Oleh:
Nama : Reynaldo Yohanes Tahulending
NIM : 17061118
Kelas :C
Semester : IV
Topik/Pertanyaan Uraian
Judul penelitian/jurnal : Tantangan Pelaksanaan Program Prevention of Mother to Child
Transmission (PMTCT): A Systematic Review
Artikel jurnal ini ditulis Nimas Ayu Lestari Nurjanah 1, Tri Yunis Miko Wahyono 2
oleh : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok,
Indonesia1,2 nimas.ayu27@gmail.com1
Alasan pentingnya jurnal Jurnal ini dipilih karena dalam jurnal ini membahas tentang : Penyakit
ini dipilih: HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global yang perlu
ditangani termasuk pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi.
Pencegahan penularan dilakukan dengan melaksanakan program
Prevention of Mother to Child Transmission atau program PMTCT.
Program PMTCT dianggap berhasil menekan resiko penularan dari ibu
ke bayi, namun hal tersebut berlum terlaksana secara baik dan
menyeluruh, berbagai macam tantangan terjadi dalam
penyelenggaraan program PMTCT.
Dengan kata-kata anda Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan
sendiri, sebutkan tujuan mengetahui apa sajakah yang menjadi tantangan atau tantangan apa
dan manfaat dari yang dapat muncul atau terjadi dalam pelaksanaan program PMTCT.
penelitian ini : Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai tantangan-
tantangan yang terjadi pada saat penyelenggaraan program
PMTCT.
2. Dengan mengetahui apa yang menjadi tantangan dalam
pelaksanaan program PMTCT sehingga tantangan tersebut dapat
diminimalisir atau dihilangkan sehingga dalam pelaksanaan
program PMTCT selanjutnya dapat berjalan dengan lebih baik
Identifikasi Tinjauan pustaka yang digunakan tentang masalah yang diangkat
literature/tinjauan yang kami anggap tepat untuk melakukan tinjauan sistematis adalah
pustaka yang digunakan jurnal dari penelitian, dilaporkan dalam Bahasa inggris, di terbitkan
tentang masalah yang 3 tahun terakhir ( 2016-2018), Kami menggunakan tinjauan
diangkat: sistematis pada semua jenis desain studi. Studi dengan peserta wanita
dengan HIV positif, petugas, kader kesehatan yang menjalankan
program PMTCT. Lokasi penelitian melibatkan negara-negara
dengan jumlah HIV tinggi dan menerapkan PMTCT. Studi
dikeluarkan jika studi berkaitan dengan penularan, penyebaran HIV,
dampak HIV pada ibu dan anak serta yang tidak berkaitan dengan
Program PMTCT. Ringkasan literature yang digunakan,
1. Etoori, D, Kerschberger,2018, Challenges and swazilan
successes in the implementation of option B+ to prevent mother-
to-child transmission of HIV in southern Swaziland. Jumlah
sampel :665, studi :Cohort. Kesimpulan : program PMTCT
dianggap berhasil dalam menekan penurunan virus pada ibu dan
menurunkan kejadian penularan ke bayi, tantangan program
PMTCT diantaranyan gangguan effek dari pengobatan yang
tinggi, kurangnya partisipasi dari pasangan ibu bayi dalam
mengecek VL dll. (Etoori, 2018)
2. Schurter, R, Sousa, O, etc, 2016, Performance-Based incentives
may be Appropriate to address challenges to Delivery of
prevention of services in rural Mozambique; a qualitative
investigation. Jumlah sampel : 116. Studi : kualitatif. Kesimpulan
:semua petugas kesehatan (perawat, kader kesehatan, dll) bekerja
dengan motivasi intrinsic dengan beban kerja yang berat, system
pelaporan yang belum baik serta upah yang rendah (Schuster,
2016)
Jelaskan mengenai Pencarian data dan informasi menggunakan situs elektronik sebagai
sampel penelitian dalam sumber data. Hasil pencarian artikel digunakan PRISMA (Preferred
artikel jurnal: Reporting Items for Systematic Reviews & MetaAnalyses) untuk
instrumen dan menggunakan flowchart berdasarkan daftar checklist
PRISMA 2009, menghilangkan artikel yang tidak relevan dengan
kriteria identifikasi, penyaringan, kelayakan, dan akhirnya
mengunduh artikel yang relevan. Langkah pertama adalah m e m b u
k a d a t a b a s e h ps://www.scopus.com/home.uri dan h
ps://www.proquest.com kemudian menggunakan pencarian
lanjutan.
Seleksi dokumen
Seleksi dokumen menggunakan kata kunci “Challenge” OR
“Defiance” AND
“Prevention of Mother To Child Transmission” OR “PMTCT” pada
jurnal di Scopus dan Proquest. Kami menemukan 311 Dokumen
berdasarkan full text akses dokumen gratis, Dokumen, berdasarkan
tahun publikasi (3 tahun) dan berdasarkan Bahasa inggris, Kemudian
menyeleksi jurnal berdasarkan judul dan abstrak 29 Dokumen dan
seleksi secara keseluruhan (full text) 4 dokumen untuk di analisis .
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyakit HIV/AIDS masih menjadi mengidentifikasi semua literatur yang di publikasikan
masalah kesehatan global yang perlu ditangani dengan menggunakan kata kunci yang relevan.
termasuk pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke Hasil: tantangan dalam pelaksanaan program PMTCT
bayi. Pencegahan penularan dilakukan dengan diantaranya adalah kurangnya informasi mengenai
melaksanakan program Prevention of Mother to Child pengoabatn ART, kurangnya dukungan keluarga,
Transmission atau program PMTCT. Program PMTCT beratnya beban kerja yang dialami petugas kesehatan
dianggap berhasil menekan resiko penularan dari ibu ke dan terbatasnya alat tes HIV dan stok obat.
bayi, namun hal tersebut berlum terlaksana secara baik Kesimpulan: Keberhasilan pencegahan penularan
dan menyeluruh, berbagai macam tantangan terjadi HIV/AIDS dari ibu ke bayi sangat bergantung dari
dalam penyelenggaraan program PMTCT. Tujuan: keterlibatan berbagai pihak, peran aktif dari tenaga
Mengetahun tantangan yang terjadi dalam pelaksanaan kesehatan dalam memberikan pendidikan dan
informasi mengenai penyakit HIV/AIDS kepada ibu dan
ABSTRACT
abstrak 29 Dokumen dan seleksi secara menggunakan tinjauan sistematis pada semua
keseluruhan (full text) 4 dokumen untuk di analisis jenis desain studi. Studi dengan peserta wanita
dengan HIV positif, petugas, kader kesehatan yang
Kriteria Inklusi dan eksklusi menjalankan program PMTCT. Lokasi penelitian
Kriteria inklusi dokumen yang kami anggap tepat melibatkan negara-negara dengan jumlah HIV
untuk melakukan tinjauan sistematis adalah jurnal tinggi dan menerapkan PMTCT. Studi dikeluarkan
dari penelitian, dilaporkan dalam Bahasa inggris, jika studi berkaitan dengan penularan, penyebaran
di terbitkan 3 tahun terakhir ( 2016-2018), Kami HIV, dampak HIV pada ibu dan anak serta yang
tidak berkaitan dengan Program PMTCT.
melakukan test HIV, akan tetapi cakupan ibu hamil dan akurat serta masih kuatnya stigma mengenai
yang melakukan tes HIV masih rendah yaitu <1%. HIV. (Sudrani, 2018)
Upaya pencegahan penularan HIV/AID dari ibu ke Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)
bayi adalah dengan program PMTCT (Prevention of atau Prevention Mother to Child Transmission
Mother to Child Transmission). Dalam (PMTCT) merupakan program pemerintah untuk
pelaksanaanya PMTCT mempunyai empat mencegah penularan virus
prong/pilar yaitu:
HIV/AIDSdariibukebayiyang
a. mencegah terjadinya penularan HIV pada dikandungnya. Program tersebut mencegah
perempuan usia reproduktif. terjadinya penularan HIV/AIDS pada perempuan
b. mencegah kehamilan yang tidak usia produktif kehamilan dengan HIV positif,
direncanakan pada ibu dengan HIV. penularan HIV/AIDS dari ibu hamil ke bayi yang
c. mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu dikandungnya. (WHO, 2009 dan Kemenkes 2015)
hamil dengan HIV kepada bayi yang Dalam pelaksanaan PMTCT dimulai dengan
dikandungnya.
pelayanan ANC terpadu, konseling dan tes HIV
d. memberikan dukungan psikologis, sosial, dan wajib pada ibu hamil pada saat ANC pertama kali.
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta Konseling pasca tes bagi ibu hamil yang hasilnya
bayi dan keluarganya. VCT (Voluntary
positif dilaksanakan bersamaan dengan (couple
Counseling and Testing) adalah layanan tes,
counseling), pemberian kondom diberikan sebagai
konseling, dukungan, akses untuk terapi
alat pencegahan penularan IMS dan HIV.
suportif, terapi infeksi oportunistik, dan ART
(Antiretroviral Therapy). (Kemenkes, 2015) Terapi antriretroviral pada ibul hamil dengan HIV
Bagi tenaga kesehatan dalam rangka mendorong positif mengikuti pedoman ART untuk orang
ibu hamil melakukan tes HIV dapat dikategorikan dewasa. Pada ibu hamil, pasien TB dan Hepatitis
sebagai Provider Initiated Testing and Counseling terapi dapat langsung diberikan tanpa melihat
(PITC). stadium klinis dan jumlah CD4, tetapi pemeriksaan
CD4 juga diperlukan untu pemantauan
PICT merupakan kebijakan pemerintah di layanan pengobatan. Untuk ibu hamil d e n g a n H I V p o s
kesehatan dimana semua tenaga kesehatan harus i t i f t e r a p i y a n g direkomendasikan
menganjurkan tes hiv terkusus untuk ibu hamil. menggunakan kombinasi tiga obat (2 NRTI + 1
Kegiatan PITCT berisi kegiatan memberi anjuran NNRTI). Perlu dihindari penggunaan “triple nuke”
dan pemeriksaan HIV dengan prinsip pasien sudah (3 NRTI). Paduan obat ARV Kombinasi Dosis Tetap
mendapat informasi yang cukup mengenai HIV dan
/ Fixed Dose Combination (FDC): TDF (300mg) +
setuju dilakukan tes HIV. ( Ernawati 2016)
3TC (300mg) + EFV (600mg). (Kemenkes, 2015)
Tenaga kesehatan memberikan informasi tentang
Untuk ibu hamil yang sudah mengetahui status HIV
HIV, menawarkan tes HIV, melaksanakan tes HIV,
sebelum hamil terapi ARV tetap dilanjutkan sesuai
menyampaikan hasil tes dan melakukan konseling
panduan sebelum hamil, jika ibu mengetahu status
pasca tes dan melakukan rujukan ke unit
HIVnya pada saat hamil maka diberikan ARV tanpa
perawatan, dukungan dan pengbatan (PDP) jika
melihat stadium klinis dan jumlah CD4nya. Untuk
hasil tes positif. Hambatan yang dialami tenaga
ibu yang mengetahui status HIVnya pada saat
kesehatan adalah tidak semua tenaga kesehatan
persalinan segera diberikan ARV. (Kemenkes,
mampu dalam menyampaikan informasi mengenai
HIV, tidak semua mampu menawarkan tes HIV 2015)
hingga pasien mau untuk diperiksaa, keterbatasan
Hasil analisis dari 4 penlitian mengemukanan
jumlah alat tes dan pelaporan yang belum lengkap
tantangan dalam pelaksanaan program PMTCT
baik tantangan yang dirasakan penderita HIV positif HIV menjalankan program PMTCT. (
ataupun petugas kesehatan yang melaksanakan Wahyuni, 2014)
program, tantangan tersebut berasal dari faktor
Tantangan yang dihadapi oleh petugas pelaksana
internal ataupun eksternal.
program PMTCT diantaranya terlalu banyak beban
Dalam pelaksanaan program PMTCT kerja dan upah yang tidak seimbang, beban kerja
yang dialami ibu dengan status hiv diantaranya tersebut meliputi melkukan pemantauan,
kurangnya informasi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan kasus serta
program PMTCT, kurangnya komitmen dalam keberjalannannya program serta memastikan
menjalankan ART sehingga pengobatan tidak komitmen pasien dalam ART. Terlalu banyaknya
maksimal serta masih banyak stigma beban kerja bisa disebabkan kurangnya jumlah
dimasyarakat sehingga ibu enggan tenaga kesehtan atau pesebaran tenaga kesehatan
mengungkapkan status HIVnya. Berbagai macam yang tidak merata. Tanntangan tersebut akan
tantangan yang di hadapi tersebut menunjukkan mengurangi semangat kerja dan kinerja tenaga
bahwa peran tenaga kesehatan dalam kesehatan dalam melaksanakan program PMTCT.
penanganan kasus HIV/AIDS perlu ditingkatkan Karmila dalan penelitiannya menggatakan bahwa
seperti meningkatkan konseling pada saat ODHA yang telah bertemu tenaga kesehatan
diagnosis HIV dan pada saat memulai ART. memiliki presepsi positif terhadap terapi ARV.
Kemampuan petugas kesehatan dalam Presepsi posotif tersebut didapat setelah petugas
melaksanakan konseling juga berpengaruh kesehatan memberikan konseling dan motivasi
terhadap keberhasilan program PMTCT. Selain untuk pelaksanakan program HIV (Kamila, 2010).
kemampuan konseling, menurut resty Asmaurah
Selain itu menurut Sanders dalam penelitiannya
dalam penelitiannya mengatakan kepekaan dan
mengatakan ibu hamil dengan HIV positif yang
peran petugas kesehatan sangat berpengaruh
tidak mendapat dukungan dari keluarga maupun
dalam pelaksanaan program PMTCT, seringnya
tenaga kesehatan akan mengalami berbagai
interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien
macam situasi seperti kecemasan akan
juga akan membawa pemahaman terhadap
keadaannya dan bayinya, penularan ke bayinya,
kondisi fisik maupun psikis akan lebih baik, selain
proses persalinan yang akan dijalaninya.
itu juga akan mempengaruhi rasa pecaya diri dan
Kecemasan tersebut akan terus berlangsung
penerimaan kehadiran petugas kesehatan.
hingga ada kepastian bahwa bayinya tidak tertular
Edukasi dan konseling juga sangat berpengaruh
virus HIV. (Sanders, 2007).
terhadap keberhasilan program (Asmauryanah,
2014). Ketersediaan alat tes HIV dan obat ARV juga
menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan
Komitmen sangat penting dalam pelaksanaan
PMTCT, jika kurangnya ketersediaan alat tes dan
PMTCT, komitmen tersebut mencakup.
obat akan menyebabkan orang enggan mengecek
Keterturan meminum ARV seumur hidupnya.
status hiv pada dirinya. Hal tersebut akan
Komitmem tersebut bukan hanya dari pasien
memperburuk kondisi pesebaran HIV dan akan
yang menjalankan terapi tetapi juga dari orang-
menjadi sangat mudah meningkatnya kasus HIV
orang sekitarnya. Menurut penelitian wenny
karena tidak ada penanganan terhadap orang
wahyu mengatakan peran suami dan keluarga
dengan status HIV. Peran pemerintah terkait
memperlihatkan pengaruh yang positif pada
penyediaan dan penyaluran alat tes HIV dan Obat
pastisipasi pasien menjalankan program PMTCT.
ARV sangat diperlukan.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Green dimana peran suami Dengan manajeman yang baik makan kebutuhan
dan keluarga termasuk faktor reinforsing yang alat tes HIV dan obat ARV tersebut akan terpenuhi.
akan membentuk prilaku baru yaitu faktor
penguat seseorang mempengaruhi ibu hamil
Suryavanshi, N, Mave, V, etc.2018. Challenges and opportunities for outreach workers in the Prevention of
Mother to Child Transmission of HIV (PMTCT) program in India. Jounal plos one 13(9).
UNAIDS (2017). AIDS info; Country factsheets Indonesia 2016. hal. 1–6. Tersedia pada: h
ps://aidsinfo.unaids.org/%0D. diakses tanggal 2 desember 2018 UNAIDS (2018). Global HIV & AIDS
statistics - 2018 fact sheet. Tersedia pada: h p://www.unaids.org/en/resources/fact
Tersedia pada
Desember 2018
Untuk diperhatikan:
1. Setiap mahasiswa mencari 1 Jurnal Keperawatan terkait Keperawatan HIV/AIDS (jurnal yang
digunakan harus berbeda untuk masing-masing mahasiswa) dan membahasnya/menganalisis jurnal
tersebut menggunakan lembar kerja analisis (format tabel di atas) dengan daftar pustaka minimal 5
tahun kebawah.
2. Jurnal yang digunakan dilampirkan dan dikumpulkan bersama dengan lembar kerja analisis artikel
jurnal ilmiah.
3. Tugas dikumpulkan ke alamat email alaka@unikadelasalle.ac.id pada hari Sabtu, 08 Juni 2019
dengan batas waktu sampai pukul 23.59 WITA