ISSN 1978-5186
Widya Krulinasari
Abstrak
236
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
237
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
238
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
239
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
240
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
241
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
242
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
243
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
244
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
(2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun mengarah pada pengurangan emisi
1990 dan 2100. Perbedaan angka gas-gas rumah kaca.
perkiraan itu disebabkan oleh
penggunaan skenario-skenario
berbeda mengenai emisi gas-gas b. Penyebab Pemanasan Global
rumah kaca di masa mendatang, serta b.1 Efek rumah kaca
model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar Segala sumber energi yang
penelitian terfokus pada periode terdapat di Bumi berasal dari
hingga 2100, pemanasan dan Matahari. Sebagian besar energi
kenaikan muka air laut diperkirakan tersebut berbentuk radiasi gelombang
akan terus berlanjut selama lebih dari pendek, termasuk cahaya tampak.
seribu tahun walaupun tingkat emisi Ketika energi ini tiba permukaan
gas rumah kaca telah stabil. Ini Bumi, ia berubah dari cahaya
mencerminkan besarnya kapasitas menjadi panas yang menghangatkan
panas dari lautan. Bumi. Permukaan Bumi, akan
Meningkatnya suhu global menyerap sebagian panas dan
diperkirakan akan menyebabkan memantulkan kembali sisanya.
perubahan-perubahan yang lain Sebagian dari panas ini berwujud
seperti naiknya permukaan air laut, radiasi infra merah gelombang
meningkatnya intensitas fenomena panjang ke angkasa luar. Namun
cuaca yang ekstrim, serta perubahan sebagian panas tetap terperangkap di
jumlah dan pola presipitasi. Akibat- atmosfer bumi akibat menumpuknya
akibat pemanasan global yang lain jumlah gas rumah kaca antara lain
adalah terpengaruhnya hasil uap air, karbon dioksida, dan metana
pertanian, hilangnya gletser, dan yang menjadi perangkap gelombang
punahnya berbagai jenis hewan. radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan
Beberapa hal-hal yang masih memantulkan kembali radiasi
diragukan para ilmuwan adalah gelombang yang dipancarkan Bumi
mengenai jumlah pemanasan yang dan akibatnya panas tersebut akan
diperkirakan akan terjadi di masa tersimpan di permukaan Bumi.
depan, dan bagaimana pemanasan Keadaan ini terjadi terus menerus
serta perubahan-perubahan yang sehingga mengakibatkan suhu rata-
terjadi tersebut akan bervariasi dari rata tahunan bumi terus meningkat.
satu daerah ke daerah yang lain. Gas-gas tersebut berfungsi
Hingga saat ini masih terjadi sebagaimana gas dalam rumah kaca.
perdebatan politik dan publik di Dengan semakin meningkatnya
dunia mengenai apa, jika ada, konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
tindakan yang harus dilakukan untuk semakin banyak panas yang
mengurangi atau membalikkan terperangkap di bawahnya.
pemanasan lebih lanjut atau untuk Efek rumah kaca ini sangat
beradaptasi terhadap konsekuensi- dibutuhkan oleh segala makhluk
konsekuensi yang ada. Sebagian hidup yang ada di bumi, karena
besar pemerintahan negara-negara di tanpanya, planet ini akan menjadi
dunia telah menandatangani dan sangat dingin. Dengan temperatur
meratifikasi Protokol Kyoto, yang rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi
245
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
246
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
247
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
melalui variasi dari output Matahari ini tidak ini tidak dapat dipenuhi
maupun variasi dalam sinar kosmis. karena tidak ada organ Negara atau
Menyangkut hal ini, Negara kesatuan daerah atau perorangan/
dimintai pertanggungjawabannya kelompok yang mengatasnamakan
dengan member ganti kerugian. negara melakukan pencemaran
Adapun bentuk-bentuk ganti udara. Oleh karena itu setiap Negara
kerugian, yaitu : dapat dimintai pertanggungjawaban
secara internasional atas pencemaran
a. Restitusi (Restitution) yaitu suatu
udara yang menyebabkan global
tindakan pemulihan,
warming, hal itu dapat dilakukan
mengembalikan keadaan dengan
baik melalui restitusi, kompensasi
segala cara yang dilakukan,
maupun pemuasan.
sehingga tercapai keadaan seperti
semula seolah-olah tidak terjadi
apa-apa. Pemulihan ini dapat
DAFTAR PUSTAKA
digunakan dengan penggantian
materiil dan tidak menjadi beban Chris Park, The Environment:
serta harus bermanfaat ( Pasal 35 Principles and Applications,
Articles ILC). New York, Routledge, 2001.
Huala Adolf, Aspek-aspek Negara
b. Kompensasi (Compentation), dalam Hukum Internasional,
yaitu pembayaran uang sejumlah Rajagrafindo Persada,
kerugian yang diderita (Pasal 36 Jakarta, 1991.
Articles ILC). Kompensasi Joseph H Almaco dan Eliodoro
meliputi semua kerugian yang Runca, Some Technical
ditimbulkan, termasuk kerugian Dimentions of Transboundary
tidak langsung dan tidak Air Pollution, Martinus
spekulatif. Nijhoff Publishers,
c. Pemuasan (satisfaction), yaitu Netherlands, 1986.
merupakan pelunasan kerugian Kantaatmadja dalam Heribertus U
yang tidak dibayar dalam bentuk Styardi, Tesis Magister
uang, seperti kehormatan Program Studi Ilmu Hukum
individu/prestige Negara. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial,
Pertanggungjawaban Negara
Pemuasan dapat dilakukan
terhadap Pencemaran Udara
dengan meminta maaf secara resmi,
akibat Kebakaran Hutan di
pengakuan bersalah secara resmi,
Indonseia Tahun 1997,
janji tidak mengulangi, serta
Fakultas Hukum, Universitas
menghukum pejabat yang melanggar
Gajahmada, Yogyakarta,
(Pasal 37 Articles ILC).
2001.
Kementrian Lingkungan Hidup
III. SIMPULAN Indonesia. Laporan. Status
Lingkungan Hidup Indonesia,
Kriteria pada konsep tanggung Jakarta. 2003.
jawab Negara terdapat unsur yang Lothar Gundling, laporan
tidak dipenuhi, yaitu unsur International Environmental
pelimpahann kepada Negara. Unsur law; Atmosphere, Freshwater
248
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186
249