Anda di halaman 1dari 2

Nama: Shanty Setyawaty

NIM: 1906088

ْ ْ ‫ْ اَل ُ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ُأ ُ ْ َ َ اَّل‬ َّ َ َ ّ َّ
‫اب ِإ ِمن َب ْع ِد َما َج َاء ُه ُم ال ِعل ُم‬ ‫ند الل ِه اِإْل س م ۗ وما اختلف ال ِذين وتوا ال ِكت‬ ‫الدين ِع‬
ِ ‫ِإ ن‬
‫اب‬ ‫س‬َ ‫الل َه َسر ُيع ْالح‬
َّ َّ َ َّ
‫ن‬ ‫ف‬ ‫ه‬‫الل‬ ‫ات‬ َ ‫َب ْغ ًيا َب ْي َن ُه ْم ۗ َو َمن َي ْك ُف ْر ب‬
‫آي‬
ِ ِ ِ ‫ِ ِ ِ ِإ‬
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah
diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka.
Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-
Nya.” (Surat Ali ‘Imran [3] ayat 19).
َّ
««‫«ع ْن َد» ظرف متعلق بمحذوف حال «الل ِه» لفظ الجاللة مضاف‬ َ
ِ ‫الدين» إن واسمها‬
َّ
ِّ ‫ِإ ن‬
َ ‫ف َّالذ‬ َ ََ ْ َ َ ُ ‫إليه «ا ْس‬
‫ين» الواو استئنافية وما نافية وفعل ماض وفاعل‬ ِ ‫الم» خبرها «وما اختل‬ ‫ِإْل‬
ْ
َ ‫تاب» فعل ماض مبني للمجهول ونائب فاعل وهو املفعول األول «الك‬
»‫تاب‬ َ ‫«ُأ ُوتوا الك‬
ْ
ِ ِ
‫اَّل‬
.‫«م ْن َب ْع ِد» متعلقان باختلف‬ ِ ‫ والجملة صلة املوصول «ِإ » أداة حصر‬.‫مفعول به ثان‬
ْ ْ
‫و ما املصدرية مع الفعل في‬.‫«جاء ُه ُم ال ِعل ُم» فعل ماض ومفعول به وفاعل‬ َ ‫«ما» مصدرية‬ َ
ً ْ
‫ َ«و َم ْن» الواو‬.‫ َ«بغيا» مفعول ألجله َ«ب ْي َن ُه ْم» ظرف مكان متعلق ببغيا‬.‫محل جر باإلضافة‬
ْ
‫ من اسم شرط جازم في محل رفع مبتدأ َ«يك ُف ْر» فعل مضارع فعل الشرط‬I‫استئنافية‬
َّ َ َّ
‫آيات» متعلقان بيكفر «الل ِه» لفظ الجاللة مضاف إليه «فِإ َّن الل َه» الفاء رابطة‬ ِ ‫مجزوم ِ«ب‬
ْ ُ َ
I.‫ساب» مضاف إليه‬ ِ ِ ‫لجواب الشرط وإن ولفظ الجاللة اسمها «س ِريع» خبرها‬
‫ح‬‫«ال‬
‫ وفعل الشرط‬I.‫» استئنافية‬... ‫ و جملة َ«و َم ْن‬.‫والجملة في محل جزم جواب الشرط‬
‫وجوابه خبر من‬.
Kandungan ayat:
Surat Ali ‘Imran [3] ayat 19 di atas secara umum berbicara mengenai legalitas agama Islam
di sisi Allah swt. Sebagian orang memahami ayat ini sebagai alat justifikasi pembenaran
agama Islam di atas agama-agama lain di dunia. Pemahaman tersebut biasanya mengacu pada
terjemah Al-Qur’an. Misalnya, terjemah Kemenag pada tahun 2002 memaknainya sebagai,
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.” Pada ayat sebelumnya Al-Qur’an
menegaskan bahwa tiada Tuhan – yakni Penguasa yang memiliki dan mengatur seluruh alam
– kecuali Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Jika demikian, ketundukan dan
ketaatan kepada-Nya adalah keniscayaan yang tidak terbantahkan, sehingga hanya keislaman
– yakni penyerahan diri secara penuh kepada Allah – yang diakui dan diterima di sisi-Nya.
Surat Ali ‘Imran [3] ayat 19 menurut Ibnu Katsir mengandung pesan Allah bahwa tiada
agama di sisi-Nya, dan yang diterima-Nya dari seorang pun kecuali Islam, yakni mengikuti
rasul-rasul yang diutus-Nya setiap saat hingga berakhir dengan Muhammad saw. Dengan
kehadiran beliau, maka telah tertutup semua jalan menuju Allah swt kecuali jalan dari arah
beliau. Ayat ini merupakan legalitas agama Islam di sisi Allah swt. Namun kendati demikian,
Nama: Shanty Setyawaty
NIM: 1906088
jangan membatasi Islam hanya pada ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. Sebab,
ajaran-ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi terdahulu juga merupakan agama Islam. Ayat ini
sebenarnya ingin menekankan bahwa siapapun – sejak Adam hingga akhir zaman – yang
tidak menganut agama sesuai yang diajarkan oleh rasul utusan Allah, maka ia tertolak.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kata Islam memuat dua makna, yakni secara umum
dan khusus. Secara umum Islam adalah agama ketundukan dan ketaatan kepada Allah yang
dibawa oleh seluruh nabi dan rasul sepanjang zaman. Sedangkan Islam secara khusus adalah
nama agama yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. Keduanya – agama nabi terdahulu dan
Islam yang dibawa nabi Muhammad adalah agama yang diterima di sisi Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai