Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN KELUARGA

Pengajar : ErnaulibMeliyana, M.Kep

Nama : Toriq fahranul .s

Nim : 221560112017

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 Desember sampai dengan 10 Desember 2019 pada pukul
11.00 WIB. Anamnesa di peroleh dari klien dan keterangan dari keluarga.

A. Identitas
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. B
b. Alamat : Desa X
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Tidak Bekerja
d. Komposisi Keluarga :

No Nama Keluarga Jenis Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan


Kelamin
1 Tn.B (klien) Laki-laki Kepala 45 tahun
Keluarga
2 Ny. H Perempua Istri 35 tahun
n

Genogram:
Ket: Laki-laki

Klien
Perempuan

e. Tipe Keluarga : Keluarga inti


f. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Tn. B selama sakit tidak bekerja, baru bekerja
Kembali sejak 1 bulan yang lalu namun hanya setengah hari

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga


a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah tahap keluarga dengan anak dewasa,
dimana Tn. B dan NY. H tinggal berdua karna anak mereka telah menikah dan memilih
untuk tinggal Bersama dengan suaminya.
b. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi, tetapi
tugas keluarga yang belum terpenuhi saat ini adalah belum ketidakmampuan dalam
mengenal masalah kesehatan, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit, ketidakmampuan keluarga dalam memelihara kebersihan rumah, kurangnya
kemampuan keluarga menggunakan fasilitas Kesehatan.
c. Riwayat Kesehatan keluarga saat ini
Tn. B mengatakan batuk tak kunjung sembuh disertai sesak sejak 7 bulan yang lalu,
memeriksaan diri ke pak mantri, setelah 3 bulan baru memeriksakan diri ke puskesmas
dan menjalani tes dahak, lalu dinyatakan menderita TBC. Batuknya sering kambuh jika
kelelahan bekerja.
d. Riwayat Kesehatan sebelumnya
Menurut Tn. B, Tn. B tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya dan tidak
ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.
C. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Keadaan rumah yang ditinggali oleh Keluarga Tn. B terlihat kotor, lembab, kurangnya
ventilasidan pencahayaan didalam ruangan, penataan barang yang berantakan dan tidak
sesuai dengan tempatnya.

D. Struktur Keluarga
a. Pola dan komunikasi Keluarga
Kuarga mengunakan Bahasa sehari-hari untuk berkomunikasi dengan keluarga,
komunikasi terjalin baik akan tetapi kuragnya informasi mengenai kesehatan.
b. Struktur kekuatan keluarga
Tn. B merupakan kepala keluarga yang memegang kendali di dalam rumah tangga.
Namun dalam pengambilan obat Tn. B harus menunggu anaknya untuk mengambil obat
ke puskesmas. Jadi, Tn. B tidak dating ke puskesmas secara langsung
c. Struktur Peran
Tn. B selama sakit tidak bekerja, Tn. B mulai bekerja Kembali sejak 1 bulan yang lalu
namun hanya setengah hari.
d. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga Tn. B mengatakan bahwa sudah 2 kali berobat ke pelayanan non medis
E. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke
petugas kesehatan atau Puskesmas.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antarsesama anggota keluarga terlihat baik.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga masih belum mengerti dan belum memahami masalah Kesehatan terutama
tentang penyakit TBC, Tn. B beberapa kali tidak meminum obat, dan tidak memakai
masker dalam aktivitas sehari-hari. Keluarga Tn. B masih kurang tepat dalam
mengambil keputusan Kesehatan, Tn. B mengatakan sudah 2 kali berobat ke pelayanan
non medis. Kemampuan keluarga Tn. B dalam merawat anggota keluarga yang sakit
masih kurang baik karena Ny. H masih belum mngerti tentang penatalaksanaan penyakit
TBC khususnya pada saat Tn. B mengeluh sesak, batuk, serta berkeringat dingin
dimalam hari, Ny. H juga tidak mengontrol jadwal minum obat Tn. B sehingga sudah
beberapa kali tidak meminum obat secara teratur. Keluarga kurang mampu mengunakan
fasilitas Kesehatan, Tn. B menggunakan fasilitas Kesehatan hanya Ketika obat yang
diberikan sudah habis.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. B mempunyai anak yang telah menikah dan memilih untuk tinggal bersama dengan
suaminya.

F. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka Panjang dan Jangka Pendek
1) Stressor Jangka Pendek Tn. B sering mengeluh batuk hilang timbul
2) Stressor Jangka Pendek Tn. B menyelesaikan pengobatan TB paru dan masalah
perekonomian keluarga karna Tn. B sebegai tulang pungung keluarga tidak bekerja
selama pengobatan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas dengan
petugas kesehatan.
c. Strategi koping yang digunakan
Tidak terdapat koping yang baik terhadap penyakitnya tn.b juga pernah putus obat.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga dijalankan sesuai hak dan
kewajibannya.
Tabel 3. Analisa Data
No Data Subyektif Masalah Penyebab
1. DS : Manajemen Ketidakmampuan
- Keluarga masih belum kesehatan keluarga merawat
mengerti dan belum faham keluarga dalam mengenal
mengenai TBC dan tidak efektif masalah anggota
pernah putus obat keluarga dengan
- Keluarga tidak biasa TB paru
mengambil keputusan
yang tepat terkait
pemilihan fasilitas
kesehatan.
- tn.b kurang
memperhatikan
kebersihan lingkungan
-
DO :
Keluarga tampak bingung
dengan penyakit yang diderita

Rumah tampak kotor


Lembab dan kurangnya
ventilasi udara.serta masker
yang tidak pernah diganti.

1. Diagnosis Keperawatan
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kuranya
pengetahuan tentang program terapiutik
2. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan keluarga yang berhubungan dengan
sumberdaya tidak cukup (finansial)
3. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan paparan organisme pathogen
lingkungan

B. PRIORITAS MASALAH

1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kuranya pengetahuan


tentang program terapiutik

No Kriteria Score Bo Nilai Pembenaran


bot
1 Sifat masalah Kelalaian dalam program terapeutik
Aktual 3 1 3/3 x1=1 dan pernah beberapa kali putus obat

2 Kemungkinan
Adanya fasilitas kesehatan
masalah dapat 2 2 2/2 x2=2
yang masih terjagkau seperti
diubah mudah
puskesmas.
3 Potensial
masalah untuk 2 1 2/3x1=2/3 Pasien mau berupaya untuk
dicegahTinggi kesembuhan seperti berkunjung ke
puskesmas/mantri
4 Menonjolnya
masalah 0 1 0/2x1=0 Pernah putus obat resiko tinggi
Msalah berat terjadinya resistensi obat
perlu di
tangani
Jumlah 3 2/3
2 Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan keluarga yang berhubungan dengan sumberdaya
tidak cukup (finansial)

No Kriteria Score Bo Nilai Pembenaran


bot
1 Sifat masalah Tn.b tidak bekerja karena
Aktual 3 1 3/3 x1=1 kondisinya masih sakit , selama
masih dalam pengobaatan px tidak
bekerja sehinga kurangya
sumberdaya finansiyal yang cukup
lama
2 Kemungkinan
Adanya fasilitas kesehatan
masalah dapat 1 2 1/2 x2=1
yang ada seperti puskesmas
diubah sebagian
akan tetapi sumberdaya yang
ada masih kurang (finansial)
3 Potensial
masalah untuk 2 1 2/3x1=2/3 Pasien tidak bekerja ketika hanya
dicegahTinggi sakit saja

4 Menonjolnya
masalah 0 1 0/2x1=0 Meskipun Tn.b tidak bekerja akan
Masalah tidak tetapi Tn.b tetap berupaya untuk
di rasakan berobat
Jumlah 2 2/3
3 Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan

No Kriteria Score Bo Nilai Pembenaran


bot
1 Sifat masalah Tn.b tidak bekerja karena
Aktual 3 1 3/3 x1=1 kondisinya masih sakit , selama
masih dalam pengobaatan px tidak
bekerja sehinga kurangya
sumberdaya finansiyal yang cukup
lama, karna kondisi yang masih
lemah sehinga kurang
memperhatikan kebersihan
ligkungan tidak memakai masker
serta kuragnya ventilasi rumah.
2 Kemungkinan
Adanya fasilitas kesehatan
masalah dapat 1 2 1/2 x2=1
yang ada seperti puskesmas
diubah sebagian
untuk mendapatkan informasi
kesehatan lingkungan serta
pentingnya memelihara
kebersihan yang berdampak
baik begi kesehatan tubuh.
3 Potensial
masalah untuk 1 1 1/3x1=1/3 Lemahnya kondisi pasien dan
dicegah kurangnya informasi kesehatan
Rendah
4 Menonjolnya
masalah 0 1 0/2x1=0 Meskipun Tn.b tidak bekerja akan
Masalah tidak tetapi Tn.b tetap berupaya untuk
di rasakan berobat
Jumlah 2 1/3
1. Gali lagi 3 Aspek Kognitif, afektif, dan Psikomotor dari kasus tersebut
a. Aspek Kognitif
1) Keluarga dapat menjelaskan penyakit TBC meliputi definisi, penyebab serta beberapa
tanda gejala TBC dengan baik, dan keluarga mengatakan akan mencoba untuk rutin
untuk periksakan diri ke pelayaan Kesehatan
2) Keluarga Tn. B juga dapat menjelaskan PHBS Rumah Tangga dengan baik
3) Ada peningkatan pengetahuan keluarga tentang pencegahan TBC, dan tidak ada
tanda-tanda penularan infeksi pada anggota keluarga
b. Aspek Afektif
1) Dalam waktu 2 minggu Tn. B selalu rutin meminum obat
2) Keluarga Tn. B sudah mencoba menerapkan PHBS yakni memasak air untuk
diminum dan mencuci tangan dengan sabun dan air
3) Didapatkan hasil Tn. B sudah memakai masker dalam aktivitas sehari-hari
c. Aspek Psikomotor
1) Keluarga mampu menyiapkan dan menjadwalkan pemberian OAT
2) Keadaan Rumah terlihat lebih rapi, bersih, walaupun ventilasi dan pencahayaan
masih sangat kurang
3) Tn. B telah menerapkan etika batuk dengan benar

Anda mungkin juga menyukai