Anda di halaman 1dari 42

No. Dok : 02.12.

00/FRM-02/AKD-SPMI

MODUL PRAKTIKUM
PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI
Kelompok Keilmuan
KEPERAWATAN DASAR

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
TAHUN 2023/2024
P R O GR A M S T U D I D I I I KE P E R AWATA N

Modul Praktikum

Pendidikan Budaya Anti Korupsi

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA


Jl Soekarno Hatta 754
Cibiru Bandung
Phone 022 7830768 • Fax 022 783076

OTORISASI:
KODE MATA AJAR BOBOT : 1 SKS SEMESTER GANJIL

KOORDINATOR DEKAN KETUA PRODI

Vina Vitniawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep R. Siti Jundiah, S.Kp., M.Kep. Dede Nur Aziz M, S.Kep.,Ners.,M.Kep

NIDN : 0422058203 NIDN : 0417087707 NIDN : 0417087707


VISI & MISI

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Mandiri, Unggul, dan berdaya saing untuk
meningkatkan kualitas hidupbangsa Indonesia”

MISI
“Mengembangkan kelembagaan dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi yang
mandiri dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi nasional dan internasional.
Membangun dan mengembangkan mutu pendidikan dalam melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dibidang pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Mengoptimalkan kapasitas sivitas akademika yang kreatif dan inovatif"

VISI MISI FAKULTAS


VISI
“Menjadi Fakultas yang Mandiri, Unggul, dan berdaya saing di bidang keperawatan
dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia pada tahun 2024”

MISI
1. Mengembangkan fakultas dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi yang
mandiri dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi nasional.
2. Membangun dan mengembangkan mutu pendidikan dalam melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dibidang pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
3. Membangun dan mengembangkan jiwa, kreatif, inovatif dan entrepreneur di
seluruh civitas akademika

3
VISI MISI PROGRAM STUDI
Visi
Menghasilkan perawat yang mandiri, unggul dan berdaya saing dalam perawatan
luka untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia tahun 2024

Misi
1. Menjalankan sistem manajemen mutu yang terstandarisasi nasional dalam
pengelolaan program studi.
2. Melaksanakan Tridharma Perguruan tinggi dalam pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan lulusan dalam perawatan luka untuk mewujudkan
kualitas hidup bangsa Indonesia.

4
DAFTAR PENYUSUN

MODUL
Edited by

Vina Vitniawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep


Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana
Keperawatan Medikal Bedah dan Gawat Darurat

Sri Mulyati Rahayu, S.Kp.,M.Kes


Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana
Keperawatan Medikal Bedah dan Gawat Darurat

Ade Tika Herawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep


Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana
Keperawatan Medikal Bedah dan Gawat Darurat

5
LEMBAR REVISI

No. Keterangan Revisi Tanggal Revisi Paraf

6
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulisan buku panduan praktikum ini dapat
diselesaikan.
Modul Praktikum Pendidikan Busaya Anti Korupsi (PBAK) ini tuntunan
mata kuliah PBAK yang di laksanakan dalam bentuk Praktikum di Prodi DIII
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana, Bandung. Modul
Praktikum ini untuk meningkatkan kemamuan mahasiswa dalam menapai
kemapuan melakukan pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam
memberikan asuhan Keperawatan dengan menghubungkan prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah
Semoga modul praktikum ini dapat bermanfaat baik bagi mahasiswa
maupun dosen yang mengampu mata kuliah PBAK, dan saran untuk perbaikan
modul praktikum kedepanya sangat di harapkan untuk perbaikan lebih baik lagi.

Bandung, 11 September 2023


Koordinator

Vina Vitniawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep

7
iii

DAFTAR ISI
Halaman
VISI & MISI ............................................................................................... i

DAFTAR PENYUSUN............................................................................... ii

LEMBAR REVISI....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................ v

MODUL 1: Pendidikan Budaya Anti Korupsi Di PT.................................. 9


MODUL 2: Konsep Korupsi........................................................................ 11

MODUL 3: Nilai Nilai Korupsi I................................................................. 14

MODUL 4: Nilai Nilai Korupsi II............................................................... 18

MODUL 5: Prinsip Korupsi........................................................................ 20

MODUL 6: Pemberantasan Korupsi........................................................... 22

MODUL 7: Tindak Pidana Korupsi............................................................ 25

MODUL 8: Gratifikasi................................................................................ 29

MODUL 9: Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan Korupsi


Gratifikasi............................................................................ . 32

MODUL 10: Dampak Korupsi................................................................... 33

MODUL 11: Kebijakan Pemerintah........................................................... 35

MODUL 12: Kebijakan Pemerintah .......................................................... 38

MODUL 13: Penyusunan Proposal Penyuluhan Anti Korupsi................. 40

MODUL 14 Satuan Acara Penyuluhan Anti Korupsi................................ 42

8
MODUL 1
PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI DI PERGURUAN TINGGI

1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu
keperawatan dalam memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan
menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan Budaya Anti korupsi dengan
menngembangkan keterampilan komunikasi dan memanfaatkan informasi
ilmiah (CPL.04)
1.2 Tujuan Praktikum :
Mahasiswa memahami Konsep Pendidikan Budaya Anti Korupsi,di
Perguruan Tinggi
2. Prinsip
Jelaskan Pendidikan Budaya Anti korupsi yang dapat dilakukan dan terjadi di
Perguruan Tinggi
3. Pendahuluan/ dasar teori
Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan motor
penggerak dalam gerakan antikorupsi di lingkungan keluarga, lingkungan
kampus, serta lingkungan masyarakat sekitar dan di tingkat
lokal/nasional.Untuk keberhasilan gerakan tersebut, mahasiswa perlu dibekali
dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi da
pemberantasannya. Di sinilah peran Pendidikan dan Budaya Antikorupsi dapat
diterapkan serta diwujudkan dalam pembelajaran dalam pembelajaran di
perguruan tinggi (Djuarso, 2017).
4. Alat dan bahan
Alat:
Laptof, Internet, Alat tulis
Bahan :
Jurnal atau Artikel
5. Prosedur
kerja
Bagi Mahasiswa/Kelompok
1. Mencari kejadian Korupsi dalam aktivitas mahasiswa di kampus pada
Perguruan Tinggi dari media internet bisa berupa jurnal atau artikel
2. Kelompok membaca kasus pada artikel / jurnal untuk memahami kasus
korupsi di PT
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang

9
disediakan;
4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami
korupsi di PT diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing
internet;
5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan
dengan cara diterangkan dihadapan kelompoknya;
6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum
Menjawab pertanyaan : Bagaimana Peran PT dan Mahasiswa dalam
Mencegah Korupsi di PT?

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka
Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.
Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

10
MODUL 2
KONSEP KORUPSI

1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan
dalam memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4)
prinsip Pendidikan Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan
keterampilan komunikasi dan memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)
1.2 Tujuan Praktikum :
Mahasiswa memahami Konsep Korupsi
2. Prinsip
Jelaskan konsep korupsi
3. Pendahuluan/ dasar teori
Korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak, berdasarkan kenyataan
tersebut perbuatan korupsi menyangkut: sesuatu yang bersifat amoral, sifat dan
keadaan yang busuk, menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah,
penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut faktor
ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam
kedinasan di bawah kekuasaan jabatan (Djuarso, 2017).
4. Alat dan bahan
Alat:
Laptof, Internet, Alat tulis
Bahan :
Jurnal atau Artikel
5. Prosedur
kerja
Bagi Mahasiswa/Kelompok
1. Disediakan 3 kasus tentang korupsi di Indonesia
Bupati Subang berinisial "OS", ditetapkan sebagai tersangka karena
diduga memberikan uang sebesar Rp 528 juta kepada Jaksa Penuntut
Umum yang menangani kasus korupsi anggaran BPJS Kabupaten
Subang tahun 2014. KPK menduga uang tersebut diberikan agar Jaksa
Penuntut meringankan tuntutan terhadap terdakwa, dan
mengamankan OS agar tidak tersangkut kasus tersebut di persidangan.
Selain itu, OS juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
gratifikasi. Hal ini bermula saat dilakukan penangkapan terhadap OS

11
di Subang, Jawa Barat. Petugas KPK menemukan uang sebesar Rp
385 juta di mobil milik OS. KPK menduga uang tersebut merupakan
bentuk gratifikasi terhadap OS selaku penyelenggara negara. Tak
hanya itu, OS juga ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana
pencucian uang.
Bupati Nganjuk berinisial "T", ditetapkan sebagai tersangka setelah
diduga terlibat korupsi terkait 5 proyek pembangunan infrastruktur di
Kabupaten Nganjuk pada tahun 2009. Selain itu, ia juga disangka
menerima gratifikasi sejak tahun 2008. KPK menetapkan T,
melakukan perbuatan melawan hukum dengan menyalahgunakan
wewenang dalam jabatan dan menerima gratifikasi.
Bupati Jombang berinisial "NS" ditetapkan KPK sebagai tersangka
dalam kasus suap terkait perizinan pengurusan jabatan di Pemkab
Jombang. NS ditangkap pada 3 Februari 2018, diduga menerima suap
dari Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Inna
Silestyanti sebesar Rp 275 juta. Suap tersebut diberikan Inna agar NS
selaku bupati menetapkan Inna sebagai kepala dinas kesehatan
definitif. Wakil Ketua KPK Laode M Syarief mengungkapkan bahwa
sebagian uang suap tersebut digunakan NSo sebagai dana kampanye
dalam Pilkada 2018.

2. Kelompok membaca kasus untuk memahami alur kasus korupsi


tersebut
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang
disediakan
4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami
korupsi diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing
internet
5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya
disampaikan dengan cara diterangkan dihadapan kelompoknya
6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana kelompok akan melakukan praktikum ini?

12
6. Hasil Praktikum
Menjawab pertanyaan :
Mengapa mereka Bupati/ walikota melakukan tindak pidana korupsi?
Apa penyebab merekan melakukan korupsi padahal dari pendapatan
gaji dan tunjangan mereka sudah besar?

8. Diskusi dan pembahasan

9. Kesimpulan

7. Pustaka
Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.
Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

13
MODUL 3
NILAI NILAI KORUPSI BAGIAN I

1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam
memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :


Mahasiswa memahami Nilai Nilai dalam anti Korupsi
2. Prinsip
Jelaskan Nilai nilai dalam anti korupsi
3. Pendahuluan/ dasar teori
Penyebab terjadinya korupsi sebagaimana telah dipaparkan dalam bab
sebelumnya, dapat dikatakan bahwa penyebab korupsi terdiri atas faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang
datangnya dari diri pribadi atau individu, sedangkan faktor eksternal berasal dari
lingkungan atau sistem. Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dapat
dilakukan dengan menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, kedua faktor
penyebab korupsi tersebut. Nilai-nilai anti korupsi tersebut antara lain meliputi
kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
keberanian, dan keadilan (Kurniadi et al., 2011)
4. Alat dan bahan
Alat:
Laptof, Internet, Alat tulis
Bahan :
Jurnal atau Artikel
5. Prosedur kerja
Bagi Mahasiswa/Kelompok
1. Mencari Artikel kejadian tentang nilai nilai Anti Korupsi meliputi :
Kejujuran, Kemandirian, Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
2. Kelompok membaca kasus pada artikel / jurnal untuk memahami nilai
nilai anti korupsi
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang
disediakan;
4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami
korupsi di PT diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing

14
internet;
5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan
dengan cara diterangkan dihadapan kelompoknya;
6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum
Menjawab pertanyaan :
1. Lampirkan Link artikeL Nilai Anti Korupsi nya tentang Kejujuran,
Kemandirian, Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
2. Bagaimana nilai nilai nati korupsi tersebut bisa dapat dilaksanakan
atau tidak sesuai artikel tersebut ?

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka
Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.
Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

15
MODUL 4
NILAI NILAI KORUPSI BAGIAN II

1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam
memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :


Mahasiswa memahami Nilai Nilai dalam anti Korupsi
2. Prinsip
Jelaskan Nilai nilai dalam anti korupsi
3. Pendahuluan/ dasar teori
Penyebab terjadinya korupsi sebagaimana telah dipaparkan dalam bab
sebelumnya, dapat dikatakan bahwa penyebab korupsi terdiri atas faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang
datangnya dari diri pribadi atau individu, sedangkan faktor eksternal berasal dari
lingkungan atau sistem. Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dapat
dilakukan dengan menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, kedua faktor
penyebab korupsi tersebut. Nilai-nilai anti korupsi tersebut antara lain meliputi
kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
keberanian, dan keadilan (Kurniadi et al., 2011)
4. Alat dan bahan
Alat:
Laptof, Internet, Alat tulis
Bahan :
Jurnal atau Artikel
5. Prosedur kerja
Bagi Mahasiswa/Kelompok
1. Mencari Artikel kejadian tentang nilai nilai Anti Korupsi meliputi :
kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan
2. Kelompok membaca kasus pada artikel / jurnal untuk memahami
nilai nilai anti korupsi
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang
disediakan;
4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami
korupsi di PT diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau
browsing internet;
5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya

16
disampaikan dengan cara diterangkan dihadapan kelompoknya
6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum
Menjawab pertanyaan :
1. Lampirkan Link artiker Nilai Anti Korupsi nya tentang kerja keras,
sederhana, keberanian, dan keadilan
2. Bagaimana nilai nilai nati korupsi tersebut bisa dapat dilaksanakan
atau tidak sesuai artikel tersebut ?

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka
Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.
Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

17
MODUL 5
PRINSIP PRINSIP KORUPSI

1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam
memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :


Mahasiswa memahami Prinsip Prisip Anti Korupsi
2. Prinsip
Jelaskan Prinsip Prisip Anti Korupsi

3. Pendahuluan/ dasar teori


Prinsip-prinsip antikorupsi merupakan langkah-langkah antisipatif yang harus
dilakukan agar laju pergerakan korupsi dapat dibendung bahkan diberan tas.
Prinsip-prinsip antikorupsi pada dasarnya terkait dengan semua aspek kegiatan
publik yang menuntut adanya integritas, objektivitas, kejujuran, keterbukaan,
tanggung gugat, dan meletakkan kepentingan publik di atas kepentingan
individu.
Dalam konteks korupsi ada beberapa prinsip yang harus ditegakkan untuk
mencegah faktor eksternal penyebab terjadinya korupsi, yaitu prinsip
akuntabilitas, transparansi, kewajaran (fairness), dan adanya kebijakan atau
aturan main yang dapat membatasi ruang gerak korupsi serta kontrol terhadap
kebijakan tersebut.(Kurniadi et al., 2011)
4. Alat dan bahan
Alat:
Laptof, Internet, Alat tulis
Bahan :
Jurnal atau Artikel
5. Prosedur kerja
Bagi Mahasiswa/Kelompok
1. Mencari satu Artikel kejadian tentang Prinsip – prinsip Anti
Korupsi meliputi : Akuntabilitas, Transparansi, Kewajaran,
Kebijakan, Kontrol Kebijakan
2. Kelompok membaca kasus pada artikel / jurnal untuk memahami
nilai nilai anti korupsi
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang
disediakan;
4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami
korupsi di PT diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau
18
browsing internet;
5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya
disampaikan dengan cara diterangkan dihadapan kelompoknya
6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum
Menjawab pertanyaan :
1. Lampirkan Link artikel Prinsip Prinsip Anti Korupsi nya tentang
Akuntabilitas, Transparansi, Kewajaran, Kebijakan, Kontrol
Kebijakan
2. Bagaimana nilai nilai nati korupsi tersebut bisa dapat dilaksanakan
atau tidak sesuai artikel tersebut ?

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka
Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.
Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

19
MODUL 6
PEMBERANTASAN KORUPSI

1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam
memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :


Mahasiswa memahami Pemberantasan korupsi
2. Prinsip
Menjelaskan tentang Pemberantasan korupsi.
3. Pendahuluan/ dasar teori
Banyak strategi dan upaya dilakukan untuk memberantas korupsi, tetapi perlu
diingat bahwa strategi tersebut harus disesuaikan dengan konteks masyarakat
maupun organisasi yang dituju. Dengan kata lain, setiap negara, masyarakat,
maupun organisasi harus mencari strategi yang tepat untuk mencari
pemecahannya. Untuk melakukan pemberantasan korupsi yang sangat penting
sekali diingat adalah karakteristik dari berbagai pihak yang terlibat serta
lingkungan tempat mereka bekerja(Kurniadi et al., 2011)(Djuarso, 2017)
4. Alat dan bahan
Alat:
Laptof, Internet, Alat tulis
Bahan :
Jurnal atau Artikel
5. Prosedur kerja
Bagi Mahasiswa/Kelompok
1. Mencari Artikel kejadian tentang Peran KPK dalam Pemberantasan
Korupsi.
2. Kelompok membaca kasus pada artikel / jurnal untuk memahami nilai
nilai anti korupsi
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang
disediakan;
4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami
korupsi di PT diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing
internet;
5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan
dengan cara diterangkan dihadapan kelompoknya;

20
7. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum
Menjawab pertanyaan :
1. Lampirkan Link artikeL Peran KPK dalam Pemberantasan Korupsi
2. Jelaskan Strategi KPK dalam penyelesaikan Kasus Korupsi pada
kasus

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka
Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.
Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

21
MODUL 7

TINDAK PIDANA KORUPSI

1. Tujuan

1.1 Kompetensi yang Dicapai :


Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan
dalam memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4)
prinsip Pendidikan Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan
keterampilan komunikasi dan memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tindak pidana korupsi

2. Prinsip
Menjelaskan Tindak Pidana Korupsi

3. Pendahuluan/ dasar teori


Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Pidana Korupsi
yang diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 menetapkan 7
(tujuh) jenis Tindak Pidana Korupsi yaitu korupsi terkait kerugian keuangan
negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan
curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi (Djuarso,
2017).

4. Alat dan bahan

Alat:

Laptof, Internet, Alat tulis

Bahan :

Jurnal atau Artikel

22
5. Prosedur kerja
Prosedur :

1. Kelompok disediakaan kasus korupsi

Dr. H. M. Akil Mochtar, S.H., M.H adalah Ketua Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia periode 2013 dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013. Sebelumnya ia
pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 1999-2004, dan kemudian terpilih
lagi untuk periode 2004-2009, juga sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI
(bidang hukum, perundang-undangan, HAM dan keamanan) periode 2004-2006.
Akil bergabung menjadi Hakim Konstitusi pada tahun 2008, dan terpilih sebagai
Ketua Mahkamah Konstitusi pada bulan April 2013 menggantikan Mahfud MD. Pada
Rabu, 2 Oktober 2013, Akil ditangkap KPK di rumah dinasnya di Jakarta terkait
dugaan menerima suap dalam penanganan gugatan pemilukada Kabupaten Gunung
Mas, Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Banten. Esok harinya, Akil Mochtar
dan lima orang lainnya resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Kelima orang
tersebut salah satunya Chairun Nisa angota DPR RI fraksi partai Golkar, Bupati
Gunung Mas, Hambit Bintih, seorang pengusaha Tubagus Chaeril Wardana yang
juga adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sekaligus suami dari Wali
Kota Tagerang Selatan Airin Rachmi Diany. Pada 5 Oktober, setelah menggelar
pertemuan dengan beberapa pimpinan lembaga tinggi negara, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono resmi memberhentikan sementara Akil Mochtar dari posisi
Ketua Mahkamah Konstitusi (Metrotvnews, 2013). Pada saat melakukan
penggeledahan di ruang kerja Akil di gedung Mahkamah Konstitusi, penyidik KPK
menemukan narkoba dan obat kuat. Barang bukti ini langsung diserahkan ke pihak
kepolisian dan ditangani pihak BNN (Kompas, 2013). Total ada 15 dugaan suap
pilkada dan uang ratusan milyar rupiah hasil korupsi yang diduga dicuci Akil sejak
jadi anggota DPR.
Sejumlah rekor pun tercatat. Ini adalah pertama kalinya JPU KPK mendakwa seorang
hakim dengan 15 dugaan suap sekaligus. Biasanya, KPK hanya menemukan dugaan
suap dalam satu atau dua perkara saja. Catatan lainnya yang menarik adalah jumlah
uang suap yang diduga diberikan pihakberperkara totalnya mencapai Rp 57 milyar,
terbanyak bila dibandingkan dengan kasus-kasus dugaan suap lainnya. Rekor lainnya
yang bisa jadiperhatian menarik adalah jumlah uang yang diduga dicuci Akil dari hasil
korupsi dalam kurun waktu sekitar tahun 2002 sejak jadi anggota DPR hingga tahun
2013 adalah harta senilai Rp 181 milyar dianggap tak wajar karena tak sesuai dengan
profil gaji Akil di MK maupun di DPR.

2. Kelompok membaca kasus untuk memahami alur kasus korupsi tersebut

3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang disediakan

4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami korupsi


diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing internet

5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan dengan cara
diterangkan dihadapan kelompoknya

6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

23
Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum

1. Jelaskan Bagaimana peran KPK dalam TIndak Pidana kasus Korupsi pada Kasus diatas?

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka

Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.


Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

24
MODUL 8

GRATIFIKASI

1. Tujuan

1.1 Kompetensi yang Dicapai :

Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan


dalam memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4)
prinsip Pendidikan Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan
keterampilan komunikasi dan memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :

Mahasiswa Mmahami tentang Gratifikasi

2. Prinsip

Menjelaskan tentang Gratifikasi

3. Pendahuluan/ dasar teori


Gratiikasi menurut penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1999
juncto UU Nomor 20 Tahun 2001, bahwa: "Yang dimaksud dengan ‘gratiikasi’
dalam ayat ini adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya. Gratiikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar
negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa
sarana elektronik.” Pada dasarnya pemberian gratiikasi mempunyai nilai netral.
Artinya,tidak semua bentuk gratiikasi bersifat tercela atau negatif. Gratiikasi
dapat dikategorikan sebagai tindakan korupsi apabila setiap gratiikasi diberikan
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap memberi suap
apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya. Penyelenggara negara atau PNS meliputi semua pejabat dan pegawai
lembaga tinggi dari pusat sampai daerah termasuk DPR/DPRD, hakim, jaksa,
polisi, rektor Perguruan Tinggi Negeri, BUMN/BUMD, pimpinan proyek dan
lainnya wajib melaporkan gratiikasi.Gratiikasi diatur dalam pasal 12 huruf b
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 diperbarui oleh Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001.(Djuarso, 2017)

25
4. Alat dan bahan

Alat:

Laptof, Internet, Alat tulis

Bahan :

Jurnal atau Artikel

5. Prosedur kerja
Prosedur :

1. Kelompok disediakaan kasus gratifikasi

2. Jawab pernyataan di bawha ini ?


No Pernyataan Benar Salah
1 Pemberian hadih berupa Laptop Aple kepada mertua (kebetulan
sebagai Hakim), karena mertua mendapat promosi
lebih tinggi merupakan gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan
2 Pemberian hadiah berupa rumah seharga Rp.2 milyar kepada
menantu (kebetulan sebagai Bupati), karena prestasi mendapatkan
penghargaan sebagai Bupati Berprestasi
Nasional, merupakan gratifikasi yang wajib dilaporkan
3 Pemberian sumbangan karyawan kepada pimpinan karena
pernikahan anaknya sebesar Rp.1.000.000,- tidak perlu
dilaporkan
4 Pemberian bantuan gempa ke Lombok dari perkumpulan HIMA
Prodi sebesar Rp.100 juta merupakan gratifikasi yang tidak perlu
dilaporkan
5 Pemberian hadiah kepada teman kerja, karena pensiun berupa cincin
emas seharga Rp.2.000.000, merupakan gratifikasi yang
tidak perlu dilaporkan karena sudah tidak menjadi PNS
6 Anda mendapatkan beasiswa prestasi sebesar Rp. 1.000.000,-
per semester merupakan gratifikasi yang tidak perlu dilaporkan
7 Perguruan Tinggi mendapatkan hadiah mobil "Kijang Inova" dari
pihak Bank BNI Syariah, atas jasanya sebagai nasabah
BNI Syariah merupakan gratifikasi dan tidak perlu dilaporkan, karena
bukan BMN (barang milik negara)
8 Anda sebagai konsultan organisasi profesi IBI, karena punya
keahlian. Setiap kegiatan konsultan anda diberi honor sesuai tarif
yang dikeluarkan oleh IBI, termasuk korupsi.
9 Mendapatkan seminar kit saat anda mengikuti seminar dengan biaya
sendiri merupakan gratifikasi tidak dianggap suap terkait
kedinasan
10 Tahun kemarin anda bernagkat umroh, dibiayai oleh perusahaan
susu, karena anda telah berjasa menjual produk
susu melebih target. Pernyataan ini termasuk gratifikasi tidak
dianggap suap
11 Profesi anda adalah bidan desa. Setiap sore hari anda memberikan les
privat ngaji kepada anak-anak disekitar anda, kemudian setiap bulan
anda diberi honor sebesar
Rp.1.000.000,-, ini tidak termasuk gratifikasi.
12 Pada peringatan Agustusan, anda sebagai panitia karnaval tingkat
Kecamatan. Karena jasa anda, pihak kecamatan memberikan
honor yang telah dianggarkan oleh pihak
kecamatan, sebaiknya anda terima karena honor semacam ini tidak
termasuk gratifikasi dianggap suap
26
13 Bendahara penerima sebjuah Instansi, memungut uang diluar UKT
karena ada edaran Rektor, bahwa untuk Dies Natalis Universitas
perlu pungutan kepada mahasiswa sebesar
Rp.200.000/mhs. Hasil pungutan termasuk PNBP yang tidak perlu
dilaporkan karena bukan pungli.
14 Kepala Puskesmas anda mengundang anda untuk hadir dalam
pesta pernikahan anaknya. Anda beserta rombongan karyawan
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang disediakan

4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami korupsi


diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing internet

5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan dengan


cara diterangkan dihadapan kelompoknya

6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum

Jelaskan Kenapa Gratifikasi dapat terjadi ?

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka

Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.


Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

27
MODUL 9

PSM ( PERAN SERTA MASYARAKAT) DALAM GRATIFIKASI

1. Tujuan

1.1 Kompetensi yang Dicapai :


Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam
memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :

Mahasiswa mampu menganalisis peran Serta Masyarakat dalam gratifikasi

2. Prinsip

Menjelaskan Peran Sera msayrakat dalam Gratifikasi

3. Pendahuluan/ dasar teori

Gratiikasi menurut penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1999 juncto
UU Nomor 20 Tahun 2001, bahwa: "Yang dimaksud dengan ‘gratiikasi’ dalam ayat ini
adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratiikasi tersebut
baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.” Pada dasarnya
pemberian gratiikasi mempunyai nilai netral. Artinya,tidak semua bentuk gratiikasi
bersifat tercela atau negatif. Gratiikasi dapat dikategorikan sebagai tindakan korupsi
apabila setiap gratiikasi diberikan kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dianggap memberi suap apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya. Penyelenggara negara atau PNS meliputi semua
pejabat dan pegawai lembaga tinggi dari pusat sampai daerah termasuk DPR/DPRD,
hakim, jaksa, polisi, rektor Perguruan Tinggi Negeri, BUMN/BUMD, pimpinan proyek
dan lainnya wajib melaporkan gratiikasi.Gratiikasi diatur dalam pasal 12 huruf b
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 diperbarui oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001.(Djuarso, 2017)

28
4. Alat dan bahan

Alat:

Laptof, Internet, Alat tulis

Bahan :

Jurnal atau Artikel

5. Prosedur kerja
Prosedur :

1. Kelompok di berikan kasus Gratifikasi

Seorang petugas kesehatan mendapat tiket gratis, biaya penginapan dari rekanan farmasi
untuk mengikuti kegiatan ilmiah.

Keluarga pasien memberikan uang atau barang kepada petugas kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan yang lebih dari biasanya

Seorang penyedia barang memberikan hadiah kepada ketua panitia lelang pada acara ulang
tahun yang bersangkutan.

2. Kelompok membaca kasus untuk memahami alur kasus korupsi Gratifikasi tersebut

3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang disediakan

4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami korupsi


diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing internet

5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan dengan cara
diterangkan dihadapan kelompoknya

6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

29
6. Hasil Praktikum

Jelaskan Bagaimana Peranserta Masyarakat dalam tindak korupsi Gratifikasi pada kasua?

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9.Pustaka
Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.
Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

30
MODUL 10

DAMPAK KORUPSI

1. Tujuan

1.1 Kompetensi yang Dicapai :

Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam


memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :

Mahasiswa memahami tentang dampak korupsi

2. Prinsip

Menjelaskan tentang dampak korupsi

3. Pendahuluan/ dasar teori

Berbagai studi komprehensif mengenai dampak korupsi terhadap ekonomi serta


variabel-variabelnya telah banyak dilakukan hingga saat ini.Korupsi tidak hanya
berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja, tetapi juga menimbulkan efek domino
yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara.
Meluasnya praktik korupsi di suatu negara akan memperburuk kondisi ekonomi bangsa,
misalnya harga barang menjadi mahal dengan kualitas yang buruk, akses rakyat
terhadap pendidikan dan kesehatan menjadi sulit, keamanan suatu negara terancam,
kerusakan lingkungan hidup, dan citra pemeri tahan yang buruk di mata internasional
sehingga menggoyahkan sendisendi kepercayaan pemilik modal asing, krisis ekonomi
yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi semakin terperosok dalam kemiskinan

4. Alat dan bahan

Alat:
Laptof, Internet, Alat tulis

Bahan :

Jurnal.atau Artikel

5. Prosedur kerja
Prosedur :

31
1. Kelompok di berikan kasus Korupsi dan dampak korupsi

Mantan Menteri Kesehatan berinisial "SFS" telah mengembalikan uang Rp


1,35 miliar ke KPK dari total Rp 1,9 miliar gratifikasi yang dituduhkan
kepadanya. Dalam dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum KPK disebutkan
Siti Fadilah menerima gratifikasi sebesar Rp 1,9 miliar karena telah menyetujui
revisi anggaran untuk kegiatan pengadaan alat kesehatan (alkes) I serta
memperbolehkan PT Graha Ismaya sebagai penyalur pengadaan Alkes tersebut.
Suap itu berupa Mandiri Traveller Cheque (MTC) sejumlah 20 lembar senilai
total Rp 500 juta dari Sri Rahayu Wahyuningsih selaku manager Institusi PT
Indofarma Tbk dan dari Rustam Syarifudin Pakaya selaku Kepala Pusat
Penanggulangan Krisis atau PPK Depkes yang diperoleh dari Dirut PT Graha
Ismaya Masrizal sejumlah Rp 1,4 miliar juga berupa MTC. Sehingga totalnya
adalah Rp 1,9 miliar.
Hal tersebut didukung dengan alat bukti surat berupa putusan Majelis Hakim
Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Nomor:
42/Pid.B/TPK/2012/PN.Jkt.Pst tanggal 27 Nopember 2012 atas nama Rustam
Syarifuddin Pakaya yaitu mantan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis atau
PPK Depkes yang telah berkekuatan hukum tetap. "Terdakwa (Siti Fadilah)
mengembalikan karena sesuai dengan perintah putusan hakim dalam perkara
Rustam Pakaya," kata Ali.
Putusan Rustam menerangkan bahwa dalam perkara proyek pengadaan Alkes I
PPK Departemen Kesehatan RI TA 2007 "SFS" telah turut menerima MTC
senilai Rp 1,375 miliar dan berdasarkan putusan nomor 8 huruf a
memerintahkan untuk menyita barang bergerak, uang dari Siti Fadilah
sejumlah Rp 1,375 untuk dikembalikan ke kas negara. Dalam putusan Rustam
tersebut, Rustam terbukti memberikan MTC senilai RP 1,375 miliar kepada Siti
Fadilah dalam kasus Alkes I dengan sumber MTC berasal dari PT Graha
Ismaya," jelas Ali. Rustam Pakaya telah lebih dulu divonis 4 tahun penjara.
Dalam perkara ini, jaksa menuntut "SFS" dihukum 6 tahun penjara ditambah
denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan ditambah kewajiban membayar
uang pengganti sebesar Rp 1,9 miliar subsider 1 tahun kurungan. Dalam
dakwaan pertama "SFS" dianggap merugikan keuangan negara senilai Rp 6,1
miliar.Dalam nota pembelaan (pledoi), SFS tidak mengakui perbuatan seperti
yang dituduhkan JPU kepadanya. "Sejak awal pemeriksaan di perkara ini di
Bareskrim maupun di KPK sampai persidangan hari ini saya ingin
menegaskan bahwa saya tidak pernah melakukan sebagaimana tuntutan jaksa
penuntut umum".

2. Kelompok membaca kasus untuk memahami alur kasus korupsidan dampak korupsi
tersebut

3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang disediakan

4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami korupsi


diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing internet

5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan dengan cara
diterangkan dihadapan kelompoknya

6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

32
Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. .Hasil Praktikum

1.
Setiap dilakukan pemeriksaan atas laporan keuangan oleh BPK atau Inspektorat
Jenderal, hampir dipastikan adanya temuan dalam bentuk KN (Kerugian Negara).
Yang dimaksud KN tersebut adanya uang negara yang tidak bisa dipertanggung
jawabkan, kemungkinan ada modus operandi korupsi.

2. Apa yang dimaksud kerugian keuangan negara sesuai UU Nomor 17/2003 tentang
keuangan negara !

3. Bagaimana tata cara pengembalian atas kerugian negara tersebut :

4. Siapa yang berhak menurut undang-undang untuk melakukan audit, agar bisa
diketahui bila ada permintaan kerugian negara oleh KPK.

7. Diskusi dan pembahasan

8.Kesimpulan

9.Pustaka

Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.


Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

33
MODUL 11

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN UNDANG UNDANG KORUPSI

1. Tujuan

1.1 Kompetensi yang Dicapai :

Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam


memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip
Pendidikan Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi
dan memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :

Mahasiswa mampu menyebutkan Kebijakan Pemerintah tentang Korupsi

2. Prinsip
Menjelaskan tentang kebijakan korupsi

3. Pendahuluan/ dasar teori

Di Indonesia, korupsi telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa, begitu pula di
belahan lain di dunia. Pada kebanyakan kasus korupsi yang dipublikasikan media, kerap
kali perbuatan korupsi tidak terlepas dari kekuasaan, birokrasi, ataupun pemerintahan.
Korupsi juga sering dikaitkan pemaknaannya dengan politik. Selain mengaitkan dengan
politik, korupsi juga dikaitkan dengan perekonomian, kebijakan publik, kebijakan
internasional, kesejahteraan sosial dan pembangunan nasiona
4. Alat dan bahan

Alat:

Laptof, Internet, Alat tulis

Bahan :

Jurnal.atau Artikel

34
5. Prosedur kerja
Prosedur :

1. Kelompok mencari kebijakan pemerintah tentang Anti Korupsi

2. Kelompok Membuat daftar kebijakan yang di dapatkan dengan membuat kolom


(contoh isian)

N Jenis / Pemra No Tah Tenta Temp Diteta Pejabat Status (


o Bentuk karsa mor un ng at pkan yang berlaku/t
penet tangga meneta idak)
apan l pkan DAN
link (
open
acses)

1 UU/ Pemeri 12 202 gratifi jakart 5 Jokowi Berlaku


d Permen/ ntah 3 kasi a septe Dodo
st Perpu pusat mber Link:
2023

3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang disediakan

4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami korupsi


diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing internet

7. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan dengan cara
diterangkan dihadapan kelompoknya

8. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum

Massukan Tabel Hasil telusur Kebijakan pemerintah tentang Korupsi.

Jelaskan dampak dari kebijakan tersebut. Secara Umum

35
7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka

Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.


Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].
\

36
MODUL 12

ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KORUPSI

1. Tujuan

1.1 Kompetensi yang Dicapai :

Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam


memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :

Mahsiswa mampu menjelaskan Salah satu kebijakan pemerintah tentang Korupsi.


2. Prinsip

Memahami isi dari kebijakan anti korupsi

3. Pendahuluan/ dasar teori

Di Indonesia, korupsi telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa, begitu pula di
belahan lain di dunia. Pada kebanyakan kasus korupsi yang dipublikasikan media, kerap
kali perbuatan korupsi tidak terlepas dari kekuasaan, birokrasi, ataupun pemerintahan.
Korupsi juga sering dikaitkan pemaknaannya dengan politik. Selain mengaitkan dengan
politik, korupsi juga dikaitkan dengan perekonomian, kebijakan publik, kebijakan
internasional, kesejahteraan sosial dan pembangunan nasiona(Djuarso, 2017)

4. Alat dan bahan

Alat:

Laptof, Internet, Alat tulis

Bahan :

Jurnal.atau Artikel

37
5. Prosedur kerja
Prosedur :

1. Kelompok di berikan salah satu kebijakan pemerintah tentang Korupsi

Silahkan Cari dan Download Peratutan Menteri Pertahanan RI No 2 Tahun 2021


melalui Sisitem Penanganan Pengaduan ( Whistleblowing System) di Lingkungan
Kementrian pertahanan

2. Kelompok membaca kasus untuk memahami alur kasus korupsidan dampak korupsi
tersebut

3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang disediakan

4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami korupsi


diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing internet

5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan dengan cara
diterangkan dihadapan kelompoknya

6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum

Jelaskan menurut pendapat kelompok dampak dari kebijakan teebsut kpada


lingkungan Kementerian pertahanan dalam pencegahan korupsi

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

Pustaka

Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.


Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].
38
MODUL 13

PROPOSAL PENYLUHAN ANTI KORUPSI

1. Tujuan

1.1 Kompetensi yang Dicapai :

Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam


memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :

Mahsiswa mampu Membuat Proposal Penyuluhan Anti Korupsi


2. Prinsip

Mampu menyusun proposal Penyuluhan Anti Korupsi


3. Pendahuluan/ dasar teori

Rencana pelaksanaan penyuluhan antikorupsi merupakan pemilihan dan


penetapan metode mengenai langkah-langkah pembelajaran yang interaktif
sesuai dengan tujuan, materi, dan kelompok sasaran. Bisa juga sebagai
identifikasi kelompok sasaran dan merumuskan sosok ideal yang akan dihasilkan
sesuai dengan kedudukan dan perannya di masyarakat.

4. Alat dan bahan

Alat:

Laptof, Internet, Alat tulis

Bahan :

Jurnal.atau Artikel, text book

5. Prosedur kerja
Prosedur :

1. Kelompok di berikan Format Proposal Penyuluhan

https://docs.google.com/document/d/1Hs_g2X89Y6zYydXsRIhELeLuFUtjhN
Na/edit?usp=sharing&ouid=102447499015217632869&rtpof=true&sd=true

2. Kelompok Menyusun proposal penyuluhan Anti Korupsi

39
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk penysunan sesuai dengan format yang di
berikan

4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami korupsi


diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing internet

5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan dengan cara
diterangkan dihadapan kelompoknya

6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

6. Hasil Praktikum

Link Proposal Penyuluhan Anti Korupsi di sini !

7. Diskusi dan pembahasan

8. Kesimpulan

9. Pustaka

Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.


Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

40
MODUL 14

SAP PENYULUHAN ANTI KORUPSI dan MEDIA

10. Tujuan

1.1 Kompetensi yang Dicapai :

Mampu melakukan (P2) pendidikan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam


memberikan (A1) asuhan Keperawatan dengan menghubungkan (C4) prinsip Pendidikan
Budaya Anti korupsi dengan menngembangkan keterampilan komunikasi dan
memanfaatkan informasi ilmiah (CPL.04)

1.2 Tujuan Praktikum :

Mahsiswa mampu Membuat SAP Penyuluhan Anti Korupsi dan Media Penyuluhan
11. Prinsip

Memahami isi dari kebijakan anti korupsi dan Media Penyuluhan

12. Pendahuluan/ dasar teori

Rencana pelaksanaan penyuluhan antikorupsi merupakan pemilihan dan


penetapan metode mengenai langkah-langkah pembelajaran yang interaktif
sesuai dengan tujuan, materi, dan kelompok sasaran. Bisa juga sebagai
identifikasi kelompok sasaran dan merumuskan sosok ideal yang akan dihasilkan
sesuai dengan kedudukan dan perannya di masyarakat.

13. Alat dan bahan

Alat:

Laptof, Internet, Alat tulis

Bahan :

Jurnal.atau Artikel, text book

14. Prosedur kerja


Prosedur :

1. Kelompok di berikan Format SAP

https://docs.google.com/document/d/16JLETpeoUaM9MRfnkjuY49WKw
SSHWP5K/edit?usp=sharing&ouid=102447499015217632869&rtpof=true
&sd=true

41
2. Kelompok Menyusun SAP penyuluhan Anti Korupsi

3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk penysunan sesuai dengan format yang di


berikan

4. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur tentang memahami korupsi


diberbagai sumber; buku, makalah, jurnal atau browsing internet

5. Masing-masing anggota harus memiliki tugas dan hasilnya disampaikan dengan cara
diterangkan dihadapan kelompoknya

6. Selesaikan tugas kegiatan belajar ini tepat waktu

Bagan Kerja :

Jelaskan bagaimana anda melakuan Aktivitas Praktikum nya?

15. Hasil Praktikum

Link SAP Penyuluhan Anti Korupsi di sini ! dan membuat Media Interaktif

16. Diskusi dan pembahasan

17. Kesimpulan

18. Pustaka

Djuarso, U. S. S. Y. P. I. (2017). Pendidikan dan Budaya AntiKorupsi (PBAK). 1–157.


Kurniadi, N. T. P. M. E. S. I. S. U. Y., Karsona, A. I. S. A. M., Bura, G. L. B. R. O., &
Wibowo, A. P. (2011). Pendidikan ANTI-KORUPSI Untuk Perguruan Tinggi. In
Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia].

42

Anda mungkin juga menyukai