Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nur Andina

Kelas: XII
ASAL-USUL NAMA DESA KANCEBUNGI

Sejarah desa kancebungi, pada zaman dahulu kala ada seorang laki-laki yang bernama

Sapatimandawari. Sedangkan dulu sapatimandawari ini sering dijuluki Lopo (orang biasa) dan

dia jatuh hati pada seorang perempuan yang berasal dari keluarga Sultan (raja). Dan tanpa

disadari ternyata perempuan tersebut juga jatuh hati pada Sapatimandari sedangkan Sultan

melarang hubungan di antara mereka. Dengan demikian Sapatimandari dan perempuan tersebut

memutuskan untuk melakukan hubungan terlarang (Zina) dan perempuan tersebut hamil. Tidak

lama kemudian raja mengetahui bahwasanya anak perempuannya hamil dengan sapatimandari,

dan raja memutuskan untuk mengusir mereka. Akhirnya sampailah mereka pada suatu desa dia

bersama istrinya tinggal di gua Sapati (Kamotua), dan pekerjaan sapatimandari menenggelamkan

semua perahu yang melintas di laut tempat mereka tinggal dan mengambil semua isiyag ada di

perahu terus dia simpan semua yang dia ambil itu di sela-sela batu yang ada di pinggir pantai.

Singkat cerita orang yang dari suku wolio tidak bisa sholat di wolio ini kecuali mereka sholat di

ternate, terus para tetuah dahulu berpikir kalau hanya mereka mungkin bisa mampu tapi mereka

piker lagi anak cucu mereka. Dan mereka berpikir bagaimana caranya mereka untuk membangun

mesjid sedangkan dari Raja sudah mendapatkan izin untuk membangun mesjid. Terus untuk

membangun mesjid tersebut raja ada beberapa syarat pertama mesjid harus diikatkan besi sama

besi, dan syarat yang kedua harus ditahu kepala kayu dan bagian akar kayu dan akhirnya mereka

mencari orang yang bisa membedakan antara kepala kayu dan bagian akar kayu, dan orang yang

mereka cari tersebut adalah Sapatimandawari terus mereka mencari keberadaan sapatimandari

dengan iringan gendang dan menaiki perahu. Dan mereka sampai pada pantai La Bobo dan para
tetuah wolio memberi batas pantai dengan sebuah kayu bahwasanya itu sudah menjadi batas

Buton. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang sambil diiringi gendang terus mereka

berhenti di sebuah pohon Asam dan akhirnya mereka menemukan sebuah gua dan gua tersebut

adalah tempat tinggal sapatindawari dan istrinya. Dan setelah mereka menemukan sapatimandari

dan istrinya mereka memutuskan untuk mengatarkan pakaian untuk istrinya dan mereka diajak

untuk naik di Wolio. Singkat cerita para tetuah dari wolio mencari semua tempat tinggal

sapatimandari untuk mengambil semua harta atau barang yang pernah dia ambil, tapi setelah

mereka dating di desa tersebut sudah ada orang yang tinggal didesa tersebut dan orang-orang

yang tinggal didesa tersebut tidak mau memberikatahukan dimana harta atau barang-barang

sapatimandawari. Dulu desa ini disebut desa sapatimandari hanya karena ada yang mereka

sembunyika dan sudah ditinggali orang baru maka nama desa tersebut berganti jadi Desa

Kancebungi (artinya ada sesuatu yang disembunyikan).

Anda mungkin juga menyukai