TUJUAN
PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menetapkan suatu sistem prosedur pengeluaran cargo curah kering
untuk memberikan kepastian pelayanan kepada pelanggan proses pengeluaran cargo curah kering
dari gudang.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup tahapan persiapan pengeluaran cargo curah kering mulai dari proses
membuat job order oleh customer hingga proses pengeluaran cargo curah dari gudang.
4. DEFINISI
4.1. Waiting Area adalah area disediakan yang digunakan untuk dump truck menunggu
mendapatkan job order dan cetak gate pass sebelum masuk melakukan proses delivery di
gudang.
4.2. Gate Out adalah area yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan surat jalan dan gate
pass /truk/supir saat keluar dari terminal.
4.3. Job Order adalah surat yang dibuat oleh pengguna jasa melalui aplikasi Mtos online dan wajib
dibawa oleh supir dump truck sebelum datang di Waiting Area yang digunakan untuk
mendapatkan gate pass
4.4. Mtos Online adalah aplikasi penunjang kegiatan bongkar kargo Curah Kering yang dapat
diakses oleh pengguna jasa.
4.5. Gate Pass adalah kertas untuk tanda akses masuk dan keluar supir dump truck di area Terminal
Teluk Lamong.
4.6. Mtos adalah aplikasi penunjang kegiatan bongkar kargo Curah Kering yang hanya dapat diakses
oleh internal Terminal Teluk Lamong.
4.7. Tower Mobile adalah aplikasi penunjang kegiatan bongkar dan pengeluaran kargo Curah Kering
yang hanya dapat diakses oleh internal Terminal Teluk Lamong.
4.8. Offloading adalah Proses pemindahan kargo curah kering dari gudang NPLog ke dump truck.
4.9. NPLog merupakan mitra kerja yang berada di dalam kawasan Terminal Teluk Lamong.
4.10. Surat Jalan NPLog adalah surat jalan yang dikeluarkan oleh NPLog dan diberikan kepada supir
dump truck setelah proses offloading.
Hal.1 dari 4
TERBATAS. Properti PT Terminal Teluk Lamong. Status dokumen tidak terkendali jika dicetak, kecuali dengan stempel TERKENDALI
5. MATRIX RISIKO DAN MITIGASINYA
{Diisikan risiko yang mungkin terjadi didalam bisnis proses/ prosedur dan mitigasinya, risiko yang
disebutkan kiranya mengacu kepada profil risiko yang telah ditetapkan oleh tim manajemen risiko}
6. INDIKATOR KINERJA
{Diisikan indikator kinerja/ service level proses, polaritas, periode pengukuran, penanggung jawab}
INDIKATOR KINERJA
TOTAL SERVICE LEVEL PROSES { Input jumlah service layanan dari keseluruhan proses, apabila
terdapat lebih dari satu satuan }
POLARITAS { Input kecenderungan dari nilali service layanan, apakah positif
atau negative }
PERIODE PENGUKURAN { Input waktu pengukuran indicator kinerja, bisa bulanan,
triwulan, semesteran atau tahunan }
PENANGGUNGJAWAB { Input senior manajer pemilik prosedur }
7. RASCI MATRIKS
R = Responsibl : Posisi jabatan yang bertugas untuk menyelesaikan proses/ pekerjaan/
e aktifitas
A = Accountabl : Posisi jabatan yang memiliki kewenangan untuk menyetujui proses/
e pekerjaan/ aktifitas
S = Supported : Posisi jabatan yang menyediakan dukungan untuk menyelesaikan
proses/pekerjaan/aktifitas
C = Consulted : Posisi jabatan yang memberikan saran/rekomendasi untuk menyelesaikan
proses/ pekerjaan/ aktifitas
I = Informed : Posisi jabatan perlu mendapatkan informasi atas penyelesaian proses/
pekerjaan/ aktifitas
Hal.2 dari 4
TERBATAS. Properti PT Terminal Teluk Lamong. Status dokumen tidak terkendali jika dicetak, kecuali dengan stempel TERKENDALI
8. PROSEDUR
7. CATATAN
PROSEDUR PENGELUARAN CARGO CURAH KERING
Hal.3 dari 4
TERBATAS. Properti PT Terminal Teluk Lamong. Status dokumen tidak terkendali jika dicetak, kecuali dengan stempel TERKENDALI
No. & Nama Catatan Lama
Pemilik Lokasi Indeks Pemusnahan
No. Nama Simpan
Hal.4 dari 4
TERBATAS. Properti PT Terminal Teluk Lamong. Status dokumen tidak terkendali jika dicetak, kecuali dengan stempel TERKENDALI