Anda di halaman 1dari 17

10

pada pasar riil jika pasar ditutup maka harga pasar ialah harga penutupannya.

Harga saham akan berubah dengan cepat tergantung dengan permintaan dan

penawaran antara pembeli saham dan penjual saham dan jika perusahaan

mencapai prestasi yang baik, maka saham pada perusahaan tersebut akan banyak

diminati oleh investor. Prestasi baik yang dicapai perusahaan dapat dilihat

didalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan.

2.1.3 Indikator Harga Saham

Indikator penelitian ini menurut Musdalifah Azis (2015:80) terdiri dari :

1. Harga Pada Pasar Riil

2. Harga Penutupan

2.1.4 Faktor – Faktor Harga Saham

Menurut Brigham dan Houston (2010:33), menyatakan bahwa harga

saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu:

1. Faktor Internal

a. Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti


pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk
baru, laporan produksi, dan laporan penjualan.
b. Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan
dengan ekuitas dan utang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of
director announcement), seperti perubahan dan pergantian direktur,
manajemen dan struktur organisasi.
d. Pengumuman pengambil alihan diverifikasi seperti laporan merger
investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian,
laporan investasi dan lainnya.
e. Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi pabrik
pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcement) seperti
negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir tahun viscal dan setelah setelah akhir tahun viscal
11

earning per share (EPS), dividen per share (DPS), price earning ratio
(PER), net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.

2. Faktor Eksternal

a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan


dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan
regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Pengumuman hukum seperti tuntutan terhadap perusahaan atau
terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
c. Pengumuman industry sekuritas, seperti laporan pertemuan tahuan
insider trading, volume atau harga saham perdagangan, dan
pembatasan atau penundaan trading.
2.1.5 Jenis – Jenis Harga Saham

Adapun jenis-jenis dari harga saham menurut Widoatmojo (2005:54),

menyatakan bahwa:

1. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal
memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan
berdasarkan nilai nominal.
2. Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga saham pada saat dicatat di bursa efek. Harga
saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
(underwrite) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham
emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga
perdana.
3. Harga Pasar
Harga pasar adlah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.
Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa efek. Transaksi disini
tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi, harga ini yang disebut
sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili
harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil
sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang
setiap hari diumumkan merupakan harga pasar.
4. Harga pembukaan
Harga pembukaan adalah harga yang di minta oleh penjual atau pembeli pada
saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari bursa itu
12

sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan harga sesuai dengan yang diminta
oleh penjual dan pembeli.
5. Harga Penutupan
Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada
saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi pada saat akhir
hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena ada kesepakatan
antar penjual dan pembeli. Jika hal ini yang terjadi maka harga penutupan itu
telah menjadi harga pasar. Namun demikian, harga tersebut tetap menjadi
harga penutupan pada hari bursa tersebut.
6. Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang tejadi pada
hari bursa. Harga ini dapat terjadi karena transaksi atas suatu saham lebih dari
satu kali dan tidak pada harga yang sama.
7. Harga Terendah
Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah yang terjadi pada
hari bursa. Harga ini dapat tejadi apasbila terjadi transaksi atas suatu saham
yang lebih dari satu kali dan tidak pada harga yang sama.
8. Harga Rata-Rata
Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan hraga terendah.
2.2 Hutang Jangka Pendek

2.2.1 Pengertian Hutang Jangka Pendek

Sumber dana yang dibiayai oleh perusahaan berasal dari 2 sumber yaitu

sumber dana dari modal sendiri dan sumber dana dari pihak lain atau pinjaman

yang disebut dengan hutang. Hutang jangka pendek atau hutang lancar dalam

melakukan pinjaman jangka pendek tentunya memiliki alasan yang kuat untuk

melakukannya yaitu untuk dapat memperlancar kegiatan usahanya, misalnya

untuk membiayai gaji pegawai, membeli persediaan dan lainnya.


13

Menurut S Munawir (2014:18) menyatakan bahwa :

“Hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang


pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu
tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki
oleh perusahaan”.
Hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang pelunasannya

dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki

oleh perusahaan.

Menurut Muhammad Nuh dan Hamizar (2013:250) menyatakan

bahwa :

“Hutang jangka pendek adalah kewajiban dan hutang perusahaan kepada

pihak lain yang jangka waktu pembayarannya tidak lebih dari satu tahun.”

Hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan pada pihak lain yang

jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.

Menurut Jumingan (2014:25) menyatakan bahwa :

“Hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain

yang harus dipenuhi dalam jangka waktu normal, umumnya satu tahun atau

kurang semenjak neraca disusun atau hutang yang jatuh temponya masuk siklus

akuntansi yang sedang berjalan.”

Hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain

yang harus dipenuhi dalam jangka waktu satu tahun atau kurang semenjak neraca
14

disusun atau hutang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang

berjalan.

2.2.2 Sintesis Hutang Jangka Pendek

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disintesiskan bahwa hutang

jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau

pembayarannya tidak lebih dari satu tahun utang yang jatuh temponya masuk

siklus akuntansi yang sedang berjalan.

2.2.3 Indikator Hutang Jangka Pendek

Indikator penelitian ini menurut Jumingan (2014:25) terdiri dari ::

1. Kewajiban perusahaan kepada pihak lain

2. Umunya dalam jangka waktu satu tahun atau kurang

2.2.4 Jenis – Jenis Hutang Jangka Pendek

Menurut Kasmir (2014:42) meliputi :

1. Hutang Dagang
Kewajiban perusahaan karena adanya pembelian barang yang pembeliannya
secara kredit.
2. Hutang Bank
Sejumlah uang yang diperoleh oleh perusahaan dari lembaga keuangan bank
dan pembayarannya secara angsuran sesuai perjanjian kedua belah pihak.
3. Hutang Wesel
Kewajiban perusahaan kepada pihak lain akibat adanya perjanjian tertulis
yang dilakukan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah uang tertentu,
dalam waktu tertentu pula (tertulis dalam undang – undang).
4. Hutang Pajak
Pajak perusahaan yang belum disetor ke kas negara (pajak terutang).
5. Biaya yang masih harus dibayar
Biaya atau kewajiban perusahaan yang sudah terjadi tetapi belum dibayar.
6. Penghasilan yang diterima dimuka
15

Penerimaan uang oleh perusahaan namun belum direalisasi barang atau


jasanya.
7. Hutang jangka panjang yang hampir jatuh tempo
Hutang yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun namun sudah
hampir jatuh tempo dan segera harus dibayar.

2.2.5 Faktor - Faktor yang mempengeruhi Hutang Jangka Pendek

Hutang jangka pendek adalah peminjaman dana atau kewajiban yang

sifatnya darurat namun tetap bisa dikembalikan dalam kurun waktu kurang dari

satu tahun.

Menurut Manduh M. Hanafi faktor yang mempengaruhi hutang jangka

pendek adalah sebagai berikut :

1. Faktor eksternal, industry tertentu cenderung mempunyai hutang lancar lebih

besar.

2. Faktor internal kebijakan manajemen, manajemen mempunyai pilihan apakah

menggunakan hutang lancar yang tinggi atau yang rendah.

2.3 Aktiva Lancar

2.3.1 Pengertian Aktiva Lancar

Menurut Zaki Baridwan (2011:21) menyatakan bahwa :

“Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva – aktiva lain atau sumber –

sumber yang diharapkan akan direalisasikan menjadi uang kas atau dijual atau

dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu

tahun, mana yang lebih lama”.

Aktiva lamcar adalah uang kas yang diharapkan akan direalisasikan

menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan

yang normal.
16

Menurut Kasmir (2014:39) menyatakan bahwa :

“Aktiva lancar merupakan harta atau kekayaan yang segera dapat

diuangkan (ditunaikan) pada saat dibutuhkan dan paling lama 1 tahun.”

Aktiva lancar merupakan harta yang segera dapat diuangkan.

Menurut S. Munawir (2014:14) menyatakan bahwa :

“Aktiva lancar adalah uang kas dan aktva lainnya yang dapat diharapkan

untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer pada

periode berikutnya (paling lama 1 tahun atau dalam perputaran kegiatan

perusahaan normal.”

Aktiva lancar adalah uang kas yang dapat diharapkan dapat dicairkan atau

ditukarkan menjadi uang tunai, dijual pada periode berikutnya paling lama 1

tahun.

2.3.2 Sintesis Aktiva Lancar

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disintesiskan bahwa Aktiva

lancar adalah uang kas dan harta atau kekayaan yang diharapkan untuk dicairkan

menjadi uang tunai, dijual dan dikonsumsi pada periode berikutnya atau dalam

waktu satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan normal.

2.3.3 Indikator Aktiva Lancar

Indikator penelitian ini menurut Munawir (2014:14) terdiri dari ::

1. Uang kas

2. Uang Tunai

2.3.4 Jenis – Jenis Aktiva Lancar


17

Aktiva lancar dalam perusahaan juga memiliki jenis – jenis yang dapat

ditulis kedalam laporan keuangan yang berbentuk neraca.

Menurut Djarwanto (2004:25) menyatakan bahwa :

1. Kas
Kas yaitu berupa uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan
untuk membiayai operasi lainnya.

2. Investasi jangka pendek


Yaitu berupa obligasi pemerintah, obligasi perusahaan – perusahaan industri
dan surat – surat hutang dan saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual
kembali, dikenal dengan investasi jangka pendek.
3. Wesel tagih
Yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu
promes.
4. Piutang dagang
Meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseroan yang timbul karena
penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit.
5. Penghasilan yang masih akan diterima
Yaitu penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah
memberikan jasa – jasanya kepada pihak lain tetapi pembayarannya belum
diterima sehingga merupakan tagihan.
6. Persediaan barang
Yaitu barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang masih ada
ditangan saat penyusunan neraca.
7. Biaya yang dubayar dimuka
Yaitu pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran
tersebut belum menjadi biaya atau jasa dari pihak lain itu belum dinikmati oleh
perusahaan pada periode yang sedang berjalan.

2.3.5 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Aktiva Lancar

Menurut Lukman Syamsuddin (2011:341) faktor – faktor yang

mempengarungi aktiva lancar adalah :

1. Umur aktiva

Merupakan alokasi harga perolehan aset yang berwujud.

2. Tingkat likuiditas aktiva


18

Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar.
Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar
sebesar 100%.

2.4 Jurnal Penelitian Terdahulu

1. Menurut Hade Chandra Batubara dan Nadia Ika Purnama dalam

Jurnal Riset Finansial Bisnis (Vol. 2, No. 2, Tahun 2018) Fakultas

Ekonomi Muhammadiyah Sumatera Utara. Dalam Jurnalnya yang berjudul

“Pengaruh Current Assets, Return On Equity terhadap Harga Saham

pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.” Menyatakan bahwa

dari analisis data yang diperoleh nilai variabel harga saham sebesar 3,158.

Nilai peningkatan variabel current assets sebesar 0,775. Peningkatan

sebanyak 1 kali/100% dari variabel current aseets akan meningkatkan

variabel harga saham sebesar 0,775 satuan dengan asumsi variabel bebas

lainnya dianggap konstan. Dari hasil tersebut maka diperoleh bahwa

current assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

2. Menurut Zefri Maulana dan Ayang Fhona Safa Jurnal Penelitian

Ekonomi Akuntansi (JENSI), Vol,. 1, No. 1, Juni 2017). Dalam jurnalnya

yang berjudul Pengaruh Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang

terhadap Harga Saham pada PT. Bank Mandiri TBK. Menyatakan bahwa

dari analisis data yang diperoleh nilai konsta Harga Saham (Y) adalah 8,226

yang artinya utang jangka pendek dan utang jangka panjang bernilai 0 maka

harga saham meningkat sebesar 8,226 persen. Nilai koefisien regresi

variabel utang jangka pendek yaitu sebesar 1,361 artinya jika utang jangka

pendek yaitu sebesar 1% maka harga saham meningkat sebesar 1,361 persen
19

dengan asumsi tidak ada perubahan pada utang jangka panjang. Dari hasil

tersebut maka diperoleh bahwa utang jangka pendek berpengaruh terhadap

harga saham.

3. Menurut Aditya Pratama dan Teguh Erawati dalam Jurnal Akuntansi

(Vol. 2. No. 1 Tahun 2014) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sarjanawijaya Tamansiswa. Dalam jurnalnya yang berjudul

Pengaruh Dept To Equity Ratio, Current Aseets dan Earning Per Share

terhadap Harga Saham studi kasus pada Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di BEI Periode 2008-2011. Menyatakan bahwa dari data yang

diperoleh nilai dari dept to equity ratio, current assets dan earning per share

terhadap harga saham sebesar 67,9%, besarnya variabel dept to equity ratio

terhadap harga saham hanya sebesar 13,9%, sedangkan current assets

memiliki pengaruh paling besar yaitu 36,1%, dan earning per share

memiliki pengaruh sebesar 17,9%. Dari hasil tersebut maka diperoleh

bahwa current assets berpengaruh terhadap harga saham.

4. Menurut Ashari Dwi Putranto dan Ari Darmawan dalam Jurnal

Administrasi Bisnis (Vol. 56, No. 1, Tahun 2018) Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya, malang. Dalam jurnalnya yang

berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Hutang Jangka

Pendek dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham Studi Kasus pada

Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2010-2016).

Berdasarkan data yang diperoleh nilai dari ukuran perusahaan,

profitabilitas, hutang jangka pendek dan nilai pasar terhadap harga saham
20

sebesar 52,7%, besarnya variabel ukuran perusahaan terhadap harga saham

sebesar 19,3%, profitabilitas sebesar 13,6%, hutang jangka pendek sebesar

10,1% dan nilai pasar sebesar 9,7%. Maka daei hasil tersebut hutang

jangka pendek berpengaruh pada harga saham.

2.5 Hubungan Antar Variabel

2.5.1 Hubungan antara Hutang Jangka Pendek (X1) terhadap Harga

Saham (Y)

Hutang jangka pendek (Short-term liabilities) sering disebut juga hutang

lancar, penegasan hutang lancar karena sumber utang jangka pendek dipakai

untuk mendanai kebutuhan – kebutuhan yang sifatnya mendukung aktivitas

perusahaan yang segera dan tidak bisa ditunda dan harga saham sendiri adalah

patokan apabila investor berinvestasi diperusahaan tersebut apakah nantinya akan

mendapatkan keuntungan atau malah mendapatkan kerugian. Semakin stabil harga

saham suatu perusahaan artinya semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ediningsih

(2004:39) menyatakan bahwa :

“semakin tinggi hutang jangka pendek perusahaan untuk membiayai

persediaan digudang semakin besar sehingga beban bunga perusahaan semakin

besar. Hal ini menimbulkan resiko yang cukup besar bagi perusahaan ketika
21

perusahaan tidak bisa membayar kewajiban pada saat jatuh tempo. Sehingga

akan mengganggu kontinuitas operasi perusahaan dan harga saham perusahaan

menjadi tidak stabil atau bahkan mengalami penurunan.”

Sebagai hutang jangka pendek adalah hutang atau kewajiban yang


diharapkan akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasi
normal perusahaan. Jika kewajiban jangka pendek tidak dapat diselesaikan dengan
baik dikhawatirkan nanti nya akan mempengaruhi investor apakah akan menanam
sahamnya pada perusahaan tersebut atau tidak dan beresiko pada proses produksi
yang kemungkinan tidak bisa berjalan normal seperti biasa.
2.5.2 Hubungan antara Aktiva Lancar (X2) Terhadap Harga Saham (Y)

Di dalam sebuah perusahaan semakin besar aktiva lancar yang dimiliki

menunujukan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan

operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting untuk menjaga kinerja

perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham. Dalam aktivitas

di pasar modal, harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus

diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi, karena harga saham

menunjukan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai harga saham maka

semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan juga sebaliknya. Harga saham

merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah perusahaan, jika perusahaan

dapat menstabilkan harga saham nya maka aktiva lancar juga akan dapat

dipertahankan sehingga bisa manarik investor untuk berinvestasi.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Riyanto (2001)

menyatakan bahwa :

“aktiva lancar digunakan untuk mengukur efektivitas dalam kegiatan

usaha yang dijalankan dalam suatu perusahaan. Semakin cepat aktiva lancar
22

berputar maka semakin baik dan efektif penggunaan aktiva lancar yang

bersangkutan. Dengan efektifnya penggunaan aktiva lancar maka harga saham

bisa terus stabil.”

Aktiva lancar yang terus dapat dipertahankan dari tahun ke tahun akan

meningkatkan kepercayaan dari investor dan secara tidak langsung memberikan

informasi kepada investor bahwa perusahaan dapat menstabilkan harga saham nya

dengan baik.

Menurut Riyanto (2008:21) menyatakan bahwa :

“aktiva lancar adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki

perusahaan untuk digunakan dalam operasinya.”

Kinerja keuangan perusahaan dalam mempertahankan aktiva lancar

berdampak pada harga saham perusahaan. Aktiva lancar yang semakin bertambah

menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik.

Menurut Suptadi (2007) menyatakan bahwa :

“harga saham merupakan harga yang dibentuk dari interaksi para

penjual dan pembeli yang dilatar belakangi oleh harapan pembeli terhadap profit

perusahaan. Pada kondisi dimana permintaan saham lebih besar maka harga

saham akan cenderung naik, sedangkan dalam kondisi penawaran saham lebih

banyak maka harga saham akan menurun.”

Jadi, antara aktiva lancar dan harga saham mempunyai hubungan yang

positif dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

2.6 Kerangka Berfikir


23

Setiap perusahaan selalu berusaha menstabilkan harga sahamnya, sehingga

kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Suatu perusahaan dikatakan

berhasil apabila mampu menjalankan fungsi manajemen dengan baik termasuk

manajemen keuangan. Salah satu tujuan perusahaan perusahaan adalah dapat

mempertahankan harga saham nya. Harga saham adalah harga yang ditetapkan

kepada suatu perusahaan bagi pihak lain yang ingin memiliki saham. Nilai harga

saham selalu berubah – ubah setiap waktu. Kenaikan dan penurunan yang terjadi

dipasar modal berbanding lurus dengan kinerja suatu perusahaan. Informasi

tentang harga saham suatu perusahaan dapat diketahui dalam suatu bursa efek.

Harga saham menentukan kekayaan pemegang saham sehingga informasinya

sangat penting bagi investor dipasar modal.

Menurut Mohamad Samsul (2006:204), menyatakan bahwa:

“faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham suatu


perusahaan berada dalam perusahaan itu sendiri, yaitu variabel-variabel seperti
laba bersih per saham, laba usaha per saham, rasio ekuitas terhadap utang, rasio
laba bersih terhadap ekuitas, cash flow per saham”

Berdasarkan hal tersebut diatas maka faktor-faktor tersebut akan

mempengaruhi permintaan dan penawaran yang dilakukan oleh masyarakat atas

saham yang diperdagangkan di pasar modal. Sehingga akan mempengaruhi harga

saham dari perusahaan, yang mengakibatkan terjadinya peningkatan harga saham

atau juga dapat menyebabkan penurunan harga saham itu sendiri.

Dalam melakukan investasi di pasar modal, maka hal yang harus

dipertimbangkan oleh seorang investor adalah faktor risiko dalam berinvestasi.

Investor biasanya akan memilih investasi yang menghasilkan keuntungan yang

tinggi dengan risiko yang relatif lebih rendah.


24

Menurut Yusuf (2013:163) menyatakan bahwa :

“utang jangka pendek adalah utang diharapkan akan dibayar dalam

jangka waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan dengan

menggunakan aktiva lancar dan pembentukan utang lancar yang lain.”

Pada prinsipnya utang merupakan kewajiban individu atau badan hukum

(perusahaan) yang timbul sebab adanya tindakan atau transaksi – transaksi dimasa

lalu untuk mendapatkan suatu barang atau jasa yang pelunasannya baru dilakukan

dimasa yang akan datang, baik menggunakan uang tunai, aset – aset lainnya, jasa,

ataupun menciptakan utang baru.

Sebuah perusahaan mengambil utang jangka pendek karena proses

pencairannya yang cepat berkisar antara 1-3 hari dari masa pengajuan. Jika

prosesnya cepat otomatis proses produksi juga akan dikerjakan lebih cepat.

Menurut S Munawir (2014:14) menyatakan bahwa :

“Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau
dikonsumer pada periode berikutnya (paling lama satu tahun dalam perputaran
kegiatan perusahaan yang normal)”.

Perusahaan yang selalu mempertahankan aktiva lancar pasti akan survive

(berkelanjutan). Karena dengan dipertahankannya aktiva lancar maka perusahaan

akan selalu mempunyai aset selama perusahaan tersebut masih berjalan. Untuk

mempertahankan aktiva lancar salah satunya adalah dengan mengambil hutang

jangka pendek dan berusaha menstabilkan harga saham nya. Karena pentingnya

aktiva lancar dalam sebuah perusahaan, menggunakannya pun perlu kehati –

hatian dan perhitungannya harus cermat. Hal ini bisa diamati dari laporan
25

pembukuan yang menampilkan kekayaan perusahaan. Disini, utang jangka pendek

yang dapat diselesaikan dengan baik dan harga saham yang terus naik dapat

mencerminkan bahwa perusahaan mampu mempertahankan aktiva lancarnya

dengan baik sehingga proses produksi bisa terus dijalankan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa hutang jangka pendek

dan aktiva lancar mempunyai pengaruh yang erat terhadap harga saham dari suatu

perusahaan.

Berdasrkan kerangka pemikiran diatas maka peneliti membuat desain

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Desain Kerangka Pemikiran

Hutang Jangka Harga Saham


Pendek (X1) (Y)

Aktiva Lancar
(X2)

2.7. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:64), yang menyatakan bahwa

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumus masalah

penelitian, dimana rumus masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Di katakana sementara, karena jawaban yang diberikan baru


26

didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

Gambar 2.1.

Desain Kerangka Hipotesis

H3
Hutang Jangka Harga Saham
Pendek (X1) (Y)

H1 H2

Aktiva Lancar
(X2)

Keterangan Gambar :

H1= Terdapat pengaruh Hutang Jangka Pendek terhadap Aktiva Lancar.

H2= Terdapat Aktiva Lancar terhadap Harga Saham.

H3= Terdapat pengaruh Hutang Jangka Pendek terhadap Harga Saham melalui

Aktiva Lanca

Anda mungkin juga menyukai