Anda di halaman 1dari 5

Mengenal Motif Batik Parang

 Share Post
 

 Share on Facebook
 

 Share on Twitter
 


 


 

SEBAGAI kekayaan warisan budaya dunia dari tanah air, batik memang sangat cukup
dikenal masyarakat. Batik yang dulu diangap kuno namun kini menjadi trend dan melahirkan
kebanggan bagi siapa yang mengenakannya.

Motif batik ada berbagai macam sesuai daerah asal maupun ciri pewarnaannya. Sebagai
sebuah karya seni, batik memiliki cerita serta makna yang terkandung dalam setiap motifnya.
Bahkan tak jarang motif batik juga dijadikan simbol kasta seseorang karena nilai filosofi
yang terkandung di dalamnya.

Diantara berbagai motif batik yang cukup populer dan paling dikenal yakni Parang. Secara
umum motif Parang identik dengan beralur miring 45 derajat, bentuk dan corak terus
menyambung tanmpa putus dan perpaduan warna yang tegas. Zaman dahulu batik bercorak
parang biasanya hanya diperuntukkan para kasta dan penguasa.

Tak banyak diketahui ternyata batik Parang memiliki berbagai motif serta kombinasi warna
yang berlainan satu dengan lainnya. Masing-masing motif memiliki filosofi serta makan yang
berbeda serta peruntukan pemakaiannya. Berikut beberapa motif batik Parang.

Parang Rusak
Konon motif Parang Rusak tercipta ketika Danang Sutowijoyo tengah meditasi di Pantai
Selatan. Tokoh yang bergelar Panembahan Senopati ini terinspirasi dari ombak besar yang
terus menghantam bebatuan laut hingga membuat karang tersebut rusak.

Bentuk dasar leter ‘S’ di ambil dari ombak samudra, jalinan motif yang tidak pernah putus
pada motif parang menggambarkan hubungan yang terus tersambung. Garis lurus diagonal
pada batik parang rusak melambangkan rasa hormat, keteladanan serta ketaatan pada nilai-
nilai kebenaran.

Parang Barong

Barong dalam bahasa Jawa berarti singa. Kata barong berarti sesuatu yang besar dan ini
tercermin pada besarnya motif ukuran pada kain. Besar ukuran Parang Barong diatas 20 cm
dan merupakan induk dari semua motif parang.
Parang Barong diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma yang ingin mengekspresikan
pengalaman jiwanya sebagai raja. Motif ini hanya digunakan oleh raja pada saat ritual
keagamaan dan meditasi. Motif ini memiliki makna agar seorang raja selalu hati-hati dalam
bertindak, kebijaksanaan dalam gerak dan pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus
menerus.

Parang Kusumo

Parang motif ini sering digunakan oleh kalangan keturunan raja bila berada di dalam kraton.
Kain batik motif Parang Kusumo juga biasa digunakan kerabat kraton pada saat tukar cincin.

Kusumo berarti kembang, motif ini mengandung makna hidup harus dilandasi oleh
perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin. Bagi orang Jawa, keharuman yang
dimaksud adalah keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan
sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin.

Parang Slobog

Motif batik ini yang menyimbolkan keteguhan, ketelitian dan kesabaran. Motif ini dulu
dipakai pada upacara pelantikan para pejabat pemerintahan karena melambangkan harapan
agar para pejabat selalu diberi petunjuk dan kelancaran dalam menjalankan semua tugas-
tugas yang menjadi tangung jawabnya.
Selain itu Parang Slobog juga dikenakan dalam acara pemakaman, hal ini merupakan
simbolisasi harapan agar arwah yang meninggal mendapatkan kemudahan dan kelancaran
dalam perjalanan menghadap-Nya. Sedangkan keluarga yang ditingalkan juga diberi
kesabaran dalam menerima cobaan kehilangan salah satu keluarganya.

Parang Klitik

Inilah motif batik yang hanya boleh dikenakan para putri raja. Ukuran motif parang klitik
lebih kecil dari batik parang lainnya, sehingga memberi kesan feminim. Mencerminkan sosok
para putri kerajaan, motif ini melambangkan kelemah-lembutan dan perilaku yang halus.

Parang Tuding

Tuding berarti menunjuk. Motif ini memiliki makna bahwa orang yang memakai diharapkan
dapat menunjukkkan hal-hal yang baik dan menimbulkan kebaikan. Biasa digunakan oleh
orang tua.

Parang Curigo
Curigo dalam bahasa Jawa berarti keris. Ciri khas dari pola ini yakni ragam hias yang disusun
sejajar dengan sudut 45 derajat. Kemudian selalu ada ragam hias berbentuk belah ketupat
yang juga sejajar dengan ragam hias utama pola parang, ragam hias ini disebut sebagai
mlinjon. (Van)

https://krjogja.com/web/news/read/1262/Mengenal_Motif_Batik_Parang/

Anda mungkin juga menyukai