Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SEJARAH

ASAL-USUL PETILASAN MBAH KOPEK

KELOMPOK 3 :

1. APRILIA INDAH LESTARI ( 3 )

2. DHANA KHOIRINA ( 10 )

3. M. AZWA MAULANA ( 18 )

4. NOVAL ARDI ROZAQI ( 25 )

5. TIARA NAYSILA AYA SOFYA ( 32 )


A. ASAL-USUL PETILASAN MBAH KOPEK MENURUT
WAWANCARA :

Beliau memiliki nama asli mbah JOYO KUSUMA. Kemungkinan


beliau lahir di Mataram. Mbah kopek berkelana dari Mataram ke
pulau Jawa, "beliau berpindah pindah terakhir disini",kata dari
penjuru kuncinya. Beliau bertapa di pohon besar itu, sebelum
selesai bertapa beliau jatuh, jatuhnya dalam keadaan orangnya
tidak ada, dan bekas jatuhnya pun juga tidak ada bisa dikatakan
muksa dalam arti tidak meninggal (jiwa dan raganya hilang).

Tempat petilasan ini bisa dikatakan tapak tilas atau jejaknya dari
Mbah Joyo Kusuma, atau bisa dikatakan tempat persinggahan
dalam waktu perjalanan atau berkelana yang istilahnya mendekat
kepada yang maha kuasa atau kepada gusti Allah SWT. Beliau
semasa hidupnya bertapa dan memberikan arahan arahan kepada
orang yang terdekat atau memberi saran-saran kepada
orang-orang yang ada di kerajaan. Beliau berkelana mencari jati
diri, orang berkelana mencari jati diri mendekat ke yang maha
kuasa dengan sifatnya yang memberi ketentraman, kesejahteraan
atau istilahnya bermasyarakat di lingkungan kerajaan.
B. ASAL-USUL PETILASAN MBAH KOPEK MEMURUT
ARTIKEL :

Seperti yang tertera pada artikel Mepsnew.id mengatakan


bahwa penduduk di sekitar petilasan, menyebut Mbah Kopek itu
seekor harimau putih yang menjaga desa. Konon, Mbah Kopek
berkeliling menjaga kampung sekitar selepas maghrib. Warga
setempat sering melihat Mbah Kopek berjalan di depan rumah
warga.

Juru kunci petilasan, juga menyatakan bahwa Mbah Kopek


berpenampakan sebagai harimau putih. “Harimau putih itu memiliki
tetek menggelambir sampai hampir menyentuh tanah. Kalau
berjalan, bunyinya sampai glubug-glubug. Oleh masyarakat,
harimau tersebut disebut Mbah Kopek.” Ia juga menjelaskan,
harimau itu ghaibnya bertapa dari zaman Kerajaan Mataram
bernama Jaya Kusuma.

Masyarakat setempat menganggap Mbah Kopek sebagai


danyang yang menunggu dan menjaga perkampungan sekitar.
Mereka meyakini danyang itu juga dapat mengabulkan
permohonan.
C. KRITIKAN :

Yang disebutkan pada artikel sangat berbeda sama sekali


dengan yang disebutkan pada wawancara, karena pada
wawancara juru kunci di tempat itu menyatakan bahwa Mbah kopek
atau Mbah Jaya Kusuma ialah orang yang bertapa ditempat itu,
akan tetapi pada selama pertengahan bertapa tiba-tiba Mbah Jaya
Kusuma ini menghilang tidak diketahui kemana, menghilang
beserta jiwa dan raganya.

D. BUKTI WAWANCARA :
E. TEMPAT PERTAPAAN MBAH JOYO KUSUMA :
F. TABEL HASIL :

Anda mungkin juga menyukai