Anda di halaman 1dari 5

https://bppsdmk.kemkes.go.

id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kimia-Organik-
Komprehensif.pdf
Senyawa organik merupakan senyawa hidrokarbon dan turunannya. Senyawa hidrokarbon
adalah senyawa yang tersusun dari hidrogen dan karbon. Setiap senyawa organik
merupakan anggota deret homolog atau golongan senyawa tertentu. Deret homolog adalah
urutan senyawa organik yang membentuk kelompok dengan gugus dan struktur tertentu
yang teratur. Contoh dari deret homolog adalah CH4, CH3CH3, CH3CH2CH3 dan seterusnya,
atau CH3OH, CH3CH2OH, CH3CH2CH2OH dan seterusnya

hidrokarbon merupakan konsep dasar dalam mempelajari senyawa organik


lainnya .senyawa hidrokarbon meliputi hidrokarbon dan turunan hidrokarbon.

Hidrokarbon meliputi senyawaalkana, alkena dan alkuna sedangkan turunan


senyawa hidrokarbon yang dibahas meliputi aldehid dan keton, alkohol dan eter serta asam
karboksilat dengan ester.

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982).
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982).
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982)
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982)
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982)
2
klasifikasi yang khas jika dibandingkan dengan senyawa anorganik. (Michael
Purba, 2018). Senyawa organik dan senyawa anorganik memiliki beberapa
perbedaan, yaitu : (Wardiyah, 2016)
Organik Anorganik
Reaksi berjalan lambat Reaksi berjalan lebih cepat
Titik didih dan titik leleh rendah Titik didih dan titik leleh tinggi
Mudah terurai jika dipanaskan Lebih stabil terhadap pemanasan
Molekulnya dapat membentuk
isomer
Molekulnya tidak bisa membentuk
isomer
Mudah larut dalam pelarut nonpolar Mudah larut dalam pelarut polar
seperti air
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982).
Senyawa organik yang bersifat asam memiliki pH < 7. Sedangkan yang
bersifat basa memiliki pH > 7, dan yang bersifat netral memiliki pH 7.
Penggunaan pH meter untuk
2
klasifikasi yang khas jika dibandingkan dengan senyawa anorganik. (Michael
Purba, 2018). Senyawa organik dan senyawa anorganik memiliki beberapa
perbedaan, yaitu : (Wardiyah, 2016)
Organik Anorganik
Reaksi berjalan lambat Reaksi berjalan lebih cepat
Titik didih dan titik leleh rendah Titik didih dan titik leleh tinggi
Mudah terurai jika dipanaskan Lebih stabil terhadap pemanasan
Molekulnya dapat membentuk
isomer
Molekulnya tidak bisa membentuk
isomer
Mudah larut dalam pelarut nonpolar Mudah larut dalam pelarut polar
seperti air
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982).
Senyawa organik yang bersifat asam memiliki pH < 7. Sedangkan yang
bersifat basa memiliki pH > 7, dan yang bersifat netral memiliki pH 7.
Penggunaan pH meter untuk
2
klasifikasi yang khas jika dibandingkan dengan senyawa anorganik. (Michael
Purba, 2018). Senyawa organik dan senyawa anorganik memiliki beberapa
perbedaan, yaitu : (Wardiyah, 2016)
Organik Anorganik
Reaksi berjalan lambat Reaksi berjalan lebih cepat
Titik didih dan titik leleh rendah Titik didih dan titik leleh tinggi
Mudah terurai jika dipanaskan Lebih stabil terhadap pemanasan
Molekulnya dapat membentuk
isomer
Molekulnya tidak bisa membentuk
isomer
Mudah larut dalam pelarut nonpolar Mudah larut dalam pelarut polar
seperti air
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982).
Senyawa organik yang bersifat asam memiliki pH < 7. Sedangkan yang
bersifat basa memiliki pH > 7, dan yang bersifat netral memiliki pH 7.
Penggunaan pH meter untuk
2
klasifikasi yang khas jika dibandingkan dengan senyawa anorganik. (Michael
Purba, 2018). Senyawa organik dan senyawa anorganik memiliki beberapa
perbedaan, yaitu : (Wardiyah, 2016)
Organik Anorganik
Reaksi berjalan lambat Reaksi berjalan lebih cepat
Titik didih dan titik leleh rendah Titik didih dan titik leleh tinggi
Mudah terurai jika dipanaskan Lebih stabil terhadap pemanasan
Molekulnya dapat membentuk
isomer
Molekulnya tidak bisa membentuk
isomer
Mudah larut dalam pelarut nonpolar Mudah larut dalam pelarut polar
seperti air
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting. Zat yang
bersifat masam didefinisikan sebagai asam, seperti pada jeruk atau asam
cuka. Sedangkan basa biasanya bersifat pahit dan licin, seperti sabun. Asam
basa dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Pada larutan asam,
kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan pada larutan basa
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam dan basa
merupakan larutan elektrolit, sehingga jika di dalam air akan terurai ion-ion.
Setiap zat sembarang (ion atau molekul) yang mendonor proton H+ disebut
sebagai asam, sedangkan zat sembarang (ion atau molekul) yang menerima
proton disebut basa. (Vogel, 1982).
Senyawa organik yang bersifat asam memiliki pH < 7. Sedangkan yang
bersifat basa memiliki pH > 7, dan yang bersifat netral memiliki pH 7.
Penggunaan pH meter untuk
Vogel. 1982. Analisa Anorganik Kualitatif. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka

Fessenden, R.J & J.S. Fessenden., 1982. Kimia Organik. Jilid 2 edisi ketiga.
Erlangga.
Reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asam karboksilat dengan senyawa alkohol
yang membentuk ester. Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang
mengandung gugus -CO2Ôdan R dapat berupa alkil maupun aril. Esterifikasi
dapat dilangsungkan dengan katalis asam dan bersifat reversible.
gar reaksi esterifikasi mengarahkan reaksi ke arah produk alkil
ester, umumnya alkohol diberikan dalam jumlah yang berlebih dan air diambil selama reaksi.
Pengambilan air dapat dilakukan secara kimia, fisikadan pervorasi
Vieville, C., Moulooungui, Z., and Gaset, A. 1993.
  Etherification of Oleic Acid  by  Methanol Catalyzedby p-Toluenesulfonic Acid and  theCati
on-exchange Resin  K2411 and K1481 I SupercriticalCarbonDioxide,Industrial Engineering
Chemical Research
https://www.scribd.com/doc/249771967/Jurnal-Aldehid-Dan-Keton

aldehid dan keton

Anda mungkin juga menyukai