Anda di halaman 1dari 2

Sebagai guru, melaksanakan pemikiran KHD yang termaktub dalam kurikulum Pendidikan saat

ini, memberikan saya ruang untuk berinovasi dan berkreasi secara bebas tapi santun, sehingga
saya memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi dan kesiapan anak-anak sesuai dengan
bakat dan kemampuan saya. Selain itu, sekolah tempat saya mengajar juga mengfasilitasi
kebutuhan yang diperlukan untuk mengaplikasikan pengajaran yang saya lakukan. Hal ini juga
merupakan bentuk upaya menerapkan pemikiran KHD dalam pelaksanaan Pendidikan di
sekolah.
Proses berkembang dan belajar kemudian menjadi sebuah semangat bagi saya untuk menjadi
guru yang baik.
Dari modul ini saya berharap dapat mempelajari lebih dalam serta memahami konsep pemikiran
KHD tidak hanya secara teori tetapi juga mendapatkan contoh pengalaman dari praktek-praktek
yang telah dilakukan dalam Pendidikan. Inovasi-inovasi yang dikembangkan akan menjadi
inspirasi bagi saya untuk mengembangkan inovasi baru yang bisa saya terapkan di sekolah
tempat saya bertugas
Saya memahami dari pemikiran KHD bahwa Pendidikan menghantar seseorang memiliki
kemerdekaan diri secara utuh dan penuh dalam wilayah kognitif, afektif, spiritual, sosial
sehingga eksistensinya mampu berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain, dan dapat
mengatur dirinya sendiri. Harapan saya, anak didik saya mampu menjadi Manusia yang terdidik
sehingga mampu menyikapi tuntutan dan tantangan kehidupan dengan sikap yang bijaksana.
Selain itu, mereka tidak terperangkap akan dalam kepentingan-kepentingan diri dan golongan
yang temporal. Disamping itu, mereka dapat menjadi manusia yang bukan hanya pintar secara
akal maupun kognitifnya, tetapi juga benar dalam tindakannya. Mereka juga Mengembangkan
pikiran dan perkembangan moral pada saat yang bersamaan, sehingga tindakan yang dilakukan
berdasarkan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bermartabat.
Saya berharap dalam modul ini tersedia video room interaktif khusus untuk siapa saja yang
berkeinginan konsultasi dengan narasumber yang tersedia. Dengan harapan hal ini akan
memfasilitasi pihak-pihak yang ingin mendalami lebih lanjut terkait materi tertentu.
Narasi Experience
Waktu pertengahan semester awal, saya mengajar Bahasa Inggris dengan materi tata Bahasa
salah satu tenses. Kelas yang saya ajar ini termasuk kelas yang kritis dan aktif. Saya selalu
bersemangat jika mengajar di kelas ini. Pengajaran berlangsung dengan baik dan lancar. Saya
menjelaskan materi tanpa melebarkan topik keluar dari jalur, serta memastikan Sebagian besar
peserta didik memahami materi yang saya berikan. Hingga kemudian ketika saya memberikan
instruksi pada setiap peserta didik untuk membuat beberapa contoh kalimat dengan tata Bahasa
sesuai materi yang baru saya berikan, terjadilah perdebatan. Salah satu peserta didik
menggunakan frasa yang jarang digunakan, tetapi memiliki arti yang sama. Teman-temannya
menyalahkan kalimatnya dengan alasan frasa yang digunakan artinya bukan yang dimaksud.
Akhirnya terjadi debat yang cukup sengit diantara mereka, bahkan sempet peserta didik yang
menggunakan frasa tersebut marah karena dituduh menyalahi apa yang telah dijelaskan oleh saya
sebagai gurunya. Saya mencoba menengahi dengan memberikan penjelasan yang dapat mereka
terima. Memang pada akhirnya perdebatan tersebut dapat diatasi, tetapi kejadian tersebut
memantik kesadaran saya.

Anda mungkin juga menyukai