Pendidkan Inklusif
Nim :A1N121108
1. Resume
1) Definisi Konseptual
1. Jurnal 1
Menurut Kustawan, pendidikan inklusif adalah pendidikan yang tidak diskriminatif yang memberikan layanan terhadap
semua peserta didik tanpa memandang kondisi fisik, mental, intelektual, sosial emosi, ekonomi, jenis kelamin, suku, budaya,
tempat tinggal, bahasa dan sebagainnya.
Menurut Santrock, Pendidikan inklusif adalah mendidik anak-anak yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus secara penuh
waktu dalam kelas regular.
2. Jurnnal 2
Menurut pendapat Djiwandono,orang tua dapat menanggapi secara rileks dan penuh kepercayaan, anak akan mempunyai
kesempatan besar untuk percaya kepada diri sendiri, kepada orang tua dan masa depan. Menurut pendapat Hurlock , bahwa
orang yang paling penting bagi anak adalah orang tua, guru, dan teman sebaya.
3. Jurnal 3
Menurut penelitian Sadioglu e all yaitu siswa dengan kebutuhan khusus menunjukkan perkembangan yang signifikan apabila
didikan dalam satu lingkup kelas bersama siswa lan yang ttidak memiliki kesulitan fungsionalMenurut pemendiknas no 70
tahun 2009 menyatakan pendidikan inklusif terdapat setidaknnya delapan komponen yang wajib mendapat perhatian dari
berbagai pihak.
4. Jurnal 4
Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak menyatakan bahwa setiap anak berhap memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembagan pribadinnya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnnya. Menurut pemendiknas no 70 tahun 2009 menyatakan bahwa semua anak usia sekolah yang mengalami kelainan
berhak mendapatkan layanan pendidikan bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
5. Jurnal 5
Menurut pendapat Hallahan dan Kauffman gangguan tunalaras atau gangguan emosi dan perilaku dapat dimulai dari tiga ciri
khas kondisi emosi dan perilaku yakni tingkah laku yang sangat ekstrim dan bukan hanya berbeda dengan tingkah laku anak
lainnya, suatu problem emosi dan perilaku yang kronis, yang tidak muncul secara lansung, tingkah laku yang tidak di
harapkan oleh lingkungan karena bertentangan dengan harapan social dan cultural . Menurut pendapat Sunardi mengatakan
bahwa seseorang dikatakan mengalami gangguan perilaku apabila memiliki satu atau lebih dari lima karakteristik yaitu
ketidakmampuan untuk belajar yang bukan di sebabkan oleh faktor intelektualits, alat indra maupun keehatan,ketidakmampuan untuk
membangun dan memelihara keputusan dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya dan pendidik.
6. Jurnal 6
Menurut wiener dan Tardif dengan memasukan anak disabilitas di sekolah inklusif dapat membantu anak untuk mendapatkan
nilai akademik dan relasi social yang lebih baik, meningkatkan kemampuan mobilitas, kemandirian dan perkembangan bicara
serta memberikan pengalaman yang nyata. . Menurut pendapat Jesslin dan Kurniawati dengan pendidikan inklusif, anak-anak
penyandang disabiitas merasa di terima untuk berinteraksi dengan lingkungan social sehingga meningkatkan pembelajaran
melalui pengamatan,peniruan, dan interaksi.
7. Jurnal 7
Menurut pendapat kemendiknas, pendidikan pada dasarnnya merupakan bagian dari hak asasi manusia dan hak setiap warga
Negara yang usaha pemenuhannya harus di rencanakan, di jalankan dan dievaluasi sebaik mungkin. Pemenuhan atas hak
untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu merupakan ukuran keadilan, pemerataan atas hasil pembangunan dan sekaligus
menjadi investasi sumber daya manusia yang diperlukan untuk mendukung keberlangsungan pembangunan bangsa. Menurut
pernyataan deklarasi universal hak asasi manusia menyatakan bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang palig dasar.
Hal tersebut melandasi pemahaman bahwa setiap orang mempunyai hak atas pendidikan.
8. Jurnal 8
Menurut pendapat Sapon-Shevin menyatakan bahwa pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang
mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusiannya. .
Menurut pendapat Staidback menyatakan bahwa pendidikan inklusif member gambaran layanan pendidikan yang
mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar dengan anak sebayannya di sekolah regular yang terdekat dengan
tempat tinggalnya.
9. Jurnal 9
Menurut pendapat Farel pendididkan inklusif memiliki karakter akomodatif, dengan menerima setiap siswa dan menghindari
labaleing negatif, serta dalam operasioanalnya melibatkan pihak-pihak yang terkait secara aktif. Menurut pendapat Robert Lee
menyatakan bahwa dukungan dari lingkungan positif bagi pendidikan inklusi sangat penting karena adannya hal itu maka
akan terjadi marjinalisasi di sekolah dan anak berkebutuhan khusus akan tersingkir dari sekolah.
10. Jurnal 10
Menurut pendapat Dolgova et al, menyatakan bahwa berhadapan dengan peserta didik berkebutuhan khusus mengharuskan
guru memiliki kesiapan kompetensi dari aspek pedagogi, psikologi dan social termasuk kesiapan mampu mengetahui potensi
peserta didik. Jadi kemampuan diagnostik dan assessment terhadap peserta didik berkebutuhab khusus menjadi keharusan
sikap guru dalam rangka kesiapan implementasi pendididik inklusi Menurut penapat Zulfija,Indira menyatakan bahwa
menghadapi siswa mengharuskan guru seolah regular memiliki kesiapan menkomodasi kebutuhan belajar beragam ,
khususnya fakta ketika berhadapan dengan peseta didik berkebutuhan khusus.
11. Jurnal 11
Menurut pendapat Timo, menyatakan bahwa terdapat respon yang berlainan tentang sikap guru terhadap PPI dalam kajian
yang berlainan. Terdapat guru percaya bahwa MPK akan belajar dengan lebih baik di kelas pendidikan khas. Menurut
pendapat Richel menyatakan bahwa mendapati guru bersetuju PPI adalah untuk mengurangkan diskriminasi social,
menguatkan interaksi social dan mengurangkan steroitaip negative terhadap MPK.
12. Jurnal 12
Teacher competence does play an important role in the distance learning process(PJJ) so that ehat is confeyed cab be accepted
by students. Wahyoo it al teacher competence is akey determinant of the success of the learning procees in Indonesia.