OLEH :
RAHMAN IBRAHIM
NPM : 190113006
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan karuniaNya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan judul “Analisis Marjin
Pemasaran Beras Di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Chezy WM. Vermilla, SP., M.MA
selaku dosen mata kuliah Tataniaga Pertanian yang telah banyak memberikan bimbingan,
saran, pemikiran dan pengarahan sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan.
Dalam penulisan usulan penelitian ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk melakukan yang terbaik. Namun apabila masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Penulis harapkan, demi kesempurnaan usulan penelitian ini sehingga dapat bermanfaat
untuk pengembangan ilmu Agribisnis Pertanian di masa yang akan datang. Atas segala
perhatiannya Penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
I. Pendahuluan................................................................................................
2.2 Pemasaran...................................................................................................
4.2 Pembahasan................................................................................................
V. PENUTUP...................................................................................................
5.1 Kesimpulan.................................................................................................
5.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak goreng merupakan salah satu dari Sembilan bahan pokok kebutuhan pangan di
Indonesia, sehingga minyak goreng tidak dapat diabaikan keberadaannya. Produk minyak
goreng menjadi salah satu barang yang penting untuk dikendalikan pemerintah karena
menyangkut kepentingan masyarakat banyak (yang masih menggunakan minyak goreng
sebagai mediasi pengolahan hampir sebagian besar makanan yang dikonsumsinya).
Minyak goreng secara umum terdiri dari dua kelompok, yakni minyak goreng hewani
dan minyak goreng nabati. Minyak nabati adalah yang paling banyak digunakan, terutama
untuk menggoreng, karena lebih mudah didapatkan. Minyak goreng nabati ini dapat dibuat
dari berbagai sumber seperti kelapa, kelapa sawit, dan kedelai. Di Indonesia minyak goreng
nabati yang paling sering digunakan adalah minyak goreng bahan baku kelapa sawit. Selain
karena Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit, minyak ini juga cukup ideal dari
segi harga dan ketersediaan.
Pemasaran produk adalah satu komponen pasca produksi yang perlu mendapatkan
perhatian lebih karena pemasaran merupakan salah satu kunci dalam pengembangan usaha.
Sebagai komoditas yang mudah rusak (perisable), pemasaran susu segar harus mendapatkan
perhatian yang serius. Panjang pendek saluran pemasaran akan menentukan kualitas susu
segar sehingga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya, keuntungan, margin
pemasaran serta efisiensinya (Handayani & Nurlaila, 2017).
Istilah efisiensi pemasaran sering digunakan dalam menilai prestasi kerja (performance)
proses pemasaran. Hal ini mencerminkan konsensus bahwa pelaksanan proses pemasaran
harus berlangsung secara efisien. Teknologi atau prosedur baru hanya boleh diterapkan bila
dapat meningkatkan efisiensi proses pemasaran. Faktor-faktor yang dapat sebagai ukuran
efisiensi pemasaran adalah sebagai berikut: a). Keuntungan pemasaran (b). Harga yang
diterima konsumen (c). Tersedianya fasilitas fisik pemasaran yang memadai untuk
malancarkan transaksi jual beli barang, penyimpanan, transportasi, dan (d). Kompetisi pasar,
persaingan diantara pelaku pemasaran (Jumiati et al., 2013).
1. Bagaimana pola pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan
Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi ?
2. Berapa besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran minyak goreng di Pasar Modern
Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi ?
3. Bagaimana tingkat efisien ekonomi dari masing-masing saluran pemasaran minyak goreng
di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi
?
1. Untuk mengetahui pola pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan
Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
2. Untuk mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran minyak goreng di
Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
3. Untuk mengetahui tingkat efisien ekonomi dari masing-masing saluran pemasaran minyak
goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan
Singingi.
2. Bagi mahasiswa, praktikum ini diharapkan menambah wawasan dan ilmu mengenai cara
pembuatan karya ilmiah.
Mengingat waktu dan biaya yang terbatas maka perlu ditetapkan ruang lingkup
praktikum, praktikum ini hanya berfokus pada pola saluran pemasaran minyak goreng, yang
dihitung hanya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran mnyak goreng di Pasar Modern
Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Naomi et al., 2013), Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak
tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya
digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan
dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola.
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Minyak goreng yang dikonsumsi seharihari sangat erat
kaitannya dengan kesehatan. Terdapat dua jenis minyak goreng yaitu, minyak goreng curah
dan minyak goreng kemasan. Perbedaan minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan
terletak pada penyaringannya yang berpengaruh terhadap kualitas minyak goreng. Minyak
goreng kemasan mengalami dua kali penyaringan sedangkan minyak goreng curah
mengalami satu kali penyaringan(Lempang, 2016).
2.2 Pemasaran
Menurut (Handayani & Nurlaila, 2017) Pemasaran produk adalah satukomponen pasca
produksi yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena pemasaran merupakan salah satu
kunci dalam pengembangan usaha. Sebagai komoditas yang mudah rusak (perisable),
pemasaran susu segar harus mendapatkan perhatian yang serius. Panjang pendek saluran
pemasaran akan menentukan kualitas susu segar sehingga akan berpengaruh terhadap besar
kecilnya biaya, keuntungan, margin pemasaran serta efisiensinya.
Saluran distribusi adalah lembaga lembaga distributor atau lembaga lembaga penyalur
yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan/ menyampaikan barang – barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Distributor – distributor penyalur ini bekerja secara efektif untuk
menguasakan perpindahan bukan hanya secara pisik tetapi dalam arti barang- barang tersebut
dapat dibeli konsumen (Suharyon, 2018).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Penentuan sampel dipilih secara purposif atau sengaja sebanyak 3 orang pedagang
sembako yang menjual minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecematan Kuantan
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
Data yang dikumpul berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan
data yang diambil langsung dari pedagang sembako di pasar modern teluk kuantan. Data
sekunder adalah data dari instansi terkait yang berhubungan dengan praktikum.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
4. Teknik Pencacatan, adalah mencatat data yang diperoleh dari responden dan instansi
terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.
a. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan suatu komoditi dari
produsen ke konsumen dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Bp1, Bp2, Bpn : Biaya pemasaran tiap-tiap lembaga pemasaran minyak goreng (Rp/Kg)
b. Keuntungan Pemasaran
Keuntungan pemasaran adalah penjumlahan dari keuntungan yang diterima oleh setiap
rantai pemasaran dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Kp1, Kp2, Kpn : Keuntungan tiap-tiap lembaga pemasaran minyak goreng (Rp/Kg)
c. Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga yang diterima oleh pedagang dengan harga
yang dibayarkan oleh konsumen dirumuskan sebagai berikut :
Mp = Pr – Pf
Keterangan :
d. Efisien Pemasaran
Efisiensi pemasaran dalam saluran pemasaran dapat dihitung dengan nilai persentase
dari persentase margin pemasaran dari masing-masing saluran pemasaran digunakan rumus
sebagai berikut :
Pr −Pf
Mp = x 100%
Pr
Keterangan :
Mr
F = (1− ) x 100%
Pr
Keterangan :
Mp = Margin pemasaran
A. Hasil Penelitian
konsumen dalam kota teluk kuantan adalah ibu-ibu rumah tangga atau masyarakat di
daerah teluk kuantan yang menggunakan minyak goreng sebagai keperluan dalam memasak .
2. Saluran Pemasaran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diuraikan mengenai pola
saluran pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Pengumpulan data untuk mengetahui berbagai saluran
pemasaran minyak goreng yang digunakan, diperoleh dengan cara penelusuran jalur
pemasaran minyak goreng mulai dari pedagang sampai pada konsumen. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan pada saluran pemasaran minyak goreng di Pasar Modern
Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi terdapat dua
saluran pemasaran yaitu yaitu:
Pabrik
Pedagang
pengecer
Konsumen
Gambar 1. Pola Saluran Pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan
Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi
I. Saluran I : Pabrik – Agen – Pedagang besar – Pedagang pengecer - Konsumen
Pada saluran pemasaran pertama pabrik menjual minyak goreng kepada agen,
kemudian agen menjual ke pedagang besar, pedagang besar menjual minyak goreng ke
pedagang pengecer, kemudian pedagang pengecer menjual minyak goreng ke konsumen.
b. Saluran pemasaran II
Pada saluran pemasaran kedua pabrik menjual minyak goreng ke pedagang besar,
pedagang besar menjual minyak goreng ke pedagang pengecer, pedagang pengecer menjual
ke konsumen.
Harga beli ditingkat pedagang besar yaitu 14.500, biaya yang dikeluarkan tidak ada,
harga jual ditingkat pedagang besar yaitu 15.000, dengan keuntungan 500 dan marjin
pemasaran 500. Harga beli ditingkat pedagang besar yaitu 15.000, biaya yang dikeluarkan
yaitu biaya transportasi 1.000, harga jual ditingkat pedagang pengecer yaitu 18.000, dengan
keuntungan 2.000 dan marjin pemasaran 3.000. sehingga harga minyak goreng waktu tiba di
konsumen atau masyarakat yaitu 18.000.
Berikut ini rata-rata biaya, keuntungan dan marjin pemasaran minyak goreng di Pasar
Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi pada
saluran pemasaran II.
Harga beli ditingkat pedagang besar yaitu 14.000, biaya yang dikeluarkan tidak ada,
harga jual ditingkat pedagang besar yaitu 15.000, dengan keuntungan 1.000 dan marjin
pemasaran 1.000. Harga beli ditingkat pedagang pengecer yaitu 15.000, biaya yang
dikeluarkan yaitu biaya transportasi 1.000, harga jual ditingkat pedagang pengecer yaitu
17.000, dengan keuntungan 1.000 dan marjin pemasaran 2.000. sehingga harga minyak
goreng waktu tiba di konsumen atau masyarakat yaitu 17.000.
B. Pembahasan
Proses pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, besarnya biaya yang dikeluarkan produsen dan setiap
lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran berbeda-beda. Besarnya biaya
pemasaran sangat dipengaruhi oleh kegiatan yang dilakukan oleh pedagang dan lembaga
pemasaran.
Total biaya pemasaran saluran I sebesar Rp. 1.000 /l, dengan total marjin Rp 4.000 /l
dan total keuntungan Rp. 3,000 /l.
Total biaya pemasaran saluran II sebesar Rp. 1.000 /l, dengan total marjin Rp 3.000 /l
dan total keuntungan Rp. 2,000 /l.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi terdapat dua pola saluran pemasaran yaitu:
a. Saluran Pemasaran I
b. Saluran Pemasaran II
2. Total biaya pemasaran saluran I sebesar Rp. 1.000 /l, dengan total marjin Rp 4.000 /l dan
total keuntungan Rp. 3,000 /l. Total biaya pemasaran saluran II sebesar Rp. 1.000 /l, dengan
total marjin Rp 3.000 /l dan total keuntungan Rp. 2,000 /l.
3. Jika dilihat dari harga jual pedagang pengecer secara ekonomis dari kedua saluran yang
ada di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan
Singingi maka saluran pemasaran II adalah saluran pemasaran minyak goreng yang paling
efisien karena mempunyai mempunyai harga jual terendah yaitu 17.000. Pada saluran
pemasaran II harga jual yaitu 18.000.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi konsumen
Pemerintah sebaiknya mengendalikan harga minyak goreng di pasar sehingga pedagang dan
konsumen sama-sama menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, S. M., & Nurlaila, I. (2017). Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten
Klaten. Sains Peternakan, 9(1), 41. https://doi.org/10.20961/sainspet.v9i1.4768
Juli, dewi budiartini isnaini. (2019). Efektivitas Peranan Saluran dan Hubungannya Terhadap
Peningkatan Volume Penjualan Minyak Goreng Cap Sendok Pada Pt . Astra Agro
Lestari Tbk . Medan. Wahana Inovasi, 8(2).
Jumiati, E., Darwanto, D. hadi, Hartono, S., & Masyuri. (2013). Analisis Saluran Pemasaran
Dan Marjin Pemasaran Kelapa Dalam Di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur. Jurnal
AGRIFOR, 12(1), 1–10.
Lempang, I. R. (2016). Uji Kualitas Minyak Goreng Curah Dan Minyak Goreng Kemasan Di
Manado. Pharmacon, 5(4). https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.13987
Naomi, P., Gaol, A. M. L., & Toha, M. Y. (2013). Pembuatan Sabun Lunak Dari Minyak
Goreng Bekas Ditinjau Dari Kinetika Reaksi Kimia. Jurnal Teknik Kimia, 19(2), 42–48.
Putri, R. K., Nurmalina, R., & Burhanuddin. (2018). Analisis Efisiensi dan Faktor Yang
Mempengaruhi Pilihan Saluran Pemasaran. Jurnal Ilmiah Manajemen, Volume VIII, No.
1, VIII(1), 109–135.
Suharyon, S. (2018). Potensi Efisiensi Pemasaran Pinang Terhadap Sosial Ekonomi di
Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu
Terapan Universitas Jambi|JIITUJ|, 2(2). https://doi.org/10.22437/jiituj.v2i2.5989
Dokumentasi