Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH EVIDENCE BASED

TELAAH JURNAL DAN PENELITIAN MENGENAI ASUHAN


KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DI PELAYANAN KOMUNITAS
(DEPRESI PASCAMELAHIRKAN)

Disusun Oleh :

1. Rita Purwanti
2. Tuti Erlinda Bong

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
P : Wanita Pascamelahirkan
I : Kuesiner Elektronik menggunakan platform survei online
C:-
O : Semua wanita pascamelahirkan mendapatkan perawatan kesehatan dan
tidak mengalami gangguan mental(Depresi)

Pertanyaan untuk membantu telaah jurnal

1 2
A. Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian ?
(introduction)  Depresi Pascapersalinan dan kebutuhan perawatan kesehatan
di antara wanita pascasalin melahirkan di Tiongkok selama
pandemi Covid-19
2. Seberapa besar masalah tersebut ? (dapat dilihat dari pravalensi atau
insiden masalah, adanya peningkatan masalah dibandingkan
sebelumnya atau dibandingkan dengan area lain)
 Pandemi COVID-19 sangat membahayakankesehatanmental
masyarakat, terutama pada ibu hamil dan wanita
pascapersalinan.
3. Dampak masalah jika tidak diatasi
 Angka Kejadian Dempresi pascamelahirkan di Tingkok akan
tinggi selama Pandemi Covid-19
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi ?(bandingkan antara masalah
yang ada/kenyataan dengan harapan/target)

5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dar hipotesis yang
ditetapkan oleh penelitian
 Untuk mengetahui status dan faktor risiko depresi
pascamelahirkan dan kebutuhan perawatan kesehatan di
antara wanita pascamelahirkan Tiongkok selama pandemi
COVID-19

B. Metode 6. Apa desain penelitian yang digunakan olehpeneliti ?


(method)  Desain Cross-Sectional
B.1. Desain 6. Untuk desain eksperimen :
penelitian  Tidak Menggunakan Desain Eksperimen
a. Apakah menggunakan kelompok control untuk menentukan
efektifitas suatu intervensi ?
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi) ?
c. Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimanaprosedurnya,
apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok atau strafikasi?
Siapa yang melakukan randomisasi?
d. Jika ternyata pada data dasar(base line ) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah
peneliti melakukan pengendalian pada uji statistic dengan
stratifikasi atau uji multivariate ?
e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam
memberikan perlakuan kepada responden (responden tidak
menyadari apakah sedang mendapatkan intervensi yang
diujicobakan atau intervensi lain)?
f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan
blinding saat mengukur outcome ?

Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak


mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukan
(eksperimen atau control). Hal ini menunjukan upaya peneliti
meningkatkan validitas informasi.
B.2 Populasi dan  Siapa populasi target dan populasi terjangkau ?
sampel  Wanita Postpartum
 Siapa sampel penelitian? Apa criteria inklusi dan ekslusi sampel?
 Criteria Inklusi : kuesioner elektronik dibuat menggunakan
platform survei online Sebuah QR Code dipindai melalui
WeChat untuk mengirimkan kuesioner dalam bentuk group
sharing.
 Criteria Eksklusi : Wanita dengan gangguan kognitif yang tidak
bisa membaca dan menjawab kuesioner secara mandiri
B.3 Pengukuran dikeluarkan.
atau 10. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel
pengumpulan dari populasitarget ?
data  convenience sampling
11. Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ? Metode
atau rumus apa yang digunakan untukmenentukanjumlahsampel?
 209 wanita postpartum Cina direkrut dari Mei hingga Juli 2020
 SPSS 26.0
12. Variabel apa saja yang diukur dalam penelitian ?
B.4. Analisis data
 Variabel Independent : Psikologis sosial ibu nifas
 Variabel Dependent : Depresi Pasca Melahirkan
13. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?
 Corss Scetional
14. alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?
 convenience sampling
15. Bagaimana validitas dan reabilitas alat ukur/instrumen yang
digunakan ? Apakah peneliti menguji validitas dan digunakan untuk
menguji validitas dan reabilitas alat ukur dan bagaimana hasilnya ?
 kuesioner elektronik dibuat menggunakan platform survei online
Sebuah QR Code dipindai melalui WeChat untuk mengirimkan
kuesioner dalam bentuk group sharing.

16. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah


dilakukan penelitian khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran ?
 Komite Etika Medis Universitas Wuhan, Wuhan, Cina (Nomor
persetujuan: WHU2020-YF0046).
17. Uji statistikapa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau
menganalisis data ?

(TABEL STATISTIK)
 Usia rata-rata 209 ibu nifas adalah 30,39 ± 4,66 dengan rentang
usia 20 hingga 44 tahun, dan lebih dari 70,0% di antaranya
berusia 25–34 tahun. Sebagian besar ibu nifas adalah lulusan
perguruan tinggi atau sarjana (74,2%), pekerja non-medis
(67,5%) dan primipara (61,2%). Sekitar 10,0% wanita memiliki
riwayat aborsi. Kurang dari separuh wanita tahu banyak tentang
pengetahuan COVID-19 (48,8%) dan perlindungan ibu dan bayi
(40,2%). Ada 52,2% wanita yang menyatakan keprihatinannya
tentang infeksi COVID-19, dan 69,4% wanita meminta bantuan
secara sukarela ketika mereka panik atau cemas selama pandemi
(Tabel 1).
 Sampel karakteristik peserta (N = 209).
Karakteristik N (%)
Usia (tahun)
<25 18 (8.6) 25–34 156 (74,6) 3535 (16,8) Tingkat
pendidikan
SMP atau di bawah 15 (7,2) Sekolah Menengah Teknik atau SMA 27
(12,9) SMP atau sarjana 155 (74,2) Magister atau lebih 12 (5,7)
Pekerjaan
Tenaga medis 68 (32,5) Tenaga non medis 141 (67,5) Paritas
Primipara 128 (61,2) Multipara 81 (38,8) Jenis Kelahiran
Pervaginam 114 (54,5) Kelahiran Caesar 95 (45,5) Berat badan lahir
neonatus Berat badan
lahir normal 189 (90,4) Berat badan lahir abnormal 20 (9,6)
Komplikasi postpartum
Tidak 192 (91,9) Ya 17 (8,1) Riwayat aborsi
Tidak 188 (90,0) Ya 21 (10,0) Pengetahuan tentang COVID- 19
Tahu banyak 102 (48,8) Tahu umum atau sedikit 107 (51,2)
Pengetahuan tentang perlindungan ibu dan bayi
Tahu banyak 84 (40,2) Tahu umumnya 117 (56,0) Tahu sedikit 8 (3,8)
Melaporkan sendiri kemungkinan infeksi
Tidak mungkin 100 ( 47.8) Kemungkinan 109 (52.2) Minta bantuan
pada saat panik atau cemasa
Tidak 64 (30,6) Ya 145 (69,4)
a
Ketika ibu nifas panik atau cemas, mereka meminta bantuan dengan cara
berikut: keluarga atau teman (58,6%), petugas medis (55,9%), jaringan
informasi (36,6%) dan konsultan psikologis (4,1%).

18. Untukpenelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode


intention to treat atauon treatment analysis ?
 Tidak Ada
 Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang
mengikuti penelitian, baik yang drop out, loss of follow up atau
berhenti sebelum penelitian selesai.
Sampel yang drop out dianggap hasi lintervensi yang gagal.
 On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang
mengikuti penelitian sampai selesaisaja, sedangkan sampel drop
out dianggap tidak mengikuti penelitian dan tidak diikutkan
dalam analisis.
19. Program atausoftware statistikapa yang digunakan peneliti untuk
menganalisis data ?

C. Hasil 20. Bagaimana alur(flow)penelitian yang menggambarkan responden


penelitian yang mengikuti penelitian sampaiselesai, drop outdanloss of follow
: up?
C.1. Alur
 sampling diadopsi untuk merekrut wanita postpartum sebagai
penelitian
peserta dari 13 Mei hingga 13 Juli 2020. Wanita postpartum
dan data dimasukkan jika mereka berusia 18tahun, dengan usia
base line kehamilan saat melahirkan 28minggu dan Cina kebangsaan.
Wanita dengan gangguan kognitif yang tidak bisa membaca dan
menjawab kuesioner secara mandiri dikeluarkan.

21. Bagaimana karakteristik responden dan base linedata ?


 Karakteristik : Stres,kecemasan, dan depresi
C.2. Hasil  Base Line : Mengetahui status Depresi Pascamelahirkan dan
penelitian kebutuhan perawatan kesehatan pada wanita pasca melahirkan di
Tiongkok selama Masa Pandemi Covid-19.
22. Pada penelitian eksperimen apakah variable perancu(confounding
variabel)dalam data base line tersebar seimbang pada setiap
kelompok? Jika tidak seimbang, apa yang dilakukan peneliti untuk
membuat penelitian bebas dari pengaruh variable perancu?
 Tidak Tahu
23. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji
hipotesis, apakah hipotesis peneliti terbukt iatau tidak terbukti
(bermakna atau tidak secara statistik)? Apakah hasil penelitian juga
bermakna secara klinis?
 Studi kami menunjukkan bahwa wanita berusia25-34merupakan
faktor risiko tingkat depresi pascamelahirkan. Ini mungkin
karena sebagian besar wanita Cina memainkan peran sebagai
pengasuh dalam keluarga. Para ibu yang berusia 25–34 tahun
juga sebagian besar adalah wanita yang bekerja dan oleh karena
itu mereka seringkali perlu menyeimbangkan karir dan
keluarga. Demikian pula, sebuah penelitian menemukan bahwa
wanita hamil berusia <35 tahun berisiko lebih tinggi mengalami
gejala depresi selama wabah COVID-19 di China (Wu et al.,
2020).sebelum wabah COVID-19 menunjukkan bahwa usia ibu
yang lanjut merupakan faktor risiko depresi.,
penelitianpascapersalinanOleh karena itu, tenaga medis tidak
boleh mengabaikan tingkat depresi pascapersalinan pada wanita
berusia 25–34 tahun selama pandemi COVID-19.
24. Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik,
apakahpeneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil
penelitian seperti number need totreat (NNT), relative risk reduction
(RRR) atau absolute risk reduction (ARR)
 Tidak ada dalam Jurnal
D. Diskusi 25. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian?
(discuss) Apakah peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang
hal – hal yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini?
Catatan :meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis,
namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu
menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti.

 kejadian gejala depresi postpartum adalah 56,9%, yang lebih


tinggi dari kondisi normal di Cina (Mu et al., 2019). Selain itu,
insiden dalam penelitian ini lebih tinggi daripada selama
periode penguncian COVID-19 di Belgia (56,9% vs. 42,4%),
demikian pula skor EPDS rata-rata (10,51 ± 5,31 vs 8,90 ± 5,2)
dan proporsi wanita postpartum dengan skor EPDS lebih tinggi
dari 12 (33,5% vs 23,6%) (Ceulemans et al., 2020).

26. Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya


denganpenelitian – penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini
untuk menunjukan adanya relevansi?

 Sebuah studi tentang pengaruh tindakan karantina COVID-19


pada gejala depresi postpartum langsung pada ibu di Italia timur
laut menemukan bahwa skor EPDS rata-rata adalah 8,50 ± 4,6,
dan 28,6% ibu mendapat skor lebih tinggi dari 12, juga lebih
rendah dari hasil dalam penelitian ini. (Zanardo dkk., 2020).
Wanita pascamelahirkan di Tiongkok mungkin menghadapi
risiko depresi pascamelahirkan yang lebih tinggi selama
pandemi, mungkin karena wabah awal COVID-19 terjadi di
Tiongkok. Meskipun Wuhan telah mencapai hasil bertahap,
wabah baru muncul di kota-kota lain, dan pekerjaan pencegahan
dan pengendalian pandemi tidak pernah kendur. Dengan
demikian, pandemi yang berkepanjangan dan tindakan
pencegahan dan pengendalian terkait dapat berdampak besar
pada kesehatan mental ibu, yang mengarah pada insiden depresi
pascapersalinan yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
 tenaga medis perlu memperhatikan masalah kesehatan mental
pada ibu nifas di masa pandemi COVID-19.

27. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil


penelitiannya dengan perkembangan ilmu kebidanan/kesehatan serta
terhadap pemecahan masalah?
 Petugas medis memberikan bimbingan perawatan kesehatan yang
lebih komprehensif dan akurat, pada ibu nifas yang bisa
memberikan mereka tingkat kepercayaan yang tinggi (Lee et al.,
2020).
28. Bagaimana nilai kepentingan(importancy) hasil penelitian?

29. Bagaimana applicability hasilpenelitian menurut peneliti? Apakah
hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik kebidanan
ditinjau dari aspekf asilitas, pembiayaan, sumber dana manusia dan
aspek legal?

30. Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting praktik klinik
lainnya?
 Tidak Jelas dalam jurnal
31. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahanpenelitian?
Apakah kelemahan ini tidakmenurunkan validitas hasil penelitian?
 Tidak dijelaskan dalam jurnal
32. Pada level evidence apa hasil penelitian ini dikategorikan?
 Level 3.a ( Cross -Sectional)

Anda mungkin juga menyukai