Anda di halaman 1dari 13

MAN 2 GRESIK

2021/2022
X MIPA 4

BIOGRAFI SUNAN GIRI

KELOMPOK 3

1. Ahmad Andi Alfiansyah (03)


2. Feni Zulianti (13)
3. Muhammad Awaludin S. (23)
4. Sintia Hidayatul Ummah (33)
5. Salsabilla Rahma Azhara (38)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Sunan Giri “ ini dengan tepat waktu untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran
"SEJARAH INDONESIA " semester II.

Pada kesempatan ini, dengan tulus dan ikhlas penyusun menyampaikan terima kasih
yang tak terhingga kepada Bapak / Ibu guru dan teman-teman yang telah memberikan bantuan
dan partisipasinya untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi
para pembaca. Aamin.

Gresik, 15 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. Biografi Sunan Giri..........................................................................................................4
B. Asal usul / Silsilah Sunan Giri.........................................................................................5
C. Strategi Sunan Giri dalam penyebaran Islam...................................................................6
D. Karya Sunan Giri.............................................................................................................7
E. Peninggalan sunan Giri....................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum masuknya agama Islam di Indonesia khususnya di tanah Jawa, wilayah


Indonesia didominasi oleh agama Hindu dan Buddha yang terlebih dahulu memasuki
Indonesia pada masa sekitar abad ke-4 Masehi 1. Kepercayaan yang berkembang dikalangan
masyarakat pada waktu itu yaitu kepercayaan akan adanya sebuah unsur yang di dewakan,
maka kemudian banyak sekali ditemukan peninggalan-peninggalan yang berbentuk bangunan.

Memasuki abad ke-7 ajaran agama Islam mulai masuk ke Indonesia *berdasarkan
teori Makkah. Proses masuknya ajaran agama Islam di Indonesia pertama kali melalui
masyarakat pesisir pantai utara seperti Sunda Kelapa, Banten, Demak, Jepara, dan Gresik.
Ajaran agama Islam disebarkan oleh pedagang- pedagang muslim dari Timur Tengah dan dari
Gujarat dalam rangka urusan dagang. Mereka singgah di pelabuhan sepanjang pesisir pantai
utara Jawa, selain untuk urusan dagang para saudagar muslim tersebut juga berdakwah
mensyiarkan agama Islam di kalangan masyarakat Jawa.

Setelah Islam berkembang di daerah pesisir pantai utara, dalam literatur lainnya
ditemukan bukti bahwa pada abad ke-15 dan ke-16 Masehi ajaran agama Islam juga disebar
luaskan oleh ”Wali Songo". Adapun di sebut Wali Songo , karena Wali yang terkenal dalam
menyebarkan Islam di tanah Jawa berjumlah sembilan orang. Oleh sebab itu, kami menyusun
makalah ini dengan maksud agar kami mendapat gambaran tentang salah satu anggota
walisongo yaitu Sunan Giri. Baik dari biografi, silsilah, kisah teladan dan strategi yang
dilakukan beliau dalam menyebarkan agama islam ditanah Jawa dan Nusantara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiman biografi Sunan Giri


2. Bagaiman asal usul Sunan Giri
3. Bagaiman silsilah sunan Giri
4. Bagaiman strategi Sunan Giri dalam penyebaran Islam
5. Apa saja karya Sunan Giri
6. Apa saja peninggalan Sunan Giri

C. Tujuan Penulisan

1. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester 2 mata pelajaran “Sejarah
Indonesia” BAB 4 (Islamisasi dan silang budaya di Nusantara)
2. Untuk mengetahui biografi Sunan Giri
3. Untuk mengetahui asal usul Sunan Giri
4. Untuk mengetahui Silsilah Sunan giri
5. Untuk mengetahui strategi Sunan Giri dalam penyebaran Islam
6. Untuk mengetahui karya-karya Sunan Giri
7. Untuk mengetahui peninggalan Sunan Giri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Sunan Giri

Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton,
yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri membangun Giri Kedaton
sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang pengaruhnya bahkan sampai ke
Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu satmata,
Sultan Abdul Faqih, Raden ‘Ainul Yaqin dan Joko Samudro. Ia lahir di Banyuwangi tahun
1442 dan dimakamkan di desa Giri, Gresik.

Nama lengkap : Maulana ‘Ainul Yaqin


Berkuasa : 1463 – 1506
Pendahulu : Maulana Ishaq
Penerus : Sunan Ampel II
Lahir : 1442 M Banyuwangi, Indonesia
Wafat : 1506 M Gresik, Indonesia
Ayah : Maulana Ishaq
Ibu : Dewi Sekardadu
Istri : Dewi Murtasiyah Asyiqah, menurunkan :
1. Ratu Gede Kukusan
2. Sunan Dalem
3. Sunan Tegalwangi
4. Nyai Ageng Selulur
5. Sunan Kidul
6. Ratu Gede Saworasa
7. Sunan Kulon
8. Sunan Waruju
Dewi Wardah, menurunkan :
1. Pangeran Pasirbata
2. Siti Rohbayat
Agama : Islam
B. Asal usul / Silsilah Sunan Giri

Beberapa babad menceritakan pendapat yang berbeda mengenai silsilah Sunan Giri.
Sebagian babad berpendapat bahwa ia adalah anak Maulana Ishaq, seorang mubaligh yang
datang dari Asia Tengah. Maulana Ishaq diceritakan menikah dengan Dewi Sekardadu, yaitu
putri dari Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir kekuasaan
Majapahit.

Pendapat lainnya yang menyatakan bahwa Sunan Giri juga merupakan keturunan
Rasulullah SAW, yaitu melalui jalur keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal
Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad an-Naqib, Isa ar-
Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-
Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik
(Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin
Khan), Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar), Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-
Samarqandy (Ibrahim Asmoro), Maulana Ishaq, dan Ainul Yaqin (Sunan Giri). Umumnya
pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa Timur, dan catatan
nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut.

Dalam Hikayat Banjar, Pangeran Giri (alias Sunan Giri) merupakan cucu Putri Pasai
(Jeumpa?) dan Dipati Hangrok (alias Brawijaya VI). Perkawinan Putri Pasai dengan Dipati
Hangrok melahirkan seorang putera. Putera ini yang tidak disebutkan namanya menikah
dengan puteri Raja Bali, kemudian melahirkan Pangeran Giri. Putri Pasai adalah puteri Sultan
Pasai yang diambil isteri oleh Raja Majapahit yang bernama Dipati Hangrok (alias Brawijaya
VI). Mangkubumi Majapahit masa itu adalaha Patih Maudara.
C. Strategi Sunan Giri dalam penyebaran Islam

Dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara yang dilakukan Wali Songo, Sunan Giri
menjadi salah satu tokoh yang memiliki kontribusi cukup signifikan. Ia adalah pendiri
kerajaan Giri Kedaton yang berkedudukan di Gresik, Jawa Timur. Kerajaan tersebut
dimanfaatkannya sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa, yang pengaruhnya merambah
hingga ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Lombok.

Dalam buku Atlas Wali Songo karya Agus Sunyoto dikatakan, Sunan Giri memiliki
peranan penting dalam pengembangan dakwah Islam di Nusantara dengan memanfaatkan
kekuasaan dan jalur perniagaan. Selain itu, dalam sebuah penelitian berjudul "Sejarah dan
Dakwah Islamiyah Sunan Giri" yang diterbitkan Lembaga Riset Islam Pesantren
Luhur Sunan Giri Malang, Sunan Giri juga disebut memanfaatkan wadah pendidikan dalam
dakwahnya. Sunan Giri dikenal berkat kesungguhannya mengembangkan sistem pendidikan
berbasis pesantren pada masanya. Diketahui bahwa santri yang dididiknya tidak hanya dari
Jawa saja, tapi juga berasal dari beberapa daerah Nusantara lainnya, seperti Kalimantan,
Makasar, Lombok, Sumbawa, Flores, Ternate, dan Tidore. Adapun pesantrennya saat ini
dikenal dengan nama Pesantren Luhur Malang.

Sunan Giri melakukan dakwah di bidang pendidikan. Selain itu, beliau juga
berdakwah menggunakan karya seni. Karya seni tersebut khusus beliau ciptakan. Mengenai
strategi dakwah Sunan Giri, akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Berdakwah lewat permainan anak-anak
Sunan giri dikenal sebagai pendakwah yang berdakwah melalui permainan
anak-anak. Beliau menciptakan permainan seperti jelungan, jamuran, gendir
gerit, dan cublak-cublak suweng. Permainan anak-anak ini menjadi sangat
populer sebagai permainan tradisional dari Jawa dan keberadaannya hingga
sekarang masih bisa dimainkan.

2. Berdakwah dengan seni


Seni yang digunakan dalam berdakwah adalah wayang hingga tembang-tembang
Jawa. Jadi ketika memainkan wayang, Sunan Giri akan menyisipkan ajaran-
ajaran Islam di dalamnya sehingga masyarakat setempat bisa belajar   agama
Islam  dengan cara yang lebih menyenangkan. Sunan Giri menciptakan gending
atau lagu instrumental Jawa seperti Asmarandana dan Pucung.
3. Berdakwah melalui jalur politik
Menurut Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya  dari Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, kepopuleran pesantren Giri yang dijalankan oleh Sunan Giri
ini semakin besar hingga pengaruhnya menjadi sebuah kerajaan yang bernama
Kerajaan Giri Kedaton. Kerajaan ini didirikan di Gresik pada tahun 1487. Sunan
Giri yang memimpin kerajaan tersebut kemudian memiliki gelar sebagai Prabu
Satmata. Kelihaian Sunan Giri dalam berdiplomasi menjadikan kerajaan Giri
berjaya selama beberapa generasi hingga akhirnya ditaklukkan oleh Sultan
Agung dari Kerajaan Mataram pada abad ke-16.

D. Karya Sunan Giri

Sunan Giri menciptakan karya sastra seni untuk mrnyiarkan Agama Islam seni itu berupa seni
tembang dan permainan. Seperti Jamuran (kejar-kejaran), cublakcublak suweng (teka-teki),
jelungan, gulo ganti,dan sebagainya (Ali Mufrodi, 2013:258). Adapun tembang-tembang yang
diciptakan Sunan Giri antara lain:
1. Lagu Lir-ilir
2. Lagu Dandang Gula
3. Lagu Dandang Gula Silir
4. Tembang macapat berjudul Mijil

E. Peninggalan sunan Giri

Dalam sejarahnya peninggalan Sunan Giri dapat dibilang hanya beberapa orang yang
mengetahuinya. Mungkin beberapa orang tersebut memang beranggapan bahwa Sunan Giri
hanyalah salah satu wali songo yang hanya berperan dalam menyebarkan agama islam.
Padahal apabila kita lihat lebih detail terdapat beberapa peninggalan dari beliau. Peninggalan-
peninggalan tersebut diantaranya:
1. Pusaka
2. Pusaka SURO-SURO ANGON
adalah sebuah keris peninggalan yang saat ini disimpan dimakam Sunan Giri
3. Tangga Bambu
Tangga ini adalah buatan zaman Sunan Giri untuk langgar digumeno, yang dipakai
apabila beliau akan bertabligh atau berdakwah didaerah tersebut.
4. Menara Masjid, Kentongan, Beduk Dan Mimbar.
5. Tongkat Berisi Tomabak
6. Kiab Sittina 8
Kitab yang menjadi bahan pelajaran, berisi masalah-masalah Fikih.
7. Kayu Ukir-ukiran didinding Makam Sunan Giri Dan Sunan Prapen.
8. “Batu Anak”. Dihalaman luar Makam Sunan Giri.
9. Pusaka Rawe
Pusaka ini berasal dari Maulana Ishaq (ayah Sunan Giri), pemberian Bu Lik (bibinya)
pada waktu kembali dari pasai ke Tanah Jawa. Kesaktiannya diceritakan bahwa
apabila terdapat orang yang bertengkar, kemudian keris ini dibawa ketempat itu, maka
redalah pertengkaran itu. Sampai sekarang tidak ada seorangpun yang berani
membuka keris itu dari sarungnya (Syafi'i A. Karim, 1974:158-162)
10. Giri Kedaton
Giri kedaton yang merupakan sebuah keraton sekaligus pesantren di atas sebuah
perbukitan ini menjadi peninggalan Sunan Giri yang pertama. Menurut sejarah Giri
Kedaton adalah kerajaan yang hanya bertahan dari beberapa generasi. Bahkan ini
menjadi salah satu pihak yang pernah berperang melawan penjajah Belanda. 
11. Masjid Sunan Giri
12. Telogo Pegat
Telogo Pegat merupakan sebuah telaga yang disejarahkan menjadi salah satu
peninggalan Sunan Giri. Peninggalan ini berada di kawasan Giri, Kebomas yang
kokon katanya sejak dulu hingga sekarang telaga ini tidak pernah surut meskipun
terjadi musim kemarau berkepanjangan.
13. Museum Sunan Giri
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sunan Giri dikenal dengan nama Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul
Faqih, Raden ‘Ainul Yaqin dan Joko Samudra adalah nama salah seorang Wali Songo
yang berkedudukan di desa Giri, Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Ia lahir di
Blambangan (Banyuwangi) pada tahun Saka Candra Sengkala “Jalmo orek werdaning
ratu” (1365 Saka). Ayahnya adalah Maulana Ishak. Saudara sekandung Maulana Malik
Ibrahim.
Sunan Giri juga merupakan keturunan Rasulullah SAW, yaitu melalui jalur
keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-
Uraidhi, Muhammad an-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal,
Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib
Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan,
Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan), Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar),
Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandy (Ibrahim Asmoro), Maulana Ishaq, dan Ainul
Yaqin (Sunan Giri).
Sunan Giri adalah terhitung seorang pendidik yang sangat bijaksana dan berjiwa
demokratis. Melalui media pendidikan sebagai salah satu media dakwahnya telah mendidik
anak-anak dengan amat bijaksana. Beliau ciptakan bermacammacam permainan yang
mengandung ajaran dan berjiwa agama, misalnya permainan jelungan, jamuran, bendi gerit,
lir-ilir, jor, gulo ganti, cublak-cublak suweng, padang-padang bulan, dandang gulo (nyanyian/
kidungan Sunan Giri yang banyak mengandung kebenaran), Dandang Gula Silir (Nyayian /
kidungan yang mendatangkan kesenangan serta mendatangkan rasa persahabatan bagi yang
mendengarnya) dan sebagainya. Kabarnya, beliau pula yang menciptakan gending
“Asmaradhana” dan “pucung” yang sangat.
Perspektif Dakwah Sunan Giri menurut Islam sebagai berikut: mengenal mad’u
(sasaran dakwah); mendirikan majelis ta’lim (halaqah); menciptakan hubungan persaudaraan;
bil hikmah (kebijaksanaan), yaitu cara-cara penyampaian pesan-pesan dakwah yang sesuai
dengan keadaan penerima dakwah; mau’idah hasanah, yakni memberi nasehat atau
mengingatkan kepada orang lain dengan tutur kata yang baik, sehingga nasehat tersebut dapat
diterima tanpa ada rasa keterpaksaan; dan mujadalah (bertukar pikiran dengan cara yang
baik), berdakwah dengan mengunakan cara bertukar pikiran (debat) Sunan Giri melakukan
dakwah di bidang pendidikan. Selain itu, beliau juga berdakwah menggunakan karya seni.
Permainan anak-anak, dan jalur politik.

B. Saran
Dengan mengetahui sejarah singkat Sunan Giri, mari kita bersama-sama
meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Setelah mengetahui cara Sunan Kudus
menyebarkan Islam pada umat Islam terdahulu, marilah kita juga menyiarkan agama Islam
dengan cara yang disenangi oleh masyarakat zaman sekarang.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbikan di
masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sunyoto, Atlas Walisongo, Depok: Pustaka Iman, 2016, 206. Sunan Giri.
Diakses pada 21 Maret 2022 melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Giri#:~:text=Sunan%20Giri%20adalah%20nama
%20salah,Kalimantan%2C%20Sulawesi%2C%20dan%20Maluku.

Nur Azizah Mangkulo, (2018, Februari 9), MAKALAH SUNAN GIRI. Diakses pada 21
Maret
2022 melalui https://www.academia.edu/37711147/MAKALAH_SUNAN_GIRI.doc

Wida Kurniasih, (2022, Januari), Nama-nama Wali Songo dan Strategi Dakwahnya. Diakses
pada 21 Maret 2022 melalui
https://www.gramedia.com/best-seller/nama-nama-wali-songo/#8_Sunan_Giri

Merna, Debora, (2021, Oktober 4), Cerita Sejarah Sunan Giri yang Berdakwah dengan
Permainan Anak-Anak. Diakses pada 21 Maret 2022 melalui
https://www.orami.co.id/magazine/sunan-giri

Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko, (2017, Februari 27), Strategi Dakwah Sunan Giri.
Diakses pada 21 Maret 2022 melalui
https://www.republika.co.id/berita/om0g7m313/strategi-dakwah-sunan-giri

Jurnal An-Nida, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2015, KARYA SASTRA SUNAN GIRI
DALAM
PERSPEKTIF DAKWAH ISLAM. Diakses pada 21 Maret 2022 melalui
https://ejournal.unisnu.ac.id/JKIN/article/viewFile/755/1015

Afaz , (Desember 01, 2020) Peninggalan Sunan Giri, Jangan Sampai Ketinggalan Kisahnya!.
Diakses pada 21 Maret 2022 melalui
https://www.alhuda14.net/2020/12/peninggalan-sunan-giri.html

Anda mungkin juga menyukai