2, Agustus 2017
ABSTRAK
ABSTRACT
The purpose of this research was to describe the students’s ablity in writing sisindiran
before, after, and the difference using Round Table learning model. This research uses
a Quasi Eksperimental Research method and one-group pretest and posttest design.
The Techniques used in order to collect the data is skill tests of the students which
1
Penulis
2
Penulis Penanggung Jawab I
3
Penulis Penanggung Jawab II
2|DANGIANG SUNDA Vol.5 No.2, Agustus 2017
include pretest and posttest. The source data of this research is students of class VIII
H SMPN 5 Bandung the academic year 2016/2017 which amounted 35 students.
Based on the research, the average of students writing skills before using the Round
Table learning model is 66,5, after using the Round Table learning model the average
increased to 84,5 of KKM 75. There are the difference between the ability of students
of class VIII H SMPN 5 Bandung the academic year 2016/2017 in writing sisindiran
before and after using Round Table learning model. This is based on hypothesis test
results that is (11,43) > (2,44) with 99% trust rate. The conclusion is that
the Round Table learning model can improve the ability of students of class VIII H
SMPN 5 Bandung the academic year 2016/2017 in writing sisindiran.
analisis pada 5 aspek, hasilnnya terlihat pedoman skala nilai dengan rata-rata
seperti grafik di bawah ini. skornya 20,4 dari skor maksimal 25,
termasuk dalam kategori cukup-baik.
40 Artinya, konstruksinya sederhana tapi
30 efektif, sedikit kesalahan pada konstruksi
20 kompleks, ada beberapa kesalahan tapi
Skor
10 tidak merubah makna.
Maksimal
0 Kemampuan menulis sisindiran
Skor Siswa siswa kelas VIII H SMPN 5 Bandung
setelah menggunakan MPRT dilihat dari
aspek ejaan berdasarkan pedoman skala
nilai dengan rata-rata skornya 4,4 dari
Grafik 4 skor maksimal 5, termasuk dalam
Peunteun Posttest Dumasar Aspék kategori cukup-baik. Artinya, kadang-
Nulis Sisindiran kadang ada kesalahan ejaan tapi tidak
merubah makna.
Kemampuan menulis sisindiran
siswa kelas VIII H SMPN 5 Bandung Perbedaan Kemampuan Sebelum dan
setelah menggunakan MPRT dilihat dari Sesudah Menggunakan MPRT
aspek isi berdasarkan pedoman skala nilai Untuk mengetahui selisih pretest dan
dengan rata-rata skornya 24,6 dari skor posttest dilakukan uji gain. Dari uji gain
maksimal 30, termasuk dalam kategori diketahui ada perbedaan yang signifikan
cukup-baik. Artinya, memahami, antara kemampuan menulis sisindiran
mengembangkan kata kuncinya sesuai siswa sebelum dan sesudah menggunakan
dengan judul dan persoalan yang MPRT. Agar lebih jelas perhatikan grafik
dijelaskannya kurang lengkap. di bawah ini.
Dilihat dari aspek organisasi isi 40
kemampuan menulis sisindiran siswa
kelas VIII H SMPN 5 Bandung 30
berdasarkan pedoman skala nilai dengan 20 pretest
rata-rata skornya 17,4 dari skor maksimal
posttest
20, termasuk kategori cukup-baik. 10
Artinya, kurang lancar, kurang
0
terorganisir tapi gagasan utamanya
Mampuh Can Mampuh
terlihat, urutan logis tapi tidak lengkap.
Dilihat dari aspek kosa kata Grafik 5
kemampuan menulis sisindiran siswa Jumlah Siswa anu Mampuh jeung Can
kelas VIII H SMPN 5 Bandung mampuh
berdasarkan pedoman skala nilai dengan
rata-rata skornya 17,8 dari skor maksimal Berdasarkan grafik di atas, jumlah
20, termasuk kategori cukup-baik. siswa yang mampu menulis sisindiran
Artinya, pemanfaatan kosa kata agak lebih banyak. Rata-rata nilai menulis
canggih, pilihan kata dan ungkapan sisindiran siswa sebelum menggunakan
kadang-kadng kurang sesuai tapi tidak MPRT yaitu 66,5 dari KKM 75. Dari 35
mengganggu. siswa, ada 29 siswa atau 82,7% yang
Kemampuan menulis sisindiran belum mampu atau mendapatkan nilai
siswa kelas VIII H SMPN 5 Bandung kurang dari KKM 75, sedangkan 6 siswa
setelah menggunakan MPRT dilihat dari sudah mampu atau mendapatkan nilai
aspek penggunaan bahasa berdasarkan lebih dari KKM 75.
7|DANGIANG SUNDA Vol.5 No.2, Agustus 2017
perbedaan skor pretes dan posttest pada dengan menggunakan tarif kepercayaan
aspek isi adalah 4,2. 99% yaitu < atau 1,41 < 7,47
Kemampuan menulis sisindiran yang berarti data mempunyai distribusi
siswa kelas VIII H SMPN 5 Bandung yang homogen.
pada aspek ejaan berdasarkan hasil Setelah dilaksanakan uji sifat data,
pretest yaitu sering terjadi kesalahan yang terakhir dilaksanakan uji hipotesis.
ejaan dan maknanya membingunggkan. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
Rata-rata skornya 3,5 dari skor maksimal a. ada perbedaan yang signifikan antara
5, termasuk ke dalam kategori sedang- kemampuan menulis sisindran siswa
cukup. Setelah menggunakan MPRT, kelas VIII H SMPN 5 Bandung
skor rata-rata menulis sisindiran siswa tahun ajaran 2016/2017 sebelum dan
pada aspek ejaan meningkat menjadi 4,4, sesudah menggunakan model
termasuk ke dalam kategori cukup-baik. pembelajaran Round Table, ( );
Artinya, kadang-kadang terjadi kesalahan dan
ejaan tapi tidak merubah makna. Rata- b. tidak ada perbedaan yang signifikan
rata bkonstruksinya sederhana tapi antara kemampuan menulis sisindran
efektif, sedikit kesalahan pada kosntruksi siswa kelas VIII H SMPN 5
kompleks, ada beberapa kesalahan tapi Bandung tahun ajaran 2016/2017
tidak merubah makna. Rata-rata sebelum dan sesudah menggunakan
perbedaan skor pretes dan posttest pada model pembelajaran Round Table,
aspek ejahan adalah 0,9. ( ).
Setelah uji gain, yang terakhir yaitu
uji hipotesis untuk mengukur diterima Berdasarkan hasil uji hipotesis
atau tidaknya hipotesis penelitian. dengan menggunakan taraf kapercayaan
Sebelum dilaksanakan uji hipotesis, 99% diketahui hasilnya >
dilaksanakan uji sifat data terlebih atau (11,43) > (2,44). Hipotésis alternatif
dahulu. ( ) diterima dan hipotésis nol ( )
Pada uji sifat data terdiri dari uji ditolak, ada perbedaan yang signifikan
normalitas data dan uji homogenitas data. antara kemampuan menulis sisindran
Uji normalitas data dilakukan untuk siswa kelas VIII H SMPN 5 Bandung
mengetahui normal atau tidaknya tahun ajaran 2016/2017 sebelum dan
distribusi data yang didapatkan. Hasil sesudah menggunakan model
dari ujji normalitas data pretest dan pembelajaran Round Table. Artinya,
posttest yaitu distribusi datanya normal model pembelajaran Round Table mampu
dengan tarif kepercayaan 99% dengan meningkatkan kemampuan menulis
dk=3. Hal ini terlihat dari hasil uji sisindiran siswa kelas VIII H SMPN 5
normalitas data pretest yang Bandung tahun ajaran 2016/2017.
menghasilkan < atau -
478,86 < 11,341, artinya data KACINDEKAN
distribusinya normal. Pada hasil uji Berdasarkan hasil penelitian dan
normalitas data posttest diketahui analisis data diketahui kemampuan
hasilnya < atau -1691,67 menulis sisindiran siswa kelas VIII H
< 11,341, artinya data distribusinya SMPN 5 Bandung tahun ajaran
normal. 2016/2017 sebelum menggunakan MPRT
Setelah uji normalitas data, termasuk ke dalam kategori belum
dilaksanakan uji homogenitas data. Uji mampu dengan rata-rata nilainya 66,5
homogenitas dilaksanakan untuk dari KKM 75, setelah mennggunaka
mengetahui homogen atau tidaknya data MPRT kemampuan menulis sisindiran
yang didapat. Hasil dari uji homogenitas siswa kelas VIII H SMPN 5 Bandung
9|DANGIANG SUNDA Vol.5 No.2, Agustus 2017