Anda di halaman 1dari 2

GANGGUAN IRAMA JANTUNG

NOMOR REVISI HALAMAN


00 1/2

Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur Utama
STANDAR
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Gangguan irama jantung umumnya disebabkan oleh masalah jantung
sendiri, tetapi bisa oleh sebab lain misalnya : hipoksia, peningkatan suhu
atau gangguan elektrolit

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengatasi gangguan


irama agar curah jantung tetap baik
KEBIJAKAN Sesuai SK Direktur Utama Tentang Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat Di
Lingkungan
PROSEDUR 1. Sinus Takikardi
a. Pada pemeriksaan EKG frekuensi jantung < 220 kali/menit
b. Setelah gelombang P selalu diikuti gelombang QRS
c. Timbulnya perlahan dan menetap
d. Penyebab :
 Curah jantung lemah
 Hipovolemia
 Agitasi
 Demam
 Efek Inotropik
 Hb yang rendah
e. Tatalaksana :
 Koreksi penyebab
 Berikan analgesi yang adekuat
2. Junctional Ectopic Tachycardia
a. Tampak A – V disosiasi gelombang QRS yang sempit
b. Frekuensi ventrikel melebihi frekuensi atrial
c. Timbul pasca bedah jantung terutama koreksi VSD, TOF, dan ASD
d. Penyebab : Terjadi peningkatan secara otomatis pada sinus AV atau
Bundle His
e. Tatalaksana :
Usahakan FN < 160 kali/menit
 Koreksi gangguan asam basa dan atau elektrolit
 Lakukan penurunan suhu dengan obat dan kompres, bila
perlukan “cooling” sp 340 C
 Bila tidak berhasil berikan amiodaron 25 mcg/kg BB/m IV
selama 4 jam dan diteruskan 5 – 15 mcg/kg BB/menit
GANGGUAN IRAMA JANTUNG

NOMOR REVISI HALAMAN


00 2/2

UNIT TERKAIT 1. ICU


2. Unit Hemodialisis

Anda mungkin juga menyukai