BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Air merupakan unsur yang sangat vital bagi kehidupan makhluk di
muka bumi ini. Tanpa makan orang dapat bertahan hidup sekitar 3 sampai
6 bulan, namun tanpa air orang hanya bertahan hidup paling lama 3 hari.
Dalam tubuh manusia terdapat sekitar 50 sampai 80 % terdiri dari cairan.
Air digunakan untuk berbagai keperluan di antaranya minum, mandi,
mencuci peralatan rumah tangga, mencuci pakaian, memasak,yang
keseluruhannya itu merupakan kebutuhan pokok selain kebutuhan lainnya
(misalnya menyiram tanaman, mencuci kendaraan, membersihkan lantai,
pendingin mesin, atau pelarut bahan kimia (Budiman,: 2012; p. 25)
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi
kualitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus
meningkat dan kualitas air untuk kebutuhan domestik yang semakin
menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak
negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan
kualitas air kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan
bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air.
Oleh karena itu, di perlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya
air secara seksama (Effendi H,: 2012; p. 11).
Salah satu upaya perlindungan air adalah dibangunnya sarana air
bersih atau program penyediaan air bersih dengan tujuan untuk membantu
penyediaan air bersih yang memenuhu syarat kesehatan dan pengawasan
kualitas air bagi seluruh makhluk hidup, baik yang tinggal diperkotaan
maupun dipedesaan. Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 493/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas
air minum kadar maksimum untuk kesadahan adalah 500 mg/L.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh anis artiyanti, dkk (2016)
dengan judul kemampuan filtrasi up flow pengolahan filtrasi up flow
dengan media pasir zeolit dan arang aktif dalam menurunkan kadar fosfat
dan deterjen limbah air dan domestik dapat disimpulkan bahwa adanya
penurunan kadar fosfat dan deterjen dengan penggunaan saringan up flow.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Analisis penggunaan saringan
down flow dan up flow terhadap pengolahan air sumur bor yang
terkontaminasi.
1.3.Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Analisis penggunaan saringan pasir
lambat dan cepat terhadap pengolahan air sumur bor yang
terkontaminasi.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui adanya kontaminasi air, uji parameter fisika dan
kimia sebelum dilakukan penyaringan down flow dan up
flow dengan menggunakan media zeolit 10 cm, arang batok
20 cm, pasir 35 cm dan kerikil 10 cm.
b. Diketahui adanya kontaminasi air, uji parameter fisika dan
kimia sesudah dilakukan penyaringan down flow dengan
menggunakan media zeolit 10 cm, arang batok 20 cm, pasir
35 cm dan kerikil 10 cm.
c. Diketahui adanya kontaminasi air, uji parameter fisika dan
kimia sesudah dilakukan penyaringan up flow dengan
menggunakan media zeolit 10 cm, arang batok 20 cm, pasir
35 cm dan kerikil 10 cm.

1.4.Urgensi Penelitian
Penelitian ini penting dilakukan karena untuk mengatasi air sumur
bor yang terkontaminasi dengan melakukan penggunaan saringan pasir
lambat dan cepat.

1.5.Luaran Yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam penelitian publikasi Jurnal Nasional
ber ISSN dan buku cetak ber ISBN.

1.6.Manfaat Kegiatan
1. Bagi Peneliti
Sebagai pengembangan diri dan penerapan teori yang didapat dari
pendidikan diterapkan langsung kepada masyarakat dan
mengembangkan kemampuan dalam menyusun laporan penelitian
dalam bidang Riset Eksakta.
2. Bagi Institusi Pendidikan
a. Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang penggunaan
saringan down flow dan up flow terhadap pengolahan air
sumur bor yang terkontaminasi
b. Menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama menjalani
pendidikan
3. Bagi Masyarakat
Sebagai masukkan pengetahuan masyarakat tentang
kontaminasi air, uji parameter kimia dan fisika dalam air sumur,
cara menyaring air sumur serta lebih memperhatikan penggunaan
air bersih yang memenuhi syarat kesehatan yang berasal dari
sumur bor.