Anda di halaman 1dari 13

Inflasi dalam

Makroekonomi
Oleh : Kelompok 1
- Mulia Sarina (200602001)
- Yuki Syifa Amanda (200602100)
- Nafira Ulya (200602114)
- Ataya Taskia (200602091)
SLIDESMANIA.COM

- Muhammad Reza Fahmi (200602099)


- Muhammad Zayyan Afkar (200602042)
Menurut Rahardja dan Manurung dalam buku Zaini
Ibrahim, mengatakan bahwa, inflasi adalah gejala kenaikan
Apa Itu
Inflasi?
harga barang-barang yang bersifat umum dan terus
menerus. Sedangkan menurut Sukirno (2004: 333), inflasi
yaitu, kenaikan dalam harga barang dan jasa, yang terjadi
karena permintaan bertambah lebih besar dibandingkan
dengan penawaran barang dipasar.
SLIDESMANIA.COM
Dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa inflasi terjadi karena tiga komponen yaitu:

a. Terjadi kenaikan harga; yaitu terjadi ketika adanya kenaikan harga bila dibandingkan dengan tingkat
harga periode sebelumnya.
b. Bersifat umum; kenaikan harga suatu komoditas akan dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut
menyebabkan harga secara umum naik.
c. Berlangsung terus menerus; kenaikan harga pada inflasi terjadi rentang waktu lebih panjang, seperti
triwulan dan tahunan.
SLIDESMANIA.COM
Lantas, Bagaimana Inflasi menurut Islam ?

Dalam Islam tidak dikenal dengan inflasi, karena mata uang yang
dipakai adalah dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang stabil dan
dibenarkan oleh islam. Namun, Kondisi defisit pernah terjadi pada zaman
Rasulallah dan ini hanya terjadi satu kali yaitu sebelum perang Hunain. Walaupun
demikian, Al-Maqrizi membagi inflasi kedalam dua macam, yaitu inflasi akibat
berkurangnya persediaan barang dan inflasi akibat kesalahan manusia.
Kenaikan harga-harga yang terjadi adalah dalam bentuk jumlah uangnya,
bila dalam bentuk dinar jarang sekali terjadi kenaikan. Al-Maqrizi mengatakan
supaya jumlah uang dibatasi hanya pada tingkat minimal yang dibutuhkan untuk
transaksi pecahan yang kecil saja
SLIDESMANIA.COM
Faktor Penyebab Inflasi
Menurut Sukirno, penyebab atas kenaikan harga-harga
yang berlaku (inflasi) biasanya dibedakan kepada tiga bentuk yaitu;
a.Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) ;
Yaitu inflasi yang terjadi karena terjadinya kenaikan permintaan
atas suatu komoditas.
b. Inflasi desakan biaya (cost push inflation);
Yaitu inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan biaya
produksi.
c. Inflasi di impor (imported inflation);
Yaitu inflasi yang disebabkan oleh terjadinya inflasi di luar
negeri.
SLIDESMANIA.COM
Jenis-jenis Inflasi

Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu inflasi


ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi sangat berat.
a. Inflasi ringan; Kenaikan harga pada inflasi ringan adalah di bawah 10% per tahun.
b. Inflasi sedang; Kenaikan harga pada inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun.
c. Inflasi berat; Kenaikan harga pada inflasi berat berkisar antara 30%-100% per tahun.
d. Inflasi sangat berat; Inflasi sangat berat adalah inflasi yang sudah sangat sulit
dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini di atas 100% per tahun.
SLIDESMANIA.COM
Indikator Inflasi

Ada beberapa indikator makro ekonomi yang digunakan untuk mengetahui laju inflasi selama suatu periode tertentu, yaitu:
a. Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index)
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli
konsumen dalam satu periode tertentu.
b. Indeks Harga Perdagangan Besar (Whole Price Index)
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)menunjukkan tingkat harga yang diterima produsen pada berbagai tingkat
produksi.
c. Indeks Harga Implisit (GDP Deflator)
Perhitungan inflasi berdasarkan deflator GDP adalah membandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi nominal dengan
pertumbuhan rill.
SLIDESMANIA.COM
Menurut Prathama Rahardja dan Manurung inflasi memiliki
beberapa dampak buruk terhadap individu dan masyarakat yaitu:
a.Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
b.Memperburuk distribusi pendapatan. Apa
dampak
c.Terganggunya stabilitas ekonomi.
Adapun menurut ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi
perekonomian karena: dari
Inflasi?
▪ Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang,
▪ Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari
masyarakat
▪ Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif yaitu
penumpukan kekayaan.
SLIDESMANIA.COM
Bagaimana
kebijakan dalam
mengelola Inflasi ?
SLIDESMANIA.COM
Kebijakan dalam mengelola inflasi

Dalam rangka menjaga kestabilan ekonomi maka pemerintah perlu menjalankan kebijakan menurunkan
tingkat inflasi, yaitu dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

a. Kebijakan konvensional dalam mengatasi inflasi :


- Kebijakan fiskal; dapat dilakukan dengan meningkatkan pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah.
- Kebijakan moneter; yaitu dengan kebijakan moneter ekspansif (menurunkan suku bunga) dan kebijakan
moneter kontraktif (menaikkan tingkat suku bunga)
SLIDESMANIA.COM
Sama halnya, dengan konvensional menggunakan
kebijakan fiskal dan moneter hanya saja adanya perbedaan
instrument yang terkandung didalamnya.
● Kebijakan fiskal; memaksimalkan penghimpunan serta
pengoptimalan zakat, mengenakan biaya atas dana yang
menganggur dan menggunakan prinsip bagi hasil atau
meninggalkan sistem bunga.
● Kebijakan moneter; dalam upaya menjaga stabilitas harga,
maka dilarang beberapa hal yakni; penimbunan mata uang,
SLIDESMANIA.COM

transaksi tallaqi rukban, segala bentuk riba, dll.


“Life is like a balance
sheet.One wrong entry
could change everything.”
—Unknown
SLIDESMANIA.COM
thank you!
SLIDESMANIA.COM

Anda mungkin juga menyukai