Anda di halaman 1dari 8

Jail ke Sayang

Tokoh Utama : Bunga (Leli), Andhi (Fadhil)


Sahabat Andhi : Farel (Andri)
Sahabat Bunga : Mawar (Desi)
Guru : Bima (Bisma)
Orang ketiga : Avatar
Side Character : Anwar, Diana, Fauzi, Firda, Iqbal, Miftah, Radja, Rehan, Riyan, Rendi, Fajri

Selasa, xx Maret 2022


Jam pelajaran sekolah sebentar lagi selesai, rasanya cukup senang karena pelajaran sejarah
yang diajarkan oleh Pak Bima cukup seru, namun tiba-tiba ada secuil kertas melayang
mengenai kepala Bunga. Spontan Bunga pun langsung menengok siapakah yang melempar
kertas itu.
“Siapa si iseng banget tiba-tiba lempar kertas ke kepala orang?” Ucap Bunga dengan nada
kesal.
“Yaelah, kertas doang sampe marah gitu. Kalo batu baru marah”
Balas si Andhi.
“Jangankan batu, kertas aja udah cukup ga sopan tiba-tiba lempar kertas ke kepala orang
lain!” Kata Bunga.
“Eh eh eh udah, kalian berdua cukup. Jangan ribut lagi dan Andhi tolong minta maaf ke
Bunga karena ngelempar kertas ke kepala dia” kata Pak Bima yang melerai mereka berdua.
“Ayo dong minta maaf dhi” Kata Pak Bima karena Andhi masih enggan hanya untuk minta
maaf.
“Maafin gw ya Bunga, gw iseng dan lain kali gabakalan gw ulang” Ucap si Andhi yang
meminta maaf.
“Huh-, yaudah oke gw maafin” Kata Bunga yang memaafkan Andhi sambil senyum.
Ketika melihat senyuman Bunga, tiba-tiba ada suatu perasaan yang meledak dalam diri
Andhi. Namun ia masih bingung perasaan apa itu.
“Gila, manis banget senyuman nya” Kata Andhi dalam hatinya.
“Kriiiiing” Bel pulang sekolah berbunyi
Pelajaran sekolah pun selesai dan Pak Bima menutup pelajaran, setelah itu para murid
bersiap-siap untuk kembali ke rumah masing-masing.
“Eh bunga, mau main dulu ke rumah gw ga?” Tanya Mawar.
“Hmm, engga dulu deh war gw mau langsung ngerjain tugas soalnya” jawab Bunga
“Oke, santai aja” kata Mawar.
Ketika Bunga dan Mawar sedang berjalan bersama menuju gerbang sekolah untuk pulang,
tiba-tiba Bunga teringat kalau ia meninggalkan tempat pensil nya di kolong meja.
“Oh iya war, duluan aja ya gw kelupaan tempat pensil gw tadi di kelas” kata Bunga.
“Ooh, santai aja gw tungguin di bangku deket meja piket” jawab Mawar.
“Oke, tungguin ya” kata Bunga.
Setelah itu Mawar pun menuju bangku dekat meja piket untuk menunggu Bunga, dan Bunga
pergi menuju kelas untuk mengambil tempat pensil nya yang tertinggal. Namun ketika
Bunga sampai di kelas ternyata masih ada Andhi, Farel dan Rendi yang mengobrol-ngobrol
di kelas.
“Lah, masih belom balik lu? Ngapain ke kelas lagi?” tanya Andhi ke Bunga.
“Kepo, Cuma mau ngambil tempat pensil yang ketinggalan” balas si Bunga
“Yaudah, ambil sono abis tu pergi lagi hush hush” canda Andhi dengan mengusir Bunga.
Lalu tiba-tiba Bunga melempar kertas ke kepala Andhi lumayan keras untuk membalas
perihal sebelumnya.
“Aw, apa-apaan dah!?” tanya Andhi dengan kesal.
“Balesan yang tadi, sekarang kita impas” jawab si Bunga sambil melet meledek.
“Padahal tadi kan gw dah minta maaf” kata Andhi.
“Iya sih, tapi tetep aja gw masih kesel dan oke gw minta maaf, sekarang kita impas. Bye”
ucap Bunga sambil meninggalkan mereka dengan senyum ceria lagi.
Andhi pun kembali merasakan cenat-cenut di hatinya setelah melihat senyum indah dari
Bunga lagi sambil terbengong, lalu teman-teman Andhi yaitu Farel, Rendi dan Rehan pun
meledek dengan mencie-ciekan Andhi.
“Cie cieeeeee!” teriak mereka bertiga kepada Andhi.
“Hah? Ada apaan?” Tanya Andhi yang kebingungan dengan ulah mereka bertiga.
“Halah jangan pura-pura gatau, lu tadi bengong lumayan lama abis disenyumin ama Bunga,
suka ama dia ya lu?” Kata Rehan.
“Yaah, ga boong si Bunga emang cakep orangnya. Ga heran kalo orang-orang bakal pada
suka ama dia” ucap Andri sambil merangkul Andhi.
“Ah, biasa aja kali dia mah” ucap alasan si Andhi.
Setelah percakapan mereka berempat, Bunga kembali mengunjungi Mawar yang daritadi
menunggunya untuk kembali pulang bersama-sama ke rumah.
“Eh war, sorry gw lumayan lama” kata Bunga sambil terengah-engah sedikit.
“Gapapa santai, pasti lu capek ya naik turun tangga yang begitu tinggi? Nih minum buat lu
biar fit lagi” kata Mawar sambil memberi pocari sweat ke Bunga.
“Eh, makasih banyak ya, yaudah langsung balik yuk” kata Bunga.
Setelah itu mereka berdua berjalan untuk pulang ke rumah masing-masing, dan di ketika
sampai suatu jalan mereka berdua pun berpisah.
“Eh, rumah gw lewat sini, sampe ketemu besok ya” kata Mawar.
“Okee sampe ketemu besok juga” jawab Bunga.
Bunga pun melanjutkan kembali perjalanan nya pulang ke rumah, namun tiba-tiba ia
melihat Firda kecurian HP oleh 2 orang pemuda menggunakan motor dan kemudian
melarikan diri membawa HP Firda.
“Aaaaaaaaaa! Maliiing!” Teriak Firda.
Spontan Bunga pun langsung mendatangi Firda dan menanyai keadaan nya.
“Kamu gapapa Fir? Kamu ngga diapa-apain kan selain dicuri?” tanya Bunga.
“Iya Bung, aku gapapa. Cuma sekarang gimana caranya aku pulang? Aku engga ada duit dan
HP dan rumah ku cukup jauh dari sini” kata Firda sambil bersedih.
Melihat kondisi yang dialami Firda, Bunga dengan baik hati memberikan uang 50 ribu
kepada Firda agar ia bisa pulang ke rumah, yang mana uang itu adalah uang jajan terakhir
nya untuk hari esok.
“Nih buat kamu Fir, minta temen yang lain pesenin Gojek atau naik Angkot ya” kata Bunga
sambil memberikan uang itu ke Firda.
“Eh gapapa Bung? Ini kebanyakan lho!” tanya Firda sambil terkejut.
“Gapapa, kamu lebih butuh dibanding aku. Dah jangan sedih, yang penting kamu harus
pulang dulu dan bicarain baik-baik ke orang tua kamu soal kejadian ini” kata Bunga sambil
mengusap air mata Firda.
Selang beberapa menit kemudian, Gojek pun datang untuk mengantar Firda pulang ke
rumah nya.
“Aku duluan ya Bunga, makasih banyak!” Ucap terima kasih Firda.
“Iya, hati-hati di jalan!” jawab Bunga.
Rabu, xx Maret 2022
Hari esok pun tiba, pelajaran sekolah memasuki bel istirahat.
Para murid di kelas sedang asik menikmati makanan dan minuman nya selama istirahat,
namun hanya Bunga yang terlihat tidak memiliki makanan ataupun minuman selama jam
istirahat. Dan di saat itu Andhi melihat dan mencemaskan Bunga lalu menghampiri nya.
“Eh, kok lu ga makan? Ga laper?” tanya Andhi
“Gimana nih? Gw harus jujur ga ya kalo gak punya duit lagi buat jajan? Jujur aja dah
daripada boong” Ucap Bunga dalam hati.
“Iya, gw gapunya duit buat beli jajan hari ini” balas Bunga.
“Ooh, yaudah nih roti vanilla buat lu, gw udah kenyang jadi ini roti gw kasih buat lu. Dan roti
ini enak banget ga boong” kata Andhi sambil memberikan roti itu ke Bunga.
“Eeeh, Bunga gw juga mau ngasih nih pocari sweat gw ke lu. Ga seberapa dengan
pertolongan lu kemaren tapi gw mau berterima kasih dan membalas perbuatan lu kemaren”
kata Firda ke Bunga.
“Eh, beneran nih? Makasih banyak ya kalian berdua” ucap Bunga ke Andhi dan Firda
Setelah itu datanglah Avatar membeikan snickers ke Bunga untuk dimakan.
“Eh, Bunga laper? Nih snickers buat lu, biar ngeganjel laper” kata Avatar.
Namun karena Avatar tiba-tiba datang dan ikut memberikan makanan ke Bunga, Andhi
cukup terganggu dengan kehadiran Avatar.
“Eh, ngapain si lu dateng-dateng?” tanya Andhi dengan sedikit kesal.
“Lah, emangnya ikut bagiin makanan ga boleh?” balas tanya si Avatar.
“Eh eh eh! Udah udah, jangan berantem bubar-bubar” ucap Pak Bima melerai debat itu.
Setelah itu Bunga pun dengan senang memakan makanan pemberian mereka dengan
perasaan senang karena ia sangat lapar.
Istirahat telah selesai, bel belajar kembali berbunyi. Ketika para murid kembali duduk ke
bangku mereka masing-masing tiba-tiba Avatar menengok bersiul ke Bunga sambil
memberikan kedipan sebelah mata ke Bunga. Andhi yang melihat hal itu pun merasa
terganggu.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, para siswa berjalan keluar kelas untuk pulang ke rumah
mereka masing-masing setelah sekolah. Namun ketika Avatar ingin ke toilet terlebih dahulu
ternyata ada Andhi disana yang juga sedang buang air kecil.
“Eh, jangan deket-deket sama Bunga” kata Andhi ke Avatar
“Lah, emangnya kenapa? Kenapa sih lu padahal ikut ngasih makanan emang gaboleh?”
tanya Avatar
“Boleh, tapi lain kali jangan deket-deket dia lagi” ucap Andhi.
“Hahaha, kita liat aja” balas Avatar
Setelah percakapan itu, mereka berdua keluar meninggalkan toilet dan keesokan hari nya.
Kamis, xx Maret 2022
Ketika Andhi berjalan memasuki gerbang sekolah, tiba-tiba ia melihat Bunga dan Avatar
yang berjalan berduaan sambil berbincang dengan akrab. Spontan ia pun menghampiri dan
memisahkan kedekatan mereka berdua.
“E-e-ehhh, kalian berdua ngapain? Tiba-tiba kek orang mesra aja padahal pacaran juga
kaga” tanya Andhi dengan perasaan bingung cemburu.
“Lah lu tiba-tiba dateng-dateng ngapain kayak orang gajelas? Kita cuma ngobrol soal tugas.
Apa salahnya?” balas Avatar
“Udah-udah, bel udah mau bunyi, yok ke kelas” kata Bunga
Singkat cerita, pelajaran telah dimulai disaat jam kosong dimana Pak Bima tidak bisa
mengajar. Ketika suasana kelas sedang lumayan ramai, Andhi dari meja nya begitu cemburu
melihat kedekatan Bunga dan Avatar yang begitu tiba-tiba.
Di saat Andhi fokus melihat mereka berdua, tiba-tiba Farel datang menghampiri Andhi.
“Woi!” ucap Farel mengagetkan Andhi.
“Astaga kaget! Huuh, ngapain si lu tiba-tiba?” Tanya Andhi yang kaget.
“Hiya, cemburu ngeliatin Avatar ama Bunga ya?” balas dan tanya dari Farel
“Yaah begitulah” jawab Andhi.
“Gile lu tumben jujur soal perasaan lu, haha lu mau tau ga gimana caranya kalo mau deket
ama Bunga?” kata Farel.
“Gimana tuh?” tanya Andhi.
“Dia kan ketua OSIS, pastinya banyak tugas, nah coba cari peluang untuk ngasih dia bantuan
kalo lu ngeliat dia kesulitan. Itu bisa jadi kesempatan buat lu makin deket ama dia” jawab
Farel
“Yaiya sih, tapi gw sadar diri juga sebenernya. Avatar ranking 1, pinter, alim pulak” kata
Andhi.
“Yaelah lakuin aja udah, inget kata Pak Habibie. Kalaupun memang ia dilahirkan untuk ku,
kau jungkir balik pun tetap aku yang dapat” ucap Farel.
“Bener juga, mantep kata-kata lu!” jawab Andhi.
“Yaudah semangat ye! Gw dukung” kata Farel.
Bel istirahat berbunyi, Bunga ada tugas untuk mengantarkan beberapa buku ke
perpustakaan dan di saat itu Andhi melihat Bunga yang kewalahan membawa buku-buku
yang banyak dan berat, saat itu juga Andhi ingin menghampiri Bunga untuk menolongnya.
Namun ketika sedang menghampirinya, Bunga tiba-tiba terpleset dan semua buku yang ia
bawa pun terjatuh.
“Aduuh sakit” kata Bunga.
“Gapapa Bung? Sini gw bantu” kata Andhi.
Ketika mereka berdua sedang membereskan buku-buku yang berjatuhan, secara tidak
sengaja jari mereka berdua bersentuhan di buku yang sama dan mereka berdua juga tiba-
tiba menatap satu sama lain.
“Ehhh, maaf ga sengaja” kata Andhi.
“Gw juga maaf, ngomong-ngomong makasih ya” ucap terima kasih dari Bunga.
“Lu gapapa? Gw bawa bantu ya, mau kemana?” tanya Andhi.
“Mau ke perpustakaan dhi, tolong ya” jawab Bunga.
“Okeoke santaii” kata Andhi.
Saat itu Andhi memberikan tangan nya agar Bunga dapat berdiri dan Bunga pun menerima
nya. Singkat cerita setelah mereka berdua telah membawakan buku-buku itu ke
perpustakaan mereka berdua makan siang bersama.
“Bung” ucap Andhi memanggil Bunga.
“Hm?” tanya Bunga
“Emm, hari sabtu nanti mau ke kafe bareng gw ga? Bedua aja.” kata Andhi mengajak Bunga
“Eh?” kata Bunga yang sedikit terkejut dan bingung.
“Emm, gw pikir-pikir dulu yah” jawab Bunga.
Setelah itu istirahat pun selesai dan bel pelajaran kembali berbunyi, murid-murid pun
kembali belajar.
“Eh war” ucap Bunga memanggil Mawar.
“Hm?” respon Mawar.
“Pas istirahat tadi, Andhi ngajak gw buat ke kafe bareng berdua, tapi gw tunda jawabnya.
Menurut lu gw harus gimana?” curhat Bunga ke Mawar.
“Heee, jangan-jangan lu mulai suka ke Andhi ya?” tanya Mawar.
“Eeeeeh, engga gitu kok!” jawab Bunga.
“Yah, ikutin aja perasaan lu sih kalo lu ga tertarik ya tolak aja, kalo lu suka ya terima aja
tawaran dia” kata Mawar.
Setelah perkataan Mawar tadi, Bunga sempat melamun beberapa saat.
“Eh Bung, denger ga?” tanya Mawar.
“Eh iya-iya denger kok, makasih banyak ya sarannya” jawab Bunga.
3 hari pun berlalu, Bunga sedang berada di kamarnya memeluk bantal sambil chattingan
dengan Andhi.
“Jadi gimana? Bisa minggu depan ke kafe sama gw?” tanya Andhi melalui WhatsApp ke
Bunga.
“Oke” jawab Bunga.
“Mau?” tanya Andhi.
“Iya, gw terima tawaran lu” jawab Bunga
“Okee, kita ketemuan di jalan xx alamat xx ya” kata Andhi.
1 minggu pun berlalu, terlihat Andhi sedang menunggu Bunga di depan kafe yang mereka
berjanji untuk bertemu. Selang 10 menit kemudian datanglah Bunga.
“Haii” sapa Andhi ke Bunga.
“Eh, udah sampe? Maaf ya gw lama” kata Bunga.
“Gapapa kok, gw juga baru sampe. Dah kalo gitu masuk yuk” jawab Andhi.
Mereka berdua pun memasuki kafe itu, singkat cerita mereka berdua sedang kebingungan
memilih menu.
“Mau pesen apa? Gw aja yang bayarin” kata Andhi ke Bunga.
“Ehh gausah, jadinya ngerepotin” jawab Bunga.
“Gapapa, kalo buat lu gapapa kok” ucap Andhi.
Mendengar perkataan itu, Bunga langsung merasakan cenat cenut di dalam hatinya.
“Yaudah, makasih banyak ya. Kalo kayak gitu gw pesen vanilla latte aja” jawab Bunga.
“Oh oke, kalo gitu gw sama kayak lu” kata Andhi.
Setelah itu Andhi memesan pesanan mereka ke waitress, singkat cerita mereka berdua
ngobrol asyik sampai mereka berdua sempat tidak sengaja menatap mata satu sama lain
hingga mereka berdua memalingkan mata mereka hingga terjadilah kecanggungan. Namun
setelah itu tiba-tiba Andhi memegang tangan Bunga dengan lemah lembut.
“Bunga” panggil Andhi.
“Iya?” jawab Bunga merespon Andhi.
“Gw tau kita berdua masih belom bener-bener deket, tapi gausah basa-basi. Gw suka sama
lu, gw suka sama lu, gw suka sama lu” kata Andhi.
“Eeh? Kenapa harus ngucapin sampe 3x?” tanya Bunga yang malu.
“Untuk buktiin keseriusan gw suka sama lu, boleh kan gw suka sama lu? Ucap Andhi.
“Iya, boleh” jawab Bunga.
“Lalu kalo begitu, mau ga lu jadi pacar gw?” kata Andhi sambil mengeluarkan Bunga
Matahari untuk diberikan kepada Bunga.
“Bung, senyum lu itu kayak Matahari yang menyinari dunia dan menghangatkan dunia, jadi
itulah kenapa gw bawa Bunga Matahari ini untuk lu, karena gw harap kita bisa jadi makin
lebih deket dan agar lu juga bisa jadi Matahari yang menyinari hati gw. Jadi, mau ga lu jadi
pacar gw?” ucap Andhi yang mengungkapkan rasa suka nya ke Bunga.
“Iya, boleh kok. Gw juga suka ama lu, makasih banyak. Gw juga suka ama lu” jawab Bunga.
“Yess” sorak pelan Andhi karena malu dilihat banyak orang.

FIN

Anda mungkin juga menyukai