PEMALSUAN DATA
SKRIPSI
Oleh :
IMAM SAFII
NIM 201861110425
(AHWAL SYAKHSHIYYAH)
FAKULTAS SYARIAH
2022
i
AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA
PEMALSUAN DATA
SKRIPSI
Oleh :
IMAM SAFII
NIM 20186110425
(AHWAL SYAKHSHIYYAH)
FAKULTAS SYARI’AH
2022
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi oleh Imam Safii NIM 20186110425, Judul Akibat Hukum Pembatalan
Tahun 1974 Tentang Perkawinan) , ini telah disetujui dan dinyatakan memenuhi
Pembimbing,
Mengetahui,
iii
PENGESAHAN
Skripsi oleh Imam Safii NIM. 20186110425, dengan Judul Akibat Hukum
Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan ini telah memenuhi syarat dan disetujui
Dewan Penguji
Mengetahui, Mengetahui
Dekan Fakultas Syari’ah Ketua Prodi Ahwal Syakhshiyyah
iv
PERNYATAAN KEORISINILAN
IMAM SAFII
20186110425
v
PERSEMBAHAN
Terimaksih kepada Hadhratul Mukarram Kanjeng Romo. QS. WA. RA. dan
Hadhratul Mukarram Kanjeng Kyai Abdul Madjid Ali Fikri, RA. yang telah sudi
membiayai dan mengkuliahkan kami, tidak bisa membalas dengan apapun,
semoga kami menjadi penderek panjenengan.
Terimakasih kepada kedua orang tuaku bapak, ibu yang tak terhitung
Mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga untuk mencari rezeki siang dan
malam,
Dan dari mu lah aku belajar tentang menjaga kasih sayang itu,
Dan tidak terlupakan saya banyak ucapkan terimahkasih kepada teman-teman ku,
semoga kebaikan kalian semua, menjadi sebab keberhasilan di hari kelak.
vi
MOTTO
vii
ABSTRAK
Safii, Imam. 2022. Akibat Hukum Pembatalan Perkawinan Karena
Pemalsuan Data (Prespektif Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan) program studi hukum keluarga islam( ahwal al
syahsyiyah) fakultas syariah . universitas wahidiyah.dosen pembimbing:
Indana Zulfa,S.HI.,M.H.
Kata Kunci: Pembatalan Perkawinan, Pemalsuan Data, Akibat Hukum.
Pembatalan perkawinan adalah suatu proses pembatalan yang dilakukan
karena dalam perkawinan terjadi kerusakan (fasakh).permasalahan yang terjadi
biasanya timbul atas dasar tidak terpenuhinya keinginan. Banyak yang
memaksakan ataupun mengupayakan suatu yang terjadi agar terpenuhi hajad
hidupnya, seperti pemalsuan data sebagai salah satu faktor pembatalan perkawinan.
Adapun setelah dimulainya pembatalan perkawinan, maka akan ada akibat hukum
yang ditimbulkan dari adanya pembatalan perkawinan oleh pengadilan .Penelitian
yang dilakukan menggunakan prespektif Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974
tentang perkawinan . Untuk menganalisis akibat hukum dari pembatalan
perkawinan karena pemalsuan data. dengan penelitian yang menjawab dua rumusan
masalah yaitu (1) Bagaimana pembatalan perkawinan karena pemalsuan data
prespektif Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan ? dan (2)
Bagaimana akibat hukum pembatalan perkawinan karena pemalsuan data
perspektif Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan ?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pembatalan perkawinan karena pemalsuan data perspektif Undang-Undang Nomor
1 tahun 1974 tentang perkawinan dan mengetahui akibat hukum dari pembatalan
perkawinan perspektif Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan
Bahwa penelitian ini mempunyai sifat Kajian Pustaka (Library Research).
Metode penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang berfokus dalam
sebuah proses menjelaskan dengan cara sistematis tentang sebuah fakta yang telah
di dapatkan saat penelitian yang dilakukan ,terlihat dari sifatnya maka dijelaskan
bahwa penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analisis .
Hasil penelitian ini adalah menganalisis permasalahan pembatalan
perkawinan karena pemalsuan data dengan sumber rujukan utama Undang-Undang
Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan sebagai pisau analisis . dengan hasil
penelitian bahwa pembatalan perkawinan Akibat pemalsuan data dijelaskan dalam
Pasal 22 perkawinan tersebut dapat dibatalkan , melewati proses persidangan
Pengadilan dijelaskan pada Pasal 25 . Dijelaskan dalam Alasan-alasan yang bisa
dapat diajukan dalam pembatalan perkawinan, diatur dalam Pasal 27 dengan point
utama ayat (3) dengan “salah sangka” terhadap salah satu pasangan sebagai dasar
pembatalan perkawinan terkait pemalsuan karena ketidak jujuran dalam data
identitas diri. pada pasal 26 dijelaskan beberapa permasalah awal yang dapat
menguatkan rusak perkawinan tersebut. maka pembatalan perkawinan mempunyai
Akibat hukum dijelaskan pada Pasal 28 terhadap anak, terhadap status perkawinan
,dan terhadap harta bersama
viii
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out and analyze the annulment of
marriage due to falsification of data from the perspective of Law Number 1 of 1974
concerning marriage and to know the legal consequences of the annulment of
marriage from the perspective of Law Number 1 of 1974 concerning marriage
That this research has the nature of Library Research. This research method
is a type of descriptive research that focuses on a process of explaining in a
systematic way about a fact that has been obtained when the research is carried out,
it can be seen from its nature, it is explained that this research uses descriptive
analysis research.
The result of this study is to analyze the problem of marriage annulment due
to falsification of data with the main reference source of Law Number 1 of 1974
concerning marriage as an analysis knife. with the results of the study that the
annulment of the marriage The result of falsification of the data described in Article
22 the marriage can be annulled , passing through the court proceedings described
in Article 25 . Explained in the Reasons that can be put forward in the annulment
of marriage, regulated in Article 27 with the main point of paragraph (3) with
"misconceptions" against one of the spouses as the basis for annulment of marriage
ix
related to forgery due to dishonesty in personal identity data. in chapter 26, there
are explained some preliminary problems that can corroborate the breakdown of the
marriage. hence the annulment of marriage has legal Consequences described in
Article 28 against children, against marital status ,and against common property
x
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohim
R.A.
berbagai pihak, penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang tak terhingga,
khususnya kepada :
1. Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo K.H Abdul Latif Madjid Q.S wa R.A
2. Hadrotul Mukarrom Kanjeng Kyai Abdul Latif Madjid Ali Fikri R.A
Munadhdhoroh
Wahidiyah
5. Ibu Roisatul Wahidah, S.Sy selaku ketua Program Studi Hukum Keluarga
xi
6. Ibu Indana Zulfa, S.HI. M.H selaku dosen pembimbing
10. Semua pihak yang telah membantu terwujudnya proposal skripsi ini.
Akhirah, semoga seluruh pihak yang membantu mendapat balasan yang sesuai dari
Allah S.W.T.,
Aamiin
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis merasa bahwa masih
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun semi
Peneliti,
Imam Safii
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
MOTTO............................................................................................................. vii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
C. Batasan Masalah..................................................................................... 7
xiii
2. Pihak yang bisa Mengajukan Pembatalan Perkawinan ................... 18
3. Alasan-alasan dalam Pembatalan Perkawinan ................................ 19
4. Prosedur Pembatalan Perkawinan .................................................. 20
A. Pemalsuan Data .................................................................................... 20
A. Kesimpulan .......................................................................................... 49
B. Saran .................................................................................................... 50
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Umum
dalam tulisan bahasa indonesia yang latin, bukan arti atau terjemahan bahasa arab
ke dalam bahasa indonesia. Termasuk dalam kategori ini ialah nama arab dari
bangsa arab, sedangkan nama arab dari bangsa selain arab ditulis dengan ejaan
bahasa nasionalnya, atau sebagimana yang tertulis dalam buku yang menjadi
rujukan. Penulisan judul buku dalam footnote ataupun daftar pustaka akan tetap
penulisan karya ilmiah, baik yang standar internasional, nasional maupun ketentuan
menggunakan EYD plus, yaitu transliterasi yang didasarkan atas Surat Keputusan
Fellow 1992
xvi
B. Konsonan
Hamzah (( ءyang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak diawal
apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma
di atas (ʼ), berbalik dengan koma (‘) untuk pengganti lambing "ع. " .
Setiap penulisan Bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vocal fathah ditulis
dengan “a”, kasrah dengan “I”, dlommah dengan “u”, sedangkan panjang masing-
xvii
Khususnya untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan
“i”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat xi
diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wasu dan ya’ setelah fathah ditulis
D. Ta’marbûthah ()ة
alrisala
susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan “t”
rahmatillâh.
Kata sandang berupa “al” (( الdalam lafadh jalâlah yang berada di
Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir
kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena dalam tulisan
G. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis
terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah
lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf Arab atau harakat yang
dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
yang berlaku dalam EYD, diantaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan
oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap awal nama diri
Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
arabnya memang lengkap demikian dan jika penulisan itu disatukan dengan kata
xiii lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak
xix
H. Nama Dan Kata Arab yang Terindonesiakan
Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa arab harus ditulis
arab dari orang indonesia atau bahasa arab yang sudah terindonesiakan, tidak perlu
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
suami istri yang terjadi karena batal suatu akad. Banyak hal yang dapat terjadi
merupakan suatu yang lumrah terjadi karena beperapa sebab dan akibat.
karena tidak terjadi terpenuhi salah satu sarat dan rukun yang sudah ditetapkan
kitab pengarang fiqh tidak membahas nikahul fasid dengan secara lengkap.
Terkadang satu sama lain dibahas dengan pengertian yang berbeda-beda. Maka
Dalam penjelasan secara Bahasa, kata nikahul fasid terbagi dari dua
kata “nikah” serta “fasid”. Dalam sudut pandang fiqih syafi’i menjelaskan
1
2
perkawinan yaitu akad. serta pengertian fasid merupakan “ rusak”. Para ahli
2017:153).
Semua yang berhubungan islam dan negara diatur dalam tata cara
dapat diajukan oleh suami maupun istri apabila merasa terdapat kerusakan
perkawinan, Perceraian ataupun karena hal lain, yang seperti yang dijatukan
dalam pengadilan karena fasakh . Maka Fasakh terjadi dari sebab timbulnya
suatu ketentuan kemungkinan di lain waktu sebab waris, hak nafkah anak
pernikahan tidak dengan wali ,dan dilakukan wali yang tidak mempunyai hak
.ataupun disebabkan masih terikat dengan pasangan atau orang lain. terkadang
suatu keadaan yang tidak bisa diterima oleh salah satu pasangan ketika
beresiko besar. Maka harus dilakukan dengan sangat detail dan rinci ketika
resiko dan akibatnya, permasalahan yang terjadi biasanya timbul atas dasar
maka harus ada peraturan yang berlaku untuk semua. Sehingga dibuatlah
dicatat di KUA.
keterangan yang salah dan tidak sesuai . Dengan adanya pemalsuan data yang
terjadi, akibatnya kedua belah pihak merasakan kerugian, baik dari pihak
4
Pemalsuan data kerap kali terjadi. Maka akan timbul kesan pernikahan tanpa
(Arijulmanan, 2018:77).
hari atau karena tuntutan dari pihak yang mengetahui suatu perkawinan
2018:6).
terhadap pihak yang sedang berbuat baik karena. dilindungi tersebut bisa
dikasihkan pada buah hati yang dilahirkan dari hasil perkawinan tersebut serta
pihak lain atau ketiga yang sudah mendapatkan hak atas perkawinannya.
(Rachmapurnami, 2018:7).
Pada saat sekarang pihak pria yang sudah mempunyai isteri tidak jarang
sebuah perbuatan menipu dan suami maupun isteri melakukian salah sangka.
(Rachmapurnami, 2018:8).
kekeliruan yang dibuat sengaja karena data diri salah satu pasangan Ketika
diri mereka berbeda dengan data yang diketahui. Didalam pemalsuan identitas
biasa terjadi ada beberapa motif, seperti mengganti status dari yang pernah
baik itu duda menjadi perjaka ataupun janda menjadi perawan. Perkawinan
yang sudah dibatalkan menurut UUP yang tidak sah memiliki akibat
pihak suami Bahwa pada saat para Temohon melaksanakan pernikahan, pihak
suami mengaku berstatus duda cerai mati, padahal status yang sebenarnya
masih suami orang lain , sehingga Termohon I atau suami dinilai berdusta dan
diatas agar bisa mengetahui bahwa dalam perkawinan akan baik apabila
perkawinan tersebut rusak karena ada niat pemalsuan , dengan tujuan agar
tercapai keinginan dari salah satu pasangan. apabila ada kejanggalan dalam
tersebut terjadi salah sangka atau kebohongan dengan cara memalsukan data .
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
diri.
D. Tujuan Penelitian
perkawinan
tentang perkawinan
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
1. Pembatalan Perkawinan
8
terjadi. Proses yang tidak sesuai maupun banyak hal yang pembatalan biasa
2. Pemalsuan Data
3. Akibat Hukum
G. Sistematika Pembahasan
penulisan skripsi ini lebih runtut dan lebih terperinci. Yang mana
bagaimana peneliti bisa mengambil isu hukum ini untuk dijadikan sebuat
masalah dan hanya pada tentang akibat hukum pembatalan perkawinan karena
pemalsuan data identitas diri.ke empat Tujuan Penelitian untuk mengetahui dan
BAB II, yang ada pada bab kedua ini, adalah memuat perihal
pembahasan penelitian yang telah dilakukan atas suatu tema yang sama agar
10
data dari buku, jurnal ilmiah dan lain sebagainya. penelitian ini termasuk jenis
cara sistematis tentang sebuah fakta yang telah di dapatkan saat penelitian yang
Karena pemalsuan data menurut Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan.
BAB V ketika telah masuk kedalam bab kelima ini adalah pembahasan
yang masuk kepada kesimpulan dan saran. Yang dengan hal ini menjelaskan
akan pemberian saran dan jawaban atas suatu isu hukum yang di dapatkan dari
maslahah didalamnya.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian terdahulu
oleh saudara Muhammad nabiel Aufa maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
hakim yang diamati berupa : 1.) Poligami tanpa izin 2.) Pemalsuan identitas
3.) Alat bukti 4.) Akibat Hukum dan 5.) Kewenangan Pengadilan. Maka dari
yang hadir untuk menjadi solusi dari permasalahan pembatalan nikah. Jadi
menjaga keturunan (Hifdz nasab), menjaga harta (Hifdz mal) dan menjaga
14
secara otomatis hubungan suami isteri tersebut putus. Dan perkawinan yang
telah dibatalkan tidak mendapat akta cerai, hanya mendapat surat putusan
15
hukum Tergugat I menjadi perawan hukmi dan terhadap Tergugat II, selain
sedangkan penelitian ini hanya terfokus pada satu sumber data primer
terletak pada pembatalan perkawinan dan pemalsuan data atau identitas diri.
tentang pembatalan nikah yang status istrinya dalam keadaan hamil, yang
mana kehamilannya tersebut bukan dari hasi suaminya. Yang mana dari
16
anak yang ditijau dari hukum Islam dan bagaimana sudut pandang fiqih
dihamili oleh pria lain dan bukan oleh suaminya apabila mengacu pada
pernikahan dapat disebut juga dengan Fasakh, yang tak lain ialah gagalnya
suatu pernikahan. lalu status anak menurut hukum pernikahan, KHI, dan
Bogor, menyatakan bahwa status anak yang lahir di pernikahan yang sah
maka status anak tersebut pergi dengan ayah dan ibunya, sebaliknya anak
yang berzina atau anak luar nikah hanya mempunyai hubungan perdata dan
putusan (MK) bahwa anak haram lahir diluar nikah maka nasab status anak
ikut dari ibu dan dari ayah. perbedaan dari penelitian ini menggunakan studi
tentang perkawinan
sebuah ikatan keluarga yang menyatukan pria dengan Wanita dengan tujuan
menjadi suami istri untuk menjadikan berdasar ketuhanan yang maha esa
saratnya tidak dapat terpenuhi karena tersebut barulah dapat batal setelah
adanya putusan dari pengadilan. Dari pernyataan tersebut, maka istilah yang
Secara teorotis, prinsip yang diatur dalam UUP adalah demi hukum
perkawinan telah terlaksana secara yuridis formal, karena hal tersebut dalam
yang telah terjadi, yang berakibat tidak pernah ada perkawinan tersebut.
terjadi sebab pengawasan dari pihak penjabat serta piak keluarga yang
belum diputus;
d. Pihak Pejabat yang telah ditunjuk dalam ayat (2) dengan pasal 16 UU
diputus;
2013 : 160).
dilangsungkan;
dilakukan
f. Terjadi salah sangkaan terhadap diri suami ataupun pihak isteri setelah
tersebut
(Poerwadarmina.wjs,2004:176).
A. Pemalsuan Data
dari palsu kemudian berarti memiliki arti tiruan . bukan menjadi hal sahnya
(Poewardaminto,WJS, 2004:622).
apabila pihak yang bersangkutan tidak bisa memenuhi syarat agar bisa
menjabat kepala kua. Pemalsuan data sering terjadi karena dilakukan oleh
perkawinan. Tetapi juga pemalsuan akta nikah. ataupun surat-surat dan lain.
permasalahan ketidak akuratan data data identitas diri seseorang yang akan
itu akan ada kesan adanya permasalahan pemalsuan data data identitas ini
d. Ijazah
e. Paspor
merupakan perbuatan yang memiliki unsur tidak baik ataupun objek yang
a. Sumpah palsu
b. Pemalsuan uang
d. Memalsukan surat
melalui PA. Dalam isi Pasal 22 UUP menjelaskan dengan tegas apabila para
penelitian ini menggunakan sumber-sumber data dari buku, jurnal ilmiah dan
sebuah proses menjelaskan dengan cara sistematis tentang sebuah fakta yang
telah di dapatkan saat penelitian yang dilakukan, terlihat dari sifatnya maka
B. Sumber Data
Dalam penelitian ini Sumber data yang digunakan adalah sumber data
1. Sumber data primer: sebagai data rujukan utama dalam penelitian .maka
Perkawinan.
2. Sumber data sekunder adalah sumber data untuk penelitian ini. Rujukan
24
25
hasil penulisan karya ilmiah terdahulu dan skrispi terdahulu sebagai sumber
adalah catatan sebuah peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen tersebut dapat
dalam bentuk tulisan seperti catatan harian, cerita biografi, maupun seketsa.
2011 : 329-330).
empiris guna mengungkapkan fakta tentang hal karateristik tertentu dari suatu
fenomena yang di teliti. Analisis data menjadi salah satu tahapan yang
membentuk kalimat yang baik sehingga menjadi mudah dibaca ,dipahami dan
1. Reduksi Data
pokok masalah dari berbagai sumber data yang sesuai fokus dalam
penelitian serta disusun dengan cara sistematis di jadikan beberapa sub bab
pahami.
2. Penyajian Data
3. Analisis Data
menganalisa kebenaranya.
4. Penarikan Kesimpulan
Data yang akan dianalisis diambil intisari atau isi sesuai dengan
fakta yang sudah ditemukan serta dirangkai dengan subuah kalimat jawaban
1. Pembatalan Perkawinan
Indonesia mempunyai banyak suku bangsa serta agama. Oleh sebab itu
warga Negara Indonesia dengan dibuatnya UUP , yang bisa diharapkan bisa
bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa salah satu
28
29
,2016:3)
tersebut akan diuji oleh hakim Pengadilan Agama agar dapat diputuskan
dibatalkan, apabila para pihak tidak dapat memenuhi syarat syarat untuk
Penjelasan kata “ dapat” bisa diartikan bisa batal atau bisa tidak batal
tidak terpenuhinya syarat- syarat wali nikah , tidak dihadiri para saksi dan
muka Hakim .
tersebut tidak pernah dianggap. Pembatalan itu sendiri dapat dan berasal
dari kata “batal” yang berarti menganggap tidak sah, tidak pernah ada .
31
dilakukan sebagai peristiwa yang tidak dapat sah ataupun tidak pernah
a. Para keluarga dalam garis keturunan lurus keatasa dari suami maupun
isteri
diputuskan
d. Penjabat yang sudah ditujuk tersebut diatas ayat 2 pasal 16 UUP dan
c. Orang ketiga lainya tidak terdapat anak anak dan suami maupun isteri
a. Pasal 37
pengadilan
b. Pasal 38
tinggal keduanya .
bagi yang memeluk Agama Islam dan ke pengadilan negeri bagi pihak
ditunjuk.
34
pihak Pengadilan
tersebut telah terjadi salah sangka mengenai diri ataupun isteri. Sedangkan
a. Para pihak keluarga dalam garis keturunan lurus keatas dari pihak
dilangsungkanya, baik itu ditempat tinggal suami atau pihak isteri. Sesuai
oleh tergugat dengan cara memalsukan data identitas diri berupa KTP.
barang bukti berupa surat dan para saksi untuk menguatkan dalil dalil
gugatan penggugat.
beberapa alat bukti yang berupa bukti surat serta mendatangkan para saksi
gugatanya berupa:
a. Bukti surat: foto copy sah yang sudah diberi materai cukup serta
kutipan akta nikah asli dari kua ,fotocopy kutipan akta nikah tergugat
b. Saksi-saksi terlampir
perkawinan, maka hakim harus mendapatkan dasar yang kuat agar sebuah
melangsungkan perkawinan.
pembatalan perkawinan.
masih memiliki ikatan dengan salah satu dari kedua belah pihak serta
perkawinan
2. Pemalsuan Data
masyarakat.
39
b. Kartu Keluarga
c. Akta Kelahiran
d. Ijazah
e. Paspor
Dalam pasal 279 KUHP dan beberapa pasal lain yang digunakan
untuk menjerat suami maupun pihak isteri . Dan untuk para petugas yang
mengeluarkan surat perkawinan yang berisi data data palsu tersebut juga
(khoirul,anam.2017:13)
maupun suami.
40
menjabat Kepala KUA. Pemalsuan data sering terjadi karena dilakukan oleh
surat dan lain. Perbuatan tersebut dapat mengakibatkan kerugian pada orang
saksi.
permasalahan ketidak akuratan data data identitas diri seseorang yang akan
pihak Pemerintahan itu sendiri. Karena itu akan ada kesan adanya
permasalahan pemalsuan data identitas ini terjadi, tidak bisa fungsinya dari
umum.
ataupun janda harus melampirkan surat keterangan, atau akta cerai atau
apabila calon pengantin belum mencapai usia yang dijelaskan maka banyak
merubahnya (Arijumanan.2018:87)
pemalsuan data dijelaskan dalam pasal 27 ayat (3) UUP bahwa kata ”salah
adalah apabila dikemudian hari ternyata ditemukan data yang tidak sesuai
seperti KTP atau data lainya maka perkawinan tersebut dapat dibatalkan.
42
dengan permasalahan yang biasa terjadi agar salah satu pihak dapat
berlangsung.
2. Suami maupun isteri yang bertindak dengan I’tikad baik kecuali terhadap
tersebut.
bahwa perkawinan nya dibatalkan. Dan Akta kelahiran anak tidak dibatalkan,
mengakibatkan juga formil. Yang telah dimaksud formil ialah hanya surat
adalah:
Hal tersebut sesuai dengan pasal 28 ayat (1) UUP yang menjelaskan bahwa
mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan akan berlaku sejak saat
Kembali pada UUP tidak ada aturan secara tegas. Akan tetapi untuk
harus secara sah menurut UUP ketiga meskipun mereka bisa menikah
bahwa anak yang sah merupakan anak yang telah dilahirkan sebagai akibat
anak yang sah merupakan anak yang lahir dari perkawinan sah menurut
antara pria dan wanita, maka anak tersebut tetap sebagai anak yang
Kemudian pada makna kedua dijelaskan anak yang sah adalah anak
adanya perkawinan dari seorang pria dan Wanita. Dengan demikian kata
satu dengan lain. Pada uraian mengenai maksud UUP, bisa diketahui
seorang anak. Maka dengan itu akan diuraikan terdahulu dengan syarat
perkawinan. (Rusli,tamli.2013:166)
dari sahnya pada UUP adalah menurut agama masing masing. Sebaliknya
Dalam hukum positif yaitu UUP tidak menghendaki anak yang tidak
yang tidak sah karena telah dibatalkan. terhadap anak yang terlahir akibat
juga berhak untuk mewaris terhadap orang tuanya dan orang tuanya
dalam hal-hal yang akan berkaitan dengan kedudukan anak, dimana dalam
(Rusli,Tamli.2013: 165)
bahwa suami dan isteri yang bertidak dengan iktikad baik, terkecuali
dapat ditafsirkan bahwa suami ataupun isteri yang bertidak iktikad baik
menangani perkara bagi para orang yang memeluk islam, maka pengaturan
perlindungan hak serta kewajiban dari para pihak. Terlihat dari beberapa
asal harta suami atau isteri menurut bisa digolongkan menjadi beberapa
yaitu:
48
b. Harta masing masing antara pihak suami atau isteri yang sudah
bukan tidak berasal dari usaha mereka baik seorang seorang ataupun
(khoirul,anam.2017:11)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
dengan tujuan tertentu. pemalsuan data meliputi Akta nikah, KTP, status
perkawinan diajukan oleh pihak isteri maupun suami. Pada Pasal 28 ayat 1
49
50
akibat dari adanya sebuah pembatalan perkawinan Pasal 28 ayat 2 huruf (a)
B. Saran
sebagai berikut:
di perjelas dengan kata bohong. Pada UUP sebagai kitab hukum para hakim
baik.
tersebut.
korban dan status pembagian harta. Sampai kapanpun status anak harus
51
sebagai anak sah kedua orang tua walaupun perkawinan tersebut dianggap
Aulia,tim redaksi nuansa, 2012).kompilasi hukum islam .jakarta. edisi revisi 2012
Burhan,B(2003).analisis data penelitian kualitatif. Jakarta :raja grafindo persada.
Fikriyah,huriatul.2011 “tindak pidana pemalsuan data dalam undang undang
no.11 tahun 2008 tentang ITE dan kajian hukum islam” UIN syarif
hidayatullah 56
4. putusan.mahkamahagung.go.id
SALINAN PU TU SAN
Nomor 0152/Pdt.G/2017/PA.Mr.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA
MOJOKERTO
Memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama
dalam
sidang Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara permohonan Pembatalan Perkawinan yang diajukan
oleh :
XXXXXX, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan Kepala
KUA Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto,
tempat tinggal di Jl. PB Sudirman I Dusun Kupang
Desa Kupang Kecamatan Jetis Kabupaten
Mojokerto, selanjutnya disebut Pemohon ;
melawan
XXXXXX, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan
Karyawan Bank, tempat tinggal di Dusun Tumapel
RT 005 RW 002 Desa Jolotundo Kecamatan Jetis
Kabupaten Mojokerto, selanjutnya disebut
Termohon I ;
XXXXXX, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan SPG,
tempat tinggal di Dusun Penompo RT 016 RW 003
Desa Penompo Kecamatan Jetis Kabupaten
Mojokerto, selanjutnya disebut Termohon II ;
Termohon I dan Termohon II, selanjutnya disebut
para Termohon ; Pengadilan Agama tersebut ;
54
55
diperbaiki) :
DireDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
4. putusan.mahkamahagung.go.id
4. putusan.mahkamahagung.go.id
kekuatan hukum ;
4. Menetapkan biaya perkara menurut hukum ;
5. Atau jika Pengadilan berpendapat lain, Pemohon mohon
4. putusan.mahkamahagung.go.id
4. putusan.mahkamahagung.go.id
TE
MeNniTmAbN
anGg,PE RhTwIaMBm
AaNkG
ba
Pemohon suAdN dHaU
n KU
tuM
juan permohonan
sebagaimana telah tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat P.1, dikuatkan
lagi bahwa Pemohon mengajukan perkara permohonan Pembatalan
Perkawinan, maka perkara ini menjadi kewenangan mutlak
Pengadilan Agama (Pasal 49 huruf a dan penjelasannya angka 6
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti P.1 pula, dan sesuai
kenyataan tempat tinggal Pemohon dan para Termohon, maka
Pemohon mempunyai kapasitas dan kedudukan hukum (legal
standing) untuk mengajukkan perkara ini ke Pengadilan Agama
(Pasal 73 Kompilasi Hukum Islam) serta perkara ini menjadi
kewenagan relatif Pengadilan Agama Mojokerto ;
Menimbang, bahwa ternyata perkara ini telah memenuhi
syarat formal lainnya dan syarat meterial suatu permohonan
(berdasar hukum) sehingga dapat diterima untuk diperiksa dan
diadili ;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat P.2, maka
benar bahwa pada tanggal 22 Desember 2016, para Termohon telah
melangsungkan
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
4. putusan.mahkamahagung.go.id
4. putusan.mahkamahagung.go.id
ME NGADI LI
1. Mengabulkan permohonan Pemohon ;
2. Membatalkan perkawinan seorang laki-laki yang bernama
XXXXXX dengan
seorang perempuan yang bernama XXXXXX ;
3. Menyatakan Akta Nikah beserta Kutipan Akta Nikah No
4. putusan.mahkamahagung.go.id
ttd ttd
ENY RIANING TARO, S.Ag., M.Sy. Drs. H. WACHID RIDWAN,
M.H.
ttd ttd
H. SOFYAN ZEFRI, SHI, MSI SUPARDI, S.H., M.H.
PANITERA PENGGANTI,
ttd
DAFTAR PERINCIAN BIAYA PERKARA Untuk salinan yang sama
bunyinya
1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,-
2. Biaya Proses
Rp 50.000,-
Penyelesaian Perkara
Oleh
65
4. putusan.mahkamahagung.go.id
3. Biaya Panggilan Pemohon Rp 100.000,-
4. Biaya Panggilan Termohon Rp 300.000,-
5. Redaksi Rp 5.000,-
6. Meterai Rp 6.000,-
Jumlah Rp 491.000,-
(empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Panitera Pengadilan
Agama Mojokerto
AS’AD, S.Ag.
(wan)