Anda di halaman 1dari 12

Tugas UAS

Mata Kuliah Seni Berpikir Dalam Bisnis

PEMBAKARAN HUTAN DI KALIMANTAN

KELOMPOK 4 MME ANGKATAN 73


OUR TEAM
Kelompok 4

AMY CYNTHIA CHRISTIANA WINDARSIH DODY HERIAWAN P TIMOTEUS HARDY

ARI ADIWINATA DIMAS PERMANA ITA MESIKEL SEBAYANG


MASALAH SISTEMIK
Tindakan hukum sering dilakukan Terjadi hampir setiap tahun dan
namun tidak berhasil terus berulang
menghentikan pembakaran hutan

Timbulnya potensi gugatan dari Menimbulkan masalah


masyarakat dan negara-negara kesehatan di masyarakat (sakit
tetangga pernapasan)

Gangguan transportasi yang Kerusakan ekosistem dan


menghambat aktivitas ekonomi timbulnya bencana alam (banjir,
tanah longsor, kesulitan air,
kerusakan tanah, dll)
ELEMEN
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan, baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian
ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik serta berpotensi mendatangkan bencana

Indonesia memiliki ekosistem gambut tropis terluas ke-empat, setelah Cina, Rusia dan Kanada, yaitu 14.9 juta hektar atau setara dengan 5% luas total sedunia. Ekosistem gambut tropis
berasal dari tumpukan bahan organik yang terbentuk ribuan tahun sehingga memiliki fungsi sangat signifikan sebagai cadangan air dan karbon. Luas gambut yang hanya sekitar 3-5% di
permukaan bumi menyimpan lebih dari 30% cadangan karbon dunia dan memiliki kandungan air, seperti spons dengan sekitar 13 kali lipat dari bobotnya.

Namun demikian, ekosistem gambut sangat rentan terhadap berbagai ancaman, antara lain berupa kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pengeringan lahan (peat drainage) serta alih fungsi
lahan untuk kegiatan pertanian dan ekonomi lainnya. Peristiwa Karhutla pada tahun 2015 menjadi bukti nyata bahwa karhutla, yang sebagian besar terjadi pada ekosistem gambut telah
menimbulkan berbagai dampak penting dan signifikan bagi masyarakat setempat, daerah dan nasional.

Penataan ekosistem gambut menjadi kunci utama dalam pengendalian karhutla. Berdasarkan karakteristik, proses pembentukan dan keberadaanya, restorasi ekosistem gambut diarahkan
pada dua fungsi utama, yaitu fungsi lindung atau fungsi budidaya.

Karhutla telah memberikan dua konsekuensi, pertama, terjadinya peningkatan pelepasan karbon dan pencemaran asap yang menimbulkan peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) di
atmosfer. Hal ini terkait erat dengan isu perubahan iklim, kesehatan masyarakat dan berpotensi terjadinya pencemaran asap lintas batas (tranboundary haze) negara. Kedua, terjadinya
peningkatan degradasi dan deforestasi hutan yang berakibat pada hilangnya keanekaragaman hayati berupa ekosistem, jenis/species dan sumber daya genetik serta jasa lingkungan. Kedua
konsekuensi tersebut telah menimbulkan kerugian ekonomi, sosial dan lingkungan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai tindakan korektif. Sejak tahun 2016 Presiden Jokowi senantiasa menginstruksikan kepada para Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota, TNI dan Polri serta lembaga terkait lainnya dengan seluruh jajarannya untuk melakukan berbagai tindakan korektif dalam pengendalian karhutla sesuai dengan rencana aksi
yang terukur, terarah, terintegrasi dan berkesinambungan.

Sumber: http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/mari-kita-cegah-kebakaran-hutan-dan-lahan
Data Kebakaran Hutan Di Indonesia
Kebakaran Hutan menimbulkan kerugian yang
besar bagi Indonesia…
CAUSAL LOOP DIAGRAM
+ Pembentukan
satuan Tugas +
Pemadaman &
- Luas Kerusakan
hujan buatan B2
Hutan/Ekosistem + Tekanan dari masyarakat &
- negara tetangga
Pemanfaatan + +
Polusi
+
lahan Hijau Udara
+
+ R1 Kebakaran
R2
Hutan Peningkatan Infeksi
Global saluran pernapasan
Pendapatan/ Warming akut (ISPA)
kesejahteraan Musim

+ + Kemarau
+ B1
ekstrim +
+ Pembukaan - Kesehatan
lahan sawit Tindakan masyarakat
Hukum + memburuk
ARCHETYPE
R1 : Fixes That Fail
Melihat permasalahan rendahnya
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
B1 : Shifting the Burden sebagai sebuah problem symptom dimana
kebakaran hutan menyebabkan polusi udara solusinya adalah datang ke pengusaha
meningkat yang berasal dari asap kebakaran perkebunan agar dibayar sebagai upah
hutan sehingga Peningkatan Infeksi saluran melakukan pembukaan lahan dengan
pernapasan akut (ISPA) di lingkungan sekitar pembakaran hutan, yang justru
sehingga kesehatan masyarakat memburuk oleh memperparah keadaan, polusi semakin
karena itu pemerintah meningkatkan tindakan meningkat, ekosistem semakin rusak, lahan
hukum sehingga kebakaran hutan mereda rusak semakin meluas dan pada akhirnya
. semakin memperburuk kondisi kesehatan
dan ekonomi mereka sendiri

B2 : Shifting the Burden R2 : Fixes That Fail


Pembentukan satgas Kehutanan yang melakukan kebakaran hutan menyebabkan polusi
rekayasa peningkatan curah hujan dapat menurunkan udara yang tinggi sehingga pemanasan
tingkat kebakaran, namun hal tersebut tidak dapat global meningkat yang menyebabkan
menghentikan pembakaran hutan, perlu dilakukan musim kemarau yang berkepanjangan
upaya mengedukasi masyarakat akan bahaya akhirnya kebakaran hutan menjadi
pembakaran hutan, memberi pelatihan kerja alternatif meluas ke daerah lain
yang dapat mengangkat perekenomian masyarakat,
membuat kebijakan yang implementasinya diawasi
ketat
Identifikasi Pihak yang Terlibat beserta Mindset
yang Memperburuk Masalah
Pihak Terlibat Perilaku/Perkataan Model Mental
Pengusaha Kelapa Melakukan pembukaan Pembakaran hutan
- Luas Kerusakan Sawit lahan dengan adalah cara cepat dan
Hutan/Ekosistem pembakaran hutan biaya murah
Masyarakat Sekitar Gampang dan sering Merasa bahwa hutan
Pemanfaatan
Loop Terpilih + Hutan melakukan pembakaran
hutan, baik karena
merupakan milik pribadi
dan sumber
lahan Hijau R1 dibayar oleh pengusaha penghidupan saat ini,
Sawit maupun untuk sehingga bebas
+ Kebakaran kepentingan pribadi
(lahan pertanian).
dimanfaatkan dengan
cara apapun.
Hutan
Pemerintah Tidak memberikan Pembakaran hutan hanya
Pendapatan/ Setempat tindakan tegas terhadap merupakan pelanggaran
kesejahteraan kegiatan pembakaran kecil dan dilakukan dalam
hutan, baik oleh rangka kepentingan
+ pengusaha maupun ekonomi (mata
masyarakat pencaharian).
+ Pembukaan
lahan sawit Alasan Pemilihan Fokus Perluasan Model Mental
1. Masyarakat perlu punya kesadaran melindungi hutan untuk masa depan anak-cucu.
2. Masyarakat punya kekuatan menggerakkan Pemerintah menetapkan kebijakan/
peraturan dan melakukan tindakan tegas atas pelanggaran.
3. Masyarakat bisa ikut monitor penyimpangan pengusaha.
4. Masyarakat perlu punya alternatif memperoleh pendapatan tanpa merusak hutan.
Perluasan Model Mental dan Tindakan Intervensi
Pihak Terlibat Model Mental Perluasan Model Mental
(Old Mindset) (New Mindset)
Masyarakat Sekitar Merasa bahwa hutan merupakan milik Hutan merupakan sumber kehidupan dan
Hutan pribadi dan sumber penghidupan warisan untuk anak-cucu di masa mendatang,
saat ini, sehingga bebas sehingga perlu dijaga kelestariannya.
dimanfaatkan dengan cara apapun.

TINDAKAN INTERVENSI: Program Adopsi Hutan skema NFT


o Lahan hutan dibagi per kavling kemudian “dijual" kepada perusahaan atau perseorangan yang dananya
diberikan kepada masyarakat sekitar hutan sebagai donasi/kontribusi guna menjaga kelestarian hutan
melalui program community development.
o Setiap kavling yang terjual berhak diberikan "nama" sesuai pihak yang pembeli dan diberikan semacam
sertifikat sebagai bukti kepemilikan dan bentuk kontribusi upaya kelestarian hutan. Setiap pemilik bisa
berkunjung ke kavling hutan miliknya, misalnya untuk wisata & camping.
o Kavling lahan hutan bisa diperjualbelikan secara online dalam bentuk aset digital seperti NFT (Non
Fungible Token). Aset tersebut bisa sebagai bentuk investasi karena memiliki potensi peningkatan nilai
di masa mendatang, serta dapat diwariskan.
o Meskipun kavling lahan sudah terjual, masyarakat masih boleh memanfaatkan hutan tanpa menebang
pohon, misalnya dengan tanaman kopi di sela pohon. Masyarakat juga bisa memperoleh penghasilan
dari usaha pariwisata di lahan hutan dalam bentuk penginapan, restoran, camping, dll.
Manfaat Tindakan Intervensi

Bagi Masyarakat Bagi Pembeli Bagi Kelestarian


Sekitar Hutan Kavling Hutan Hutan & Ekologi

Memperoleh sumber Ada sertifikat kepemilikan Memastikan hutan tidak


pendapatan tanpa sebagai bukti kontribusi dibakar atau dirusak
merusak hutan upaya pelestarian hutan

Memperoleh manfaat dari Kavling hutan bisa Kelestarian flora & fauna
program Community diperjualbelikan atau dapat terus terjaga
Development diwariskan

Aktivitas ekonomi tidak Potensi nilai aset Mencegah terjadinya


terganggu bencana alam semakin meningkat di bencana alam banjir,
(banjir, tanah longsor, masa mendatang tanah lonsor, dan
kekeringan dan polusi asap) kekeringan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai