Diajukan guna memenuhi tugas ulangan akhir semester 1 Mata Kuliah Bahasa Indonesia
dosen pengampu : Sigit Andi Prasetya Dinata, M.Pd.
OLEH :
NIM : 10122024
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan
nikmat sehat kepada saya sehingga saya mampu menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia yang ditugaskan oleh Bapak Sigit Andi Prasetya Dinata, M.Pd. selaku dosen.
Proposal penelitian ini yang saya buat berjudul “Analisis Kemampuan Siswa Kelas VI SD
Negeri Ciporos 07 Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”. Dalam proses pembuatan
proposal ini, saya mendapatkan banyak sekali ilmu baru yang bermanfaat, yang kelak tentu
Tentu saja masih banyak kekurangan pada proposal penelitian ini, yang saya harapkan
dapat lebih disempurnakan. Besar harapan saya proposal penelitian ini juga dapat bermanfaat
untuk orang lain. Akhir kata, saya mohon maaf untuk semua kekurangan, dan selamat
membaca.
Penulis
ii | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN....................................................................................................................iv
B. Identifikasi Masalah.....................................................................................................viii
C. Batasan Masalah..........................................................................................................viii
D. Rumusan Masalah........................................................................................................viii
E. Tujuan Penelitian...........................................................................................................ix
F. Manfaat Penelitian.........................................................................................................ix
BAB II........................................................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................1
A. Kajian Pustaka.................................................................................................................1
1. Hakikat Belajar............................................................................................................1
2. Hakikat Menulis..........................................................................................................1
3. Kemampuan Menulis...................................................................................................5
B. Kerangka Berfikir..........................................................................................................13
C. Penelitian Relevan.........................................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................16
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Kemampuanlah yang menjadi produk akhir dari proses belajar mengajar. Proses
siswa pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan dan berorientasi pada
berbahasa.
membaca dan menulis. Menulis merupakan kemampuan yang sering dilakukan untuk
melatih siswa dalam menciptakan suatu karya tulis. Oleh karena itu, kegiatan ini harus
diasah sejak dini dan dipelajari mulai dari dasar, agar tidak menimbulkan kesalahan
pada tingkat yang lebih tinggi. Sebagai upaya meningkatkan keaktifan dalam
kemampuan menulis kalimat, salah satu cara yang ditempuh adalah menggunakan
mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat Fathurohman (2011: 59)
upaya mencapai tujuan. Oleh karena itu, bahan pelajaran yang disampaikan tanpa
iv | P a g e
mencapai tujuan pembelajaran. Pendapat diatas menekankan pentingnya pemilihan
satu modal awal yang harus dikuasai siswa adalah pembentukan kalimat. Dalam dunia
karya tulis. Karena karya tulis terdiri dari kalimat-kalimat yang tersusun secara
dasar yang harus dipelajari agar siswa mampu menulis karya dengan baik yaitu,
kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya diisi
dengan verba aktif. Verba aktif adalah verba yang berimbuhan meN- yang bisa diikuti
oleh objek (O) atau tidak (markhamah dan sabardila, 2013:79). Sedangkan kalimat
pasif adalah kalimat yang predikatnya diisi oleh verba pasif. Verba pasif adalah verba
yang secara morfologis ditantai dengan penggunaan afiks di-, ter-, atau pelaku orang
sebaliknya, sangat penting untuk diteliti. Hal ini dikarenakan pada dasarnya manusia
itu memiliki pemikiran yang kompleks seperti kreativitas dan imajinasi. Sehingga
harus diberikan sarana atau wadah untuk menuangkan pemikiran tersebut. Menulis
adalah satu sarana yang sederhana untuk hal tersebut. Dengan modal pemikiran
menulis yang berbeda-beda. Pengubahan kalimat dari akfit menjadi pasif atau
v|Page
sebaliknya menjadi semakin menarik untuk diteliti, karena perbedaan kreativitas dan
menjadi pasif atau sebaliknya telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu.
Akan tetapi, fokus utama dari peneliti terdahulu bukan hanya mengambil objek hasil
pengubahan siswa, melainkan juga dari novel, artikel, hasil terjemahan buku, dan
hasil karangan siswa. Penelitian terdahulu bertujuan untuk memperkuat teori yang
terkait dengan klausa dan kalimat aktif serta pasif dalam penelitian ini. (1) Penelitian
yang dilakukan Lee and Lee (2008) perbedaannya terletak pada objek yang diteliti.
Objek yang diteliti Lee and Lee (2008) merupakan struktur predikat pasif anak-anak
korea, sedangkan penelitian ini objek yang diteliti yaitu bentuk kalimat aktif dan
kalimat lebih luas atau secara umum, sedangkan penelitian ini hanya variasi kalimat
aktif dan kalimat pasif.(3) Penelitian wexler (2010) melakukan penelitian verbal
pasif pada Williams Syndrome, sedangkan penelitian ini yaitu bentuk kelimat aktif dan
pasif. (4) Widarwati dkk. (2011), menggunakan sumber data berupa terjemahan novel,
sementara penelitian ini hasil pengubahan kalimat yang dilakukan oleh siswa. (5)
Penelitian yang dilakukan Suprato (2012) juga memiliki perbedaan dengan penelitian
ini terkait pada jenis pendekatannya. Penelitian yang dilakukan Suprato (2012)
menggunakan jenis pendekatan analisis kontrastif dan bahasa yang menjadi objeknya
ialah bahasa inggris, sedangkan penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan
Sumber data yang digunakan Fitriana (2012) adalah artikel dalam majalah, sementara
penelitian ini menggunakan hasil pengubahan kalimat yang dilakukan oleh siswa. (7)
vi | P a g e
Penelitian yang dilakukan Susanti (2013) memiliki perbedaan pada kemampuan yang
Penelitian yang dilakukan oleh Suprato (2013) memiliki perbedaan pada sumber
datanya. Penelitian yang dilakukan oleh Suprato (2013) menggunakan sumber data
(8) Variasi yang diteliti Algani dkk. (2014) hanya satu ialah kalimat aktif
menjadi pasif, sedangkan penelitian ini bentuk variasi yang diteliti ada dua, yaitu
bentuk kalimat aktif menjadi pasif dan kalimat pasif menjadi aktif. (9) Objek yang
diteliti Bruening (2014) merupakan formasi kata pada sintaksis, sedangkan penelitian
ini objek yang diteliti adalah bentuk kalimat aktif dan pasif. (10) Penelitian Julianto
(2014) juga memiliki perbedaan pada aktivitas kemampuan yang diteliti. Penelitian
sementara penelitian ini berupa kemampuan mengubah kalimat. (11) Variasi yang
sedangkan penelitian ini bentuk variasi yang diteliti, yaitu bentuk kalimat aktif dan
pasif pada bahasa Indonesia. (12) Objek yang diteliti Yannuar dkk. (2014) merupakan
konstruksi suara aktif dan pasif, sedangkan penelitian ini objek yang diteliti ialah
(13) Kalimat yang dianalisis oleh Apriliani (2016) bersumber dari artikel,
sedangkan penelitian ini bersumber dari hasil pengubahan kalimat yang dilakukan
oleh siswa. (14) Kalimat yang diubah oleh Nurlaili (2016), yaitu kalimat langsung-
tidak langsung, sedangkan kalimat yang diubah dalam penelitian ini adalah kalimat
yang cukup jelas, mulai dari sumber data, tempat penelitian, sampai bentuk variasi
vii | P a g e
kalimat yang diteliti. Oleh sebab itu, penelitian ini akan menelaah sejauh mana
kemampuan siswa dalam mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan
sebaliknya Penelitian pengembangan ini tetap memiliki perbedaan yang cukup jelas,
mulai dari sumber data, tempat pene;itian, sampai bentuk variasi kalimat yang diteliti.
Oleh sebab itu, penelitian ini akan meneliti sejauh mana kemampuan siswa dalam
mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan sebaliknya dilihat dari presentase
B. Identifikasi Masalah
Dalam membuat suatu karya tulis, siswa dituntut mampu menyusun kalimat
yang benar dan menarik. Kemenarikan kalimat tersebut dapat dilihat dari kalimat
yang memperhatikan variasi. Contoh variasi bisa dilihat pada kalimat aktif dan
kalimat pasif. Dari latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, masalah yang
timbul dalam proses penulisan suatu karya tulis dapat didefinisikan sebagai berikut :
mempermudah siswa dalam membuat suatu karya nulis yang baik dan
menarik.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, maka penulis
membatasi penelitian yaitu proposal ini hanya membahas tentang kemampuan siswa
SD Negeri Ciporos 07 pada kelas VI dalam mengubah kalimat aktif dan kalimat pasif.
D. Rumusan Masalah
viii | P a g e
Berdasarkan latar belakang diatas, ada dua masalah yang perlu dikaji dalam
penelitian ini.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini.
pasif.
aktif.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
ix | P a g e
menambah wawasan dan pengetahuan penulis, pembava, dan pecinta
bahasa.
b. Manfaat praktis
pembelajaran.
2) Bagi guru
kurang tepat.
pengetahuan kalimat.
4) Bagi peneliti
penelitian.
x|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
B. Hakikat Belajar
satu sama lain, yaitu: guru, siswa, tujuan, materi. Media, metode, dan evaluasi.
Proses belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan yang terjadi dalam diri
pendidik dan peserta didik merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Disinilah terjadi proses belajar dan
pembelajaran. Untuk dapat memahami proses belajar yang terjadi pada diri
siswa, guru perlu menguasai hakikat dan konsep dasar belajar. Dengan
menguasai hakikat dan konsep dasar tentang belajar diharapkan guru mampu
sikap, tingkah laku, dan semua perbuatan manusia terbentuk, disesuaikan dan
dikembangkan.
C. Hakikat Menulis
a. Pengertian menulis
1|Page
orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai
2|Page
Dalman (2014:34) menyatakan bahwa menulis merupakan sebuah
bahasa untuk menyatakan isi hati dan buah pikiran secara menarik bagi
pembaca. Ide yang jelas dan tertentu, mesti ada sebelum memulai
simbol huruf, mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang
b. Jenis-jenis Menulis
3|Page
Dalam menulis dikenal bermacam-macam jenis menulis,
c. Manfaat Menulis
di antaranya yaitu :
ide dan juga informasi yang ada pada alam bawah sadar
diri kita.
di diri seseorang.
4|Page
6) Kegiatan menulis di dalam sebuah bidang ilmu akan
D. Kemampuan Menulis
suatu aktivitas tertentu, di mana salah satu bentuk aktivitas yang dikaji
menyalin penjelasan dari orang lain ke dalam suatu buku atau catatan.
orang lain”. Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang dapat
5|Page
diartikan sebagai kesanggupan untuk melakukan sesuatu.Fajri dan
atau bacaan sesuai tujuan menyalin, baik berupa huruf, kata atau
konsep, dan menguasai tata tulis sehingga tulisan yang dibuat dapat
atau gagasan tersebut terpadu dengan diri sendiri, orang lain, dan alam
sekitar.
sebuah wacana. kalimat yang tersusun rapi dan rasional akan membuat
yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik
turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir
6|Page
ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!);
koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi.
intonasi akhir, sedangkan tanda baca lain sepadan dengan jeda. Spasi
yang mengikuti tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru melambangkan
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau
mengandung pikiran yang utuh atau lengkap. Pikiran yang utuh atau
7|Page
menyempurnakan suatu kalimat sehingga memudahkan untuk lebih
b. Pembagian Kalimat
predikat frase nomina, predikat frase ajektiva, dan predikat frase verba
verbalnya”. Hal ini berarti kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya
Contoh:
Kalimat aktif terdiri atas dua jenis predikat, yaitu: kalimat yang
(imbuhan) per, -i, kan, per-i, per-kan, dan awalan fungsi men. Kalimat
8|Page
transitif predikatnya memerlukan objek penderita.Kalimat intransitif
adalah semua kata jadian yang mendapat afiks (imbuhan) me, ber, dan
penderita. Selain kalimat aktif, dapat pula kalimat fasif. Menurut Fajri
dan Senja (2009: 414) bahwa “kalimat pasif adalah kalimat yang
men-, kata kerja pasif bentuk ter- dan ke-ani, bukan kebalikan bentuk
untuk objek, maka kaidah umum membuat kalimat pasif dari kalimat
ini:
9|Page
2) A : Saya diberi uang oleh mereka
10 | P a g e
Slameto (2003: 147) mengemukakan “faktor-faktor yang
cukup besar, dan memiliki latar belakang membaca yang cukup luas”.
secara rutin dan terarah. Demikian pula dengan keinginan yang kuat
untuk memiliki tulisan yang baik dan benar, maka jika dilatih secara
dua bagian yaitu “faktor internal dan faktor eksternal”. Faktor internal
11 | P a g e
atau yang berasal dari dalam diri seseorang menyangkut masalah
faktor luar diri siswa dapat berupa: faktor lingkungan keluarga, teman
2) Faktor eksternal
12 | P a g e
faktor dukungan keluarga untuk perkembangan kemampuan
menulis.
E. Kerangka Berfikir
penting, karena melalui menulis, siswa dapat mengekspresikan pikiran, pendapat atau
ide dalam bentuk tulisan atau membuat kalimat dengan baik dan benar sesuai ejaan
dapat disebabkan oleh faktor guru karena kurang melatih siswa dalam menulis
kalimat aktif dan kalimat pasif, dan dapat pula disebabkan oleh faktor siswa, yaitu
kurang berlatih atau rendahnya motivasi menulis kalimat aktif dan kalimat pasif, dan
minat baca siswa. Sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat pada
siswa, maka pemilihan dan penerapan model pembelajaran secara efektif dapat
menjadi solusinya.
F. Penelitian Relevan
Soal tes kemampuan mengubah kalimat aktif menjadi pasif ini disajikan dalam
tiga soal. Soal tersebut telah diujikan kepada 30 siswa SD Negeri Ciporos 07,
khususnya kelas VI. Hasil analisis penelitian dapat disajikan sebagai beikut.
13 | P a g e
Kalimat aktif yang diubah menjadi pasif pada kalimat ke-1 yaitu “Ibu membeli
obat batuk untuk Doni”. Hasil pengubahan tersebut yakni 1) “Obat batuk untuk Doni
itu dibeli oleh ibu” atau 2) “Obat batuk itu dibeli oleh ibu untuk Doni”. Akan tetapi
sebagai berikut. Ibu membeli obat batuk untuk Doni. (1A) Doni dibelikan obat batuk
dari Ibu (1B). Ketidaktepatan pada kalimat 1A disebabkan tidak adanya pengubahan
pada bentuk kalimat dan masih menggunakan imbuhan me- pada kata dasar beli. Oleh
karena itu, bentuk kalimat tersebut masih kalimat aktif. Ketidaktepatan pada kalimat
(1B) adanya kata depan dari yang menjadikan kalimat tersebut kurang padu
maknanya. Jumlah siswa yang mampu menjawab dengan tepat ada 22 siswa dari 30
siswa yang mengerjakan soal tersebut. Oleh karena itu, kemampuan siswa dalam
mengubah kalimat aktif menjadi pasif pada kalimat ke-1 sebesar 73%.
Kalimat aktif yang diubah menjadi kalimat pasif yaitu “Siswa harus
harus dipahami siswa”. Beberapa pengubahan yang kurang tepat di antaranya. Belajar
harus dipahami siswa. (2A) Seorang pelajar harus memahami pentingnya belajar. (2B)
Belajar sangat penting bagi siswa. (2C) Ketidaktepatan pada kalimat (2A) disebabkan
tidak adanya pengubahan pada bentuk kalimat dan masih menggunakan imbuhan me-
dan -i pada kata dasar paham. Oleh karena itu, bentuk kalimat tersebut masih kalimat
aktif. Ketidaktepatan pada kalimat (2B) pada kata belajar yang menekankan makna
cara belajar bukan pentingnya belajar. Ketidaktepatan pada kalimat (2C) kata kerja
yang digunakan, yaitu belajar, justru kata kerja pokok yang diubah tidak dicantumkan.
Jumlah siswa yang menjawab tepat ada 19 siswa. Oleh karena itu, kemampuan siswa
14 | P a g e
Kemampuan Mengubah Kalimat Aktif menjadi Pasif pada Kalimat Ke-3
Kalimat aktif yang diubah, yaitu “Wahyu sedang membaca komik Jepang”.
Hasil pengubahan tersebut yakni 1) “Komik Jepang itu sedang dibaca oleh Wahyu”
atau 2) “Sedang Wahyu baca komik Jepang itu”. Berikut beberapa pengubahan yang
kurang tepat. Wahyu sedang baca komik Jepang. (3A) Wahyu sedang membaca
komik Jepang. (3B) Ketidaktepatan pada pengubahan kalimat (3A) terletak pada frasa
sedang baca yang merupakan bentuk aktif. Apabila hendak mengubah menjadi pasif
seharusnya aspek sedang diletakkan di depan subjek (S) atau pelaku. Oleh karena itu,
kalimat pasifnya berupa “Sedang Wahyu baca komik Jepang itu”. Ketidaktepatan
pada pengubahan kalimat (3B) terletak pada kata kerja membaca yang ditulis sama
dengan soal sehingga tidak menimbulkan pengubahan kalimat aktif. Jumlah siswa
yang menjawab dengan tepat ada 28 siswa. Jadi, kemampuan siswa dalam mengubah
15 | P a g e
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. “Metode penelitian kualitatif disebut
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting)” (Sugiyono, 2010:15; Darmadi, 2011:17). Hal ini dikarenakan data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan di salah satu SD
Negeri Ciporos 07 Karangpucung Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pengertian data menurut
Kadir (2009:3) adalah “suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk
menjadi suatu yang lebih bermakna”. Data berupa hasil jawaban siswa terhadap soal yang
berbentuk esai. Lofland dan Lofland (dalam Rohmadi dan Nasucha, 2015:84) menyatakan
bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sumber data penelitian ini
berasal dari jawaban soal-soal yang berkaitan dengan pengubahan kalimat aktif menjadi
pasif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas, tes,
observasi, dan dokumentasi. Jenis tes yang digunakan adalah tes kemampuan mengubah
kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Teknik observasi digunakan untuk mengamati kegiatan
pembelajaran yang berlangsung di kelas. Hal yang diamati dalam proses pengubahan kalimat
yaitu mengenai sikap dan perilaku siswa dalam mengerjakan soal. Teknik dokumentasi
memiliki peran yang cukup penting untuk mendukung keabsahan data dan proses penelitian.
Wujud dokumentasi dari penelitian ini, yaitu: soal untuk pengubahan kalimat, lembar
jawaban siswa dalam pengubahan kalimat, lembar observasi sikap dan perilaku siswa, bukti
penelitian berupa foto, surat perizinan penelitian, serta surat bukti kegiatan. Prosedur analisis
data ditempuh melalui sejumlah tahapan berikut ini. 1) Memeriksa dan menganalisis kalimat
yang telah diubah siswa berdasarkan ketepatan pengubahan. 2) Memberikan skor pada aspek
16 | P a g e
yang diperiksa sesuai dengan ketentuan penskoran yang telah ditetapkan. Skor yang diperoleh
oleh setiap siswa dihitung sebagai nilai kemampuan siswa yang bersangkutan. 3) Merekap
data penilaian yang diperoleh siswa untuk setiap aspek yang diteliti, dan 4) Menarik
simpulan.
17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Moeliono. 1997. Kalimat Efektif: struktur, gaya, dan variasi. Jakarta: Gramedia.
Rohmadi, Muhammad dan Yakub Nasucha. 2015. Dasar-dasar Penelitian: Bahasa, Sastra,
dan Pengajaran. Surakarta: Pustaka Brilliant.
18 | P a g e