Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

(Potensi Bahaya Lingkungan Disebabkan Polusi Perusahaan Batu Bara)

Oleh :

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2022
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perusahaan Batu Bara adalah bahan bakar hydro-karbo padat yang terbentuk dari
tumbuh-tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh temperature serta
tekanan yang berlangsung sangat lama. Dimana perusahaan batu bara juga memiliki potensi
bahaya pada lingkungan perusahaan maupun masyarakat sekitarnya.

Keadaan Indonesia sebagai negara maritim berdampak pada kehidupan masyarakat


Indonesia yang bergantung hidup terhadap kekayaan alam lautan Indonesia. Kerusakan
lingkungan bawah laut dapat memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat Indonesia. Salah
satu penyebab kerusakan lingkungan bawah laut ini yaitu disebabkan oleh proses produksi batu
bara, seperti halnya kasus kerusakan lingkungan di Jakarta utara.

Kasus kerusakan lingkungan di Jakarta utara: seharusnya dilakukan pengawasan ke


sejumlah pelabuhan bongkar muat di sekitar Kali Blencong di sekitar Marunda. Hasilnya,
memang ada beberapa perusahaan yang melakukan pencemaran. beberapa perusahaan yang
terindikasi melakukan pencemaran itu terindikasi berhubungan dengan batu bara atau pun
bongkar muat pasir

2. Tujuan Praktikum
Penerapan Potensi Bahaya lingkungan disebabkan polusi perusahaan batu bara
1. Untuk mengetahui tentang potensi bahaya polusi pada perusahaan Batu Bara
2. Mengidentifikasi Dampak terjadinya polusi pada lingkungan masyarakat sekitar
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kegiatan praktikum
BAB II METODOLOGI PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2022, pada Hari minggu ,pukul
07.00 – sampai selesai.

Alat dan Bahan

- Laptop (Sebagaimana alat yang digunakan untuk mengerjakan hasil laporan praktikum)
- Bolpoin ( Alat tulis)
- Buku (sebagai alat pencatatan)

Metode

- Kualitatif : diamana hanya diperlukan data yang kita ketahui dalam sumber web yang
kita cari untuk penjelasan mengenai suatu fenomena study kasus (berita)
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Pengamatan

Tabel. 1 Identifikasi Bahaya di Perusahaan Batu Bara

No Jenis Sumber Tindakan Meminimalkan


Resiko
1 Erosi lahan Jurnal Hutan Tropis Perusahaan harus Perusahaan
Volume 13 No. 1 bekerjasama dengan diharuskan
Maret 2012 masyarakat apabila menindaklanjuti
sudah terjadi erosi dan
lahan dan harus cepat- mensosialisasikan
ceopat kepada
menindaklanjuti masyarakat
kejadian tersebut serta sekitar agar
apabila ada korban kiranya
harus langsung masyarakat lebih
tangani perawatannya. hati-hati dan
waspada akan
terjadinya erosi
lahan.
2 Ledakan dan Jurnal Sehat Mandiri, Semua karyawan Karyawan harus
kebakaran Volume 16 No 1 Juni harus cepat-cepat lebih hati-hati
2021 menyelamatkan diri dalam bekerja
dari ledakan dan dan diusahakan
kebakaran tersebut menggunakan
serta harus perlengkapan
menghubungi lengkap serta
pemadamam tidak sembrono
kebakaran untuk dalam melakukan
menanggulangi pekerjaannya.
kejadian tersebut.
3 Paparan debu Jurnal Sehat Mandiri, Karyawan atau Karyawan atau
batubara Volume 16 No 1 Juni pekerja yang sudah pekerja wajib
2021 terkena paparan debu mengkunakan
batubara harus peralatan
langsung ditangani keselamatan kerja
dengan alat kesehatan karna itu sangat
yang ada dan kalua penting dalam hal
bisa diberikan oksigen mengurangi
agara pernapasan lebit resiko terkena
teratur. paparan debu
batubara
4 Keracunan Jurnal ADHUM Vol. Masyarakat atau Perusahaan hrus
VII No. 1, Januari karyawan yang sudah lebih bijak untuk
2017 mengalami keracunan menangani
harus langsung kejadian atau
mendapatkan polusi lingkungan
pertolongan pertama pada air yang
dan kalua bisa terkena imbas
langsung dibawa ke dari limbah
IGD terdekat. batubara karna
kalua terus-
terusan dibiarkan
akan
mengakibatkan
kerusakan
lingkungan dan
keracunan pada
semua makhluk
hidup.

Pembahasan

Batu bara adalah jenis batuan sedimen, dengan kandungan karbon sebagai mineral utama
dan juga hidrogen, belerang serta oksigen dalam mineral sekundernya. Tingginya kandungan
senyawa ini membuat batu bara mudah terbakar. Batu bara ini merupakan batuan fosil yang telah
terbentuk secara alami lebih dari 340 juta tahun yang lalu. Banyak negara-negara yang alamnya
kaya dengan batu bara salah satunya adalah negara Indonesia.

Indonesia merupakan negara kepulauan di benua Asia yang memiliki banyak sumber
daya alam, termasuk batu bara. Wilayah utama penghasil batubara di Indonesia berada di
Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Indonesia merupakan produsen
batu bara terbesar keempat di dunia yang sebagian besar dipasok untuk kebutuhan pasar Asia
termasuk China dan India. Selain untuk pasokan negara lain batubara juga merupakan salah satu
komoditi yang banyak diusahakan saat ini, untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.

Pada saat ini Indonesia memiliki potensi sumber daya batubara sekitar 60 miliar ton
dengan cadangan 7 miliar ton ( Witoro, 2007 ). Dilain pihak tambang batubara pada umumnya
dilakukan pada tambang terbuka (open mining), sehingga akan berdampak terhadap perubahan
bentang alam, sifat fisik, kimia, dan bioligis tanah, serta secara umum menimbulkan kerusakan
pada permukaan bumi. Dampak ini secara otomatis akan mengganggu ekosistem di atasnya,
termasuk tata air (Subardja, 2007).

Salah satu permasalahan lingkungan dalam aktivitas penambangan batubara adalah


terkait dengan Air Asam Tambang ( AAT) atau Acid Mine Drainage (AMD). Air tersebut
terbentuk sebagai hasil oksidasi dari mineral sulfida tertentu yang terkandung dalam batuan,
yang bereaksi dengan oksigen di udara pada lingkungan berair (Sayoga, 2007). Penampakan air
asam tambang di tahap awal adalah adanya air di pit tambang yang berwarna hijau.

Pada awal kegiatan tambang, yaitu sejak penyelidikan (eksplorasi) atau tahap
perencanaan perlu dilakukan untuk mengetahui dan menghitung besarnya potensi air asam
tambang yang akan ditimbulkannya. Mengetahui potensi keasaman dari suatu tambang sangat
penting karena keasaman batuan tersebut baru merupakan potensi yang kehadirannya belum
tentu akan menjadi persoalan setelah dilakukan pengambilan (eksploitasi).

Timbulnya air asam tambang (Acid Mine Drainage) bukan hanya berasal dari hasil
pencucian batubara, tetapi juga dari dibukanya suatu potensi keasaman batuan sehingga
menimbulkan permasalahan kepada kualitas air dan juga tanah. Potensi air asam tambang harus
diketahui dan dihitung agar langkah – langkah preventif serta pengendaliannya dapat dilakukan.

Pengendalian terhadap air asam tambang merupakan hal yang perlu dilakukan selama
kegiatan penambangan berlangsung dan setelah kegiatan penambangan berakhir. Air asam
tambang (Acid Mine Drainage) dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air, air permukaan
dan air tanah. Selain itu jika dialirkan ke sungai akan berdampak terhadap masyarakat yang
tinggal di sepanjang aliran sungai serta akan mengganggu biota yang hidup di darat juga biota
perairan.
BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

Potensi dalam Study Kasus tersebut perusahaan-perusahaan batu bara seharusnya lebih
mengawasi jika adanya pencemaran pada lingkungan disekitar area tambang sehingga dampak
tersebut tidak menimbulkan bahaya pada masyarakat sekitar atau penduduk. Sebagai dinas
lingkungan hidup (DLH) lebih turun tangan untuk mengatasi masalah polusi batu bara dan harus
ditindak lanjutin untuk masalah tersebut.

Saran

- Adanya tanganan langsung dari pihak perusahaan maupun dinas dan ditindak lanjutin
dalam masalah tersebut dan tidak bertele-tele.
-

DAFTAR PUSTAKA

Contoh:

Anda mungkin juga menyukai