Anda di halaman 1dari 2

Tingkat Tahap Deskripsi

Perilaku moral dikaitkan dengan hukuman. Apapun yang


Tahap 1: Moralitas Heteronomus
dihargai adalah baik, apapun yang dihukum adalah buruk,
anak-anak mematuhinya karena mereka takut dihukum.

Tingkat I  

Mengejar kepentingan-kepentingan individual dipandang


Tahap 2: Individualisme tujuan dan sebagai hal yang benar untuk dilakukan. Oleh karena itu,
Pertukaran Instrumental perilaku dikatakan baik apabila memenuhi kepentingan
pribadi.

Rasa percaya dan kasih sayang dan kesetiaan dihargai dan


Tahap 3: Ekspektasiekspektasi antar
dipandang sebagai basis penilaian moral. Anak-anak dan
pribadi timbal balik, keselarasan hubungan
remaja mungkin mengadopsi standar2 moral orang tua
dan antar pribadi
mereka agar dianggap sebagai anak yang baik.

Tingkat II
“Baik” ditentukan oleh hukum2 masyarakat, dengan
melakukan tugas masing2 . Hukum harus dipatuhi, bahkan
Tahap 4: Moralitas sistem-sistem Sosial jika itu tidak adil. Aturan dan hukum dipatuhi karena
diperlukan untuk menjaga tatanan sosial. Keadilan dipandang
sebagai hal yang harus ditegakkan.

Nilai-nilai, hak-hak, dan prinsip-prinsip melampaui hukum.


“Baik” dipahami dalam kaitan dengan nilai-nilai dan prinsip-
Tahap 5: Kontrak Sosial dan hak-hak prinsip yang telah disepakati masyarakat. Validitas hukum
individual dievaluasi dan diyakini bahwa itu harus diubah jika tidak
mempertahankan dan melindungi hak-hak dan nilai-nilai
dasar.
Tingkat III
Pada tahap ini individu telah mengembangkan satu kode
moral internal yang didasarkan pada nilai-nilai universal dan
hak-hak manusia yang mendahului aturan2 dan hukum2
Tahap 6: Prinsip-prinsip etika universal
sosial. Ketika dihadapkan pada konflik antara hukum dan
nurani, nurani akan diikuti meski ini dapat melibatkan risiko
pribadi.

Sumber: Thahir (2018, hlm. 61)

Saat melewati tahap-tahap perkembangannya, individu akan semakin


mampu membedakan antara pelanggaran moral (moral transgressions) dan
pelanggaran konvensional (conventional transgressions). Pelanggaran
moral adalah perilaku-perilaku yang dianggap benar oleh suatu budaya
tertentu. Sementara itu pelanggaran konvensional merupakan prilaku-
prilaku yang meskipun etis tetapi melanggar pemahaman yang dianut
secara luas (Santrock dalam Thahir, 2018, hlm. 62).

Referensi

1. Hasanah, Enung. (2019). Perkembangan moral siswa sekolah dasar


berdasarkan teori kohlberg. JIPSINDO, 6(2): 131-145.
2. Thahir, A. (2018). Psikologi perkembangan. Lampung: Aura
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai