Perusahaan Batu Bara
Perusahaan Batu Bara
Oleh :
1. Latar Belakang
Perusahaan Batu Bara adalah bahan bakar hydro-karbo padat yang terbentuk dari
tumbuh-tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh temperature serta
tekanan yang berlangsung sangat lama. Dimana perusahaan batu bara juga memiliki potensi
bahaya pada lingkungan perusahaan maupun masyarakat sekitarnya.
2. Tujuan Praktikum
Penerapan Potensi Bahaya lingkungan disebabkan polusi perusahaan batu bara
1. Untuk mengetahui tentang potensi bahaya polusi pada perusahaan Batu Bara
2. Mengidentifikasi Dampak terjadinya polusi pada lingkungan masyarakat sekitar
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kegiatan praktikum
BAB II METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2022, pada Hari minggu ,pukul
07.00 – sampai selesai.
- Laptop (Sebagaimana alat yang digunakan untuk mengerjakan hasil laporan praktikum)
- Bolpoin ( Alat tulis)
- Buku (sebagai alat pencatatan)
Metode
- Kualitatif : diamana hanya diperlukan data yang kita ketahui dalam sumber web yang
kita cari untuk penjelasan mengenai suatu fenomena study kasus (berita)
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Pengamatan
Pembahasan
Batu bara adalah jenis batuan sedimen, dengan kandungan karbon sebagai mineral utama
dan juga hidrogen, belerang serta oksigen dalam mineral sekundernya. Tingginya kandungan
senyawa ini membuat batu bara mudah terbakar. Batu bara ini merupakan batuan fosil yang telah
terbentuk secara alami lebih dari 340 juta tahun yang lalu. Banyak negara-negara yang alamnya
kaya dengan batu bara salah satunya adalah negara Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan di benua Asia yang memiliki banyak sumber
daya alam, termasuk batu bara. Wilayah utama penghasil batubara di Indonesia berada di
Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Indonesia merupakan produsen
batu bara terbesar keempat di dunia yang sebagian besar dipasok untuk kebutuhan pasar Asia
termasuk China dan India. Selain untuk pasokan negara lain batubara juga merupakan salah satu
komoditi yang banyak diusahakan saat ini, untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.
Pada saat ini Indonesia memiliki potensi sumber daya batubara sekitar 60 miliar ton
dengan cadangan 7 miliar ton ( Witoro, 2007 ). Dilain pihak tambang batubara pada umumnya
dilakukan pada tambang terbuka (open mining), sehingga akan berdampak terhadap perubahan
bentang alam, sifat fisik, kimia, dan bioligis tanah, serta secara umum menimbulkan kerusakan
pada permukaan bumi. Dampak ini secara otomatis akan mengganggu ekosistem di atasnya,
termasuk tata air (Subardja, 2007).
Pada awal kegiatan tambang, yaitu sejak penyelidikan (eksplorasi) atau tahap
perencanaan perlu dilakukan untuk mengetahui dan menghitung besarnya potensi air asam
tambang yang akan ditimbulkannya. Mengetahui potensi keasaman dari suatu tambang sangat
penting karena keasaman batuan tersebut baru merupakan potensi yang kehadirannya belum
tentu akan menjadi persoalan setelah dilakukan pengambilan (eksploitasi).
Timbulnya air asam tambang (Acid Mine Drainage) bukan hanya berasal dari hasil
pencucian batubara, tetapi juga dari dibukanya suatu potensi keasaman batuan sehingga
menimbulkan permasalahan kepada kualitas air dan juga tanah. Potensi air asam tambang harus
diketahui dan dihitung agar langkah – langkah preventif serta pengendaliannya dapat dilakukan.
Pengendalian terhadap air asam tambang merupakan hal yang perlu dilakukan selama
kegiatan penambangan berlangsung dan setelah kegiatan penambangan berakhir. Air asam
tambang (Acid Mine Drainage) dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air, air permukaan
dan air tanah. Selain itu jika dialirkan ke sungai akan berdampak terhadap masyarakat yang
tinggal di sepanjang aliran sungai serta akan mengganggu biota yang hidup di darat juga biota
perairan.
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Potensi dalam Study Kasus tersebut perusahaan-perusahaan batu bara seharusnya lebih
mengawasi jika adanya pencemaran pada lingkungan disekitar area tambang sehingga dampak
tersebut tidak menimbulkan bahaya pada masyarakat sekitar atau penduduk. Sebagai dinas
lingkungan hidup (DLH) lebih turun tangan untuk mengatasi masalah polusi batu bara dan harus
ditindak lanjutin untuk masalah tersebut.
Saran
- Adanya tanganan langsung dari pihak perusahaan maupun dinas dan ditindak lanjutin
dalam masalah tersebut dan tidak bertele-tele.
-
DAFTAR PUSTAKA
Contoh: