Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

Nama: Cornelia Febriyanti Telap

NPM : 221560112004

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 Desember sampai dengan 10 Desember 2019 pada pukul
11.00 WIB. Anamnesa di peroleh dari klien dan keterangan dari keluarga.

A. Identitas
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. B
b. Alamat : Desa X
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Tidak Bekerja
d. Komposisi Keluarga :

No Nama Keluarga Jenis Hubungan Usia


Kelamin
1 Tn.B (klien) Laki-laki Kepala 45 tahun
Keluarga
2 Ny. H Perempuan Istri 35 tahun

Genogram:
Ket: Laki-laki

Klien
Perempuan

e. Tipe Keluarga : Keluarga Inti


f. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Tn. B selama sakit tidak bekerja, baru bekerja
kembali sejak 1 bulan yang lalu namun hanya setengah hari

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga


a. Tahap Perkembangan keluarga
Saat ini adalah tahap keluarga dengan anak dewasa, dimana Tn. B dan Ny. H tinggal
berdua karna anak mereka telah menikah dan memilih untuk tinggal Bersama dengan
suaminya.
b. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi, tetapi
tugas keluarga yang belum terpenuhi saat ini adalah belum ketidakmampuan dalam
mengenal masalah kesehatan, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit, ketidakmampuan keluarga dalam memelihara kebersihan rumah, kurangnya
kemampuan keluarga menggunakan fasilitas Kesehatan.
c. Riwayat Kesehatan keluarga saat ini
Tn. B mengatakan batuk tak kunjung sembuh disertai sesak sejak 7 bulan yang lalu,
memeriksaan diri ke pak mantri, setelah 3 bulan baru memeriksakan diri ke puskesmas
dan menjalani tes dahak, lalu dinyatakan menderita TBC. Batuknya sering kambuh jika
kelelahan bekerja.
d. Riwayat Kesehatan sebelumnya
Menurut Tn. B, Tn. B tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya dan tidak
ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.

C. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah
Keadaan rumah yang ditinggali oleh Keluarga Tn. B terlihat kotor, lembab, kurangnya
ventilasi dan pencahayaan didalam ruangan, penataan barang yang berantakan dan tidak
sesuai dengan tempatnya.

D. Struktur Keluarga
a. Pola dan komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. B Menjalin pola komunikasi yang baik
b. Struktur kekuatan keluarga
Tn. B merupakan kepala keluarga yang memegang kendali di dalam rumah tangga.
Namun dalam pengambilan obat Tn. B harus menunggu anaknya untuk mengambil obat
ke puskesmas. Jadi, Tn. B tidak dating ke puskesmas secara langsung
c. Struktur Peran
Tn. B selama sakit tidak bekerja, Tn. B mulai bekerja Kembali sejak 1 bulan yang lalu
namun hanya setengah hari.
d. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga Tn. B dalam menghadapi masalah Kesehatan pernah sudah 2 kali berobat ke
pelayanan non medis, namun keluarga Tn. B juga datang ke puskesmas apabila obat
yang di berikan telah habis

E. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Hubungan Tn. B dengan Ny. H beserta anaknya terjalin dengan baik, anggota keluarga
membantu pengambilan obat pada saat obat AOT yang diberikan sudah habis
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antarsesama anggota keluarga terlihat baik.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga masih belum mengerti dan belum memahami masalah Kesehatan terutama
tentang penyakit TBC, Tn. B beberapa kali tidak meminum obat, dan tidak memakai
masker dalam aktivitas sehari-hari. Keluarga Tn. B masih kurang tepat dalam
mengambil keputusan Kesehatan, Tn. B mengatakan sudah 2 kali berobat ke pelayanan
non medis. Kemampuan keluarga Tn. B dalam merawat anggota keluarga yang sakit
masih kurang baik karena Ny. H masih belum mngerti tentang penatalaksanaan penyakit
TBC khususnya pada saat Tn. B mengeluh sesak, batuk, serta berkeringat dingin
dimalam hari, Ny. H juga tidak mengontrol jadwal minum obat Tn. B sehingga sudah
beberapa kali tidak meminum obat secara teratur. Keluarga kurang mampu mengunakan
fasilitas Kesehatan, Tn. B menggunakan fasilitas Kesehatan hanya Ketika obat yang
diberikan sudah habis.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. B mempunyai anak yang telah menikah, namun anaknya memilih untuk tinggal
bersama dengan suaminya.
F. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka Panjang dan Jangka Pendek
1) Stressor Jangka Pendek Tn. B menyelesaikan pengobatan Tn. B dalam waktu <6
bulan
2) Stressor Jangka Pendek Tn. B menyelesaikan pengobatan Tn. B dalam waktu >6
bulan
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mencari solusi atas masalah yang dihadapi dengan komunikasi dengan anak
d. Strategi adaptasi disfungsional
Fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga dijalankan sesuai hak dan
kewajibannya.

2. Perhitungan Scoring dari 3 dx tsb


Skala prioritas masalah Kesehatan: Ketidakefektifan manajemen Kesehatan keluarga

No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat Masalah 3 1 3/3x1 = 1 Masalah sudah terjadi
dan perlu segera diatasi
Aktual
2 Kemungkinan masalah 1 2 1/2x2 = 1 Keluarga kurang
dapat dirubah pengetahuan program
terapeutik
Hanya sebagian
3 Potensial masalah 2 1 2/3x1 = 2/3 Diharapkan keluarga
untuk dicegah Tn. B dapat mengontrol
jadwal minum obat Tn.
Cukup B
4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2x1 = 1 Tn. B menggunakan
fasilitas Kesehatan
Masalah berat harus Ketika obat yang
ditangani diberikan habis.
Masalah harus segera
ditangani karena akan
menimbulkan masalah
lain
Total skor 3 2/3

Skala prioritas masalah Kesehatan: Ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan keluarga

No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat Masalah 1 1 1/3x1 = 1/3 Masalah kurangnya
Kesehatan sanitasi
Krisis atau keadaan dapat mengancam
sejahtera Kesehatan lingkungan
2 Kemungkinan masalah 1 2 1/2x2 = 1 Dapat dirubah dengan
dapat dirubah menata kembali
ruangan dan ventilasi
Hanya sebagian pencahayaan dalam
ruangan
3 Potensial masalah 1 1 1/3x1 = 1/3 Dapat dicegah apabila
untuk dicegah mau melakukan yang
diinstruksikan
Rendah
4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2x1 = 1 Kebersihan lingkungan
perlu ditangani
Masalah tidak perlu
segera
Total skor 2 2/3

Skala prioritas masalah Kesehatan: Risiko Infeksi

No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat Masalah 2 1 2/3x1 = 2/3 Infeksi belum terjadi,

Ancaman
2 Kemungkinan masalah 1 2 1/2x2 = 1 Dengan diberikannya
dapat dirubah penyuluhan kesehatan
keluarga mengenai
Hanya sebagian resiko infeksi
3 Potensial masalah 2 1 2/3x1 = 2/3 Dengan keluarga
untuk dicegah paham diharapkan
resiko infeksi tidak
Cukup terjadi
4 Menonjolnya masalah 0 1 0/2x1 =0 Masalah tidak
dirasakan
Masalah tidak
dirasakan
Total skor 2 1/3

3. Gali lagi 3 Aspek Kognitif, afektif, dan Psikomotor dari kasus tersebut
a. Aspek Kognitif
1) Keluarga dapat menjelaskan penyakit TBC meliputi definisi, penyebab serta beberapa
tanda gejala TBC dengan baik, dan keluarga mengatakan akan mencoba untuk rutin
untuk periksakan diri ke pelayaan Kesehatan
2) Keluarga Tn. B juga dapat menjelaskan PHBS Rumah Tangga dengan baik
3) Ada peningkatan pengetahuan keluarga tentang pencegahan TBC, dan tidak ada
tanda-tanda penularan infeksi pada anggota keluarga
b. Aspek Afektif
1) Dalam waktu 2 minggu Tn. B selalu rutin meminum obat
2) Keluarga Tn. B sudah mencoba menerapkan PHBS yakni memasak air untuk
diminum dan mencuci tangan dengan sabun dan air
3) Didapatkan hasil Tn. B sudah memakai masker dalam aktivitas sehari-hari
c. Aspek Psikomotor
1) Keluarga mampu menyiapkan dan menjadwalkan pemberian OAT
2) Keadaan Rumah terlihat lebih rapi, bersih, walaupun ventilasi dan pencahayaan
masih sangat kurang
3) Tn. B telah menerapkan etika batuk dengan benar

Anda mungkin juga menyukai