JURNAL MANAJEMEN
Open access available at http://ejournal.lmiimedan.net
Jika dilihat dari periode 2008-2011, yang terdaftar di BEI, semakin tinggi
perusahaan otomotif yang mengalami hutang jangka panjang maka
kenaikan kas pada PT. Astra memungkinkan para investor untuk
International Tbk terjadi kenaikan yang berinvestasi pada perusahaan semakin
terbesar paling dominan yaitu rata-rata besar, begitu juga sebaliknya apabila
tiap tahun sebesar Rp 9.408.250 dan semakin rendah maka minat investor
terjadinya kenaikan tertinggi rata-rata untuk berinvestasi semakin kecil.
jumlah perusahaan paling dominan
terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp Total hutang dari perusahaan otomotif
1.343.654 dengan tingkat persentase yang mengalami penurunan pada PT.
sebesar 50% dari 12 perusahaan otomotif Gajah Tunggal Tbk terjadi penurunan
yang terdaftar di BEI, dengan kata lain yang terbesar paling dominan yaitu rata-
semakin besar jumlah kas yang dimiliki rata tiap tahun sebesar Rp 6.809.727 dan
suatu perusahaan akan semakin tinggi terjadinya penurunan tertinggi rata-rata
likuiditasnya. Menilai ketersediaan kas jumlah perusahaan pada tahun 2008-
dapat dihitung dari perputaran kas. 2009 dengan penurunan paling dominan
terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp
Piutang dari perusahaan otomotif yang 4.809.226 dengan tingkat persentase
mengalami kenaikan pada PT. Astra sebesar 25% dari 12 perusahaan yang
International Tbk terjadi kenaikan yang terdaftar di BEI, semakin tinggi total
terbesar paling dominan yaitu rata-rata hutang maka semakin kecil laba yang
tiap tahun sebesar Rp 23.322.250 dan dihasilkan oleh perusahaan, sebaliknya
terjadinya kenaikan tertinggi rata-rata apabila total hutang rendah maka
jumlah perusahaan pada tahun 2009- perusahaan akan memperoleh laba yang
2011 dengan kenaikan paling dominan besar.
terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp
3.757.403 dengan tingkat persentase Penyebab utama kejadian kekurangan
sebesar 83% dari 12 perusahaan otomotif dan ketidakmampuan perusahaan untuk
yang terdaftar di BEI, semakin tinggi membayar kewajibannya tersebut
tingkat perputaran piutang menunjukkan sebenarnya adalah akibat kelalaian
bahwa modal kerja yang ditanamkan manajemen perusahaan dalam
dalam piutang semakin rendah dan menjalankan usahanya.
tentunya kondisi ini bagi perusahaan Ketidakmampuan perusahaan membayar
semakin baik. kewajibannya terutama utang jangka
pendek (yang sudah jatuh tempo)
Hutang jangka panjang dari perusahaan disebabkan oleh beberapa faktor.
otomotif yang mengalami kenaikan pada Pertama, bisa dikarenakan perusahaan
PT. Astra International Tbk terjadi sedang tidak memiliki dana sama sekali.
kenaikan yang terbesar paling dominan Atau kedua, bisa mungkin saja
diantara perusahaan lainnya yaitu rata- perusahaan memiliki dana, namun saat
rata tiap tahun sebesar Rp 18.226.750 jatuh tempo perusahaan tidak memiliki
dan terjadinya kenaikan tertinggi rata- dana (tidak cukup) secara tunai sehingga
rata jumlah perusahaan paling dominan harus menunggu dalam waktu tertentu,
terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp untuk mencairkan aktiva lainnya seperti
3.117.585 dengan tingkat persentase menagih piutang, menjual surat-surat
sebesar 50% dari 12 perusahaan otomotif
STIE LMII MEDAN JULI-DESEMBER 2018 115
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 2 (113-125) p – ISSN : 2301-6256
Hidayat (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net
bahwa nilai kekayaan lancar (yang Kas (cash) adalah aset perusahaan yang
segera dapat dijadikan uang) ada sekian paling likuid dan karena itu dicantumkan
kalinya hutang jangka pendek atau pada urutan aset yang pertama dalam
jumlah aktiva lancar yang tersedia untuk kelompok aset lancar. Yang dimaksud
menutupi kewajiban jangka pendek yang dengan kas adalah uang yang ada di
segera jatuh tempo. Kasmir (2010: 134). perusahaan dan uang yang disimpan di
bank, yang siap dan bebas dipergunakan
Munawir (2010:72) mengemukakan
untuk membiayai kegiatan umum
bahwa current ratio menunjukkan
perusahaan (Firdaus, 2008: 125).
tingkat keamanan kreditor jangka
pendek, atau kemampuan perusahaan Munawir (2010: 158) menyatakan
untuk membayar hutang-hutang tersebut. bahwa kas merupakan salah satu unsur
Tetapi suatu perusahaan denga tingkat modal kerja yang paling tinggi
current ratio yang tinggi belum tentu likuiditasnya, berarti bahwa semakin
menjamin akan dapat dibayarnya hutang besar jumlah kas yang dimiliki oleh
perusahaan yang sudah jatuh tempo suatu perusahaan akan semakin tinggi
karena proposi atau distribusi dari aktiva pula tingkat likuiditasnya.
lancar yang tidak menguntungkan.
Perhitungan current ratio adalah sebagai Pengukuran Perputaran Kas
berikut: Perputaran kas (cash turnover) berfungsi
Current Ratio = untuk mengukur tingkat kecukupan
modal kerja perusahaan yang dibutuhkan
Aktiva Lancar (Current Assets)
untuk membayar tagihan dan membiayai
Hutang Lancar ( Current Liabilities ) penjualan. Artinya rasio ini digunakan
Kasmir (2010, hal. 134) untuk mengukur tingkat ketersediaan kas
untuk membayar tagihan (utang) dan
Pengertian Kas biaya-biaya yang berkaitan dengan
Setiap perusahaan dalam menjalankan penjualan. (James dalam Kasmir,
usahanya selalu membutuhkan kas. Kas 2010:140).
diperlukan baik untuk membiayai
operasi perusahaan sehari-hari maupun Perputaran kas (cash turnover)
untuk mengadakan investasi baru dalam menunjukkan pada berapa kali uang kas
aktiva tetap. berputar dalam satu periode. Cash
turnover suatu perusahaan dapat
Kas merupakan uang tunai yang dimiliki dihitung dengan jalan membagi jumlah
perusahaan dan dapat digunakan setiap hari dalam setahun (360 hari) dengan
saat. Kas merupakan komponen aktiva cash cycle. Semakin besar cash turnover,
lancar paling dibutuhkan guna maka semakin sedikit jumlah kas yang
membayar berbagai kebutuhan yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional
diperlukan. Jumlah uang kas yang ada di suatu perusahaan. Latar belakang yang
perusahaan harus diatur sebaik mungkin mendasari pemikiran ini sama dengan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. alasan yang dikemukakan dalam account
Apabila uang kas terlalu banyak, receivable turnover, sehingga dengan
sedangkan penggunaanya kurang efektif, demikian cash turnover haruslah
akan terjadi uang menganggur dalam dimaksimalkan agar dapat memberikan
perusahaan (Kasmir, 2010: 40; Rudianto, keuntungan bagi perusahaan.
2009: 206).
118 JULI–DESEMBER 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 2 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Juli – Desember 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net
H0: X2 = 0 (Tidak ada pengaruh antara likuiditas pada perusahaan otomotif yang
perputaran piutang terhadap tingkat terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
likuiditas pada perusahaan otomotif yang Untuk menguji hipotesis statistik di atas,
terdaftar di Bursa Efek Indonesia). maka dilakukan uji F pada tingkat α =
Ha: X2 ≠ 0 (Ada pengaruh antara 5%.
perputaran piutang terhadap tingkat Berdasarkan hasil analisis data,
likuiditas pada perusahaan otomotif yang diperoleh nilai F dengan probabilitas sig
terdaftar di Bursa Efek Indonesia). 0.086 (sig 2-tailed > α 0.05) atau Fhitung <
Berdasarkan hasil analisis data, Ftabel yaitu 2.598 < 3.204, dan Fhitung
diperoleh nilai t dengan probabilitas sig berada di daerah penerimaan H0
0.030 (sig 2-tailed < α 0.05) atau -thitung < sehingga H0 diterima (Ha ditolak). Jadi
-ttabel yaitu -2.241 < -2.013, sehingga H0 kesimpulannya tidak ada pengaruh yang
ditolak (Ha diterima). Jadi, signifikan antara perputaran kas dan
kesimpulannya ada pengaruh signifikan perputaran piutang secara simultan
antara perputaran piutang terhadap terhadap tingkat likuiditas pada
tingkat likuiditas pada perusahaan perusahaan otomotif yang terdaftar di
otomotif di Indonesia. Bursa Efek Indonesia.
e. Uji F (Simultan) f. Koefisien Determinasi (R-Square)
Untuk menjawab hipotesis 3, maka Untuk mengetahui sejauh mana
peneliti menggunakan teknik analisis uji kontribusi atau persentase pengaruh
F guna mengetahui pengaruh antara antara perputaran kas dan perputaran
perputaran kas dan perputaran piutang piutang terhadap tingkat likuiditas, maka
secara simultan terhadap tingkat dapat diketahui melalui uji determinasi
likuiditas pada perusahaan otomotif di yaitu adalah sebagai berikut:
Indonesia secara simultan. D = R2 x 100%
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini = 0.064 x 100%
adalah: “Ada pengaruh antara perputaran = 6.4%
kas dan perputaran piutang secara Nilai R-Square di atas diketahui bernilai
simultan terhadap tingkat likuiditas pada 6.4%, artinya menunjukkan bahwa
perusahaan otomotif yang terdaftar di sekitar 6.4% variabel likuiditas (Y) dapat
Indonesia.” Agar dapat diuji dengan dijelaskan oleh variabel perputaran kas
statistik, maka hipotesis substansial (X1) dan perputaran piutang (X2). Atau
tersebut di konversi ke dalam hipotesis
dapat dikatakan bahwa kontribusi
statistik sebagai berikut: perputaran kas dan perputaran piutang
H0: X1; X2 = 0 (Tidak ada pengaruh terhadap tingkat likuiditas pada
antara perputaran kas dan perputaran perusahaan otomotif yang terdaftar di
piutang secara simultan terhadap tingkat BEI periode 2008-2011 adalah sebesar
likuiditas pada perusahaan otomotif yang 6.4% dan sisanya yaitu 93.6%
terdaftar di Bursa Efek Indonesia). dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Ha: X1; X2 ≠ 0 (Ada pengaruh antara
perputaran kas dan perputaran piutang Berdasarkan hasil penelitian di atas
secara simultan terhadap tingkat mengenai pengaruh antara perputaran
kas terhadap tingkat likuiditas pada
STIE LMII MEDAN JULI-DESEMBER 2018 123
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 2 (113-125) p – ISSN : 2301-6256
Hidayat (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net