Rukun Akad
Aqid adalah pihak-pihak yang melakukan transaksi, atau orang yang memiliki
hak dan yang akan diberi hak, seperti dalam hal jual beli mereka adalah penjual dan
pembeli. Ulama fiqh memberikan persyaratan atau criteria yang harus dipenuhi oleh
aqid antara lain :
Ahliyah
Wilayah
Obyek transaksi harus ada ketika akad atau kontrak sedang dilakukan.
Obyek transaksi harus berupa mal mutaqawwim (harta yang diperbolehkan
syara’ untuk ditransaksikan) dan dimiliki penuh oleh pemiliknya.
Obyek transaksi bisa diserahterimakan saat terjadinya akad, atau
dimungkinkan dikemudian hari.
Adanya kejelasan tentang obyek transaksi.
Obyek transaksi harus suci, tidak terkena najis dan bukan barang najis.
Dari dua pernyataan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa akad Ijab
Qobul merupakan ungkapan antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi atau
kontrak atas suatu hal yang dengan kesepakatan itu maka akan terjadi pemindahan ha
kantar kedua pihak tersebut.
Dalam ijab qobul terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, ulama fiqh
menuliskannya sebagai berikut:
B. Syarat Akad
Syarat terjadinya akad adalah segala sesuatu yang disyaratkan untuk terjadinya
akad secara syara’. Syarat ini terbagi menjadi dua bagian yakni umum dan khusus.
Syarat akad yang bersifat umum adalah syarat–syarat akad yang wajib sempurna
wujudnya dalam berbagai akad. Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam
setiap akad adalah:
Dalam pelaksanaan akad, ada dua syarat yaitu kepemilikan dan kekuasaan.
Kepemilikan adalah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang sehingga ia bebas
beraktivitas dengan apa-apa yang dimilikinya sesuai dengan aturan syara’. Adapun
kekuasaan adalah kemampuan seseorang dalam ber-tasharuf sesuai dengan ketentuan
syara’
Dasar dalam akad adalah kepastian. Seperti contoh dalam jual beli, seperti
khiyar syarat, khiyar aib, dan lain-lain. Jika luzum Nampak maka akad batal atau
dikembalikan.
REFERENSI