Modul Workshop D3 Man. Kep - 1
Modul Workshop D3 Man. Kep - 1
TIM Penyusun :
Sumarni,SST.MKes.
Yeni Yulistanti,S.Kep.Ns.M.Tr.Kep
Suparjo,S.Kep.Ns.M.Kep.
Heru Purnomo,Skep.Ns.Mkes.
Widyo Subagyo,SST.MMR
Dra.Desak Parwati,Skep.Ns.MKes
Penerbit :
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
ii
Ketentuan Pidana
Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,
dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e,
dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Penting Diketahui!
Pembajakan Buku adalah Kriminal!
Anda jangan menggunakan buku bajakan, demi menghargai jerih payah para
pengarang yang notabene adalah para guru.
iii
Tim Penyusun :
Sumarni,SST.MKes.
Yeni Yulistanti,S.Kep.Ns.M.Tr.Kep
Suparjo,S.Kep.Ns.M.Kep.
Heru Purnomo,Skep.Ns.Mkes.
Widyo Subagyo,SST.MMR
Dra.Desak Parwati,Skep.Ns.MKes
Diterbitkan Oleh :
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Telp. 0247477208
perpustakaanpoltekkessmg@yahoo.com
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah
50268
ISBN : 978-623-6730-20-1
iv
Penulis
vi
vii
viii
PE DAH U LU AN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk
r
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang
lain. Kegiatan manajemen keperawatan mengacu pada konsep manajemen
secara umum, dengan menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan
(pengawasan dan Evaluasi). Manajemen pelayanan keperawatan berfokus
pada komponen 5 M (Man, Money, Material, Method, Machine). Dalam
setiap kegiatan manajemen selalu diawali dari Perencanaan dan diakhiri
dengan Pengontrolan yang merupakan suatu siklus yang berulang. Fokus
pembelajaran dalam mata kuliah manajemen dan kepemimpinan dalam
praktik keperawatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa tentang konsep manajemen keperawatan dan manajemen
asuhan keperawatan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Menengah
Bawah
Untuk mencapai hasil yang baik, ada beberapa faktor yang perlu
dimiliki oleh orang- orang yang memimpin dalam tiap level manajerial
tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah : kemampuan menerapkan
pengetahuan, ketrampilan kepemimpinan, kemampuan menjalankan
peran sebagai pemimpin, dan kemampuan melaksanakan fungsi
manajemen.
10
11
12
1. Leader
2. Pengikut
3. Tujuan
4. Situasi
5. Komunikasi
13
SYARAT PEMIMPIN
KEKUASAAN
Legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin untuk memimpin suatu kelompok.
KEWIBAWAAN
Kelebihan, keunggulan yang dimiliki seorang
yang membuat orang lain bersedia melakukan
perbuatan tertentu.
KEMAMPUAN
Segala kesanggupan, kecakapan yang dianggap
melebiha kemampuan anggota keolompoknya.
14
I. SYARAT KEPEMIMPINAN
PERAN PEMIMPIN
INTERPERSONAL ROLE
Peranan yang berkaitan dengan hubungan
antar pribadi
INFORMATIONAL ROLE
Peranan yang berhubungan dengan informasi
yang diterima maupun harus disampaikan
DECISIONAL ROLE
Peranan terkait dengan pembuatan keputusan
15
K. FUNGSI KEPEMIMPINAN
16
L. GAYA KEPEMIMPINAN
Orang
Pemimpin yang
dipimpin
Situasi
17
2. Teori Perilaku
Teori ini biasa digunakan oleh Kurt Lewin (1960)
a. Otokratik
Pada gaya otokratik pemimpin melakukan kontrol maksimal
terhadap staf, membuat keputusan sendiri dalam menentukan
tujuan kelompok. Lebih menekankan pada penyelesaian tugas
dari pada hubungan interpersonal. Gaya ini cenderung
menyebabkan permusuhan dan agresif atau apatis sampai
menurunnya inisiatif. Contoh Kepala Ruang menetapkan jadwal
dinas, sanksi sesuai aturan, tanpa mempertimbangkan alasan staf
perawat yang mengajukan ijin
b. Demokratik
Pemimpin mengikutsertakan bawahan dalam proses pengambilan
keputusan. Lebih menekankan pada hubungan interpersonal dan
kerja kelompok. Pemimpin menggunakan posisinya untuk
mendapatkan pandangan dan pemikiran bawahan serta
memotivasi mereka untuk menentukan tujuan dan
mengembangkan rencana. Hal ini cenderung meningkatkan
produktivitas dan kepuasan kerja. Contoh Kepala Bidang
18
19
20
21
22
23
24
Kunci Jawaban :
NO JAWABAN
1 A
2 A
3 A
4 D
5 A
6 D
7 B
8 D
9 D
10 C
Selamat! Saudara telah menyelesaikan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini.
Silakan saudara mempelajari sub pokok bahasan selanjutnya
25
Leader : Pemimpin
Planning : Perencanaan
Effective utilization of time : Penggunaan Waktu Efektif
Decision making : Pengambilan keputusan
Manager : Pengelola
Social goal : Tujuan sosial
Change) : Perubahan
26
27
Konsep Supervisi
100 menit
PENDAH U LU AN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk
r
Supervisi adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahannya sesuai dgn rencana, perintah,
tujuan/kebijakan yang telah ditentukan. Supervisi sebagai segala usaha untuk
mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas,
dimana dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
menghargai potensi tiap individu, mengembangkan potensi tiap individu, dan
menerima tiap perbedaanFokus pembelajaran dalam mata kuliah konsep
supervise ini adalah memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang
konsep supervise.
Bab ini berjudul Konsep supervise yang sedang Anda pelajari ini akan
memberikan pemahaman kepada Anda tentang pengertian supervisi,
manfaat supervise, unsur pokok dalam supervise, tehnik supervise.
TUJUAN PEMBELAJARAN
28
Konsep SUPERVISI
A. PENGERTIAN SUPERVISI
29
C. PRINSIP SUPERVISI
30
Tugas Supervisor
a. Mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan terutama
pegawai baru
b. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
c. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan tugas agar
menyadari,mengerti terhadap peran,fungsi sebagai staf & pelaksana
asuhan keperawatan
d. Memberikan pelayanan bimbingan kepada pelaksana keperawatan
dalam memberikan askep
31
Tes Formatif
32
33
DAFTAR PUSTAKA
34
100 Menit
PENDAH U LU AN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk
r
Mata kuliah ini menguraikan tentang konsep Manajemen Asuhan
Keperawatan, focus pembelajarannya memberikan pengalaman praktek
kepada mahasiswa, untuk menerapkan manajemen Asuhan keperawatan
kepada sekelompok klien/pasien di tatanan pelayanan keperawatan.
Mahasiswa mempelajari konsep manajemen keperawatan dan kasus yang
mengarah kepada keputusan klinis serta bersifat aplikatif , kerja Tim,
membangun system dan menerapkan dalam bentuk realistis.
Capaian Pembelajaran:
1. Menguasai konsep manajemen asuhan keperawatan dengan
menggunakan metoda proses keperawatan untuk menyelesaikan
masalah klien.
2. Mampu mengimplementasikan manajemen asuhan keperawatan
dengan memperhatikan manajemen sumber daya manusia ( perawat )
dengan menggunakan system pengorganisasian pekerjaan perawat
(asuhan keperawatan) dan system klasifikasi kebutuhan kilen/pasien.
Petunjuk Belajar:
1. Mahasiswa berdoa terlebih dahulu sesuai dengan agamanya.
2. Mahasiswa wajib membaca modul yg telah disiapkan
35
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
36
C. PROSES KEPERAWATAN
37
Implementasi Implementasi
1. Pengkajian
38
Data bisa kita kelompokkan menjadi data dasar dan data fokus.
Contoh:
Data Fokus adalah data tentang perubahan atau respon klien terhadap
kesehatan dan masalah kesehatan dan hal-hal yang mencakup tindakan yang
dilaksanakan kepada klien
Data obyektif : adalah data yang kita dapatkan dari pasien yang terukur
bisa didapat berdasar observasi dan pemeriksaan langsung maupun
menggunakan alat. Contoh hasil pemeriksaan Tensi : 120/80 mmHg, hasil
Laboratorium Hb : 8 gr%. Konjungtiva : anemis
39
2. Diagnosa keperawatan
40
Mengapa disebut Resiko? Karena dari data yang ada belum mendukung
terjadinya gangguan nutrisi, namun bila dibiarkan maka dapat berlanjut
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
41
42
43
44
5. Evaluasi
LATIHAN
46
Kunci JawabanTes
No JAWABAN
1 D
2 B
3 A
4 B
5 B
6 A
7 A
8 A
9 C
10 D
47
RINGKASAN
3. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya
dapat saling menopang. Sebagaiman proses keperawatan, dalam manajemen
keperawatan terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai
kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan
didalam proses manajemen lebih rumit dibandingkan proses keperawatan
48
DAFTAR PUSTAKA
49
Stolte, Karen M.2004. Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Terjemahan oleh Eni Noveastari.
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Siagian PS, (2002) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Sitorus, Ratna. (2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Edisi pertama, Jakarta
, EGC
Tappen GR (2001) Nursing Leadership and Management Consep and Practice , 4 th ed, FA
Davis, Philadelphia
Wijono, D (2000) Manajemen mutu pelayanan kesehatan, Teori strategi dan aplikasi,
Cetakan kedua, Surabaya
50
PENDAH U LU AN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
Deskripsi Singkat.
Setelah saudara menyelesaikan kegiatan belajar tentang Manajemen Asuhan
keperawatan, maka pada pokok bahasan berikutnya ,diharapkan saudara dapat memahami
tentang timbang terima /Handover yaitu merupakan kegiatan perawat yang dilakukan pada
waktu pergantian shift jaga, dimana terjadi perpindahan atau transfer tanggung jawab pasien
dari perawat yang satu ke perawat yang lain.
Adapun tujuan dari timbang terima adalah menyediakan waktu, informasi yang akurat
tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru dan perubahan yang akan terjadi
dan antisipasinya.
Capaian Pembelajaran:
1. Mahasiswa menguasai konsep timbang terima shift jaga dalam manajemen asuhan
keperawatan.
2. Mahasiswa mampu melakukan prosedur dan metoda timbang trima/shift jaga sesuai
dengan SOP masing2 tatanan pelayanan keperawatan.
Petunjuk Belajar:
1. Mahasiswa berdoa sebelum mulai pembelajaran.
2. Mahasiswa wajib membaca Modul yang telah disiapkan.
3. Mahasiswa wajib menyelesaikan semua topik pembelajaran secara sistematis
sesuai dengan rencana pembelajaran semester (RPS).
4. Mahasiswa wajib mengerjakan latihan yang ada pada modul disetiap akhir
topic pembelajaran.
5. Bila ada kesulitan yang saudara hadapi selama pembelajaran modul, dapat
didiskusikan dengan teman atau dosen pengampu mata kuliah manajemen
keperawatan.
51
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Timbang terima memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu diantaranya
handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage. Handover
adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada
pergantian shift jaga. Friesen (2008) menyebutkan tentang definisi dari handover adalah
transfer tentang informasi (termasuk tanggungjawab dan tanggunggugat) selama
perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang pertanyaan,
klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien. Handoffs juga meliput i mekanisme transfer
informasi yang dilakukan, tanggungjawab utama dan kewenangan perawat dari perawat
sebelumnya ke perawat yang akan melanjutnya perawatan.
53
54
b. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
melakukan pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa
pertukaran informasi yang memungkinkan adanya komunikasi dua arah antara
perawat yang shift sebelumnya kepada perawat shift yang datang.
c. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab
dan tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima
operan untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau
pada pasien langsung.
56
1. Efek Fisiologi
Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak gangguan dan
biasanya diperlukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur selama kerja malam.
Menurunnya kapasitas fisik kerja akibat timbulnya perasaan mengantuk dan lelah.
Menurunnya nafsu makan dan gangguan pencernaan.
2. Efek Psikososial
Efek ini berpengeruh adanya gangguan kehidupan keluarga, efek fisiologis hilangnya
waktu luang, kecil kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, dan mengganggu
aktivitas kelompok dalam masyarakat. Saksono (1991) mengemukakan pekerjaan
malam berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang biasanya dilakukan
pada siang atau sore hari. Sementara pada saat itu bagi
pekerja malam dipergunakan untuk istirahat atau tidur, sehingga tidak dapat
57
3. Efek Kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis
dan efek psikososial. Menurunnya kinerja dapat mengakibatkan kemampuan
mental menurun yang berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan
seperti kualitas kendali dan pemantauan.
a. Identitas pasien.
b. Diagnosa medis pesien.
58
59
Pasien
Rencana
tindakan
Masalah: teratasi
,Belum teratasi,
Sebagian teratasi
60
61
62
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala
ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift
yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam
dipimpin oleh perawat primer.
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer malam
menyerahkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang
terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi
ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan,
intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila
63
c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik
LATIHAN
Baiklah, setelah saudara mempelajari modul ini dengan baik, selanjutnya silahkan saudara
latihan dengan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini:
1. Jelaskan manfaat dilakukannya timbang terima dalam manajemen asuhan keperawatan?
2. Bagaiman langkah-langkah yang perlu dilakukan saat timbang terima ?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat timbang terima pasien bagi perawat shift
jaga
R AN G KU M AN
Timbang terima/handover merupakan tehnik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan keadaan pasien.dalam timbang terima dapat
menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh perawat pada shift
berikutnya. Perawat yang bertanggung jawab kepa pasien , melaporkan langsung kepada
perawat penanggung jawab berikutnya dengan mengkaji secara konfrehensif masalah,
kebutuhan perawatan pasien, serta tindakan yang telah dan akan dilaksanakan oleh petugas
shift jaga berikutnya.
T E S F O R M AT I F
Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan member tanda sialng (X)
1. Kepala ruang , pagi ini akan melakuakn timbang terima, kedua kelompok shift jaga
sudah siap. Perawat penanggung jawab menyampaikan identitas klien dan diagnose
64
Kunci Jawaban:
1. A
2. B.
3. D.
4. C.
5. A.
DAFTAR PUSTAKA
66
P NDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
A. DESKRIPSI
Bab ini membahas materi tentang pengertian manajemen konflik, Sumber konflik, kategori
konflik, proses konflik, penyelesaian konflik, Pengertian negoisasi/kolaborasi, langkah
langkah melakukan kolaborasi dan kunci sukses negoisasi. Kegiatan mahasiswa menangggapi
pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Materi ini merupakan materi dasar yang harus dikuasai
oleh mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan tentang manajemen konflik dan Negoisasi
atau Kolaborasi sehingga mempermudah pemahaman untuk materi berikutnya.
B. RELEVANSI
Relevansi Manajemen Konfik, Negoisasi dan Kolaborasi adalah Konflik merupakan hal yang
tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi, jika konflik dapat dikelola dengan baik, maka
dapat menghasilkan suatu penyelesaian yang kreatif dan berkualitas, sehingga berdampak
terhadap peningkatan kepuasan perawat ataupun pasien. Di sini peran manajer sangat penting
dalam mengelola konflik, salah satunya adalah dengan kolaborasi dan negoisasi. Pengetahuan
dan pemahaman tentang manajem konflik, negoisasi dan Kolaborasi ini sangat penting terkait
dengan tugas-tugas Anda dalam melakukan asuhan keperawatan dan dalam melakukan
hubungan profesional dengan tim kesehatan lainnya.
67
D. PETUNJUK BELAJAR
Untuk memudahkan Anda mengikuti proses pembelajaran dalam Bab ini, maka Akan lebih
mudah bagi Anda untuk mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Pahami lebih dulu kepentingan dan manfaat manajemen konflik, negoisasi dan kolaborasi
dalam aktivitas sehari-hari Anda sebagai manusia dan calon perawat.
2. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar di Bab ini.
3. Baca dengan seksama materi yang disampaikan.
4. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan diskusikan
dengan teman Anda atau fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
5. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan konsultasikan kepada
fasilitator.
6. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam Bab ini
tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan. Untuk itu belajarlah dan
berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat Anda
68
URAI AN M ATERI
1 . M ANA J EM E N K O NFL IK
A. Pengertian
Konflik adalah perselisihan internal yang dihasilkan dari perbedaan ide, nilai-nilai, dan
perasaan antara dua orang atau lebih (Marquis & Huston, 1996 dalam Hendel dkk,
2005). Menurut Kazimoto (2013), konflik adalah adanya perselisihan yang terjadi
ketika tujuan, keinginan, dan nilai bertentangan terhadap individu atau kelompok.
B. Sumber Konflik
Menurut Nursalam (2014), Beberapa sumber konflik dalam organisasi dapat
disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1. Keterbatasan sumber daya.
2. Perbedaan tujuan.
3. Ketidakjelasan peran.
4. Hubungan dalam pekerjaan.
5. Perbedaan antar individu.
6. Masalah organisasi.
7. Masalah dalam komunikasi
C. Jenis Konflik
Menurut Rigio (2003) jenis-jenis konflik yang ada antara lain konflik intrapersonal,
konflik interpersonal, konflik intra kelompok dan konflik antar kelompok.
1. Konflik Intrapersonal
69
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan soal kasus
berikut :
Kasus
Seorang Perawat, sebelumnya bekerja di puskesmas, karena sesuatu hal perawat tersebut
dimutasi di RS dan diberikan tugas untuk mengelola bangsal keperawatan Anak. Perawat ini
tidak tahu apa yang harus dilakukan karena tidak menguasai bagaimana melakukan asuhan
keperawatan pada Anak, sehingga perawat tersebut mengajukan keberatan. Sebagai manajer,
Anda menilai bahwa perawat tersebut orang yang kompeten terhadap tugas yang diberikan.
Dalam situasi tersebut, Anda mengalami konflik personal dan profesional.
Pertanyaan
Pilihlah strategi penyelesaian konflik yang sesuai berdasarkan hasil analisis data dan identifikasi
masalah, kemudian susun rencana solusi yang Anda tawarkan?
AN GKUM AN
Konflik adalah perselisihan internal yang dihasilkan dari perbedaan ide, nilai nilai, keyakinan,
dan perasaan antara dua orang atau lebih. Seorang manajer memiliki peran yang besar dalam
mengelola konflik yang konstruktif dalam pengembangan, peningkatan, dan produktivitas suatu
organisasi. Strategi penyelesaian konflik yang dilakukan adalah : kompromi atau negoisasi,
kompetisi, akomodasi, smooting, menghindar dan kolaborasi. Negosiasi sering disebut juga
74
TES FORMATIF
75
77
78
Gillis, D.A., (1996). Nursing Manajement. 2nd ed. W.B. Saunders. New York
Grant, A.B. & Massey, V.H. (1999). Nursing Leadership, Management & Research.
Springhouse Co. Pennsylvania.
Leddy, S. & Pepper, J.M. (1993). Conceptual Bases of Professional Nursing. 3rd edition.
J.B. Lippincott Company. Philadelphia.
Marquis BL & Huston CJ (199). Managemen Decision Making 124 case studies. 3rd ed.
New-York: Lippincott-Raven
Nursalam (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Sri Mugianti, 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Manajemen dan
Kepemimpinan dalam Praktek Keperawatan. Kemenkes Jakarta : Pusdik SDM
79
2 x 100 Menit
PE
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
A. DESKRIPSI
Bab ini membahas materi tentang pengertian Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP), Tujuan MPKP, Komponen MPKP dan Macam Model MPKP. Kegiatan mahasiswa
menangggapi pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Materi ini merupakan materi dasar yang
harus dikuasai oleh mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan MPKP sehingga
mempermudah pemahaman untuk materi berikutnya.
B. RELEVANSI
Relevansi Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) adalah MPKP perlu dipelajari
bagi setiap perawat, karena merupakan bentuk layanan keperawatan professional dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Pengetahuan dan pemahaman Anda
tentang MPKP adalah penting karena menumbuhkan nilai-nilai profesional di dalamnya dan
memungkinkan Anda untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pasien dan
keluarga serta memberikan pelayanan yang berkualitas.
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian MPKP
2. Menyebutkan tujuan MPKP
3. Memahami komponen MPKP
4. Menngetahui Model MPKP
80
TUJUAN PEMBELAJARAN
81
82
83
84
86
87
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan soal kasus
berikut :
Tugas
1. Bentuklah kelompok kecil ( 6 orang)
2. Diskusikan dengan teman anda, pilihlah 2 metode penugasan yang baik diterapkan dalam
menjalankan praktek keperawatan profesional.
3. Berikan alasan berdasarkan untung rugi dari pemilihan model tersebut.
4. Susunlah struktur pengorganisasian kerja pelayanan keperawatan berdasarkan 2 model
penugasan yang anda pilih (gambarkan dengan jelas )
5. Susunlah job diskripsidari masing-masing peran berdasarkan struktur organisasi kerja yang
telah dibuat.
RAN GKUM AN
88
90
10. Pengelompokan tugas perawat di ruangan berdasar pada pembagian tugas menurut jenis
pekerjaan adalah metode keperawatan:
A. Tim
B. Fungsional
C. Alokasi klien
D. Primer
E. Moduler
91
92
Marquis BL & Huston CJ (199). Managemen Decision Making 124 case studies. 3rd ed.
New-York: Lippincott-Raven
Sri Mugianti, 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Manajemen dan
Kepemimpinan dalam Praktek Keperawatan. Kemenkes Jakarta : Pusdik SDM
93
PENDAH ULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
Konsep mutu pelayanan keperawatan merupakan sub pokok bahasan yang harus
dipahami oleh mahasiswa sebagai informasi dasar dan penekanan tentang pentingnya mutu
pelayanan keperawatan dalam sebuah pelayanan terhadap masyarakat. Materi yang akan dibahas
pada sub pokok bahasan ini antara lain pengertian mutu pelayanan keperawatan, dimensi mutu
pelayanan keperawatan, tujuan adanya mutu pelayanan keperawatan, faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu pelayanan keperawatan, dan indikator mutu pelayanan keparawatan
Pemahaman terhadap mutu pelayanan keperawatan, menjadi sebuah keharusan bagi
mahasiswa keperawatan karena pada pelaksanaan praktik keperawatan mahasiswa akan
dihadapkan pada kondisi dimana mahasiswa perawat akan melakukan asuhan keperawatan pada
pasien yang mengalami masalah kesehatan yang menuntut pemberian pelayanan keperawatan yang
bermutu atau berkualitas. Pemahaman mengenai mutu pelayanan keperawatan dapat memberikan
daya dorong supaya mahasiswa memahami dan mampu menunjukkan perilaku yang menunjang
dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
Capaian pembelajaran yang diharapkan pada akhir perkuliahan tentang konsep mutu
pelayanan keperawatan adalah:
1. Memahami pengertian mutu pelayanan keperawatan
2. Memahami dimensi mutu pelayanan keperawatan,
3. Memahami tujuan adanya mutu pelayanan keperawatan
4. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan keperawatan,
5. Memahami indikator mutu pelayanan keparawatan
94
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
96
100
Kategori Ukuran
Ukuran berfokus 1 Angka kematian pasien karena komplikasi operasi
outcomes pasien 2 Angka decubitus
3 Angka pasien jatuh
4 Angka psien jatuh dengan cidera
101
LATIHAN
Setelah saudara membaca penjelasan tentang mutu pelayanan keperawatan, silakan saudara
melakukan evaluasi tentang pemahaman saudara terhadap informasi tersebut. Silakan saudara
mulai dengan mengingat dan menyebutkan tentang pengertian mutu pelayanan keperawatan.
Tuliskan jawaban saudara pada kotak berikut ini:
Bagus! Saudara telah berhasil mengingat dan memahami pengertian mutu pelayanan
keperawatan, selanjutnya silakan saudara ingat dan sebutkan apa saja dimensi mutu pelayanan
keperawatan. Seperti sebelumnya, silakan saudara tuliskan jawaban saudara pada kotak di bawah
ini:
102
Nah, saudara telah mencoba mengingat materi yang telah dipelajari. Silakan saudara membaca
rangkuman berikut ini untuk memperkuat pemahaman saudara mengenai konsep mutu pelayanan
keperawatan.
ANGK UM AN
Mutu pelayanan keperawatan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh profesi
keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan pasien dalam mempertahankan keadaan dari segi
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pasien. Dimensi mutu pelayanan keperawatan antara
lain:
a. Tangibel (berwujud).
b. Reliability (keandalan).
c. Responsiveness (cepat tanggap).
d. Assurance (kepastian).
e. Empaty (empati)
Tujuan mutu pelayanan keperawatan dikembangkan dalam beberapa tahap yaitu: tahap
pertama adalah penyusunan standar atau kriteria. Tahap kedua adalah mengidentifikasi informasi
yang sesuai dengan kriteria. Tahap ketiga adalah identifikasi sumber informasi. Tahap keempat
adalah mengumpulkan dan menganalisa data. Tahap kelima adalah evaluasi ulang.
103
TES FORM A TI F
Kunci jawaban:
1. E
2. C
3. E
4. B
5. B
Selamat! Saudara telah menyelesaikan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini. Silakan
saudara mempelajari sub pokok bahasan selanjutnya
105
FTAR PUSTAKA
Suarli, S dan Bahtiar. (2012). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta:
Erlangga
Hadi, Irwan. (2017). Buku Ajar Manajemen Keselamatan Pasien. Ed.1, Cetakan 2. Yogyakarta:
Deepublish
Asmuji. (2012). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Wijono, D. (2000). Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Teori, Strategi dan Aplikasi.
Volume.1. Cetakan Kedua. Surabaya : Airlangga Unniversity Press
106
PENDAH ULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
Konsep penjaminan mutu asuhan keperawatan merupakan sub pokok bahasan yang harus
dipahami oleh mahasiswa sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas
terhadap masyarakat. Materi yang akan dibahas pada sub pokok bahasan ini antara lain
pengertian penjaminan mutu, komite keperawatan, total quality management (TQM), dan
penilaian kinerja perawat.
Pemahaman terhadap penjaminan mutu pelayanan keperawatan, menjadi sebuah keharusan
bagi mahasiswa keperawatan karena pada pelaksanaan praktik keperawatan mahasiswa akan
dihadapkan pada kondisi dimana mahasiswa perawat akan melakukan asuhan keperawatan pada
pasien yang mengalami masalah kesehatan yang menuntut pemberian pelayanan keperawatan yang
bermutu atau berkualitas. Jaminan atas mutu pelayanan kesehatan menjadi hal yang sangat penting
sehingga masyarakat akan merasa aman dalam menerima pelayanan. Pemahaman mengenai
penjaminan mutu pelayanan dapat memberikan daya dorong supaya mahasiswa memahami dan
mampu menunjukkan perilaku yang menunjang dalam menjaga mutu pelayanan keperawatan.
Capaian pembelajaran yang diharapkan pada akhir perkuliahan tentang konsep teoritis
penjaminan mutu pelayanan keperawatan adalah:
1. Memahami pengertian penjaminan mutu,
2. Memahami komite keperawatan,
3. Memahami total quality management (TQM),
4. Memahami penilaian kinerja perawat.
107
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
B. Komite Keperawatan
Komite Keperawatan adalah wadah non struktural RS. Fungsi Utama
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui kredensial,
penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
Komite keperawatan memiliki tujuan untuk mewujudkan profesionalisme dalam
pelayanan keperawatan, memberikan masukan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan
dengan profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan,
menyelesaikan masalah – masalah terkait dengan penerapan disiplin dan etik keperawatan
serta meningkatakan mutu pelayanan keperawatan (Menkes RI, 2013).
110
111
112
113
LATIHAN
Bagus! Saudara telah berhasil mengingat dan memahami pengertian penjaminan mutu pelayanan
keperawatan, selanjutnya silakan saudara ingat dan sebutkan apa yang dimaksud dengan komite
keperawatan. Seperti sebelumnya, silakan saudara tuliskan jawaban saudara pada kotak di bawah
ini:
Bagus sekali!!
Saudara telah mengerti tentang komite keperawatan. Selanjutnya, silakan saudara tuliskan di kotak
berikut ini tentang prinsip-prinsip TQM yang saudara pahami.
Nah, saudara telah mencoba mengingat materi yang telah dipelajari. Silakan saudara membaca
rangkuman berikut ini untuk memperkuat pemahaman saudara mengenai konsep mutu pelayanan
keperawatan.
114
Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan
secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang
berkepentingan memperoleh kepuasan.
Komite keperawatan memiliki tujuan untuk mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan
keperawatan, memberikan masukan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan
profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan, menyelesaikan masalah-
masalah terkait dengan penerapan disiplin dan etik keperawatan serta meningkatakan mutu
pelayanan keperawatan dengan sub komite yaitu sub komite kredensial, sub komite mutu profesi
dan sub komite etik dan disiplin profesi.
TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungannya. Metode TQM dapat dikenal dengan adanya siklus Deming
yaitu PDCA, Juran’s Three Basic Steps to Progress dan zero defect.
TE FO RM A TI F
116
Selamat! Saudara telah menyelesaikan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini. Silakan
saudara mempelajari sub pokok bahasan selanjutnya
GLOSARIUM
FTAR PUSTAKA
Arina Yuri. (2017). Konsep Teoritis Penjaminan Mutu dan Praktik Keperawatan Berbasis Bukti
(Evidence Based Practise). https://yurishina.blogspot.com/2017/03/konsep-teoritis-
penjaminan-mutu-dan.html (diakses pada 23 Agustus 2020)
Asmuji. (2012). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Hadi, Irwan. (2017). Buku Ajar Manajemen Keselamatan Pasien. Ed.1, Cetakan 2. Yogyakarta:
Deepublish
Mamik. (2014). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Sidoarjo: Zifatama
Publisher
Menkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013.
Jakarta
Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika
117
118
PENDAH ULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
Konsep teoritis asuhan keperawatan berbasis bukti merupakan sub pokok bahasan yang
menjelaskan pentingnya seorang perawat melakukan asuhan keperawatan berdasarkan bukti-
bukti atau temuan terbaru. Konsep ini dipelajari untuk memberikan gambaran dan arahan kepada
mahasiswa tentang pelaksananaan asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti ilmiah. Asuhan
keperawatan sebagai bentuk pelayanan kepada pasien tidak boleh diberikan tanpa dasar keilmuan
yang jelas. Sejak dua dekade yang lalu, perawat dituntut agar dapat memberikan asuhan
keperawatan berdasarkan evidence-based practice (Hart, et al., 2008). Untuk itu, mahasiswa
perawat dituntut untuk senantiasa mengikuti perkembangan ilmu keperawatan terkini.
Evidence based practice (EBP) yang merupakan penggunaan bukti-bukti yang jelas dalam
pemberian asuhan menjadikan asuhan keperawatan senantiasa dapat dieterima oleh masyarakat.
Pemahaman konsep teori EBP dapat memberikan daya dorong supaya mahasiswa senantiasa
berusaha untuk menemukan informasi-informasi terbaru mengenai perkembangan asuhan
keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Capaian pembelajaran yang diharapkan pada akhir perkuliahan tentang konsep teoritis
penjaminan mutu pelayanan keperawatan adalah:
1. Memahami pengertian evidence based practice,
2. Memahami pentingnya EBP bagi keperawatan
3. Memahami konsep teori asuhan keperawatan berbasis bukti
4. Memahami tahapan EBP
5. Memahami pengumpulan bukti/ evidence dengan PICO/PICOT
119
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
121
b. Model IOWA
Model IOWA diawali dengan adanya trigger atau masalah. Trigger bisa berupa
knowledge focus atau problem focus. Jika masalah yang ada menjadi prioritas maka
baru dibentuklah tim. Tim terdiri atas dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain yang
tertarik dan paham dalam penelitian. Langkah berikutnya adalah mensintesis bukti-
bukti yang ada. Bila bukti yang kuat sudah diperoleh, maka dilakukan uji coba dan
hasilnya harus dievaluasi dan didiseminasikan
122
123
LATIHAN
Setelah saudara membaca penjelasan tentang konsep teoritis evidence based practice dalam
keperawatan, silakan saudara melakukan evaluasi tentang pemahaman saudara terhadap
informasi tersebut. Silakan saudara mulai dengan mengingat dan menyebutkan tentang
pengertian EBP. Tuliskan jawaban saudara pada kotak berikut ini:
Bagus! Saudara telah berhasil mengingat dan memahami pengertian EBP dalam keperawatan,
selanjutnya silakan saudara ingat dan sebutkan apa manfaat EBP dalam keperawatan. Seperti
sebelumnya, silakan saudara tuliskan jawaban saudara pada kotak di bawah ini:
Bagus sekali!!
Saudara telah mengerti manfaat EBP dalam keperawatan. Selanjutnya, silakan saudara tuliskan
di kotak berikut ini tentang langkah-langkah EBP yang saudara pahami.
Nah, saudara telah mencoba mengingat materi yang telah dipelajari. Silakan saudara membaca
rangkuman berikut ini untuk memperkuat pemahaman saudara mengenai konsep teoritis EBP
dalam keperawatan.
124
125
Kunci jawaban:
1. E
2. C
3. C
4. B
5. C
Selamat! Saudara telah menyelesaikan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini. Silakan
saudara mempelajari sub pokok bahasan selanjutnya
GLOSARIUM
127
Arina Yuri. (2017). Konsep Teoritis Penjaminan Mutu dan Praktik Keperawatan Berbasis Bukti
(Evidence Based Practise). https://yurishina.blogspot.com/2017/03/konsep-teoritis-
penjaminan-mutu-dan.html (diakses pada 23 Agustus 2020)
Carlson, E. A. (2010). Evidence-Based Practice for Nurses: Appraisal and Application of
Research. Orthopaedic Nursing, 29(4), 283–284.
Gerrish, K., Ashworth, P., Lacey, A., & Bailey, J. (2008). Developing evidence-based practice:
experiences of senior and junior clinical nurs, 62(1), 62–73
Hart, P., Eaton, L., Buckner, M., Morrow, B. N., Barret, D. T., Fraser, D. D., ... Sharrer, R. L.
(2008). Effectiveness of a Computer-Based Educational Program on Nurses‟ Knowledge,
Attitude, and Skill Level Related to Evidence-Based Practice. Wiley Online Library, 5(2),
75–84. https://doi.org/10.1111/j.1741-6787.2008.00123.x
Menkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013.
Jakarta
Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika
Suryadi, T. (2009). Pengertian dan Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Scribd.
Available at: https://www.scribd.com/doc/17381263/Pengertian-Dan-Pelaksanaan-Mutu-
Pelayanan-Kesehatan (accessed August 24, 2020)
128
PENDAH ULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
Diskripsi Singkat
Indikator penilaian mutu asuhan keperawatan merupakan sub pokok bahasan tentang
indikator umum dan utama kwalitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
Relevansi
Saudara sebagai seorang calon Ahli Madya Keperawatan diharapkan dapat menerapkan
konsep tersebut dalam pemberian layanan keperawatan di rumah sakit.
Capaian Pembelajaran :
1. Mampu menyebutkan indikator mutu pada aspek pelayanan keperawatan
2. Mampu menyebutkan indikator umum pelayanan keperawatan yang bersumber pada sensus
harian
3. Mampu melakukan penilaian parameter indikator umum pelayanan keperawatan yang
bersumber pada sensus harian
4. Mampu menyebutkan indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
5. Mampu memahami indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
Petunjuk dalam mempelajari topik yang disampaikan:
1. Mahasiswa berdoa sesuai dengan keyakinannya dan berniat sebelum memulai
pembelajaran
2. Mahasiswa membaca buku ajar yang telah disiapkan
3. Mahasiswa mengikuti perkuliahan dengan cara memperhatikan informasi yang
disampaikan oleh dosen
4. Mahasiswa melakukan diskusi atau tanya jawab sehingga terjadi kegiatan pembelajaran
secara dua arah
129
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait dengan struktur, proses, dan
outcome sistem pelayanan RS tersebut. Mutu asuhan pelayanan RS juga dapat dikaji dari
tingkat pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat, mutu pelayanan dan tingkat
efisiensi RS. Secara umum aspek penilaian meliputi evaluasi, dokumen, instrumen, dan
audit (EDIA) (Nursalam, 2014).
1. Aspek struktur (input)
Struktur adalah semua input untuk sistem pelayanan sebuah RS yang meliputi M1
(tenaga), M2 (sarana prasarana), M3 (metode asuhan keperawatan), M4 (dana), M5
(pemasaran), dan lainnya. Ada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika struktur
sistem RS tertata dengan baik akan lebih menjamin mutu pelayanan. Kualitas struktur
RS diukur dari tingkat kewajaran, kuantitas, biaya (efisiensi), dan mutu dari masing-
masing komponen struktur.
2. Proses
130
Rumus :
131
3. Kepuasan Pasien
135
5. Kecemasan
Rumus :
Jumlah pasein yang cemas × 100%
Jumlah total pasien yang dirawat
Kecemasan adalah suatu kondisi yang menandakan suatu keadaan yang mengancam
keutuhan serta keberadaan dirinya dan dimanifestasikan dalam bentuk perilaku
seperti rasa tidak berdaya, rasa tidak mampu, rasa takut, dan fobia tertentu.
LATIHAN
Setelah membaca materi tersebut diatas silahkan saudara menyebutkan 5 indikator mutu
pada aspek pelayanan keperawatan .Silakan saudara tulis jawaban saudara pada kotak berikut ini:
Bagus! Saudara telah berhasil mengingat materi yang telah dipelajari, selanjutnya silakan
saudara ingat lagi dan sebutkan indikator umum pelayanan keperawatan yang bersumber pada
137
Bagus sekali!!
Selanjutnya, silakan saudara kerjakan soal berikut ini
Tahun 2019 Rumah Sakit Mersi Husada diketahui jumlah hari perawatan 16425 hari, jumlah
tempat tidur 60 buah. Pertanyaaanya : berapa BOR Rumah Sakit Mersi Husada?
Nah, saudara telah mencoba mengingat materi yang telah dipelajari. Silakan saudara membaca
rangkuman berikut ini :
RANGK UM AN
TE FO RM A TI F
1. Jumlah hari rawat pasien yang keluar hidup atau mati 5400 hari perawatan. Jumlah pasien
yang dirawat inap keluar keluar hidup dan mati 600 orang. Hitung ALOS?
2. Sebutkan indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
Kunci jawaban:
1. 5400 X 1 = 9 hari
a. 600
2. - Keselamatan pasien (patient safety), yang meliputi: angka infeksi nosokomial, angka
kejadian pasien jatuh/kecelakaan, dekubitus, kesalahan dalam pemberian obat, dan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
- Pengelolaan nyeri dan kenyamanan
- Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
- Perawatan diri
- Kecemasan pasien
139
GLOSARIUM
FTAR PUSTAKA
140
PENDAH ULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
Diskripsi Singkat :
Konsep kepuasan pelanggan merupakan sub pokok bahasan yang harus dipahami oleh
mahasiswa. Isi dari sub pokok bahasan ini adalah definisi kepuasan pelanggag, factor-faktor
yang mempengaruhi kepusan pelanggan, cara mengukur kepuasan pelanggan, manfaat pengukuran
kepuasan pelanggan, aspek yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan tiga kemungkinan
rumusan kepuasan pelanggan.
Capaian Pembelajaran:
Capaian pembelajaran yang diharapkan pada akhir perkuliahan tentang kepuasan
pelanggan adalah:
1. Mahasiwa mampu memahami pengertian kepuasan pasien
2. Mahasiswa mampu menyebutkan factor factor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan,
3. Mahasiswa mampu mengetahui cara mengukur kepuasan pelanggan di rumah sakit
4. Mahasiswa mampu menyebutkan manfaat pengukuran kepuasan pelanggan
5. Mahasiswa mampu memahami aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien
6. Mahasiswa mampu menjelaskan rumusan kepuasan pelanggan
Petunjuk dalam mempelajari topik yang disampaikan:
1. Mahasiswa berdoa sesuai dengan keyakinannya dan berniat sebelum memulai
pembelajaran
2. Mahasiswa membaca buku ajar yang telah disiapkan
3. Mahasiswa mengikuti perkuliahan dengan cara memperhatikan informasi yang
disampaikan oleh dosen
141
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
142
143
145
LATIHAN
Bagus! Saudara telah berhasil menulis definisi pengertian kepuasan pelanggan, selanjutnya silakan
saudara ingat kemudian sebutkan factor factor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Seperti
sebelumnya, silakan saudara tuliskan jawaban saudara pada kotak di bawah ini:
Bagus sekali!!
Selanjutnya, silakan saudara tuliskan di kotak berikut ini bagaimana cara mengukur kepuasan
pelanggan yang saudara pahami.
Nah, saudara telah mencoba mengingat materi yang telah dipelajari. Silakan saudara membaca
rangkuman berikut ini untuk memperkuat pemahaman saudara mengenai kepuasan pelanggan..
146
Kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas individu karena terpenuhinya harapan atau
keinginan dalam menerima jasa pelayanan kesehatan. Faktor factor yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan ada 5 yaitu : kualitas produk/jasa, kualitas pelayanan, factor emosional,
harga.dan biaya. Cara mengukur kepuasan pelanggan : sisten keluhan dan saran, survey
kepuasan pelanggan, ghost shoping dan lost custumer analysis
TES FORM A TI F
Petunjuk mengerjakan soal:
1. Berdoalah sesuai dengan keyakinan anda sebelum mengerjakan soal
2. Jawablah dengan benar!
3. Kunci jawaban boleh dilihat setelah saudara selesai mengerjakan soal.
147
Selamat! Saudara telah menyelesaikan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini. Silakan
saudara mempelajari sub pokok bahasan selanjutnya
GLOSARIUM
148
149
PENDAH U LU AN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
Deskripsi Singkat
Setelah saudara menyelesaikan kegiatan belajar tentang perencanaan dalam manajemen
keperawatan, telah dijelaskan bahwa perencanaan dalam manajemen adalah fungsi manajemen
yang penting, dan semua fungsi dalam fungsi manajemen tergantung dari perencanaan.
Perencanaan yang baik akan mendorong pencapaian tujuan organisasi. Perencanaan penting
dilakukan mulai dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana. Pada
sub pokok bahasan yang akan kita bahas saat ini adalah membuat rencana kerja sebagai anggota
tim / perawat pelaksana pada shif dinas.
Relevansi
Sebagai lulusan D III Keperawatan yang mampu memberikan pelayanan keperawatan
untuk mencapai hasil yang berkualitas dalam implementasi manajemen asuhan keperawatan
yang diaplikasikan langsung dalam rencana kerja yang dibuat oleh perawat pelaksana.
Capaian Pembelajaran
1. Menguasai konsep pembuatan rencana kerja sebagai anggota Tim / Perawat pelaksana.
2. Mampu menyusun rencana kerja sebagai anggota Tim / Perawat pelaksana pada shif dinas.
Petunjuk Belajar
1. Mahasiswa berdoa dan berniat sebelum memulai pembelajaran
2. Mahasiswa wajib membaca modul yang telah disiapkan
150
TUJUAN PEMBELAJARAN
151
Bagus, anda telah berusaha mengingat dan menuliskan tentang uraian tugas perawat
pelaksana dengan baik, untuk lebih lengkapnya uraian tugas perawat pelaksana sebagai berikut :
1. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar.
• Interaksi dengan pasien/keluarga
• Mendokumentasikan Askep
2. Mengadakan serah terima tugas dengan tim/group lain (group petugas pengganti)
mengenai :
• Kondisi pasien
• Logistik keperawatan
• Administrasi rekam medis
• Pelayanan pemeriksaan penunjang
• Kolaborasi program pengobatan
152
153
154
Setelah mempelajari contoh tersebut coba Anda cocokkan dengan hasil pengamatan
terhadap kegiatan perawat pelaksana di tempat anda praktik klinik, sudahkah melaksanakan
demikian ?.
155
Baiklah Anda sudah belajar membuat rencana kerja harian sebagai perawat pelaksana,
selanjutnya silahkan anda membuat Rencana kerja harian sebagai perawat pelaksana sesuai shif
pada waktu anda praktik klinik.
Silahkan anda isi kegiatan tindakan keperawatan untuk pasien yang dirawat pada shift
dinas pagi.
RENCANA KERJA HARIAN PERAWAT PELAKSANA
(RKH PP)
Nama Perawat : .............................................. Ruang : ......................................
Nama Pasien : .............................................. Tanggal : ......................................
.............................................
RANGKU MAN
Perencanaan jangka pendek dalam keperawatan meliputi rencana harian yang harus
dikerjakan semua perawat. Dengan membuat Rencana kerja harian sebagai perawat pelaksana
diharapkan akan mendorong pencapaian tujuan organisasi dan dapat digunakan sebagai penilaian
kinerja sebagai perawat pelaksana sesuai uraian tugas masing masing perawat.
156
Selamat ! Anda telah menyelesaikan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini. Silakan Anda
mempelajari sub pokok bahasan selanjutnya.
157
Pre conference : Komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan
untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua
tim atau penanggung jawab tim
Post conference : Komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan
sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut.
Shif : Pergeseran atau penetapan jam kerja (dari jam kerja pada
umumnya) yang terjadi satu kali dalam 24 jam.
DAFTAR PUSTAKA
158
100 menit
PENDAH U LU AN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petujuk Belajar
Deskripsi Singkat
Setelah saudara menyelesaikan kegiatan belajar tentang membuat rencana kerja sebagai
anggota tim atau perawat pelaksana, maka kegiatan belajar berikutnya adalah tentang membuat
rencana kerja sebagai kepala ruangan. Perencanaan penting dilakukan mulai dari manajer puncak
(top manager) sampai manajer tingkat pertama (first manager) yaitu kepala ruang. Perencanaan
pada tingkat kepala ruangan harusnya mendapatkan perhatian yang lebih. Keberhasilan
pelayanan keperawatan di ruang perawatan sangat ditentukan oleh peran kepala ruang. Untuk
dapat membuat perencanaan kegiatan yang baik seorang manajer atau kepala ruang harus
memahami prinsip perencanaan dengan baik sehingga dapat memandu dalam merumuskan
perencanaan dalam manajemen keperawatan.
Dalam kegiatan pembelajaran ini Anda akan berlatih membuat perencanaan kepala ruang
dalam melaksanakan pelayanan di ruang praktek keperawatan profesional. Perencanaan kepala
ruang dibuat dengan mempertimbangkan uraian tugas yang dimiliki oleh kepala ruang sesuai
dengan peran.
Relevansi
Sebagai lulusan D III Keperawatan yang berpotensi untuk menjadi manajer tingkat pertama
(first manager) diharapkan mampu memberikan pelayanan keperawatan yang profesional
sehingga dapat mencapai hasil yang berkualitas dalam implementasi manajemen asuhan
keperawatan yang diaplikasikan langsung dalam rencana kerja yang dibuat oleh kepala ruang.
159
Petunjuk Belajar
1. Mahasiswa berdoa dan berniat sebelum memulai pembelajaran
2. Mahasiswa wajib membaca modul yang telah disiapkan
3. Mahasiswa wajib menyelesaikan semua topik pembelajaran secara berurutan sesuai rencana
pembelajaran semester yang telah ditetapkan dengan mempelajari modul yang telah
diberikan.
4. Mahasiswa membuat tugas sesuai topik pembelajaran yang terdapat pada modul yang telah
diberikan.
5. Mahasiswa mengerjakan latihan yang ada pada modul disetiap akhir topik pembelajaran
6. Catat kesulitan yang Anda alami selama mempelajari modul dan diskusikan dengan teman
atau tutor
TUJUAN PEMBELAJARAN
160
Rencana kerja sebagai anggota tim atau perawat pelaksana telah dijelaskan dalam kegiatan
belajar sebelumnya. Sekarang Anda belajar tentang membuat rencana kerja sebagai kepala ruang
secara detail yang akan Anda coba terapkan di dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari dalam ruang
perawatan. Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan, mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Kepala ruang diberikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai tugas dan
tanggung jawabnya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga kerjanya, dan
melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Sebelum mempelajari lebih lanjut, coba anda sebutkan kembali uraian tugas kepala ruang
yang anda ingat dan tuliskan kembali pada kolom dibawah ini :
Bagus, anda telah berusaha mengingat dan menuliskan tentang uraian tugas kepala ruang
dengan baik, untuk lebih lengkapnya anda cocokan uraian tugas kepala ruang sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
161
162
165
Komponen dalam penyusuanan rencana kerja harian sebagai kepala ruang adalah
sebagai berikut :
1. Judul format perencanaan
2. Nama kepala ruang
3. Jumlah Perawat
4. Jumlah Pasien
5. Ruang perawatan
6. Tanggal perencanaan
7. Waktu
8. Kegiatan
a. Kegiatan rencana harian kepala ruang diantaranya adalah sebagai berikut :
9. Operan
10. Pre Conference (jika jumlah tim lebih dari 1)
11. Mengecek SDM dan sarana prasarana.
12. Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi dll)
13. Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang memerlukan perhatian khusus
14. Melakukan supervisi dokumentasi pada perawat pelaksana yang menjadi
tanggungjawabnya.
166
LATIHAN
Baiklah Anda sudah belajar membuat Rencana Pembagian Tugas, membuat Rencana
Supervisi Dokumentasi Asuhan Keperawatan, dan membuat rencana kerja harian Kepala Ruang,
dan membuat rencana kerja harian sebagai Kepala Ruang, selanjutnya silahkan anda membuat
Rencana kerja harian sebagai kepala ruang sesuai hasil pengamatan pada waktu anda praktik klinik.
Silahkan anda isi kegiatan rencana harian kepala ruang dengan format berikut :
RENCANA KERJA HARIAN KEPALA RUANG
(RKH KR)
Nama Karu : ...................... Ruang : ..............................
Jumlah Perawat : ..................... Tanggal : ...............................
Jumlah Pasien : .....................
RANGKU MAN
Perencanaan harian kepala ruang dalam keperawatan meliputi rencana harian yang harus
dikerjakan kepala ruang sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan. Rencana harian Kepala Ruang
diantaranya membuat Rencana Pembagian Tugas, membuat Rencana Supervisi Dokumentasi
Asuhan Keperawatan, dan membuat rencana kerja harian Kepala Ruang pada satu shift dinas.
168
TE S FORMA TI F
Kunci Jawaban :
1. A
2. B
3. E
4. D
5. C
Selamat ! Anda telah menyelesaikan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini. Silakan Anda
mempelajari kembali sub pokok bahasan yang belum dipahami.
170
171
Demikian modul Manajemen Keperawatan ini kami buat untuk dapat dijadikan acuan mahasiswa
terutama mahasiswa keperawatan dalam belajar, semoga bermanfaat.
172
173