Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI TATA KELOLA ATM DI BANK

SUMSEL BABEL
CABANG PANGKALPINANG

LINDRA DWI PURWANTO

Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG


Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel
email : sanialopiani@yahoo.co.id

Abstrak
Babylon Bank of South Sumatra is one of the most developed in the Regional Bank
Indonesia, as evidenced by the many awards and good assessment of the various institutions. The
results of a 2008 audit by her Bank Indonesia also put Sumsel Babylon Bank as the Bank and the
health ratings mean BK II sound bank.
Bank of South Sumatra Pangkalpinang Babylon branch currently has 18 ATMs spread
across a number of points in the area Pangkalpinang. The amount is enough to require good
governance so that it can operate optimally.
To overcome the problems encountered in the above, it is necessary governance ATM information
systems are computerized and integrated in order to provide precise and accurate information as a
basis for decision making

Kata kunci :
Sistem Informasi Tata Kelola ATM, Metodologi Berorientasi Objek, Unifield Modelling Language (UML)

1. Pendahuluan dimaksud dengan bank adalah badan usaha


1.1 Latar Belakang Masalah yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
Indonesia merupakan salah satu Negara bentuk simopanan dan menyalurkannya kembali
berkembang yang tergabung dalam grup G20 yaitu kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan
kelompok 20 ekonomi utama dunia yang terdiri taraf hidup rakyat banyak.
dari 19 negara dengan perekonomian besar Dengan semakin banyaknya bank yang
ditambah Uni Eropa. Kelompok G20 menguasai beroperasi di Indonesia saat ini menyebabkan
hampir 70% perekonomian dunia. Keikut sertaaan semakin sengitnya kompetisi antar bank. Begitu
Indonesia di dalam group ini merupakan suatu banyak fitur dan produk yang mereka tawarkan
kesempatan yang sangat baik untuk terus agar masyarakat mau menempatkan dananya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ataupun ataupun melakukan akad kredit di bank
yang beberapa tahun terakhir ini tumbuh rata-rata tersebut. Saat ini pun masyarakat dengan mudah
6% per tahun. Angka ini cukup besar mengingat memilih bank mana yang menurut mereka paling
ditengah ketidakpastian perekonomian global, baik. Diantara berbagai macam fitur yang
bahkan tahun 2013 pertumbuhan perekonomian ditawarkan bank salah satunya adalah ATM
Indonesia terbesar ke dua setelah china. (Automatic Teller Machine). Peran ATM di dunia
Dengan semakin baiknya perekonomian perbankan sangatlah penting, dari fungsi awalnya
Indonesia saat ini tentunya juga berakibat pada yang hanya untuk menarik uang tunai saat ini
pertumbuhan pendapatan masyarakatnya, disinilah berbagai fitur tambahan telah banyak ditambahkan
peran perbankan sangat penting untuk turut di ATM misalnya: permbelian pulsa, pembayaran
berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. listrik, pembayaran telepon, transfer antar bank,
Masyarakat modern saat ini tidak lagi menyimpan pembayaran pajak dan fitur-fitur lainnya. Berkaca
uangnya di dalam lemari atau di bawah ranjang dari pentingnya peranan ATM dalan dunia
seperti masyarakat zaman dahulu. Mereka akan perbankan, penulis ingin mencoba membuat sebuah
lebih merasa aman dan lebih mudah jika system yang berguna untuk mempermudah
menyimpan uang mereka di bank. pegawai bank dalam melakukan tata kelola ATM
Menurut undang-undang nomor 7 tahun Dalam kesempatan ini, penulis
1992 tentang perbankan sebagaimana diubah mengadakan penelitian pada salah satu perusahaan
dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang yakni Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang.
Objek yang menjadi penelitian adalan ATM yang b. Mempermudah penanganan complain nasabah
dimiliki Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang yang berupa saldo terdebet dan kartu ATM
yang saat ini berjumlah 18 unit. yang tertelan sehingga dapat diselesaikan
Bank SumselBabel merupakan salah satu dengan cepat
Bank Pembangunan Daerah yang ada di Indonesia. c. Mengetahui kapan perawatan rutin ATM.
Bank ini didirikan pada tanggal 06 November 1957 d. Dapat menghasilkan laporan tata kelola ATM
dengan nama Bank Sumsel berdasarkan keputusan secara cepat dan mudah kepada pimpinan
panglima ketua penguasa perang daerah sriwijaya
tingkat I Sumatera selatan nomor 132/SPP/58 1.3 Batasan Penelitian
tanggal 10 April 1958 dengan berlaku surut mulai Untuk menghindari meluasnya
tanggal 06 November 1957 yang beroperasi di pembahasan laporan ini dari ruang lingkup
daerah Sumatera Selatan. Pada tahun 2010 seiring permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, maka
dengan berdirinya Propinsi Kepulauan Bangka perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut :
Belitung maka, pada tanggal 08 Januari 2010 bank a. Menyelesaikan complain nasabah yang berupa
sumsel berganti nama menjadi PT. Bank saldo terdebet dan kartu ATM yang tertelan
Pembangunan daerah Sumatera Selatan dan b. Penyelesaian laporan monitoring dari bagian
Bangka Belitung. monitoring kantor pusat
Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang c. Proses perawatan rutin ATM
saat ini memiliki 18 ATM yang tersebah d. Penanganan jual beli ATM
disejumlah titik di daerah Pangkalpinang. Jumlah
tersebut cukup banyak sehingga memerlukan tata 1.4 Metode Penelitian
kalola yang baik sehingga dapat beroperasi secara Metode penelitian yang Penulis gunakan
optimal. Pengisian ATM dilakukan jika saldo yang adalah sebagai berikut ini:
ada pada mesin ATM minimal 25% dari saldo awal a. Pengumpulan Data
pengisian, namun hal tersebut tidak berlaku jika b. Analisa Sistem
ada nasabah yang melakukan complain misalnya c. Perancangan Sistem
saja saldo nasabah berkurang sedangkan uang tidak
keluar, maka penanganan complain ini maksimal 2. Tinjauan Pustaka
adalah 3x24 jam sejak nasabah melakukan 2.1 Sistem Informasi Tata Kelola ATM
complain. Dalam perawatannya fasilitas pendukung “Sistem Informasi adalah sekelompok elemen
ATM juga harus dicek secara berkala, misalnya yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga
saja AC, bola lampu, cat tembok, serta dalam ATM membentuk satu-kesatuan. (Indrajani 3).
juga terdapat kertas jurnal yang berfungsi sebagai Automatic Teller Machine (ATM) atau dalam
rekapan transaksi nasabah dan kertas receipt yang bahasa Indonesia sring kita sebut dengan Anjungan
berfungsi sebagai bukti transaksi yang dilakukan Tunai Mandiri adalah sebuah alat elektronik yang
oleh nasabah. Kertas ini tentunya harus diganti jika mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang
sudah habis. dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa
Seringkali komlain nasabah yang saat ini perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia.
dicatat secara manual menggunakan kertas hilang
sebelum complain tersebut diselesaikan, ataupun 2.2 Analisa dan Perancangan Sistem
nasabah tidak menadapatkan bukti transaksi Berorientasi Obyek dengan UML
dikarenakan kertas receipt di mesin atm habis. Menurut Munawar (2005:27) mendefinisikan
Permasalahan-permasalahan klasik seperti ini dapat obyek sebagai berikut: Obyek, baik yang konkret
diminimalisir salah satunya yakni dengan system maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita.
tata kelola yang baik sehingga dapat diketahui Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan
kaopan kertas di mesin atm akan habis, ataupun ada perilaku (behavior). State suatu obyek adalah
atau tidaknya complain nasabah yang belum kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam
diseklesaikan. attribute/properties. Sedangkan perilaku sebuah
Untuk itu, penulis ingin mencoba obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek
membuat suatu system yang dapat digunakan untuk bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.
mempermudah pihak Bank SumselBabel cabang 2.2.1 Unified Modelling Language (UML)
Pangkalpinang dalam melakukan tata kelola ATM. UML adalah sebuah ”bahasa pemodelan”
yang menspesifikasikan, menvisualisasikan,
1.2 Tujuan Penelitian membangun dan mendokumentasikan kerangka
Adapun maksud dan tujuan penulisan dari sebuah sistem software.
sebagai berikut : Menurut Munawar (25) menyatakan, bahwa
a. Menghasilkan rancangan sistem tata kelola UML adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di
ATM yang terkomputerisasi dan terintegrasi dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama
yang dapat membantu penanganan tata kelola dari Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar
ATM dengan cepat dan mudah. Jacobson.
dalam basis data. Tabel dihasilkan dari LRS
2.2.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek dimana tiap satu LRS akan menjadi satu
Tools yang digunakan dalam analisa sistem tabel, dan nama LRS akan menjadi nama
berorientasi obyek dengan UML adalah sebagai tabel.
berikut: 5) Spesifikasi Basis Data, menurut Indrajani
a) Activity Diagram, teknik untuk (2009:2) mendefinisikan basis data sebagai
mendiskripsikan logika prosedural, proses berikut: Basis data merupakan kumpulan data
bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. yang berhubungan secara logis dan deskripsi
b) Analisa Dokumen Keluaran, analisa mengenai data tersebut, yang dirancang untuk
dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh
sistem. suatu organisasi. Artinya basis data
c) Analisa Dokumen Masukan, bagian dari merupakan tempat penyimpanan data besar
pengumpulan informasi tentang sistem yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
berjalan, dengan tujuan untuk memahami Menurut Aji Supriyanto (2005:190)
prosedur berjalan. mendefinisikan basis data secara konsep
d) Usecase Diagram, deskripsi fungsi dari sebuah sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan
sistem dari perspektif pengguna. Diagram dari data-data yang membentuk suatu berkas
usecase menggambarkan fungsionalitas yang (file) yang saling berhubungan (relation)
diharapkan dari sebuah sistem, yang lebih dengan tatacara tertentu untuk membentuk
menekankan pada “apa” yang diperbuat data baru atau informasi.
sistem, dan bukan “bagaimana”. 6) Rancangan Dokumen Keluaran, berisi
e) Deskripsi Usecase, digunakan untuk gambaran tentang dokumen keluaran yang
menjelaskan urutan langkah-langkah yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang.
menerangkan antara pengguna dengan sistem 7) Rancangan Dokumen Masukan, berisi
yang mendeskripsikan urutan kejadian, dan gambaran tentang dokemen masukan yang
menjelaskan secara rinci mengenai usecase dibutuhkan oleh sistem yang dirancang.
diagram. 8) Rancangan Layar Program, berisi semua
rancangan layar yang dibuat beserta format
2.2.3 Perancangan Sistem Berorientasi Obyek datanya.
Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) 9) Sequence Diagram, suatu diagram UML yang
tujuan utama, yaitu: memodelkan logika dari suatu use case
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai dengan menggambarkan interaksi berupa
sistem. pengiriman pesan (message) antar objek
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan dalam urutan waktu. (Jeffery L. Whitten et
rancang bangun yang lengkap kepada al,2004:702)
programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang 10) Class Diagram, merupakan himpunan dari
terlibat. objek yang sejenis yang mempunyai atribut
Alat-alat yang digunakan dalam tahap perancangan dan perilaku (method) yang sama. struktur
sistem adalah sebagai berikut: dan deskripsi class, package dan objek
1) Entity Relationship Diagram (ERD), sebuah beserta hubungan satu sama lain. Class dalam
model data yang menggunakan beberapa notasi UML digambarkan dengan kotak.
notasi untuk menggambarkan data dalam hal
entitas dan relasi yang digambarkan oleh data 3. Metode Penelitian
tersebut.(Jeffery L. Whitten et al, 2004 : 295) Metode penelitian yang Penulis gunakan
2) Transformasi ERD ke LRS (Logical Record adalah sebagai berikut ini:
Structure), sebuah model sistem yang 3.1 Pengumpulan Data
digambarkan dengan sebuah Diagram-ER a. Wawancara
akan mengikuti pola/aturan pemodelan Merupakan metode pengumpulan data yang
tertentu. berupa komunikasi langsung antara penulis
3) LRS, (Logical Record Structure), terdiri dari dengan responden bertujuan untuk
link-link diantara tipe record. Record adalah mendapatkan masukan serta informasi yang
sekumpulan atribut yang mempunyai berkaitan dengan penyusunan laporan ini.
hubungan relasi terhadap obyek tertentu. Link b. Observasi
ini menunjukkan arah hubungan dari satu Dalam hal ini penulis langsung melihat atau
record ke record lainnya berdasarkan tingkat mengadakan pengamatan ke bagian-bagian
cardinality setiap entity. LRS digambarkan yang ada hubungannya dengan sistem
dengan kotak persegi panjang dan berisi penggajian Pegawai sekaligus pengumpulan
atribut setiap entity. dokumen-dokumen yang digunakan.
4) Tabel/Relasi, sekumpulan record yang sejenis c. Studi Pustaka
secara relasi. Relasi menyatakan sebuah tabel
Metode pengumpulan data dengan Nasabah dapat berupa complain dana terdebet,
mempelajari dan mengumpulkan bahan dari dan ATM Tertelan.
buku-buku atau sumber yang berkaitan d. Buat Dokumen Pengaduan Nasabah
dengan topic permasalahan. Customer Service buat dokumen pengaduan
d. Studi Literatur nasabah, pengaduan nasabah berupa dana
Pengumpulan bahan tertulis yang ada terdebet akan diserahkan kepada Teller dan
kaitannya dengan masalah yang dihadapi. pengaduan nasabah berupa ATM tertelan akan
3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek diserahkan Ke Bagian Umum.
Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini e. Proses Jual Beli ATM
ialah: Petugas ATM terima informasi dari
a) Menganalisa sistem yang ada, yaitu Head Teller untuk melakukan jual beli ATM.
mempelajari dan mengetahui apa yang Kegiatan jual beli ATM berupa pengisian
dilakukan oleh sistem yang ada. saldo ATM
b) Menspesifikasikan sistem, yaitu f. Proses Monitoring ATM
menspesifikasi masukan yang ada, database Bagian Monitoring (TSI)
yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran memantau ATM yang mengalami gangguan
yang dihasilkan. dan dilaporkan kepada petugas ATM untuk
Tools yang digunakan antara lain, yaitu: dilakukan perbaikan.
1) Activity diagram sistem berjalan g. Kegiatan Rutin
2) Use case diagram sistem usulan Bagian Umum (Personil)
3) Deskripsi Use Case melakukan kegiatan rutin pengecekan kondisi
4) Dokumen keluaran ATM seperti: kondisi AC, lampu, cat ruangan
5) Dokumen masukan ATM, dan kelengkapan hasilnya dilaporkan
ke Penyelia Umum.
3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek h. Pembuatan Cheklist
Tahap Perancangan sistem adalah Petugas ATM membuat cheklist yang akan
merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil diserahkan kepada Kepala Cabang Bank
analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan SUMSEL.
model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai
rancangan database dan spesifikasi program. 4.2 Activity Diagram
Alat-alat yang digunakan pada tahap ini KEPALA CABANG PETUGAS ATM

adalah:
a) Entity Ralationship Diagram (ERD)
b) Logical Record Structure (LRS)
c) Table Serahkan data
ATM
Terima data
ATM
d) Spesifikasi Basis Data
e) Rancangan masukan Lakukan
f) Rancangan keluaran inventarisasi ATM

g) Rancangan Dialog Layar


h) Sequence Diagram
i) Class Diagram
Gambar 1. Activity Diagram Inventarisasi ATM
4. Hasil dan Pembahasan KEPALA CABANG PETUGAS ATM
4.1 Proses Bisnis
Proses bisnis yang ada pada SMP Negeri 3
Pangkalpinang adalah sebagai berikut:
Serahkan data Terima data
a. Inventarisasi ATM personil ATM personil ATM
Kepala Cabang memberikan
informasi tentang lokasi ATM, dan nomor
Lakukan pendataan
ATM Bank Sumsel Babel cabang personil ATM

Pangkalpinang kepada Petugas ATM


b. Pendataan Personil ATM
Kepala Cabang memberikan data
personil ATM kepada petugas ATM untuk
Gambar 2. Activity Diagram Pendataan Personil ATM
dilakukan pendataan.
c. Terima Keluhanan Nasabah
Nasabah buat keluhan ATM kepada
Customer Service (CS), selanjutnya Customer
Service terima keluhan nasabah. Keluhan
NASABAH CUSTOMER SERVICE
BAGIAN UMUM PENYELIA UMUM

Lakukan kegiatan rutin


Buat Keluhan Terima keluhan perawatan ATM
pelayanan ATM pelayanan ATM

Buat laporan hasil


kegiatan rutin

Gambar 3. Activity Diagram Terima Keluhan Nasabah Serahkan laporan hasil Terima laporan hasil
kegiatan rutin kegiatan rutin
CUSTOMER SERVICE TELLER BAGIAN UMUM

Cek keluhan
pelanggan

[ dana terdebet ] [ keluhan ATM ]

Gambar 7. Activity Diagram Kegiatan Rutin


PETUGAS ATM KEPALA CABANG
Buat dokumen keluhan Buat dokumen
dana terdebet keluhan ATM

Serahkan dokumen Terima dokumen


keluhan ATM keluhan ATM

Serahkan dokumen Terima dokumen keluhan Buat cheklist kegiatan


keluhan dana terdebet dana terdebet
pengelolaan ATM
Tindak lanjuti
keluhan ATM

Tindak lanjuti keluhan


dana terdebet
Serahkan cheklist kegiatan Terima cheklist kegiatan
pengelolaan ATM pengelolaan ATM

Gambar 4. Activity Diagram Dokumen Pengaduan


Gambar 8. Activity Diagram Pembuatan ChekList
HEAD TELLER PETUGAS ATM

4.3 Sistem Usulan


a. Use Case Diagram
Berikan perintah untuk Terima perintah
lakukan jual beli ATM jual beli ATM

Import Data Nasabah


Tindak lanjuti
jual beli ATM

Entry Jenis Keluhan NASABAH

Gambar 5. Activity Diagram Jual Beli TAM


Entry Data ATM
TSI PETUGAS ATM

PETUGAS ATM
Entry Data Personil

Memantau ATM yang KEPALA


mengalami gangguan CABANG
Entry Jenis Perawatan Rutin

Laporkan ATM mengalami Terima laporan ATM yang


Entry CS
gangguan mengalami gangguan

Lakukan
perbaikan ATM Gambar 9. Use Case Diagram Package Mater

Gambar 6. Activity Diagram Monitoring ATM


1 M 1
Ada Penyelesaian Terima CS
NoPenyel NIP
NoKel NoPenyel NoPenyel NamaCS
Entry Keluhan NASABAH NoKel AlamatCS
TglPenyel
KodeJenis HariPenyel TmptLhr
NamaKeluhan Cttn TglLhr
KodeJenis 1 Jekel
NoKel
1 M M 1
Cetak Penyelesaian Jenis Keluhan Isi Keluhan Aju Nasabah

NoKel NoKel NoKTPNasabah


TglKel M NoKtpNasabah NamaKeluhan
KetKel Alamat
Hari HP
Entry Monitoring NoJualBeli
TSI TglJualBeli Guna TmptLhir
NominalJual TglLhir
NoKeluhan NamaIbuKndung
NominalBeli NoPengelolaan
Jam NoATM NoRek
PETUGAS ATM HariJualBeli
1 KodeMonitor

M 1 M
Cetak Penanganan Monitoring 1
Jual Beli ATM Dapat ATM Keluar Monitoring
NoATM
NoATM Lokasi
M NoJualBeli 1 KodeMonitor 1
Pecahan NoPerawatan
NoJualBeli Gangguan
Kegiatan
KodeBag NoATM HariMonitor
NoRutin JamMonitor
Jenis Punya
Cetak Jual Beli ATM KodePersonil Rawat
Kerja NamaPersonil PerawatanRutin KodeMonitor
Almat NoRutin NoPenanganan
TmptLahir TglRutin M M
KodeBag HariRutin
TglLahir
1 NoRutin JamRutin M Penanganan
Jekel
Cetak Rutin NoPenanganan Monitoring
1 M N TglPenanganan
Personil Buat Rutin Detail HariPenanganan M
JamPenanganan
NoPerawatan
1
NoRutin NoPenanganan Tugas
Gambar 10. Use Case Diagram Package Transaksi KetPerawatan KodeBag

Gambar 14. Transformasi ERD ke LRS


Cetak Laporan Perawatan Rutin PENYELIA
UMUM
Penyelesaian CS
NoPenyel
TglPenyel NIP
Cetak Laporan Jual Beli ATM HariPenyel NIP NamaCS
Cttn AlamatCS
NoKel TmpLhr
NIP TglLhr
NoKel Jekel

Cetak Laporan Penanganan Jenis Keluhan Keluhan Nasabah


Monitoring NoKTPNasabah
KodeJenis NoKel
PETUGAS ATM KodeJenis TglKel NamaNasabah
KEPALA NamaKeluhan NoKTPNasabah Alamat
KetKel
CABANG Hari HP
KodeJenis TmptLhir
Cetak Laporan ATM tertelan TglLhir
NoKtpNasabah
NoATM NamaIbuKndung
NoRek
Jual Beli ATM
NoJualBeli NoATM
TglJualBeli
Monitoring
Cetak Laporan Saldo Terdebet NominalJual ATM
NominalBeli NoATM NoATM KodeMonitoring
Jam NoATM Gangguan
HariJualBeli Lokasi HariMonitor
Gambar 11. Use Case Diagram Package Laporan NoATM
KodeBag
Pecahan JamMonitor
NoATM
NoATM
KodeBag
b. Rancangan Basis Data JenisPerawatanRutin Detail Rutin KodeMonitoring
NoRutin
Personil NoPerawatan NoPerawatan TglRutin
Kegiatan NoRutin HariRutin Penanganan Monitoring
KodePersonill KetPerawatan JamRutin
1 M 1 NoPenanganan
Ada Penyelesaian Terima CS NamaPersonil NoATM
TglPenanganan
NoPenyel NIP Almat KodePersonil
NoPenyel NoPenyel NamaCS HariPenanganan
NoKel TmptLahir
TglPenyel NoKel AlamatCS TglLahir KodePersonil JamPenanganan
HariPenyel TmptLhr KodePersonil KodeMonitoring
KodeJenis Jenkel
Cttn TglLhr KodePersonil
NamaKeluhan
KodeJenis 1 Jekel
NoKel
1 M M 1
Jenis Keluhan Isi Keluhan Aju Nasabah
NoKel NoKel NoKTPNasabah
Gambar 15. Logical Record Structre (LRS)
M NamaNasabah
TglKel NoKtpNasabah
KetKel Alamat
Hari HP
NoJualBeli
TglJualBeli
NominalJual
Guna
TmptLhir
TglLhir
NamaIbuKndung
c. Class Diagram
NoKeluhan
NominalBeli NoPengelolaan NoRek
Jam NoATM
1 KodeMonitor
HariJualBeli
M 1 M
1
Jual Beli ATM Dapat ATM Keluar Monitoring
NoATM
NoATM Lokasi
M NoJualBeli 1 KodeMonitor 1
Pecahan NoPerawatan
NoJualBeli Gangguan
Kegiatan
KodeBag NoATM HariMonitor
NoRutin JamMonitor
Jenis Punya
KodePersonil Rawat
Kerja NamaPersonil PerawatanRutin KodeMonitor
Almat NoRutin NoPenanganan
TmptLahir TglRutin M M
KodeBag HariRutin
TglLahir
1 NoRutin JamRutin M Penanganan
Jekel
NoPenanganan Monitoring
1 M N TglPenanganan
Personil Buat Rutin Detail HariPenanganan M
JamPenanganan
NoPerawatan
1
NoRutin NoPenanganan Tugas
KetPerawatan KodeBag

Gambar 13. Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 16. Entity Class Diagram


d. Tampilan Layar ENTRY JENIS PERAWATAN RUTIN

Di bawah ini tampilan layar Sistem Informasi ENTRY JENIS PERAWATAN RUTIN

Tata Kelola ATM:


Data Jenis Perawatan Rutin

ENTRY
ENTRY JENIS
JENIS KELUHAN
KELUHAN
Nomor Kegiatan <<input>>
ENTRY JENIS KELUHAN
Kegiatan <<input>>

Data Jenis Keluhan

Kode Jenis Keluhan <<input>>

Nama Keluhan <<input>>


Nomor Kegiatan Kegiatan

Display Display

Kode Jenis Keluhan Nama Keluhan

Display Display

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar


Gambar 20. Rancangan Layar Entry Jenis Perawatan Rutin

ENTRY CS
Gambar 17. Rancangan Layar Entry Jenis Keluha
ENTRY CS

Data CS
ENTRY ATM

ENTRY ATM NIP <<input>>

Nama CS <<input>>
Data ATM
Alamat <<input>>
Nomor ATM <<input>>
TTL <<Sysdate>>
Lokasi ATM <<input>> Jenis Kelamin <<input>>

Pecahan <<input>>
NIP Nama CS Alamat TTL Jenis Kelamin

Display Display Display Display Display

Nomor ATM Lokasi ATM Pecahan

Display Display Display


Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

Gambar 21. Rancangan Layar Entry CS


Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

ENTRY KELUHAN

ENTRY KELUHAN
Gambar 18. Rancangan Layar Entry ATM
Data Nasabah
Nmor Keluhan <<Input>> NoKTP <<Display>> cari
ENTRY PERSONIL
Tgl Keluhan <<Sysdate>>
Nama <<Display>>
ENTRY PERSONIL Keterangan <<Input>>
Alamat <<Display>>
Hari <<Input>> Telepon <<Display>>
Data Personil

Data Jenis Keluhan Data ATM


Kode Personil <<input>> cari cari

Nama Personil <<input>> Nomor Jenis <<Display>> Nomor ATM <<Display>>

Alamat <<input>> Keluhan <<Display>> Lokasi <<Display>>

TTL <<Sysdate>> <<Display>>


Pecahan
Jenis Kelamin <<input>>

Kode Persoil Nama Personil Alamat TTL Jenis Kelamin


Simpan Batal Keluar
Display Display Display Display Display

Gambar 22. Rancangan Layar Entry Keluhan

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

Gambar 19. Rancangan layar Entry Personil


CETAK PENYELESAIA CETAK JUAL BELI ATM

CETAK PENYELESAIAN CETAK JUAL BELI ATM

No Penyelesaian <<Input>> Data Personil


cari
Tanggal <<Sysdate>>
Nomor Jual Beli <<Input>> Kode Personil <<Display>>
Hari <<input>> Tanggal <<Sysdate>>
Nama Personil <<Display>>
Catatan <<input>> Hari <<Pilih>>
Data Keluhan Data CS Jam <<input>> Data ATM
cari
cari
Nominal Jual Rp <<Input>>
No. Keluhan <<Display>> cari
Nominal Beli Rp <<input>>
Nomor ATM <<Display>>
Tgl Keluhan <<Display>> NIP CS <<Display>>
Lokasi ATM <<Display>>
Kode Jenis Kel. <<Display>>
Nama <<Display>>
Nama Keluhan <<Display>>

No KTP Nasabah <<Display>>

Nama Nasabah <<Display>>

Simpan Cetak Batal Keluar


Simpan Cetak Batal Keluar

Gambar 26. Rancangan Layar Cetak Jual Beli ATM

Gambar 23. Rancangan layar Entry Penyelesaian CETAK KEGIATAN RUTIN

CETAK KEGIATAN RUTIN


ENTRY MONITORING Data ATM

ENTRY MONITORING Nomor ATM <<Display>> cari


No. Kegiatan <<Input>>

Tanggal Lokasi <<Display>>


<<Sysdate>>
Kode Monitoring <<Input>>
Hari <<Pilih>> Data Personil
Gangguan <<Sysdate>>
Jam <<input>> Kode Personil <<Display>> cari
Hari <<Pilih>>
Nama <<Display>>
Jam <<input>>

No Perawatan Kegiatan
Data ATM Data Perawatan Rutin

Display Display
Nomor ATM <<Display>> cari Nomor Perawatan <<Display>> cari

Lokasi <<Display>> Kegiatan <<Display>>


Tambah
Pecahan <<Display>>

Simpan Cetak Batal Keluar

Simpan Batal Keluar


Gambar 27. Rancangan Layar Cetak Kegiatan Rutin

LAPORAN
LAPORAN PERAWATAN
PERAWATAN RUTIN
RUTIN
Gambar 24. Rancangan Layar Entry Monitoring
CETAK LAPORAN PERAWATAN RUTIN
CETAK PENANGANAN MONITORING

CETAK PENANGANAN MONITORING


Periode
No. Penanganan <<Input>>
Tanggal <<Sysdate>>
Bulan pilih
Hari <<Pilih>>

Jam <<input>>
pilih
Tahun
Data Monitoring Data Personil
cari

Kode Monitoring <<Display>> cari

Gangguan <<Display>> Kode Personil <<Display>>


CETAK KELUAR
Nomor ATM <<Display>>
Nama Personil <<Display>>
LoKasi <<Display>>

Gambar 28. Rancangan Layar Cetak Laporan

Simpan Cetak Batal Keluar

Gambar 25. Rancangan Layar Cetak Penanganan Monitoring


5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan Daftar Pustaka
Setelah mempelajari permasalahan
yang dihadapi dan juga solusi pemecahan Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data
yang diusulkan, maka dapat ditarik Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009
kesimpulan sebagai berikut :
a. Komputerisasi pada rancangan Sistem Munawar, Pemodelan Visual dengan UML
Informasi Tata Kelola ATM dapat Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
meningkatkan efisiensi kerja dan
memudahkan Petugas ATM dalam Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan
mengontrol tata kelola ATM Bank Sumsel Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011
cabang pangkalpinang dan menghasilkan
informasi yang akurat dan tepat. Sutabri Tata, Analisis Sistem Informasi
b. Sistem yang dibangun secara komputerisasi Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012
dan terintegrasi dapat menghasilkan kecepatan
dalam proses administrasi, ketepatan dan Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari
keakuratan data, serta dapat meminimalisir Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV. Andi
kesalahan dalam tata kelola ATM. Offset, 2008
c. Perancangan Sistem Informasi tata kelola
ATM Bank Sumsel cabang Pangkalpinang Widjaya Iwan Kurniawan, Manajemen Proyek
yang berorentasi objek (Object Oriented) Teknologi Informasi Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013
dapat menghasilkan sebuah sistem informasi
yang lebih baik dan lebih mudah dipahami
oleh user (pengguna) dalam hal struktur
perancangannya dan implementasinya

5.2 Saran
Adapun saran–saran yang perlu
dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Perlu adanya pelatihan kepada user yang akan
menggunakan sistem informasi ini, supaya
mereka mengetahui bagaimana cara
menggunakan dan perawatan sistem informasi
ini.
b. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang
mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan
perawatan (maintenance) secara rutin.
Pengontrolan data merupakan cara perawatan
yang tebaik untuk menghindari berbagai
kesalahan.
c. Secara rutin melakukan back-up data yang ada
minimal satu tahun sekali untuk menghindari
kerusakan data atau kehilangan data.
d. Perlu adanya peningkatan infrastruktur
komputer yang digunakan oleh Petugas ATM
Bank Sumsel cabang Pangkalpinang agar
dapat meningkatkan kinerja sistem.
e. Perlu adanya audit sistem paling tidak setiap 5
tahun sekali pada sistem informasi ini agar
dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
terjadi pada sistem ini sehingga kedepannya
diharapkan sistem dapat lebih optimal dan
mampu memenuhi kebutuhan user.

Anda mungkin juga menyukai