6, Juli 2012
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan diobjek wisata alam Air Terjun Linggahara Kabupaten
Labuhabatu Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas
kunjungan responden dan variable yang berpengaruhterhadap intensitas kunjungan di
Objek Wisata Air Terjun linggahara. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif. analisis secara parsial dan simultan (analisis regresi
linear berganda dengan bantuan program SPSS 17). Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah jumlah pengunjung objek wisata air terjun Linggahara Kabupaten
Labuhanbatu Sumatera Utara pada tahun 2010, yaitu sebanyak 34.455 jiwa. Tekhnik
pengambilan sampel yang digunakan adalah metode aksidental sampling, yaitu tekhnik
pengambilan sampel berdasarkan pada kemudahan dan sampel dapat dipilih karena
berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat. Dimana jumlah sampel yang
diambil sebanyak 100 sampel dari populasi. Dari penelitian yang dilakukan, rata-rata
intensitas kunjungan adalah 3 kali dalam setahun. Kemudian hasil perhitungan dengan
metode biaya perjalanan rata-rata biaya perjalanan responden adalah sebesar RP
72.850. dan dari hasil analisis regresi linier berganda angka-angka koefisien adalah
biaya perjalanan sebesar -6,390, pendapatan 1,709, jarak tempuh 0,029, pendidikan
0,024. Dansumbangan variabel bebas terhadap variabel terikatsebesar 77,3%dan
sisanya di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian analisis
ini. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, uji t menunjukkan bahwa empat variabel
yang diteliti, dua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensitas kunjungan
yaitu biaya perjalanan dan pendapatan dan dua variabel tidak memiliki pengaruh
terhadap intensitas kunjungan yaitu jarak tempuh dan pendidikan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel memiliki hubungan dengan intensitas kunjungan di objek
wisata air terjun Linggahara Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara
Kata kunci : Intensitas kunjungan, Biaya perjalanan, Pendapatan, Jarak tempuh, Pendidikan
- 199 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan luas daratan 1,86 juta km2
dengan 17.508 pulau (statistik Indonesia 2004), serta berada pada garis zambrut
kekayaan sumber daya alam ini merupakan modal dasar dalam pembangunan. Dengan
pengelolaan sumber daya secara baik dan berorientasi kepada kesejahteraan rakyat tentu
akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia
sehingga apa yang diamanahkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang
berbunyai “ Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Beberapa bentuk sumber daya alam yang dapat ditemui di Indonesia diantaranya
adalah pemandangan alam pegunungan, bentangan lembah, sungai, goa, air terjun,
hamparan persawahan dan perkebunan dengan udara segar, gelombang air laut maupun
keanekaragaman flora dan fauna. Pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan secara
yang hanya berorientasi ekonomi hanya akan membawa efek positif secara ekonomi
(Firmansyah dan Gunawan, 2007:106). Oleh sebab itu pengelolaan sumber daya alam
- 200 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
2. TINJAUAN PUSTAKA
- 201 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
- 202 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
Sukirno (2005:154) mengatakan, teori tingkah laku konsumen adalah teori yang
menerangkan prilaku konsumen di dalam menggunakan dan membelanjakan
pendapatan yang diperolehnya, seseorang konsumen yang rasional akan berusaha
memaksimumkan kepuasan dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli barang
dan jasa.
- 203 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
- 204 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
- 205 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
3. METODE PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di wisata alam air terjun Linggahara Kabupaten
Labuhanbatu Sumatera Utara.
Keterangan
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidak telitian
karena kesalahan pengambilan sample populasi)
n=
n=
n=
n = 99,99
Dari rumus diatas maka sampel yang diperoleh sebanyak 99,99 orang. Dalam
penelitian ini penulis mengambil 100 orang sebagai sampel. Sasaran penelitian ini
dibatasi hanya pada pengunjung lokal yaitu pengunjung yang berasal dari wilayah
administratif Kabupaten Labuhanbatu.
- 206 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisis kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik (angka) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh biaya perjalanan, pendapatan, jarak tempuh, dan
pendidikan terhadap intensitas kunjungan ke objek wisata air terjun Linggahara dalam
satu tahun terakhir.
Dalam penelitian ini, biaya perjalanan adalah total biaya yang dikeluarkan
pengunjung selama melakukan kegiatan wisata. Tahapan penentuan besarnya intensitas
kunjungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas objek wisata dengan
menggunakan metode biaya perjalanan (Sulistiyono, 2007).
BPt = BTr + BDk + BKr + BP + BSv + BL
Keterangan :
BPt = Biaya Perjalanan total (Rp/orang)
BTr = Biaya Transportasi pulang pergi (Rp/orang)
BDk = Biaya Dokumentasi (Rp/orang)
BKr = Biaya Konsumsi selama rekreasi (Rp/orang)
BP = Biaya Parkir (Rp/orang)
BSv = Biaya tiket masuk (Rp/orang)
BL = Biaya Lainnya (Rp/orang)
- 207 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
Untuk mengetahui nilai ekonomi objek wisata air terjun linggahara dengan biaya
perjalanan digunakan langkah-langkah (Sahlan, 2008:34).
1. Menentukan biaya perjalanan rata-rata/kunjungan (X1) yang yang ditentukan
berdasarkan biaya perjalanan responden.
X1 =
Dimana :
X1 = Rata-rata biaya perjalanan responden/kunjungan
∑BPT = Jumlah total biaya perjalanan responden
n = Jumlah responden
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan alat
analisis statistik yaitu regresi linier berganda adapun formulanya adalah intensitas
kunjungan (Y) berdasarkan variabel-variabel penduga seperti biaya perjalanan (X1),
pendapatan (X2), jarak tempuh (X3), pendidikan (X4), adapun bentuk umum dari
persamaan tersebut adalah :
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Keterangan
Y = Intensitas kunjungan
X1 = Biaya perjalanan (Rp)
X2 = Pendapatan (Rp)
X3 = Jarak tempuh (Km)
X4 = Pendidikan (Tingkat Pendidikan)
b0 = Konstanta
b1 ,b2, b3,b4 = Koefisien regresi X1,X2, X3,X4
Untuk pengujian hipotesa terhadap variabel bebas dan variabel terikat dilakukan
dengan menggunakan komputer program SPSS. Menggunakan uji statistik yaitu uji F
dan uji t dengan formulasi sebagai berikut :
- 208 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
1. Uji F yaitu: untuk menguji variabel bebas (variabel X) secara bersama-sama atau
menyeluruh berpengaruh terhadap variabel tidak bebas (variabel Y), dengan
formulasi sebagai berikut :
a. Ho : b1 = b2 = b3 =b4 =0, Artinya, bahwa secara bersama-sama variabel X1, X2,
X3, X4, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y
b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, Artinya, bahwa secara bersama-sama variabel X1, X2,
X3, X4, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y
c. Level of significance, α = 0,05
d. Daerah kritis : F tabel = F α (k-1),(n-k)
e. Kriteria uji : H0 diterima apabila F hitung < F tabel α (k-1), (n-k)
Hiditolak apabila F hitung > F tabel α (k-1), (n-k)
Bila Ho diterima Hi ditolak artinya, bahwa secara bersama-sama variabel X1, X2,
X3, X4 tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Y. sebaliknya bila Ho
ditolak dan Hi diterima artinya secara bersama-sama variabel X1, X2, X3, X4
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.
2. Uji t dalam pengujian hipotesis secara statistik sebagai berikut :
Ho ; bi = 0 (masing-masing variabel X tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Y)
Hi ; bi≠ 0 (masing -masing variabel X mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Y)
Kriteria uji adalah
H0 diterima apabila : t hitung ≤ T α/2, (n-k) atau –t hitung ≥-tα/2, (n-k)
H0 ditolak apabila : t hitung > tα/2, (n-k) atau –t hitung < -tα/2, (n-k)
Artinya dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% dan taraf uji 5%, bila
Ho diterima dan Hi ditolak berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel tidak bebas. Sebaliknya bila Ho ditolak dan Hi diterima
yang berarti ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
- 209 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
- 210 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
- 211 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
- 212 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
- 213 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
Dari data menunjukkan bahwa objek wisata air terjun Linggahara merupakan
salah satu daerah tujuan wisata yang masih memiliki nilai daya tarik untuk dikunjungi.
Beberapa responden yang telah lebih dari satu kali bahkan berulang-ulang kali
mengunjungi objek wisata ini. Diantaranya memberikan alasan kedatangan disebabkan
keindahan dan ke asrian air terjun yang memiliki nuansa kedamaian dan kesejukan alam
yang menyejukan beserta pepohonan yang masih langkah di sekitar air terjun
Linggahara dan menyaksikan karya sang pencipta akan keindahan tumpahan air terjun
Linggahara dan udara segar dapat dinikmati dikawasan ini.
- 214 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
Hasil regresi berganda diperoleh Fhitung sebesar 80,914tabel (k-1) ; (n-k) maka F
tabel (4;95) yaitu 2,45. Jadi F hitung >F table atau sig F < 5% (0,000 < 0,05) artinya Ho di
tolak Hi diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (biaya perjalanan,
pendapatan, jarak tempuh dan pendidikan) bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap intensitas kunjungan ke objek wisata air terjun Linggahara.
Tabel 7 : Hasil Estimasi Intensitas Kunjungan ke Objek Wisata Air Terjun Linggahara
Tahun 2012
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 6.620 .370 17.899 .000
- 215 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
2). Pendapatan
Perubahan pendapatan konsumen dengan asumsi cateris paribus pada umumnya
dapat mempengaruhi perubahan jumlah barang dan jasa yang diminta terutama untuk
barang normal dan barang mewah. Kenaikan pendapatan perkapita akan mendorong
kanaikan konsumsi, dan sebaliknya penurunan penghasilan konsumen akan
berkurangnya konsumsi untuk suatu jenis barang.
Dari hasil regresi diperoleh koefisien regresi pendapatan sebesar 1,709. Artinya
apabila pendapatan meningkat sebesar 1000 rupiah maka intensitas kunjungan
responden akan meningkat sebanyak 2 kali kunjungan dalam setahun. Faktor
pendapatan berpengaruh terhadap intensitas kunjungan karena pertambahan pendapatan
memungkinkan pengunjung untuk mengkonsumsi barang maupun jasa yang lebih baik
mutunya.
- 216 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
Hasil perhitungan regresi untuk angka koefisien regresi jarak rumah adalah
0,029.Artinya variabel ini tidak mempunyai pengaruh signifikandisebabkan responden
yang rumahnya jauh dengan objek wisata air terjun Linggahara, tidak bisa setiap akhir
pekan mengunjungi objek wisata air terjun Linggahara.
4). Pendidikan
Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa Pendidikan tidak berpengaruh terhadap
intensitas kunjungan, dari hasil perhitungan regresi untuk angka koefisien regresi
pendidikan 0,024. Artinya. Variabel ini tidak mempunyai pengaruh signifikan karena
responden yang berkunjung ke objek wisata air terjun Linggahara tidak dipengaruhioleh
pendidikan, kondisi ini dapat dilihat dari intensitas kunjungan responden ke objek
wisata berasal dari semua tingkat pendidikan.
B. Saran
1). Diharapkan kepada pihak pengelola lebih memperhatikan setiap sarana prasarana
yang ada di objek wisata air terjun Linggahara Kabupaten Labuhanbatu Sumatera
Utara. Hal ini tentu akan meningkatkan intensitas kunjungan ke objek wisata air
terjun Linggahara.Pertambahan pendapatan memungkinkan responden atau
pengunjung untuk mengkonsumsi barang yang lebih baik, begitu juga halnya
- 217 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
pemintaan akan jasa lingkungan di objek wisata air terjun Linggahara, oleh karena
itu, kepada pihak pengelola lebih meningkatkan kualitas lingkungan, ke asrian serta
lebih pekan terhadap keinginan pengunjung.
2). Karena biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh responden berbeda-beda, maka
tingkat kepuasan masing-masing responden juga berbeda-beda. Diharapkan kepada
pihak pengelolah lebih memperhatikan sarana dan prasarana (wahana hiburan) yang
ada di objek wisata air Terjun LInggahara dan jumlah responden yang terbanyak
mengunjungi objek wisata air terjun Linggahara yaitu pada jarak 13 – 15 km.
diharapkan ke pada PT Torganda selaku penanggung jawab objek wisata air terjun
Linggahara agar memperhatikan sarana dan prasarana jalan dan angkutan umum
yang dapat menuju ke objek wisata air terjun Linggahara, sehingga memudahkan
masyarakat untuk mengunjungi objek wisata air terjun Linggahara karena rekreasi
merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi pada zaman sekarang ini.
- 218 -
JURNAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tahun II No. 6, Juli 2012
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Akhmad, 2002,Ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan, teori dan aplikasi,
PT Rajagrafinda Persada, Jakarta.
Medlik, 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Putong, Iskandar, 2003, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Ghalia Indonesia.
Reksohadiprodjo, Sukanto, dan Brodjonegoro, 2001, Ekonomi Lingkungan (Suatu
Pengantar) Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.
Spillane, James J. 2002. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya, Kanisus,
Yogyakarta.
Sukirno, Sadono, 2005, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Suparmoko, M, dan Maria R, Suparmoko, 2002, Penilaian Ekonomi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan ,BPFE, Yogyakarta.
Swantoro, Gamal, 2004. Dasar-Dasar Pariwisata, Andi, Yogyakarta.
Yakin, Addinul, 2007, Ekonomi Sumber daya dan Lingkungan, Teori dan Bijaksana
pembangunan berkelanjutan, Akademika Persindo, Jakarta.
Yoeti. O. A. 2006. Pemasaran Pariwisata. Angkasa. Bandung.
- 219 -