Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA DAUN MAHONI DAN

PEMBERIAN PUPUK KANDANG KERBAU DALAM


MENGENDALIKAN PENYAKIT KARAT DAUN
PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF
BIBIT KOPI ARABIKA
(Coffea arabica L.)

PROPOSAL
OLEH

RIKEN S SITOMPUL
180201017

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI (UNITA)
SILANGIT
2022
PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA DAUN MAHONI DAN
PEMBERIAN PUPUK KANDANG KERBAU DALAM
MENGENDALIKAN PENYAKIT KARAT DAUN
PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF
BIBIT KOPI ARABIKA
(Coffea arabica L.)

PROPOSAL

OLEH:

RIKEN S SITOMPUL

180201017

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI(UNITA)
SILANGIT
2022
KARTU BIMBINGAN PROPOSAL FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI

NAMA : RIKEN SITOMPUL


NIM : 180201017
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
JUDUL PROPOSAL : PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA
DAUN MAHONI DAN PEMBERIAN PUPUK
KANDANG KERBAU DALAM
MENGENDALIKAN PENYAKIT KARAT
DAUN PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF
BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.)
PEMBIMBING I : Dr.Ir.Adriani Siahaan.MP
PEMBIMBING II : Ir.Saudur Simangunsong MP

Tanggal Pokok Bahasan Paraf Paraf


Pembimbing Mahasiswa
Menentukan karat daun pada kopi
03 maret dipembibitan
2022
Menentukan dimana literaturnya
Menentukan apakah ada jurnalnya
Latar belakang dan tinjauan pustaka
ditambahi
06 maret Memperbanyak info literatur pestisida
2022 daun mahoni
Memperbanyak info tentang pupuk
kandang kerbau
06 maret Memperbaiki ukuran kosentrasi
2022 pestisida daun mahoni
Memperbanyak daftar pustaka
Menentukan huruf besar
12 mei 20 Mencari dosis pestisida daun mahoni
20 Mencari jurnal syarat tumbuh, pestisida
daun mahoni.
Memperbaiki daftar pustaka.
09 juni 20 Memperbaiki tulisan, paragrap
22 Mencari dosis pupuk kandang kerbau
Memperbaiki pengamatan parameter
KARTU BIMBINGAN PROPOSAL FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI

NAMA : RIKEN SITOMPUL


NIM : 180201017
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
JUDUL PROPOSAL : PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA
DAUN MAHONI DAN PEMBERIAN PUPUK
KANDANG KERBAU DALAM
MENGENDALIKAN PENYAKIT KARAT
DAUN PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF
BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.)
PEMBIMBING I : Dr.Ir.Adriani Siahaan.MP
PEMBIMBING II : Ir.Saudur Simangunsong MP
Tanggal Pokok Bahasan Paraf Paraf
Pembimbing Mahasiswa
20 april Memperbaiki cover
2022 Memperbaiki cara penulisan

12 mei Melengkapi daftar pustaka


2022 Memperbanyak literatur
Penggunaan spasi dan tanda koma,
titik yang kurang benar.
09 juni Mencari jurnal pupuk kandang kerba
2022 u.
Penulisan dalam proposal.

Ketua Prodi Pembimbing II

( Nixson Panjaitan, SP. MP ) ( Ir. Saudur Simangunsong, M.Si


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmatnya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian dengan judul ( PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA
DAUN MAHONI DAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG KERBAU
DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT KARAT DAUN PADA
PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea arabica
L.)

Penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1.Ir.Adriani siahaan MP selaku Rektor Universitas Sisingamangaraja XII tapanuli


sekaligus sebagai pembimbing 1.

2. Ir.Saudur simangunsong M.SI selaku dosen pembimbing II.

3. Kedua orang tua saya yang sudah membantu saya dalam penyusunan proposal
ini baik secara materi maupun tenaga yang telah banyak memberikan bimbingan
dan motivasi kepada penulis sehingga selesainya proposal ini, penulis menyadari
proposal ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis, Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih.

Silangit,
Penulis

RIKEN S SITOMPUL
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Tujuan Penelitian.....................................................................................3
1.3. Hipotesis Penelitian.................................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian...................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................4
2.1.Botani Tanaman Kopi Arabica.................................................................4
2.2. Morfologi Tanaman Kopi........................................................................4
2.3. Syarat Tumbuh........................................................................................6
2.4. Pestisida Daun Mahoni............................................................................6
2.5. Pupuk Kandang Kerbau...........................................................................7
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN...........................................9
3.1. Lokasi Penelitian.....................................................................................9
3.2. Alat dan Bahan........................................................................................9
3.3. Metode Penelitian....................................................................................9
3.4. Metode Analisa........................................................................................10
3.5. PelaksanaanPenelitian.............................................................................11
3.6. Parameter yang diamati...........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
LAMPIRAN.........................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai

ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan

penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai

sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang

dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Hidayati, 2018).

Menurut Laporan Statistik Indonesia, jumlah produksi kopi Indonesia

mencapai 774,60 ribu ton pada 2021. Jumlah itu meningkat sekitar 1,62% dari

tahun sebelumnya yang sebanyak 762, 20 ribu ton. ( Cindy Mutia Annur 2021 ).

Berdasarkan BPS Sumatera Utara 2020, Di Daerah Tapanuli Utara kopi

arabika pada Tahun 2020 mempunyai luas tanaman 16 468,00 Ha, dengan

produksi 15 220,00 Ton.

Penyebab karat daun kopi disebabkan oleh jamur H. vastatrix B.et Br.

Yang tergolong parasit obligat yaitu hanya dapat berkembang pada sel hidup.

Jamur ini mempunyai uredospora seperti tepung berwarna kuning tua sampai

merah jingga. Uredospora yang masih muda berbentuk bulat kemudian pada umur

lebih lanjut spora ini berbentuk seperti ginjal dengan satu sisi rata dan halus,

sedangkan sisi lainnya berbentuk agak cembung dengan permukaan kasar

(Ditjetbun, 2016).

Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jaqc.) merupakan tanaman yang

mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan tirpenoid. Mahoni

1
berpotensi sebagai pestisida alami karena kandungan senyawa flavonoid dan

alkaloid yang dapat menghambat metabolisme dan sistem syaraf yang bekerja

secara perlahan. Bagian tanaman mahoni yang dapat dijadikan sebagai pestisida

nabati adalah kulit kayu, daun, dan biji yang dibuat dalam bentuk ekstrak

(Suprapti,dkk,2019).

Menurut penelitian Siti Rohmah, dkk, 2019 menunjukkan peningkatan

konsentrasi ekstrak daun mahoni akan memberi pengaruh lebih baik untuk

mengendalikan penyakit karat daun.

Salah satu bahan yang memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan

untuk pembuatan kompos adalah kotoran padat kerbau (Suhana, dkk, 2017).

Pupuk kandang kerbau ada dua yaitu pupuk kandang padat dan cair, Pupuk

kandang kerbau merupakan semua produk buangan dari binatang peliharan yang

dapat di gunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik tanah ( Hartarik,

dkk, 2006 )

1.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa saja pengaruh pemberian pestisida daun mahoni

dan pupuk kandang kerbau dalam mengendalikan karat daun dan terhadap

pertumbuhan vegetatif bibit kopi arabika (Coffea arabica L.)

2. Untuk mengetahui ada pengaruh pemberian pupuk kandang dalam

mengendalikan karat daun terhadap pertumbuhan vegetatif bibit kopi

arabika (Coffea arabica L.)

2
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi pestisida daun mahoni dan pupuk

kandang kerbau dalam mengendalikan karat daun dan terhadap

pertumbuhan vegetatif bibit kopi arabika (Coffea arabica L.)

1.3 Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh pemberian pestisida daun mahoni dalam mengendalikan karat

daun terhadap pertumbuhan Vegetatif bibit kopi arabika (Coffea arabica L.)

2. Ada pengaruh pemberian pupuk kandang kerbau dalam mengendalikan karat

daun terhadap pertumbuhan Vegetatif bibit kopi arabika (Coffea arabica L).

3. Ada pengaruh interaksi pestisida daun mahoni dan pupuk kandang kerbau

dalam mengendalikan karat daun dan terhadap pertumbuhan Vegetatif bibit

kopi arabika (Coffea arabica L.)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan sikripsi sebagai

satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian

Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA) Siborong Borong.

2. Sebagai informasi bagi pihak yang berhubungan dengan Pengaruh pemberian


pestisida daun mahoni dan pemberian pupuk kandang kerbau dalam
mengendalikan penyakit karat pada pertumbuhan vegetatif bibit kopi arabika (
Coffea arabica L. )

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Kopi

Menurut (Freddikurniawan,2022) Klasifikasi kopi berdasarkan tingkatan taks

onomi, umumnya adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Super Divisi : Embryophyta

Divisi :  Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Gentinales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies : Coffea arabica L.

2.2. Morfologi Tanaman Kopi

Morfologi tanaman kopi terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah m

enurut Freddikurniawan, 2022 adalah :

Tanaman kopi memiliki sistem perakaran tunggang yang tidak rebah, perakara

n tanaman kopi relatif dangkal, lebih dari 90% dari berat akar terdapat lapisan tan

ah 0-30 cm.

4
Batang tanaman kopi merupakan tumbuhan berkayu, tumbuh tegak ke atas da

n berwarna putih keabu-abuan. Pada batang terdiri dari 2 macam tunas yaitu tunas

seri (tunas reproduksi) yang tumbuh searah dengan tempat asalnya dan tunas legiti

m yang hanya dapat tumbuh sekali dengan arah tumbuh membentuk sudut nyata d

engan tempat aslinya.

Daun berbentuk menjorong, berwarna hijau dan pangkal ujung meruncing. Bag

ian tepi daun bersipah, karena ujung tangakai tumpul. Pertulangan duan menyirip,

dan memiliki satu pertulangan terbentang dari pangkal ujung hingga terusan dari t

angkai daun. Selain itu, daun juga berombak dan tampak mengkilap tergantung de

ngan spesiesnya .

Bunga pada tanaman kopi memiliki ukuran relatif kecil, mahkota berwarna pu

tih dan berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau. Bunga dewasa, k

elopak dan mahkota akan membuka dan segera mengadakan penyerbukan sehingg

a akan terbentuk buah. Waktu yang diperlukan terbentuk bunga hingga buah menj

adi matang 8-11 bulan, tergantung dari jenis dan faktor lingkungannya.

Buah tanaman kopi terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri atas

3 bagian yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisa

n kulit tanduk (endokarp) yang tipis dan keras. Buah kopi menghasilkan dua butir

biji tetapi da juga yang tidak menghasilkan biji atau hanya menghasilkan satu buti

r biji. Biji kopi terdiri atas kulit biji dan lembaga. Secara morfologi, biji kopi berb

entuk bulat telur, berstekstur keras dan berwarna kotor.

2.3. Syarat Tumbuh

5
Syarat tumbuh kopi arabica dengan tinggi tempat 1.000 s/d. 2.000 m d.p.l,

Curah hujan 1.250 s/d. 2.500 mm/th, adapun curah hujan < 60 mm/bulan 1-3 bula

n / Bulan kering, Suhu udara rata-rata 15-25 0C.( Kementrian Pertanian,2019 )

2.4. Pestisida Daun Mahoni

Dalam penelitian Ushie et al., (2018), hasil fitoskrining menunjukan bahwa di

dalam ekstrak daun mahoni (S. macrophylla King.) 100 gram terdapat senyawa al

kaloid sebesar 9%, flavonoid 12,4%, fenol 6,4% dan tanin 8,6%. Vickery dan Vic

kery (1981) dalam Winara (2014), menjelaskan bahwa senyawa-senyawa fenolat s

eperti fenol, flavonoid dan tanin digunakan tumbuhan tingkat tinggi sebagai perta

hanan alami terhadap serangan fungi melalui mekanisme gangguan terhadap fungs

i mitokondria fungi atau kerja respirasi sel sehingga pertumbuhan fungi menjadi t

erganggu. Keunggulan dari ekstrak daun mahoni yang ramah lingkungan dan tida

k membahayakan bagi manusia, ekstrak daun mahoni juga memiliki kekurangan d

iantaranya adalah mudah terurai apabila diaplikasilkan dilahan pada waktu siang h

ari, daya kerja yang lambat apabila dibandingkan dengan pestisida kimia serta day

a racun rendah. Pestisida nabati pada dasarnya memanfaatkan senyawa sekunder t

umbuhan sebagai bahan aktifnya. Bahan aktif ini berfungsi sebagai penolak, penar

ik, dan pembunuh hama serta sebagai penghambat nafsu makan hama. Beberapa k

eunggulan insektisida nabati antara lain memiliki tingkat persistensi yang rendah s

ehingga residunya mudah terurai di alam, relatif lebih aman dan dapat menekan be

rkembangnya resistensi hama. (Suprapti, dkk,2019).

6
Menurut penelitian Suprapti, dkk Perlakuan konsentrasi terbesar 12%

ekstrak daun mahoni berpengaruh sangat nyata dan dapat menekan intensitas

serangan hama ulat grayak.

Menurut penelitian Susanti, dkk bahwa Konsetrasi ekstrak daun mahoni

200 g/L merupakan konsentrasi yang paling efektif dalam mengendalikan

penyakit karat daun.

2.5. Pupuk Kandang Kerbau

Kerbau mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan sapi, karen

a ternak ini mampu hidup di kawasan yang relatif “sulit” terutama bila pakan yang

tersedia berkualitas sangat rendah. Dalam kondisi kualitas pakan yang tersedia rel

atif kurang baik, setidaknya pertumbuhan kerbau dapat menyamai atau justru lebi

h baik dibandingkan sapi dan masih dapat berkembang biak dengan baik (Siregar

erfina,2018).

Menurut Pardi, 2020 Hasil pemberian pupuk kandang kerbau dengan dosis 5

00 gram memiliki hasil terbaik pada setiap perlakuan pada tanaman cabai besar.

Penambahan pupuk kandang kerbau ke dalam tanah akan merangsang mik

roorganisme di dalam tanah untuk untuk meningkatkan aktivitasnya, hal ini dikare

nakan jumlah sumber energi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk beraktivitas

Bertambah sehingga pada meningkatnya serapan unsur nitrogen dan unsur fosfor

oleh tanaman (Bachtiar, dkk 2013).

2.6 penyakit karat daun( hemileia vastatrix)

7
.Rendahnya produktivitas tanaman kopi di indonesia antara lain disebabkan

oleh tingginya gangguan penyakit sebagai akibat belum diterapkanya praktik

kultur teknis yang secara benar, termasuk pengendalian penyakit karat daun yang

disebabkan oleh Hemileia vastratix.

Kriteria daun kopi yang sudah diserang penyakit karat daun yaitu pada sisi

bawah daun terdapat bercak bercak yang semula berwarna kuning

muda,kemudian menjadi kuning tua ,terbentuk tepung berwarna jingga cerah yang

terdiri dari Urediospora jamur Hemileia vastratix,Semangun,1990.

Menurut agnitrudu,1992. Hemileia vastratix mempunyai siklus hidup yang

sederhana jika uredospora sampai pada daun yang peka,misalnya daun

muda ,uredospora berkecambah dan secara cepat menginfeksi daun melalui

stomata pada permukaan daun bagian bawah, pada permukaaan daun bagian

bawah terbentuk uredospora baru oleh uredium yang keluar lewat stomata .

8
BAB III

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan percobaan fakultas pertanian

Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli di Desa Parik Sabungan, Kecamatan

Siborongborong, KabupatenTapanuli Utara dengan ketinggian tempat±1400mdpl

pada bulan Agustus - Selesai 2022.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: cangkul, alat tulis, buku

tulis, jangka sorong, gembor, penggaris timbangan, gelas ukur, saringan, gunting,

kamera, dan ember, knapsack sprayer,pisau.

Bahan yang digunakan adalah bibit kopi arabika yang berumur 6 bulan

yang sudah terserang penyakit , daun mahoni yang segar dan tidak layu , air dan

pupuk kandang kerbau padat.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial

yaitu:

1. Pengaruh berbagai konsentrasi pestisida daun mahoni (M) dengan 4 taraf p

erlakuan, yaitu :

M0 : Kontrol / Tanpa Pemberian Pestisida Daun Mahoni

M1: 100 gr/L air

M2: 200 gr/L air

M3:300 gr/L air

9
2. Pengaruh berbagai dosis pupuk kandang kerbau (K) dengan 4 taraf perlaku

an, yaitu :

Ko: Tanpa Pemberian Pupuk Kandang kerbau / Kontrol

K1: 250 gram /tanaman

K2: 500 gram /tanaman

K3: 750 gram /tanaman

Dengan demikian diperoleh kombinasi perlakuan 16 yaitu :

M0K0 M1K0 M2K0 M3K0

M0K1 M1K1 M2K1 M3K1

M0K2 M1K2 M2K2 M3K2


M0K3 M1K3 M2K3 M3K3

Jumlah ulangan : 3 ulangan

Jumlah tanaman seluruhnya : 3 x 16 x 6= 288 tanaman

Jumlah tanaman/plot : 6 anaman

Jumlah sampel/plot : 6 tanaman

Jarak tanam : 2m x 2,5m

3.4. Metode Analisa

Model analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah model linier

Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktorial yaitu:

Yijk=μ+pi+aj+βk+ ( aβ ) jk+εijk

Dimana:

10
Yijk= Hasil pengamatan pada blok ke -i yang mendapat perlakuan pupuk kandang

kerbau pada taraf ke - j dan pemberian pestisida nabati pada taraf ke - k.

μ= Niliai tengah sebenarnya

pi = pengaruh blok ke - i

βk = pengaruh pemberianpupuk kandang kerbau pada taraf ke - k

(aβ)jk = pengaruh interaksi penggunaan pupuk kandang kerbau pada taraf ke - j

dan pemberian pestisida pada taraf ke - k

εijk = pengaruh galat pada petak kerbau pada taraf ke - k dan pemberian pestisida

nabati pada taraf ke- j ulangan yang mendapat ke-i ( Raupong, dkk, 2011 ).

3.5. Pelaksanaan Penelitian

3.5.1. Persiapan lahan

Persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan gulma yang ada

disekitar lahan yang akan ditanami bibit kopi. Setelah selesai persiapan lahan

kemudian dilakukan pembajakan dengan mencangkul tanah dan pembuatan

lobang tanam ,Dalam pengolahan lahan akan di gemburkan di sekeliling lobang

tanam.

3.5.2. Pemberian pupuk kandang kerbau

Pemberian pupuk kandang dilakukan sesuai dengan perlakuan yang dilaku

kan setelah lobang tanam sudah siap yang akan di buat sebagai pupuk dasar.

3.5.3. Penanaman kopi

Penanaman kopi dilakukan ketika persiapan lahan dan pemberian pupuk k

andang sebagai pupuk dasar . Bibit kopi akan ditanam setelah 7 hari pemberian pu

11
puk kandang dimasukkan ke lobang tanam. Lalu bibit kopi yang ditanam sudah

terserang penyakit karat daun dan tinggi bibit,jumlah daun yang sama.

3.5.4. Penyiraman

Penyiraman tanaman di lakukan setelah bibit kopi ditanam dan akan di siram

maksimal sekali dalam sehari / sesuai dengan cuaca pada saat penelitian, bila

pada musim hujan akan di siram 1 x dalam 2 hari , bila musim kemarau akan di

siram 1x sehari.

3.5.5. Penyulaman

Penyulaman dilakukan ketika tanaman kopi yang ditanam mati dan tidak

dapat bertahan hidup dilakukan penyulaman setelah 1-2 MST.

3.5.6. Pemberian Pestisida daun mahoni

Aplikasi ekstrak daun mahoni dilakukan dengan cara menyemprotkan la

rutan ke seluruh bagian daun kopi menggunakan knapsack sprayer dengan interval

pada 2MST dengan pengamatan 1 kali seminggu sampai dengan 12 MST

3.6 Parameter diamati

3.6.1. Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang hingga helai daun paling

tinggi. Tinggi tanaman mulai diamati mulai pada umur 2 MST sampai dengan

umur 12MST dengan interval pengamatan 1 kali dalam 2 minggu

3.6.2. Jumlah Daun (helai )

Daun tanaman kopi di hitung mulai dari umur 2 MST sampai dengan umur 12

MST interval pengamatan 1 kali dalam 2 minggu.

3.6.3. Luas daun (mm)

12
Luas daun tanaman kopi di hitung mulai dari umur 2 MST sampai dengan

umur 12 MST interval pengamatan 1 kali dalam 2 minngu.

3.6.4. Diameter Batang

Pengukuran diameter batang dilakukan setelah umur 2 MST sampai umur 12 MS

T Pengukuran dilakukan dengan interval 1 kali dalam 2 minggu. Pengukuran dilak

ukan dengan jangka sorong digital.

3.6.5. Keparahan Penyakit

Keparahan penyakit adalah besarnya luasan jaringan tanaman yang terkena se

rangan dari penyakit dari total luasan yang diamati, seperti yang dinyatakan dalam

rumus sebagai berikut :

nxv
KeP = x 100%
ZxN

Keterangan : KeP = keparahan penyakit (%)

n = Jumlah tanaman terserang pada setiap kategori(skor)

v = Jumlah tanaman bergejala (skor)

Z = Kategori serangan tertinggi

N= Total dari jumlah yang diamati

Berdasarkan tingkat dari keparahan penyakit, tanaman dapat dikelompokkan menj

adi 5 kategori (skor) sebagai berikut :

Skor 0 : tanaman sehat (normal)

Skor 1 : tanaman sakit ringan

Gejala timbul samapai 10 %luas/volume

Skor 2 : tanaman sakit sedang

13
Gejala terjadi pada lebih 10% sampai 25% luas/volume tanaman

Skor 3 : tanaman sakit parah

Gejala terjadi pada lebih 25% sampai 50 %luas/volume tanaman

Skor 4 : tanaman sangat sakit parah

Gejala terjadi pada lebih 50% luas/volume tanaman sampai tanaman mati.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Agnitrudu,1992 Leaf Rust Of Coffe. P .190-201.In Plant Disease Of International


Importance.Prentice-Hall,Inc.,New Jersey ,USA. Di Akses Pada 05 JULI
2022

Aji Ispatrika,2019. Pembuatan Pestisida Nabati Sebagai Teknologi Ramah


Lingkungan, Di akses pada 03 Juli 2022

Bachtiar, Taufiq, Setiyo H. Waluyo, and Sri Harti Syaukat, 2016. "Pengaruh
pupuk kandang dan SP-36 terhadap pertumbuhan tanaman padi sawah."
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi 9.2. Di Akses pada 20 Februari
2022

Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Bara,.2017. Pengendalian Penyakit


Karat Daun Menggunakan Ekstrak Daun Mahoni. Di Akses pada 15
Februari 2022

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara,2020.Luas Tanaman Dan


ProduksiKopi Arabika Tanaman Perkebunan Rakyat menurut
Kabupaten/Kota 2018-2020. Di Akses Pada 04 Juli 2022

Cindy Mutia Annur, 2021.Produksi Kopi Indonesia Naik Jadi 774,60 Ribu Ton.
Di Akses Pada 04 Juli 2022

Ditjetbun,2016.Karat Daun Kopi. https://sinta.ditjenbun.pertanian.go.id/karat-


daun-kopi-hemileia-vastatrix-b-et-br/ Di Akses Pada Tanggal 25 Februari 2022

Freddikurniawan,2022.Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Kopi.


https://fredikurniawan.com/Klasifikasi-Dan-Morfologi-Tanaman-Kopi/. Di
Akses Pada 19 Juni 2022

Hidayati, Restu Ike, and Gatot Subroto,2018. "Pertumbuhan Bibit Kopi (Coffea
SP.) Hasil Sambung Hipokotil Sebagai Respon Pemberian Macam Dan
Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh." Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
(Journal of Agricultural Science) 16.1 (2018): 149-163.Di Akses Pada 19
Juni 2022

Hatarik,W., & Widowati, L. R, 2006. Pupuk Kandang.59-82. Di Akses pada 04


juli 2022.

Irma Suhana,Deno Okalia,Dan Chairil Ezward,2017.Pengaruh Kotoran Kerbau


Dengan Penambahan Jerami Padi Menggunakan Trichoderma Sp Terhadap
Karakteristik Kompos. Di Akses Pada 19 Juni 2022

16
Kementrian Pertanian ,2019. Syarat Tumbuh Kopi Arabica. Di Akses Pada 28 Mei
2022

Pardi, Sukri,2020. Pengaruh Pemberian Arang Bakar Sekam Padi Dan Pupuk
Kandang Kerbau Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Besar
(capsicum annum l.). Diss. Universitas cokroaminoto palopo, 2020.Di Akses Pada
28 Mei 2022

Setiawan ,2002. Dalam Jurnal, Rully Prasetyo Wibowo Rully Prasetyo. Di Akses
Pada 05 Juni 2022

Semangun, H.1990.Penyakit Tanaman Kebun di Indonesia.Gajah Mada


University Press Yogyakarta . Di Akses Pada 04 juli 2022

Siregar, Ervina,2018."Pemanfaatan Pupuk Kandang Padat dari Kerbau dan


Kambing Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kelor (Moringa oleifera) di
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir." . Di Akses Pada 28 Mei 2022

Suprapti, Endang, Dwi Susilo Utami, and Tyas Soemarah KD,2020. "Uji Efikasi
Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jaqc.) Terhadap Hama Ulat
Grayak (Spodoptera litura F.) DAN HASIL TANAMAN KACANG
TANAH (Arachis hypogaea L.)." Jurnal Ilmiah Agrineca 20.2 (2020): 135-
142.Di Akses Pada 28 Mei 2022

Susanti, Siti Rohmah, Okke Rosmaladewi, and Zulmaida Daud,2020. "Pengaruh


Konsentrasi Ekstrak Daun Mahoni {Swietenia mahagoni (L.) Jacq.}
Terhadap Intensitas Serangan Hemilia Vastatrix Berk. et Broome Penyakit
Karat Daun Tanaman Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) di Kawasan Hutan
Lindung Darajat Kabupaten Garut." Media Nusantara 17.1 (2020): 1-12.Di
Akses Pada 20 Mei 2022

Ushie O. A, Neji, P. A., Muktar, M, Ogah, E, Longbab, B. D., and Olumide.V. B,


2018. Estimation of some phytochemicals in Swietenia macrophylla
leaves. Journal of Pharmaceutical Research and Reviews. 2(15): 1-7.Di
Akses Pada 20 Mei 2022

Winara,Aji,2014."Bioaktivitas Ekstrak Mahoni dan Identifikasi Jenis Isolat


Botryodiplodia Sp. Penyebab Mati Pucuk Pada Bibit Jabon." .Di Akses Pada
20 Mei 2022.

17
Lampiran 1 :
Bagan Percobaan
Ulangan 3 Ulangan 2 Ulangan 1

M3K2 M3K0 M1K0

M3K0 M0K3 M2K2

M2K0 M2K1 M3K1

M1K3 M3K2 M2K0

M2K1 M0K0 M3K3

M1K1 M0K2 M2K1

M3K3 M1K2 M0K2

M1K0 M3K3 M1K3

18
M0K0 M0K1 M1K2
M2K3 M2K0 M2K3

M0K1 M2K2 M0K1

M0K2 M1K0 M1K1

M3K1 M0K0
M0K3

M1K1 M3K0
M1K2

M3K1 M1K3 M3K2

Lampiran 2. Pembuatan Pestisida Nabati Daun Mahoni

Bahan dan Alat yamg digunakan adalah : daun mahoni sebanyak 2 kg, pisau,
saringan, air sebanyak 4 liter (perbandingan 1:2) , dan wadah sebagai tempat
perendaman.

Cara pembuatan :

1. Daun mahoni di petik langsung dari pohon mahoni dan disiapkan


sebanyak 2 kg .
2. Kemudian daun mahoni di cacah sampai halus.
3. Setelah daun mahoni di cacah halus lalu dan di rebus sampai mendidih
dengan perbandingan 1:2 yaitu 4 liter air .
4. Setelah daun mahoni sudah mendidih lalu di dinginkan selama 24 jam
5. kemudian daun mahoni yang sudah di dinginkan akan di saring
menggunakan saringan , dan ekstrak daun mahoni siap di aplikasikan.( Aji
Ispatrika 2019 )

19

Anda mungkin juga menyukai