Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN DAN EVALUASI KINERJA

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. I Ketut R.Sudiardhita, CPHCM., CIQnR

Disusun Oleh:
Ksatria Yudha Putra
(1708822013)

PRODI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSTIRAS NEGERI JAKARTA
ANGKATAN 2022/2023

1
PER TANYAAN 1 :
Anda sebagai seorang karyawan tentu sudah mengetahui KPI sendiri; indikator apa
saja yang digunakan sebagai standar penilaian kinerja anda di perusaha/lembaga
tempat saudara bekerja (bagi yang belum bekerja dapat mencari di salah satu
perusahaan yang bisa diakses) dan apa saja yang menjadi permasalahan dalam
menilai anda; sertakan solusi yang dapat anda sarankan!

JAWABAN 1 :
Di peruahaan tempat saya bekerja, KPI masing – masing individu ditetapkan
pada awal tahun dengan mempertimbangkan strategi operasional masing-masing
bagian guna mencapai target besaran perusahaan di akhir tahun. Pada hakekatnya
perusahaan menggunakan pendekatan Management By Objectives (MBA) berbasis
software seperti tambapak pada gambar di bawah :

2
JAWABAN 1 (LANJUTAN):
Umumnya ada minimal 4 macam KPI individu karyawan, mulai dari KPI SDSI
yang merupakan KPI strategis tingkat divisi dengan bobot penilaian terbesear, dimana
masing-masing karyawan akan bertanggung jawab atas beberapa program keja strategis
tingkat divisi dengan target yang telah disetujui dalam rapat kerja divisi. Selanjutnya
adalah KPI non SDSI yang umumnya merupakan serangkaian pekerjaan rutin yang bisa
jadi mendukung pencapaian SDSI ataupun kegiatan yang sedikit bahkan tidak terkait
dengan SDSI. KPI ke tiga dan ke empat adalah opsional adalah inovasi dimana
karyawan di targetkan untuk sejumlah inovasi terkait dengan pekerjaan ataupuun bisnis
perusahaan, serta yang terakhir adalah development yakni karyawan melakukan
knowledge sharing terhadap internal perusahaan maupun eksternal.
Penilaian KPI di perusahaan saya di bagi dalam3 fase yakni submit KPI
(umumnya di akhir Q 1 tiap tahun), penialaian Tengah tahun (Pertenganhan Q 3 Tiap
tahun) dan akhir tahun (Awal Q 4 Tiap tahun) . Pada penilaian tengah tahun karyawan
dinilai berdasarkan pencapaian atas target yang telah ditetapkan. Penilaian di mulai dari
penilaian secara pribadi karyawan (Self Ratings), kemudian akan dilanjutkan dengan
validasi, adjustment & approval superior langsung. Tujuan dari penilaian tengah tahun
ini adalah untuk memastikan apakah suatu KPI berjalan sesuai dengan target atau kaha
da perubahan target atau item KPI yang di perlukan yang menyesuaikan dengan kondisi
operasional berjalan. Penilaian
Penilaian akhir tahun hampir sama dengan penilaian tengah tahun dimana
karyawan akan melakukan penilaian mandiri atas pencapaian target yang telah di
tetapkan dan divalidasi, adjusted, & aproved oleh superior. Perbedaan pada penilaian
akhir tahun adalah setelah mendapatkan validasi dari superior, penilaian berlanjut ke
validasi, adjustment & approval penilaian dari komite yang terdiri dari beberapa
manajer di dalam satu divisi (Rating Commitees). Setelah itu nilai yang didapatkan dari
Rating Commitees akan kembali di adjust dengan komponen pengali yang bergantung
pada performa kinerja Departemen, Divisi, Perushaan, dan Grup Perushaan oleh HCBP
terkait.
Berdasarkan dari apa yang telah di jabarkan penilaian di perusahaan saya
bekerja memakai indicator keberhasilan berupa pencapaian target sebagai indicator
utamanya yang di tuangkan dalam bentuk persentase pencapaian. Selain itu juga
mempertimbangkan aspek behaviour dan teamwork yang menjadi bahan pertimbangan

3
JAWABAN 1 (LANJUTAN):
Dalam validasi, adjustment & approval penilaian dari komite di akhir tahun. Terkait
dengan aspek behaviour dan teamwork umumnya akan diberikan feedback oleh
superior langsung pada saat mentoring di pengumuman perolehan nilai akhir.
Dalam pemberian penilaian disini tampak bahwa seluruh penilain selain
dilakukan dari perspektif individu karyawan dan juga superior baik langsung maupun
tidak langsung. Namun penilaian belum mempertimbangkan penilaian dari rekan kerja
di dalam organisasi, bawahan, dan juga penilaian dari customer internal dan eksternal
dimana karyawan banyak melakukan interaksi. Dengan kata lain pendekatan yang di
pakai belum mencapai level 360-DEGREE FEEDBACK. Selain itu perhitungan KPI
yang dimulai dari akhir Q1 dan di tutup pada awal Q4 tiap tahunnya menjadi kan ada
jendela dimana apa yang dilakukan karyawan diluar rentan itu cenderung tidak masuk
dalam perhitungan penilaian. Hal ini berdampak pada kecendrungan demotivasi dalam
penyelesaian target pada periode tersebut hingga banyak job carry over yang berakibat
pada tidak efisiennya performa pegawai.
Berdasarkan pemaparan diatas, sistem penilaian atas KPI diperusahaan saya
sudah cukup advance dengan mengkombinasikan mmeberapa metode dan pendekatan
dalam menilai performa karyawan. Secara waktu proses penilaian performance
karyawan belum sepenuhnya efisien namun dengan bantuan sistem yang telah ada dan
digitalisasi atas setiap proses, sedikit banyak telah membantu dalam proses penilaian.
Penilaian yang dilakukan juga cenderung bersifat penilaian secara vertical sehingga
subjektifitas penilaian atas performa karyawan masih cukup tinggi. Selain hal-hal
tersebut adanya jeda waktu yang tidak masuk dalam penilaian juga berpengaruh
terhadap performa dan efektifitas kerja karyawan.
Solusi yang dapat dilakukan agar kegiatan penilaian karyawan dapat menjadi
lebih baik:
1. Memasukkan item carry over job pada penyusunan dan penilaian KPI untuk
di jadikan item pertama yang dinilai di awal tahun berikutnya agar target
tetap tercapai dan performa tetap maksimal
2. Memasukkan komponen penilaian dari bawahan dan rekan kerja dalam
proses penilaian dengan metode sampeling. Hal ini untuk membuat
objektivitas penilaian atas performa karyawan menjadi lebih objektif dan
membantu superior dalam memahami performa karyawan secara 360
degree.
4

Anda mungkin juga menyukai