Anda di halaman 1dari 2

SURAT KUASA MENJUAL AGUNAN PERSEDIAAN

Pada hari ini……. Tanggal ……… […-…..-20..] yang bertanda tangan dibawah ini :
I. [Tuan/Nyonya] [nama debitur], [pekerjaan debitur], bertempat tinggal di [alamat] [nama kota],
pemegang KTP. NO [No KTP] diterbitkan oleh lurah [Kelurahan], kecamatan [kecamatan]
kab/kodya [ nama kota] dan untuk melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam
akta ini telah mendapat persetujuan dari [suami/istri], yakni [tuan/nyonya], [nama suami/istri]
[pekerjaan suami/istri], bertempat tinggal di [alamat] [nama kota], pemegang KTP. No [No
KTP] diterbitkan oleh lurah [Kelurahan], kecamatan [kecamatan] kab/kodya [ nama kota]
……………………………………………...……”PEMBERI
KUASA”....................................................

PEMBERI KUASA dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa PEMBERI KUASA adalah sebagai pemilik yang atas barang-barang persediaan
berupa [jenis barang persediaan] yang terletak di [lokasi penyimpanan barang
persediaan] baik yang sekarang ada maupun yang akanada di kemudian hari, yang
selanjutnya dalam akta ini disebut “Barang Persediaan”.
2. Bahwa PEMBERI KUASA telah memperoleh fasilitas Kredit [jenis kredit] berdasarkan
akta Perjanjian Kredit [No. Akta PK dan tanggal PK] selanjutnya disebut “Perjanjian
Kredit”.
3. Kuasa yang diberikan oleh PEMBERI KUASA baru dapat digunakan apabila PEMBERI
KUASA telah wanprestasi/ingkar janji/lalai berdasarkan Perjanjian Kredit.

Bahwa PEMBERI KUASA dengan ini memberikan kuasa dan kewenangan sepenuhnya
kepada :
II. PT. Bank Lampung berkedudukan di Bandar Lampung dan berkantor pusat di Jl.Wolter
Monginsidi No.182 Teluk Betung Bandar Lampung, didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia dalam hal ini diwakili oleh ……………., …………..selaku…………., oleh
karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT.Bank Lampung, selanjutnya disebut
……………………………………………………….......”PENERIMA
KUASA”…………………………KHUSUS…………………………………….

Untuk dan atas nama PEMBERI KUASA melakukan tindakan-tindakan hukum sebagai
berikut :
1. Melepaskan hak atau menjual / memindahtangankan dalam bentuk apapun juga kepada
orang atau pihak siapa dan manapun atas barang persediaan.
2. Menawarkan kepada siapapun juga termasuk kepada dirinya sendiri sebagai PENERIMA
KUASA
3. Menentukan kembali dan nilai/harga penjualan atas barang persediaan termasuk
menerima pembayarannya dan menggunakannya untuk melunasi/mengurangi kewajiban
PEMBERI KUASA berdasarkan perjanjian kredit.
4. Membayar biaya-biaya dan ongkos yang timbul berkenaan dengan pernjualan barang
persediaan.
5. Menghadap pejabat-pejabat yang berwenang, memberikan keterangan-keterangan atau
penjelasan-penjelasan, melakukan penolakan, menandatangani akta-akta atau dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan itu.
6. Melakukan tindakan apapun juga yang dianggap perlu sehubungan dengan pelaksanaan
pemberian kuasa ini tanpa ada yang dikecualikan.
Sehubungan dengan pemberian kuasa ini, maka PEMBERI KUASA dengan ini
membebaskan PENERIMA KUASA dari segala risiko ataupun kerugian yang timbul
akibat dari tuntutan pihak ketiga lainnya.
Kuasa ini diberikan dengan hak subtitusi dan tidak dapat ditarik kembali, diubah, dan atau
tidak akan berakhir dikarenakan sebab-sebab yang tercantum dalam pasal 1813, 1814, dan
1816 kitab undang-undang hukum perdata atau dikarenakan sebab apapun juga tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PENERIMA KUASA.
Demikian surat ini dibuat dan akan berakhir setelah adanya pemberitahuan dari PENERIMA
KUASA yang dinyatakan bahwa seluruh kewajiban PEMBERI KUASA sehubungan dengan
perjanjian kredit tersebut diatas berakhir/dinyatakan selesai/lunas.

PEMBERI KUASA

Materai Rp.6000,-

(nama debitur) (nama suami/istri debitur)


………………….. …………………………….
Debitur suami/istri debitur

PENERIMA KUASA

(nama)
………………………….
(jabatan)

Anda mungkin juga menyukai