Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS ADAT BASANDI


SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH (PPK BERBASIS ABS-SBK)
SMAN 1 V KOTO KAMPUNG DALAM

DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
SMA NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG DALAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembentukan karakter dapat diibaratkan sebagai pembentukan seseorang
menjadi binaragawan yang memerlukan “latihan otot-otot akhlak” secara terus-
menerus agar menjadi kokoh dan kuat. Pada dasarnya, anak yang berkarakter
rendah adalah anak yang tingkat perkembangan emosi-sosialnya rendah sehingga
anak berisiko atau berpotensi besar mengalami kesulitan dalam belajar, berinteraksi
sosial, dan tidak mampu mengontrol diri (Sahlan: 2021).
Permasalahan remaja zaman now, memang begitu kompleks. Banyak hal
yang menyebabkan kenakalan dan penyimpangan remaja ini bisa terjadi. Namun
demikian peran pendidikan sangat urgen dalam mengantisipasi dan mengurangi
persoalan tersebut. Untuk itu penguatan pendidikan karakter harus ada dalam misi
pendidikan kita. Terlebih di negeri alam Minangkabau yang berlandaskan Adat
Basandi Syara’- Syara’ Basandi Kitabullah, pendidikan karakter dapat menjadi
solusi dalam mengatasi problema remaja. Dengan kolaborasi nilai-nilai religius dan
nilai budaya atau adat Minang maka diharapkan tumbuhnya generasi yang Islami
dan berbudaya.
Pemerintahan daerah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pendidikan
Provinsi telah membentuk team Penguatan Pendidikan Karakter (PPK ABS-
SBK). Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintahan daerah
dalam merespon persoalan anak nagari terutama peserta didik. Sumatera Barat
sebagai negeri yang berfalsafah hidup, “ Adat Basandi Syara’-Syarak Basandi
Kitabullah (ABS-SBK)” sangat memperhatikan pendidikan karakter dinegeri yang
terkenal dengan masyarakat religius. Nilai agama dan nilai adat marupakan
kombinasi yang serasi dalam menghadirkan nilai-nilai karakter seperti religus,
disiplin, kreatif dan mandiri dalam kehidupan anak negeri. Untuk itulah pemerintah
provinsi Sumatera Barat kembali mengokohkan Penguat Pendidikan Karakter yang
berstandar pada falsafah hidup orang Minang.
SMAN 1 V Koto Kampung Dalam merupakan satu-satunya sekolah yang
berada di kecamatan Kampung Dalam, dimana sekolah ini diharapkan sebagai
sekolah yang mampu menerapkan ABS-SBK dan menjadi teladan bagi masyarakat
sekitar. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis ABS-SBK mulai
terlihat dalam mata pelajaran muatan lokal yang nantinya akan dikembangkan ke
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

B. LANDASAN
UU Nomor 17 Tahun 2022 yang mengatur adat budaya Minangkabau berdasarkan
falsafah adat basandi syara', syara' basandi kitabullah (ABS-SBK), yang terdapat
dalam Pasal 5 huruf c. Berikut bunyinya:
“Adat dan budaya Minangkabau berdasarkan pada nilai falsafah, adat basandi
syara', syara' basandi kitabullah sesuai dengan aturan adat salingka nagari yang
berlaku, serta kekayaan sejarah, bahasa, kesenian, desa adat/nagari, ritual, upacara
adat, situs budaya, dan kearifan lokal yang menunjukkan karakter religius dan
ketinggian adat istiadat masyarakat Sumatera Barat”.

C. TUJUAN
Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) merupakan
pandangan hidup yang menjadikan Islam sebagai sumber utama dalam tata dan pola
perilaku yang melembaga dalam masyarakat Minangkabau. Oleh karena itu
diharapkan diharapkan terciptanya singkronisasi, untuk memperjelas jati diri dari
etnis Minangkabau sebagai sumber harapan dan kekuatan yang menggerakkan
ruang lingkup kehidupan dan menjadi tolok ukur untuk melihat dunia Minangkabau
dari ranah kehidupan berbangsa dan bernegara dan dalam pergaulan dunia.

Anda mungkin juga menyukai