Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS MARJIN PEMASARAN MINYAK GORENG DI PASAR MODERN


TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

OLEH :

RAHMAN IBRAHIM
NPM : 190113006

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
TELUK KUANTAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan karuniaNya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan judul “Analisis Marjin
Pemasaran Beras Di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Chezy WM. Vermilla, SP., M.MA
selaku dosen mata kuliah Tataniaga Pertanian yang telah banyak memberikan bimbingan,
saran, pemikiran dan pengarahan sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan.

Dalam penulisan usulan penelitian ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk melakukan yang terbaik. Namun apabila masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Penulis harapkan, demi kesempurnaan usulan penelitian ini sehingga dapat bermanfaat
untuk pengembangan ilmu Agribisnis Pertanian di masa yang akan datang. Atas segala
perhatiannya Penulis ucapkan terima kasih.

Teluk Kuantan, 18 Januari 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

I. Pendahuluan................................................................................................

1.1 Latar Belakang............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................

1.3 Tujuan Praktikum.......................................................................................

1.4 Manfaat Praktikum.....................................................................................

1.5 Ruang Lingkup Praktikum..........................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................

2.1 Minyak Goreng...........................................................................................

2.2 Pemasaran...................................................................................................

2.3 Saluran dan Lembaga Pemasaran...............................................................

III. METODOLOGI PRAKTIKUM.............................................................

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum....................................................................

3.2 Metode Penentuan Sampel.........................................................................

3.3 Jenis dan Sumber Data................................................................................

3.4 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................

3.5 Metode Analisis Data.................................................................................

IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN......................................

4.1 Hasil Praktikum..........................................................................................

4.2 Pembahasan................................................................................................

V. PENUTUP...................................................................................................

5.1 Kesimpulan.................................................................................................

5.2 Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak goreng merupakan salah satu dari Sembilan bahan pokok kebutuhan pangan di
Indonesia, sehingga minyak goreng tidak dapat diabaikan keberadaannya. Produk minyak
goreng menjadi salah satu barang yang penting untuk dikendalikan pemerintah karena
menyangkut kepentingan masyarakat banyak (yang masih menggunakan minyak goreng
sebagai mediasi pengolahan hampir sebagian besar makanan yang dikonsumsinya).

Minyak goreng secara umum terdiri dari dua kelompok, yakni minyak goreng hewani
dan minyak goreng nabati. Minyak nabati adalah yang paling banyak digunakan, terutama
untuk menggoreng, karena lebih mudah didapatkan. Minyak goreng nabati ini dapat dibuat
dari berbagai sumber seperti kelapa, kelapa sawit, dan kedelai. Di Indonesia minyak goreng
nabati yang paling sering digunakan adalah minyak goreng bahan baku kelapa sawit. Selain
karena Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit, minyak ini juga cukup ideal dari
segi harga dan ketersediaan.

Pemasaran produk adalah satu komponen pasca produksi yang perlu mendapatkan
perhatian lebih karena pemasaran merupakan salah satu kunci dalam pengembangan usaha.
Sebagai komoditas yang mudah rusak (perisable), pemasaran susu segar harus mendapatkan
perhatian yang serius. Panjang pendek saluran pemasaran akan menentukan kualitas susu
segar sehingga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya, keuntungan, margin
pemasaran serta efisiensinya (Handayani & Nurlaila, 2017).

Istilah efisiensi pemasaran sering digunakan dalam menilai prestasi kerja (performance)
proses pemasaran. Hal ini mencerminkan konsensus bahwa pelaksanan proses pemasaran
harus berlangsung secara efisien. Teknologi atau prosedur baru hanya boleh diterapkan bila
dapat meningkatkan efisiensi proses pemasaran. Faktor-faktor yang dapat sebagai ukuran
efisiensi pemasaran adalah sebagai berikut: a). Keuntungan pemasaran (b). Harga yang
diterima konsumen (c). Tersedianya fasilitas fisik pemasaran yang memadai untuk
malancarkan transaksi jual beli barang, penyimpanan, transportasi, dan (d). Kompetisi pasar,
persaingan diantara pelaku pemasaran (Jumiati et al., 2013).

Lembaga pemasaran biasanya terdiri dari produsen, tengkulak, pedagang pengumpul,


eksportir, dan lain sebagainya menjadi sangat penting. Semakin panjang rantai saluran
pemasaran maka harga waktu tiba dikonsumen semakin tinggi, apabila mekanisme
pemasaran tidak berjalan dengan baik maka akan ada pihak yang akan dirugikan.oleh karena
itu, perlu dilakukan penelitian mengenai rantai-rantai pemasaran minyak goreng di pasar
modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan permasala yaitu :

1. Bagaimana pola pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan
Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi ?

2. Berapa besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran minyak goreng di Pasar Modern
Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi ?

3. Bagaimana tingkat efisien ekonomi dari masing-masing saluran pemasaran minyak goreng
di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi
?

1.3 Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui pola pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan
Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Untuk mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran minyak goreng di
Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

3. Untuk mengetahui tingkat efisien ekonomi dari masing-masing saluran pemasaran minyak
goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan
Singingi.

1.4 Manfaat Praktikum

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, praktikum ini diharapkan mampu menambah


wawasan dan pengetahuan.

2. Bagi mahasiswa, praktikum ini diharapkan menambah wawasan dan ilmu mengenai cara
pembuatan karya ilmiah.

1.5 Ruang Lingkup Praktikum

Mengingat waktu dan biaya yang terbatas maka perlu ditetapkan ruang lingkup
praktikum, praktikum ini hanya berfokus pada pola saluran pemasaran minyak goreng, yang
dihitung hanya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran mnyak goreng di Pasar Modern
Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Minyak Goreng

Menurut (Naomi et al., 2013), Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak
tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya
digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan
dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola.

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Minyak goreng yang dikonsumsi seharihari sangat erat
kaitannya dengan kesehatan. Terdapat dua jenis minyak goreng yaitu, minyak goreng curah
dan minyak goreng kemasan. Perbedaan minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan
terletak pada penyaringannya yang berpengaruh terhadap kualitas minyak goreng. Minyak
goreng kemasan mengalami dua kali penyaringan sedangkan minyak goreng curah
mengalami satu kali penyaringan(Lempang, 2016).

2.2 Pemasaran

Pemasaran adalah ujung tombak dalam menghasilkan pendapatan, berhasilnya sebuah


perusahaan dalam memasarkan produk merupakan jaminan kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam hal ini banyak bergantung dari strategi pemasaran yang digunakan. Salah satu strategi
yang harus menjadi perhatian adalah kebijaksanaan marketing mix atau bauran pemasaran,
yang salah satu unsur di dalamnya antara lain place (saluran jangkauan distribusi). Secara
umum saluran distribusi bertujuan untuk melihat rangkaian jangkauan pemasaran perusahaan
hingga sampai ke tangan konsumen, baik itu pedagang besar, pedagang kecil, pengecer
maupun pemakai akhir (Juli, 2019).

Menurut (Handayani & Nurlaila, 2017) Pemasaran produk adalah satukomponen pasca
produksi yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena pemasaran merupakan salah satu
kunci dalam pengembangan usaha. Sebagai komoditas yang mudah rusak (perisable),
pemasaran susu segar harus mendapatkan perhatian yang serius. Panjang pendek saluran
pemasaran akan menentukan kualitas susu segar sehingga akan berpengaruh terhadap besar
kecilnya biaya, keuntungan, margin pemasaran serta efisiensinya.

2.3 Saluran dan Lembaga Pemasaran

Menurut (Juli, 2019), Lembaga pemasaran merupakan lembaga yang menjalankan


kegiatan dibidang distribusi yang menyelenggarakan aktivitas pemasaran, menyalurkan jasa
dan produk pertanian kepada konsumen akhir serta memiliki jejaring dan koneksitas dengan
badan usaha dan atau individu. Saluran pemasaran memiliki fungsi penting, antara lain:
mengumpulkan informasi mengenai konsumen, kompetitor, dan lingkungan pemasaran;
mengembangkan komunikasi untuk merangsang pembelian.

Menurut (Putri et al., 2018), mendefinisikan saluran pemasaran (saluran distribusi)


adalah sekelompok organisasi yang saling tergantung yang membantu membuat produk atau
jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
Perusahaan dapat merancang saluran distribusi mereka untuk membuat produk dan jasa
tersedia bagi pelanggan dengan cara yang berbeda. Masing-masing lapisan perantara
pemasaran yang melakukan sejumlah pekerjaan dlam membawa produk dan kepemilikannya
lebih dekat kepada pembeli akhir adalah tingkat saluran (channel level). Karena produsen dan
konsumen akhir sama-sama melakukan sejumlah pekerjaan, mereka menjadi bagian dari
semua saluran.

Saluran distribusi adalah lembaga lembaga distributor atau lembaga lembaga penyalur
yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan/ menyampaikan barang – barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Distributor – distributor penyalur ini bekerja secara efektif untuk
menguasakan perpindahan bukan hanya secara pisik tetapi dalam arti barang- barang tersebut
dapat dibeli konsumen (Suharyon, 2018).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat Dan Waktu Praktikum

Praktikum dilakukan di Pasar Modern di Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah


Kabupaten Kuantan Singingi. Penentuan lokasi ini secara purposive dengan alasan bahwa
Pasar Modern merupakan salah satu pasar yang ada di Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, praktikum ini dilaksanakan selama 1 minggu di bulan
Desember 2021.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel dipilih secara purposif atau sengaja sebanyak 3 orang pedagang
sembako yang menjual minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecematan Kuantan
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Data yang dikumpul berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan
data yang diambil langsung dari pedagang sembako di pasar modern teluk kuantan. Data
sekunder adalah data dari instansi terkait yang berhubungan dengan praktikum.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Teknik Observasi, adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan


mengadakan pengamatan langsung pada objek yang diteliti.

2. Kuisioner, adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan


kepada pemilik usaha ayam broiler.

3. Teknik Wawancara, adalah pengumpulan data yang diperoleh dengan bertanyan


langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis.

4. Teknik Pencacatan, adalah mencatat data yang diperoleh dari responden dan instansi
terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.5 Metode Analisis Data


Untuk mengetahui pola pemasaran dan perantara lembaga pemasaran minyak goreng di
Pasar Modern Teluk Kuantan Kecematan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi,
digunakan analisis deskriptif. Sedangkan untuk mengetahui biaya, keuntungan dan marjin
pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecematan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi, digunakan analsisis kuantitatif.

a. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan suatu komoditi dari
produsen ke konsumen dirumuskan sebagai berikut :

Bp = Bp1 + Bp2 + .......Bpn

Keterangan :

Bp : Biaya pemasaran minyak goreng (Rp/Kg)

Bp1, Bp2, Bpn : Biaya pemasaran tiap-tiap lembaga pemasaran minyak goreng (Rp/Kg)

b. Keuntungan Pemasaran

Keuntungan pemasaran adalah penjumlahan dari keuntungan yang diterima oleh setiap
rantai pemasaran dirumuskan sebagai berikut :

Kp = Kp1 + Kp2 + ......Kpn

Keterangan :

Kp : Keuntungan pemasaran minyak goreng (Rp/Kg)

Kp1, Kp2, Kpn : Keuntungan tiap-tiap lembaga pemasaran minyak goreng (Rp/Kg)

c. Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga yang diterima oleh pedagang dengan harga
yang dibayarkan oleh konsumen dirumuskan sebagai berikut :

Mp = Pr – Pf

Keterangan :

Mp : Marjin pemasaran minyak goreng (Rp/Kg)


Pr : harga minyak goreng di tingkat konsumen (Rp/Kg)

Pf : harga minyak goreng di tingkat produsen (Rp/Kg)

d. Efisien Pemasaran

Efisiensi pemasaran dalam saluran pemasaran dapat dihitung dengan nilai persentase
dari persentase margin pemasaran dari masing-masing saluran pemasaran digunakan rumus
sebagai berikut :

Pr −Pf
Mp = x 100%
Pr

Keterangan :

Mp = Margin pemasaran minyak goreng (%)

Pf = Harga minyak goreng ditingkat produsen (%)

Pr = Harga minyak goreng ditingkat konsumen (%)

Untuk mengetahui efisiensi pemasaran secara ekonomis dilakukan analisis marjin


pemasaran dan memperhitungkan bagian yang diterima oleh petani (farmer share). Dapat
dihitung dengan rumus :

Mr
F = (1− ) x 100%
Pr

Keterangan :

F = Bagian yang diterima produsen (peternak)

Mp = Margin pemasaran

Pr = Harga ditingkat konsumen


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Konsumen Minyak Goreng

a. Konsumen Dalam Kota Teluk Kuantan

konsumen dalam kota teluk kuantan adalah ibu-ibu rumah tangga atau masyarakat di
daerah teluk kuantan yang menggunakan minyak goreng sebagai keperluan dalam memasak .

2. Saluran Pemasaran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diuraikan mengenai pola
saluran pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Pengumpulan data untuk mengetahui berbagai saluran
pemasaran minyak goreng yang digunakan, diperoleh dengan cara penelusuran jalur
pemasaran minyak goreng mulai dari pedagang sampai pada konsumen. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan pada saluran pemasaran minyak goreng di Pasar Modern
Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi terdapat dua
saluran pemasaran yaitu yaitu:

Pabrik

Pedagang besar Agen

Pedagang Pedagang besar


pengecer

Pedagang
pengecer

Konsumen

Gambar 1. Pola Saluran Pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan
Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi
I. Saluran I : Pabrik – Agen – Pedagang besar – Pedagang pengecer - Konsumen

II. Saluran II : Pabrik – Pedagang besar – Pedagang pengecer – Konsumen

Na. Saluran pemasaran I

Pada saluran pemasaran pertama pabrik menjual minyak goreng kepada agen,
kemudian agen menjual ke pedagang besar, pedagang besar menjual minyak goreng ke
pedagang pengecer, kemudian pedagang pengecer menjual minyak goreng ke konsumen.

b. Saluran pemasaran II

Pada saluran pemasaran kedua pabrik menjual minyak goreng ke pedagang besar,
pedagang besar menjual minyak goreng ke pedagang pengecer, pedagang pengecer menjual
ke konsumen.

3. Biaya, Margin, dan Keuntungan Pemasaran

Proses mengalirnya barang/produk dari produsen ke konsumen memerlukan suatu


biaya, dengan adanya biaya pemasaran maka suatu produk akan meningkat harganya. Untuk
mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran di tingkat lembaga pemasaran
pada ke dua saluran pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan
Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat pada tabel 1.

No. Uraian Nilai (Rp/L) Market Share (%)


1. Pabrik
a. Harga tingkat pabrik 13.000
b. Biaya kemasan 0
c. Biaya transportasi 0
d. Total biaya 0
2. Agen
a. Harga beli 13.500
b. Biaya transportasi 0
c. Biaya pengemasan 0
d. Biaya resiko 0
e. Total biaya 0
f. Keuntungan 500
g. Marjin pemasaran 500
h. Harga jual 16.000
3. Pedagang besar
Ua. Harga beli 14.500
b. Biaya transportasi 0
c. Biaya pengemasan 0
d. Biaya resiko 0
e. Total biaya 0
f. Keuntungan 500
g. Marjin pemasaran 500
h. Harga jual 15.000
4. Pedagang pengecer
a. Harga beli 15.000
b. Biaya transportasi 1.000
c. Biaya pengemasan 0
d. Biaya resiko 0
e. Total biaya 1.000
f. Keuntungan 2.000
g. Marjin pemasaran 3.000
h. Harga jual 18.000
5. Konsumen
Harga beli konsumen 20.000
6. Total
a. Total marjin pemasaran 4.000
b. Total biaya pemasaran 1.000
c. Total keuntungan 5.000
Tabel 1. rata-rata biaya, keuntungan dan marjin pemasaran minyak goreng pada saluran
pemasaran 1.
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa pada saluran pemasaran I biaya yang dikeluarkan
oleh pabrik dalam kegiatan pemasaran yaitu tidak ada baik untuk biaya kemasan maupun
biaya transportasi. Harga yang di jual ditingkat pabrik yaitu 14.000. biaya yang dikeluarkan
oleh agen dalam kegiatan pemasaran juga tidak ada baik untuk biaya kemasan maupun biaya
transportasi. Harga jual minyak goreng ditingkat agen yaitu 14.500, keuntungan 500 dan
marjin pemasaran 500.

Harga beli ditingkat pedagang besar yaitu 14.500, biaya yang dikeluarkan tidak ada,
harga jual ditingkat pedagang besar yaitu 15.000, dengan keuntungan 500 dan marjin
pemasaran 500. Harga beli ditingkat pedagang besar yaitu 15.000, biaya yang dikeluarkan
yaitu biaya transportasi 1.000, harga jual ditingkat pedagang pengecer yaitu 18.000, dengan
keuntungan 2.000 dan marjin pemasaran 3.000. sehingga harga minyak goreng waktu tiba di
konsumen atau masyarakat yaitu 18.000.

Berikut ini rata-rata biaya, keuntungan dan marjin pemasaran minyak goreng di Pasar
Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi pada
saluran pemasaran II.

No. Uraian Nilai (Rp/L) Market Share (%)


1. Pabrik
a. Harga tingkat pabrik 13.000
b. Biaya kemasan 0
c. Biaya transportasi 0
d. Total biaya 0
2. Pedagang besar
a. Harga beli 13.500
b. Biaya transportasi 0
c. Biaya pengemasan 0
d. Biaya resiko 0
e. Total biaya 0
f. Keuntungan 1.500
g. Marjin pemasaran 1.500
h. Harga jual 15.000
3. Pedagang pengecer
a. Harga beli 15.000
b. Biaya transportasi 1.000
c. Biaya pengemasan 0
d. Biaya resiko 0
e. Total biaya 1.000
f. Keuntungan 1.000
g. Marjin pemasaran 2.000
h. Harga jual 17.000
4. Konsumen
Harga beli konsumen 17.000
5. Total
a. Total marjin pemasaran 3.000
b. Total biaya pemasaran 1.000
c. Total keuntungan 2.000
Tabel 2. . rata-rata biaya, keuntungan dan marjin pemasaran minyak goreng pada saluran
pemasaran 2.
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa pada saluran pemasaran I biaya yang dikeluarkan
oleh pabrik dalam kegiatan pemasaran yaitu tidak ada baik untuk biaya kemasan maupun
biaya transportasi. Harga yang di jual ditingkat pabrik yaitu 14.000.

Harga beli ditingkat pedagang besar yaitu 14.000, biaya yang dikeluarkan tidak ada,
harga jual ditingkat pedagang besar yaitu 15.000, dengan keuntungan 1.000 dan marjin
pemasaran 1.000. Harga beli ditingkat pedagang pengecer yaitu 15.000, biaya yang
dikeluarkan yaitu biaya transportasi 1.000, harga jual ditingkat pedagang pengecer yaitu
17.000, dengan keuntungan 1.000 dan marjin pemasaran 2.000. sehingga harga minyak
goreng waktu tiba di konsumen atau masyarakat yaitu 17.000.

B. Pembahasan

1. Saluran dan Lembaga Pemasaran Minyak goreng

Pemasaran pada prinsinya merupakan proses penyampaian barang dari produsen ke


konsumen. Pola saluran pemasaran seperti fungsi pertukaran, fungsi pengadaan barang secara
fisik dapat berjalan dengan baik. Pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam siklus
produksi. Produksi yang baik akan sia-sia karena harga pasar yang rendah. Oleh karena itu,
tingginya produksi tidak mutlak memberikan keuntungan yang tinggi tanpa disertai
pemasaran yang baik.

Saluran pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan


Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari beberapa lembaga pemasaran yang
terlibat dalam proses penyampaian minyak goreng yang meliputi pabrik sebagai produsen,
agen, pedagang besar, pedagang pengecer hingga akhirnya sampai pada konsumen. Saluran
pemasaran yang digunakan petani minyak goreng dilakukan dengan penelusuran distribusi
pemasaran minyak goreng, mulai dari pedagang sampai dengan konsumen.

2. Biaya, Margin, dan Keuntungan Pemasaran minyak goreng

Proses pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, besarnya biaya yang dikeluarkan produsen dan setiap
lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran berbeda-beda. Besarnya biaya
pemasaran sangat dipengaruhi oleh kegiatan yang dilakukan oleh pedagang dan lembaga
pemasaran.

Total biaya pemasaran saluran I sebesar Rp. 1.000 /l, dengan total marjin Rp 4.000 /l
dan total keuntungan Rp. 3,000 /l.

Total biaya pemasaran saluran II sebesar Rp. 1.000 /l, dengan total marjin Rp 3.000 /l
dan total keuntungan Rp. 2,000 /l.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai analisis


pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemasaran minyak goreng di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi terdapat dua pola saluran pemasaran yaitu:

a. Saluran Pemasaran I

Pabrik – Agen – Pedagang besar – Pedagang pengecer - Konsumen

b. Saluran Pemasaran II

Pabrik – Pedagang besar – Pedagang pengecer - Konsumen

2. Total biaya pemasaran saluran I sebesar Rp. 1.000 /l, dengan total marjin Rp 4.000 /l dan
total keuntungan Rp. 3,000 /l. Total biaya pemasaran saluran II sebesar Rp. 1.000 /l, dengan
total marjin Rp 3.000 /l dan total keuntungan Rp. 2,000 /l.

3. Jika dilihat dari harga jual pedagang pengecer secara ekonomis dari kedua saluran yang
ada di Pasar Modern Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan
Singingi maka saluran pemasaran II adalah saluran pemasaran minyak goreng yang paling
efisien karena mempunyai mempunyai harga jual terendah yaitu 17.000. Pada saluran
pemasaran II harga jual yaitu 18.000.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi konsumen

Dengan adanya saluran-saluran pemasaran, dalam membeli minyak goreng, konsumen


dituntut untuk mempelajari secara aktif informasi pasar sehingga dapat dipilih saluran
pemasaran yang lebih menguntungkan.

2. Bagi Pemerintah (Dinas terkait)

Pemerintah sebaiknya mengendalikan harga minyak goreng di pasar sehingga pedagang dan
konsumen sama-sama menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, S. M., & Nurlaila, I. (2017). Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten
Klaten. Sains Peternakan, 9(1), 41. https://doi.org/10.20961/sainspet.v9i1.4768
Juli, dewi budiartini isnaini. (2019). Efektivitas Peranan Saluran dan Hubungannya Terhadap
Peningkatan Volume Penjualan Minyak Goreng Cap Sendok Pada Pt . Astra Agro
Lestari Tbk . Medan. Wahana Inovasi, 8(2).
Jumiati, E., Darwanto, D. hadi, Hartono, S., & Masyuri. (2013). Analisis Saluran Pemasaran
Dan Marjin Pemasaran Kelapa Dalam Di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur. Jurnal
AGRIFOR, 12(1), 1–10.
Lempang, I. R. (2016). Uji Kualitas Minyak Goreng Curah Dan Minyak Goreng Kemasan Di
Manado. Pharmacon, 5(4). https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.13987
Naomi, P., Gaol, A. M. L., & Toha, M. Y. (2013). Pembuatan Sabun Lunak Dari Minyak
Goreng Bekas Ditinjau Dari Kinetika Reaksi Kimia. Jurnal Teknik Kimia, 19(2), 42–48.
Putri, R. K., Nurmalina, R., & Burhanuddin. (2018). Analisis Efisiensi dan Faktor Yang
Mempengaruhi Pilihan Saluran Pemasaran. Jurnal Ilmiah Manajemen, Volume VIII, No.
1, VIII(1), 109–135.
Suharyon, S. (2018). Potensi Efisiensi Pemasaran Pinang Terhadap Sosial Ekonomi di
Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu
Terapan Universitas Jambi|JIITUJ|, 2(2). https://doi.org/10.22437/jiituj.v2i2.5989

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai