Anda di halaman 1dari 14

Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011.

ISSN 1978-5186

TANGGUNG JAWAB NEGARA DALAM UPAYA PENCEGAHAN


GLOBAL WARMING AKIBAT DARI PENCEMARAN UDARA LINTAS
BATAS NEGARA

Widya Krulinasari

Dosen Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Lampung

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab


terhadap Negara yang bersangkutan terhadap pencemaran udara yang melintasi
batas Negara sebagai upaya mencegah global warming. Metode penelitian yang
digunakan adalah yuridis normative deskriptif analitis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tanggung jawab akibat pencemaran udara yang disebabkan
oleh perusahaan atau individu sekalipun, tetap berada pada Negara yang
bersangkutan selain itu bentuk tanggung jawabnya dapat berupa restitusi,
kompensasi dan pemuasan.

Kata Kunci : Tanggung jawab, Pencemaran Udara, global warming.

I. PENDAHULUAN paling diketahi adalah siklus jaman


es 90.000 tahun. Tapi pada sekitar
Kawasan hutan merupakan
20 tahun terakhir, sains mutakhir
kawasan penting sebagai
telah menemukan bukti bahwa
keberlangsungan mahluk hidup.
diantara siklus jaman es yang lebar,
Selain berfungsi sebagai paru-paru
Bumi juga mengalami siklus iklim
dunia, hutan dianggap „rumah‟ bagi
1500 tahunan termasuk bukti2
berbagai ekosistem untuk menjaga
jangka panjang untuk perumbahan
kestabilan lingkungan. Adanya
temperatur - inti es, dasar laut, dan
pembangunan di berbagai ekosistem
sedimen danau, dan fosil dari serbuk
untuk menjaga kestabilan
sari dan makhluk laut yang kecil.
lingkungan. Adanya pembangunan di
Bukti jangka menengah meliputi
berbagai bidang mempengaruhi
stalagmit gua, lingkar pohon baik
terjadinya kerusakan hutan yang
yang hidup maupun yang terkubur,
mengakibatkan terganggunya
borehle dan berbagai macam proxy
keseimbangan alam dan dianggap
temperatur.
sebagai malapetaka bencana
Indonesia merupakan Negara
lingkungan secara global.
kedua yang memiliki kawasan hutan
Pada saat ini bumi mengalami
terluas di dunia setelah Brazil.
masa-masa pemanasan, tapi ada
Beberapa dasawarsa ini kawasan
bukti bahwa pemanasan adalah
hutan di Indonesia telah mengalami
bagian dari siklus 1500 tahun dari
kerusakan hutan setiap tahunya.
ayunan perubahan temperatur rata-
Berdasarkan data Wahana
rata. Telah lama disetujui bahwa
Lingkungan Hidup Indonesia
Bumi mengalami siklus iklim, yang

236
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

(WALHI), setiap tahun hutan di Asap akibat kebakaran hutan


Indonesia berkurang 2,7 juta Hektar. telah mengganggu kesehatan
Hutan yang awalnya berjumlah 126,8 masyarakat, terutama masyarakat
juta hektar, saat ini sudah berkurang rentan seperti orang lanjut usia, ibu
sebanyak 72 %. Hutan yang dimiliki hamil, dan anak-anak di bawah lima
hanya tersisa 35,5 juta hektar.1 tahun (balita). Gangguan kesehatan
Jumlah luas kerusakan hutan tersebut antara lain, infeksi saluran
cenderung diakibatkan oleh pernafasan atas (ISPA), asma
penebangan liar (illegal logging) dan bronchial, bronchitis, pneumonia
kebakaran hutan. (radang paru), iritasi mata, dan kulit.
Secara alamiah kebakaran Selain itu, beberapa Bandar udara
hutan dapat terjadi akibat fenomena ditutup sementara Bandara Sultan
El Nino-Southern Oscillation atau Thaha (Jambi), supadio (Kalimantan
ENSO pada saat musim kemarau. Barat), dan Tjilikriwut (Kalimantan
Namun seringkali kebakaran hutan Tengah). Jarak pandang di tiga
disebabkan oleh ulah dan kelalaian Bandar udara ini kurang dari 500
manusia seperti penebangan hutan meter, padahal jarak pandang aman
secara liar, membuka lahan dengan untuk penerbangan 800 meter.4
cara membakar yang dilakukan oleh Kebakaran hutan yang terjadi
perusahaan pemilik Hak menimbulkan pencemaran udara
Pengusahaan Hutan (HPH) dalam lintas batas (transboundary air
Hutan Tanaman Industri (HTI), dan pollution). Peristiwa ini akan
masyarakat pendatang yang tidak berhubungan dengan kedaulatan
tahu cara penanganan lahan.2 negara (state sovereignity) yang
Kebakaran hutan yang terjadi menjadi unsure terpenting dan utama
menimbulkan kerugian tidak hanya sebagai dasar adanya yurisdiksi
secara fisik, sosial, ekonomi, politik wilayah suatu Negara. Dalam hal ini
dan keamanan, tetapi juga kerugian Indonesia sebagai subjek
terhadap lingkungan, khususnya internasional adalah pemegang hak
terhadap keanekaragaman hayati. dan kewajiban menurut hukum
Bencana kebakaran hutan yang internasional.5 Secara tidak langsung
terbesar terjadi pada tahun 1997- akan berkaitan dengan tanggung
1998. Saat itu meliputi hampir jawab Negara (state responsibility).
sebagian wilayah Asia Tenggara Dalam Pasal 3 Articles on the
terkena dampak dari asap yang Responsibility of States for
dihasilkan. Bencana ini hampir Internationally Wrongfull Act
melumpuhkan regional sebagai menyata-kan bahwa suatu perbuatan
bencana tahunan dan terus berlanjut yang melawan hukum secara
hingga akhir tahun 2006 lalu.3 internasional akan timbul jika
perbuatan tersebut terdiri dari suatu
1
tindakan dan kelalaian suatu Negara
www.tempointeraktif.com diakses 31
Oktober 2009
2 4
Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia. www.tempointeraktif.com diakses 27
Laporan. Status Lingkungan Hidup Desember 2009
5
Indonesia, Jakarta. 2003, hal 2 Mochtar Kusumaatmadja. Pengantar
3
www.cifor.cgair.org diakses 27 Desember Hukum Internasional Buku I, Bina Cipta,
2009 Bandung, 1996, hal . 91.

237
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

menurut hukum internasional, dan prinsip tanggung jawab Negara dapat


perbuatan tersebut merupakan suatu dilakukan sesuai dengan wilayah
pelanggaran kewajiban internasional. yurisdiksi yang menimbulkan
Tanggung jawab ini akan berkenaan kerugian pada yurisdiksi Negara,
atas adanya peristiwa kebakaran serta melndungi Negara terhadap
hutan di Indonesia yang dampak kegiatan di luar wilayah
menghasilkan kabut asap dan Negara.
menimbulkan kerugian Negara lain. Aturan yuridis yang lebih
Tanggung jawab Negara atas mendekati terhadap permasalahan
kebakaran hutan akan berkenaan pencegahan dan pengendalian
dengan pula pada komitmen kebakaran hutan, yaitu Peraturan
internasional yang lain, yaitu pada Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001
The geneva Convention on Long tentang Pengendalian Kerusakan dan
Range Transboundary Air Pollution atau Lahan. Ditegaskan pada Pasal
atau dikenal dengan Konvensi 11 yang menyatakan bahwa “setiap
Jenewa 1979. Konvensi ini sebagai orang dilarang melakukan kegiatan
jembatan politik atas terjadinya pembakaran hutan dan atau lahan”.
pencemaran udara lintas batas Dengan demikian adanya keharusan
regional Eropa yang berlaku secara bagi setiap warga negara dan
internasional. Timbul permasalahan pemerintah Indonesia untuk
kebakaraan hutan di wilayah regional mencegah dan mengendalikan
Asia Tenggara, maka diprakarsai kebakaran hutan hal ini dimaksudkan
oleh Negara-negara yang terhimpun agar pemanasan global (global
dalam Association of South East warming) dapat dicegah atau bisa
Asian Nations Transboundary Haze diminimalkan .Berdasarkan uraian di
Pollution (ASEAN) dalam atas, maka permasalahannya adalah
pembentukan penandatanganan bagaimana tanggung jawab negara
kesepakatan Agreement on dalam upaya pencegahan pemanasan
Transboundary Haze Pollution pada global (global warming) yang
10 Juni 2002 di Kuala Lumpur, disebabkan oleh pencemaran udara
Malaysia. Kesepakatan ini dalam hukum internasional.
menyatakan bahwa adanya
kerjasama untuk menanggulangi
II. PEMBAHASAN
kebakaran hutan. Meskipun
demikian, Indonesia belum 2.1. Tanggung Jawab Negara
meratifikasi ke dalam aturan hukum a. Pengertian Tanggung Jawab
nasional. Negara
Sementara itu dalam Hukum Secara istilah hukum
Nasional kita, tanggung jawab Internasional membedakan antara
Negara mengenai kebakaran hutan makna pertanggungjawaban atau
sebagai pencemaran udara lintas responsibility dengan liability.
batas diatur dalam Pasal 3 Undang- Responsibility mengandung makna
Undang Nomor 23 Tahun 1997 yakni berupa apa yang secara hukum
Tentang Pengelolaan Lingkungan harus dipertanggungjawabkan
Hidup. Pada penjelasan Pasal kepada satu pihak, sedangkan
tersebut, mengungkapkan bahwa liability yakni kewajiban untuk

238
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

mengganti kerugian atau perbaikan other states or of area beyond


kerusakan yang terjadi. Pengertian the limits of national
pertanggungjawaban ini tidak selalu jurisdiction”
harus jatuh bersamaan dengan Prinsip ini menegaskan
pengertian kewajiban member ganti tanggung jawab Negara (state
rugi dan memperbaiki kerusakan.6 responsibility) dan menekankan
Di dalam Pasal 1 pada Articles bahwa negara-negara memiliki hak
on The Responsibility of statea for berdaulat dan bertanggung jawab
Internationally Wrongful Act 2001, dalam kegiatan-kegiatan
menyatakan “every internationally mengeksploitasi setiap kekayaan
wrongful act of a State entails the alam yang dimilikinya tidak
international responsibility of that menimbulkan kerugian/kerusakan
State” Hal ini ditegaskan bahwa terhadap negara lain.
tanggung jawab Negara (state Prinsip tersebut di atas,
responsibility) adalah prinsip dalam diadopsi persis pada Prinsip 2
hukum internasional yang mengatur Deklarasi Rio, yang menakankan
mengenai timbulnya suatu kewajiban tidak hanya pada kebijakan
Negara kepada Negara lainnya. Jadi lingkungan saja, tetapi pada
dapat dikatakan bahwa tanggung kebijakan pembangunan dalam
jawab Negara adalah adalah suatu aktivitas negara sebagai aplikasi
kewajiban Negara dalam pembangunan berkelanjutan. Prinsip
melaksanakan selayaknya apa yang ini menyeseuaikan pada prinsip
harus dipenuhi oleh Negara. pencegahan dini (preventive/
Deklarasi Stockholm 1972 precautionary principles) dengan
terdapat salah satu prinsip sic utere cara pendekatan pencegahan
sebagaimana dirumuskan dalam (precautionary approach). Hal ini
prinsip 21 yang menyatakan : menjabarkan bahwa sesungguhnya
“States have, in accordance tiap aktivitas negara telah dipelajari
with the Charter of the United dan dipersiapkan atas resiko
Nations and the principles of seminimal mungkin dampak
international law, the lingkungan yang akan terjadi.
sovereign right to exploit their Tindakan negara ini secara
own resources pursuant to praktiknya dinyatakan bahwa bukan
their environmental policies, Negara yang bertindak atau berbuat
and the responsibility to ensure melainkan melalui organ-organ/alat-
that activities within their alat Negara yang merupakan
jurisdiction or control do not pelanggaran terhadap hukum
cause ti the environment of internasional. Dalam hal ini
ditekankan bahwa organ Negara ini
adalah mereka yang kapisitas
6
Kantaatmadja dalam Heribertus U Styardi, kewenang-wenangan kekuasaan di
Tesis Magister Program Studi Ilmu Hukum daerah Negara tersebut.
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial,
Pertanggungjawaban Negara terhadap
Pencemaran Udara akibat Kebakaran
Hutan di Indonseia Tahun 1997, Fakultas
Hukum, Universitas Gajahmada,
Yogyakarta, 2001, hal 46.

239
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

b. Teori-teori Tanggung Jawab internasional ini dapat dibedakan,


Negara yaitu:
1. Hukum internasional yang
Karakteristik penting adanya
dilanggar dapat berupa
tanggung jawab negara ini, seperti
hukum internasional publik,
yang dikemukakan oleh Shaw,
yaitu hukum internasional
tergantung pada faktor-faktor :7
yang bersumber pada
a. Adanya suatu kewajiban hukum
perjanjian-perjanjian yang
internasional yang berlaku antar
bersifat umum, hukum
dua negara;
kebiasaan internasional, atau
b. Adanya suatu perbuatan/kelalaian
azas-azas hukum
yang melanggar kewajiban
internasional.
hukum internasional tersebut
2. Hukum internasional yang
yang melahirkan tanggung jawab
dilanggar berupa hukum
negara; dan
internasional khusus yang
c. Adanya kerusakan/kerugian
bersumber pada perjanjian
sebagai akibat adanya tindakan
khusus (bilateral) atau
yang melanggar hukum atau
multilateral.
kelalaian.
b. Menurut hukum internasional
Pada Articles on The pelanggaran tersbut dapat
Responsibility of States for dilimpahkan kepada Negara.
Internationally Wrongful Acts 2001 Mengenai tindakan/perbuatan
berkaitan dengan tanggung jawab Negara secara kenyataan dalam
negara. Kodifikasi ini memuat praktik, bahwa bukan Negara
beberapa hal yang dapat yang bertindak atau berbuat
menimbulkan pertanggungjawaban melainkan melalui organ-
negara (Pasal 2), yaitu: organ/alat-alat Negara.
1. Apabila tindakan dan kelalaian
tersebut tidak sah menurut Sedangkan menurut Pasal 4
hukum internasional; Articles on The Responsibility of
2. Perbuatan negara tersebut States for Internationally Wrongful
merupakan pelanggaran Acts 2001 bahwa tindakan yang
kewajiban internasional. dapat dilimpahkan pada negara
adalah:
Hal ini dapat disimpulkan pada 1. Tindakan organ negara dalam
criteria suatu tindakan negara yang kapasitas resmi. Organ negara ini
dapat menimbulkan pertanggung- yaitu lembaga atau pejabat-
jawaban negara, yaitu apabila: pejabat negara yang berdasarkan
a. Tindakan negara tersebut undang-undang memiliki
merupakan pelanggaran terhadap kewenangan untuk bertindak atas
hukum internasional; nama negara, seperti presiden,
Dalam hal ini mengenai para menteri, pemimpin lembaga
pelanggaran terhadap hukum negara, badan peradilan, badan
legislative, angkatan bersenjata
7
Huala Adolf, Aspek-aspek Negara dalam atau kepolisian negara. Tindakan
Hukum Internasional, Rajagrafindo Persada, organ-organ ini terhadap negara
Jakarta,1991, hal 174-175.

240
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

lain dan melanggar hukum dengan Negara lain dan


internasional dapat dilimpahkan pelanggaran itu mengakibatkan
kepada negara. kerugian terhadap negara lainnya.
2. Tindakan kesatuan (entity) atau c. Tanggung jawab atas konsesi.
daerah yang ada dalam negara, Perjanjian konsesi antara Negara
atau tindakan kesatuan di luar dengan warga Negara (korporasi
struktur formal pemerintah pusat asing) dikenal adanya Clausula
atau pemerintah daerah, tetapi Alvo yang menetapkan bahwa
dikuasakan secara sah untuk penerima konsesi melepaskan
melaksanakan unsur-unsur perlindungan pemerintahannya
kekuasaan pemerintah atau yang dalam sengketa yang timbul dari
memiliki status menurut hukum perjanjian tersebut dan sengketa
nasional negara tersebut, seperti yang timbul itu harus diajukan ke
badan eksekutif daerah, legislatif peradilan nasional negara
daerah, yudikatif daerah, dan pemberi konsesi dan tunduk pada
lain-lain. hukum nasional negara tersebut.
d. Tanggung jawab atas
c. Macam-macam Tanggung ekspropriasi, yaitu pencabutan
Jawab Negara hak milik perorangan untuk
kepentingan umum yang disertai
Suatu negara dapat dimintai
dengan pemberian ganti rugi.
pertanggungjawabannya jika
e. Tanggung jawab atas kejahatan
aktivitas-aktivitasnya merugikan
internasional. Yang dimaksud
negara lain. Jika karakteristik untuk
dengan kejahatan internasional
adanya tanggung jawab negara telah
adalah semua perbuatan melawan
dipenuhi, maka negara penerima
hukum secara internasional yang
dalam hal ini dapat diminta
berasal dari pelanggaran suatu
pertanggungjawabannya.
kewajiban internasional yang
Macam-macam tanggung
8 penting guna perlindungan
jawab negara :
terhadap kepentingan
a. Tanggung jawab terhadap
perbuatan melawan hukum fundamental sebagai suatu
kejahatan oleh masyarakat.
(delictual liability). Tanggung
jawab ini timbul dari setiap
kesalahan atau kelalaian yang 2.2. Pencemaran Udara Lintas
dilakukan oleh suatu Negara Batas
terhadap orang asing di dalam a. Definisi Pencemaran Udara
wilayahnya atau wilayah Negara Lintas Batas
lain. Kata “pencemaran” terkandung
b. Tanggung jawab atas pengertian pengotoran
pelanggaran perjanjian (contamination), dan pemburukan
(contractual liability). Tanggung (deterioration). Pengotoran dan
jawab ini terjadi jika suatu pemburukan terhadap sesuatu
melanggar perjanjian atau semakin lama akan kian
kontrak yang telah dibuatnya menghancurkan apa yang dikotori
atau diburukkan, sehingga akhirnya
8
Ibid, hal.180-201.

241
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

dapat memusnahkan setiap sasaran yurisdiksi dan berdampak kerugian


yang dokotorinya.9 bagi negara lain baik atas aktivitas
Chris Park (2001:241) manusia maupun alam.
menyatakan bahwa:
“Air pollution in the
contamination of the b. Jenis-jenis Pencemaran
atmosphere with substances Udara Lintas Batas
that, because of their nature or
quality, cannot be absorbed by Sebagai titik awal dari klasik
natural environmental flows tentang tingkat-tingkat berbeda dari
and cycles”10 perjalanan pencemaran udara di
Dalam Konvensi Jenewa 1979 atmosfer. Hal ini meliputi :11
mendefinisikan pencemaran udara a. Microscale (skala lokal), yang
dalam Pasal 1 butir 1, yaitu: memiliki dimensi dengan jarak
“air pollution means the kira-kira sebesar lapisan
introduction by man, directly or perbatasan planet. Stuktur yang
indirectly, of substances or berjalan dalam jarak ini biasanya
energy into the air resulting in berlangsung hingga beberapa
deleterious effects of sucg a menit;
nature as to endanger human b. Mesoscale, berjarak beberapa
health, harm living resources and ratus kilometer. Perjalanan
ecosystems and material property atmosfer dalam jangkauan ini
and impair or interfere with berlangsung hingga satu hari;
amenities and other legitimate c. Synotic scale, mencapai hingga
uses of the environment, and “air seribu kilometer dan berlangsung
pollutants’ shall be construed antara satu hingga lima hari.
accordingly’ Pencemaran udara lintas batas
negara dapat dibedakan berdasarkan
Definisi ini menyebabkan unsure-unsur yang terkandung di
munculnya pencemaran udara adalah dalamnya maupun berdasarkan
aktivitas orang baik secara langsung akibatnya. Dijelaskaan oleh Joseph
maupun tidak langsung yang efeknya H.Alcamo dan Eliodoro Runca12
merusak sumber daya alam. bahwa ada beberapa unsur pokok
Sehingga faktor alamiah sebagai pencemaran udara lintas batas, yaitu
penyebab atau sumber terjadinya masuknya Sulfur diokasida (SO2),
pencemaran udara tidak disebutkan. Sulfat (SO4), Nitrogen dioksida
Dengan demikian, pencemaran udara (NO2), Ozon (O3) dan unsur gas
lintas batas Negara adalah berat lainnya, seperti timah hitam,
pencemaran udara akibat adanya nikel dan jenis-jenis besi lainnya.
kontaminasi udara mempunyai Penting ditegaskan bahwa unsur-
karakteristik berbahaya terjadi dari
bagian yurisdiksi Negara mengenai 11
Joseph H Almaco dan Eliodoro Runca,
Some Technical Dimentions of
9
Heribetus U Setyardi.Op.Cit, hal 27 Transboundary Air Pollution, Martinus
10
Chris Park, The Environment : Principles Nijhoff Publishers, Netherlands,1986, hal 1-
and Applications, New York, Routledge, 2.
12
2001, hal 241. ibid

242
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

unsur tersebut dapat dengan mudah saling berdekatan dengan


dan tidak termasuk menjadi tanah, tidak hanya terjadi
pencemaran secara jarak jauh antara lapisan ini dengan
tergantung bagaimana keadaan lapisan di atasnya. Selain itu,
lapisan atmosfer, seberapa kuat angin angin yang berada di lapisan
yang meniup di daerah tersebut atas tidak diperlambat oleh
dengan kekuatan yang lebih gesekan dengan permukaan
dominan. Jika gas-gas tersebut lebih tanah seperti pada siang hari.
kuat maka udara akan kotor dak akan Kecepatan angin akan
terjadi pencemaran udara. Jika gas- bertambah, hingga mencapai
gas tersebut lebih kuat maka udara kecepatan 10-15 meter per
akan kotor dan akan terjadi detiknya dengan ketinggian
pencemaran udara. sekitar 300-500 meter.
Fenomena ini dikenal sebagai
c. Mekanisme Perjalanan “nocturnal jet”. Zat pencemar
Pencemaran Udara Lintas yang memasuki daerah ini akan
Batas ditrasnportasikan oleh angin
kuat, dan pada esok paginya
Adanya perbedaan komposisi akan mencapai daerah yang
dan akibat terhadap pencemaran cukup jauh dari sumbernya 13”
udara lintas batas yang berbeda-beda. Pencemar tersebut dapat
Hal ini dapat menyebabkan zat-zat berpindah ke tempat yang jauh. Efek
tersebut dapat menempuh jarak yang pencemaran udara ini dapat terjadi
jauh dikarenakan adanya persamaan 1.000 km dari sumbernya14. Sebab
situasi meteorologi. Contoh situasi itu, pencemaran udara lintas batas
yang sering ditemukan pada harus dapat respon dari masyarakat
perjalanan pencemaran lintas batas di internasional.
bagian bumi di atas khaltulistiwa: Mengenai pencemaran lintas
Pada siang hari dan di bawah batas negara diatur dalam The
langit yang cerah, zat pencemar Geneva Conventionon Long-Range
bercampur sangat efektif dalam Transboun-dary air Pollution, pada
lapisan yang menyelimuti 13 November 1979 yang merupakan
permukaan bumi hingga jarak konvensi multilateral pertama dalam
antara satu sampai dua pengendalian pencemaran udara dan
kilometer. Di lapisan ini, zat hamper semua Negara di benua
pencemar tercampur oleh arus Eropa dan Amerika Utara turut
atmosfer yang biasa disebut berpartisipasi. Konvensi ini
“eddies”. Malam harinya, hasil menitikberatkan baik Negara wilayah
zat pencemar berjalan dengan yurisdiksinya merupakan sumber dan
cara yang berbeda. Di bawah
langit malam yang bersih maka 13
permukaan bumi akan Ibid, hal 4.
14
Lothar Gundling. Laporan International
mendingin lebih cepat dari Environmental law; Atmosphere,
udara di atasnya. Ini Freshwater and soil. Environmental Law
menghasilkan adanya sebuah Program-United Nations Institude for
lapisan udara yang stabil, training and research (UNITAR).
USA.2005, Hal 7.

243
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

yang terkena pencemaran lintas batas dini, pertukaran informasi dan


saling bekerjasama. teknologi serta penyediaan bantuan
Konvensi ini juga mendorong apabila diperlukan.
Negara-negara peserta untuk Tujuan kesepakatan terdapat
mengadakan kerjasama di bidang Pasal 2 yaitu, untuk mencegah dan
penelitian dan pengembangan, antara mengawasi pencemaran asap lintas
lain di bidang-bidang teknologi batas Negara yang ditimbulkan oleh
pengurangan emisi instrument atau kebakaran hutan dan lahan yang
teknik-teknik pemantauan dan dikurangi ataupun ditiadakan,
pengukuran tingkat emisi dan melalui usaha nasional dan
konsentrasi ambient zat-zat kerjasama regional dan internasional
pencemar udara, serta program yang lebih ditingkatkan lagi.
pendidikan dan pelatihan yang
relevan dengan pengendalian udara.15 2.3. Global Warming
Di dalam prinsip ini telah
a. Pengertian Global Warming
menjadi kewajiban semua Negara
sebagai subjek hukum internasional Pemanasan global atau Global
untuk menjaga dan memelihara udara Warming adalah adanya proses
yang serta menghindari terjadinya peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
kerugian pada Negara lain. Konvensi laut, dan daratan Bumi.
ini tidak memuat jangka waktu dan Suhu rata-rata global pada
target tertentu. Pendekatan stabilisasi permukaan Bumi telah meningkat
politik ini untuk diadakannya 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)
kebijakan penyetaraan ukuran dan selama seratus tahun terakhir.
batas emisi di negara peserta. Intergovernmental Panel on Climate
Kesepakatan ASEAN Change (IPCC) menyimpulkan
Agreement on Transboundary on bahwa, "sebagian besar peningkatan
Haze Pollution, 2002 hal ini suhu rata-rata global sejak
merupakan itikad baik Negara- pertengahan abad ke-20
negara di Asia Tenggara sebagai kemungkinan besar disebabkan oleh
langkah kerjasama dalam meningkatnya konsentrasi gas-gas
menanggulangi kebakaran hutan rumah kaca akibat aktivitas manusia
pada 19 Juni 2002 oleh para Menteri melalui efek rumah kaca.
Lingkungan Hidup ASEAN. Kesimpulan dasar ini telah
Kesepakatan ini mengikat Negara- dikemukakan oleh setidaknya 30
negara anggotannya untuk saling badan ilmiah dan akademik,
bekerjasama dalam mencegah termasuk semua akademi sains
pencemaran asap dengan cara nasional dari negara-negara G8.
mengendalikan kebakaran, Akan tetapi, masih terdapat beberapa
membentuk suatu system peringatan ilmuwan yang tidak setuju dengan
beberapa kesimpulan yang
15 dikemukakan IPCC.
Takdir Rahmadi.Aspek-aspek Hukum
Internasional Kebakaran Hutan, Jurnal Model iklim yang dijadikan
Hukum Lingkungan Tahun III No.1. acuan oleh projek IPCC
Indonesian Center for Environmental Law menunjukkan suhu permukaan global
(ICEL),1999, hal 85. akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C

244
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

(2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun mengarah pada pengurangan emisi
1990 dan 2100. Perbedaan angka gas-gas rumah kaca.
perkiraan itu disebabkan oleh
penggunaan skenario-skenario
berbeda mengenai emisi gas-gas b. Penyebab Pemanasan Global
rumah kaca di masa mendatang, serta b.1 Efek rumah kaca
model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar Segala sumber energi yang
penelitian terfokus pada periode terdapat di Bumi berasal dari
hingga 2100, pemanasan dan Matahari. Sebagian besar energi
kenaikan muka air laut diperkirakan tersebut berbentuk radiasi gelombang
akan terus berlanjut selama lebih dari pendek, termasuk cahaya tampak.
seribu tahun walaupun tingkat emisi Ketika energi ini tiba permukaan
gas rumah kaca telah stabil. Ini Bumi, ia berubah dari cahaya
mencerminkan besarnya kapasitas menjadi panas yang menghangatkan
panas dari lautan. Bumi. Permukaan Bumi, akan
Meningkatnya suhu global menyerap sebagian panas dan
diperkirakan akan menyebabkan memantulkan kembali sisanya.
perubahan-perubahan yang lain Sebagian dari panas ini berwujud
seperti naiknya permukaan air laut, radiasi infra merah gelombang
meningkatnya intensitas fenomena panjang ke angkasa luar. Namun
cuaca yang ekstrim, serta perubahan sebagian panas tetap terperangkap di
jumlah dan pola presipitasi. Akibat- atmosfer bumi akibat menumpuknya
akibat pemanasan global yang lain jumlah gas rumah kaca antara lain
adalah terpengaruhnya hasil uap air, karbon dioksida, dan metana
pertanian, hilangnya gletser, dan yang menjadi perangkap gelombang
punahnya berbagai jenis hewan. radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan
Beberapa hal-hal yang masih memantulkan kembali radiasi
diragukan para ilmuwan adalah gelombang yang dipancarkan Bumi
mengenai jumlah pemanasan yang dan akibatnya panas tersebut akan
diperkirakan akan terjadi di masa tersimpan di permukaan Bumi.
depan, dan bagaimana pemanasan Keadaan ini terjadi terus menerus
serta perubahan-perubahan yang sehingga mengakibatkan suhu rata-
terjadi tersebut akan bervariasi dari rata tahunan bumi terus meningkat.
satu daerah ke daerah yang lain. Gas-gas tersebut berfungsi
Hingga saat ini masih terjadi sebagaimana gas dalam rumah kaca.
perdebatan politik dan publik di Dengan semakin meningkatnya
dunia mengenai apa, jika ada, konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
tindakan yang harus dilakukan untuk semakin banyak panas yang
mengurangi atau membalikkan terperangkap di bawahnya.
pemanasan lebih lanjut atau untuk Efek rumah kaca ini sangat
beradaptasi terhadap konsekuensi- dibutuhkan oleh segala makhluk
konsekuensi yang ada. Sebagian hidup yang ada di bumi, karena
besar pemerintahan negara-negara di tanpanya, planet ini akan menjadi
dunia telah menandatangani dan sangat dingin. Dengan temperatur
meratifikasi Protokol Kyoto, yang rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi

245
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

sebenarnya telah lebih panas 33 °C awan tersebut akan memantulkan


(59 °F)dari temperaturnya semula, sinar Matahari dan radiasi infra
jika tidak ada efek rumah kaca suhu merah ke angkasa, sehingga
bumi hanya -18 °C sehingga es akan meningkatkan efek pendinginan.
menutupi seluruh permukaan Bumi. Apakah efek netto-nya menghasilkan
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas- pemanasan atau pendinginan
gas tersebut telah berlebihan di tergantung pada beberapa detail-
atmosfer, akan mengakibatkan detail tertentu seperti tipe dan
pemanasan global. ketinggian awan tersebut. Detail-
detail ini sulit direpresentasikan
b.2. Efek umpan balik dalam model iklim, antara lain
karena awan sangat kecil bila
Anasir penyebab pemanasan
dibandingkan dengan jarak antara
global juga dipengaruhi oleh
batas-batas komputasional dalam
berbagai proses umpan balik yang
model iklim (sekitar 125 hingga 500
dihasilkannya. Sebagai contoh adalah
km untuk model yang digunakan
pada penguapan air. Pada kasus
dalam Laporan Pandangan IPCC ke
pemanasan akibat bertambahnya gas-
Empat). Walaupun demikian, umpan
gas rumah kaca seperti CO2,
balik awan berada pada peringkat
pemanasan pada awalnya akan
dua bila dibandingkan dengan umpan
menyebabkan lebih banyaknya air
balik uap air dan dianggap positif
yang menguap ke atmosfer. Karena
(menambah pemanasan) dalam
uap air sendiri merupakan gas rumah
semua model yang digunakan dalam
kaca, pemanasan akan terus berlanjut
Laporan Pandangan IPCC ke Empat.
dan menambah jumlah uap air di
Umpan balik penting lainnya
udara sampai tercapainya suatu
adalah hilangnya kemampuan
kesetimbangan konsentrasi uap air.
memantulkan cahaya (albedo) oleh
Efek rumah kaca yang dihasilkannya
es. Ketika temperatur global
lebih besar bila dibandingkan oleh
meningkat, es yang berada di dekat
akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun
kutub mencair dengan kecepatan
umpan balik ini meningkatkan
yang terus meningkat. Bersamaan
kandungan air absolut di udara,
dengan melelehnya es tersebut,
kelembaban relatif udara hampir
daratan atau air dibawahnya akan
konstan atau bahkan agak menurun
terbuka. Baik daratan maupun air
karena udara menjadi menghangat).
memiliki kemampuan memantulkan
Umpan balik ini hanya berdampak
cahaya lebih sedikit bila
secara perlahan-lahan karena CO2
dibandingkan dengan es, dan
memiliki usia yang panjang di
akibatnya akan menyerap lebih
atmosfer.
banyak radiasi Matahari. Hal ini akan
Efek umpan balik karena
menambah pemanasan dan
pengaruh awan sedang menjadi objek
menimbulkan lebih banyak lagi es
penelitian saat ini. Bila dilihat dari
yang mencair, menjadi suatu siklus
bawah, awan akan memantulkan
yang berkelanjutan.
kembali radiasi infra merah ke
Umpan balik positif akibat
permukaan, sehingga akan
terlepasnya CO2 dan CH4 dari
meningkatkan efek pemanasan.
melunaknya tanah beku (permafrost)
Sebaliknya bila dilihat dari atas,

246
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

adalah mekanisme lainnya yang Ada beberapa hasil penelitian


berkontribusi terhadap pemanasan. yang menyatakan bahwa kontribusi
Selain itu, es yang meleleh juga akan Matahari mungkin telah diabaikan
melepas CH4 yang juga dalam pemanasan global. Dua
menimbulkan umpan balik positif. ilmuan dari Duke University
Kemampuan lautan untuk mengestimasikan bahwa Matahari
menyerap karbon juga akan mungkin telah berkontribusi terhadap
berkurang bila ia menghangat, hal ini 45-50% peningkatan temperatur rata-
diakibatkan oleh menurunya tingkat rata global selama periode 1900-
nutrien pada zona mesopelagic 2000, dan sekitar 25-35% antara
sehingga membatasi pertumbuhan tahun 1980 dan 2000. Stott dan
diatom daripada fitoplankton yang rekannya mengemukakan bahwa
merupakan penyerap karbon yang model iklim yang dijadikan pedoman
rendah. saat ini membuat estimasi berlebihan
terhadap efek gas-gas rumah kaca
b.3. Variasi Matahari dibandingkan dengan pengaruh
Matahari; mereka juga
Terdapat hipotesa yang
mengemukakan bahwa efek
menyatakan bahwa variasi dari
pendinginan dari debu vulkanik dan
Matahari, dengan kemungkinan
aerosol sulfat juga telah dipandang
diperkuat oleh umpan balik dari
remeh. Walaupun demikian, mereka
awan, dapat memberi kontribusi
menyimpulkan bahwa bahkan
dalam pemanasan saat ini. Perbedaan
dengan meningkatkan sensitivitas
antara mekanisme ini dengan
iklim terhadap pengaruh Matahari
pemanasan akibat efek rumah kaca
sekalipun, sebagian besar pemanasan
adalah meningkatnya aktivitas
yang terjadi pada dekade-dekade
Matahari akan memanaskan
terakhir ini disebabkan oleh gas-gas
stratosfer sebaliknya efek rumah
rumah kaca.
kaca akan mendinginkan stratosfer.
Pada tahun 2006, sebuah tim
Pendinginan stratosfer bagian bawah
ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman
paling tidak telah diamati sejak tahun
dan Swiss menyatakan bahwa
1960, yang tidak akan terjadi bila
mereka tidak menemukan adanya
aktivitas Matahari menjadi
peningkatan tingkat "keterangan"
kontributor utama pemanasan saat
dari Matahari pada seribu tahun
ini. (Penipisan lapisan ozon juga
terakhir ini. Siklus Matahari hanya
dapat memberikan efek pendinginan
memberi peningkatan kecil sekitar
tersebut tetapi penipisan tersebut
0,07% dalam tingkat
terjadi mulai akhir tahun 1970-an.)
"keterangannya" selama 30 tahun
Fenomena variasi Matahari
terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk
dikombinasikan dengan aktivitas
berkontribusi terhadap pemansan
gunung berapi mungkin telah
global. Sebuah penelitian oleh
memberikan efek pemanasan dari
Lockwood dan Fröhlich menemukan
masa pra-industri hingga tahun 1950,
bahwa tidak ada hubungan antara
serta efek pendinginan sejak tahun
pemanasan global dengan variasi
1950.
Matahari sejak tahun 1985, baik

247
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

melalui variasi dari output Matahari ini tidak ini tidak dapat dipenuhi
maupun variasi dalam sinar kosmis. karena tidak ada organ Negara atau
Menyangkut hal ini, Negara kesatuan daerah atau perorangan/
dimintai pertanggungjawabannya kelompok yang mengatasnamakan
dengan member ganti kerugian. negara melakukan pencemaran
Adapun bentuk-bentuk ganti udara. Oleh karena itu setiap Negara
kerugian, yaitu : dapat dimintai pertanggungjawaban
secara internasional atas pencemaran
a. Restitusi (Restitution) yaitu suatu
udara yang menyebabkan global
tindakan pemulihan,
warming, hal itu dapat dilakukan
mengembalikan keadaan dengan
baik melalui restitusi, kompensasi
segala cara yang dilakukan,
maupun pemuasan.
sehingga tercapai keadaan seperti
semula seolah-olah tidak terjadi
apa-apa. Pemulihan ini dapat
DAFTAR PUSTAKA
digunakan dengan penggantian
materiil dan tidak menjadi beban Chris Park, The Environment:
serta harus bermanfaat ( Pasal 35 Principles and Applications,
Articles ILC). New York, Routledge, 2001.
Huala Adolf, Aspek-aspek Negara
b. Kompensasi (Compentation), dalam Hukum Internasional,
yaitu pembayaran uang sejumlah Rajagrafindo Persada,
kerugian yang diderita (Pasal 36 Jakarta, 1991.
Articles ILC). Kompensasi Joseph H Almaco dan Eliodoro
meliputi semua kerugian yang Runca, Some Technical
ditimbulkan, termasuk kerugian Dimentions of Transboundary
tidak langsung dan tidak Air Pollution, Martinus
spekulatif. Nijhoff Publishers,
c. Pemuasan (satisfaction), yaitu Netherlands, 1986.
merupakan pelunasan kerugian Kantaatmadja dalam Heribertus U
yang tidak dibayar dalam bentuk Styardi, Tesis Magister
uang, seperti kehormatan Program Studi Ilmu Hukum
individu/prestige Negara. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial,
Pertanggungjawaban Negara
Pemuasan dapat dilakukan
terhadap Pencemaran Udara
dengan meminta maaf secara resmi,
akibat Kebakaran Hutan di
pengakuan bersalah secara resmi,
Indonseia Tahun 1997,
janji tidak mengulangi, serta
Fakultas Hukum, Universitas
menghukum pejabat yang melanggar
Gajahmada, Yogyakarta,
(Pasal 37 Articles ILC).
2001.
Kementrian Lingkungan Hidup
III. SIMPULAN Indonesia. Laporan. Status
Lingkungan Hidup Indonesia,
Kriteria pada konsep tanggung Jakarta. 2003.
jawab Negara terdapat unsur yang Lothar Gundling, laporan
tidak dipenuhi, yaitu unsur International Environmental
pelimpahann kepada Negara. Unsur law; Atmosphere, Freshwater

248
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No.3, September – Desember 2011. ISSN 1978-5186

and soil. Environmental Law


Program-United Nations
Institude for training and
research (UNITAR). USA.
2005.
Mochtar Kusumaatmadja. Pengantar
Hukum Internasional Buku I,
Bina Cipta, Bandung,1996.
Takdir Rahmadi. Aspek-aspek
Hukum Internasional
Kebakaran Hutan, Jurnal
Hukum Lingkungan Tahun
III No.1. Indonesian Center
for Environmental Law
(ICEL), 1999
www.cifor.cgair.org diakses 27
Desember 2009
www.tempointeraktif.com diakses 27
Desember 2009
www.tempointeraktif.com diakses 31
Oktober 2009
United Nations, The Geneva
Convention on Long-Range
Trnasboundary Air Pollution,
13 November 1979. UN
Publication.
United Nations. The United Articles
on the Responsibility of States
for Internationally Wrongful
Act, December 2001. UN
Publication.
United Nations. Rio Declaration on
Environment and
Development, 14 Juni 1992.
UN Publication.
ASEAN. ASEAN Agreement on
Transboundary Haze
Pollution, 10 Juni 2002.

249

Anda mungkin juga menyukai