Anda di halaman 1dari 117

Panduan ini berisi tahapan dan apa yang

harus dilakukan mahasiswa selama praktik


keperawatan keluarga di
masyarakat/Puskesmas.

PANDUAN
Praktik Klinik
Keperawatan
Keluarga
Semester VI – D3 Keperawatan

Budi Widiyanto – Koordinator Mata Kuliah


PANDUAN PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN KELUARGA

Penyusun:
Dr. Budi Widiyanto, MN.

PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2024

i
BUKU PANDUAN
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA

TIM PENYUSUN

KETUA
Dr. Budi Widiyanto, MN.

ANGGOTA
Sri Widiyati, SKM, M. Kes.
Dr. Arwani, SKM. MN .
Fajar Surachmi, SKM. M.Kes.
Ahmad Riadi, S.Kep. M.Kes.
Rozikan, SKM, MKes.

EDITOR
Suharto, SPd, MN.
Dr. Nina Indriyawati, MNS.
Budi Widiyanto, MN.

Edisi I, Cetakan Pertama, 2024

Diterbitkan Oleh:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Perpustakaanpoltekkessmg@yahoo.com
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Kec. Banyumanik Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
https://poltekkes-smg.ac.id/

ii
ISBN:

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengutip, memperbanyak dan menterjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbit

iii
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta


Pasal 1
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan Pidana
Pasal 113

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan
dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Penting Diketahui!
Pembajakan Buku adalah Kriminal!
Anda jangan menggunakan buku bajakan, demi menghargai jerih payah para pengarang yang
notabene adalah para guru.

iii
VISI DAN MISI
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

Visi Keilmuan Program Study Diploma III Keperawatan Semarang


Menjadi pusat pendidikan vokasi keperawatan yang menghasilkan perawat unggul dalam
keperawatan gawat darurat dan kritis, berkarakter, dan mampu bersaing global
tahun 2025.
Misi Program Study Diploma III Keperawatan Semarang
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi berbasis klinik dan teknologi keperawatan
terkini berdasar sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya lokal untuk memenangkan persaingan global.
2. Menyelenggarakan penelitian keperawatan berbasis klinik.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil penelitian
(evidence-based practice).
4. Mengembangkan manajemen modern program studi berdasar sistem penjaminan
mutu pendidikan tinggi.

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat karuniaNya, Panduan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga ini dapat
disusun. Panduan ini disusun untuk menjelaskan tentang proses pembelajaran dari
mata kuliah Keperawatan Keluarga yang ada pada kurikulum Pendidikan D3
Keperawatan, sebagai pegangan bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan
proses pembelajaran di klinik/ lapangan sesuai dengan capaian pembelajaran yang
telah ditetapkan, sehingga diharapkan mahasiswa menjadi lebih jelas apa yang
harus dilakukan selama praktik.
Penyusunan Panduan ini dikarenakan hasil evaluasi terhadap implementasi
kurikulum, masih beragam dalam pelaksanaannya, terutama dari segi kedalaman
dan keluasan materi pembelajaran serta strategi pembelajaran. Diterbitkannya
Panduan ini diharapkan agar semua dosen dapat melaksanakan pembelajaran
dengan terarah, mudah, berorientasi pada pendekatan Student Centre Learning
dan terutama mempunyai kesamaan dalam keluasan dan kedalaman materi
pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
dan menghantarkan mahasiswa untuk berhasil dengan baik pada ujian akhir
ataupun uji kompetensi.
Panduan ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan masukan yang positif demi perbaikan Panduan ini.
Terima kasih kepada Prodi D3 Keperawatan Semarang, serta semua pihak yang
telah berkontribusi sampai terbitnya Panduan ini. Besar harapan kami Panduan
ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Semarang, Maret 2024


Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Suharto, S.Pd, MN
NIP. 196605101986031001

v
DAFTAR ISI

VISI DAN MISI.................................................................................................... iv


KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
A. Latar Belakang .................................................................................................. 3
B. Tujuan ............................................................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK ................................................................. 5
A. Nama Kegiatan .................................................................................................. 5
B. Bobot SKS ........................................................................................................ 5
C. Waktu dan Tempat ............................................................................................ 5
D. Target Kompetensi ............................................................................................ 5
E. Luaran Mata Kuliah .......................................................................................... 5
F. Shift Praktik Klinik ........................................................................................... 5
G. Peserta Praktek .................................................................................................. 5
H. Pembimbing ...................................................................................................... 5
BAB III TATA TERTIB ...................................................................................... 7
A. Ketentuan Akademik ........................................................................................ 7
B. Ketentuan Administrasi .................................................................................... 7
C. Ketentuan Pelaksanaan ..................................................................................... 7
I. KEGIATAN PRAKTIK KLINIK ............................................................. 11
Kegiatan Praktik Klinik 1 .................................................................................. 11
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 11
B. Uraian Materi ............................................................................................. 11
C. Petunjuk Praktik Klinik ............................................................................ 23
D. Pelaporan Hasil Praktik Klinik ................................................................. 23
II. KEGIATAN PRAKTIK KLINIK ............................................................. 25
Kegiatan Praktik Klinik 2 .................................................................................. 25
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 25
B. Uraian Materi ............................................................................................. 25
C. Petunjuk Praktik Klinik ............................................................................ 36
D. Pelaporan Hasil Praktik Klinik ................................................................. 38
III. KEGIATAN PRAKTIK KLINIK ......................................................... 39
Kegiatan Praktik Klinik 3 .................................................................................. 39
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 39
B. Uraian Materi ............................................................................................. 40
Cara Skoring: ...................................................................................................... 40
Tabel 6. Contoh Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga ..................... 42
C. Petunjuk Praktik Klinik ............................................................................ 45
1) Pelaporan Hasil Praktik Klinik ................................................................. 47
1
IV. KEGIATAN PRAKTIK KLINIK ......................................................... 48
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 48
B. Uraian Materi ............................................................................................. 48
C. Petunjuk Praktik Klinik ............................................................................ 49
D. Pelaporan Hasil Praktik Klinik ................................................................. 50
V. KEGIATAN PRAKTIK KLINIK ............................................................. 52
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 52
B. Uraian Materi Kegiatan Belajar ............................................................... 52
C. Petunjuk Praktik Klinik ............................................................................ 53
D. Pelaporan Hasil Praktik Klinik ................................................................. 53
REFERENSI ........................................................................................................ 58
LAMPIRAN ......................................................................................................... 59

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembaca sekalian, pembimbing, mahasiswa dan pembimbing klinik, selamat
bertemu kembali dengan mata kuliah praktik klinik keperawatan keluarga. Untuk
memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktik klinik di lapangan, kami
menyusun panduan ini untuk mengarahkan anda dalam melakukan asuhan
keperawatan keluarga pada tatanan komunitas di lahan praktik pada situasi nyata.
Keluarga menurut Friedman, Bowden dan Elaine (2010) merupakan dua orang atau
lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang
mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga. Keperawatan keluarga adalah
proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup
praktik keperawatan (Riasmini et al, 2017). Mata kuliah ini mendukung profil lulusan
sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada individu dan keluarga yang dilakukan
di rumah. Mata kuliah ini menguraikan tentang praktik klinik keperawatan keluarga
dengan sasaran individu dan keluarga dalam rentang sehat dan sakit berdasarkan
tahap perkembangan keluarga. Ruang lingkup asuhan keperawatan keluarga meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
Panduan praktik klinik digunakan oleh mahasiswa saat memberikan Asuhan
keperawatan keluarga pada setting komunitas. Mahasiswa juga dibebani untuk
membuat laporan project Inter Profeesional Education di setting
Puskesmas/komunitas pada askep yang mereka lakukan.
Panduan ini juga berisi petunjuk praktik, target kompetensi yang harus dicapai
oleh mahasiswa, format penulisan dan format penilaian yang dapat dijadikan
panduan dalam melaksanakan praktik klinik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada akhir praktik keperawatan keluarga, mahasiswa mampu melakukan
asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder, dan tersier kepada
individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan masalah kesehatan yang
bersifat aktual, resiko dan potensial, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini terkait dengan keperawatan keluarga serta
menerapkan Inter Professional Education.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai melaksanakan kegiatan praktik keperawatan
keluarga, diharapkan mampu:
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga.
b. Mahasiswa mampu melakukan analisa data dan merumuskan diagnosa
keperawatan individu dan keluarga.
c. Mahasiswa mampu membuat prioritas diagnosa keperawatan bersama
keluarga.
d. Mahasiswa mampu menyusun intervensi keperawatan bersama keluarga.

3
e. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan keluarga berupa pendidikan
kesehatan pada keluarga, merawat anggota keluarga yang sakit dan pemberdayaan
keluarga.
f. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada asuhan keperawatan keluarga serta
menyusun rencana tindak lanjut.
g. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga.
h. Mahasiswa mampu melakukan kolaborasi dengan profesi lain untuk menyelesaikan
masalah yang ditemukan.

4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Praktik Klinik Keperawatan (PKK) Keluarga . PKK ini diikuti mahasiswa
Semester VI D3 Keperawatan Semarang.
B. Bobot SKS
Stase keperawatan keluarga mempunyai bobot 1 SKS, praktik diselesaikan dalam waktu 1
minggu.
C. Waktu dan Tempat
Waktu : 25 – 30 Maret 2024 untuk stase keluarga.
1 - 6 April 2024 untuk stase gerontik.
Tempat : Wilayah kerja 21 Puskesmas di Kota Semarang dan Puskesmas di Kab. Kendal.
Kota Semarang : Puskesmas Poncol, Miroto, Bandarharjo, Bulu Lor, Halmahera, Bugangan,
Karangdoro, Karangayu, Krobokan, Gayamsari, Candilama, Genuk, Tlogosari
Wetan, Kedungmundu, Ngesrep, Pudak Payung, Karangmalang, Tambakaji,
Purwoyoso, Mangkang, Karanganyar.
D. Target Kompetensi
Pada praktik kali ini, target Kompetensi yang harus dicapai mahasiswa selama 1 minggu adalah
mengelola 1 keluarga resti dengan kasus-kasus yang ada. Jangan lupa kerjakan dengan
kolaborasi profesi lain di Puskesmas.
E. Luaran Mata Kuliah
Setelah menyelesaikan mata kuliah Praktik Klinik Keperawatan Keluarga diharapkan:
1. Nilai kumulatif batas minimal praktik klinik keperawatan Keluarga ≥ 75 (B)
2. Laporan askep keluarga dan Media edukasi kesehatan elektronik/ cetak/lembar balik
sejumlah kelompok (1 kelompok 1 produk)
F. Shift Praktik Klinik
Waktu shift pelaksanaan di Puskesmas diutamakan pagi, di masyarakat disesuaikan dengan
kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, serta kondisi masyarakat. Karena itu mahasiswa
dimungkinkan akan berada di masyarakat pagi sampai malam.
G. Peserta Praktek
Peserta praktek adalah mahasiswa DIII Keperawatan Semarang semester 6 sejumlah 103
mahasiswa Kelas 3A1 & A2.
H. Pembimbing
1. Pembimbing terdiri dari pembimbing institusi dan pembimbing lahan yang ditempati Praktik
dengan kriteria sebagai berikut:
 Dosen Ilmu Keperawatan Keluarga Poltekkes Kemenkes Semarang yaitu:

5
No Nama Pembimbing NIP Pangkat/Gol No Telp
AKADEMIK
1 Budi Widiyanto, MN 19750529199803 Penata Tk I / III- 08156403959
1002 d
2 Sri Widiyati, SKM.,M.Kes 19681206199203 Penata 081325598214
2001 / III-c
3 DR. Arwani, SKM., MN 19651218199501 Pembina TK.I/ IV- 08122523964
1001 b
4 Fajar Surahmi,M.Kes 19650623198803 Penata Tk I/ III- 085712827420
2003 D
5 Ahmad Riadi, S.Kep.M.Kes 19921029201902 Penata Muda 081391356534
1001 Tk.I/III.B
6 Rozikan, SKM, MKes. 08122501513

 Pembimbing klinik yang telah ditunjuk oleh DKK / 21 Puskesmas yang menjadi tempat
praktik mahasiswa. masing – masing Puskesmas dialokasikan 1 Pembimbing.
2. Teknik Pelaksanaan Pembimbingan
 Klinik
Pelaksanaan pembimbingan dilakukan setiap hari Praktik dengan alokasi waktu
pembimbingan 2–3 jam dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab pada kelompok
materi laporan pendahuluan, pengelolaan klien atau keterampilan psikomotor dan
responsi ataupun ujian terhadap kasus yang bersangkutan, sesuai dengan kompetensi
di masing – masing stase.
Mahasiswa diminta memahami alur kerja Puskesmas dengan ditempatkan di bagian
yang ada misal: klinik, labortorium, Farmasi dsb. Dengan mereka membaur dengan
petugas puskesmas diharapkan mempermudah dalam melaksanakan Inter Professional
Education dalam mengasuh keluarga yang diasuh.

6
BAB III TATA TERTIB

A. Ketentuan Akademik
Mahasiswa tercatat sebagai mahasiswa aktif di prodi DIII Keperawatan Semarang dan telah
lulus pada seluruh mata kuliah semester sebelumnya.
B. Ketentuan Administrasi
Telah melunasi biaya administrasi SPP pada semester yang bersangkutan.
C. Ketentuan Pelaksanaan
1. Pakaian Seragam
Di Puskesmas:
Mahasiswa diwajibkan menggunakan pakain seragam yang telah di tentukan institusi yaitu atas
putih, bawah celana panjang atau rok putih (mahasiswa perempuan), bawah celana putih
(mahasiswa laki-laki), sepatu hitam tidak bersuara, kerudung, lengkap dengan tanda pengenal.
Di Masyarakat:
Mahasiswa menggunakan pakain bebas sopan dan berjas almamater. Diperkenankan
menggunakan pakaian lain manakala kegiatannya sesuai, hindari jeans dankaos oblong.
2. Kehadiran (Presensi).
Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% pada seluruh tahapan stase.
3. Ijin/Ketidakhadiran
Ijin dapat dilakukan mahasiswa jika ada kepentingan yang tidak bisa ditinggal*) dengan
diketahui langsung oleh kedua pembimbing, maksimal 2 hari. Ijin harus disampaikan pada
pembimbing lahan, pembimbing institusi dan koordinator praktik. Bagi mahasiswa yang ijin > 2
hari wajib diketahui oleh koordinator mata kuliah. Secara keseluruhan ijin maksimal 3 hari
dengan ketentuan penggantian. Ketidakhadiran lebih dari 3 hari mahasiswa dinyatakan
mengundurkan diri dari stase yang sedang dijalani.
*) jenis izin yang di pertimbangkan:
a. Keluarga meninggal dunia (orang tua, suami/istri, anak, kakak/adik)
b. Sakit (ditunjukan surat dokter instansi pemerintah)
4. Penggantian Praktik/dinas mengganti, mahasiswa wajib mengganti ijin yang telah dilakukan
dengan jumlah hari yang sama jika ijin diketahui pembimbing institusi dan lahan. Mengganti 3x
jumlah hari ijin jika tidak diketahui pembimbing institusi serta lahan dan jika ijin diluar ijin yang
dipertimbangkan. Mahasiswa wajib mengganti hari ijin di luar jadwal Praktik yang sedang
berlangsung dan tidak diperkenankan dalam sehari 2 shift.
5. Kehadiran, mahasiswa wajib datang dan pulang pada jam shift tepat waktu yaitu:
Masyarakat : menyesuaikan (mengikuti kebutuhan tahapan stase)
6. Ketentuan di komunitas :
a. Dalam jangka waktu 1 x 24 jam setelah tiba ditempat yang dituju diwajibkan, melaporkan
kedatangannya kepada pejabat setempat.
b. Mentaati ketentuan–ketentuan yang berlaku dalam daerah hukum Pemerintah setempat.
c. Menjaga tata tertib, keamanan, kesopanan dan kesusilaan, serta menghindari pernyataan
baik dengan lisan maupun tulisan/lukisan yang dapat melukai/menyinggung perasaan
maupun/menghina Agama, Bangsa dan Negara dari suatu golongan penduduk
d. Tidak diperkenankan menjalankan kegiatan diluar ketentuan yang telah ditetapkan
sebagaimana tersebut di atas

7
e. Setelah berakhir Praktik Keperawatan Keluarga diwajibkan terlebih dahulu melaporkan
kepada pejabat setempat mengenai selesainya pelaksanaan Praktik, sebelum meninggalkan
daerah.

B. Sanksi
Sanksi diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak melakukan praktik keperawatan keluarga baik
sengaja/ tidak sengaja. Adapun bentuk sanksi yang diberikan adalah sbb:
Bentuk Sanksi:
 Ringan, berupa teguran lisan dari pembimbing institusi/lahan dengan bukti teguran tertulis
pada buku panduan.
 Sedang, berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahui oleh pembimbing, ketua
program studi/Koordinator Mata Kuliah.
 Berat, berupa pernyataan tidak lulus pada stase yang sedang di jalani
 Berat sekali, yaitu diberhentikan sementara berdasarkan SK Ketua Jurusan sampai
dengan masalah menemukan pemecahan.
Kategori sanksi:
1. Ringan, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 1-2 kali (atau setara)
2. Sedang, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 2-4 kali (atau setara)
3. Berat, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 4-5 kali (atau setara)
4. Berat sekali, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi >5 kali (atau setara)
C. Ketentuan Lain
 Mahasiswa wajib mengikuti seluruh ketentuan tata tertib
 Mahasiswa wajib mengisi presensi, buku panduan dan seluruh ketentuan program yang
dijalankan.
 Mahasiswa wajib mengumpulkan seluruh buku yang telah di isi setiap pergantian
siklus/bagian dengan di ketahui oleh pembimbing.
 Ketentuan lain yang belum termasuk didalam peraturan akan di selesaikan berdasarkan
keputusan yang akan datang.

8
BAB IV
KOMPETENSI STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KEPERAWATAN
KELUARGA

Sebelum melakukan praktik klinik keperawatan keluarga , prasayarat yang harus dipersiapkan
mahasiswa antara lain:
1. Mahasiswa sudah dinyatakan lulus dalam mata kuliah keluarga secara teori.
2. Membawa peralatan klinik yang direkomendasikan oleh akademik.
3. Mahasiswa sudah membaca Panduan praktik klinik, segera menghubungi dan
mendiskusikan dengan preceptor akademik.
Sebagai pertimbangan untuk kelulusan dalam stase, anda harus melaksanakan beberapa
syarat sebagai berikut:
1. Kehadiran mahasiswa wajib hadir 100% dan dibuktikan dengan pengisian presensi
kehadiran.
2. Mahasiswa memenuhi jam praktik yaitu m i n i m a l 7 jam dibuktikan dengan presensi
mahasiswa.
3. Mahasiswa wajib menyerahkan askep lengkap selama menempuh Praktik Klinik
Keperawatan Keluarga .
4. Mahasiswa wajib menyelesaikan tugas individu.
5. Mahasiswa menunjukkan perilaku sebagai seorang calon professional(softskill).
Persiapan kegiatan praktik keluarga antara lain:
1. Pembekalan kepada mahasiswa
Pembekalan kepada mahasiswa dilaksanakan seminggu sebelum pelaksanaan praktik
klinik. Hal yang harus disampaikan kepada mahasiswa adalah sesuai dengan RPS antara lain
latar belakang kegiatan praktik, dasar hukum pelaksanaan praktik, capaian pembelajaran
praktik, tujuan pembelajaran praktik, mekanisme praktik keperawatan keluarga, pembagian
kasus keperawatan keluarga dengan berbagai tahap perkembangan keluarga dan peraturan-
peraturan bagi mahasiswa praktik dan tugas yang harus diselesaikan.
2. Rapat Koordinasi dengan pihak Puskesmas
Jadwal rapat koordinasi dengan pihak Puskesmas telah disepakati bersama
dengan pihak akademik untuk melakukan persamaan persepsi terhadap target
kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa.
Persiapan alat-alat yang harus disediakan pada saat praktik keluarga
antara lain:
a. Format pengkajian keluarga.
b. Kertas HVS, spidol, ballpoint dan pensil.
c. Kamera atau handphone untuk mengambil gambar.
d. PHN kit:
1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Termometer

9
4) Timbangan berat badan
5) Pengukur tinggi badan, midline
6) Hammer reflek
7) Senter

10
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK
Kegiatan Praktik Klinik 1

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Sebelum mengikuti kegiatan praktik klinik 1 ini, pastikan bahwa anda telah
memahami konsep dasar pengkajian keperawatan keluarga yang sudah dipelajari
pada Panduan teori keperawatan keluarga. Anda juga diharapkan mampu
melakukan komunikasi dalam pengumpulan data dan bagaimana menerapkannya
pada keperawatan keluarga. Anda juga harus mempersiapkan diri dengan berbagai
pengetahuan dan keterampilan yang memadai seperti; kemampuan pengkajian,
keluarga dan tentang demografi, yang ditunjang dengan alat dan prosedur
pengkajian keluarga yang lengkap.

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Bagian ini adalah praktik klinik pengkajian komunitas yang bertujuan
memberikan pengalaman pada anda tentang bagaimana anda melakukan
pengumpulan data melalui tiga tahapan praktik yaitu persiapan, pelaksanaan
dan pelaporan. Praktik klinik pengkajian keperawatan keluarga ini diharapkan
dapat memberikan pengalaman belajar kepada anda pada situasi nyata atau
keadaan yang sebenarnya di masyarakat. Praktik klinik pengkajian
keperawatan keluarga dimulai dengan pengenalan keluarga, pengumpulan
data, yang terdiri dari data anggota keluarga, riwayat keluarga, tahap dan tugas
perkembangan keluarga, data struktur keluarga, data fungsi keluarga, stres dan
koping keluarga serta data lingkungan. metode yang digunakan dalam
pengumpulan data/ pengambilan data yaitu melalui wawancara, pemeriksaan
fisik dan observasi.
Untuk memudahkan anda dalam melaksanakan praktik pengumpulan data
keperawatan keluarga, anda harus bekerjasama dengan pihak puskesmas dan
kader kesehatan setempat. Sebagai contoh data keluarga yang mengalami
masalah kesehatan, program kesehatan dari Puskesmas setempat.

B. Uraian Materi
Untuk mencapai tujuan kegiatan praktik klinik 1 ini, maka diharapkan
anda mempelajari tentang instrument pengkajian keperawatan keluarga yang
memiliki dua tahapan. Pengkajian tahap satu befokus pada masalah kesehatan
keluarga. Pengkajian tahap dua menyajikan kemampuan keluarga dalam
melakukan lima tugas kesehatan keluarga. Namun dalam pelaksanaannya,
kedua tahapan ini dilakukan secara bersamaan. Berikut ini penjelasan
mengenai masing-masing tahap pengkajian
Variable data dalam pengkajian keperawatan keluarga mencakup:
1. Data umum/ identitas keluarga
Mencakup nama kepala keluarga, komposisi anggota keluarga, alamat,
agama, suku, bahasa sehari-hari, jarak pelayanan kesehatan terdekat dan
alat transportasi
2. Kondisi kesehatan semua anggota keluarga terdiri dari:
a. Nama
b. Hubungan dengan keluarga
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Pendidikan terakhir
f. Pekerjaan saat ini
g. Status gizi
h. Tanda-tanda vital
i. Status imunisasi dasar
j. Penggunaan alat bantu
k. Status kesehatan anggota keluarga meliputi keadaan umum, riwayat
penyakit/ alergi
3. Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan (saat ini
sedang sakit) meliputi:
1. Nama individu yang sakit
2. Diagnosis medis
3. Rujukan dokter atau rumah sakit
4. Keadaan umum
5. Sirkulasi
6. Cairan
7. Perkemihan
8. Pernapasan
9. Musculoskeletal
10. Neurosensori
11. Istirahat dan tidur
12. Status mental
13. Komunikasi dan budaya
14. Kebersihan diri
15. Perawatan diri sehari-hari
16. Data penunjang medis individu yang sakit (lab, radiologi, EKG, USG)
4. Data kesehatan lingkungan mencakup sanitasi lingkungan pemukiman
antara lain ventilasi, penerangan, kondisi lantai, tempat pembuangan
sampah, dll
5. Komponen struktur keluarga akan menjawab pertanyaan tentang siapa
anggota keluarga, bagaimana hubungan diantara anggota keluarga.
Struktur keluarga mencakup:
a. Struktur peran
b. Nilai (value)
c. Komunikasi
d. Kekuatan
6. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, variable perkembangan
keluarga ini akan menjawab tahap perkembangan keluarga dan tugas
perkembangan keluarga
7. Fungsi keluarga, terdiri dari aspek instrumental dan ekspresif
a. Aspek instrumental
Aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, tidur, pemeliharaan
kesehatan
b. Aspek ekspresif
Fungsi emosi, komunikasi, pemecahan masalah, keyakinan dan lain-
lain
Pengkajian variabel fungsi keluarga mencakup kemampuan keluarga
dalam melakukan tugas kesehatan keluarga, meliputi kemampuan keluarga
dalam melakukan tugas kesehatan keluarga, meliputi kemampuan mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan
yang tepat, merawat anggota keluarga yang sakit, memelihara lingkungan
rumah yang sehat dan menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan di
masyarakat.
Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga meliputi:
1. Metode wawancara
Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan
bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh klien atau lingkungan
klien dan selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa dicatat dalam format
proses keperawatan.
Data yang dikumpulkan bersifat:
a. Fakta, misalnya usia, riwayat penyakit, pola tidur, pola olahraga,
agama, suku
b. Sikap, misalnya sikap terhadap perilaku hidup bersih sehat di
lingkungan rumah
c. Perilaku, misalnya perilaku atau kebiasaaan dalam kelompok berupa
pemeliharaan kebersihan diri dan pengelolaan makanan bersih dan
sehat
d. Pendapat, misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh perawat Puskesmas atau pelayanan kesehatan lain
2. Observasi
Merupakan pengamatan melalui panca indera yang meliputi aspek
fisik, psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosis
keperawatan dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan.
Berupa temuan objektif misalnya hasil observasi berbagai fasilitas yang
ada di rumah keluarga.
3. Informasi tertulis atau lisan dari berbagai agensi yang berhubungan atau
bekerjasama dengan keluarga, atau informasi dari anggota tim kesehatan.
4. Pemeriksaan
a. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan indeks masa tubuh
untuk menilai status gizi anggota keluarga. Untuk mengidentifikasi
kecukupan gizi anggota keluarga, hitunglah dengan rumus indeks
massa tubuh (IMT) = BB (kg)/TB2 (meter).
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti; tekanan darah, denyut nadi dan
suhu tubuh seluruh anggota keluarga
Tahap Pengkajian dalam keluarga harus dilakukan dengan teliti, tahap demi
tahap dilaksanakan dengan seksama, gali sebanyak mungkin informasi tentang
kesehatan keluarga sehingga didapatkan kondisi kesehatan keluarga yang
sesungguhnya.
1. Berikan salam dan sampaikan maksud serta tujuan anda
2. Tanyakan nama kepala keluarga, umur, alamat, pekerjaan KK, pendidikan
KK serta komposisi keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Mulailah
dengan menanyakan nama istri atau suami, nama anak anaknya, dan
orang yang tinggal serumah dengan kepala keluarga. pertanyaan yang
diajukan seputar, nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan kepala
keluarga, pendidikan dan pekerjaan. Catat informasi tersebut ke dalam
data anggota keluarga seperti format pengkajian berikut ini.
Nama KK :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan KK :
Pendidikan KK :
Komposisi keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Umur Tempat/ Pekerjaan Pendidikan


Kelamin dengan KK Tanggal Lahir

1
2
Dst

3. Setelah menanyakan data seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam satu
rumah, berikutnya adalah menanyakan riwayat generasi keluarga dengan 3
generasi yang kemudian digambarkan dalam bentuk genogram
4. Selanjutnya mengkaji tipe keluarga yaitu extended family: keluarga yang
tinggal dalam 1 rumah lebih dari 1 KK, nuclear family: keluarga yang
tinggal dalam 1 rumah yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
5. Melakukan pengkajian latar budaya yang terdiri dari suku bangsa, bahasa
yang digunakan dalam sehari-hari, kebiasaan budaya yang berhubungan
dengan masalah kesehatan, adat/ tradidi, dan nilai-nilai kebudayaan
6. Melakukan pengkajian identifikasi religious, yang meliputi agama,
kegiatan keagamaan, persepsi keluarga tentang agama, dan kepercayaan
serta nilai-nilai agama
7. Melakukan pengkajian status social ekonomi, terdiri dari tingkat
kesejahteraan keluarga, penanggung jawab ekonomi, dukungan ekonomi,
jumlah pendapatan dan fungsi ekonomi
Tabel 1. Tingkat Kesejahteraan Keluarga

No Tahapan Keluarga Keterangan


Sejahtera
1 Tahapan Keluarga Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga
Pra Sejahtera (KPS) yang tidak memenuhi salah satu dari 6
(enam) indikator Keluarga Sejahtera I (KS
I) atau indikator ”kebutuhan dasar
keluarga” (basic needs).
2 Tahapan Keluarga Keluarga Sejahtera I yaitu keluarga
Sejahtera I (KS-I) mampu memenuhi 6 (enam) indikator
tahapan KS I, tetapi tidak memenuhi salah
satu dari 8 (delapan) indikator Keluarga
Sejahtera II atau indicator ”kebutuhan
psikologis” (psychological needs)
keluarga.
3 Tahapan Keluarga Keluarga Sejahtera II yaitu keluarga yang
Sejahtera II (KS-II) mampu memenuhi 6 (enam) indikator
tahapan KS I dan 8 (delapan) indikator KS
II, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 5
(lima) indikator Keluarga Sejahtera III
(KS III), atau indikator ”kebutuhan
pengembangan” (develomental needs) dari
keluarga.
4 Tahapan Keluarga Keluarga Sejahtera III yaitu keluarga yang
Sejahtera III (KS-III) mampu memenuhi 6 (enam) indikator
tahapan KS I, 8 (delapan) indikator KS II,
dan 5 (lima) indikator KS III, tetapi tidak
memenuhi salah satu dari 2 (dua)
indikator Keluarga Sejahtera III Plus (KS
III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri”
(self esteem) keluarga.
5 Tahapan Keluarga Keluarga Sejahtera III Plus yaitu keluarga
Sejahtera III Plus yang mampu memenuhi keseluruhan dari
(KS-III Plus) 6 (enam) indikator tahapan KS I, 8
(delapan) indikator KS II, 5 (lima)
indikator KS III, serta 2 (dua) indikator
tahapan KS III Plus.

Tabel 2. Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Menurut BKKBN

No Indikator Kriteria
Klasifikasi Kebutuhan Dasar Keluarga
1 Pada umumnya makan dua kali sehari atau lebih Keluarga Sejahtera I
*Makan menurut pengertian dan kebiasaan Jika tidak dapat
masyarakat setempat, seperti makan nasi bagi mereka memenuhi satu atau lebih
yang biasa makan nasi sebagai makanan pokoknya dari 6 indikator KS-I
(staple food), atau seperti makan sagu bagi mereka maka termasuk ke dalam
yang biasa makan sagu dan sebagainya Keluarga Prasejahtera
2 Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda
untuk di rumah, bekerja/ sekolah dan bepergian
*Pakaian yang berbeda adalah pemilikan pakaian yang
tidak hanya satu pasang, sehingga tidak terpaksa harus
memakai pakaian yang sama dalam kegiatan hidup
yang berbeda beda. Misalnya pakaian untuk di rumah
(untuk tidur atau beristirahat di rumah) lain dengan
pakaian untuk ke sekolah atau untuk bekerja (ke
sawah, ke kantor, berjualan dan sebagainya) dan lain
pula dengan pakaian untuk bepergian (seperti
menghadiri undangan perkawinan, piknik, ke rumah
ibadah dan sebagainya).
3 Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap,
lantai, dan dinding yang baik
*Pengertian Rumah yang ditempati keluarga ini
adalah keadaan rumah tinggal keluarga mempunyai
atap, lantai dan dinding dalam kondisi yang layak
ditempati, baik dari segi perlindungan maupun dari
segi kesehatan.
4 Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana
kesehatan
*Pengertian sarana kesehatan adalah sarana kesehatan
modern, seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek, Posyandu,
Poliklinik, Bidan Desa dan sebagainya, yang
memberikan obat obatan yang diproduksi secara
modern dan telah mendapat izin peredaran dari
instansi yang berwenang (Departemen Kesehatan/
Badan POM).
5 Bila pasangan usia subur ingin ber-KB pergi ke sarana
pelayanan kontrasepsi
*Pengertian Sarana Pelayanan Kontrasepsi adalah
sarana atau tempat pelayanan KB, seperti Rumah
Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai
Pengobatan, Apotek, Posyandu, Poliklinik, Dokter
Swasta, Bidan Desa dan sebagainya, yang
memberikan pelayanan KB dengan alat kontrasepsi
modern, seperti IUD, MOW, MOP, Kondom, Implan,
Suntikan dan Pil, kepada pasangan usia subur yang
membutuhkan. (Hanya untuk keluarga yang berstatus
Pasangan Usia Subur)
6 Semua anak umur 7 -15 tahun dalam keluarga
bersekolah
*Pengertian Semua anak umur 7-15 tahun adalah
semua anak 7-15 tahun dari keluarga (jika keluarga
mempunyai anak 7-15 tahun), yang harus mengikuti
wajib belajar 9 tahun. Bersekolah diartikan anak usia
7-15 tahun di keluarga itu terdaftar dan aktif
bersekolah setingkat SD/sederajat SD atau setingkat
SLTP/sederajat SLTP.

Klasifikasi kebutuhan psikologis (psychological needs) keluarga


7 Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan Keluarga Sejahtera II
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- Jika tidak dapat
masing memenuhi satu atau lebih
*Pengertian anggota keluarga melaksanakan ibadah dari 8 indikator KS-II
adalah kegiatan keluarga untuk melaksanakan ibadah, maka termasuk ke dalam
sesuai dengan ajaran agama/kepercayaan yang dianut Keluarga Sejahtera I
oleh masing masing keluarga/anggota keluarga.
Ibadah tersebut dapat dilakukan sendiri-sendiri atau
bersama sama oleh keluarga di rumah, atau di tempat
tempat yang sesuai dengan ditentukan menurut ajaran
masing masing agama/ kepercayaan.

8 Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota


keluarga makan daging/ikan/telur
*Pengertian makan daging/ikan/telur adalah memakan
daging atau ikan atau telur, sebagai lauk pada waktu
makan untuk melengkapi keperluan gizi protein.
Indikator ini tidak berlaku untuk keluarga vegetarian.
9 Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang
satu stel pakaian baru dalam setahun
*Pengertian pakaian baru adalah pakaian layak pakai
(baru/bekas) yang merupakan tambahan yang telah
dimiliki baik dari membeli atau dari pemberian pihak
lain, yaitu jenis pakaian yang lazim dipakai sehari hari
oleh masyarakat setempat.
10 Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap
penghuni rumah
*Luas Lantai rumah paling kurang 8 m2 adalah
keseluruhan luas lantai rumah, baik tingkat atas,
maupun tingkat bawah, termasuk bagian dapur, kamar
mandi, paviliun, garasi dan gudang yang apabila
dibagi dengan jumlah penghuni rumah diperoleh luas
ruang tidak kurang dari 8 m2.

11 Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat


sehingga dapat melaksanakan tugas/ fungsi masing-
masing.
*Pengertian Keadaan sehat adalah kondisi kesehatan
seseorang dalam keluarga yang berada dalam batas
batas normal, sehingga yang bersangkutan tidak harus
dirawat di rumah sakit, atau tidak terpaksa harus
tinggal di rumah, atau tidak terpaksa absen bekerja/ke
sekolah selama jangka waktu lebih dari 4 hari. Dengan
demikian anggota keluarga tersebut dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan
kedudukan masing masing di dalam keluarga.
12 Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja
untuk memperoleh penghasilan
*Pengertian anggota keluarga yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan adalah keluarga yang paling
kurang salah seorang anggotanya yang sudah dewasa
memperoleh penghasilan berupa uang atau barang dari
sumber penghasilan yang dipandang layak oleh
masyarakat, yang dapat memenuhi kebutuhan minimal
sehari hari secara terus menerus.
13 Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa
baca tulisan latin
*Pengertian anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa
baca tulisan latin adalah anggota keluarga yang
berumur 10 - 60 tahun dalam keluarga dapat membaca
tulisan huruf latin dan sekaligus memahami arti dari
kalimat kalimat dalam tulisan tersebut. Indikator ini
tidak berlaku bagi keluarga yang tidak mempunyai
anggota keluarga berumur 10-60 tahun.
14 Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih
menggunakan alat/ obat kontrasepsi
*Pengertian Pasangan usia subur dengan anak dua
atau lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi adalah
keluarga yang masih berstatus Pasangan Usia Subur
dengan jumlah anak dua atau lebih ikut KB dengan
menggunakan salah satu alat kontrasepsi modern,
seperti IUD, Pil, Suntikan, Implan, Kondom, MOP
dan MOW.

Klasifikasi kebutuhan pengembangan (develomental needs) dari keluarga


15 Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama Keluarga Sejahtera III
*Pengertian keluarga berupaya meningkatkan Jika tidak dapat
pengetahuan agama adalah upaya keluarga untuk memenuhi satu atau lebih
meningkatkan pengetahunan agama mereka masing dari 5 indikator KS-III
masing. Misalnya mendengarkan pengajian, maka termasuk ke dalam
mendatangkan guru mengaji atau guru agama bagi Keluarga Sejahtera II
anak anak, sekolah madrasah bagi anak anak yang
beragama Islam atau sekolah minggu bagi anak anak
yang beragama Kristen.
16 Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk
uang atau barang
*Pengertian sebagian penghasilan keluarga ditabung
dalam bentuk uang atau barang adalah sebagian
penghasilan keluarga yang disisihkan untuk ditabung
baik berupa uang maupun berupa barang (misalnya
dibelikan hewan ternak, sawah, tanah, barang
perhiasan, rumah sewaan dan sebagainya). Tabungan
berupa barang, apabila diuangkan minimal senilai Rp.
500.000,-
17 Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang
seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi
*Pengertian kebiasaan keluarga makan bersama
adalah kebiasaan seluruh anggota keluarga untuk
makan bersama sama, sehingga waktu sebelum atau
sesudah makan dapat digunakan untuk komunikasi
membahas persoalan yang dihadapi dalam satu
minggu atau untuk berkomunikasi dan bermusyawarah
antar seluruh anggota keluarga.
18 Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di
lingkungan tempat tinggal.
*Pengertian Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat
di lingkungan tempat tinggal adalah keikutsertaan
seluruh atau sebagian dari anggota keluarga dalam
kegiatan masyarakat di sekitarnya yang bersifat sosial
kemasyarakatan, seperti gotong royong, ronda malam,
rapat RT, arisan, pengajian, kegiatan PKK, kegiatan
kesenian, olah raga dan sebagainya.
19 Keluarga memperoleh informasi dari surat
kabar/majalah/ radio/tv/internet.
*Pengertian Keluarga memperoleh informasi dari
surat kabar/ majalah/ radio/tv/internet adalah
tersedianya kesempatan bagi anggota keluarga untuk
memperoleh akses informasi baik secara lokal,
nasional, regional, maupun internasional, melalui
media cetak (seperti surat kabar, majalah, bulletin)
atau media elektronik (seperti radio, televisi, internet).
Media massa tersebut tidak perlu hanya yang dimiliki
atau dibeli sendiri oleh keluarga yang bersangkutan,
tetapi dapat juga yang dipinjamkan atau dimiliki oleh
orang/keluarga lain, ataupun yang menjadi milik
umum/milik bersama.

Klasifikasi aktualisasi diri (self esteem) keluarga


20 Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan Keluarga Sejahtera III
sumbangan materiil untuk kegiatan sosial. Plus
*Pengertian Keluarga secara teratur dengan suka rela Jika tidak dapat
memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial memenuhi satu atau lebih
adalah keluarga yang memiliki rasa sosial yang besar dari 2 indikator KS-III
dengan memberikan sumbangan materiil secara teratur Plus maka termasuk ke
(waktu tertentu) dan sukarela, baik dalam bentuk uang dalam Keluarga
maupun barang, bagi kepentingan masyarakat (seperti Sejahtera III
untuk anak yatim piatu, rumah ibadah, yayasan
pendidikan, rumah jompo, untuk membiayai kegiatan
kegiatan di tingkat RT/RW/Dusun, Desa dan
sebagainya) dalam hal ini tidak termasuk sumbangan
wajib.
21 Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus
perkumpulan sosial/yayasan/ institusi masyarakat.
*Pengertian ada anggota keluarga yang aktif sebagai
pengurus perkumpulan sosial/yayasan/ institusi
masyarakat adalah keluarga yang memiliki rasa sosial
yang besar dengan memberikan bantuan tenaga,
pikiran dan moral secara terus menerus untuk
kepentingan sosial kemasyarakatan dengan menjadi
pengurus pada berbagai

8. Pengkajian keluarga terkait dengan kegiatan aktivitas rekreasi keluarga


yang telah dilakukan oleh keluarga
9. Mahasiswa silakan mengecek pada kartu keluarga untuk mengkaji tahap
perkembangan keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga melihat dari
referensi Duvall 1977 yang terbagi menjadi 8 tahap perkembangan
10. Silakan tanyakan tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
mahasiswa membacakan tugas perkembangan keluarga yang saat ini
dilampaui, kemudian tanyakan tugas mana saja yang belum terpenuhi
11. Selanjutnya tanyakan riwayat terbentuknya keluarga, dapat ditambahkan
data kapan menikah, sudah berapa lama menikah, apakah pernah pindah
rumah dari tempat tinggal yang sekarang
12. Mahasiswa selanjutnya mengkaji riwayat kesehatan keluarga, apakah ada
penyakit menurun, penyakit menular, penyakit yang pernah diderita
sebelumnya, dan atau pernah diopname karena ada masalah kesehatan pada
keluarga
13. Berikutnya adalah melakukan pengkajian lingkungan yang meliputi
karakteristik rumah yang menguraikan kepemilikan rumah, jenis
bangunan, ubin, atap rumah, peletakan perabot rumah, pencahayaan,
ventilasi, fasilitas rumah dan bagian-bagian dari rumah (kamar tidur, ruang
tamu, kamar mandi, ruang makan dsb), gambarkan denah rumah beserta
arah mata angin; karakteristik tetangga dan komunitas; mmobilitas
geografi keluarga yang meliputi lama tinggal di daerah ini, asal daerah
sebelum migrasi, dan transportasi yang digunakan: perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat terdiri dari perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat; system pendukung keluarga; pelayanan kesehatan dan
pelayanan dasar; persepsi keluarga tentang tenaga kesehatanyang ada.
14. Kajilah mengenai struktur komunikasi keluarga yang terdiri dari pola
komunikasi yang meliputi arah, frekuensi, tipe komunikasi (verbal dan
non verbal), media yang digunakan dan efektivitas komunikasi: struktur
peran keluarga yang terdiri dari pengambilan keputusan, Teknik
pengambilan keputusan dan peran serta keluarga dalam pengambilan
keputusan; nilai dan norma budaya; dan struktur peran (untuk mengkaji
peran dalam keluarga, gali informasi tentang peran setiap anggota
keluarga, apakah setiap anggota keluarga dapat menjalankan perannya
seperti; peran ayah sebagai pencari nafkah, peran ibu sebagai pendidik
anak-anaknya, dan lain sebagainya. Struktur peran bermasalah apabila
masing-masing anggota keluarga tidak dapat menjalankan perannya); dan
nilai dan norma budaya setempat yang dianut oleh keluarga tersebut.
15. Mahasiswa selanjutnya mengkaji mengenai fungsi keluarga yang meliputi;
fungsi afektif, fungsi social, fungsi ekonomi, fungsi reproduksi dan fungsi
perawatan kesehatan
a. Fungsi afektif dapat anda kaji dengan mengamati bagaimana anggota
keluarga berinteraksi, apakah hubungan saling akrab dan saling
memperhatikan antar anggota keluarga. Fungsi afektif keluarga tidak
berfungsi jika antar anggota keluarga tidak ada perhatian dan
mengutamakan kepentingannya sendiri-sendiri
b. Fungsi sosial dapat anda kaji dengan mengamati bagaimana keluarga
menanamkan disiplin, penghargaan dan hukuman bagi anggota
keluarga, interaksi antar anggota keluarga dan anggota keluarga
dengan lingkungan. Fungsi sosial tidak berfungsi jika inetraksi antar
anggota keluarga dan lingkungan kurang atau tidak baik
c. Fungsi ekonomi dikaji dengan menanyakan apakah keluarga dapat
memenuhi kebutuhan anggota keluarga dengan pendapatan yang ada.
Fungsi ekonomi kurang baik apabila keluarga tidak mampu memenuhi
kebutuhan anggota keluarga.
d. Fungsi reproduksi dengan menanyakan bagaimana perencanaan
anggota keluarga, metode yang digunakan untuk mengendalikan
jumlah anggota keluarga, serta apakah ada masalah dalam system
reproduksi
e. Fungsi Perawatan Kesehatan:
1) Definisi sehat sakit menurut keluarga:
2) Kebiasaan penggunaan obat/ alkohol/ tembakau:
3) Peran keluarga dan praktek perawatan kesehatan:
4) Fungsi perawatan kesehatan (spesifik masalah fisik dan
psikologis):
a) Mengenal masalah
b) Mengambil keputusan
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
d) Memodifikasi lingkungan
e) Memanfaatkan fasilitas kesehatan
16. Lakukan pengkajian stress dan koping keluarga, dapatkan informasi
mengenai bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi yang penuh
dengan stres, strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga. Pola
koping dikatakan efektif bila keluarga mampu mengatasi stressor dengan
berbagai upaya yang positif. Sedangkan koping yang tidak efektif apabila
keluarga tidak mampu mengatasi stressor dengan berbagai upaya yang
positif (misalnya pasrah, menghindar, menyalahkan orang lain, marah).
17. Selanjutnya lakukan pengkajian mengenai apa yang menjadi harapan
keluarga, khusunya harapan terhadap kesehatan dan pelayanan kesehatan.
18. Terakhir lakukan pengkajian kepada seluruh anggota keluarga, terkait
dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi nutrisi, cairan,
istirahat & tidur, olahraga & mobilisasi, eliminasi, personal hygiene,
pemeriksaan tanda-tanda vital pasien dan pemeriksaan fisik.

C. Petunjuk Praktik Klinik


Selama mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan keluarga melalui
kunjungan rumah di wilayah Puskesmas tempat anda praktik sebagai beirikut:
1. Lakukan pengkajian secara komprehensif pada keluarga
2. Lakukan setiap kegiatan pengkajian dengan sungguh-sungguh dan
menunjukkan perilaku sebagai seorang calon perawat profesional
3. Lakukan identifikasi masalah yang akan diambil
4. Hubungi pembimbing akademik atau pembimbing klinik apabila Anda
mengalami kesulitan
5. Jika tidak memungkinkan untuk menyelesaikan pengkajian dalam satu
waktu, bisa melakukan kontrak waktu untuk kunjungan ulang ke rumah
untuk melakukan pengkajian.

D. Pelaporan Hasil Praktik Klinik


1. Buat laporan hasil pengkajian dengan menggunakan narasi, gambar, tabel
dan bentuk lainnya yang dapat mewakili data dari keluarga
2. Gunakan panduan penulisan hasil pengkajian dengan format terlampir
3. Diskusikan dengan pembimbing hasil pengkajian yang sudah disusun
4. Tulis laporan hasil pengkajian dan diserahkan ke pembimbing sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK
Kegiatan Praktik Klinik 2

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Mahasiswa yang berbahagia, kini kita memasuki bagian kedua dari praktik klinik
keperawatan keluarga yaitu analisa data untuk merumuskan diagnosa keperawatan.
Panduan ini akan mengarahkan anda dalam merumuskan diagnosa keperawatan yaitu
pertama mengumpulkan data dari hasil pengkajian melalui wawancara, pemeriksaan fisik
dan observasi. Wawancara untuk menggali informasi dalam pengkajian struktur dan
fungsi keluarga. Pemeriksaan fisik ini dilakukan pada keluarga/individu yang menderita
sakit. Dalam melaksanakan pemeriksaan fisik dan observasi, pengkajian melalui
wawancara juga diperlukan untuk menggali informasi tentang keluhan yang hanya
dirasakan oleh klien. Pemeriksaan fisik dilakukan guna melengkapi atau
menunjang data dari hasil wawancara dengan melihat atau membuktikan kondisi yang
sebenarnya dari individu atau keluarga yang sakit. Kedua memindahkan data yang
mengalami kesenjangan ke dalam tabel dan merumuskan diagnosa. Setelah
melaksanakan kegiatan praktik merumuskan diagnosa keperawatan keluarga,
anda diharapkan mampu:
1. Melakukan analisis data keperawatan keluarga
2. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga
Untuk memudahkan anda memahami panduan ini, silakan ikuti langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1. Pelajari format analisa data yang anda gunakan dan diskusikan dengan
teman dan pembimbing akademik praktik lapangan tentang cara pengisian
data fokus
2. Pelajari kembali cara merumuskan diagnosa keperawatan keluarga
3. Keberhasilan anda dalam praktik merumuskan diagnosa keperawatan
keluarga bergantung pada kemampuan anda dalam melaksanakan praktik
di lapangan. Berlatihlah secara mandiri
4. Bila anda kesulitan, silakan hubungi pembimbing atau dosen pengampu
pada mata kuliah ini

B. Uraian Materi
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat
dan sistematis, memberikand asar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat
bertanggungjawab melaksanakannya. Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari
hasil pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga,
lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan koping keluarga, baik
yang ebrsifat katual, risiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan
tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga
dan berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga.
Setelah identifikasi kesenjangan data selesai kemudian lakukanlah
pengelompokan kesenjangan data sehingga kesenjangan data tersebut menjadi
dua kelompok data yaitu data subjektif dan data objektif. Data subjektif
adalah data atau gejala yang hanya dirasakan oleh klien/keluarga.
Sedangkan data objektif adalah data hasil pengukuran atau pengamatan, hasil
pemeriksaan fisik, hasil pengukuran, catatan sekunder dan hasil pemeriksaan
penunjang.
Sebelum merumuskan diagnosis keperawatan keluarga, mahasiswa harus
mengenal tanda dan gejala dari tiap diagnosis keperawatan. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa diagnosis keperawatan yang sering muncul. Mahasiswa
harus menganalisis data yang ditemukan melalui pengkajian kemudian
mencocokkan dengan karakteristik data ada pada diagnosis keperawatan,
apabila data sesuai dengan karakteristik, maka diagnosis keperawatan itulah
yang akan dirumuskan. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini:
1. Kebutuhan nutrisi
a. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, tanda-tandanya:
Berat badan menurun, kurangnya asupan makanan, kurangnya nafsu
makan, diare, salah informasi tentang asupan nutrisi, rasa pahit
dimulut, kurangnya informasi tentang nutrisi.
b. Kelebihan berat badan, tanda-tanda dan faktor penyebab:
IMT (Index Massa Tubuh): > 25 kg/m2, rata-rata aktivitas sehari-hari
kurang, banyak mengkonsumsi makanan manis, perilaku makan yang
salah, sering makan makanan ringan, banyak makan makanan cepat
saji, porsi makan banyak.
c. Ketidakefektifan pemberian ASI (Kesulitan memberikan ASI)
Tanda-tandanya dan faktor penyebab: bayi menangis saat menyusu
terutama 1 jam pertama, bayi rewel saat menyusu, bayi menolak
menyusu, menurunnya berat badan bayi, kurangnya pengetahuan ibu
tentang teknik menyusui, kurangnya pengetahuan ibu tentang
pentingnya menyusui, ibu yang cemas, ibu yang menolak menyusui,
ibu kegemukan, ibu yang mengeluh nyeri.
2. Cairan dan elektrolit
a. Kurangnya volume cairan, tanda-tandanya:
Perubahan turgor kulit, penurunan tekanan darah, penurunan tekanan
denyut nadi, penurunan pengeluaran air kencing, mukosa bibir kering,
kulit kering, peningkatan suhu tubuh, peningkatan frekuensi denyut
nadi, peningkatan hematokrit, haus, kelemahan, penurunan berat badan
b. Kelebihan volume cairan, tanda-tandanya:
Perubahan tekanan darah, perubahan status mental, perubahan pola
nafas, edema, edema anasarka, kecemasan, penurunan hematokrit,
peningkatan kreatinin dan nitrogen urea dalam darah, penurunan
hemoglobin (Hb), sesak, ketidakseimbangan elektrolit, pembesaran
hepar, oliguria (penurunan volume urine), pleural effusion (Adanya
cairan pada kavum pleura), gelisah, peningkatan berat badan pada
periode waktu tertentu.
c. Risiko ketidakseimbangan elektrolit (Rentan terhadap perubahan
serum elektrolit yang dapat mengganggu kesehatan).
d. Faktor penyebab: diare, tidak berfungsinya regulasi endokrin,
pengeluaran cairan yang berlebihan, muntah.
3. Eliminasi
a. Gangguan eliminasi urine, tanda-tandanya:
Disuria (nyeri pada saat buang air kecil), sering buang air kecil, ragu-
ragu untuk buang air kecil, nocturia (buang air kecil dimalam hari),
urine yang tertahan, inkontinensia urine (Beser).
b. Inkontinensia urine (Ketidakmampuan seseorang untuk mencapai toilet
pada waktunya), tanda-tandanya:
Ketidakmampuan pengosongan kandung kemih, inkontinensia pada
pagi hari, ketidakmampuan mencapai toilet dalam waktu dekat ketika
ingin buang air kecil.
c. Retensi urin (Pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna),
tanda-tandanya:
Kurangnya volume urine, ketegangan pada kandung kemih, nyeri pada
saat buang air kecil, buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering, ada sisa
urine di kandung kemih.
d. Konstipasi (penurunan frekuensi buang air besar karena sulit keluar,
feses yang keras, kesulitan dalam pengeluaran feses), tanda-tandanya:
Sakit perut, tidak nafsu makan, perubahan status mental, inkontinensia
urine, terdapat darah merah segar pada feses,perubahan pola buang air
besar, penurunan volume waktu buang air besar, penurunan suara
bisisng usus, penurunan jumlah feses, ketegangan pada perut,
kelelahan, sakit kepala, ketidakmampuan mengeluarkan feses,
peningkatan tekanan di dalam perut, sakit ketika buang air besar,
gangguan pencernaan, dubur terasa penuh, tekanan pada dubur, banyak
buang angin, keinginan untuk mengejan, muntah.
e. Diare, tanda-tandanya:
Sakit perut, peningkatan frekuensi buang air besar, feses berbentuk
cair, kram pada perut, suara bising usus meningkat.
f. Inkontinensia buang air besar (perubahan buang air besar dari
kebiasaan normal), tanda-tandanya:
Peningkatan frekuensi buang air besar, feses lunak, feses berbau,
terjadi pewarnaan feses, ketidakmampuan menahan buang air besar,
ketidakmampuan membentuk feses, ketidakmampuan merasakan feses
di dubur, kemerahan pada kulit anus.
4. Aktifitas/istirahat
a. Insomnia (Gangguan jumlah dan kualitas tidur yang dapat merusak
fungsi tubuh), tanda-tandanya:
Perubahan afek, perubahan konsentrasi, perubahan mood, perubahan
pola tidur, perubahan status kesehatan, penurunan kualitas hidup,
kesulitan memulai tidur, kesulitan untuk memelihara keinginan tidur,
ketidakpuasan tidur, tidur cepat terbangun, peningkatan angka tidak
masuk, kurang bergairah.
b. Gangguan pola tidur (waktu yang terbatas pada jumlah dan kualitas
karena faktor eksternal), tanda-tandanya:
Perubahan pola tidur, kesulitan mengawali tidur, kesulitan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari, tidak puas dengan tidur, perasaan tidak
nyaman, bangun tidur yang tidak disengaja.
c. Kehilangan tidur (Jangka waktu yang lama tanpa tidur), tanda-
tandanya: Perubahan konsentrasi, cemas, apatis (Tidak berespon
terhadap lingkungan), bingung, kelelahan, kantuk, tremor pada tangan,
cepat marah, lesu, malas, persepsi yang salah, cenderung curiga
kepada orang lain.
d. Ketidakmampuan pergerakan fisik (Keterbatasan secara mandiri
dalam pergerakan fisik pada tubuh atau anggota gerak), tanda-
tandanya:
Perubahan gaya berjalan, penurunan keterampilan gerak, penurunan
rentang gerak (Range of Motion), penurunan waktu reaksi, kesulitan
untuk berputar, ketidaknyamanan, postur yang tidak stabil, tremor
pada saat bergerak, gerakan lambat, kejang, tidak ada koordinasi
pergerakan.
e. Gangguan duduk (Keterbatasan kemampuan secara mandiri dan
sengaja mencapai dan mempertahankan posisi istirahat yang didukung
oleh pantat dan beberapa komponen tubuh, dimana batang tubuh dapat
tegak), tanda- tandanya:
Gangguan kemampuan menyesuaikan posisi satu atau kedua tungkai
bawah pada permukaan yang tidak rata, gangguan kemampuan
mempertahankan keseimbangan posisi, gangguann kemampuan
menggerakkan kedua lutut, berkurangnya kekuatan otot.
f. Gangguan berdiri (Keterbatasan kemampuan secara mandiri dan
sengaja mencapai pemeliharaan tubuh dapat tegak dari kaki sampai
kepala), tanda- tandanya:
Gangguan kemampuan menyesuaikan posisi satu atau kedua bagian
bawah, gangguan kemampuan keseimbangan posisi tubuh, gangguan
kemampuan ekstensi satu atau kedua belah pinggul, gangguan
kemampuan ekstensi satu atau kedua lutut, gangguan kemampuan flexi
pada sat atau kedua belah pinggul, gangguan kemampuan flexi pada
satu atau kedua lutut, gangguan kemampuan pemeliharaan
keseimbangan posisi, berkurangnya kekuatan otot.
g. Intoleransi aktifitas (Berkurangnya kemampuan fisiologis atau
psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-hari), tanda-tandanya:
Tekanan darah yang tidak normal, denyut nadi yang tidak normal
ketika berkatifitas, adanya ketidaknyamanan, kelelahan, kelemahan
secara umum.
5. Kebutuhan Oksigen
a. Gangguan pertukaran gas (Kurangnya oksigen dan karbondioksida
dalam alveolar), tanda-tandanya:
Sesak, kebiruan (cyanosis), pernapasan cuping hidung, penurunan
kadar karbondioksida, berkeringat yang berlebihan, cepat marah,
gelisah, bingung, kesadaran menurun, peningkatan denyut nadi, sakit
kepala sampai terjadi kelemahan.
b. Ketidakefektifan pola napas (inspirasi dan ekspirasi yang tidak
adekuat), tanda- tandanya:
Frekuensi napas menurun atau meningkat, sesak, pernapasan cuping
hidung, bibir mengerucut ketika bernapas, menggunakan otot bantu
napas, kelemahan.
c. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, tanda-tandanya:
Batuk, berlendir, peningkatan frekuensi napas, pernapasan cuping
hidung, menggunakan alat bantu napas, terdengar suara ronchi sewaktu
pemeriksaan auskultasi.
6. Manajemen Kesehatan
a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (Pola untuk mengatur regimen
terapeutik untuk perawatan anggota keluarga yang sakit tidak mampu
mencapai tujuan), tanda-tandanya:
Kesulitan dengan program pengobatan, kegagalan termasuk
pengobatan sehari-hari, kegagalan dalam melakukan pencegahan
faktor risiko, ketidakefektifan dalam memilih tujuan kesehatan dalam
perawatan sehari-hari.
b. Ketidakpatuhan, tanda-tandanya:
Terjadinya komplikasi penyakit, kegagalan dalam mencapai tujuan,
kehilangan kesempatan, perilaku yang tidak patuh.
c. Ketidakefektifan manajeman kesehatan keluarga (Pola untuk mengatur
regimen terapeutik yang termasuk proses keluarga untuk perawatan
yang sakit tidak mampu mencapai tujuan), tanda-tandanya:
Terjadinya gejala penyakit pada anggota keluarga dengan cepat,
penurunan perhatian terhadap terjadinya penyakit, kesulitan dalam
program pengobatan anggota keluarga, kegagalan dalam melakukan
tindakan untuk mencegah terjadinya faktor risiko, ketidaksesuai
aktifitas yang dilakukan keluarga untuk mencapai tujuan.
d. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (Ketidakmampuan
mengidentifikasi, mengatur dan membantu dalam pemeliharaan),
tanda-tandanya:
Perilaku yang tidak adaptif teradap perubahan lingkungan, tidak
adanya minat untuk berperilaku dalam meningkatkan kesehatan,
ketidakmampuan untuk berespon untuk melaksanakan praktik
kesehatan dasar.
e. Ketidakefektifan perlindungan kesehatan (penurunan kemampuan
untuk melindungi diri dan anggota keluarga terhadap penyakit dan
cidera), tanda- tandanya: Penurunan kekebalan, batuk, kelelahan,
sesak, gangguan pergerakan, insomnia, respon maladaptif terhadap
stres, kelemahan, kegelisahan, gatal-gatal, tidak nafsu makan,
disorientasi.
7. Perawatan diri
a. Gangguan pemeliharaan rumah (ketidakmampuan secara mandiri
dalam memelihara keamanan perkembangan dan peningkatan
lingkungan), tanda- tandanya:
Kesulitan dalam memelihara kenyamanan lingkungan, terlalu banyak
respon keluarga, krisis keuangan, kekurangan pakaian, kekuaranga
peralatan memasak, kekuarangan peralatan dalam pemeliharaan
rumah, terjadinya penyakit karena lingkungan yang tidak bersih,
lingkungan rumah yang tidak bersih.
b. Ketidakmandirian untuk mandi, tanda-tandanya:
Gangguan kemampuan untuk ke kamar mandi, gangguan kemampuan
untuk mengeringkan badan, gangguan kemampuan untuk mengambil
air, gangguan kemampuan untuk menyabun badan.
c. Ketidakmandirian untuk berpakaian, tanda-tandanya:
Penurunan motivasi, ketidaknyamanan, kelelahan, ada faktor
lingkungan yang menghalangi, gangguan kemampuan untuk memilih
pakaian, gangguan kemampuan untuk mengambil pakaian, gangguan
kemampuan untuk berpakaian cepat, gangguan kemampuan untuk
menemukan pakaian, gangguan kemampuan untuk memasang kancing
dan resliting, gangguan otot dan tulang, nyeri.
d. Ketidakmandirian toilet, tanda-tandanya:
Gangguan kemampuan untuk kebersihan diri setelah buang air kecil
dan besar, gangguan untuk duduk di toilet, gangguan untuk
membersihakan toilet stelah buang air besar dan kecil, gangguan
kemampuan untuk menggunakan pakaian kembali setelah buang air
besar dan kecil.
e. Ketidakmandirian makan, tanda-tandanya:
Gangguan kemampuan untuk mengambil makanan ke mulut, gangguan
kemampuan membawa peralatan makan, ketidakmampuan untuk
menggunakan peralatan makan, gangguan kemampuan memasukkan
makanan ke dalam mulut, ketidakmampuan untuk membuka tempat
makanan, ketidakmampuan untuk menyiapkan makanan sendiri.
f. Mengabaikan perawatan diri (konstelasi perilaku budaya yang
melibatkan satu atau lebih aktivitas perawatan diri dimana ada
kegagalan untuk mempertahankan standar dari kesehatan dan
kesejahteraan yang diterima secara sosial), tanda-tandanya:
Perubahan fungsi kognitif, gangguan fungsional, ketidakmampuan
untuk memelihara kontrol diri, ketidakmampuan belajar, pilihan gaya
hidup, gangguan psikologis, stres, berpura-pura.
8. Kognitif
a. Kurangnya pengetahuan, tanda-tandanya:
Kurangnya pengetahuan tentang prosedur perawatan, kuranngnya
kemampuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan, perilaku yang
tidak sesuai.
b. Gangguan memori (Ketidakmampuan mengingat atau menjelaskan
kembali informasi atau keterampilan yang sudah diberikan), tanda-
tandanya:
Pelupa, perilaku yang lupa jadual, ketidakmampuan belajar informasi
dan keterampilan yang baru, ketidakmampuan untuk mengingat
kejadian yang lalu, ketidakmampuan untuk menyimpan informasi
baru.
c. Gangguan komunikasi verbal, tanda-tandanya:
Tidak ada kontak mata, kesulitan berkomunikasi, kesulitan
menyampaikan pemikiran melalui kata-kata, kesulitan menyusun
kalimat, kesulitan menggunakan tubuh dan wajah untuk
mengekspresikan perasaannya, kesulitan berbicara, disorientasi tempat,
orang dan waktu.
9. Persepsi diri
a. Keputusasaan (Pernyataan subjektif di mana seorang individu
memiliki keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilihan pribadi
yang tersedia yang dapat digunakan kepentintingan sendiri), tanda-
tandanya:
Gangguan pola tidur, penurunan afek, penurunan nafsu makan,
penurunan inisiatif, penurunan respon lingkungan, penurunan
komunkasi verbal, kurang kontak mata, pasif.
b. Harga diri rendah (Penilaian negatif terhadap kemampuan diri sendiri),
tanda- tandanya:
Tergantung pada pendapat orang lain, melebih-lebihkan umpan balik
negatif terhadap diri sendiri, merasa bersalah, mencari jaminan secara
berlebihan, ragu- ragu untuk mencoba pengalaman baru, perilaku yang
bimbang, perilaku yang tidak asertif, pasif, kontak mata yang kurang,
terlalu penurut, menolak umpan balik yang positif, mengulang kembali
kejadian-kejadian yang gagal pada masa lalu, menilai kemampuan diri
terlalu rendah tidak sesuai dengan kenyataan.
c. Gangguan gambaran diri (kebingungan mental dalam melihat
gambaran fisik diri sendiri), tanda-tandanya:
Tidak mengerti bagian-bagian tubuh sendiri, perubahan fungsi tubuh,
perubahan struktur tubuh, menghindari melihat tubuh sendiri,
menghindari menyentuh tubuh sendiri, perilaku tidak mengenal
tubuhnya sendiri, perubahan gaya hidup, perasaan negatif terhadap
tubuh sendiri.
10. Peran
a. Gangguan pengasuhan (ketidakmampuan pengasuh untuk memelihara
dan meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan anak), tanda-
tandanya:
1) Anak: perilaku menyimpang, kemunduran perkembangan kognitif,
cemas, kegagalan berkembang, sering terjadi kecelakaan, sering
sakit, riwayat penganiayaan, riwayat trauma, gangguan fungsi
sosial, kurangnya prestasi akademik, perkembangan yang lambat,
melarikan diri, temperamental, anak prematur.
2) Orang tua: kondisi tertinggal, penurunan kemampuan
mengasuh anak, kurangnya interaksi antara anak dan oran tua,
riwayat penganiayaan, bermusuhan, kurangnya pemeliharaan
kesehatan pada anak, perilaku merawat yang tidak konsisten,
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan anak, mengabaikan
kebutuhan anak, perilaku menghukum, menolak anak, berkata
negatif tentang anak, lingkungan rumah tidak aman, kurangnya
keterampilan berkomunikasi, perubahan fungsi kognitif,
berpendidikan rendah, kurangnya pengetahuan tentang
perkembangan anak, kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan
kesehatan pada anak, orang tua tunggal, harga diri rendah, stres,
kehamilan yang tidak direncanakan dan diinginkan, kesulitan
bekerja.
b. Disfungsi proses keluarga (fungsi psikososial, spiritual, dan fisiologis
keluarga yang tidak dapat dijalankan sehingga terjadi ketidakefektifan
pemecahan masalah dan krisis dalam keluarga).
Tanda-tandanya:
1) Perilaku: agitasi, perubahan konsentrasi, menyalahkan, tidak
menepati janji, kekacauan, menghindari konflik, berduka yang
berlebihan, pola komunikasi yang kurang, penurunan kontak fisik,
ketergantungan, kesulitan untuk menciptakan suasana yang
membahagiakan, kesulitan menjalin hubungan yang intim, gangguan
prestasi akademik pada anak, pengambilan keputusan yang keras, tidak
matang, ketidakmampuan menerima perbedaan perasaan,
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan emosional, spiritual dan
keamanan dari anggota keluarga, ketidaksesuaian ekspresi marah,
kurangnya pengetahuan tentang penganiayaan, kurangnya keterampilan
berkomunikasi, kurangnya kemampuan mengambil keputusan,
berbohong, manipulasi, menyalahkan diri sendiri, isolasi sosial, stres,
penganiayaan anak dengan kata-kata, penganiayaan orang tua dengan
kata-kata.
2) Perasaan: Marah, cemas, bingung, depresi, tertekan, gagal, tidak
puas, jengah, takut, merasa bersalah, kesepian, frustasi, tidak ada
perasaan sayang, perasaan yang tidak dapat dimengerti, perasaan
yang berbeda kepada tiap orang, bermusuhan, menyakiti, tidak
aman, kesepian, kehilangan identitas, harga diri rendah, tidak
percaya, keinginan untuk melakukan sesuatu berkurang, tidak ada
kekuatan, menolak, tertekan, tidak bahagia, rentan.
3) Peran dan hubungan: perubahan fungsi peran, masalah keluarga
yang lama, sistem komunikasi tertutup, konflik antar anggota
keluarga, hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga,
ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan anggota
keluarga, ritual dan peran keluarga yang gagal, keluarga menolak,
kurangnya respek keluarga untuk kemandirian anggota keluarganya.
c. Ketidakefektifan hubungan (Pola hubungan yang saling meguntungkan
dalam keluarga yang kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga).
Tanda-tandanya: Keterlambatan dalam memenuhi tujuan yang sesuai
dengan tahapan siklus hidup keluarga, ketidakpuasan hubungan antar
anggota keluarga, ketidakpuasan secara emosional antar anggota
keluarga, ketidakpuasan berbagi ide antar anggota keluarga, ketidakpuasan
berbagi informasi antar anggota keluarga, kurangnya pengertian antar
anggota keluarga, kurangnya keseimbangan kemandirian antar anggota
keluarga, kurangnya kerjasama, kurangnya dukungan, kurangnya
komunikasi.
d. Konflik peran pengasuhan (Pengalaman peran pengasuhan orang tua
yang bingung dan terjadi konflik untuk berespon terhadap krisis).
Tanda-tandanya: cemas, perubahan peran pengasuhan, frustasi,
gelisah, persepsi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan anak,
persepsi kehilangan kontrol dalam mengambil keputusan yang
berhubungan dengan anak.
e. Gangguan interaksi sosial (Kurangnya hubungan sosial baik kuantitas
maupun kualitas).
Tanda-tandanya: Ketidaknyamanan situasi sosial, ketidakpuasan
dengan perubahan sosial, tidak berfungsinya hubungan dengan orang
lain, ggangguan fungsi sosial.
11. Koping (Mekanisme Pertahanan Diri)
a. Cemas, tanda-tandanya:
1) Perilaku: Penurunan produktifitas, pergerakan eksternal, gelisah,
melirik sekitar, insomnia, kurangnya kontak mata, melihat disekitar
dengan hati- hati, khawatir tentang perubahan kejadian
2) Sikap: menderita, perasaan tertekan, takut, perasaan yang tidak
adekuat, kecemasan yang meningkat, cepat marah, menyesal,
bingung, perasaan tidak berdaya, fokus diri, ketidakpastian,
khawatir.
3) Fisiologis: muka tegang, tangan tremor, peningkatan frekuensi
nafas, peningkatan tekanan darah, cepet goyah, gemetar, bergetar
suara.
4) Simpatis dan parasimpatis: perubahan pola nafas, tidak nafsu
makan, diare, mulut kering, muka merah, kelemahan, nyeri perut,
perubahan pola tidur, penurunan denyut jantung, mual, peningkatan
frekuensi buang air kecil.
5) Kognitif: perubahan perhatian, perubahan konsentrasi, bloking
(Hilang ide secara tiba-tiba), penurunan kemampuan pemecahan
masalah.
b. Ketidakefektifan koping, tanda-tandanya:
Perubahan konsentrasi, perubahan pola tidur, perubahan pola
komunikasi, kelemahan, sering sakit, ketidakmampuan untuk
mengatakan minta tolong, ketidakefektifan strategi koping, kurangnya
dukungan sosial, kurangnya ketrampilan mengambil keputusan.
c. Ketidakberdayaan (Pengalaman hidup yang kurang kontrol terhadap
situasi, termasuk persepsi bahwa tindakan yang dilakukan tidak akan
berhasil).
Tanda-tandanya: mengasingkan diri, ketergantungan, depresi,
keraguan tentang peran yang dijalankan, frustasi dengan kemampuan
yang dimiliki, kurang dapat mengontrol perilaku, malu.
12. Kebutuhan Keamanan
a. Risiko infeksi
Faktor risiko: menderita penyakit kronis, tidak imunisasi, kurang
pengetahuan, dilakukan proses pembedahan, malnutrisi, obesitas,
perubahan peristaltik, perubahan integritas kulit, prematur, perokok.
b. Perubahan integritas kulit
Hipertemi (Suhu tubuh di atas normal)
Karakteristik: Kejang, kulit merah hipotensi, kelemahan, takikardi
(Denyut nadi di atas normal, frrekuensi nafas di atas normal).
Hipotermi (Suhu tubuh di bawah normal)
Karakteristik: denyut nadi di bawah normal, kebiruan pada kuku,
penurunan frekuensi napas, hipoksia (O2 dalam jaringan rendah), kulit
terasa dingin, gemetar.
c. Ketidakefektifan termoregulasi (suhu tubuh yang beruba-ubah dari
hipotermi ke hipertermi atau sebaliknya).
Karakteristik: kuku kebiruan, perubahan suhu yang tiba-tiba, kulit
kemerahan, peningkatan frekuensi napas, denyut nadi meningkat.
13. Kenyamanan
a. Perubahan kenyamanan fisik (Persepsi Kurangnya kemudahan dan
bantuan pada dimensi fisik dan psikologis).
Karakteristik: perubahan pola tidur, cemas, menangis, perasaan yang
tidak nyaman, perasaan ingin marah.
b. Mual
Tanda-tandanya: Keengganan terhadap makanan, sensasi tersedak,
peningkatan pengeluaran air liur, peningkatan keinginan menelan,
mual, rasa asam.
c. Nyeri akut (pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial,
onset mendadak atau lambat, intensitas apapun dari ringan sampai
berat dengan akhir diantisipasi atau diprediksi secara subyektif), tanda-
tandanya:
Perubahan parameter fisiologis (tekanan darah, denyu nadi, frekuensi
pernapasan), perubahan nafsu makan, keringat yang berlebihan,
perilaku pengalihan perhatian, perilaku yang menunjukkan ekspresi
(waspada, menangis, gelisah), ekspresi wajah (mata kurang berkilau,
kelihatan terpukul, selalu bergerak, menyeringai), perilakunya berhati-
hati, putus asa, melaporkan adanya nyeri baik oleh klien maupun
keluarga, pupil melebar, fokus pada diri sendiri, teridentifikasi nyeri
berdasarkan hasil pengkajian nyeri pada klien dengan menggunakan
instrumen McGill, Brief Pain Inventory.
d. Nyeri kronis (pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial,
onset mendadak atau lambat, intensitas apapun dari ringan sampai
berat, konstan atau berulang tanpa diantisipasi atau diprediksi dan
durasi lebih dari 3 bulan), tanda-tandanya: Perubahan kemampuan
untuk melakukan aktifitas secara terus menerus, perubahan pola tidur,
tidak nafsu makan, perilaku yang menunjukkan ekspresi (waspada, menangis,
gelisah), ekspresi wajah (mata kurang berkilau, kelihatan terpukul, selalu
bergerak, menyeringai), perilakunya berhati-hati, putus asa, melaporkan
adanya nyeri baik oleh klien maupun keluarga, pupil melebar, fokus pada diri
sendiri, teridentifikasi nyeri berdasarkan hasil pengkajian nyeri pada klien
dengan menggunakan instrumen McGill, Brief Pain Inventory.
e. Perubahan kenyamanan lingkungan (Persepsi Kurangnya
kemudahan dan bantuan pada dimensi lingkungan), tanda-tandanya:
Perasaan terlalu dingin, perasaan terlalu panas, ketidakmampuan untuk
santai, ketidakpuasan pada situasi
f. Isolasi sosial (Pengalaman kesendirian oleh individu yang
dirasakan atau dipaksakan oleh orang lain dan sebagai status yang
negatif), tanda-tandanya: Tidak ada dukungan sosial, sendiri karena
dipaksakan sendiri oleh orang lain, budaya yang tidak sesuai,
keinginan untuk sendiri, perkembangan yang terlambat,
menonaktifkan kondisi, perasaan yang berbeda dengan orang lain, afek
datar, menolak riwayat hidup, bermusuhan, kurangnya kemampuan
untuk menaruh harapan kepeda orang lain, merasa tidak aman
berada ditempat umum, semua yang dilakukan tidak berarti,
kurangnya kontak mata, tindakan yang berulang-ulang, nilai-nilai yang
tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, menarik diri/
ditarik.
14. Spiritual
a. Distress moral (ketidakmampuan berespon pada seseorang dalam
mengambil keputusan terkait dengan etika/moral), tanda-tandanya:
Menderita ketika harus memilih 1 keputusan terkait moral (Misalnya
ketidakberdayaan, cemas, takut).
b. Perubahan religiusitas (perubahan kemampuan untuk melakukan
kegiatan terkait kepercayaan dan partisipasi dalam ritual tradisi pada
agama tertentu). Keinginan untuk berhubungan kembali dengan pola
kepercayaan terdahulu, kesulitan dalam mengikuti kegiatan ibadah,
pertanyaan tentang kegiatan ibadah.
c. Distres spiritual (suatu kondisi terkait dengan gangguan kemampuan
untuk memberikan makna dalam hidup melalui koneksi dengan diri
dan orang lain, dunia atau sesuatu yang superior, tanda-tandanya
Cemas, menangis, kelelahan, takut, tidak bisa tidur, pertanyaan tentang
identitas diri, pertanyaan tentang arti hidup, pertanyaan tentang arti
penderitaan.

C. Petunjuk Praktik Klinik


1. Lakukan identifikasi data hasil pengkajian dengan menemukan
kesenjangan data dengan cara membandingkan data hasil pengkajian
dengan standar normal atau data/ kondisi yang seharusnya.
2. Lakukan analisa data keperawatan keluarga
Menyusun dan mengelompokkan kesenjangan data ke dalam data subjektif
dan data objektif untuk kemudian data yang sejenis atau data yang
berkaitan dikelompokkan dan dimasukkan ke dalam kolom data pada tabel
analisa data keperawatan keluarga

Tabel 3. Diagnosis Keperawatan Keluarga

No Data Masalah Keperawatan


1 DS :
DO :

2 Dst.....
3. Lakukan perumusan diagnosa keperawatan komunitas kelompok khusus
a. Persiapan
Persiapan yang anda harus lakukan adalah tabel analisa data dan buku
referensi: NANDA, ICNP, 3S (SDKI, SIKI, SLKI).
b. Pelaksanaan
Perlu diingat bahwa dalam merumuskan diagnosa keperawatan
komunitas kelompok khusus dilakukan dengan menyiapkan data dari
analisa data yang telah dilakukan sebelumnya. Cermatilah data pada
tabel analisa data dengam baik dan cerdas.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi keluhan klien dan atau keluarga
2) Memasukkan domain
3) Memasukkan kelas
4) Melihat definisi diagnosa
5) Melihat batasan karakteristik
Sesuai dengan hasil Kongres IPKKI, penulisan dignosa
keperawatan keluarga ditulis tanpa menyebutkan penyebab (etiologi)
dari masalah kesehatan yang dialami atau diagnosa tunggal (single
diagnosa). Sebagai contoh perumusan diagnosa adala sebagai berikut:
Tabel 4. Contoh Penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga
No Analisa Data Diagnosa Keperawatan
1 DS: Perilaku kesehatan
a. Tn. S mengatakan bahwa An. C cenderung berisiko pada
dalam 1 minggu terakhir mengalami keluarga Tn. S
diare
b. Ny. S mengatakan bahwa An. C
tidak mau menggunakan alas kaki
dan jarang mencuci tangan serta kaki
setelah bermain
DO:
Hasil observasi perawat didapatkan
a. An. C tidak melakukan cuci tangan
setelah bermain
b. An. C tidak mengenakan alas kaki
c. Kuku An. C panjang dan kotor

Setelah diagnosa keperawatan dirumuskan, selanjutnya masalah/


diagnosa tersebut dilakukan prioritas masalah untuk dicari pemecahan
masalahnya. Dalam melakukan prioritas perlu melibatkan seluruh
anggota keluarga karena penetapannya bersama dengan keluarga.

D. Pelaporan Hasil Praktik Klinik


Pendokumentasian diagnosa keperawatan keluarga dimulai dari
mengumpulkan hasil pengkajian, proses analisa data, serta merumuskan
diagnosis keperawatan. Buatlah daftar diagnosa keperawatan, catatlah hasil
kegiatan anda tersebut ke dalam dokumentasi laporan asuhan keperawatan
keluarga.
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK
Kegiatan Praktik Klinik 3

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Apa kabar anda? Masih semangat untuk melanjutkan tahap berikutnya. Mari kita masuk
pada tahap proses keperawatan yang ketiga adalah dengan melakukan penyusunan rencana
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang muncul. Praktik klinik
perencanaan keperawatan komunitas keluarga untuk memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik untuk mempraktikkan bagaimana cara menyusun rencana keperawatan
berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan. Rencana keperawatan yang
disusun mencakup prioritas masalah, penetapan tujuan, dan rencana interveni. Dalam
menentukan tujuan dan intervensi anda perlu mempertimbangkan sarana dan prasarana yang
dimiliki keluarga serta kemampuan keluarga untuk melaksanakan rencana yang telah
disusun. Perencanaan keperawatan merupakan bagian penting dalam proses asuhan
keperawatan karena perencanaan ini merupakan dasar berpijak dalam melakukan tindakan
keperawatan (implementasi keperawatan). sehingga perencanaan yang tepat akan dapat dapat
memecahkan masalah yang dihadapi. Namun demikian sebaliknya bila perencanaan tidak
akurat, dan tidak tepat, maka tujuan tidak akan tercapai dan masalah keperawatan tidak
teratasi.
Untuk memudahkan Anda dalam melaksanakan perencanaan keperawatan keluarga,
maka panduan ini akan diuraikan dalam kegiatan praktik klinik yaitu: prioritas masalah
keperawatan keluarga, rumusan tujuan keperawatan keluarga dan intervensi keperawatan
keluarga. Pada akhir kegiatan praktik keperawatan keluarga, secara umum anda diharapkan
mampu memahami dan menyusun perencanaan keperawatan keluarga dan secara khusus
anda diharapkan dapat; memprioritaskan masalah keperawatan keluarga, merumuskan tujuan
dan menyusun kriteria evaluasi bersama-sama keluarga.
Masih ingat dengan langkah-langkah penyusunan intervensi? Nah, untuk
memperlancar kegiatan silakan dapat mengikuti langkah-langkahnya, sebagai
berikut:
1. Pelajari terlebih dahulu proses keperawatan keluarga, Standar Operating
Prosedure (SOP) yang berkaitan dengan perencanaan keperawatan keluarga dan
lakukan latihan-latihan menyusun perencanaan keperawatan keluarga.
2. Pahami juga tentang cara melakukan prioritas masalah keluarga.
3. Keberhasilan proses pembelajaran anda dalam mata kuliah ini sangat bergantung
kepada kesungguhan anda dalam mengerjakan kolaborasi dengan sektor lain.
4. Bila anda menemukan kesulitan, seilahkan hubungi instruktur klinik/pembimbing atau
fasilitator yang mengampu mata kuliah ini.
B. Uraian Materi
Proses perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi keperawatan
yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi masalah kesehatan klien
yang telah diidentifikasi dan divalidasi pada tahap perumusan diagnosis keperawatan.
Perencanaan disusun dengan penekanan pada partisipasi klien, keluarga dan koordinasi
dengan tim kesehatan lain. Perencanaan mencakup penentuan prioritas masalah, tujuan dan
rencana keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan prioritas masalah
Menetapkan prioritas masalah/ diagnosis keperawatan keluarga adalah dengan
menggunakan skala menyusun prioritas dari Maglaya (2009)
Tabel 5. Skala untuk Menentukan Prioritas Diagnosis Keperawatan Keluarga
Kriteria Skore Bobot Rumus Menghitung
1. Sifat Masalah:
a. Aktual 3 1 Sifat Masalah yang muncul x Bobot
b. Risiko/Ancaman 2 Skor
Kesehatan 1
c. Keadaan sejahtera
d. diagnosis sehat
2. Kemungkinan Masalah
dapat diubah : 2
a. Mudah 1 2 Kemungkinan Masalah yang muncul x Bobot
b. Sebagian 0 Skor
c. Tidak dapat
3. Kemungkinan Masalah
dapat dicegah: 3
a. Tinggi 2 1 Kemungkinan Masalah yang muncul x Bobot
b. Cukup 1 Skore
c. Rendah
4. Menonjolnya Masalah:
a. Masalah dirasakan 2 1 Menonjolnya Masalah yang muncul x Bobot
dan harus segera Skore
ditangani
1
b. Ada masalah tetapi
tidak perlu
ditangani 0
c. Masalah tidak
dirasakan
Jumlah Total Hasil ......

Cara Skoring:
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikan dengan bobot
c. Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria

2. Faktor-faktor yang dapat Memengaruhi Penentuan Prioritas


Penentuan prioritas masalah didasarkan dari empat kriteria, yaitu sifat masalah,
kemungkinan masalah dapat diubah, potensi masalah untuk dicegah dan menonjolnya
masalah.
a. Kriteria pertama, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan
pada masalah actual karena yang pertama memerlukan tindakan segera
dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
b. Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah,
perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor-faktor sebagai
berikut:
1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masalah
2) Sumber daya kelaurga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
3) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan, dan
waktu
4) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat dan sokongan masyarakat.
c. Kriteria ketiga, yaitu potensi masalah dapat dicegah. Factor-faktor
yang perlu diperhatikan adalah:
1) Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
2) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang
tepat dalam memperbaiki masalah
4) Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah
d. Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai
persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.
Nilai skor yang tertinggi yang terlebih dahulu diberikan intervensi
keluarga.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan tujuan
keperawatan keluarga yaitu:
a. Tujuan harus berorientasi pada keluarga, dimana keluarga diarahkan
untuk mencapai suatu hasil
b. Criteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus benar-benar
bisa diukur dan dapat dicapai oleh keluarga
c. Tujuan menggambarkan berbagai alternative pemecahan masalah yang
dapat dipilih oleh keluarga
d. Tujuan harus bersifat spesifik atau sesuai dengan konteks diagnosis
keperawatan keluarga dan factor-faktor yang berhubungan
e. Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab
keluarga dalam pemecahan masalah. Penyusunan tujuan harus
bersama-sama dengan keluarga.
Rencana tindakan keperawatan keluarga merupakan sekumpulan rencana
tindakan yang direncanakan perawat untuk mengatasi penyebab sesuai
dengan rencana/ kriteria evaluasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam mengembangkan rencana keperawatan adalah:
a. Rencana keperawatan harus berdasarkan atas analisa secara
menyeluruh tentang masalah situasi keluarga.
b. Rencana keperawatan harus realistis. Artinya dapat dilaksanakan dan
dapat menghasilkan apa yang diharapkan.
c. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi
kesehatan, misalnya jika instansi kesehatan yang bersangkutan tidak
memungkinkan pemberian pelayanan secara cuma-cuma, maka
perawat harus mempertimbangkan hal tersebut dalam membuat
rencana keperawatan dan tindakan.
d. Rencana keperawatan harus dibuat bersama keluarga, hal ini sesuai
dengan prinsip bahwa perawat bekerja bersama keluarga dan bukan
untuk keluarga.
e. Rencana keperawatan dibuat secara tertulis, hall ini berguna bagi
perawat maupun tim kesehatan lainnya, serta dapat membantu dalam
mengawasi perkembangan masalah keluarga.
Tabel 6. Contoh Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga
Data Diagnosis NOC NIC
Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
DS: 00188 Perilaku Keluarga Keluarga
Klien Kesehatan mampu mampu
mengatakan Cenderung mengenal mengenal
a. Dada terasa Berisiko masalah masalah
diremas kesehatan. kesehatan.
b. Cepat lelah 1803 Pengetahuan 5606 Pengajaran:
c. Letih kesehatan individu
d. Riwayat 1602 Pengetahuan 5604 Pengajaran:
keluarga tentang proses kelompok
e. Rasa terbakar penyakit 5602 Pengajaran:
di dada Perilaku proses
f. Perasaan mual 1603 peningkatan penyakit
g. Pusing kesehatan 1100 Manajemen
h. Detak jantung Mencari nutrisi
tidak teratur 1827 informasi 1120 Terapi nutrisi
i. Perokok masalah Konseling
DO: kesehatannya 5246 nutrisi
Hasil Status nutrisi Monitoring
pemeriksaan 1411 1160 nutrisi
j. Tekanan darah
: 160/ 100 Keluarga Keluarga
mmHg mampu mampu
k. BB diatas memutuskan memutuskan:
normal tindakan dan memperkuat
(obesitas) keyakinan atau
l. Malas kelaurga meningkatkan
beraktivitas untuk kognitif yang
m.Kolesterol : > meningkatkan diinginkan
240 atau atau
n. EKG : memperbaiki mengubah
Nampak kesehatan: kognitif yang
aritmia tidak
o. Peningkatan diinginkan
kolesterol 1606 5250 Dukungan
Berpartisipasi membuat
dalam keputusan
memutuskan 5310 Membangun
perawatan harapan
1700 kesehatan 5270 Dukungan
Keyakinan emosi
2202 kesehatan
Berpartisipasi
dalam
memutuskan
perawatan
2605 kesehatan
Kesiapan
caregiver
dalam
perawatan di
2609 rumah
Partisipasi
keluarga
dalam
perawatan
professional

Keluarga Keluarga
mampu mampu
merawat/ merawat,
membantu keluarga
melaksanakan dalam
ADL membantu
melaksanakan
ADL
1622 Perilaku 1280 Bantuan
kepatuhan: penurunan
diit yang berat badan
dianjurkan 1400 Manajemen
1705 Orientasi nyeri
kesehatan
5390 Peningkatan
2006 Status kesadaran diri
kesehatan
personal
Keluarga Keluarga
mampu mampu
memodifikasi memodifikasi
lingkungan lingkungan

1908 Deteksi risiko 6610 Identifikasi

1914 Kontrol risiko: risiko


penyakit 4360 Modifikasi
kardiovaskuler perilaku
Keluarga Keluarga
memiliki memiliki
kemampuan kemampuan
untuk untuk
memanfaatkan memanfaatkan
pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan
1806 Pengetahuan 7910 Konsultasi
tentang 8100 Rujukan
sumber- 7400 Bantuan
sumber system
kesehatan kesehatan
1603 Perilaku
mencari
pelayanan
kesehatan
2605 Partisipasi
keluarga
dalam
perawatan
keluarga

C. Petunjuk Praktik Klinik


Dalam mempersiapkan perencanaan keluarga, mahasiswa harus
berkoordinasi dan melibatkan seluruh anggota keluarga. Lakukan proses
diskusi dengan terbuka dan usahakan keluarga memiliki peran serta secara
aktif dalam mengikuti kegiatan ini.
1. Persiapan
Setelah perumusan diagnosis dan penyusunan prioritas diagnosis
keperawatan keluarga oleh mahasiswa telah selesai dilakukan, maka
ajaklah keluarga untuk menyusun perencanaan sebagai upaya dalam
mengatasi masalah kesehatan
2. Pelaksanaan: mulai membuat rencana tindakan keperawatan dengan
mengacu pada tujuan dan kriteria evaluasi.
a. Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka
menstimulasi kesadaran dan penerimaan terhadap masalah
keperawatan keluarga adalah dengan memperluas dasar pengetahuan
keluarga, membantu keluarga untuk melihat dampak atau akibat dari
situasi yang ada, menghubungkan antara kebutuhan kesehatan dengan
sasaran yang telah ditentukan, dan mengembangkan sikap positif
dalam menghadapi masalah.
Contoh rencana tindakannya meliputi:
1) Berikan pendidikan kesehatan tentang perawatan hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang pemahaman penyakit
hipertensi yang dimiliki keluarga
3) Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
4) Berikan penguatan dengan pujian apabila keluarga berpartisipasi
aktif selama kegiatan berlangsung.
b. Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat menentukan
keputusan yang tepat. Rencana tindakan yang dapat dilakukan adalah:
1) Diskusikan dengan keluarga tentang konsekuensi yang akan
timbul jika tidak melakukan tindakan
2) Diskusikan tentang alternatif tindakan yang mungkin dapat
diambil serta sumber-sumber yang diperlukan
3) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat dari masing-
masing alternative tindakan
c. Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan
kepercayaan diri dalam memberikan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit. Rencana tindakannya meliputi:
1) Ajarkan keluarga tentang terapi komplementer, seperti senam kaki
diabetik
2) Berikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktekkannya
sendiri
3) Berikan pujian pada keluarga apabila mampu menpraktekkan
dengan benar
4) Buatlah jaduwal kegiatan senam kaki bersama-sama keluarga
d. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan
lingkungan yang menunjang kesehatan. Rencana tindakannya adalah:
1) Diskusikan dengan keluarga tentang pengaturan lingkungan
psikologis yang nyaman di keluarga.
2) Diskusikan dengan keluarga tentang pembagian peran masing-
masing anggota keluarga.
3) Diskusikan jalur komunikasi antar anggota keluarga untuk
menghindari konflik di keluarga.
4) Diskusikan dengan keluarga tentang kecukupan ventilasi,
pencahayaan, kebersihan dan pengaturan ruangan.
5) Bantu keluarga memperbaiki fasilitas fisik yang ada
e. Rencana tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, Perawat harus mempunyai
pengetahuan yang luas dan tepat tentang sumber daya yang ada di
masyarakat dan cara memanfaatkannya. Rencana tindakan yang dapat
disusun:
1) Diskusikan tentang fasilitas kesehatan yang biasa digunakan
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan
2) Berikan informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan
yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga
3) Diskusikan tentang fasilitas kesehatan yang sesuai yang dapat
digunakan oleh seluruh anggota keluarga.
3. Apabila ada kesulitan, silakan hubungi pembimbing klinik dan atau
akademik

1) Pelaporan Hasil Praktik Klinik


Kegiatan perencanaan keluarga telah selesai, tugas anda selanjutnya
adalah menyusun laporan pelaksanaan perencanaan komunitas. Buatlah
laporan secara sistematis dan terinci. Dokumentasi perencanaan keperawatan
keluarga secara lengkap mencakup diagnosa keperawatan sesuai prioritas,
tujuan, rencana evaluasi dan rencana tindakan keperawatan keluarga.
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK
Kegiatan Praktik Kinik 4

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
KELUARGA

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Praktik klinik implementasi keperawatan keluarga untuk memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik untuk mempraktikkan melaksanakan
tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang
terjadi. Setelah menyelesaikan kegiatan praktik klinik 4 tentang implementasi
keperawatan keluarga mahasiswa diharapkan mampu: melaksanakan
implementasi keperawatan keluarga yang dapat dilakukan pada individu
dalam keluarga dan pada anggota keluarga lainnya.

B. Uraian Materi
Implementasi yang ditujukan pada individu, meliputi:
1. Tindakan keperawatan langsung
2. Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
3. Tindakan observasi
4. Tindakan pendidikan kesehatan
Implementasi keperawatan yang ditujukan pada keluarga meliputi:
1. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, mendorong sikap emosi yang
sehat terhadap masalah
2. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat untuk
individu dengan cara mengidentifikasi konsekuensi jika tidak melakukan
tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga,
mendiskusikan tentang konsekuensi setiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan
fasilitas yang ada dirumah, mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara menemukan sumber-sumber yang daoat
digunakan keluarga, melakukan peubahan lingkungan keluarga seoptimal
mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dengan cara mengenalkan fasilitas yang ada di lingkungan keluarga,
membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

C. Petunjuk Praktik Klinik


Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan untuk membantu keluarga
dalam memenuhi kebutuhan dan membantuk menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga dan anggota keluarganya. Fokus pada tahap implementasi
adalah bagaimana mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Setelah anda mengidentifikasi dan menentukan implemntasi/ tindakan,
maka buatlah persiapan untuk melaksanakan tindakan keperawatan. Misalnya
bila anda akan melakukan tindakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan
pada keluarga, maka persiapan yang harus anda lakukan juga persiapan untuk
melaksanakan pendidikan kesehatan mulai dari persiapan individu/keluarga,
persiapan lingkungan, penyusunan SAP (Satuan Acara Penyuluhan), media
yang digunakan sampai pada persiapan alat-alat yang diperlukan.
Setelah melakukan persiapan, selanjutnya lakukan pendekatan dengan
keluarga untuk membina hubungan saling percaya dengan keluarga.
Sampaikan maksud dan tujuan anda sebelum melakukan tindakan agar
keluarga mengerti dan mendukung serta mau bekerja sama dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan keluarga.
Langkah-langkah yang harus anda lakukan dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan keluarga adalah:
1. Perhatikan diagnosa keperawatan keluarga prioritas pertama yang telah
anda susun dan lihatlah intervensi/ rencana tidakan apa yang telah anda
tetapkan guna memenuhi kebutahan atau menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga.
Sebagai contoh, bila diagnosa keperawatan prioritas pertama adalah
“...., maka rencana tindakan (intervensi) yang menjadi prioritas pertama
untuk dilaksanakan.
2. Selanjutnya beritahu keluarga atau klien tentang rencana tindakan
yang akan dilaksanakan, sambil mempersiapkan keluarga atau klien untuk
tindakan dimaksud.
3. Kemudian dekatkan alat-alat yang diperlukan disisi klien yang akan
dilakukan tindakan keperawatan.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan langkah demi langkah sesuai dengan
Prosedur standar operaional yang telah ditetapkan.
5. Amati respon klien/ keluarga selama proses/ pelaksanaan tindakan
berlangsung.
6. Akhiri tindakan keperawatan dengan melakukan terminasi kepada
keluarga atau klien dengan mengucapkan salam.
7. Rapihkan tempat atau lingkungan keluarga dan kemasi barang atau alat-
alat yang telah dipergunakan.
D. Pelaporan Hasil Praktik Klinik
Tidakan keperawatan atau implementasi yang telah anda lakukan kepada
keluarga jangan lupa harus anda dokumentasikan ke dalam bentuk laporan
kegiatan. Laporkan setiap tindakan dan hasil dari tindakan keperawatan yang
telah anda lakukan serta catat juga respon keluarga baik secara obyektif
maupun secara subyektif.
Pencatatan dan pelaporan dibuat dalam format asuhan keperawatan
keluarga. Serahkan laporan segera setelah praktik selesai. Hasil implementasi
keperawatan keluarga dituangkan ke dalam tabel implementasi yang
merupakan bagian dari rencana asuhan keperawatan seperti di bawah ini.
Tabel 7. Implementasi Keperawatan Keluarga
Tanggal/ Jam No. Implementasi Respon Tanda
Diagnosa Tangan
16 Januari 2018 1 1. Melakukan Subyektif: Anggita
Jam 15.30 WIB pemeriksaan 1. Keluarga mampu
Gula Darah menjelaskan
Sewaktu (GDS) tentang definisi
2. Memberikan DM, tanda gejala
pendidikan DM, etiologi DM,
kesehatan penatalaksanaan
tentang DM DM
3. Mengajarkan 2. Keluarga
terapi senam mengatakan belum
kaki DM tahu jika Ny. V
menderita DM
3. Ny. V mengatakan
jika ibunya
memiliki riwayat
DM
Obyektif:
1. Nilai gula darah:
230 mg/ dL
2. Keluarga mampu
mengikuti kegiatan
pendidikan
kesehatan dari awal
sampai akhir dan
cukup antusias
3. Ny. V mampu
melaksanakan
terapi senam kaki
DM sesuai prosedur
yang telah
diajarkan oleh
perawat.

Dan seterusnya..
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK
Kegiatan Praktik Klinik 5

EVALUASI KEPERAWATAN
KELUARGA

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Mahasiswa sekalian yang berbahagia, setelah anda menyelesakan tahap
implementasi keperawatan keluarga, kini saatnya masuk di bagian akhir dari
proses keperawatan keluarga, yakni evaluasi keperawatan. Setelah
menyelesaikan kegiatan evaluasi keperawatan keluarga, mahasiswa
diharapkan mampu:
1. Melaksanakan evaluasi formatif dalam keperawatan keluarga
2. Melaksanakan evaluasi sumatif dalam keperawatan keluarga
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan praktik klinik 5 ini, maka mahasiswa
diharapkan mempelajari tentang :
1. Evaluasi keperawatan keluarga
2. Amati bagaimana kondisi sumber daya keluarga yang ada saat ini
3. Keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada kesungguhan
Anda mempelajari isi panduan praktik klinik ini

B. Uraian Materi Kegiatan Belajar


Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya. Kerangka kerja evaluasi sudah terkandung dalam rencana
perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan perilaku yang spesifik
maka hal ini dapat berfungsi sebagai kriteria evaluasi bagi tingkat aktivitas
yang telah dicapai.
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, penilaian dan
evaluasi diperlukan untuk melihat keberhasilan. Bila tidak atau belum
berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan
mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan keluarga, untuk
itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
klien/ keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan selama proses asuhan
keperawatan atau pada akhir pemberian asuhan keperawatan. Perawat
bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien dan
keluarga terhadap pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji kemajuan status
kesehatan dalam konteks keluarga, membandingkan respon individu dan
keluarga dengan criteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah
serta kemajuan pencapaian tujuan keperawatan.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi
sumatif adalah evaluasi akhir. Evaluasi disusun menggunakan SOAP dengan
uraian:
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subyektif oleh
keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
O: Keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan
pengamatan yang obyektif.
A: Merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon subyektif dan
obyektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.

C. Petunjuk Praktik Klinik


Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan evaluasi
praktik keperawatan diantaranya adalah alat tulis berupa buku/ kertas dan
pena. Tidak kalah penting yaitu persiapan pengetahuan yang baik untuk
membandingkan antara hasil tindakan keperawatan dengan standar yang
ditetapkan. Setiap individu melakukan evaluasi formatif maupun sumatif
terhadap pelaksanaan implementasi keperawatan keluarga berdasarkan
intervensi yang telah ditetapkan.

D. Pelaporan Hasil Praktik Klinik


Selama proses dan setelah selesai melaksanakan tindakan keperawatan,
lakukanlah evaluasi berdasarkan kriteria waktu yang ditetapkan. Laporan
praktik evaluasi disusun segera setelah evaluasi keperawatan dilaksanakan.
Catat semua informasi yang ada selama tindakan. Laporan evaluasi
keperawatan dituangkan ke dalam format evaluasi asuhan keperawatan
seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Contoh Evaluasi Keperawatan Keluarga
Tanggal No Evaluasi Keperawatan TTD
Diagnosa
18 Januari 1 S: Keluarga mengatakan bahwa Ny. V mampu Dona
2022 mengetahui tentang DM, suaminya bersedia untuk
19.00 WIB menemani Ny. V melakukan senam kaki DM, Ny. V
sudah mulai mengurangi makanan yang manis, dan
sudah mendatangi Puskesmas terdekat untuk
memeriksakan kesehatan
O: Ny. V mampu menjelaskan tentang penyakit DM,
mampu melakukan senam kaki DM, dan sudah
mendapatkan kartu periksa dari Puskesmas terdekat

A: Keluarga Tn. S mampu mencapai 5 fungsi


perawatan kesehatan keluarga yang meliputi
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga lain
yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan

P:
1. Anjurkan untuk melakukan kegiatan senam kaki
DM secara rutin
2. Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
BAB V EVALUASI PRAKTEK

A. Metode evaluasi
Proses evaluasi dilakukan setiap hari saat mahasiswa melakukan tindakan
keperawatan sesuai capaian target ketrampilan, meliputi pengkajian, merumuskan
Diagnosa keperawatan, implementasi dan evaluasi, termasuk sikap perawat saat
melakukan tindakan keperawatan.
Tahapan Evaluasi praktek adalah :
1. Pre dan post conference dilakukan pada awal dan akhir praktek. Hal ini akan
mengetahui kesiapan mahasiswa dalam mencapai kompetensi dan
pemahamannya tentang apa yang akan ia lakukan (Evaluasi Formatif)
2. Kemampuan mahasiswa dalam mengelola pasien keluarga dan lansia meliputi,
asuhan keperawatan, pendidikan kesehatan. Kasus ini akan dievaluasi oleh
dosen pembimbing di akhir praktek tersebut atau ketika mahasiswa sudah siap
dilakukan evaluasi kompetensi.
3. Kemampuan mahasiswa dalam melakukan tindakan keperawatan sesuai
dengan capaian target ketrampilan.
4. Seminar kasus kelolaan
5. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada lansia yang berfokus pada
kasus degeneratif dan pada keluarga dengan resti.

B. Unsur Evaluasi
NO KEGIATAN PERSENTASE
1 Log book : 40 %
- Catatan reflektif jurnal (10 %)
- Dokumentasi askep (30 %)
2 o Media Edukasi 30 %
3 Lembar absensi / Kehadiran 20 %
4 Soft skill/ sikap selama praktik 10 %
Total 100 %

C. Sistem Penilaian
Sistem penilaian praktik klinik keperawatan Keluarga mengacu pada sistem penilaian
yang telah ditetapkan oleh Poltekkes Kemenkes Semarang berdasarkan Buku
Panduan Akademik tahun ajaran 2022/2023 dengan pembakuan nilai mutu sebagai
berikut :

Nilai Akhir Huruf Mutu Angka Mutu Keterangan


86-100 A 4 Istimewa
80-85 AB 3,5 Sangat Baik
70-79 B 3 Baik
60-69 BC 2,5 Cukup Baik
56-59 C 2 Cukup
50-55 D 1 Kurang
<50 E 0 Gagal

Praktikan dinyatakan lulus praktik klinik keperawatan Keluarga apabila nilai yang
diperoleh ≥ 75 (B). Jika nilai akhir stase praktikan < 75 maka praktikan wajib
melakukan evaluasi ulang atau penugasan untuk mencapai nilai batas minimal
praktik klinik keperawatan Keluarga.

D. Teknik Pengumpulan Tugas


Pengumpulan tugas akhir stase dilaksanakan maksimal tiga hari terhitung sejak hari
terakhir praktik klinik keperawatan Keluarga. Konsekuensi keterlambatan
pengumpulan tugas akhir stase yaitu praktikan mendapatkan nilai batas minimal stase
keperawatan Keluarga yaitu 75 (B). Tugas akhir stase dikirimkan dalam bentuk soft
file ke HELTI Mata Kuliah dan hard copy diserahkan ke pembimbing akademik masing
– masing yaitu terdiri dari Reflektif Jurnal, dokumentasi askep/laporan kasus, media
edukasi, lembar absensi. Ingat, semua berkas sudah di paraf oleh masing - masing
pembimbing Puskesmas. Berkas pendukung praktik klinik yang harus diserahkan yaitu
berita acara, daftar hadir mahasiswa, daftar hadir pembimbing dalam satu file utuh
melalui HELTI dan media Daring lain sesuai dengan kesepakatan pengelola program
studi.
BAB V PENUTUP

Keperawatan keluarga sangatlah mengasyikkan, dikarenakan klien keluarga


mempunyai karakteristik khusus yang harus diketahui oleh mahasiswa agar dapat
menerapkan tindakan keperawatan secara tepat. Kegiatan praktik ini membekali para
preceptee / mentee untuk menjadi perawat yang mampu merawat dan mencari jalan
keluar masalah keperawatan keluarga dan lansia.
Demikianlah Panduan Praktik klinik ini dibuat untuk dapat dijadikan acuan bagi
mahasiswa dan pembimbing klinik dalam melaksanakan praktik keperawatan pada
keluarga . Dalam pelaksanaannya bila ada hal yang kurang, diharapkan mahasiswa bisa
memenuhinya dari sumber-sumber lain yang bisa dipertanggung jawabkan.

Semarang, Maret 2024


Koordinator Mata Kuliah

Dr. Budi Widiyanto, MN.


NIP. 197505291998031002
REFERENSI

Bulechek, G.M., Bucher, H.K., Dochterman, J.M., dan Wagner, C.M. (2013).
Nursing interventions classification (NIC). 6th edition. USA: Elsevier
Mosby.

Friedman, M., Bowden, V. R., & Elaine G, J. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga. Jakarta: EGC.

Herdman, T.H. dan Kamitsuru, S. (2015). NANDA International Diagnosis


Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi, 2015-2017. Ed 10. Jakarta: EGC.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., dan Swanson, E. (2013). Nursing
outcomes classification (NOC). 6th edition. USA: Elsevier Mosby.

Riasmini NM, Permatasari H. Chairani R. Astuti NW. Ria RTTM, et al. (2017).
Panduan Asuhan Keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC, NIC di
Puskesmasdan masyarakat. Jakarta: UI Press.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Laporan Pendahuluan

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi keluarga
B. Tahap Tumbuh Kembang Keluarga
C. Tahap Tumbuh Kembang Keluarga sesuai kasus
D. Tugas Tahap Tumbuh Kembang Keluarga sesuai kasus
E. Perhatian Pelayanan Kesehatan Tahap Tumbuh Kembang Keluarga sesuai
kasus
F. Masalah keperawatan yang mungkin muncul sesuai tahap tumbuh kembang
keluarga sesuai kasus
Lampiran 2. Form Pengkajian Keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA Tn. ......DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
:..........

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pekerjaan KK :
5. Pendidikan KK :
6. Komposisi keluarga :

Tempat/
No Nama Jenis Hub dgn Umur Tanggal Lahir Pekerjaan Pendidikan
Kelamin KK

1
2
7. Genogram:digambarkan dalam 3 generasi dan diberikan
keterangandari masing-masing gambar
8. Tipe keluarga :Extended familyatau nuclear family(tipe
keluarga yangtinggal dalam satu rumah)
9. Latar Belakang Budaya
a. Suku bangsa :
b. Bahasa yang digunakan :
c. Kebiasaan budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan:
d. Adat/ tradisi :
e. Nilai-nilai kebudayaan :
10. Identifikasi religious
a. Agama :
b. Kegiatan rutin keagamaan :
c. Persepsi keluarga tentang agama :
d. Kepercayaan dan nilai- nilai agama :
11. Status sosial ekonomi
a. Kelas social : Keluarga pra sejahtera, sejahtera I,
sejahtera IIatau sejahtera III
b. Penanggung jawab ekonomi :
c. Dukungan ekonomi :
d. Jumlah pendapatan :
e. Fungsi ekonomi :
12. Aktivitas rekreasi keluarga :
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Sesuai dengan tahap perkembangan keluarga menurut
Duvall 1977 (Tahap perkembangan keluarga I – VIII)
14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Disesuaikan dengan tugas perkembangan berdasarkan
tahapperkembangan keluarga tersebut
15. Riwayat keluarga inti
Riwayat terbentuknya keluarga, dapat ditambahkan data
kapan menikah, sudah berapa lama menikah, apakah
pernah pindah rumah dari tempat tinggal yang sekarang
16. Riwayat Kesehatan Keluarga

III. LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah:
Menguraikan kepemilikan rumah, jenis bangunan, ubin,
atap rumah, peletakan perabot rumah, pencahayaan,
ventilasi, fasilitas rumah dan bagian-bagian dari rumah
(kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, runag makan
dsb), gambarkan denah rumah beserta arah mata angin
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
19. Mobilitas geografi keluarga
a. Lamanya tinggal di daerah ini :
b. Asal daerah sebelum migrasi :
c. Transportasi yang digunakan :
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a. Perkumpulan keluarga
b. Interaksi keluarga dengan masyarakat
21. Sistem pendukung keluarga
a. Informal :
b. Formal :
22. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Dasar :
23. Persepsi Keluarga tentang Tenaga Kesehatan yang Ada :

IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA


24. Pola komunikasi keluarga
a. Arah :
b. Frekuensi :
c. Tipe : verbal, non verbal
d. Media :
e. Efektivitas :
25. Struktur kekuatan keluarga
a. Pengambilan keputusan :.
b. Teknik Pengambilan Keputusan :
c. Peran serta keluarga dalam pengambilan keputusan :
26. Struktur peran
a. Peran Formal :
b. Peran Informal :
c. Konflik Peran :
d. Model Peran :
27. Nilai dan Norma budaya
V. FUNGSI KELUARGA
28. Fungsi Afektif
a. Kedekatan antar anggota keluarga :
b. Masalah hubungan antar anggota keluarga :
29. Fungsi Sosialisasi
30. Fungsi Perawatan Kesehatan :
a. Definisi sehat sakit menurut keluarga :
b. Kebiasaan penggunaan obat/ alkohol/ tembakau :
c. Peran keluarga dan praktek perawatan kesehatan :
d. Fungsi perawatan kesehatan (spesifik masalah fisik danpsikologis):
1) Mengenal masalah :
2) Mengambil keputusan :
3) Merawat anggota keluarga yang sakit:
4) Memodifikasi lingkungan :
5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan :
31. Fungsi Reproduksi
a. Perencanaan anggota keluarga :
b. Metode yang digunakan untuk mengendalikan jumlah
anggotakeluarga :
c. Masalah sistem reproduksi :
32. Fungsi Ekonomi

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


33. Stressorjangka pendek dan jangka panjang
34. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
35. Strategi koping yang digunakan

VII. HARAPAN KELUARGA

VIII. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


36. Praktik Pemenuhan Nutrisi Keluarga:
Tn. .... Ny. ....
Frekuensi
Komposisi
Kebutuhan
Porsi

37. Pemenuhan Cairan Keluarga :


Tn. .... Ny. ...
Kebutuhan
Intake
Output
Balance

38. Istirahat dan Tidur Keluarga


Tn. .... Ny. ....
Frekuensi
Lama
Kualitas
Kebiasaan
sebelum tidur
Masalah

39. Olahraga/ Mobilisasi :


Tn. .... Ny. ....
ROM
Mobilisasi
Frekuensi dan
lama olahraga
Masalah

40. Eliminasi (BAB dan BAK)


Tn. .... Ny. ....
Pola
Karakteristik
urine
Karakteristik
feses
Masalah

41. Personal Hygine :


Tn. ... Ny. ...
Mandi
Sikat gigi
Potong
kuku
Keramas

IX. PEMERIKSAAN FISIK


42. Tanda-tanda Vital
TTV Tn. ... Ny. ...
TD
Nadi
RR
Suhu

43. Pemeriksaan fisik


Bagian Tn. ... Ny. ...
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
Ekstremitas
Genitalia
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
No Data Masalah Keperawatan
1 DS :
DO :

2 Dst.....

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Kriteria Skore Bobot Rumus Menghitung
1. Sifat Masalah :
a. Aktual
3 1 Sifat Masalah yang muncul x Bobot
b. Risiko/Ancaman
2 Skore
Kesehatan
c. Keadaan sejahtera/
Diagnosis sehat
1

2. Kemungkinan Masalah
dapat diubah :
a. Mudah 2 2 Kemungkinan Masalah yang muncul x Bobot
b. Sebagian 1 Skore
c. Tidak dapat 0

3. Kemungkinan Masalah
dapat dicegah :
a. Tinggi 3 1 Kemungkinan Masalah yang muncul x Bobot
b. Cukup 2 Skore
c. Rendah 1

4. Menonjolnya Masalah :
a. Masalah dirasakan dan
2 1 Menonjolnya Masalah yang muncul x Bobot
harus segera ditangani
Skore
b. Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani
1
c. Masalah tidak
dirasakan
0

Jumlah Total Hasil


D. PERENCANAAN
No. Tujuan Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi
Dx Umum Evaluasi Evaluasi

E. Implementasi Keperawatan
Tanggal No. Implementasi Respon TTD
Diagnosa

D. Evaluasi Keperawatan
Jenis Evaluasi yang digunakan adalah Evaluasi Sumatif
(pada akhirkegiatan implementasi)
Tanggal No Evaluasi Keperawatan TTD
Diagnosa

S:
O:
A:
P:
Lampiran 3. Penilaian Perilaku Profesional (Softskill)

PENILAIAN PERILAKU PROFESIONAL (SOFTSKILL)

NO ITEM PENILAIAN BOBOT 1 2 3 TOTAL


1 Tepat waktu dalam mengikuti 10
kegiatan pembelajaran dan
menyelesaikan tugas

2 Menghormati orang lain (pasien 10


dan keluarga, sesama teman
mahasiswa, dokter, perawat,
petugas administrasi, dll)

3 Bekerjasama secara baik dengan 10


teman mahasiswa dan petugas
kesehatan lain

4 Memperhatikan dan 10
mendahulukan kepentingan
pasien diatas kepentingan diri
sendiri (termasuk suka
menolong)

5 Mencatat dan melaporkan hasil 10


pemeriksaan, laboratorium, dan
terapi sesuai dengan hasil
sebenarnya

6 Tidak melakukan pemalsuan 10


dokumen atau tanda tangan

7 Mengerjakan tugas ilmiah 10


(presentasi kasus, refleksi, dll)
secara mandiri atau tidak
menjiplak karya teman
8 Menggunakan seragam dan 10
atribut sesuai ketentuan

9 Tepat waktu dalam 10


pengumpulan tugas

10 Melakukan konsultasi tugas 10


secara rutin dan memberikan
feedback segera

NA =
NILAI AKHIR NA =.........................
300/3
Keterangan
Penilaian 1 : Kurang
Penilaian 2 : Cukup
Penilaian 3 : Baik Semarang,.......................
Preceptor Akademik

(.....................................)
Lampiran 4. Form Penilaian Laporan Pendahuluan

FORM PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN

Nama :.............................. Tanggal :.............................


NIM :.............................. Tempat :.............................

No. Aspek Yang Dinilai Bobot *Nilai


0 1 2
Laporan Pendahuluan
1. Susunan Kalimat/Penggunaan Bahasa
Teknik penulisan sesuai pedoman 5
2. Menjelaskan :
a. Definisi keluarga 4
b. Tahap Tumbuh Kembang Keluarga 4
c. Tahap Tumbuh Kembang Keluarga sesuai kasus 6
d. Tugas Tahap Tumbuh Kembang Keluarga sesuai kasus 7
e. Perhatian Pelayanan Kesehatan Tahap Tumbuh Kembang 7
Keluarga sesuai kasus
f. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul Sesuai 7
Tahap Tumbuh Kembang Keluarga sesuai kasus
3. Kepustakaan
a. Jumlah literatur minimal 5 dan mutakhir 5
b. Ketepatan cara penulisan kepustakaan 5
Total Nilai 100

*Keterangan:
Nilai 0 : Tidak dilakukan
Nilai 1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
Nilai 2 : Dilakukan dengan sempurna
Semarang,.......................
Preceptor Akademik

(.....................................)
Lampiran 5. Format Penilaian Laporan Asuhan Keperawatan

FORMAT PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


Nama : Kasus :
Puskesmas : Minggu Ke- :
No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai
0 1 2
1. Pengkajian
a. Menggunakan pendekatan sistematis dan komprehensif 6
b. Kemampuan menggali masalah klien 4
c. Data yang dikumpulkan lengkap (DS dan DO) 4
d. Melengkapi data penunjang pada status klien 4
e. Ketepatan analisa data 4
2. Diagnosa Keperawatan :
a. Ketepatan merumuskan diagnosa keperawatan 12
b. Jumlah diagnosa keperawatan minimal 2 buah 6
c. Ketepatan memprioritaskan diagnosa keperawatan 8
3. Perencanaan Tindakan Keperawatan
a. Merumuskan tujuan dan kriteria hasil (SMART) 6
b. Ketepatan memprioritaskan tindakan keperawatan 4
c. Merumuskan rencana tindakan keperawatan (ONEC) 4
d. Rencana tindakan terdiri atas mandiri dan kolaborasi 4
4. Implementasi/ Pelaksanaan Tindakan
a. Pelaksanaan sesuai dengan perencanaan 6
b. Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan 6
c. Mendokumentasikan respon klien pada pelaksanaan 4
tindakan
d. Kemampuan kolaborasi 4
5. Evaluasi
a. Kualitas isi perkembangan (SOAP) 6
b. Laporan tertulis pendelegasian tugas pada tim 4
kesehatan lain
6. Penulisan
Sesuai dengan pedoman penulisan 4
TOTAL 100
*Keterangan:
Nilai 0 : Tidak dilakukan
Nilai 1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
Nilai 2 : Dilakukan dengan sempurna

Semarang,.......................
Preceptor Akademik

(.....................................)
Lampiran 6. Format Penilaian Evaluasi Keperawatan Keluarga

FORMAT PENILAIAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA


Nama : Tindakan Keperawatan:
Alamat : Hari/Tanggal :
No ASPEK YANG DINILAI Bobot NILAI Bobot
x
1 2 3 4
Nilai
A PENGKAJIAN
1. Ketepatan penggunaan alat pengkajian 5
2. Ketrampilan pengambilan data 5
3. Validitas data 4
4. Kelengkapan data kajian (data fokus) 6
B PERUMUSAN MASALAH
1. Ketepatan menganalisa data 6
2. Ketepatan rumusan diagnosa 7
keperawatan
C PERENCANAAN
1. Ketepatan penyusunan prioritas 7
diagnosa keperawatan
2. Ketepatan tujuan dan kriteria hasil 5
3. Relevansi rencana tindakan dengan 6
diagnosa Kep
D PELAKSANAAN
1. Kemampuan mengelola pelaksanaan 6
tindakan
2. Kemampuan kolaborasi dengan tim 4
kesehatan
3. Kemampuan melibatkan peran serta 4
klien & Keluarga
4. Mendokumentasikan tindakan dengan 4
benar
E EVALUASI
1. Kualitas isi perkembangan klien 3
a. Subjektif, obyektif sesuai criteria 4
b. Ketajaman analisa evaluasi 4
c. Tindakan lanjut dan modifikasi 4
2. Validitas proses evaluasi 3
3. Penampilan klien setelah dirawat 2
F PENAMPILAN PENGELOLAAN
1. Inisiatif 3
2. Ketelitian 3
3. Tanggung Jawab pengelolaan 3
4. Penampilan dan sikap teruji 2
100
Nilai Akhir= (Bobot x Nilai)/4 NA =.........................

Keterangan
Penilaian 1 : Kurang Penilaian 3 : Baik
Penilaian 2 : Cukup Penilaian 4 : Sangat Baik

Semarang,...........................
Preceptor
Klinik/Akademik

(........................................)
Lampiran 7. Format Penilaian Pendidikan Kesehatan
FORMAT PENILAIAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Nama Mahasiswa : ………………. Tanggal : ……………….


NIM : ………………. Tempat : ……………….
No KEGIATAN Bobot NILAI Bobot
1 2 3 4 x
Nilai
I PERSIAPAN
a. Satpel lengkap dan sistematis 8
b. Media sesuai sasaran, tujuan, dan 10
materi
c. Mempersiapakan Klien dan Keluarga 5
d. Menguasai materi 15
II PELAKSANAAN
a. Mengucapkan salam 3
b. Memperkenalkan diri 3
c. Mengulang kontrak waktu 3
d. Menjelaskan tujuan 5
e. Kejelasan penyampaian materi sesuaiTujuan 15

III EVALUASI
a. Melakukan evaluasi pada klien 5
b. Hasil evaluasi sesuai dengan tujuan 5
c. Waktu efisien 5
IV PENAMPILAN
a. Kreativitas tinggi 5
b. Ketelitian 7
c. Ketenangan 6
100
Nilai Akhir= (Bobot x Nilai)/4 NA : ..................................

Keterangan
Penilaian 1 : Kurang Penilaian 3 : Baik
Penilaian 2 : Cukup Penilaian 4 : Sangat Baik
Semarang,...........................
Preceptor Akademik

(........................................)
Lampiran 8. Format Penilaian Responsi Keluarga
FORMAT PENILAIAN RESPONSI KELUARGA
Nama Mahasiswa : Tanggal :
NIM : Tempat :
No KEGIATAN Bobot NILAI Bobot
1 2 3 4 x
nilai
PROSES KEPERAWATAN
A PENGKAJIAN
1. Kemampuan melakukan 10
pengkajian keperawatan
2. Kemampuan menggambil data 10
B PERENCANAAN
1. Kemampuan menegakkan 15
diagnosa
2. Kemampuan menegakkan tujuan 15
dan criteria hasil
3. Kemampuan menyusun rencana 15
tindakan
C EVALUASI
1. Kemampuan mengevaluasi 15
tindakan yang dilakukan
2. Kemampuan mendokumentasikan 10
tindakan dengan benar
D PENAMPILAN
1. Tegas dalam menjawab 5
Pertanyaan
2. Sikap percaya diri 5
TOTAL SCORE 100
Keterangan
Penilaian 1 : Kurang Penilaian 3 : Baik
Penilaian 2 : Cukup Penilaian 4 : Sangat Baik
Semarang,...........................
Preceptor Klinik/Akademik

(........................................)
Lampiran 9. Format Jurnal Bimbingan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

FORMAT JURNAL BIMBINGAN PKK KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Puskesmas :


NIM : Minggu :
No. Tanggal Materi Bimbingan Catatan TTD&Nama
Pembimbing

Semarang,..................
Koordinator PKK Keluarga

(.................................................)
Lampiran 10. Format Penilaian Tutorial Klinik

FORMAT PENILAIAN TUTORIAL KLINIK


Waktu (Hari/Tanggal/ Jam) :
Diagnosa/Problem :

No Nama mahasiswa NIM 1 2 3 4 Nilai Akhir

Keterangan:
1. Partisipasi selama diskusi
2. Tingkat persiapan pengetahuan/knowledge selama diskusi
3. Kemampuan mendiskusikan prinsip-prinsip dasar terhadap skill/ kasus yangdidiskusikan.
4. Performance mahasiswa: critical thinking, attitude,dan logical thingking dalam
penyampaian pendapat/pertanyaan

Kolom 1,2 ,3 dan 4 diisi dengan skala 10 – 100


Nilai akhir = total nilai dibagi 2
Lampiran 11. Format Penilaian Soft Skill

FORMAT PENILAIAN SOFT SKILL


FORMAT EVALUASI SIKAP/PERILAKU
Nama : _________________________
NIM : _________________________
Puskesmas: -----------------------------------------
No Aspek yang dinilai Rentang Nilai
Nilai Minggu Minggu Jumlah
ke 1 ke 2
1. Komunikasi 0-15
a. Menciptakan interaksi dengan
pasien/keluarga dengan penuh percaya diri
b. Menggunakan komunikasi verbal yang
efektif .
2. Kerjasama
c. Melakukan timdokumentasi secara benar 0-20
a. Mampu berfikir kritis
b. Mampu bekerjasama dalam kelompok,
sesama profesi,keluarga dan pasien
c. Mampu mengintegrasikan informasi dari
orang lain
d. Kemampuan mengambil keputusan

3. Perilaku Profesional 0-35


a. Menampilkan sikap baik dan sopan
b. Melaksanakan kontrak dengan pasien
c. Mengambil inistiatif dalam situasi belajar
d. Memperlihatkan sikap selalu tepat waktu
e. Bekerja sama dan berpartisipasi dalam
kegiatan ruangan
f. Kedisiplinan dalam memakai atribut
g. Persiapan Nursing Kit dan APD
h. Tidak menggunakan make-up berlebihan
(rambut palsu, bulu
mata palsu, pewarna rambut, soft lens
berwarna, kutek, perhiasa, bros, penampilan
sederhana)
4 Caring 0-30
a. Mendahulukan kepentingan klien dari pada
kepentingan pribadi
b. Menghargai dan menghormati pendapat
dan keputusan klien
c. Menunjukkan sikap perhatian dan
mendengarkan keluhan dan kebutuhan
klien
d. Menunjukkan sikap terapuetik
Total 100

Semarang,...........................
Preceptor Klinik/Akademik

(........................................)
Lampiran 12. Daftar Mahasiswa Praktik Keluarga

DAFTAR MAHASISWA PRAKTIK KELUARGA

DAFTAR NAMA MAHASISWA DAN KELOMPOK PRAKTEK KERJA LAPANGAN MATA


KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA MAHASISWA DIII KEPERAWATAN SEMARANG
25 - 30 MARET 2024

KELAS 3A1
KEL NIM NAMA PUSKESMAS PEMBIMBING
I P1337420121001 SUCI AISAH Puskesmas Poncol Budi Widiyanto,
MN.
P1337420121003 WINDY AYU LESTARI
P1337420121004 JUNITA DWI RACHMASARI
P1337420121005 RIZKY AMELIA KUSTARI
P1337420121080 MUHAMMAD YOGA
SAPUTRA

II P1337420121006 FRISKA DILA PUTRI Puskesmas Miroto Budi Widiyanto,


PRATAMA MN.
P1337420121007 FINA MALIATUT TOYYIBAH
P1337420121008 ALMAS BRILLIANCE
ISMIZAIN
P1337420121009 AMAL KHAERIYAH
P1337420121090 HANANTO SETYANTORO

III P1337420121010 AMELIANA INTAN ARTANTI PuskesmasBandarha Dr. Arwani, SKM,


rjo BN (Hons), MN.
P1337420121011 M. HARIS HILMY
P1337420121013 SHELLA MARCELLINA
P1337420121014 YUSRIYYAH NUUR
FAUZIYYAH
P1337420121015 SYIFA' PUTRI SALSABILLAH

IV P1337420121017 ALIKA PUTRI LUCKY Puskesmas Bulu Lor Dr. Arwani, SKM,
ARIFITRI BN (Hons), MN.
P1337420121018 MUHAMMAD BIMA
OKTAVIAN PRATAMA
P1337420121019 TRINATA PUTRI NOVITASARI
P1337420121020 ANGGUN HAFSYAH
SUHARTINAH
P1337420121021 APRILIA IKA NURSANTI

V P1337420121022 DEA ELSA ANANDA Puskesmas Sri Widiyati,


Halmahera SKM.,MKes.
P1337420121023 LENI YANTIKA
P1337420121024 PUJI WULANDARI
P1337420121025 ALYA EKA
WARDIANINGRUM
P1337420121051 SUKMA HARDIYAH ROSANTI

VI P1337420121052 YASHINTA IGA ANISHA Puskesmas Sri Widiyati,


Bugangan SKM.,MKes.
P1337420121053 ISMA MAYMUNATUN
P1337420121054 NUR EMELIA CITRA WINDY
ASTUTI
P1337420121056 SIGIT TRIWIBOWO
P1337420121057 SYIFA RAFA SHABIRA

VII P1337420121058 DAFFA ALBASITHU NUZULI Puskesmas Fajar Surahmi,


Karangdoro SKM, MKes.
P1337420121059 YUANISA PUTRI OKTAVIA
P1337420121060 FITA HAAFIZHAH AZZHARA
P1337420121061 NAFIS DHIAUL HAQ
P1337420121062 SINTA DIYAH SEPTI

VIII P1337420121063 USWATUN KHASANAH Puskesmas Fajar Surahmi,


Karangayu SKM, MKes.
P1337420121064 KHOERUNNISA NUR AZIZAH
P1337420121065 FITRAH NURKHASANAH
P1337420121066 FERGITA ELOK SEPTYARINI
IX P1337420121068 DWI CAHYANI SARI
P1337420121069 FINA ELSA SAFITRI Puskesmas Ahmad Riadi,
Krobogan SKep., MKes.
P1337420121070 ZAIM FIKRI
P1337420121071 YASHINTA DHANIK
KUSTIANINGRUM
P1337420121072 SHAFA HANA HAMIDA
PRABOWO

X P1337420121073 GRISELDA RULIFF


ELVARETTA
P1337420121074 MEGA AMRINA ROSYADA Puskesmas Sri Widiyati,
Gayamsari SKM.,MKes.
XI P1337420121075 SUKMA DYAS SAFITRI
P1337420121076 RAHMA PRISKA WULAN
DARI

XII P1337420121077 RISKA NOVITASARI Puskesmas Ahmad Riadi,


Candilama SKep., MKes.
P1337420121078 RATIH JULINDAH
P1337420121092 TEGAR SETYA DHARMA
P1337420121067 JIHAN SAFITRI
P1337420121035 GATYA TRI WULANDARI

KELAS 3A2

KEL NIM NAMA PUSKESMAS PEMBIMBING


I P1337420121026 SEKAR GALUH RISKY Puskesmas Genuk Ahmad Riadi, SKep.,
ARYANTO MKes.
P1337420121027 HESTI YULIANA
P1337420121028 YUSIFA UGRAH PRASETYO
P1337420121029 FEBRIANA ANJANI PUTRI
P1337420121030 JUNDI LAUDZA ABDULLAH
II P1337420121031 SALSABILA RISTANTI PUTRI Puskesmas Tlogosari Dr. Arwani, SKM, BN
Wetan (Hons), MN.
P1337420121032 ALDEN ARKAPRABASWARA
P1337420121033 RATNA PURNAMA SARI
P1337420121034 WENDA DWIFANTI
P1337420121046 KARTIKA DWI RANGGA

III P1337420121037 SIFA RAHMAWATI Puskesmas Kedung Budi Widiyanto, MN.


mundu
P1337420121038 INGE KUSUMA ANGGRAENI
DWI UTOMO
P1337420121039 NUR FADILAH FIRDAUS
P1337420121040 MUHAMAD FAUZIL TAKLIF
P1337420121041 JIHAN NABILA TSARA

IV P1337420121042 VINA AMELINDA Puskesmas Ngesrep Fajar Surahmi, SKM,


MKes.
P1337420121043 DWI NOVITA SARI
P1337420121044 DADAN RAMDANI
P1337420121045 MESI ATIKA MUSYAROFAH
P1337420121093 GRACIA OKTAVINA DEWI
MEKAR ASRI

V P1337420121047 DINAR PUTRI SALSABILA Puskesmas Ahmad Riadi, SKep.,


Karanganyar MKes.
P1337420121048 MEZZA AFRISTA
P1337420121049 FIDAYANTI
P1337420121050 DEVI ANGGRAINI AGUSTIN
KUSUMA WARDHANI
P1337420121081 MAULIA FIRNANDA

VI P1337420121082 ELOK GEMILANG Puskesmas Dr. Arwani, SKM, BN


Karangmalang (Hons), MN
P1337420121083 RAINNISA
BRAHMANINGTYAS
P1337420121084 ZAHRA ANINDYA
P1337420121085 RIFKI AMALIYA ALDINI
P1337420121086 KHOLISHNA ANGGI
KESUMANINGRUM

VII P1337420121087 SORGANING IJABAH Puskesmas Ahmad Riadi, SKep.,


Tambakaji MKes.
P1337420121088 ANNISA DHEA MIFTAKHUL
KHASANAH
P1337420121089 MANASYE ANDI
WICAKPONO DEWI
P1337420121091 KURNIATUR ROHMAH
P1337420121112 RYSSA EKA YULIANTI

VIII P1337420121094 ADIBAH UMMI HANIK Puskesmas Budi Widiyanto, MN.


Purwoyoso
P1337420121095 CINDY ELEN WIJAYANTI
P1337420121097 ULYA AIDAH
P1337420121098 ARIADI WAHYU NUGROHO
P1337420121099 DITA KESUMA

IX P1337420121100 TSABITA AYU PASTIKA Puskesmas Budi Widiyanto, MN.


Mangkang
P1337420121101 UNTSA NUR AKMALA
P1337420121102 DINNA FITRI DESYANA
P1337420121103 ALIFAH NURUL HIDAYAH
P1337420121104 MUHAMMAD HAIKAL
CANDRA UTAMA

X P1337420121105 SALSABILLA EVA Puskesmas Pudak Fajar Surahmi, SKM,


AINUNNISA Payung MKes.
P1337420121107 INAYATUR ROCHMAH
P1337420121109 LAYLA NUR FAWZIYAH
P1337420121110 ARISOMA RESA
KURNIAWAN
P1337420121111 NANDA PUTRI CANDRA
KUSUMA
Lampiran 13. Daftar Hadir Mahasiswa
DAFTAR HADIR MAHASISWA (KELOMPOK)

Nama Puskesmas : .....................


Nama Mhs : .....................
Catatan : Cukup diparaf oleh salah satu Pembimbing Puskesmas

NO Nama TANGGAL Praktik Ket Paraf


Mhs
1 Sinta 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8
2 Ayu
3 Dewi
4 Arjuna
5 Dewa
6 Joko
7

15

Semarang ................................ 2024


Clinical Instructure

(..............................)
Lampiran 14. Format Rekap Nilai (Untuk Pembimbing)

FORMAT REKAP NILAI (UNTUK PEMBIMBING/CI)

Catatan : Di print oleh Mahasiswa, diserahkan ke Pembimbing Puskesmas 1 lembar dan


Pembimbing Akademik 1 lembar

Nama Puskemas: ................................


Nama Pembimbing: .............................

NO Nama Ref Askep Media Kehadiran Soft Skill Nilai


Jurnal Edukasi Akhir
10% 20 % 30 % 20 % 20 %
1 Sinta 88
2 Ayu 90
3 Dewi 95
4 Kadek 87
5 Bagong 95

dst
Lampiran 15. Format Pengkajian Keperawatan Gerontik

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI D3 KEPERAWATAN SEMARANG
Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : ………………………………………………
Tempat /Tanggal Lahir : ……………………………………………….
Jenis Kelamin : ………………………………………………
Status Perkawinan : Kawin/Belum
Kawin/Janda/Duda/(Cerai/Hidup
Pendidikan terakhir : SD/SMP/SLTA/DIII/S1/S2/S3
Agama : …………………………………………………
Suku Bangsa : ……………………………………………….
Golongan Darah : ………………………………………………...
Diagnosa Medis (bila ada) : …………………………………………………
TB/BB ; …………………………………………………
Alamat : …………………………………………………
No Telpon : …………………………………………………

2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:

Nama : ………………………………………………….
Alamat : ………………………………………………….
Hubungan dengan klien : ………………………………………………….
No Telp : ………………………………………………….

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

Pekerjaan Saat ini : ………………………………………………….


Pekerjaan sebelumnya : ………………………………………………….
Sumber Pendapatan : ………………………………………………….
Kecukupan pendapatan : ………………………………………………….

4. Aktivitas rekreasi

Hobi : ………………………………………………….
Bepergian/wisata : ………………………………………………….
Keanggotaan organisasi : ………………………………………………….
Lain-lain : ………………………………………………….
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung

Nama Keadaan saat ini Keterangan

b. Riwayat Kematian dalam keluarga ( 1 tahun terkhir)

Nama : ………………………………………………….
Umur : ………………………………………………….
Penyebab Kematian : ………………………………………………….

c. Kunjungan keluarga : ....................................................................


d. Genogram (buatlah 3 generasi)

Keterangan :

B. Pemahaman dan Penatalaksanaan masalah Kesehatan

C. Pola Kebiasaan sehari-sehari


1. Nutrisi
Frekuensi makan : ………………………………………
Nafsu makan : ………………………………………
Jenis makanan : ………………………………………
Kebiasaan sebelum makan : ………………………………………
Makanan yang tidak disukai : ………………………………………
Alergi terhadap makanan : ………………………………………
Pantangan makanan : ……………………………………....
Keluhan yang berhubungan :
dengan makan

2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : …………………………………………
Keluhan BAK pada malam hari : …………………………………………
Keluhan yang berhubungan : …………………………………………
dengan BAK

b. BAB
Frekuensi dan waktu : …………………………………………
Konsistensi : …………………………………………
Keluhan yang berhubungan : …………………………………………
dengan BAB
Pengalaman memakai : ………………………………………….
Laxatif/Pencahar

3. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu : …………………………………………
mandi
Pemakaian sabun(ya/tdk) : …………………………………………
Sendiri/dg bantuan : ..........................................................
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu : …………………………………………
gosok gigi
Menggunakan pasta gigi : …………………………………………

c. Cuci rambut
Frekuensi : …………………………………………
Penggunaan shampo : …………………………………………
(ya/tdk)

d. Kuku dan tangan


Frekuensi gunting kuku : …………………………………………
Kebiasaan mencuci tangan : …………………………………………
pakai sabun

4. Istirahat dan Tidur


Lama tidur malam : …………………………………………
Tidur siang : …………………………………………
Keluhan yang berhubungan : …………………………………………
dengan tidur

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


Olahraga : …………………………………………
Nonton TV : …………………………………………
Berkebun/memasak : …………………………………………
Lain-lain : ………………………………………….

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Merokok (ya/tidak) : …………………………………………
Minuman keras (ya/tidak) : …………………………………………
Ketergantungan terhadap obat : …………………………………………
(ya/tidak)
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
1. : …………………………………………
2. : …………………………………………
3. ………………………………………….

D. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama dalam 1 th : …………………………………………
terakhir
Gejala yang dirasakan : …………………………………………
Faktor pencetus : …………………………………………
Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( ) bertahap
Waktu mulai timbulnya ; ………………………………………….
keluhan
Upaya mengatasi :

2. Riwayat kesehatan masa lalu


Penyakit yang pernah diderita : …………………………………………
Riwayat alergi (obat, : …………………………………………
makanan, debu dll)
Riwayat Kecelakaan : …………………………………………
Riwayat dirawat di rumah sakit : …………………………………………
Riwayat Pemakaian obat : ………………………………………….

3. Pengkajian/Pemeriksaan fisik (Observasi, Pengukuran, Auskultasi, Perkusi, dan Palpasi)


a. Keadaan umum :
b. BB/TB :
c. Rambut :
d. Mata :
e. Telinga :
f. Mulut, gigi, dan bibir :
g. Dada :
h. Abdomen :
i. Kulit :
j. Ekstremitas atas :
k. Ekstremitas bawah :
l. Sistem imune :
m. Sistem reproduksi :
n. Sistem Persyarafan :
o. Sistem Pengecapan :
p. Sistem penciuman :
q. Tactil Respon :
E. Hasil Pengkajian khusus (Format terlampir)

1. Masalah kesehatan kronis : …………………………………………


2. Fungsi kognitif : …………………………………………
3. Status Fungsional : …………………………………………
4. Status Psikologis (skala : …………………………………………..
depresi)
5. Dukungan keluarga : …………………………………………..

F. Pengkajian Sosial :
1. Hubungan dengan kelg : ...........................................................
2. Hubungan dengan tetangga : ...........................................................
3. Aktivitas dg lingkungan : ...........................................................

G. Pengkajian Spiritual :
1. Keyakinan akan pengobatan : ..........................................................
2. Keyakinan akan kesembuhan : .........................................................
3. Semangat untuk sembuh : .............................................................
4. Putus asa dan alasan : ............................................................
5. Kegiatan ibadah : ...............................................................
H. Lingkungan tempat tinggal
1. Kebersihan dan kerapihan : …………………………………………
ruangan
2. Penerangan : …………………………………………
3. Sirkulasi udara : …………………………………………
4. Keadaan kamar mandi & WC : ………………………………………….
5. Pembuangan air kotor : ………………………………………….
6. Sumber Air minum : ………………………………………….
7. Pembuangan sampah : ………………………………………….

I. Data Penunjang

ANALISA DATA

NO DATA (Sign/Symptom) INTERPRESTASI MASALAH


(Etiologi) (Problem)

PRIORITAS MASALAH :
1. ...................................................................................................
2. ...................................................................................................
3. ...................................................................................................
4. ...................................................................................................
PROSES KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan 1 :
.........................................................................................................................................................
...............................................................................................
Tujuan :
.........................................................................................................................................................
...............................................................................................

Kriteria Hasil :
.........................................................................................................................................................
...............................................................................................
Intervensi Meliputi :
Terapi Keperawatan
Observasi monitoring
Health Education
Kolaborasi

Intervensi Rasional

Catatan Perkembangan Keperawatan:


No Hari, Tanggal, Dx. Keperawatan Perkembangan TT
Pukul Keperawatan
Lampiran 16. Mini Mental State Exam (MMSE)
MINI MENTAL STATE EXAM (MMSE)
1. KODE RESPONDEN : _________(Lk/Pr) Umur ____________ Pendidikan : __________________
2. Riwayat Penyakit : Stroke, DM, Hipertensi, Peny. Jantung, Peny. Lain ______________________
3. Tgl Pemeriksaan : _________________________
Item Tes Nilai Maks Nilai
ORIENTASI
1. Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari apa) ? 5
2. Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), 5
(lantai, kamar)

REGISTRASI
3. Sebutkan nama tiga buah benda (pintu, rumah, mawar) tiap 3
benda 1 detik, pasien diminta mengulang ketiga nama benda
tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi sampai
pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah
pengulangan.

ATENSI DAN KALKULASI


4. Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. 5
Hentikan setelah 5 jawaban, atau disuruh mengeja terbalik
kata “INTAN” (Nilai diberi pada huruf yang benar sebelum
kesalahan, misalnya NTAIN = 2)
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
Pasien diminta menyebutkan kembali 3 nama benda diatas
5. BAHASA 3
Pasien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan
6. (pensil, jam tangan/gelang) 2
Pasien diminta mengulang rangkaian kata “tanpa kalau, dan,
7. atau tetapi”. 1
Pasien diminta melakukan perintah: “Ambil kertas ini dengan
8. tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”. 3
Pasien diminta membaca dan melakukan perintah “Angkatlah
9. tangan kiri Anda!”. 1
Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan).
10. Pasien diminta meniru gambar di bawah ini. 1
11. 1

Skor Total 30
Keterangan :
Nilai 27 – 30 Normal Nilai 10-20 : Demensia Sedang
Nilai 21 – 26 : Demensia Ringan Nilai < 10 : Demensia Berat
Alat : Kertas kosong, pensil, jam tangan/gelang, tulisan yg bisa dibaca dan gambar yg harus ditiru
Lampiran 17. The Timed Up and Go (TUG) Test

THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST

Purpose: To assess mobility


Equipment: A stopwatch
Directions: Patients wear their regular footwear and can use a walking aid if needed. Begin
by having the patient sit back in a standard arm chair and identify a line 3 meters or 10 feet
away on the floor.
Instructions to the patient: When I say “Go,” I want you to:
1. Stand up from the chair
2. Walk to the line on the floor at your normal pace
3. Turn
4. Walk back to the chair at your normal pace
5. Sit down again

On the word “Go” begin timing. Stop timing after patient has sat back down and record.
Time: _________ seconds
An older adult who takes ≥12 seconds to complete the TUG is athigh risk for falling.
Observe the patient’s postural stability, gait, stride length, and sway.
Circle all that apply:

Lampiran 18. Format Pengkajian Keseimbangan Lansia

FORMAT PENGKAJIAN KESEIMBANGAN LANSIA


Test Berg Balance Scale (BBS)

1. Berdiri tanpa support dengan mata tertutup.


Instruksi :Silahkan berdiri dengan tutup mata selama 10 detik.
0 : membutuhkan bantuan untuk menjaga supaya tidak jatuh
1 : tidak bisa dengan menutup mata selama 3 detik tetapi mampu berdiri tegak
2 : mampu berdiri selama 3 detik
3 : mampu berdiri selama 10 detik dengan pengawasan
4 : mampu berdiri selama 10 detik dengan aman

2. Berdiri tanpa support kedua kaki rapat


Instruksi : silahkan merapatkan kaki dan berdiri tanpa pegangan selama 1 menit.
0: membutuhkan bantuan saat berdiridan tidak mampu bertahan selama 15 detik
1 : membutuhkan bantuan saat berdiri dan mampu berdiri selama 15 detik
2 : tidak mampu berdiri selama 30 detik
3 : mampu berdiri selama 1 menit dengan pengawasan
4 : mampu berdiri selama 1 menit secara aman

3. Menggerakkan lengan kedepan dengan tangan terulur maksimal pada posisi berdiri
Instruksi : angkat lengan 90 º dan dapat meraih > 25 cm
menggerakkan lengan kedepan dan jari membuka sejauh mungkin semampu pasien (therapist
menempatkan penggaris pada jari terpanjang saat akhir gerakan, saat lengan posisi 90 º). Jari – jari
seharusnya tidak menyentuh penggaris saat pasien meraih kedepan ukuran yang dicatat adalah jarak
kedepan yang diraih saat posisi pasien lebih condong kedepan.
0: kehilangan keseimbangan saat mencoba membutuhkan bantuan dari luar
1 : meraih lengan kedepan tetapi membutuhkan bantuan
2 : dapat meraih lengan kedepan > 5 cm secara aman
3 : dapat meraih lengan kedepan > 12 cm secara aman
4 : dapat meraih lengan kedepan dengan keyakinan > 25 cm secara aman

4. Mengambil objek dilantai dari posisi berdiri


Instruksi : ambilah benda yang ditempatkan dikakimu
0: tidak bisa mencoba
1 : memerlukan bantuan saat mengambil
2 : dapat meraih sejauh 2 - 5 cm dari benda dan mampu menjaga keseimbangan
3 : mampu mengambil benda tetapi memerlukan pengawasan
4 : mampu mengambil benda dengan mudah

5. Berbalik untuk melihat kebelakang melebih shoulder kiri dan kanan saat berdiri
Instruksi : berbalik melihat kearah kebelakangmu lebih kearah bahu kirimu, berbalik lagi kearah
kanan, tetapi boleh menggunakan benda dibelakang arah pasien untuk dilihat memperoleh putaran
yang lebih baik
0 : memerlukan bantuan untuk menjaga dari kehilangan keseimbangan
1 : membutuhkan bantuan ketika berbalik
2 : mampu berbalik menyamping tetapi keseimbangan tetap terpelihara
3 : mampu melihat ke salah satu sisi pada sisi lainnya terjadi sedikit perubahan berat badannya
tetap keseimbangan terpelihara
4 : mampu melihat kebelakang dari kedua sisi dan perubahan berat badan dengan baik

6. Berdiri dengan satu kaki didepan kaki yang satu


Instruksi : berikan contoh pada pasien, tempatkanlah satu kaki didepan kaki yang lain jika kamu
merasa tidak dapat menempatkan kaki kedepan, contohlah melangkah kedepan, letakkan tumit
didepan jari-jari kaki yang lain ( score 3 panjang langkah seharusnya dissuaikan kurang lebih dengan
base pasien itu sendiri secara normal)
0 : keseimbangan hilang saat berdiri
1 : mampu bertahan selama 15 detik
2 : mampu bertahan selama 30 detik
3 : mampu menempatkan kaki didepan kaki yang lainnya secara mandiri selama 30 detik
4 : mampu menempatkan kaki dengan berurutan secara mandiri selama 30 detik

7. Berdiri satu kaki


Instruksi : berdirilah satu kaki selama lebih dari 10 detik dan tanpe pegangan
0 : tidak mampu mencoba
1 : mencoba mengangkat kaki tidak mampu bertahan selama 3 detik tetapi mempertahankan berdiri
2 : mampu mengangkat kaki secara mandiri selama > 3 detik
3 : mampu mengangkat kaki secara mandiri selama 5–10 detik
4 : mampu mengangkat kaki secara mandiri selama > 10 detik
Hasil Scoring :
- 21-28 = risiko jatuh rendah
- 11-20 = risiko jatuh menengah
- 0-10 = risiko tinggi jatuh

Lampiran 19. Format Pengkajian Kemandirian Lansia

FORMAT PENGKAJIAN KEMANDIRIAN LANSIA


BARTHEL INDEKS

PROSEDUR TES:
Pasien di observasi saat melakukan aktivitas di bawah ini.

NO AKTIFITAS SCORE
DEPENDENCE INDEPENDENCE
1 PEMELIHARAAN KESEHATAN 0 5
DIRI
2 MANDI 0 5
3 MAKAN 5 10
4 TOILET (AKTIFITAS BAB & BAB) 5 10
5 NAIK/TURUN TANGGA 5 10
6 BERPAKAIAN 5 10
7 KONTROL BAB 5 10
8 KONTROL BAK 5 10
9 AMBULASI 15
KURSI RODA 10
(BILA PASIEN AMBULASI
DENGAN KURSI RODA)
10 TRANSFER KURSI/BED 5-10 15
TOTAL: 100

KRITERIA HASIL:
0 – 20 KETERGANTUNGAN PENUH
21 – 61 KETERGANTUNGAN BERAT (SANGAT TERGANTUNG)
62 -90 KETERGANTUNGAN MODERAT
91 – 99 KETERGANTUNGAN RINGAN
100 MANDIRI

Lampiran 20. Form Penilaian Seminar Kasus

FORM PENILAIAN SEMINAR KASUS

NAMA : ____________________
NIM : ____________________
TEMPAT : ____________________

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai


1 Persiapan Proses Seminar 20
a. Penggunaan media
b. Lingkungan kondusif
c. Alokasi waktu
d. Kelengkapan Anggota
2 Presentasi 25
a. Pengulasan materi jelas dan menarik
b. Sistematika penulisan makalah
c. Kelengkapan/kedalaman materi
d. Referensi/kepustakaan
3 Substansi materi/makalah 40
a. Topic menarik, sesuai dengan trend dan issue
b. Sistematika penulisan makalah
c. Kelengkapan/kedalaman materi
d. Referensi/kepustakaan
4 Kemampuan menjawab pertanyaan audience 10
5 Kerjasama dalam kelompok 5
Total 100
NILAI AKHIR

Pembimbing Klinik

(___________________)

Lampiran 21. Reflektif Jurnal

REFLECTIVE PRACTICE JOURNAL

Nama ______________________________ Tanggal ______________________

Gibbs' Reflective Cycle was developed by Graham Gibbs in 1988 to give structure
to learning from experiences. It offers a framework for examining experiences,
and given its cyclic nature lends itself particularly well to repeated experiences,
allowing you to learn and plan from things that either went well or didn’t go well.
It covers 6 stages:
Description of the experience
Feelings and thoughts about the experience
Evaluation of the experience, both good and bad
Analysis to make sense of the situation
Conclusion about what you learned and what you could have done differently
Action plan for how you would deal with similar situations in the future, or general
changes you might find appropriate.

Mahasiswa membuat secara narasi tentang kasus yang dikaji setiap hari denga nisi nya meliputi
poin-poin di atas.
Lampiran 22. Skala Depresi Geriatri

SKALA DEPRESI GERIATRI


(Geriatric Depression Scale 15-Item / GDS-15)

KEADAAN YANG DIRASAKAN SELAMA SEMINGGU Nilai Respon


TERAKHIR YA TIDAK
No.
1. Apakah Anda sebenarnya puas dengan kehidupan 0 1
Anda ?
2. Apakah Anda telah meninggalkan banyak kegiatan 1 0
dan minat atau kesenangan Anda ?
3. Apakah Anda merasa kehidupan Anda kosong? 1 0
4. Apakah Anda sering merasa bosan? 1 0
5. Apakah Anda masih memiliki semangat hidup ? 0 1
6. Apakah Anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan 1 0
terjadi pada Anda ?
7. Apakah Anda merasa bahagia untuk sebagian besar 0 1
hidup Anda ?
8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya 1 0
9. Apakah Anda lebih suka tinggal di rumah, daripada 1 0
pergi keluar untuk mengerjakan sesuatu yang baru
?
10 Apakah Anda merasa mempunyai banyak masalah 1 0
dengan daya ingat Anda dibanding kebanyakan
orang?
11 Apakah Anda pikir bahwa hidup Anda sekarang ini 0 1
menyenangkan?
12 Apakah Anda merasa tidak berharga? 1 0
13 Apakah Anda merasa penuh semangat? 0 1
14 Apakah Anda merasa keadaan Anda tidak ada 1 0
harapan?
15 Apakah Anda pikir bahwa orang lain lebih baik 1 0
keadaannya daripada Anda ?
SKOR
Interpretasi :
Jumlah respon dijumlahkan dan dikategorikan menjadi :
(1) Skor 10 – 15 = Depresi berat
(2) Skor 6 – 9 = Depresi sedang
(3) Skor 0 – 5 = Depresi ringan

Lampiran 23. Format Evaluasi Sikap

FORMAT EVALUASI SIKAP/PERILAKU

Nama : _________________________
NIM : _________________________
Puskesmas: ------------------------------------------

No Aspek yang dinilai Rentang Nilai


Nilai Minggu ke Minggu ke 2 Minggu
1 ke…..dst
1. Komunikasi 0-15
a. Menciptakan interaksi dengan
pasien/keluarga dengan penuh percaya diri
b. Menggunakan komunikasi verbal yang efektif
2. Kerjasama
. tim 0-20
a. Mampu berfikir kritis
c. Melakukan dokumentasi secara benar
b. Mampu bekerjasama dalam
kelompok,sesama profesi,keluarga dan
pasien
c. Mampu mengintegrasikan informasi dari
orang lain
d. Kemampuan mengambil keputusan
3. Perilaku Profesional 0-35
a. Menampilkan sikap baik dan sopan
b. Melaksanakan kontrak dengan pasien
c. Mengambil inistiatif dalam situasi belajar
d. Memperlihatkan sikap selalu tepat waktu
e. Bekerja sama dan berpartisipasi dalam
kegiatan ruangan
f. Kedisiplinan dalam memakai atribut
g. Persiapan Nursing Kit dan APD
h. Tidak menggunakan make-up berlebihan
(rambut palsu, bulu
mata palsu, pewarna rambut, soft lens
berwarna, kutek, perhiasa, bros, penampilan
sederhana)
4 Caring 0-30
a. Mendahulukan kepentingan klien dari pada
kepentingan pribadi
b. Menghargai dan menghormati pendapat dan
keputusan klien
c. Menunjukkan sikap perhatian dan
mendengarkan keluhan dan kebutuhan klien
d. Menunjukkan sikap terapuetik

Total 100
Tanggal, Paraf dan nama Pembimbing

Lampiran 24. Form Evaluasi Asuhan Keperawatan Lanjut Usia

FORM EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA


Nama : ________________________
NIM : ________________________
Puskesmas: -------------------------------------------

No Aspek Yang Dinilai NILAI


Bobot NILAI

1. Pengkajian 0-20
- K e l e n g k a p a n d a n Ketepatan data
- Ketepatan pengkajian fokus terhadap masalah klien
2. Diagnosa 0-20
- Ketepatan perumusan diagnosa
- K e t e p a t a n m e nentukan prioritas masalah keperawatan
3. Perencanaan 0-20
- Ketepatan menentukan tujuan
- Merumuskan kriteria hasil dengan benar
- M e n y u s u n intervensi sesuai dengan masalah keperawatan
4. Pelaksanaan 0-25
- Kelengkapan dan ketepatan alat
- M e n g g u n a k a n t e k n i k d a n s i k a p komunikasi yang
tepat
- Tindakan sesuai dengan intervensi
- Kemampuan memodifikasi tindakan
- Keberhasilan tindakan
- Memperhatikan prinsip keamanan dan kenyamanan pasien
5. dan perawat
Evaluasi 0-15
- Sesuai dengan tujuan
- Dokumentasi dengan tepat

Total Nilai 100


Tanggal Dan Paraf Pembimbing/Preseptor

Lampiran 25. Form Evaluasi Catatan Reflektif Jurnal

FORM EVALUASI CATATAN REFLEKTIF JURNAL

NAMA : _______________________
NIM : _______________________
NO ASPEK YANG DI NILAI BOBOT NILAI
1. Situasi Praktek jelas : 20
- Tempat
- Waktu
- Tugas
2. Kasus : 50
- Identitas klien
- Masalah Klien
- Tindakan dan alasan
- Evaluasi
- Farmakologi

3. Pengalaman yang di dapat 20


4. Perasaan dalam mengelola kasus 10
TOTAL 100

Pembimbing Klinik

(___________________)

DAFTAR NAMA MAHASISWA DAN KELOMPOK PRAKTEK KERJA LAPANGAN


MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA MAHASISWA DIII KEPERAWATAN
SEMARANG
25 MARET - 6 APRIL 2024

KELAS 3A1
KEL NIM NAMA PUSKESMAS PEMBIMBING
I P1337420121001 SUCI AISAH Puskesmas Poncol Budi Widiyanto,
MN.
P1337420121003 WINDY AYU LESTARI
P1337420121004 JUNITA DWI RACHMASARI
P1337420121005 RIZKY AMELIA KUSTARI
P1337420121080 MUHAMMAD YOGA
SAPUTRA

II P1337420121006 FRISKA DILA PUTRI Puskesmas Miroto Budi Widiyanto,


PRATAMA MN.
P1337420121007 FINA MALIATUT
TOYYIBAH
P1337420121008 ALMAS BRILLIANCE
ISMIZAIN
P1337420121009 AMAL KHAERIYAH
P1337420121090 HANANTO SETYANTORO
III P1337420121010 AMELIANA INTAN PuskesmasBandar Dr. Arwani, SKM,
ARTANTI harjo BN (Hons), MN.
P1337420121011 M. HARIS HILMY
P1337420121013 SHELLA MARCELLINA
P1337420121014 YUSRIYYAH NUUR
FAUZIYYAH
P1337420121015 SYIFA' PUTRI
SALSABILLAH

IV P1337420121017 ALIKA PUTRI LUCKY Puskesmas Bulu Dr. Arwani, SKM,


ARIFITRI Lor BN (Hons), MN.
P1337420121018 MUHAMMAD BIMA
OKTAVIAN PRATAMA
P1337420121019 TRINATA PUTRI
NOVITASARI
P1337420121020 ANGGUN HAFSYAH
SUHARTINAH
P1337420121021 APRILIA IKA NURSANTI

V P1337420121022 DEA ELSA ANANDA Puskesmas Sri Widiyati,


Halmahera SKM.,MKes.
P1337420121023 LENI YANTIKA
P1337420121024 PUJI WULANDARI
P1337420121025 ALYA EKA
WARDIANINGRUM
P1337420121051 SUKMA HARDIYAH
ROSANTI

VI P1337420121052 YASHINTA IGA ANISHA Puskesmas Sri Widiyati,


Bugangan SKM.,MKes.
P1337420121053 ISMA MAYMUNATUN
P1337420121054 NUR EMELIA CITRA
WINDY ASTUTI
P1337420121056 SIGIT TRIWIBOWO
P1337420121057 SYIFA RAFA SHABIRA

VII P1337420121058 DAFFA ALBASITHU Puskesmas Fajar Surahmi,


NUZULI Karangdoro SKM, MKes.
P1337420121059 YUANISA PUTRI OKTAVIA
P1337420121060 FITA HAAFIZHAH
AZZHARA
P1337420121061 NAFIS DHIAUL HAQ
P1337420121062 SINTA DIYAH SEPTI

VIII P1337420121063 USWATUN KHASANAH Puskesmas Fajar Surahmi,


Karangayu SKM, MKes.
P1337420121064 KHOERUNNISA NUR
AZIZAH
P1337420121065 FITRAH NURKHASANAH
P1337420121066 FERGITA ELOK
SEPTYARINI

IX P1337420121068 DWI CAHYANI SARI


P1337420121069 FINA ELSA SAFITRI Puskesmas Ahmad Riadi,
Krobogan SKep., MKes.
P1337420121070 ZAIM FIKRI
P1337420121071 YASHINTA DHANIK
KUSTIANINGRUM
P1337420121072 SHAFA HANA HAMIDA
PRABOWO

X P1337420121073 GRISELDA RULIFF


ELVARETTA
P1337420121074 MEGA AMRINA ROSYADA Puskesmas Sri Widiyati,
Gayamsari SKM.,MKes.
XI P1337420121075 SUKMA DYAS SAFITRI
P1337420121076 RAHMA PRISKA WULAN
DARI
XII P1337420121077 RISKA NOVITASARI Puskesmas Ahmad Riadi,
Candilama SKep., MKes.
P1337420121078 RATIH JULINDAH
P1337420121092 TEGAR SETYA DHARMA
P1337420121067 JIHAN SAFITRI
P1337420121035 GATYA TRI WULANDARI

KELAS 3A2

KEL NIM NAMA PUSKESMAS PEMBIMBING


I P1337420121026 SEKAR GALUH RISKY Puskesmas Genuk Ahmad Riadi, SKep.,
ARYANTO MKes.
P1337420121027 HESTI YULIANA
P1337420121028 YUSIFA UGRAH
PRASETYO
P1337420121029 FEBRIANA ANJANI PUTRI
P1337420121030 JUNDI LAUDZA
ABDULLAH

II P1337420121031 SALSABILA RISTANTI Puskesmas Dr. Arwani, SKM, BN


PUTRI Tlogosari Wetan (Hons), MN.
P1337420121032 ALDEN
ARKAPRABASWARA
P1337420121033 RATNA PURNAMA SARI
P1337420121034 WENDA DWIFANTI
P1337420121046 KARTIKA DWI RANGGA

III P1337420121037 SIFA RAHMAWATI Puskesmas Kedung Budi Widiyanto, MN.


mundu
P1337420121038 INGE KUSUMA
ANGGRAENI DWI UTOMO
P1337420121039 NUR FADILAH FIRDAUS
P1337420121040 MUHAMAD FAUZIL
TAKLIF
P1337420121041 JIHAN NABILA TSARA

IV P1337420121042 VINA AMELINDA Puskesmas Ngesrep Fajar Surahmi, SKM,


MKes.
P1337420121043 DWI NOVITA SARI
P1337420121044 DADAN RAMDANI
P1337420121045 MESI ATIKA
MUSYAROFAH
P1337420121093 GRACIA OKTAVINA DEWI
MEKAR ASRI

V P1337420121047 DINAR PUTRI SALSABILA Puskesmas Ahmad Riadi, SKep.,


Karanganyar MKes.
P1337420121048 MEZZA AFRISTA
P1337420121049 FIDAYANTI
P1337420121050 DEVI ANGGRAINI
AGUSTIN KUSUMA
WARDHANI
P1337420121081 MAULIA FIRNANDA

VI P1337420121082 ELOK GEMILANG Puskesmas Dr. Arwani, SKM, BN


Karangmalang (Hons), MN
P1337420121083 RAINNISA
BRAHMANINGTYAS
P1337420121084 ZAHRA ANINDYA
P1337420121085 RIFKI AMALIYA ALDINI
P1337420121086 KHOLISHNA ANGGI
KESUMANINGRUM

VII P1337420121087 SORGANING IJABAH Puskesmas Ahmad Riadi, SKep.,


Tambakaji MKes.
P1337420121088 ANNISA DHEA
MIFTAKHUL KHASANAH
P1337420121089 MANASYE ANDI
WICAKPONO DEWI
P1337420121091 KURNIATUR ROHMAH
P1337420121112 RYSSA EKA YULIANTI

VIII P1337420121094 ADIBAH UMMI HANIK Puskesmas Budi Widiyanto, MN.


Purwoyoso
P1337420121095 CINDY ELEN WIJAYANTI
P1337420121097 ULYA AIDAH
P1337420121098 ARIADI WAHYU
NUGROHO
P1337420121099 DITA KESUMA

IX P1337420121100 TSABITA AYU PASTIKA Puskesmas Budi Widiyanto, MN.


Mangkang
P1337420121101 UNTSA NUR AKMALA
P1337420121102 DINNA FITRI DESYANA
P1337420121103 ALIFAH NURUL HIDAYAH
P1337420121104 MUHAMMAD HAIKAL
CANDRA UTAMA

X P1337420121105 SALSABILLA EVA Puskesmas Pudak Fajar Surahmi, SKM,


AINUNNISA Payung MKes.
P1337420121107 INAYATUR ROCHMAH
P1337420121109 LAYLA NUR FAWZIYAH
P1337420121110 ARISOMA RESA
KURNIAWAN
P1337420121111 NANDA PUTRI CANDRA
KUSUMA

Anda mungkin juga menyukai