Anda di halaman 1dari 15

4.4.

1 Identifikasi Penyelesaian Prioritas Masalah


Penyebab dari masalah yang ada dapat diidentifikasi dari manusia,
dana, material, metode dan lingkungan. Berikut ini analisis tiap
komponen yang menyebabkan belum tercapainya cakupan penyehatan
lingkungan pemukiman dan jamban keluarga di Puskesmas Boombaru
pada tahun 2021.
a. Manusia
Terselenggaranya program bagian PTM (Penyakit Tidak
Menular) melibatkan kerjasama dari berbagai pihak. Terkait
dengan cakupan pengobatan teratur pada penyakit Hipertensi di
posyandu lansia, maupun Posbindu melibatkan kader dan pihak
dari puskesmas dan masyarakat. Rendahnya kesadaran
masyarakat dalam pentingnya pengobatan Hipertensi secara rutin
setiap bulan karena kurangnya penyuluhan program Hipertensi.
Kurangnya pengetahuan kader dalam memberikan penyuluhan
dalam upaya meningkatkan cakupan program khususnya
memberikan informasi kepada warganya terkhusus warga
dengan penyakit Hipertensi agar lebih sering berobat ke
puskesmas atau posyandu terdekat dan minum obat secara teratur
b. Metode
Beberapa upaya yang telah dilakukan petugas poli PTM dalam
meningkatkan cakupan telah dilakukan. Namun masih saja belum
tercapai sehingga perlunya metode-metode yang menarik dan
inovatif dalam melakukan kegiatan dan keefektifan petugas
kesehatan dalam meningkatkan penyuluhan di dalam gedung
maupun di luar gedung harus ditingkatkan. Metode yang selama
ini dilakukan yaitu dengan penyuluhan pada saat PTM mobile
dengan menggunakan leaflet, namun metode ini dirasakan kurang
sehingga untuk capaian pengobatan teratur hipertensi belum
tercapai.

31
c. Lingkungan
Faktor kultur dan budaya pada masyarakat pada penderita
Hipertensi dengan memberikan solusi seperti penyuluhan
kontrol tekanan darah dan konsumsi obat secara teratur,
penyuluhan mengenai pola hidup sehat dan peran tugas dalam
mempromosikan mengenai kesehatan dapat meningkatkan
capaian PTM pada Puskesmas Boombaru.

4.1.Penentuan Prioritas Penyebab Masalah


Berdasarkan pembahasan diatas,harus ditetapkan satu prioritas
masalah yaitu dengan metode skoring. Metode skoring adalah salah satu
teknik yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dari
berbagai pilihan untukmenentukanprioritas penyebab masalah, dan
kegiatan dengan menggunakan beberapa kriteria yang telah disepakati
sebagai berikut:
 Besarnya penyebab masalah adalah kesenjangan antara target dengan
cakupan pencapaian, semakin besar kesenjangan maka semakin buruk
kinerjanya dan semakin tinggi skor yang diberikan.

Kepentingan (importance) adalah gambaran seberapa jauh pelayanan


dianggap penting untuk ditanggulangi. Kepentingan dapat dinilai dari
beberapa hal, misalnya ada hubungan langsung/tidak langsung.
Semakin penting penyebab masalah semakin tinggi prioritas atau
angka. Apabila satu penyebab masalah diselesaikan maka akan
sekaligus bisa menyelesaikan beberapa masalah lainnya. Makin
banyak penyebab masalah yang dapat diselesaikan, maka penyebab
masalah tersebut tergolong penting dan mendapat skor lebih tinggi.
 Kemudahan/kelayakan (feasibility) adalah seberapa jauh masalah
pelayanan dapat ditanggulangi. Kemudahan dapat dinilai dari
tersedianyasarana, prasarana, SDM, metoda, teknologi, dana, dan lain-
lain. Makin sedikit sumberdaya yang dibutuhkan, maka makin tinggi
nilai yang diberikan.
 Dukungan untuk perubahan (support of change) adalah besarnya
dukungan dari stakeholder (Pemda, LSM, institusi terkait, masyarakat,
tokoh masyarakat, dan lain-lain). Dukungan dapat berupa kebijakan,
dana, dan keterlibatan. Makin banyak dukungan yang didapat untuk
32
suatumasalah, maka makin tinggi skor yang diberikan.
 Risiko (risk if nothing is done) adalah besarnya risiko apabila masalah
suatu penyebab masalah tidak segera ditangani. Semakin besar
risikonya,maka semakin tinggi angkanya.
Sepakati nilai yang akan diberikan untuk masing-masing krteria.
Misalnya 1= tidak penting, 2= kurang penting, 3= penting, 4= sangat
penting.Nilai akhir didapat dari perkalian nilai kriteria.

33
Tabel 4.4. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
Besaran Dukungan Risiko bila Nilai
Penyebab Kemudahan
Penyebab Kepentingan untuk tak akhir/per
Masalah Kelayakan
Masalah Perubahan ditangani ingkat
Manusia

 Kurangnya 4 4 4 2 4 512
pengetahuan (III)
kader tentang
hipertensi dan
pengobatannya

 Kurangnya 4 4 3 4 4 768
pengetahuan (II)
masyarakat
tentang
hipertensi dan
pengobatannya

Metode

 Penyuluhan masih 4 4 4
belum optimal 4 4 1024 (I)

Lingkungan
 Kultur dan budaya
masyarakat tentang 4 2 4 3 3 288(IV)
pola hidup sehat
masih kurang

34
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil
penjumlahan yang akan menjadi prioritas masalah. Dari akar penyebab
masalah di atas, yang menjadi prioritas masalah adalah Masih
kurangnya penyuluhan mengenai pengobatan teratur hipertensi di
puskesmas boombaru.

4.2.Alternatif Penyelesaian Masalah


Pada sesi ini ditentukan pula prioritas dari berbagai kegiatan yang telah
ditetapkan sehingga kegiatan dapat dikurangi sesuai prioritasnya apabila
anggaran untukprogramterbatas. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan
prioritas kegiatan adalah sebagai berikut:
 Konsistensi
Bila kegiatan terpilih sesuai dengan strategi nasional dan rencana
kerja kabupaten/kota yang sudah ada. Makin sesuai dengan
strategi/rencana kerja yang ada, maka makin tinggi skornya.
 Evidence Based
Bila kegiatan dipilih termasuk dalam rangkaian kegiatan atau
intervensi yang telah terbukti efektif (evidence based) nilainya makin
tinggi dibandingkan dengan kegiatan yang belum ada bukti.
 Penerimaan
Kegiatan dapat diterima oleh semua institusi terkait termasuk
masyarakat setempat. Makin mudah diterima, maka makin tinggi
skor/nilainya.
 Mampu Laksana
Kegiatan yang dapat dilaksanakan berdasarkan kondisi setempat,
fasilitas, sumber daya manusia dan infrastruktur yang dibutuhkan
tersedia atau bisa didapat, termasuk pembiayaan. Makin mudah
disediakan, makin tinggi nilainya.
Sepakati nilai yang akan diberikan untuk masing-masing kriteria.
Misalnya 1= tidak penting, 2=kurang penting, 3=penting, 4=sangat
penting. Nilai akhir didapat dari perkalian nilai kriteria.

35
Tabel 4.5 Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah
Konsist Evidence Mampu Total
Solusi Kegiatan Penerimaan
ensi Based Laksana Nilai
Mengoptimalkan 1) Penyediaan sarana
penyuluhan berupa alat
4 3 4 3
144(II)
mengenai penyuluhan seperti
pengobatan poster, leaflet dan
teratur hipertensi video penyuluhan
2) Melakukan Home
Visit dengan 4 256(I)
4 4 4
penyuluhan Kesehatan
mengenai pengobatan
teratur hipertensi

Dari tabel tersebut untuk penyelesaian masalah terpilih adalah


Meningkatkan frekuensi kegiatan penyuluhan Kesehatan mengenai kesehatan
pengobatan teratur hipertensi.

36
Rencana Usulan Kegiatan
Tabel 4.6 Rencana Usulan Kegiatan

Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Sumber


Dana Alat Tenaga Keberhasilan Pembiayaan
Meningkatkan Meningkatkan Kader dan Dihadiri oleh BOK Snack, leaflet, Tenaga Meningkatkan BOK
frekuensi kegiatan pengetahuan masyarakat Masyarakat Kader dan brosur, mic kesehatan cakupan kasus

penyuluhan mengenai hipertensi, Masyarakat dan staff hipertensi di


Boom Baru puskesmas
Hipertensi dampak, dan pentingnya
Boombaru
kontrol tekanan darah
serta rutin konsumsi
obat hipertensi
Membuat ide kreatif Agar masyarakat tertarik Kader dan Kaderdan BOK Snack, leaflet, Tenaga Meningkatkan BOK
untuk membuat untuk mengetahui apa Masyarakat Masyarakat brosur, mic kesehatan cakupan kasus
leaflet, brosur, dan itu penyakit Hipertensi Boom Baru dan staff hipertensi di
video penyuluhan dengan membaca leaflet, puskesmas
yang ditampilkan brosur, medsos, dan Boombaru
didalam gedung video penyuluhan.
puskesmas sebagai
sarana sosialisasi
Melakukan pelatihan Meningkatkan Kader dan Kader BOK Snack, leaflet, Tenaga Meningkatkan BOK
kader tentang bahaya pengetahuan kader masyarakat brosur, mic kesehatan cakupan kasus
hipertensi, serta mengenai hipertensi, dan staff hipertensi di
pentingnya pengobatan dampak, dan pentingnya puskesmas
hipertensi kontrol tekanan darah Boombaru
serta rutin konsumsi
obat hipertensi
Tabel 4.5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Volume Kegia Lokasi Tenaga Jadwal
Upaya Kesehatan Kegiatan Sasaran Target Rincian Pelaksanaan
tan

Meningkatkan frekuen Penyuluhan Kader dan M 100% 1 kali dalam Memberikan penyul Posyandu dan Pu Petugas Kesehata 09.00 s.d selesai
si kegiatan penyuluhan mengenai asyarakat sebulan uhan mengenai skesmas n bagian promosi
hipertensi, Hipertensi dan kesehatan
mengenai penyakit dampak, dan kontrol tekanan
hipertensi rutin kontrol darah
tekanan darah
serta
konsumsi
obat
hipertensi

Membuat promkes Membuat Petugas 100% 1 kali dalam Membuat video Puskesmas Petugas Keseha 09.00 s.d selesai
video singkat kesehtan sebulan singkat mengenai Boom Baru Pal tan bagian pro
(promosi kesehatan)
mengenai kader dan hipertensi, yang embang mosi kesehatan
melalui Video yang Hipertensi masyarakat dilakukan rutin
dibagikan ke setiap 1 bulan
sekali lalu bisa
masyrakat melalui
dishare melalui
media sosial status wa,
(FB/Instagram/WA), snapgram atau
bahkan di
serta ditampilkan di youtube, dan TV
TV yang ada di didalam
Volume Kegia Lokasi Tenaga Jadwal
Upaya Kesehatan Kegiatan Sasaran Target Rincian Pelaksanaan
tan

dalam puskesmas. puskesmas

Memberikan Melakukan Kader 100% 1x dalam Memberikan Puskesmas Petugas 09.00 s.d selesai
sebulan penyuluhan Boombaru kesehatan
pelatihan kepada pelatihan
berupa tentang bagian Promosi
kader tentang penyuluhan pentingnya Kesehatan dan
penyakit hipertensi kepada kader pemantauan PTM
tentang penyakit
pentingnya hipertensi
pemantauan
penyakit
hipertensi
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Diketahuinya penyebab belum tercapainya target cakupan kasus hipertensi
mencapai 64,49% dari taget 100% di Puskesmas Boom Baru Kota Palembang
Tahun 2021.
2. Diketahuinya penyebab masalah utama adalah kurangnya penyuluhan mengenai
pengobatan teratur hipertensi.
3. Diketahuinya alternatif penyelesaian masalah tidak tercapainya target cakupan
kasus hipertensi 64,49 % dari taget 100% adalah Meningkatkan penyuluhan
hipertensi
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan kegiatan penyuluhan mengenai upaya meningkatkan cakupan
kasus hipertensi di Puskesmas Boom Baru Palembang
2. Meningkatkan kegiatan penyuluhan terkait rutin kontrol tekanan darah di
Puskesmas Boom Baru Palembang
3. Mencetak sarana penyuluhan leaflet, brosur, dan poster mengenai Hipertensi
yang lebih menarik, serta membuat video penyuluhan tentang hipertensi.

PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan
1. Prioritas masalah yang ada di Puskesmas Boombaru tahun 2021 adalah
rendahnya cakupan kesehatan mata/pencegahan kebutaan 61,05% dengan
target 100% dan cakupan 38,95%.
2. Penyebab masalah rendahnya cakupan kesehatan mata/pencegahan kebutaan
yaitu tidak tersedianya petugas khusus (Optometri), masyarakat kurang
informasi mengenai kesehatan mata/pencegahan kebutaan dan budaya

41
masyarakat masih kolot, Kurang optimalnya pendataan, penyuluhan masih
belum optimal, teknis pemeriksaan kesehatan mata, Sarana penyuluhan yang
kurang, keterbatasan kegiatan (Pandemi) dan kepadatan penduduk.
3. Penyelesaian masalah masalah yang dipilih untuk meningkatkan cakupan
kesehatan mata/pencegahan kebutaan di Puskesmas Boombaru tahun 2021
adalah dengan Mengoptimalkan penyuluhan mengenai kesehatan
mata/pencegahan kebutaan.
4. Rencana Usulan Kegiatan berupa Penyediaan sarana berupa alat peraga seperti
poster, leaflet dan lain lain, melakukan Pelatihan kepada Tenaga Kesehatan dan
kader mengenai kesehatan mata/pencegahan kebutaan, melakukan Home Visit
dengan penyuluhan Kesehatan mengenai kesehatan mata/pencegahan kebutaan.
5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk meningkatkan cakupan kesehatan
mata/pencegahan kebutaan di puskesmas Boombaru palembang dapat dimulai
dari kegiatan Penyediaan sarana berupa alat peraga seperti poster, leaflet dan
lain lain, Melakukan Pelatihan kepada Tenaga Kesehatan mengenai kesehatan
mata/pencegahan kebutaan, dan Melakukan kunjungan sekolah dengan
penyuluhan Kesehatan mengenai kesehatan mata/pencegahan kebutaan

42
5.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kegiatan penyuluhan dengan melakukan pelatihan kepada
kader dan tenaga kesehatan agar dapat Melakukan kunjungan sekolah
dengan penyuluhan Kesehatan mengenai kesehatan mata/pencegahan
kebutaan secara berkala dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di
Puskesmas Boombaru Palembang.
2. Membuat dan mencetak sarana penyuluhan leaflet, brosur, poster, video
atau gambar mengenai kesehatan mata/pencegahan kebutaan.

43
44
45

Anda mungkin juga menyukai