknik Penilaian
Penting dituliskan
Rubr Instru
Teknik ik men Remedial Pengayaan
Penilaian
Penilaian Penil Penilai < KKM) ( >KKM)
aian an
Pemanfaatan
tutor sebaya
_______________ __________________
NIP. - NIP. -
Rubr Instru
Teknik ik men Remedial Pengayaan
Penilaian
Penilaian Penil Penilai < KKM) ( >KKM)
aian an
Lampiran :
1. Materi Ajar
2. Penilaian Sikap
Tabel 3.40 Penilaian Sikap (Spiritual dan Sosial)
Pemaham PG 1
3.1memahami wilayah XII/1 Disajikan
an
konsep wilayah dan tata pernyataan,
dan tata ruang ruang. peserta didik
wilayah dapat
nasional, menjelaskan
provinsi, dan pengertian
kabupaten/kota interaksi
wilayah
XII/1 aplikasi PG 2
Wilayah membedakan
formal antara wilayah
dan formal dan
fungsio wilayah
nal fungsional
Waktu
IPK Materi Jenis tugas Ket.
penyelesaian
3.1.4 akhir
permasalahan Membuat
Menganalisis Agustu
permasalahan dalam makalah s
dalam penerapan tata tentang
penerapan ruang wilayah permasalahan
tata ruang
dalam
wilayah
penerapan tata
ruang wilayah
Nama : Alokasi :
sekolah SMAN waktu menit
3
Bungo
Mapel. :… Jmlh :
Soal Soal
Kurikulum : K. Bentu :…
2013 Soal
NOMOR
STANDAR KOMPETENSI BUKU SUMBER
SOAL
KUNCI
JAWABAN
CEK/
VERIFIKAS
I
INDIKATOR
MATERI
Kls/Semester :
Bentuk Tes :
Materi
Indikator Soal:
Jumlah
No Digunakan untuk Tanggal Peserta Tingkat Kesukaran Daya Beda
didik
PEDOMAN PENSKORAN
KETERANG
IPK MATERI JENIS TUGAS
AN
No.
Indikator
Soa Rumusan Soal
Soal
l
E. interrelaksasi
No. Jawaban
1. C
2. dst.
No
Kunci Jawaban Skor
.
3. Dst. …
Nama
Pengayaan/
No Peserta IPK Rencana kegiatan
Remedial
Didik
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi
ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari;
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti yakni kegiatan pengembangan pembelajaran yang memuat Critical
Thinking, Communication, Collaboration, dan Cretivity dan Inovation dengan menggunakan
model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik
dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery)
dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh
aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik
untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan
ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan.
Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan
untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Mengamati
Pada proses mengamati, guru mengarahkan peserta didik untuk memperhatikan stimulan
yang diberikan oleh guru. Stimulan itu bisa dalam bentuk gambar, video, tabel, grafik,
skema, membaca sebuah lembar informasi, dan sebagainya. Dari proses mengamati ini,
maka keterampilan berpikir kritis peserta mulai dibangun.
Peserta didik yang memiliki perhatian dan daya kritis yang tinggi akan memperhatikan
dengan seksama stimulan yang ada dihadapannya. Dari stimulan tersebut, lalu bisa
muncul tanggapan atau pertanyaan sebagai bentuk rasa ingin tahunya yang akan
disampaikan kepada guru.
Pada saat mengamati, peserta didik menggunakan alat-alat inderanya, seperti mata,
hidung, telinga, kulit, dan sebagainya. Proses pengamatan bisa berlangsung baik di dalam
ruangan maupun di luar ruangan. Pada saat para peserta didik mengamati sebuah objek,
lingkungan, atau fenomena, tugas guru adalah membimbing mereka agar dapat dapat
mencatat setiap hal pentig yang mereka temukan.
Menanya
Setelah peserta didik diberikan stimulan oleh guru pada tahap mengamati, tidak tertutup
kemungkinan akan muncul rasa ingin tahu peserta didik. Oleh karena itu, guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. Pertanyaan tersebut bisa
dalam bentuk pertanyaan lisan atau pertanyaan tertulis. Pertanyaan bisa disusun oleh
individu atau kelompok. Selain dijawab oleh guru, pertanyaan tersebut bisa juga
didiskusikan bersama dengan teman-temannya di kelas.
Pertanyaan yang muncul meliputi 5W + 1 H (What, Who, Where, When, Why, dan
How). Misalnya kalau stimulannya adalah sebuah sungai yang kotor dan penuhi banyak
sampah. Maka pertanyaan yang bisa muncul misalnya, Apa yang menyebabkan sungai
kotor dan tercemar oleh sampah? Siapa yang bertanggung jawab menjaga kebersihan
sungai? Dimanakah seharusnya masyarakat membuang sampah? Kapan sampah-sampah
yang dibuang oleh masyarakat ke sungai itu diangkut oleh petugas? Mengapa masyarakat
masih ada yang suka membuang sampah sembarangan? Bagaimana cara menyadarkan
masyarakat supaya membuang sampah pada tempatnya?
Mengumpulkan Informasi
Setelah peserta didik didorong untuk menyusun sejumlah pertanyaan berkaitan dengan
objek, fenomena, atau peristiwa yang diamati, maka tahap berikutnya adalah
mengumpulkan informasi. Dalam proses pengumpulan informasi, para peserta didik
dapat mengumpulkannya dari berbagai sumber seperti buku, koran, majalah, internet,
lembar observasi, angket, wawancara, atau studi dokumentasi.
Pada tahap ini, peserta didik dilatih untuk mengembangkan keterampilannya dalam
menemukan, mengesahkan data, tentang fakta dan kebenaran. Data dan informasi yang
yang didapatkannya bisa dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Berbagai informasi yang
didapatkannya akan menjadi bahan untuk menjawab atau membuktikan hipotesis
pertanyaan.
Menalar/Mengasosiasikan
Tahapan menalar atau mengasosiasikan bisa dikatakan sebagai tahapan utama pendekatan
santifik. Mengapa? Karena pada tahap inilah peserta didik dilatih untuk menganalisis data
dan informasi yang telah dikumpulkannya untuk dijadikan sebagai bahan menjawab
hipotesis atau menyelesaikan masalah. Tahap ini sangat mengandalkan kelogisan dalam
berpikir dan berargumen sesuai dengan bukti.
Pada tahap mengasosiasi, peserta didik dilatih untuk menganalisis dan mengevaluasi
pemecahan masalah. Pada tahap ini peserta didik akan berpikir pada tingkat analisis dan
evaluasi karena harus melakukan refleksi terhadap proses yang mereka lakukan. (Machin,
2014 : 31 dalam Yani dan Ruhimat, 2018 : 122).
Dalam aktivitas berpikir kritis, terdapat aktivitas membaca kritis atau kajian kritis.
Membaca kritis adalah membaca yang melibatkan pemikiran kritis sedangkan kajian
kritis merupakan kegiatan membaca, menelaah, menganalisis sebuah bacaan untuk
memperoleh ide-ide, penjelasan, data-data pendukung yang mendukung pokok pikiran
utama, serta memberikan komentar terhadap isi bacaan secara keseluruhan dari sudut
pandang kepentingan pengkaji (Khusniati, M. dan Pamelasari S.D., 2014 : 169 dalam
Yani dan Ruhimat, 2018 : 122).
Pertanyaan yang muncul dalam kajian kritis adalah "apa?, mengapa?, dan bagaimana?"
Jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut disamping dalam bentuk jawaban
yang konsepsional, prosedural, aplikasi, juga hubungan sebab akibat antar variabel. Kalau
contoh kasusnya adalah pencemaran sungai, maka pertanyaan yang muncul misalnya
"apa penyebab terjadi pencemaran sungai?", mengapa orang membuang sampah ke
sungai? dan bagaimana kaitan antara pencemaran sungai dengan penegakkan hukum dan
pola pikir masyarakat?"
Mengomunikasikan
Mengomunikasikan merupakan tahap terakhir dalam pembelajaran saintifik. Seteah
peserta didik mengamati, menyusun sejumlah pertanyaan, mengumpulkan informasi,
menalar/ mengasosisasikan, langkah berikutnya adalah mengomunikasikan. Pada tahap
ini, peserta didik menyampaikan hasil kerja mereka baik secara lisan maupun secara
tulisan.
Produk presentasi bisa dalam bentuk laporan, makalah, bahan tayang, atau produk
lainnya. Pada tahap presentasi, guru beserta peserta didik yang lainnya mengamati dan
memberikan kesempatan bagi peserta didik yang lainnya untuk menyampaikan
tanggapan. Dengan demikian, maka akan terjadi komunikasi, diskusi, dan interaksi antara
guru dengan peserta didik, dan antara dengan peserta didik.
Supaya proses mengomunikasikan dapat lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh
audience, maka dapat disajikan melalui bahan tayang yang menarik disertai dengan
media musik, gambar, video, tabel, grafik, peta pikiran (mind map) dengan warna variatif
dan relevan dengan bahan yang dipresentasikan.
1) Langkah-langkah kegiatan penutup antara lain; guru mengajak peserta didik untuk
menyimpulkan materi, melakukan refleksi, dan menyusun program tindak lanjut.
C. Ketentuan Akademik
1. Ketentuan Asesmen
Formatif Sumatif
Terintegrasi dengan proses Dilakukan setelah pembelajaran
pembelajaran yang sedang berakhir, misalnya satu lingkup
berlangsung, sehingga asesmen materi, akhir semester, atau akhir
formatif dan pembelajaran menjadi tahun ajaran;
suatu kesatuan. Demikian pula Pelaksanaannya bersifat formal
perencanaan asesmen formatif dibuat sehingga membutuhkan perancangan
menyatu dengan perencanaan instrumen yang tepat sesuai dengan
pembelajaran; capaian kompetensi yang diharapkan
Melibatkan peserta didik dalam dan proses pelaksanaan yang sesuai
pelaksanaannya (misalnya melalui dengan prinsip-prinsip asesmen;
penilaian diri, penilaian antarteman, Sebagai bentuk
dan refleksi metakognitif terhadap pertanggungjawaban sekolah kepada
proses belajarnya); orang tua dan peserta didik,
Memperhatikan kemajuan pemantauan kepada pemangku
penguasaan dalam berbagai ranah, kepentingan (stakeholder);
meliputi sikap, pengetahuan, dan Digunakan pendidik atau sekolah
keterampilan, motivasi belajar, sikap untuk mengevaluasi efektivitas
terhadap pembelajaran, gaya belajar, program pembelajaran.
dan kerjasama dalam proses
pembelajaran, sehingga dibutuhkan
metode/ strategi pembelajaran dan
teknik/instrumen penilaian yang tepat.
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara
Tidak
No Kriteria/ Komponen Memadai
Memadai
1 Laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks
eksplanasi dengan runut
2 laporan menunjukkan kemampuan hasil pengamatan yang
jelas
3 Laporan mencerikan pengalaman secara jelas
4 Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai
dengan argumen yang logis sehingga meyakinkan pembaca
Kesimpulan :
1. Tuntas (mencapai tujuan pembelajaran) Jika minimal 3 dari 4 kriteria memadai
2. Tidak tuntas, jika ada 2 kriteria tidak memedai maka perlu dilakukan intervensi (remedial)
Purawasari, - - 2022
Guru ……….
________________________
NIP.
Catatan :
Ini sebagai contog bisa Bapak/Ibu merubahnya sebagai mana mesti dan peruntukan
yang diminta dalam TP dalam tema atau topiknya.
format ini tidak baku boleh bapak/ibu rubah….sesuai dengan konteksnya
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara
1 Isi Laporan Belum mampu Mampu menulis Mampu menulis teks Mampu menulis teks
menulis teks teks eksplanasi, eksplanasi, hasil eksplanasi, hasil
eksplanasi, hasil hasil pengamatan pengamatan dan pengamatan dan
pengamatan dan dan pengalaman pengalaman secara pengalaman secara jelas.
pengalaman belum secara jelas. jelas. Laporan Laporan menjelaskan
jelas tertuang dalam Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang
tulisan. Ide dan menunjukkan hubungan kausalitas logis disertai dengan
informasi dalam hubungan yang yang logis disertai argumen yang logis
laporan tercampur jelas di sebagian dengan argumen yang sehingga dapat meyakinkan
dan hubungan antara paragraf. logis sehingga dapat pembaca serta ada fakta-
paragraf tidak meyakinkan pembaca. fakta pendukung yang
berhubungan relevan.
2 Penulisan (tanda Belum menggunakan Sebagian tanda Sebagian besar tanda Semua tanda baca dan huruf
Baca dan huruf tanda baca dan huruf baca dan huruf baca dan huruf kapital kapital digunakan secara
kapital) kapital atau sebagian kapital digunkaan digunakan secara tepat.
besar tidak secara tepat. tepat.
digunakan secara
tepat.
Kesimpulan :
Peserta didik nyatakan mencapai tujuan pembelajaran jika kedua kriteria/ bukti di atas mencapai Cakap atau Mahir
Purawasari, - - 2022
Guru ……….
________________________
NIP.
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara
Purawasari, - - 2022
Guru ……….
________________________
NIP.
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara
Sudah
Terlihat
Muncul muncul
Belum pada
Kriteria Ketuntasan Sebagian di
No Muncul keseluru
Kecil sebagian
han teks
besar
Bobot 1 2 3 4
Menunjukkan kemampuan penulisan teks
1 eksplanasi dengan runut
Penglohan Nilai :
Purawasari, - - 2022
Guru ……….
________________________
NIP.
Alternatif 5 penetuan KKTP
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Topik/Tema :
TP-1 : Peserta didik mampu menuliskan laporan hasil pengamatan dan wawancara
Dilakukan dengan memperhatikan kompetensi yang ada dalam tujuan pembelajaran misalnya
kemampuan "Menganalisis"
Maka guru membuat tes berjenjang yaitu C1, C2, C3 dan C4. Siswa yang telah dapat mengerjakan
tes sampai soal yang berasal dari C4 maka dikatakan telah mencapai tujuan pembelajaran.
Purawasari, - - 2022
Guru ……….
________________________
NIP.
Contoh bentuk pengolahan alternatif 1
Rapor alternatif 1
Alternatif 2
Rapor Alternatif 2
Contoh bentuk pengolahan alternatif 2
Contoh bentuk pengolahan alternatif 3
Format Pelaporan
Berdasarakan proses perhitungan diatas SMAN 3 Bungo menerapkan Alternatif 1 Mengolah
seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor dimana Seluruh hasil asesmen
formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir.
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai;
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender;
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik;
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku;
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan; dan
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 tahun 2016 tentang Penilaian hasil belajar
dilakukan dalam bentuk aspek : sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap untuk
memperoleh informasi deskripsi mengenai prilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik,
sedangkan penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Tujuan penilaian oleh peserta didik dan satuan pendidikan ialah untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan, pencapaian standar kompetensi kelulusan untuk semua mata pelajaran.
Penilaian yang dilakukan pendidik dan satuan pendidikan meliputi, penilaian harian dan
dapat juga berupa penilaian tengah semester (PTS), penilaian akhir semester dan akhir tahun,
ujian sekolah (ujian satuan pendidikan).
1) Penilaian harian (PH) adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan
proses pembelajaran dalam bentuk tes, lisan dan penugasan.
2) Penilaian akhir meliputi penilaian akhir semester (PAS) dan Akhir Tahun, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
3) Ujian sekolah dan USBN dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
1) Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan kriteria analisis dengan
mempertimbangkan aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran
(kompleksitas materi/kompetensi), serta guru dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung);
2) Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua KKM kompetensi
dasar yang terdapat dalam satu mata pelajaran;
3) Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata dari semua KKM mata
pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan
4) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua KKM pada setiap
tingkatan kelas X, XI, dan XII dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran.
Contoh kriteria dan skala penilaian penetapan KKM,
Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru
mata pelajaran.
Sesuai dengan mekanisme penetapan KKM diatas maka untuk penentuan skor atau bobot
untuk aspek kompleksitas dan intake melalui proses analisis hasil penilaian sebagai berikut:
Untuk kelas X
Yaitu melalui analisis hasil penilaian masukan PPDB antara lain nilai rapor dan SKHU serta
nilai tes peminatan
Kelas XI
Yaitu melalui analisis hasil penilaian kenaikan kelas dari kelas X ke XI (Rapor semester 1 dan
2 tahun pelajaran 2022/2023)
Kelas XII
Yaitu melalui analisis hasil penilaian kenaikan kelas dari kelas XI ke XII (semester 3 dan 4
tahun pelajaran 2022/2023)
Selanjutnya melaui rapat dewan guru dan atau MGMP mata pelajaran sekolah masing-
masing guru per kelompok mata pelajaran ditugaskan untuk menyusun KKM per mata pelajaran
sesuai dengan ketentuan di atas. Hasil KKM dari kegiatan MGMP sekolah tiap mata pelajaran
seperti tabel berikut:
KELOMPOK A (UMUM)
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75
4 Matematika Wajib 72 72 72 72
5 Sejarah Indonesia 75 75 75 75
6 Bahasa Inggris 75 75 75 75
KELOMPOK B (UMUM) 75 75 75 75
1 Seni Budaya 75 75 75 75
KELOMPOK C (PEMINATAN)
PEMINATAN MIPA
1 Matematika 72 - 72 -
2 Biologi 75 - 75 -
3 Fisika 72 - 72 -
4 Kimia 75 - 75 -
PEMINATAN IPS
1 Geografi - 75 - 75
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
2 Sejarah - 75 - 75
3 Sosiologi - 75 - 75
4 Ekonomi - 72 - 72
LINTAS MINAT
1 Ekonomi 75 - 75 -
2 Biologi - - - -
Kelas X
Kelas XI 72 75 73.57 75
Kelas XII 75 75 75 75
Berdasarkan hasil rekapitulasi KKM mata pelajaran yang disusun oleh MGMP mata
pelajaran yang merupakan dokumen pendamping dokumen 1 KTSP SMA Negeri 3 Bungo
dilokakaryakan disekolah sehingga diputuskan secara bersama sebagai berikut:
1. SMA Negeri 3 Bungo memakai KKM sama (KKM tunggal) untuk semua mata pelajaran pada
semua tingkat kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.
2. Skor KKM yang digunakan/ dipakai adalah skor KKM terendah masing-masing tingkat
yaitu sesuai tabel … diatas :
Kelas XI = 75
Kelas XI = 75
3. Skor KKM untuk Tingkat Sekolah berdasarkan nilai terendah dari semua tingkat yaitu 72.
4. Menentukan interval prediket untuk KKM 72 dengan rumus interval (100-KKM)/3 = (100-
72)/3 = 9,3 = 9. Maka, interval predikat untuk KKM=72 adalah
Tabel 3.57 Interval KKM dan Prediket
KKM
Interval Predikat
Sekolah
90– 100 A
81 – 89 B
72
72 – 80 C
< 72 D
Usaha untuk meningkatkan KKM Sekolah: dengan melakukan IHT bagi guru dan peserta didik
diberi bimbingan lebih intensif dan penguatan dalam hal belajar, serta meningkatkan sarana dan
prasarana seperti peralatan laboratorium dan bahan ajar serta sumber belajar.
a) Penilaian Sikap
1. Pengertian
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik sebagai
hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki
karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik
penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik sesuai butir -butir
sikap dalam Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan
Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2). Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
dan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD
pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4.
Sedangkan untuk mata pelajaran lain, KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 dirumuskan secara
umum dan terakumulasi menjadi satu KD pada KI-1 dan satu KD pada KI-2. Penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh pendidik mata pelajaran, guru
Bimbingan Konseling (BK), dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain
yang valid dan relevan dari berbagai sumber.
Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan penanaman/ pembentukan sikap
spiritual dan sikap sosial peserta didik yang menjadi tugas dari setiap pendidik. Penanaman sikap
diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain itu, dapat dilakukan
penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment) dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah
satu data untuk konfirmasihasil penilaian sikap oleh pendidik. Hasil penilaian sikap selama
periode satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta
didik.
a) Observasi,
b) Penilaian diri (self assessment),
c) penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik
d) Jurnal.
a. Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya
berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau
kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan
hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku
negatif digunakan untuk pembinaan. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar
observasi atau jurnal. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh
guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku peserta
didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut,
dan butir-butir sikap. Berdasarkan catatan tersebut pendidik membuat deskripsi penilaian sikap
peserta didik selama satu semester. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian sikap dengan teknik observasi:
(1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama periode satu
semester.
(2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang mengikuti mata
pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua peserta didik yang menjadi tanggung
jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
(3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK diserahkan kepada wali kelas untuk diolah
lebih lanjut.
(4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada butir-
butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang
berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap
lainnya yang ditanamkan dalam semester itu, jika butir- butir sikap tersebut
muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya.
(5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan dalam satu
hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak
muncul sama sekali.
(6) Perilaku peserta didik yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik) tidak perlu dicatat
dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan norma
yang diharapkan.
Penilaian kompetensi sikap, setiap awal tahun ajaran, SMA Negeri 3 Bungo menetapkan
indikator sikap spritual dan sosial yang dihasilkan dari musyawarah melalui rapat.
Indikator sikap spritual yang ditekankan pada tahun pelajaran 2021-2022 adalah:
a. Mensyukuri nikmat
b. Berdoa
c. Toleransi beragama
d. Taat beribadah
Sedangkan indikator sikap spritual yang ditekankan adalah:
a. Jujur
b. Disiplin
c. Santun
d. Peduli
e. Tanggung jawab
f. Responsif
g. Pro-aktif
h. Toleransi
penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa
daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik yang dikembangkan oleh masing-masing guru, baik wali kelas,
guru mata pelajaran dan guru BK. Contoh jurnal ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel. 3.58 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
No Waktu Nama Kejadian/ Butir Pos/ Tindak
Perilaku Sikap Neg Lanjut
1. 05/ 08/ Aditya Meninggalkan Tanggung - Dipanggil
2022 laboratorium jawab membersihk
tanpa an meja dan
membersihkan alat bahan
meja dan alat yang sudah
bahan yang dipakai.
sudah dipakai Dilakukan
pembinaan
2. 12/08/202 Reni Melapor Jujur + Diberi
2 kepada apresiasi/pu
pendidik jian atas
bahwa dia kejujuranny
memecahkan a diingatkan
gelas kimia agar lain
tanpa sengaja kali lebih
ketika sedang hati-hati
melakukan
praktikum
Guru mencatat perilaku yang sangat baik dan kurang baik kemudian memberikan tindak lanjut.
Setiap akhir semester, guru mata pelajaran, wali kelas dan BK merekap hasil penilaian
sikap tiap peserta didik. Contoh hasil rekapan tersebut seperti ditunjukkan pada Tabel
3.8 berikut.
Tabel 3.59 Rekap Jurnal Penilaian Sikap
Mensyukuri Toleransi Taat
Berdoa
Nikmat Beragama beribadah Prik
No Nama Deskrip
S S at
SB PB PB PB SB PB
1
2
dst
Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat Sangat Baik
(A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D) atau deskripsi yang difinalkan oleh wali kelas dari
hasil catatan/ observasi oleh guru BK, guru mata pelajaran, penilaian diri dan penilaian antar
teman.
b. Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Selain itu penilaian diri juga dapat
digunakan untuk membentuk sikap peserta didik terhadap mata pelajaran.Hasil penilaian diri
peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapat memberi dampak
positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, antara lain:
(1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri.
(2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan diri, karena ketika melakukan penilaian
harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
(3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. dan
(4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang
dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa lugas yang
dapat dipahami peserta didik, dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi peserta
didik. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan sikap peserta
didik dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan peserta didik
mengidentifikasi kekuatan atau kelemahannya. Hal ini untuk menghilangkan kecenderungan
peserta didik menilai dirinya secara subjektif. Penilaian diri oleh peserta didik dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut.
(1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
(2) Menentukan indikator yang akan dinilai.
(3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
(4) Merumuskan format penilaian, berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating
scale), atau dalam bentuk esai untuk mendorong peserta didik mengenali diri dan
potensinya.
Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu kegiatan
kelompok.
Tabel 3.60 Lembar Penilaian Diri pada waktu kegiatan kelompok.
No Pernyataan Ya Tidak
Selama kegiatan kelompok, saya:
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun tidak
sesuai dengan pendapat saya
Penilain diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap tetapi juga dapat digunakan
untuk menilai sikap terhadap pengetahuan dan keterampilan serta kesulitan belajar peserta
didik.
c. Penilaian antarteman
Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik saling menilai perilaku
temannya. Penilaian antarteman dapat mendorong: (a). objektifitas peserta didik, (b). empati, (c).
mengapresiasi keragaman/perbedaan, dan (d). refleksi diri. Sebagaimana penilaian diri, hasil
penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarteman. Kriteria penyusunan instrumen penilaian antarteman
sebagai berikut.
(1) Sesuai dengan indikator yang akan diukur.
(2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik.
(3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi
munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.
(4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.
(5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik.
(6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya dan dapat diukur.
Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
kelompok, misalnya setiap peserta didik diminta mengamati/menilai dua orang temannya, dan
dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam kelompoknya, sebagaimana diagram pada
gambar 3.3 berikut.
A
E B
D C
b) Penilaian Pengetahuan
1. Pengertian
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta
didikberupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan
berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi
Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan dilakukan
dengan berbagai teknik penilaian. Pendidik menetapkan teknik penilaian sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan pada saat
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada silabus.
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai
ketuntasan belajar, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan
pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Oleh karena itu, pemberian
umpan balik (feedback) kepada peserta didik oleh pendidik merupakan hal yang sangat penting,
sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Ketuntasan
belajar untuk pengetahuan ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan batas
standar minimal nilai Ujian Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara bertahap satuan
pendidikan terus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi
dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil
belajar.
Kelas/Semester : X/Semester 2
b. Tes lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran. Jawaban peserta didik
dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan menumbuhkan sikap peserta didik
untuk berani berpendapat.Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan sebagai berikut.
1. Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan dapat juga
digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap
kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).
2. Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada kompetensi
dasar yang dinilai.
3. Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam mengonstruksi jawaban sendiri.
4. Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih komplek.
Contoh pertanyaan untuk tes lisan dalam pembelajaran pada mata pelajaran Biologi Kelas XI
semester 1, Kompetensi Dasar 3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada
berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan,
Indikator Soal
1. Peserta didikmampu menyebutkan cabang-cabang biologi yang berhubungan dengan
informasi yang diberikan.
2. Peserta didik mampu menjelaskan urutan tingkat organisasi kehidupan.
Pertanyaan
1. Salah satu penyakit degeneratif pada manusia usia lanjut (manula) adalah diabetes mellitus
yang berkaitan dengan menurunnya fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin. Sebutkan
cabang-cabang biologi yang berhubungan dengan penyakit tersebut.
2. Jelaskan organisasi kehidupan dari tingkat yang paling kecil sampai tingkat paling besar.
c. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau
meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan
(assessment of learning)dapat dilakukan setelah proses pembelajaran sedangkan penugasan yang
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan (assessment for learning) diberikan sebelum
dan/atau selama proses pembelajaran. Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek
yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan
lebih ditekankan pada pemecahan masalah dan tugas produktif lainnya.
Rambu-rambu penugasan.
1. Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
2. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama proses pembelajaran atau merupakan
bagian dari pembelajaran mandiri.
3. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
4. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
5. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menunjukkan
kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
6. Pada tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.
7. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
8. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
Contoh penugasan
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : XII /1
Kompetensi Dasar: : 3.1. Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu
permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
Rincian tugas:
1. Amatilah/tontonlah pertandingan sepak bola dilapangan/ televisi/ internet, atau media lain.
2. Perhatikan taktik dan strategi yang muncul, baik pertahanan maupun penyerangan dalam
pertandingan tersebut.
3. Buatlah laporan hasil pengamatanmu dengan tampilan yang menarik dan menggunakan
bahasa Indonesia yang benar sehingga mudah dipahami. Laporan meliputi pendahuluan
(tujuan penyusunan laporan, nama pertandingan, tempat, waktu dan tim yang bertanding)
dan pelaksanaan (hasil pengamatan taktik dan strategi permainan).
Contoh rubrik penilaian laporan tugas Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Tabel 3.65 Rubrik Penilaian Laporan Tugas
Kriteria Skor Indikator
Pendahuluan 4 Memuat: (1) tujuan penyusunan laporan, (2) nama
pertandingan, (3) tempat, (4) waktu, dan (5) tim
yang bertanding
3 Memuat tujuan dan 3 dari 4 butir lainnya
2 Memuat tujuan dan 2 dari 4 butir lainnya
1 Tidak memuat tujuan penyusunan laporan, ada salah
satu atau
lebih dari 4 butir lainnya
0 Tidak memuat tujuan dan 4 butir lainnya
Pelaksanaan 4 Taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan diulas
dengan
lengkap
3 Taktik atau strategi pertahanan dan penyerangan diulas
dengan lengkap
2 Taktik atau strategi pertahanan atau penyerangan
diulas dengan
lengkap
1 Taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan diulas
tidak
lengkap
Kesimpulan 4 Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk
perbaikan penugasan berikutnya yang feasible
3 Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk
perbaikan penugasan berikutnya tetapi kurangfeasible
2 Terkait dengan pelaksanaan tugas tetapi tidak ada
saran
1 Tidak terkait dengan pelaksanaan tugas dan tidak ada
saran
Tampilan laporan 4 Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover dan
foto/gambar
3 Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover atau
foto/gambar
2 Laporan dilengkapi cover atau foto/gambar tetapi
kurang rapi atau kurang menarik
1 Laporan kurang rapi dan kurang menarik, tidak
dilengkapi
cover dan foto/gambar
Keterbacaan 4 Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan semua
benar
3 Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan
salah
2 Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan
beberapa ejaan salah
1 Tidak mudah dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan
banyak
ejaan yang salah
Jumlah Nilai
No Nama skor
Pendahuluan
Keterbacaan
Pelaksanaan
Kesimpulan
Tampilan
1 Adi 4 2 2 3 3 14 70
Keterangan:
Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria. Pada contoh di atas, skor
maksimal = 5x 4= 20.
Jumlah skor perolehan adi 14
Nilai tugas Adi = 14/20 x 100 = 70
Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat
dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan
kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.Penilaian Keterampilan
1. Pengertian
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. Penilaian keterampilan menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (real life). Ketuntasan belajar untuk
keterampilan ditentukan oleh satuan pendidikan, secara bertahap satuan pendidikan terus
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik
masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil belajar.
Pada penilaian kinerja dapat diberikan pembobotan pada aspek yang dinilai, misalnya persiapan
20%, pelaksanaan dan hasil 50%, dan pelaporan 30%.
2) Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, inovasi dan kreativitas, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan peserta didik menginformasikan mata pelajaran tertentu secara
jelas.
Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran,
beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun. Penilaian
proyek umumnya menggunakan metode belajar pemecahan masalah sebagai langkah awal dalam
pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktifitas secara nyata. Pada penilaian proyek setidaknya ada empat hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, keaslian, dan inovasi dan kreativitas. Pengelolaan
yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan. Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya
dengan KD atau mata pelajaran. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik harus
merupakan hasil karya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik dan pihak lain
berupa bimbingan dan dukungan terhadap proyek yang dikerjakan peserta didik. Inovasi dan
kreativitas yaitu proyek yang dilakukan peserta didik terdapat unsur-unsur baru (kekinian) dan
sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.
Contoh Penilaian Proyek mata pelajaran Sosiologi
Rumusan tugas proyek:
3) Penilaian Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk- produk,
teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco),
pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat
teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan
gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
(1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
(2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
(3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta
didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan, tampilan, fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik.
(1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan
produk, penilaian produk).
(2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya
pada tahap penilaian produk.
Contoh Penilaian Produk
Tabel 3.70 Penilaian Produk
No Aspek * Skor
1. Perencanaan Bahan 1 2 3 4
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)
3. Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. Pewangi
e. Kebaruan
Total Skor
4) Penilaian portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang
bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam
satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio
proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan
karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran.
Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik
bersama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik dapat
menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Sehingga,
portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui
karyanya. Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan
sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari waktu ke waktu.
Portofolio dapat digunakan sebagai salah satu bahan penilaian. Hasil penilaian portofolio
bersama dengan penilaian lainnya dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan penilaian
kompetensi peserta didik. Portofolio merupakan bagian dari penilaian autentik, yang secara
langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Penilaian
portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara bertahap dan pada akhir
suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh pendidik dan peserta
didik. Karya-karya terbaik menurut pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen
portofolio. Pendidik dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya
tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio.
Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi peserta
didik, pendidik, dan orang lain. Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik,
orangtua peserta didik,atau pengamat pendidikan yang memiliki keterkaitan dengan karya-karya
yang dikoleksi. Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagai dokumen portofolio antara lain:
karangan, puisi, gambar/lukisan, surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya.
Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta didik sehingga dapat
mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pendidik dapat memanfaatkan
portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai sukses dan membangun kebanggaan diri.
Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai
tujuan individualnya.
Disamping itu pendidikakan merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian
karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta didik.
Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang
lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut:
Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil belajar pada
setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.
Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk ditindaklanjuti
peserta didik.
Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan
menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil kayanya.
Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik diberi tanggal,
sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta didik.
Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.
(1) Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu dikumpulkan
dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan.
(2) Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada orangtua/wali peserta
didik, sehingga orangtua/wali mengetahui perkembangan belajar putera/puterinya.
Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi komentar/catatan pada dokumen
portofolio sebelum dikembalikan ke satuan pendidikan.
(3) Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal peserta
didik yang bersangkutan.
(4) Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan. Indikator toleransi antara lain:
(a) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat.
(b) menerima kesepakatan meskipun ada perbedaan pendapat.
(c) dapat menerima kekurangan orang lain.
(d) dapat memaafkan kesalahan orang lain.
(e) mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman
latar belakang, pandangan, dan keyakinan.
(f) tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain.
(g) kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang
lain agar dapat memahami orang lain lebih baik. dan
(h) terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru.
(5) Gotong royong, yaitu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama
dengan saling berbagi tugas dan tolong-menolong secara ikhlas. Indikator gotong royong
antara lain:
(a) terlibat aktif dalam kerja bakti membersihkan kelas atau satuan pendidikan.
(b) kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
(c) bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan.
(d) aktif dalam kerja kelompok.
(e) memusatkan perhatian pada tujuan kelompok.
(f) tidak mendahulukan kepentingan pribadi.
(g) mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri
dengan orang lain. dan
(h) mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
(6) Santun atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan, baik dalam berbahasa maupun
bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada
tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain. Indikator santun
atau sopan antara lain:
c. Pengetahuan
Indikator untuk pengetahuan diturunkan dari KD pada KI-3 dengan menggunakan kata
kerja operasional. Beberapa kata kerja operasional yang dapat digunakan antara lain:
(1) mengingat: menyebutkan, memberi label, mencocokkan, memberi nama, memberi contoh,
meniru, dan memasangkan.
(2) memahami: menggolongkan, menggambarkan, membuat ulasan, menjelaskan,
mengekspresikan, mengidentifikasi, menunjukkan, menemukan, membuat laporan,
mengemukakan, membuat tinjauan, memilih, dan menceritakan.
(3) menerapkan: mendemonstrasikan, memperagakan, menuliskan penjelasan, membuatkan
penafsiran, mengoperasikan, mempraktikkan, merancang persiapan, menyusun jadwal,
membuat sketsa, menyelesaikan masalah, dan menggunakan.
(4) menganalisis: menilai, menghitung, mengelompokkan, menentukan, membandingkan,
membedakan, membuat diagram, menginventarisasi, memeriksa, dan menguji.
(5) mengevaluasi: membuat penilaian, menyusun argumentasi atau alasan, menjelaskan apa
alasan memilih, membuat perbandingan, menjelaskan alasan pembelaan, memperkirakan,
dan memprediksi. Dan
(6) mencipta (create): mengumpulkan, menyusun, merancang, merumuskan, mengelola,
mengatur, merencanakan, mempersiapkan, mengusulkan, dan mengulas.
Berikut contoh indikator pencapaian kompetensi yang dikembangkan berdasarkan
kompetensi dasar Matematika Umum kelas XI.
Tabel 3.71 Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.2 Menjelaskan sistem persamaan • Menjelaskan masalah nyata ke
linear tiga variabel dengan dalam sistem persamaan liniear
menggunakan masalah • Menentukan langkah-langkah
kontekstual penyelesai sistem persamaan
linear tiga variabel
d. Keterampilan
Indikator untuk pencapaian keterampilan dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: menggabungkan, mengkontruksi,
merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan, menceritakan kembali,
mempraktikkan, mendemonstrasikan, dan menyajikan.
Berikut ini contoh perumusan indikator dari mata pelajaran Matematika kelas XI Umum.
Tabel 3.72 Perumusan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator
1 4.1 Merancang dan mengajukan masalah 1. Menyatakan masalah
nyata berupa masalah program linear, nyata ke dalam model
dan menerapkan berbagai konsep dan matematika
aturan penyelesaian sistem 2. Menentukan fungsi
pertidaksamaan linear dan objektif Menafsirkan hasil
menentukan nilai optimum dengan penyelesaian sesuai dengan
menggunakan fungsi selidik yang masalah yang dimaksud.
ditetapkan
2. Pelaksanaan Penilaian
1) Penilaian harian
Penilaian yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mencapai KD tertentu yang mengukur nilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan. dapat berupa ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau
bentuk lain yang diperlukan yang digunakan untuk: 1. mengukur dan mengetahui pencapaian
kompetensi peserta didik; 2. menetapkan program perbaikan dan/atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi; 3. memperbaiki proses pembelajaran; dan 4. menyusun laporan
kemajuan hasil belajar. Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
predikat (sangat baik, baik, cukup, atau kurang) dan dilengkapi dengan deskripsi. Laporan
penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa angka (0-100), predikat (D, B, C, atau A), dan
deskripsi.
2) Penilaian tengah semester
Penilaian oleh pendidik dilakukan dalam bentuk penilaian harian dan dapat juga dilakukan
penilaian tengah semester melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian
harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan
penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.
3) Penilian akhir semestermdan penilaian kenaikan kelas/ Penilaian akhir tahun
a. Penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, dan ujian sekolah dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut. 1) menyusun kisi-kisi penilaian/ujian berdasarkan kriteria
pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang
berlaku; 2) mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen penilaian; 3)
melaksanakan penilaian/ujian; 4) mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan
kenaikan kelas/kelulusan peserta didik; dan 5) melaporkan dan memanfaatkan hasil
penilaian/ujian b. Teknik penilaian berupa tes tertulis dan tes praktik atau tes kinerja sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran. c. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan
pendidikan dapat dibuat oleh tim guru mata pelajaran sejenis (MGMP) tingkat satuan
pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah yang memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. d. Hasil penilaian
pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi
pencapaian kompetensi mata pelajaran.
Adapun pelaksanaan penilaian yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bungo meliputi sebagai
berikut :
b. Penilaian Sikap Spritual
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta
didik. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap peserta
didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru
BK, dan wali kelas mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam
jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
c. Penilaian Sikap Sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian terutama dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran,
sedangkan penilaian diri dan penilaian antarpeserta didik dilakukan sebagai penunjang. Penilaian
sikap sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap sosial di dalam
kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap peserta didik di luar jam pelajaran
diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat
perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku
tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
d. Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes
lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu
kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dasar.
e. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Penilaian keterampilan dapat juga dilakukan
melalui penilaian harian sesuai karakteristik kompetensi dasar.
(1) Penilaian kinerja
Pelaksanaan penilaian kinerja ditentukan pendidik berdasarkan tuntutan KDdan dapat
dilakukan untuk satu atau beberapa KD. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian
kinerja meliputi:
a) Menjelaskan rubrik penilaian kepada peserta didik sebelum pelaksanaan penilaian.
b) Memberikan tugas secara rinci kepada peserta didik.
c) Memastikan ketersediaan dan kelengkapan alat serta bahan yang digunakan.
d) Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan.
e) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
f) Melakukan penilaian secara individual.
g) Mencatat hasil penilaian. dan
h) Mendokumentasikan hasil penilaian.
(2) Penilaian proyek
Penilaian proyek dilakukan untuk satu atau beberapa KD pada satu mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian proyek:
a) Menjelaskan rubrik penilaian kepada peserta didik sebelum pelaksanaan penilaian.
b) Memberikan tugas kepada peserta didik.
c) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan.
d) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek.
e) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap
tahapan pengerjaan proyek.
f) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
g) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal.
h) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik. dan
i) Mendokumentasikan hasil penilaian.
(3) Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan untuk melihat perkembangan pencapaian kompetensi dan capaian
akhir serta dapat digunakan untuk mendeskripsikan capaian keterampilan dalam satu semester.
Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian portofolio:
a) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilai pada saat kegiatan
tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur, disesuaikan dengan
karakteristik mata pelajaran.
b) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan atau
disepakati bersama dengan peserta didik.
c) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi diri.
d) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan.
e) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan cara
memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut, dan perbaikannya.
f) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan dan menyimpan
portofolio masing-masing peserta didik dalam satu map atau folder di rumah atau di loker
satuan pendidikan.
g) Memberi kesempatan peserta didik untuk memperbaiki karya yang dinilai belum
memuaskan dan perlu perbaikan..
h) Membuat “kontrak” atau perjanjian jangka waktu perbaikan dan penyerahan karya hasil
perbaikan kepada pendidik.
i) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan cara
menempel di kelas.
j) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telah diberi
identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada satuan pendidikan
danorang tua peserta didik.
k) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan pesertadidik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu sebagai bahan laporan
kepada satuan pendidikan dan/atau orang tua peserta didik. dan
l) Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing peserta didik disertai umpan balik.
2. Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Penilaian harian dapat dilakukan
melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dan lain-lain sesuai dengan karakteristik
masing-masing KD. Pelaksanaan penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran satu KD
atau lebih. Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi
luas dan komplek sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu pembelajaran KD tersebut
selesai.
Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan berbagai teknik penilaian
dalam satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan
KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir
KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut
diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu
semester. Nilai akhir selama satu semester pada rapor ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 –
100 dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol
berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.
Keterangan:
1. Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi seluruh indikator dari
satu kompetensi dasar
2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut
3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1
adalah 71 diperoleh rata-rata dari (75+68+70)/3
4. Nilai Rapor 78 diperoleh dari rata-rata (71+65+84+88+84)/5
5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta didikadalah
KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2. Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan
mendeskripsikan operasi aritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman
masalah kontekstual menggunakan konsep sistem persamaan linear tiga variabel”
3. Nilai Keterampilan
Keterangan:
1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan
untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk.
2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir pada setiap KD.
3. Nilai Rapor = 83 di peroleh dari rata-rata (87+75+92+79)/4
4. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang menonjol
berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
5. Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: “Memiliki keterampilan meragakan ragam gerak
tari sesuai dengan iringan”
Dokumen hasil penilaian keterampilan (praktik, produk, proyek) dikumpulkan dalam
bentuk portofolio yang merupakan lampiran rapor yang diberikan kepada orangtua/wali dan
sebagai informasi awal pendidik di kelas berikutnya. Penilaian keterampilan oleh satuan
pendidikan untuk mata pelajaran tertentu dapat dilakukan melalui penilaian akhir semester,
penilaian akhir tahun, dan/atau ujian sekolah.
h. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan
Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah tuntas atau belum tuntas. Bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM maka dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta didik yang
sudah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar dilakukan pengayaan. Pembelajaran remedial
dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan, sedangkan sikap
tidak ada remedial atau pengayaan namun menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan
pembinaan karakter setiap peserta didik.
Pemberian tugas
Dari diagram diatas maka pelaksanaan remedial di SMA Negeri 3 Bungo melaksanakan melalui
metode:
Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya
adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan
pembelajaran remedial antara lain:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang
dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum
mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan
penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal
pembelajaran klasikal peserta didik tertentu mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif
tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan
perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan
bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka pelaksanaan remedial, tugas-
tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi pelatihan intensif untuk membantu
menguasai kompetensi yang ditetapkan.
d. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas atau kakak kelas yang
memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial
kepada rekan atau adik kelas yang mengalami kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya
diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat
dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar ketika
sebagian besar peserta didik yang lain belum.Peserta didik yang berprestasi baik perlu mendapat
pengayaan, agar dapat mengembangkan potensi secara optimal.Salah satu kegiatan pengayaan
yaitu memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk
memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat
menambah nilai npeserta didik pada mata pelajaran bersangkutan.
a. belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
pembelajaran bersama di luar jam pelajaran satuan pendidikan.
b. belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.
dan
c. pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga
peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
d. Pemadatan kurikulum (pemberian pelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum
diketahui peserta didik).
e. Memberikan tugas membaca secara mandiri.
f. Menugaskan sebagai tutor sebaya
Berikut contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM setiap mata pelajaran.
Contoh 1 :
Tabel 3.75 contoh penentuan kenaikan kelas
Keterangan:
Keterangan:
Pada contoh di atas, peserta didik TIDAK NAIK KELAS karena ada 3 mata pelajaran yang tidak
tuntas setelah merata-ratakan nilai setiap aspek pada mata pelajaran yang sama.
Berikut contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM yang sama untuk semua mata
pelajaran.
Contoh 3:
Dari pernyataan diatas, maka kriteria kenaikan kelas di SMA Negeri 3 Bungo sebagai
berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap
muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi (sikap spiritual, sosial
dan budi pekerti)
4. Predikat sikap pada point 2 diatas tidak melanggar aturan:
(1) Terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan
secara fisik atau non fisik.
(2) Terlibat tindak kriminal
5. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
6. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil
dari rata-rata nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
7. Khusus untuk mata pelajaran dipeminatan nilai minimal batas KKM
8. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat pleno dewan
guru dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, tata
tertib, dan peraturan akademik yang merupakan lampiran dari dokumen 1 KTSP SMA Negeri
3 Bungo.
9. Pembentukan untuk kelas baru saat kenaikan kelas khusus untuk kelas unggul MIPA diambil
dari nilai rapor tertinggi pada tingkat kelas MIPA dan kelas unggul IPS diambil dari nilai
rapor tertinggi pada tingkat kelas IPS, khusus kelas X di acak saat semester ganjil dan
kenaikan kelas.
Ketentuan bagi peserta didik yang tinggal kelas baik satu kali atau lebih masih bisa melanjutkan
pembelajaran dan sekolah seperti biasa.
b. Ketentuan bagi peserta didik tidak naik kelas dua kali
Jika anak tidak naik kelas lebih dari satu kali maka diberikan bimbingan khusus dengan
melibatkan orang tua, dengan tetap memberikan ruang untuk tetap belajar sesuai keinginan atau
kemauan peserta didik sampai batas umur , maka dilakikan hal hal berikut :
1. Berpikir positif
Usahakan untuk tidak membuat si Anak stres akibat dirinya tinggal kelas apalagi sampai merasa
terpojok. Saat dirinya merasa terpuruk perlu diskusi bersamanya. Ini bertujuan agar peserta didik
bisa tetap berpikir positif sekaligus intropeksi dir dengan melibatkan orang tua.
2. Intens berdialog dengan guru
Tetap melakaukan komukasi yang dapat memberikan solusi akan hal yang tidak perlu disimpan
secara pribadi, dengan menyampaikan permasalahan maka akan terkurangi beban dalam diri
peserta didik hal ini dapat dilakukan dengan guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran dan lain-
lain.
3. Berusaha memotivasi peserta didik
Sementara dirinya harus mengulang pelajaran dan berada di kelas yang sama. Untuk itu, kita
harus berusaha untuk membangkitkan motivasi serta rasa percaya diri si Anak. Berusahalah
untuk berdialog dari hati ke hati. Melalui cara motivasi ini, peserta didik akan belajar untuk
menghargai kegagalannya sebagai sebuah proses kehidupan
4. Memperbaiki cara belajar
Cara belajar merupakan salah satu upaya untuk berhasil dalam belajar maka perlu bagi peserta
didik dalam tipe-tipe atau gaya belajar dalam menyelesaikan personal belajar, sehingga dia
mampu dalam menghadapi materi sulit sekalipun. Tugas ini tentu tidak hanya dilakukan oleh
pihat sekolah tetapi peran orang tua sangat diperlukan.
5. Memperhatikan perkembangan belajar peserta didik
Pihak sekolah dan orang tua harus bekerja bersama-sama dalam melihat perkembangan belajar
peserta didik dan melihat serta memberikan panduan-panduan terhadap lemah dalam menerima
atau menyelesaikan masalah dalam belajar.
Kriteria Kenaikan Kelas
Kurikulum Merdeka
Untuk kelas XI dan XII menggunakan kurikulum 2013 dimana peserta didik dinyatakan naik
kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari
rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran
tersebut.
5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria lain sesuai dengan kebutuhan masing-
masing.
Catatan:
c. Satuan pendidikan dapat menetapkan KKM berdasarkan SKL dengan mempertimbangkan
kondisi peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan sumber daya pendidikan di satuan
pendidikan.
d. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti minimal
kehadiran, tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.
Berikut contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM setiap mata pelajaran.
Contoh 1 :
Tabel 3.75 contoh penentuan kenaikan kelas
Keterangan:
Contoh 2:
Tabel 3.76 contoh penentuan tidak naik kelas
Keterangan:
Pada contoh di atas, peserta didik TIDAK NAIK KELAS karena ada 3 mata pelajaran yang tidak
tuntas setelah merata-ratakan nilai setiap aspek pada mata pelajaran yang sama.
Berikut contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM yang sama untuk semua mata
pelajaran.
Contoh 3:
Dari pernyataan diatas, maka kriteria kenaikan kelas di SMA Negeri 3 Bungo sebagai berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap
muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi (sikap spiritual, sosial
dan budi pekerti)
4. Predikat sikap pada point 2 diatas tidak melanggar aturan:
1) Terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan
secara fisik atau non fisik.
2) Terlibat tindak kriminal
5. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
6. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil
dari rata-rata nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
7. Khusus untuk mata pelajaran dipeminatan nilai minimal batas KKM
8. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat pleno dewan
guru dengan mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran,
tata tertib, dan peraturan akademik yang merupakan lampiran dari dokumen 1 KTSP SMA
Negeri 3 Bungo.
9. Pembentukan untuk kelas baru saat kenaikan kelas khusus untuk kelas unggul MIPA diambil
dari nilai rapor tertinggi pada tingkat kelas MIPA dan kelas unggul IPS diambil dari nilai
rapor tertinggi pada tingkat kelas IPS, khusus kelas X di acak saat semester ganjil dan
kenaikan kelas.
Ketentuan bagi peserta didik yang tinggal kelas baik satu kali atau lebih masih bisa melanjutkan
pembelajaran dan sekolah seperti biasa.
c. Ketentuan bagi peserta didik tidak naik kelas dua kali
Jika anak tidak naik kelas lebih dari satu kali maka diberikan bimbingan khusus dengan
melibatkan orang tua, dengan tetap memberikan ruang untuk tetap belajar sesuai keinginan atau
kemauan peserta didik sampai batas umur , maka dilakikan hal hal berikut :
1. Berpikir positif
Usahakan untuk tidak membuat si Anak stres akibat dirinya tinggal kelas apalagi sampai
merasa terpojok. Saat dirinya merasa terpuruk perlu diskusi bersamanya. Ini bertujuan agar
peserta didik bisa tetap berpikir positif sekaligus intropeksi dir dengan melibatkan orang tua.
2. Intens berdialog dengan guru
Tetap melakaukan komukasi yang dapat memberikan solusi akan hal yang tidak perlu
disimpan secara pribadi, dengan menyampaikan permasalahan maka akan terkurangi beban
dalam diri peserta didik hal ini dapat dilakukan dengan guru BK, wali kelas, guru mata
pelajaran dan lain-lain.
3. Berusaha memotivasi peserta didik
Sementara dirinya harus mengulang pelajaran dan berada di kelas yang sama. Untuk itu, kita
harus berusaha untuk membangkitkan motivasi serta rasa percaya diri si Anak. Berusahalah
untuk berdialog dari hati ke hati. Melalui cara motivasi ini, peserta didik akan belajar untuk
menghargai kegagalannya sebagai sebuah proses kehidupan
4. Memperbaiki cara belajar
Cara belajar merupakan salah satu upaya untuk berhasil dalam belajar maka perlu bagi
peserta didik dalam tipe-tipe atau gaya belajar dalam menyelesaikan personal belajar,
sehingga dia mampu dalam menghadapi materi sulit sekalipun. Tugas ini tentu tidak hanya
dilakukan oleh pihat sekolah tetapi peran orang tua sangat diperlukan.
5. Memperhatikan perkembangan belajar peserta didik
Pihak sekolah dan orang tua harus bekerja bersama-sama dalam melihat perkembangan
belajar peserta didik dan melihat serta memberikan panduan-panduan terhadap lemah dalam
menerima atau menyelesaikan masalah dalam belajar.
Catatan:
Jika ada peserta didik pindahan dari satuan pendidikan yang memiliki struktur kurikulum dan
model asesmen yang berbeda, maka perlu dilakukan asesmen diagnostik berdasarkan struktur
kurikulum/tujuan pembelajaran pada kelas yang dituju peserta didik tersebut. Dari hasil asesmen
diagnostik, pendidik dapat melakukan tindak lanjut. Jika kemampuan peserta didik masih belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka perlu diberikan jam belajar tambahan untuk mengatasi
ketertinggalan
3. Kriteria Kelulusan
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai laporan hasil belajar
peserta didik (LHBPD) dari semua semester 1 sampai dengan semseter 6 (untuk yang mutasi
akan digabungkan dari sekolah lain)
2) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:
a. Menyelesaikan seluruh capaian pembelajaran di setiap Fase
b. Memperoleh nilai sikap/prilaku minimal baik (B) pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran
c. Kehadiran minimal 90 %.
d. Lulus Ujian Satuan Pendidikan
3) Kriteria penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam poin
kesatu bagian a adalah peserta didik telah menyelesaikan capaian pembelajaran dari fase E
sampai fase F.
4) Kriteria memperoleh nilai sikap minimal Baik ialah nilai sikap spiritual dan sikap sosial
mulai dari fase E sampai fase F minimal Baik untuk seluruh mata pelajaran sebagaimana
dimaksud dalam poin 1 bagian b.
5) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan.
Penilaian yang dilakukan sekolah dalam bentuk Ujian Sekolahn Sekolah bertujuan untuk
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Adapaun
persiapan yang dilakukan sekolah adalah:
1. Membentuk panitia dan rincian tugas panitia dan pembuat soal US di bulan Februari
2. Membuat program kerja US
3. Persiapan Administrasi terkait US
4. Membuat Kisi-kisi dan naskah soal sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia dan panduan BNSP/ POS US yang dibuat oleh
MGMP Provinsi dan MGMP sekolah
5. Menggandakan Soal dan menyampul soal dan penyimpanan naskah soal.
Data lengkap pelaksanaan terlampir dalam POS US SMAN 3 Bungo.
7) Rekapitulasi target Lulusan capaian tahun berjalan dan hasil ujian selama 4 tahun
terakhir
Adapun target kelulusan SMAN 3 Bungo Tahun Pelajaran 2021/2022 yaitu 100% dengan
tingkat rata-rata setiap mata pelajaran minimal 73, sedangkan peserta didik yang diterima di
perguruan tinggi memalui jalur SNMPTN sebesar 8-15%, Jalur SBMPTN sebesar 10-15%,
Jalur mandiri > 15% baik PTN maupun PTS dari 249 peserta didik kelas XII ditahun ajaran
ini. Data tersebut sebagai berikut :
Tabel 3.78 Rekapitulasi Hasil Ujian Sekolah Berbasis Komputer Program IPA
sebagai berikut :
satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal
merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan
dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester.
Proses pengkajian muatan lokal ditinjau dari potensi geografi perlu memperhatikan
berbagai aspek, seperti aspek oseanologi (potensi kelautan), antropologi (ragam budaya/suku
bangsa yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sektor pariwisata), ekonomi
(meningkatkan kehidupan/taraf hidup masyarakat setempat) dan demografi (daerah/obyek
wisata). Aspek-aspek dimaksud merupakan salah satu aspek penentu dalam menetapkan potensi
muatan lokal.
Muatan lokal di SMA Negeri 3 Bungo mengacu kepada muatan lokal Provinsi Jambi
sesuai amanat Permendikbud No 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 dan
Keputusan Gubernur Jambi Nomor 128/KEP.GUB/DISDIK-2.1/2020 tentang Penetapan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah Dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus
Tahun Anggaran 2020
a. Sosial Ekonomi
b. Budaya Lokal
c. Sejarah Jambi
d. Olahraga dan Permainan Tradisional
Pembelajaran muatana lokal di SMA Negeri 3 Bungo untuk Kelas X, XI dan XII tidak
berdiri sendiri melainkankan Terintegrasi ke dalam mata pelajran kelompok B yaitu masing-
masing mata pelajaran seni budaya, prakarya dan kewirausahaan, pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan, penjelasannya.
Untuk pelaksanaan muatan lokal yang terintegari kedalam mata pelajaran lian SMA Negeri 3
Bungo sebagai beriku :
b. Menentukan Dokumen KD lingkup muatan lokal, baik yang menjadi bagian mata pelajaran
maupun berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri sekurang-kurangnya terdiri atas:
Kompetensi Dasar yang mengacu pada kompetensi inti ; Silabus yang memuat pembelajaran
dengan berbagai model (saintifik, project- based learning, problem-based learning,
inquiry/discovery learning) dan penilaian otentik; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Adapun format pengintegrasian dan format Analisis KI-KD Muatan Lokal integrasi sebagai
berikut :
Mata pelajaran :
Kelas :
Semester :
Tahun pelajaran :
No KD KD Mulok No KD KD Mapel.
3.1 3.1
4.1 4.1
KD Pengintegrasian
3.1
4.1
3.1.1
3.1.2
4.1.1
4.1.2
Mengetahui, Pelepat Ilir, Juli 2022
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran
_____________ ___________________
NIP. NIP
Mata pelajaran :
Kelas :
Semester :
Tahun pelajaran :
Materi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran/
Topik/ Subtopik
Kegiatan ko-kurikuler adalah kegiatan belajar mulok yang dilakukan melalui pemberian
tugas dan dilakukan di luar jam pelajaran.
Tujuan Tujuan kegiatan ko-kurikuler adalah peserta didik mendalami dan menghayati
materi pembelajaran telah diterimanya melalui kegiatan intrakurikuler dengan ruang materi dari
bahan pengajaran yang tercantum pada kurikulum.
1) Budaya Lokal, Integrasi Mulok (Bidang Budaya Lokal) dengan Seni Budaya sebagai berikut
:
Tabel 3.29 KI-KD Mulok integrasi Seni Budaya
XI-2 3.2 Memahami berbagai budaya 3.1 Memahami konsep, teknik dan
lokal (Tarian, musik, pakaian, prosedur seni peran sesuai kaidah
kerajinan,sastra, cerita rakyat, seni teater modern
kuliner, bahasa, prosesi adat, budaya
khas pergaulan, dan lain-lain) 3.2 Menginterpretasi naskah lakon
sebagai upaya melestarikan budaya berdasarkan jenis, bentuk, dan
daerah. makna sesuai kaidah seni teater
modern
3.3 Memahami perancangan
pementasan seni teater sesuai
konsep, teknik dan prosedur sesuai
kaidah seni teater modern
3.4 Menganalisis pementasan seni
teater sesuai konsep, teknik dan
prosedur sesuai kaidah seni teater
modern
2) Sosial Ekonomi, Integrasi Mulok (Bidang Sosial Ekonomi) dengan Prakarya dan
Kewirausahaan, sebagai beriku :
Tabel 3.30 KI-KD Mulok integrasi KWU
3) Olahraga dan Permainan, Integrasi Mulok (Bidang Olahraga dan Permainan) dengan
Penjaskes
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
_____________ ___________________
NIP. NIP
Satuan pendidikan membuat rekap pelaksanaan hasil belajar mulok integrasi dalam satu
laporan yaitu Muatan Lokal Provinsi Jambi yang merupakan gabungan dari nilai mata pelajaran
integrasi seni budaya, prakarya dan kewirausahaan, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
yang nantinya menjadi satu nilai setiang semester dan setiap jenjang. Adapun bentuk rekapannya
sebagai berikut:
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari kelas satu ke kelas yang lain yang sejajar,
dan atau perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah lain yang sejajar mutasi ini dapat
dilakukan oleh peserta didik, karena mereka berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan
sesuai dengan dengan yang dibutuhkan dan diminati. Mutasi ini dapat dilakukan oleh peserta
didik, karena mereka berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diminati.
Mutasi merupakan salah satu hak peserta didik, sebagaimana disebutkan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 12 ayat 1 huruf e yang menyatakan bahwa setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan
pendidikan yang lain yang setara. Namun demikian, untuk mutasi peserta didik harus memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu yang ditentukan oleh sekolah yang menerima. Proses kegiatan
belajar yang dilakukan oleh peserta didik yang melakukan mutasi itu sifatnya melanjutkan bukan
mengulangi. Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan peserta didik tersebut baik itu berupa
presensi atau penilaian semuanya harus ada laporan ke sekolah barunya. Peserta didik yang baru
melakukan perpindahan sekolah biasanya dilakukan pengawasan yang ketat oleh sekolah yang
baru, hal ini dikhawatirkan perserta didik yang bersangkutan memiliki permasalahan yang dapat
mengganggu peserta didik lain dalam melakukan kegiatan pembelajaran, atau dengan kata lain
peserta didik diberikan percobaan apakah peserta didik tersebut dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di sekolah barunya.
1. Mutasi intern
a. Mutasi Kenaikan kelas
Rapat pra pleno dan pleno dilaksanakan sebelum diadakan kenaikan kelas. Pertama yaitu
rapat pra pleno, rapat tersebut diadakan khusus untuk wali kelas saja dan membahas nilai-nilai
peserta didik. Setelah diadakan rapat pra pleno, kemudian diadakan rapat pleno yang dihadiri
oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, dan guru. Pada saat rapat pleno, semua
diundang untuk melakukan musyawarah bersama menentukan kenaikan peserta didik. Kenaikan
tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik saja, tetapi juga nilai sikap yang ada pada peserta
didik selama mengikuti pembelajaran di sekolah. Kenaikan peserta didik akan ditunda apabila
nilai peserta didik belum memenuhi batas minimal nilai yang ditentukan hingga penerimaan
rapor. Penundaan kenaikan akan terjadi hingga peserta didik mampu memperbaiki nilainya dan
memenuhi ketuntasan nilai. Biasanya untuk memenuhi nilai, guru memberikan tugas kepada
peserta didik yang dikerjakan pada waktu liburan sekolah. Selanjutnya hasi dari rapat pleno
dinyatakan naik kelas, maka berdasarkan SK Penetapan Kenaikan Kelas Peserta Didik SMA
Negeri 3 Bungo. Sehingga operator sekolah melalui dapodik memutasi peserta didik naik kelas
ke jenjang lebih tinggi tingkatnya.
b. Mutasi pindah kelas satu jenjang dan/atau pindah program jurusan
Untuk aturan dan mutasi pindah kelas satu jenjangk elas X, XI dan XII sebagai berikut :
Kepada Yth.
Di
Purwasari
Dengan hormat,
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Nama :
Tim (Kepala Sekolah, Waka. Kurikulum, Kepeserta didika, Sarana dan Prasarana,
Wali kelas, Guru BK) melakukan verifikasi berdasarkan informasi dari orang tua dan
peserta didik dengan mempertimbangkan dari berbagai aspek seperti daya tampung
kelas, nilai mata pelajaran yang diraih, sikap dan prilaku peserta didik dll. Adapun
alasan-alasan sebagai beriku :
1. Bersumber dari peserta didik
a. Malas,
b. Bosan dengan sekolahnya,
c. Merasa tak cocok kepada sekola tersebut, dsb.
2. Bersumber dari keluarga
a. Mengikuti pindah tempat tinggal orang tua
b. Suruhan orangtua,
c. Atas keluhan dari orangtua karena masalah biaya, dsb.
3. Bersumber dari ligkungan sekolah
a. Lingkungan sekolah tidak menarik,
b. Fasilitas sekolah tidak lengkap,
c. Sekolah tersebut sulit di jangkau atau terlalu jauh,
d. Sekolah tersebut dirasakan rendahnya angka kelulusan setiap tahun atau
bonafit,
e. Pendidik atau guru sering kosong, dsb.
4. Bersumber dari lingkungan teman sebaya
a. Konflik atau bertengkar dengan teman,
b. Tidak cocok dengan teman, dsb.
5. Bersumber dari lain-lainnya
a. Sekolah sering terlanda bencana alam, seperti: banjir,
b. Sekolah tiba-tiba ambruk karena bangunan terlalu tua perlu renovasi,
c. Adanya peperangan yang mendadak sehingga tidak kondusif untuk belajar,
dsb
d. Dan hail lain yang menjadi pertimbangan.
Jika Tim menyetujui untuk mutasi makan sekolah mengeluarkan surat rekomendasi
untuk mutasi dengan format rekomendasi sebagai berikut :
Cop surat
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 3 Bungo sebagai berikut :
Nama :
Selanjutnya Tim dan/atau wali kelas lama menyerahkan peserta didik ke wali kelas
lama sesuai dengan penunjukkan wali kelas.
Operator sekolah memutasi data peserta didik tersebut di dapodik sekolah
2. Mutasi ekstern
Mutasi ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain dalam
satu jenis, dan satu tingkatan. Meskipun ada juga peserta didik yang pindah ke sekolah lain
dengan jenis sekolah yang berlainan. Pada sekolah-sekolah negeri, hal demikian menjadi
persoalan. Namun tidak demikian pada sekolah swasta, terutama yang kekurangan peserta didik
tidak pernah menjadi persoalan.
1. Mutasi peserta didik berpedoman pada dokumen KTSP SMA Negeri 3 Bungo tentang
Tata Cara Perpindahan Peserta Didik;
2. Perpindahan adalah Proses perpindahan peserta didik dari sekolah madrasah ke
sekolah/madrasah lain.
3. Perpindahan keluar adalah Proses perpindahan peserta didik yang keluar dari
sekolah/madrasah asal karena alasan tertentu.
4. Pindahan masuk adalah Proses perpindahan peserta didik yang masuk ke
sekolah/madrasah tujuan;
5. Pelaksanaan perpindahan peserta didik memiliki azas obyektif, transparan, akuntabel,
tidak diskriminatif, dan kompetitif.
Persyaratan mutasi masuk adalah Orang lua/wali peserta didik mengajukan surat
permohonan pindah ke sekolah/madrasah tujuan bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah)
dengan melampirkan :
1. Pendaftaran
2. Seleksi berkas
3. Seleksi Nilai Ujian Nasional SMP peserta didik yang diterima sesuai dengan tahun
penerimaan.
4. Seleksi nilai rapor SMP minimal rata-rata 70,00 untuk seluruh mata pelajaran untuk 5
semester (semester 1 s.d. smt 5).
5. Tes seleksi masuk dengan mata pelajaran matematika, IPA, IPS, bahasa inggris dan bahasa
Indonesia
6. Nilai tes ditentukan dengan menggabungkan nilai tes seleksi masuk + dengan NUN SMP
dengan komposisi 60% hasil tes seleksi dan 40% hasil ujian nasional SMP
7. Hasil akhir tes memiliki nilai rata rata 72.
SMA Negeri 3 Bungo menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta didik sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, prosedur dan mekanisme diatas, melalui suatu
mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Kegiatan Intrakurikuler
b. Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
c. Kegiatan Ekstrakurikuler
d. Kegiatan Pendukung
Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
Kegiatan Intarkurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1.Observasi Sasaran: Sebelum
2.Pemberian Semua Guru evaluasi dan
Feeback Pendamping: setelah
3.Pemberian Guru Pengerak evaluasi
Internal
b. Mentoring Reward Sasaran: Sesudah
1. Semua Guru evaluasi
Pendamping:
Guru dengan mata
pelajaran yang
sama atau
serumpun
Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Observasi Sasaran: Dua kali
Pembelajaran Alur 2.Pemberian Semua Guru dalam
tujuan pembelajaran, Feeback Supervisor: semester
Modul ajar, integrasi 3.Pemberian Kepala sekolah,
Profile pelajar wakil kepala
pancasila,dll Reward sekolah bidang
1. akademik
b. Supervisi Dua kali
Administrasi dalam
semester
c. Focus Discussion Per-Unit
Group (FDG) Belajar
MGMP internal
3 Pengembangan
Profesional
a. Pelatihan rutin 1.Pemberian Sasaran: Dilakukan
Berdasarkan rencana pembinaan Semua Guru enam bulan
kebutuhan kurikulum lanjutan Narasumber/Ahli: sekali
1. Pelatihan 2.Pemberian Kepala sekolah,
penguatan Reward wakil kepala
Penulisan karya 1. sekolah bidang
ilmiah akademik
2. Pelatihan
penguatan
Pembelajaran
HOTS
3. Pelatihan
keterampilan
Bahasa asing
(Bahasa Inggris)
b. Pelatihan Klinikal Sasaran: Isidentil
Dilakukan untuk Semua guru atau
memenuhi guru tertentu
kebutuhan
pengajar dalam Nara
memperbaiki sumber/Ahli
kualitas proses
pembelajaran
Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
berdasarkan hasil
evaluasi.
P5
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1 Pendampingan
a. Coaching 1. Pemberian Sasaran: Sebelum
Feeback Semua guru yang evaluasi
2. Pemberian mengajar di kelas dan setelah
Pembinaan X evaluasi
lanjutan
3. Pemberian Pendamping:
Reward Kepala
sekolah, wakil
kepala sekolah
bidang
akademik,
koordinator
projek
b. Mentoring Sasaran: Sesudah
Semua guru yang Evaluasi
mengajar di kelas
X
2 Evaluasi
3 Pengembangan
Profesional
Kegiatan Ekstrakurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1. Pemberian Sasaran: Sesudah
Feeback Semua pengajar evaluasi
2. Pemberian kegiatan
Pembinaan Ekstrakurikuler
lanjutan
3. Pemberian Pendamping:
Reward Tim Pengawas
Ekstrakurikuler
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Observasi Sasaran: Dua kali
Pembelajaran 2. Pemberian Semua guru dalam
- Keterlaksa Feedback semester
naan 3. Pemberian Supervisor:
Pihak yang
No Bentuk Dan Teknik Strategi Waktu
Terlibat
program Reward Kepala sekolah,
kegiatan wakil kepala
- Capaian sekolah bidang
program akademik
kegaitan
(capaian profil
pelajar
Pancasila dan
capaian presatasi)
b. Supervisi Dua kali
Administrasi dalam
semester
3 Pengembangan
Profesional
Pelatihan Klinikal 1. Pemberian Sasaran: Insidentil
Dilakukan untuk Pembinaan Semua guru atau
memenuhi kebutuhan lanjutan guru tertentu
pengajar dalam 2. Pemberian
memperbaiki kualitas Reward Nara
proses pembelajaran sumber/Ahli
berdasarkan hasil
evaluasi.
3 Pengembangan
Profesional
Pelatihan Klinikal 1. Pemberian Sasaran: Insidentil
Dilakukan untuk Pembinaan Semua guru atau
memenuhi kebutuhan lanjutan guru tertentu
pengajar dalam 2. Pemberian
memperbaiki kualitas Reward Nara
proses pembelajaran sumber/Ahli
berdasarkan hasil
evaluasi.
Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum operasional SMA Negeri 3 Bungo
melibatkan stake holder internal maupun eksternal bertujuan agar hasil evaluasi yang didapatkan
bisa lebih lengkap dengan melihat pelaksanaan kurikulum operasional dari berbagai sisi.
Evaluasi yang lengkap akan mempermudah proses penyempurnaan dan proses tindak-lanjut
pengembangan kurikulum operasional di tahun ajaran berikutnya. Bentuk pelaksanaan
monitoring dan evaluasi kurikulum operasional SMA Negeri 3 Bungo dapat dilihat pada tabel
berikut :
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
1 Harian
Observasi Setiap hari Respon pelajar Guru Catatan
dalam proses dalam KBM anekdotal
KBM KBM
Perkembangan Guru BK Catatan
karakter pelajar anekdotal
sehari-hari BK
Pengawas Kepala Catatan
pelaksana KBM anekdotal
sekolah Pengawas
Tim KBM
Monitor
ing dan
Evaluas
i
Penilaian Setiap Penilaian Sumatif Guru Kumpulan
selesai dan Formatif nilai harian
pembelajaran harian pada
Pelajar
2 Per – Bulan
Pemetaan Tiap akhir 1. Kumpulan Guru Laporan
bulan Guru BK perkembang
nilai harian
an pelajar
2. Rekap
perkembanga
n karakter
pelajar
Tiap awal Rencana tindak Tim Laporan
bulan lanjut bulan Monitoring hasil tindak
sebelumnya dan lanjut
Evaluasi
Focus Group Per unit 1. Catatan Tim 1. Laporan
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
Discussion belajar anekdotal Monitor monitori
(FGD)
KBM ing dan ng dan
2. Catatan Evaluas evaluasi
anekdotal BK i bulanan
3. Catatan Guru 2. Rencana
anekdotal Wali tindak
pengawas kelas lanjut
KBM Guru bulanan
4. Laporan BK
perkembanga
n belajar
5. Laporan hasil
tindak lanjut
3 Per –
semester
Penilaian Bulan Penilaian sumatif Guru Nilai akhir
Desember dan formatif semester
2022 dan semester pada
Juni 2023 pelajar
Rencana tindak
lanjut semester
sebelumnya
Kuisioner Pertengahan Pelajar Wali kelas Rekap hasil
semester kuisioner
Oktober pelajar
2022 dan
April 2023
Pemetaan 1. Kumpulan Guru Laporan
hasil belajar
nilai harian Guru
2. Nilai akhir BK
semester
3. Rekap
perkembanga
n karakter
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
pelajar
4. Rencana
tindak lanjut
semester
sebelumnya
Supervisi Juli- 1. KBM Kepala Laporan
September hasil
2. Dokumen sekolah
2022dan supervisi
Januar-Maret administrasi Tim semester
2023
Supervi
si
Penilaian Agustus- 1. Dokumen Kepala Laporan
Kinerja Desember hasil
administrasi sekolah
Pendidik dan 2022 penilaian
Tenaga Dan Tim kinerja
Kependidikan Februari-Mei semester
2023 Penilai
Kinerja
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
Focus Group 1. Rekap hasil Kepala 1. Laporan
Discussion
kuisoner sekolah monitori
(FGD)
2. Laporan Tim ng dan
monitoring monitor evaluasi
dan evaluasi ing dan semester
bulanan Evaluas 2. Rencana
3. Laporan hasil i tindak
belajar Guru lanjut
4. Laporan hasil Guru semester
supervisi BK
semester Wali
5. Laporan hasil kelas
tindak lanjut Komite
semester
4 Per - Tahun
Kuisioner Oktober Orang tua/ wali Wali kelas Rekap hasil
2022 dan murid kuisioner
April 2023 orang
tua/wali
Pemetaan Tujuan Tim Laporan
kurikulum monitoring hasil
SMAN 3 Bungo dan capaian
evaluasi kurikulum
SMAN 3
Bungo
Focus Group 1. Rekap hasil Kepala 1. Laporan
Discussion
kuisioner sekolah minitori
(FGD)
Orang tua/ Tim ng dan
wali monitor evaluasi
2. Laporan ing dan 1 tahun
monitoring evaluasi 2. Rencana
dan evaluasi Guru kurikulu
semester Guru m
Bentuk
No Waktu Sumber data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
3. Laporan hasil BK SMAN
capaian Wali 3 Bungo
kurikulum kelas tahun
SMAN 3 Komite berikutn
Bungo ya
Selain hal yang dikembangkan di atas ada beberapa yang dilakukan dan difalitasi oleh sekolah
antara lain sebagai berikut :
Rincian
No Sasaran Hasil Ket.
kegiatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses pengembangan dan penyusunan Kurikulum Operasional SMA Negeri 3 Bungo
Tahun Ajaran 2021-2022, SMA Negeri 3 Bungo dapat menarik beberapa kesimpulan.
Kesimpulan-kesimpulan tersebut, antara lain:
1. Penggunaan sistem blok dalam alokasi waktu pembelajaran harus diatur sedemikian rupa
agar beban tugas guru mata pelajaran merata (tidak timpang).
2. Pada proses peminatan pada saat fase F (jenjang kelas XI dan XII) harus disisipkan program
pengayaan belajar atau program pengembangan diri untuk memenuhi selisih jam belajar dari
setiap pelajar akibat perbedaan kombinasi mata pelajaran peminatan yang mereka pilih
dimana masing-masing mata pelajaran dapat memiliki beban belajar berbeda.
3. Integrasi Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila perlu dilaksanakan proyek terpadu lintas
mata pelajaran karena apabila dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing mata
pelajaran dapat menambah beban belajar pelajar.
4. Untuk membentuk pembelajaran yang holistik kepada pelajar tidak dapat dibebankan
sepenuhnya pada mata pelajaran saja, oleh karena itu perlu dibuat program-program kegiatan
pelajar (kokurikuler) untuk memperkaya pengalaman belajar pelajar.
5. Walau sudah dirancang secara mendetail pada dokumen ini, dalam penerapannya Kurikulum
Opersional Trimurti Senior High School ini tetap harus terbuka untuk penyesuaian berdasar
hasil pendampingan, pemantauan dan evaluasi secara berkala.
B. Pesan
Adapun saran meliputi berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SMA Negeri 3 Bungo antara lain:
1. Tenaga pendidik dapat mengoptimalkan tugas sesuai dengan tupoksi sebagai pendidik dan
memenuhi administrasi pembelajaran.
2. Tenaga kependidikan untuk lebih mengoptimalkan sumber daya dalam pemenuhan
administrasi sekolah
3. Peserta didik dapat memanfaatkan dengan maksimal sarana dan pembelajaran yang diberikan
demi masa depan.
4. Pengawas sekolah dapat lebih memantau dan membimbing perkembangan pendidikan demi
kemajuan SMA Negeri 3 Bungo
5. Dinas Pendidikan dapat lebih memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 3
Bungo di delapan standar nasional pendidikan.
6. Wali murid dan warga sekolah lainnya dapat memberi dukungan dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
Lampiran-Lampiran