Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RONDE KEPERAWATAN

KASUS TN. A DENGAN POST OPERASI DEBRIDEMENT ATAS


INDIKASI DIABETIC FOOT WAGNER TIPE 3 PEDIS DEKSTRA
DI RANAP 6A
RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA

KELOMPOK 6 :
- Br. Wandi Priyanto
- Zr. Sufiah Nurdianti
- Br. Roby Pebiansyah
- Zr. Rindiantika
- Zr Oelfa R Fajri
RESUME PASIEN PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN
RS CIBITUNG MEDIKA

Tim Ronde:
1. Wandi Priyanto (Kepala Ruangan)
2. Roby Pebiansyah (PJ Shift)
3. Sufiah Nurdianti (PJ Shift)
4. Rindiantika (Perawat Pelaksana)
5. Oelfa Rahmawati (Perawat Pelaksana)

A. IDENTITAS
Nama : Tn, Abdul Salam
Tgl Lahir : 04/05/1965
NO. RM : 16184603
Umur : 57 tahun

B. DIAGNOSA MEDIS
1. POST OP DEBRIDEMENT A/I DIABETIC FOOT WAGNER TIPE 3 PEDIS
DEKSTRA
2. GEA
3. SEPSIS
4. DIABETES MELITUS

C. KELUHAN UTAMA MASUK RS (TERMASUK TTV DAN PEMFIS)


Pasien datang pada tanggal 03 september 2022 pukul 11.07 wib dari IGD RS
Cibitung Medika dengan keluhan mual, muntah lebih dari 5x sejak kemarin, muntah
tiap makan dan minum, mencret 3x ,darah (-), nyeri pada luka di kaki kanan, skala
nyeri 5 (1-10) sudah 3 hari bengkak (+), kemerahan (+), nanah (+) riwayat penyakit
HT(+), DM (+) terkontrol dengan obat metformin dan glimepiride TD: 100/70,
Nadi:104 Suhu: 38,1, RR: 26x Saturasi : 97%
Mata : isokor, thorax: rhonkhi -/-, whezing -/-abdomen : supel, BU (+) meningkat,
nyeri tekan epigastrium (+) extermitas : akral hangat (+), Oedema (+) luka ulkus (+)
nanah(+) bengkak(+), kemerahan (+)
Hasil laboratorium : Hb : 10,9, ht : 33,0, leukosit : 41.300, trombosit : 384
Hasil GDS :
tanggal 3 september 2022 :
tanggal 4 september 2022 :
tanggal 5 september 2022 :
Hasil rontgen : tb paru

D. KONDISI SAAT INI (TERMASUK TTV DAN PEMFIS)


Pada saat pengkajian ditanggal 04 September 2022 , didapatkan data pasien ttv : td :
120/80mmhg, N: 98x/menit, Rr: 22x/menit, S: 37,2 C , saturasi 02 : 98% spontan.
Pasien mengeluh nyeri di kaki semakin terasa, kaki terlihat kemerahan (+), oedema
(+), bullae (+), badan terasa menggigil.
Ditanggal 05 September 2022 pasien diberikan advice untuk dilakukan operasi cyto
debridement pada pukul 19.00. Didapatkan data pasien ttv : TD: 110/70 mmhg, Nadi:
106x/menit, Suhu: 38 C, Rr: 22x/menit, saturasi O2 : 97%, keadaan umum sedang,
kesadaran CM GCS: 15, pasien mengeluh nyeri post op, skala nyeri 6, os dan
keluarga mengatakan masih binggung terkait dengan perawatan luka yang bisa
dilakukan dirumah, dan istri os mengatakan masih binggung terkait dengan diit yang
tepat untuk penderita diabetes melitus. Os mengatakan badan terasa lemas, dingin,
makan habis ½ porsi, mual (-), muntah (-), bb 55kg, CRT < 2 detik, mukosa bibir
lembab, turgor kulit baik, ekstermitas bawah oedema (+). Batuk (-), sesak (-),
keringat malam (-), penurunan berat badan (-), os riwayat pengobatan tb paru 15
tahun yang lalu selama 9 bulan tuntas.
Aktifitas dan Istirahat: Pasien tampak lemas, mobilisasi pasien dibantu oleh istrinya,
pola tidur pasien teratur,
Mata: Konjungtiva anemis, sclera ikterik (-), mata sebelah kanan mengalami katarak
sudah sekitar 1 tahun yang lalu dan mengalami keterbatasan pengelihatan, mata
sebelah kiri normal (+)
Jantung dan Paru: Dada terlihat simetris, tidak ada penggunaan otot bantu napas, o2
spontan, irama jantung regular, mur-mur (-)
Abdomen: supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-), acites (-)
Makan dan Minum: Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, mual (-), pasien
makan dari rumah sakit ½ porsi sekali makan,
Eliminasi: BAK 4-5x/hari, BAB 1-2x/ hari. Frekuensi BAK meningkat setelah
terdiagnosa Dm (+)
Ekstremitas: Edema (+), CRT >3 detik, terdapat luka dikaki kanan, nanah (+),
kemerahan (+), dan mengalami keterbatasan gerak karena nyeri, skala nyeri 6 (1-10).
terapi sudah didapatkan :
Infus : Asering 500 cc/8 jam
Injeksi : ondasentron 8 mg/8jam, metronidazole 500mg/8jam, ceftriaxone 2 gr/24
jam, ketorolac 1 amp/8jam
Oral : paracetamol tab 3x 500 mg, sucralfat syr 3x1 cth, lansoprazole caps 2x1,
domperidone 3x1, Rifampicin 1x450mg, INH 1x300 mg, Pyrazinamide 1x1000 mg,
Etambutol 1x1000 mg.

Data subjektif Data Objektif Diagnosa


Pada tanggal 4 didapatkan Pada tanggal 4 didapatkan data Nyeri akut
data - Kaki kanan terlihat merah
- Pasien mengeluh - Oedema pada kaki (+)
nyeri kaki - Bullae pada kaki (+)

Pada tanggal 5 didapatkan Pada tanggal 5 didapatkan data


data - Pasien telah dilakukan
- Pasien mengeluh operasi cito pukul 19.00
nyeri Post op skala - Nadi meningkat 106
nyeri 6 x/menit
- Suhu febris 38
- Terdapat luka di kaki kanan
bernanah, kemerahan dan
bengkak
- Gerak terbatas karena nyeri
- Leukosit : 41.300
Pada tanggal 5 didapatkan Pada tanggal 5 didapatkan data Resiko
data - Pasien telah dilakukan Infeksi
- Pasien mengatakan operasi cito pukul 19.00
nyeri di daerah kaki - Tampak luka dikaki kanan
sebelah kanan - Luka tampak merah
- Luka tampak mengeluarkan
nanah
- Kaki tampak oedema
-
Pada tanggal 5 didapatkan Pada tanggal 5 didapatkan data Kurang
data - Pasien tampak binggung Pengetahuan
- keluarga - Istri klien selalu bertanya-
mengatakan masih tanya terkait dengan diit
binggung terkait yang harus diberikan
dengan perawatan - Pasien dan istri pasien
luka yang bisa tampak kooperatif
dilakukan dirumah
- istri os mengatakan
masih binggung
terkait dengan diit
yang tepat untuk
penderita diabetes
E. ALASAN DIJADIKAN PASIEN RONDE KEPERAWATAN
1. Karena kasus pasien kompleks dengan kondisi penyakit DM yang
imunokompromise sehingga menyebabkan komplikasi ke bagian tubuh yang lain
2. Karena pasien dirawat dengan hari rawat yang lama

F. MASALAH KEPERAWATAN SAAT INI


1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Kurang pengetahuan

G. TUJUAN RONDE KEPERAWATAN


1. Memberikan pengetahuan dan informasi tentang penyakit yang sedang dialami
pasien dan faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut.
2. Menyelesaikan masalah yang belum teratasi agar mempercepat proses
pemulihan dan penyembuhan penyakit.
3. Memberikan informasi terkait dengan diit diabetes melitus
4. Memberikan informasi terkait perawatan luka post operasi yang berkelanjutan

H. RENCANA KEGIATAN DALAM RONDE KEPERAWATAN


1. Memberikan edukasi tentang penyakit Diabetes Militus
2. Memberikan edukasi tentang factor resiko terjadinya penyakit lain pada
penderita penyakit diabetes melitus
3. Memberikan edukasi tentang perawatan luka post operasi
4. Memberikan edukasi terkait dengan diit yang tepat untuk penderita diabetes
mellitus
I. HASIL KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
1. Pasien puas dengan hasil kegiatan
2. Masalah pasien dapat teratasi sebagian
3. Pasien memahami terkait dengan penyakit yang dialaminya
4. Pasien memahami terkait diit penderita diabetes melitus
5. Pasien memahami terkait perawatan luka yang dapat dilakukan dirumah
6. Perawat dapat :
a. Meningkatkan ketepatan dalam menentukan diagnosis keperawatan
b. Mampu berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan tindakan secara
komprehensif serta berorientasi pada masalah pasien
c. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
d. Pasien merasa terbantu dalam setiap informasi yang perlu diketahui terkait
penyakit yang dialami
e. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit dan cara mencegah
terjadinya kasus penyakit yang sama serta penanganan perawatan luka
dirumah.

J. REKOMENDASI TIM
1. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait diit pasien
2. Kelengkapan dokumentasi dan advice DPJP di perhatikan
3. Edukasi pasien dan keluarga terkait penyakitnya
4. Kolaborasi dengan dokter untuk perawatan luka yang berkelanjutan
5. Pengadaan leaflet yang sesuai dengan penyakit diruangan ranap 6
6. Motivasi pasien dan keluarga untuk berobat rutin dan menjaga pola makan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET DIABETES MELITUS

Pokok Bahasan : Diet Diabetes Melitus


Sasaran : Tn. A dan keluarga Tn. A
Hari/Tanggal : Rabu, 07-09-2022
Tempat : Ranap 6, kamar 605
Pelaksana : Kelompok 6 Ronde Keperawatan
Waktu : Pukul 12.30 – 12.45 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Tn. A dan keluarga dapat
memahami diet pada penderita dengan diabetes melitus
2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 15 menit, diharapkan


peserta mampu :
a) Tn. A dan keluarga mengetahui makanan yang dianjurkan
b) Tn. A dan keluarga mengetahui makanan yang harus dihindari
c) Tn. A dan keluarga mampu membuat jadwal makanan sehari-hari

B. Pokok Bahasan
1. Definisi diet diabetes melitus
2. Tujuan diet diabetes melitus
3. Diet pada penderita diabetes melitus

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media
1. Leaflet

E. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menyambut salam
(2 menit) dan memperkenalkan diri. dan mendengarkan.
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan.
dari acara penyuluhan.
3. Menyebutkan kontrak waktu dan 3. Mendengarkan.
susunan acara penyuluhan.
2. Pelaksanaan 1. Menggali pengetahuan peserta. 1. Memberi jawaban.
(10 menit) 2. Menjelaskan materi: 2. Mendengarkan
a. Definisi diet diabetes mellitus dengan penuh
b. Tujuan diet diabetes melitus perhatian.
3. Memberikan kesempatan kepada 3. Peserta aktif
peserta untuk bertanya tentang bertanya.
materi penyuluhan.
4. Menjawab pertanyaan peserta 4. Peserta
penyuluhan. mendengarkan
dengan penuh
perhatian
5. Evaluasi :
5. Peserta
a. Memberikan pertanyaan secara
mendengarkan dan
lisan kepada peserta
memberikan
b. Memberikan kesimpulan
jawaban yang tepat
materi penyuluhan

4. Penutup 1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Mendengarkan.


(3 menit) perhatian dan partisipasi peserta.
2. Memberikan salam penutup.
2. Menjawab salam.

F. Pengorganisasian
1. Penyaji : Kelompok 6 ronde keperawatan
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi

Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang


yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
hormone insulin secara absolute atau relative yang ditandai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Diet adalah penatalaksanaan yang penting dari kedua tipe DM. makanan
yang masuk harus dibagi merata sepanjang hari. Ini harus konsisten dari hari
kehari. Adalah sangat penting bagi pasien yang menerima insulin dikordinasikan
antara makanan yang masuk dengan aktivitas insulin lebih jauh orang dengan
DM tipe II, cenderung kegemukan dimana ini berhubungan dengan resistensi
insulin dan hiperglikemia. Toleransi glukosa sering membaik dengan penurunan
berat badan (Hendrawan,2002).

B. Pengaturan Makan
Biasanya pasien DM yang berusia lanjut terutama yang gemuk dapat
dikendalikan hanya dengan pengaturan diet saja serta gerak badan ringan dan
teratur. Perencanaan makan merupakan salah satu pilar pengelolan diabetes,
meski sampai saat ini tidak ada satu pun perencanaan makan yang sesuai untuk
semua pasien. Perencanaan makan harus disesuaikan menurut kebiasaan masing-
masing individu. Yang dimaksud dengan karbohidrat adalah gula, tepung, serat.
Faktor yang berpengaruh pada respon glikemik makanan adalah cara
memasak, proses penyiapan makanan, dan bentuk makan serta komposisi
makanan (karbohidrat, lemak, dan protein). Jumlah masukan kalori makanan yang
berasal dari karbohidrat lebih penting daripada sumber atau macam
karbohidratnya. Gula pasir sebagai bumbu masakan tetap diijinkan. Pada keadaan
glukosa darah terkendali, masih diperbolehkan untuk mengkonsumsi sukrosa
(gula pasir) sampai 5 % kebutuhan kalori.
C. Tujuan Diet DM
1. Menormalkan kadar glukosa darah dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin dengan obat penurun glukosa oral dan aktifitas
fisik
2. Mencegah terjadinya dislipidemia
3. Mencegah terjadinya komplikasi
4. Mencapai berat badan yang diinginkan

5. Peningkatan derajat kesehatan menyeluruh melalui gizi optimal


D. Syarat Diet DM

a. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.


Kebutuhan energy ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk
metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kgBB normal, ditambah kebutuhan
untuk aktifitas fisik dan keadaan khsus misalnya kehamilan atau laktasi
serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu
makan pagi (20%), siang (30%), sore (25%), serta2-3 porsi kecil untuk
makanan selingan (masing-masing 10-15%).
b. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total
c. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total.
Kolesterol ≤ 300 mg/hari
d. Karbohidrat 60-70%, terutama karbohidrat kompleks dengan indeks
glikemik yang rendah
e. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali sedikit bumbu masakan. Bila kadar gula darah
terkendali diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari
kebutuhan energy total
f. Asupan serat 25-50 g/hari dengan mengutamakan serat larut air
g. Asupan natrium pada penderita DM tanpa hipertensi yaitu1-3 g/hari,
tetapi bila terdapat hipertensi asupan natrium dikurangi
h. Cukup vitamin dan mineral
E. Asupan Diet DM
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi: Karbohidrat 45 –
65%, Protein 10 – 20 .
Makanan dengan komposisi sampai 70 – 75% masih memberikan hasil yang baik.
Jumlah kandungan kolesterol disarankan < 300 mg/hari, diusahakan lemak berasal dari
sumber asam lemak tidak jenuh MUFA (Mono Unsurated Fatty Acid), dan membatasi
PUFA (Poli Unsaturated Fatty Acid) dan asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat ±
25 g / hari, diutamakan serat larut. Jumlah kalori disesuaikan dengan status gizi,umur ,
ada tidaknya stress akut, kegiatan jasmani. Untuk penentuan status gizi, dapat dipakai
Indeks Massa tubuh (IMT) dan rumus Broca. Petunjuk Umum untuk Asupan Diet bagi
Diabetes:
1) Hindari biskuit, cake, produk lain sebagai cemilan pada waktu makan.
2) Minum air dalam jumlah banyak, susu skim dan minuman berkalori

rendah lainnya pada waktu makan.


3) Makanlah dengan waktu yang teratur.
4) Hindari makan makanan manis dan gorengan.
5) Tingkatkan asupan sayuran dua kali tiap makan.
6) Jadikan nasi, roti, kentang, atau sereal sebagai menu utama setiap makan.
7) Minum air atau minuman bebas gula setiap anda haus.
8) Makanlah daging atau telor dengan porsi lebih kecil.
9) Makan kacang-kacangan dengan porsi lebih kecil

F. Bahan makanan yang dianjurkan


a. Sumber karbohidrat kompleks tinggi serat dan rendah indeks glikemik,

seperti nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi, dan sagu


b. Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim,

tempe, tahu, putih telur, dan kacang-kacangan


c. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah
dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dikukus, dipanggang,
disetum, direbus, dan dibakar. Minyak yang tinggi MUFA seperti minya
zaitun dan sawit.

G. Bahan makanan yang tidak dianjurkan

a. Mengandung banyak gula sederahana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup,
selai, jelli
b. Buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman
botol ringan, dan es krim
c. Kue-kue manis, dodol, cake
d. Mengandung banyak lemak seperti cake, fast food, goreng-gorengan

e. Mengandung banyak natrium seperti, ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Pokok Bahasan : Perawatan luka pada


pasien Diabetes Melitus

Sasaran : Tn. A dan keluarga Tn. A


Hari/Tanggal : Rabu, 07-09-2022
Tempat : Ranap 6, kamar 605
Pelaksana : Kelompok 6 Ronde Keperawatan
Waktu : Pukul 12.45 – 13.00 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Tn. A dan keluarga dapat
memahami bagaimana melakukan perawatan luka pada penyakit Diabetes
melitus
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 15 menit, diharapkan
peserta mampu menjelaskan kembali terkait :

a. Definisi gangren
b. Tujuan perawatan luka dengan baik dan benar
c. Masalah yang ditimbulkan pada kaki diabetes
d. Pencegahan luka diabetes
e. Perawatan kaki dengan baik dan benar

B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

C. Media
1. Leaflet

D. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menyambut salam
(2 menit) dan memperkenalkan diri. dan mendengarkan.
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan.
dari acara penyuluhan.
3. Menyebutkan kontrak waktu 3. Mendengarkan.
dan

susunan acara penyuluhan.


2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan materi penyuluhan 1. Mendengarkan dengan
(10 menit) secara berurutan dan teratur. penuh perhatian.

2. Evaluasi :
a. Memberikan pertanyaan b. Peserta
secara lisan kepada peserta mendengarkan
dengan penuh
perhatian
b. Memberikan kesimpulan c. Peserta
materi penyuluhan mendengarkan dan
memberikan jawaban
yang tepat

4. Penutup 1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Mendengarkan.


(3 menit) perhatian dan partisipasi peserta.
2. Memberikan salam penutup. 2. Menjawab salam.

E. Pengorganisasian
1. Penyaji : Kelompok 6 ronde keperawatan
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi gangren
Gangren adalah luka yang sudah membusuk dan bisa melebar, ditandai dengan
jaringan yang mati berwarna kehitaman dan membau karena disertai pembusukan oleh
bakteri.

B. Tujuan

Untuk mencegah luka kaki diabetik (ulkus kaki diabetik) yang dapat berakibat
amputasi.
C. Masalah yang ditimbulkan oleh diabetes pada kaki
1. Neuropati
Neuropati disebabkan kadar gula yang tinggi pada waktu lama. Saraf pada kaki sangat
penting dalam menyampaikan pesan ke otak, sehingga menyadarkan kita akan adanya
bahaya pada kaki.kerusakan pada saraf dapat menyebabkan kulit menjadi kering, rasa
tidak nyaman dan nyeri pada kaki, perubahan bentuk kaki dan hilangnya sensari raba.
2. Infeksi
Penurunan sirkulasi darah pada daerah kaki akan menghambat proses penyembuhan
luka, akibatnya kuman masuk ke dalamluka dan terjadi infeksi. Peningkatan kadar
gula darah akan menghambat kerja leukosit dalam mengatasi infeksi,luka menjadi
ulkus gangren. Kaki yang mengalami ulkus luas sulit untuk diatasi dan memerlukan
tindakan amputasi.
3. Kapalan
Kapalan merupakan lapisan kulit yang tebalakibat terlalu sering bergesekan atau

tertekan pada daerah yang sama.


4. Lepuh
Lepuh dapat terjadi jika sepatu menggesek daerah yang sama. Memakai sepatu yang

tidak pas atau tanpa kaos kaki dapat menyebabkan lepuh.


5. Cantengan
Cantengan terjadi saat kuku tumbuh ke dalam kulit.kulit akan menjadi memerah dan

terinfeksi.
6. Bunion
7. Jari martil
8. Kaki pecah-pecah
D. Pencegahan kaki diabetes
1. Edukasi kesehatan DM, komplikasi, perawatan luka
2. Status gizi yang baik dan pengendalian DM
3. Pemeriksaan berkala DM dan komplikasi
4. Pemeriksaan berkala kaki penderita
5. Pencegahan terhadap trauma
6. Menghilangkan factor biomekanis yang mungkin menyebabkan ulkus

E. Perawatan kaki yang baik dan benar


1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung/sikat halus.
2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari.
3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna (pucat, kemerahan), bentuk
(pecah-pecah, lepuh, kalus, luka), suhu (dingin, lebih panas)
4. Bila kaki kering, olesi dengan lotion.
5. Potong kuku/kikir tiap 2 hari, jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras, kaki
direndam dahulu dalam air hangat (37,5 C) selama 5 menit.
6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun/wol.
7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan jari-
jari kaki agar darah lancar.
8. Lakukan senam kaki, khususnya senam kaki diabetikum
9. Jangan biarkan luka sekecil apapun, karena penyembuhan sangat lama

F. Cara pemilihan sepatu


1. Ukuran : jangan terlalu sempit/longgar, ± ½ inchi lebih panjang dari jari kaki.
2. Bentuk : ujung sepatu jangan runcing, tinggi tumit < 2 inchi.
3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut.
4. Insole terbuat dari bahan yang tidak lic
INFORMED CONSENT
RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ny. Yani Widianingsih
Umur : 51 tahun
Alamat : Perumahan Orchad Garden II Blok B No. 14, Jalan Rawa Pisa, Kel Sumber
Jaya, Tambun Selatan
Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien :
Nama : Tn. Abdul Salam
Umur : 57 tahun
Alamat : Perumahan Orchad Garden II Blok B No. 14, Jalan Rawa Pisa, Kel Sumber
Jaya, Tambun Selatan
Ruang : Ranap 6a, ruang 605 bed 3
No. RM :16184603

Dengan ini menyatakan Setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Bekasi, 7 September 2022


Perawat yang menerangkan Penanggung jawab

( Br. Wandi Priyanto ) ( Ny. Yani Wianingsih )

Saksi-saksi: Tanda Tangan :

1. Zr. Sufiah Nurdianti 1.

2. Br. Roby Pebiansyah 2.

3. Zr. Rindiantika 3.

4. Zr. Oelfa R Fajri 4.

Anda mungkin juga menyukai