1, Mei 2002: 16 – 21
Joni Dewanto
Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin – Universitas Kristen Petra
Wendy Wijaya
Mahasiswa Tahap Akhir Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin - Universitas Kristen Petra
Abstrak
Abstract
Power steering is a hydraulic equipment to make the steering system lighten. With power steering,
the characteristic of ordinary steering system is change. This characteristic will be made as an object
of study to developed this system in the future
Gain in force characteristic of the system at constant speed revolution of pump is found by
laboratory experimentally. This experiment shows that gain in force is increase exponentially to the
torsion at the steering wheel. The time to reach this maximum force is increase also, but due to
hydraulic losses the percentage of gain in force is decrease when the torsion bigger
disimulasikan dengan gaya pegas. Variasi Prinsip dasar dari sistem hidrolik ditunjuk-
pengujian meliputi gaya in-put pada roda kan pada gambar 2. Ketika katup ditutup maka
kemudi dengan diamater tetap, perolehan gaya aliran oli dari pompa akan berusaha masuk ke
out-put pada ujung Tie rod dan waktu/ dalam silinder, sehingga tekanan minyak
kecepatan respon perolehan gaya. Parameter
meningkat dan mendorong piston ke atas. Bila
tersebut akan diuji pada putaran pompa power
steering yang tetap. Hasil kajian ini diharapkan katup di buka, tekanan minyak berkurang dan
akan menjadi masukan yang sangat bermanfaat piston bergerak ke bawah. Sedang banyaknya
untuk pengembangan sistem power steering ke minyak yang mengalir ditentukan oleh bukaan
depan. katup tersebut.
Dalam pengujian ini peralatan disiapkan Pengujian pertama dilakukan tanpa power
seperti pada gambar 6. Roda kemudi yang steering dimana pompa tidak dijalankan dan oli
sesungguhnya diganti dengan sebuah puli yang di dalam sistem tidak dikeluarkan. Pengujian
dapat dililiti seutas tali untuk memasang beban kedua dilakukan dengan menggunakan power
yang mensimulasikan gaya yang bekerja pada steering pada putaran pompa 1450 rpm.
roda kemudi ketika roda kendaraan dibelokkan. Masing-masing pengujian dilakukan dengan
Besarnya gaya dorong yang diperoleh diukur diameter puli tetap. Untuk setiap kondisi,
dengan gaya pada pegas tarik yang ujungnya dilakukan 3 kali pengujkuran. Setelah
dipasang pada tie rod dan ujung lainnya dilakukan koreksi karena adanya gaya gesek
dipasang pada kerangka tetap. Untuk mencatat dan menghitung waktu respon dari panjang
gerakan tie rod padanya dipasang juga sebuah kurva pada saat pengukuran. Perolehan gaya
pensil yang di bawahnya terdapat kertas rol karena adanya power steering dapat dihitung
yang berputar dengan kecepatan tetap. Dengan dengan cara mengurangkan besarnya gaya
demikian gerakan tie rod sebagai fungsi waktu dorong dari kedua kondisi percobaan. Hasil
selama pengujian dapat tergambar pada kertas pengujian untuk kedua kondisi ditunjukkan
tersebut. pada gambar 8 dan 9.
Kekakuan pegas yang dipakai ditentukan Pada pngujian tanpa power steering,
secara eksperimen dengan cara memberi beban umumnya terjadi perolehan gaya pada tie rod
dan mengukur simpangan yang terjadi. secara eksponensial Untuk beban pada roda
Eksperimen dilakukan dengan beban yang kemudi yang makin besar maka perolehan gaya
bervariasi dalam jangkauan simpangan pegas maksimum dicapai dalam waktu yang makin
sepanjang gerakan tie rod. Kekakuan pegas (k) cepat. Pada beban 7 N, 9,5 N dan 12 N masing-
dihitung dengan persamaan masing perolehan gaya maksimum dicapai
dalam waktu 8 detik, 5 detik dan 4 detik.
k = F/x ( N/m) Gambar 8 (d) menunjukkan bahwa perban-
dingan antara besarnya beban yang diberikan
dimana
pada roda kemudi dengan perolehan gaya
F : Beban yang digantung pada pegas
maksimum yang terjadi tidak tetap. Fenomena
x : Simpangan pegas
ini terjadi karena dalam pengujian tersebut
Besarnya rugi-rugi gesek yang terjadi antara masih ada minyak di dalam power silinder.
Tenaga piston tidak berfungsi sebagai pen-
tie rod dengan penumpunya juga rugi-rugi
dorong akan tetapi gerakannya justru ter-
mekanik lainnya ditentukan secara eksperimen hambat karena minyak. Pada beban yang
Eksperimen dilakukan dengan cara menarik tie makin besar maka kapasitas fluida yang
rod pada kondisi sistem tidak beroperasi. mengalir keluar dari power piston juga lebih
Besarnya rugi-rugi gesek sama dengan besar- banyak dan rugi rugi gesek alirannya menjadi
nya gaya minimal yang diperlukan untuk lebih besar pula sehingga persen perolehan
menarik tie rod. Selanjutnya nilai ini dipakai gaya menurun.
sebagi koreksi terhadap data yang diperoleh. Pada pengujian dengan power steering rata-
Besarnya respon gaya yang terjadi pada tie rata menunjukkan bahwa perolehan gaya yang
cukup besar dapat dicapai hanya dengan beban
rod sebagai fungsi waktu akan diukur dalam
pada roda kemudi yang kecil tidak sebagaimana
percobaan ini. Besarnya gaya yang terjadi
pada pengujian tanpa power steering. Kenaikan
dihitung dari hasil kali antara konstanta pegas perolehan gaya ini timbul karena adanya gaya
dengan simpangannya. dorong hidrolik yang bekaerja pada power
piston Dengan beban input 2 N perolehan gaya
maksimum yang dicapai adalah 29,6 N.
Perolehan gaya maksimum yang dapat dicapai
meningkat untuk pemberian beban pada roda
kemudi yang makin besar. Untuk beban pada
roda kemudi sebesar 4,5 N dan 7 N perolehan
gaya maksimum yang dicapai masing-masing
adalah 31 N dan 35 N. Ketika beban pada roda
kemudi yang diberikan makin besar maka
gerakan piston di dalam silinder juga makin
Gambar 7. Sketsa Set Up peralatan Uji besar dan terjadi aliran oli yang makin deras
7. Kesimpulan
Daftar Pustaka