www.pajak.go.id
PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21
www.pajak.go.id
PASAL 21 UU PPh 3
www.pajak.go.id
FORMULA PERHITUNGAN PPh PASAL 21 4
www.pajak.go.id
TARIF PPh PASAL 21 5
1 2
Tarif Umum Tarif Final
berdasarkan: berdasarkan:
• Pasal 17 UU PPh • PP No.80 Tahun 2010
www.pajak.go.id
TARIF PPh PASAL 21 (UMUM) 6
Rp50 Juta < x ≤ Rp250 Juta 15% Rp60 Juta < x ≤ Rp250 Juta 15%
Rp250 Juta < x ≤ Rp500 Juta 25% Rp250 Juta < x ≤ Rp500 Juta 25%
> Rp500 Juta 30% Rp500 Juta < x ≤ Rp5 Milyar 30%
www.pajak.go.id
TARIF PPh PASAL 21 (FINAL) 7
Tarif final PPh Pasal 21 atas selain penghasilan bersifat tetap dan teratur
setiap bulan yang diterima oleh Pejabat Negara, PNS/TNI/POLRI dan
pensiunannya yang bersumber dari APBN/APBD
www.pajak.go.id
PERHITUNGAN PPh PASAL 21 8
Ketentuan PPh atas Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang
menjadi beban APBN/APBD yang dibayarkan kepada:
www.pajak.go.id
PERHITUNGAN PPh PASAL 21
(atas penghasilan yang dibayarkan kepada Pejabat Negara, PNS/TNI/POLRI dan pensiunannya) 9
a. Penghasilan bersifat tetap dan teratur setiap bulan (termasuk gaji ke-13)
www.pajak.go.id
PERHITUNGAN PPh PASAL 21
(atas penghasilan yang dibayarkan kepada Selain Pejabat Negara, PNS/TNI/POLRI dan pensiunannya) 10
Ph BRUTO(>10,2jt) – PTKP
BERKESINAMBUNGAN
BUKAN PEGAWAI (50% X Ph BRUTO) KUMULATIF
ex Pasal 13 ayat (1)
TIDAK 50% X Ph BRUTO
BERKESINAMBUNGAN
www.pajak.go.id
REMUNERASI 12
www.pajak.go.id
SUBJEK PENERIMA REMUNERASI 13
www.pajak.go.id
PPh ATAS REMUNERASI DARI PNBP BLU 14
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI 15
Remunerasi merupakan imbalan kerja yang diberikan Komponen remunerasi dapat berupa:
dalam komponen:
www.pajak.go.id
PERHITUNGAN PPh PASAL 21 ATAS SETIAP
KOMPONEN REMUNERASI BLU
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI (GAJI) 17
Karakteristik:
PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan tetap dan teratur, dihitung sesuai PP-80/2010 dan
PMK-262/2010
non PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan teratur bagi pegawai tetap, dihitung sesuai PMK-
252/2008 dan PER-16/2016
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI (HONORARIUM) 18
Karakteristik:
PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan tetap dan teratur, dihitung sesuai PP-80/2010 dan
PMK-262/2010
non PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan teratur bagi pegawai tetap, dihitung sesuai PMK-
252/2008 dan PER-16/2016
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI (INSENTIF) 19
Karakteristik:
Imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan pendapatan di luar Gaji/Honorarium
Diberikan kepada Pejabat Pengelola, Pegawai, Dewas, Sekretaris Dewas, dan Anggota
Komite Audit (PNS atau non PNS)
Besaran insentif ditetapkan dengan KMK dengan satuan nilai insentif per bulan
Besaran insentif yang diterima berdasarkan capaian kinerja
Bersifat sebagai pengganti tunjangan kinerja bagi pegawai yang mempunyai jabatan di Kemenkeu
Terdapat insentif tambahan atas publikasi internasional dan kerja sama penelitian
Bersumber dari PNBP BLU
PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan tetap dan teratur, dihitung sesuai PP-80/2010 dan
PMK-262/2010
non PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan teratur bagi pegawai tetap, dihitung sesuai PMK-
252/2008 dan PER-16/2016
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI (TUNJANGAN TETAP) 20
Karakteristik:
Imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan pendapatan per bulan di luar Gaji
Diberikan kepada Pimpinan BLU (PNS atau non PNS)
Berupa tunjangan transportasi dan/atau tunjangan perumahan dalam hal tidak mendapatkan
kendaraan/rumah dinas
Bersumber dari PNBP BLU
PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan tetap dan teratur, dihitung sesuai PP-80/2010 dan
PMK-262/2010
non PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan teratur bagi pegawai tetap, dihitung sesuai PMK-
252/2008 dan PER-16/2016
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI (BONUS) 21
Karakteristik:
Imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan pendapatan di luar Gaji, Tunjangan
Tetap, Insentif, dan Honorarium
Diberikan kepada Pejabat Pengelola, Pegawai, Dewas, Sekretaris Dewas, dan Anggota
Komite Audit (PNS atau non PNS)
Besaran berdasarkan prestasi kerja BLU
Bersumber dari PNBP BLU
PNS dikenai tarif final sebagai penghasilan tidak tetap dan teratur, dihitung sesuai PP-80/2010 dan
PMK-262/2010
non PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan tidak teratur bagi pegawai tetap, dihitung sesuai
PMK-252/2008 dan PER-16/2016
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI (REMUNERASI KE-13) 22
Karakteristik:
PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan tetap dan teratur, dihitung sesuai PP-80/2010 dan
PMK-262/2010
non PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan tidak teratur bagi pegawai tetap, dihitung sesuai
PMK-252/2008 dan PER-16/2016
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI (THR) 23
Karakteristik:
PNS dikenai tarif final sebagai penghasilan tidak tetap dan teratur, dihitung sesuai PP-80/2010 dan
PMK-262/2010
non PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan tidak teratur bagi pegawai tetap, dihitung sesuai
PMK-252/2008 dan PER-16/2016
www.pajak.go.id
KOMPONEN REMUNERASI (UANG LEMBUR DAN UANG MAKAN) 24
Karakteristik:
Diberikan kepada Pejabat Pengelola dan Pegawai (PNS atau non PNS)
Mengacu pada ketentuan uang lembur dan uang makan PNS
Terdiri dari yang:
• bersumber dari RM dan/atau PNBP BLU untuk PNS
• bersumber dari PNBP BLU untuk Non PNS
Perhitungan PPh pasal 21 atas Uang Lembur dan Uang Makan yang dibayarkan kepada:
PNS dikenai tarif final sebagai penghasilan tidak tetap dan teratur, dihitung sesuai PP-80/2010,
PMK-262/2010, dan/atau PMK-72/2016 (tentang Uang Makan ASN)
non PNS dikenai tarif umum sebagai penghasilan teratur bagi pegawai tetap, dihitung sesuai PMK-
252/2008 dan PER-16/2016
www.pajak.go.id
RESUME 25
8 Uang Lembur & Uang Makan V tarif final (PP-80) V tarif umum
www.pajak.go.id
PELAPORAN PPh PASAL 21
www.pajak.go.id
APLIKASI e-BUPOT INSTANSI PEMERINTAH 27
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BAGI BLU
PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
BLU EXPO 2021
www.pajak.go.id
DEFINISI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) 29
Pasal 1 PMK-129/PMK.05/2020
www.pajak.go.id
30
www.pajak.go.id
DEFINISI PENGUSAHA 31
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang
dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya:
menghasilkan barang,
mengimpor barang,
mengekspor barang
melakukan usaha perdagangan,
memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean
melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean. Pasal 1 angka 14 UU PPN
www.pajak.go.id
32
www.pajak.go.id
DEFINISI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) 33
www.pajak.go.id
34
www.pajak.go.id
JENIS-JENIS USAHA BLU 35
Total 252
www.pajak.go.id
JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAI PPN 36
Jenis barang tidak dikenai PPN: Jenis jasa tidak dikenai PPN:
• barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran • jasa pelayanan kesehatan medik
yang diambil langsung dari sumbernya, tidak • jasa pelayanan sosial
termasuk hasil pertambangan batu bara • jasa pengiriman surat dengan perangko
• barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan • jasa keuangan
oleh rakyat banyak • jasa asuransi
• makanan dan minuman yang disajikan di hotel, • jasa keagamaan
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, • jasa pendidikan
meliputi makanan dan minuman baik yang • jasa kesenian dan hiburan
dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk • jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan
makanan dan minuman yang diserahkan oleh • jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa
usaha jasa boga atau katering, dan angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang
• uang, emas batangan, dan surat berharga tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri
• jasa tenaga kerja
• jasa perhotelan
• jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan secara umum
Pasal 4A UU PPN • jasa penyediaan tempat parkir
• jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam
• jasa pengiriman uang dengan wesel pos , dan
• jasa boga atau katering.
www.pajak.go.id
37
www.pajak.go.id
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK 38
Pasal 3 PMK-231/PMK.03/2019
www.pajak.go.id
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK 39
Pasal 1 PMK-197/PMK.03/2013
www.pajak.go.id
40
www.pajak.go.id
PELAPORAN UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP 41
Pasal 3 PMK-231/PMK.03/2019
www.pajak.go.id
42
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PENGUSAHA KENA PAJAK 43
www.pajak.go.id
TATA CARA PEMUNGUTAN PPN 44
Contoh:
PKP Instansi Pemerintah A melakukan penyerahan BKP/JKP yang terutang PPN. Jumlah PPN yang
dipungut adalah 10% (sepuluh persen) dikali Harga Jual atau Penggantian.
• Penggantian atas Jasa Kena Pajak Rp3.000.000,00
• Jumlah PPN dipungut 10% x Rp3.000.000,00 = Rp300.000,00
• Jumlah yang harus dibayar oleh pembeli (Rp3.000.000,00 + Rp300.000,00) = Rp3.300.000,00
• PPN sebesar Rp300.000,00 tersebut merupakan Pajak Keluaran bagi PKP Instansi Pemerintah A
www.pajak.go.id
FAKTUR PAJAK 45
www.pajak.go.id
FAKTUR PAJAK 46
Sebelum membuat faktur pajak, PKP harus mendapatkan jatah nomor seri faktur pajak (NSFP),
dimana NSFP tersebut bisa diajukan melalui dua cara yaitu:
• datang langsung ke KPP dan
• melaui website yang disediakan DJP di https://efaktur.pajak.go.id/login
www.pajak.go.id
FAKTUR PAJAK 47
Pasal 5 PER-24/PJ/2012
Faktur Pajak harus dibuat/diisi secara lengkap, FP lengkap setidaknya harus mencantumkan:
• Nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP;
• Nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP atau penerima JKP;
• Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga;
• PPN yang dipungut;
• PPnBM yang dipungut;
• Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan
• Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak
www.pajak.go.id
FAKTUR PAJAK 48
Format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak terdiri dari 16 (enam belas) digit, yaitu:
• 2 (dua) digit pertama adalah Kode Transaksi;
• 1 (satu) digit berikutnya adalah Kode Status; dan
• 13 (tiga belas) digit berikutnya adalah Nomor Seri Faktur Pajak.
www.pajak.go.id
FAKTUR PAJAK 49
Dalam hal diterbitkan Faktur Pajak pengganti ke-2, ke-3, dan seterusnya, maka Kode Status yang digunakan Kode Status “1”
www.pajak.go.id
PAJAK KELUARAN DAN PAJAK MASUKAN 50
• PPN yang terutang merupakan Pajak Keluaran bagi PKP Instansi Pemerintah
• PPN yang seharusnya sudah dibayar oleh PKP Instansi Pemerintah karena perolehan BKP/JKP merupakan Pajak Masukan bagi PKP
Instansi Pemerintah
• Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan bagi PKP Instansi Pemerintah yang menyediakan jasa dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum
• Terdapat pengecualian bagi PKP BLU/BLUD, dimana pajak masukan atas suatu perolehan dapat dikreditkan
• Pengkreditan Pajak Masukan bagi Instansi Pemerintah yang menjalankan pola pengelolaan keuangan BLU/BLUD dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan umum UU PPN
• Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan, selisihnya merupakan PPN yang harus disetor
oleh PKP Instansi Pemerintah
• Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih besar daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan
kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya dan dapat diajukan permohonan pengembalian sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
PMK-231/PMK.03/2019
www.pajak.go.id
PAJAK KELUARAN DAN PAJAK MASUKAN 51
Contoh:
BLU Z, merupakan PKP Instansi Pemerintah, selain menyediakan jasa pemerintahan secara umum, juga melakukan penyerahan JKP
berupa penyewaan Gedung,
Pada Masa September 2020, BLU Z telah membayar Pajak Masukan sebesar Rp 1O.OOO.OOO,OO. Pajak Masukan tersebut terkait dengan
Pajak Keluaran berupa penyewaan Gedung dengan nilai pajak Keluaran sebesar Rp50.000.000,00.
PPN yang harus disetor ke kas negara adalah:
Pajak Masukan dapat dikreditkan karena memiliki hubungan langsung dengan kegiatan usaha (Pasal 9 (8) huruf b UU PPN)
www.pajak.go.id
PENYETORAN PPN 52
PKP Instansi Pemerintah wajib menyetorkan PPN yang terutang dalam satu Masa
Pajak paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dan
sebelum Surat Pemberitahuan Masa PPN disampaikan
Pasal 24 PMK-231/PMK.03/2019
www.pajak.go.id
PELAPORAN PPN 53
Surat Pemberitahuan Masa PPN, bagi PKP Instansi Pemerintah, untuk kewajiban
pemungutan PPN atas pendapatan pemerintah paling lama akhir bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir
PER-29/PJ/2015
• Setiap PKP wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk dokumen elektronik
• PKP yang diwajibkan membuat e-Faktur wajib membuat SPT Masa PPN 1111 dengan
menggunakan aplikasi e-Faktur yang telah ditentukan dan/ atau disediakan oleh DJP
• PKP wajib menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk dokumen elektronik melalui
https://web-efaktur.pajak.go.id/.
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id